Anda di halaman 1dari 9

JURNALWAWASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN - VOL. 08 NO.

02 (2020)
P-ISSN 2580 – 2267

PENERAPAN SUPERVISI AKADEMIK PENGAWAS GUNA


MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU DALAM
MELAKSANAKAN PROGRAM BDR (BELAJAR DARI RUMAH)
SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI DABIN 1
KORWILCAM BIDANG PENDIDIKAN KECAMATAN
SUMOWONO

Sarjono
Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang,
50662 E-mail: sarjononano@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL A BS T R A K
Diterima Redaksi: 15 Agustus 2020 Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesulitan yang dialami guru
Diterbitkan Online: 22 Oktober 2020
di lingkungan Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan
Sumowono terhadap pelaksanaan program BDR (Belajar Dari
KATA KUNCI
Rumah) yang dicetuskan pemerintah dalam rangka mencegah
Supervisi Akademik
penyebaran virus Covid-19 di sekolah. Oleh sebab itu, peneliti
Belajar dari Rumah
melaksanakan kegiatan supervisi akademik guna meningkatkan
Keterampilan Guru
keterampilan mengajar guru dalam melaksanakan program BDR.
Peneliian ini merupakan Penelitian Tindakan Kepengawasan
(PTKp) dan dilaksanakan di Dabin 1 Korwilcam Bidang
Pendidikan Kecamatan Sumowono. Populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh guru kelas V dan VI dari Dabin 1 yang
berjumlah 26 guru. Penelitian tindakan ini dilaksanakan dalam 2
siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi
kegiatan pembelajaran dan catatan lapangan. Instrumen yang
digunakan adalah lembar observasi yang telah valid dan reliabel.
Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif dan
kualitatif terhadap hasil observasi kegiatan guru selama proses
belajar mengajar. Observasi dikembangkan dari instrumen BDR
oleh Kemendikbud. Penerapan supervisi akademik yang telah
dilakukan oleh peneliti mampu meningkatkan keterampilan guru
dalam melaksanakan program BDR di Dabin 1 Korwilcam
Bidang Pendidikan Kecamatan Sumowono. Rata-rata nilai
keterampilan guru pada Siklus I sebesar 72 (kategori Cukup)
meningkat menjadi 77,75 (Kategori Baik) pada Siklus II.

pemdidikan dalam menerapkan kurikulum


1. PENDAHULUAN
khusus selama masa pandemi. Pedoman
Indonesia masih berjung melawan pelaksanaan kurikulum masa pandemi atau
pandemi Covid-19 yang penyebarannya yang disebut Kurikulum Pada Satuan Penidikan
semakin masiv. Berbagai upaya dalam Kondisi Khusus ini dituangkan dalam
penanggulangan dan pencegahan dilakukan Keputusan Menteri Pendidikan dan
pemerintah guna mempersempit penyebaran Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
virus corona, virus penyebab pandemi Covid- 719/P/2020. Tujuan pelaksanaan kurikulum
19. Salah satu upaya pemerintah adalah pada kondisi khusus adalah memberikan
memberikan fleksibilitas kepada satuan kelonggaran bagi satuan pendidikan untuk

https://ejournal.undaris.ac.id/index.php/waspada
JURNALWAWASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN- VOL. 08 NO. 02 (2020)
P-ISSN 2580 – 2267

menentukan kurikulum yang sesuai dengan Kabupaten Semarang masuk dalam zona
kebutuhan pembelajaran peserta didik. oranye. Hal tersebut menandakan penyebaran
Tiap satuan pendidikan diberikan virus Covid-19 di kabupaten ini masuk dalam
wewenang untuk mengatur kurikulum kondisi kategori sedang, sehingga satuan pendidikan
khusus sesuai dengan kebutuhan warga belajar. yang ada di Kecamatan Sumowono masih harus
Pada kondisi khusus ini, satuan pendidikan melaksanakan program BDR (Belajar Dari
diberikan kewenangan untuk memilih diantara: Rumah). Program BDR sebagai proses
(1) tetap mengacu pada kurikulum nasional pembelajaran selama masa pandemi Covid-19
yang selama ini telah dilaksanakan; (2) mengau lebih lanjut dijelaskan dalam Surat Edaran
pada kurikulum nasional dengan KI dan KD Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
yang telah disederhanakan untuk kondisi Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
khusus yang ditetapkan oleh Kepala Badan Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
Penelitian dan Pengembangan Perbukuan; atau (Covid-19). Berdasarkan surat edaran tersbut,
(3) melakukan penyederhanaan kurikulum proses BDR dilaksanakan melalui pembelajaran
secara mandiri. Langkah ini dilakukan oleh daring/jarak jauh untuk memberikan
Kemendikbud agar tiap satuan pendidikan tetap pembelajaran bermakna bagi para siswa. Dalam
dapat memberikan pendidikan terbaik bagi melaksanakan pembelajaran daring, siswa dan
siswa-siswinya di tengah pandemi global yang guru minimal harus memiliki kecakapan
belum mereda. memanfaatkan teknologi digital untuk
Pemerintah membagi zona penyebaran pembelajaran. Namun kenyataan yang terjadi di
pandemi covid menjadi 4 kategori, yaitu zona lapangan, terjadi berbagai macam kendala
merah, oranye, kuning, dan hijau. Zona merah dalam pelaksanaan BDR di satuan pendidikan
berarti wilayah dengan resiko penyebaran virus Dabin 1 Kecamatan Sumowono, antara lain: (1)
yang tinggi. Zona oranye menandakan sebagian besar guru, terutama yang berusia 40
penyebaran virus dengan resiko sedang. Zona tahun ke atas mengalami kesulitan dalam
kuning berarti penyebaran virus rendah, dan menggunakan teknologi digital untuk
zona hijau berarti daerah tanpa virus pembelajaran; (2) kurangnya pengetahuan
(m.cnnindonesia.com). Kemendikbud memberi tentang sumber belajar daring dan
izin satuan pendidikan yang berada di zona aplikasi/learning manajemen system (LMS)
kuning dan hijau untuk melaksanakan tatap yang dapat digunakan oleh siswa dan guru
muka, tentu dengan menerapkan protokol untuk meunjang kegiatan belajar daring; (3)
kesehatan yang ketat, memperhatikan kondisi kurang terbangun interaksi dua arah antara guru
warga belajar, dan sebelumnya mengurus izin dengan siswa maupun guru dengan wali siswa
pelaksanaan belajar tatap muka sesuai prosedur. saat pelaksanaan pembelajaran daring.
Sedangkan untuk daerah yang masuk dalam Berdasarkan permasalahan tersebut,
zona oranye dan merah, kemendikbud melarang peneliti sekaligus Pengawas Dabin 1
adanya pembelajaran tatap muka. Satuan menerapkan supervisi akademik kepada para
pendidikan yang ada dalam zona tersebut harus guru untuk meningkatkan keterampilan
melanjutkan program BDR (Belajar Dari mengajar program BDR selama masa pandemi
Rumah) dengan menerapkan kurikulum pada Covid-19. Supervisi akademik memiliki definisi
kondisi khusus/kurikulum darurat pandemi. serangkaian kegiatan yang ditujukan untuk
Zona daerah yang menjadi acuan Kemendikbud membantu guru mengembangkan kemampuan
dalam menerapkan aturan ini adalah Zona mengelola pembelajaran. Melalui kegiatan
Kabupaten/Kota. supervisi akademik, diharapkan guru dapat
Sumowono merupakan salah satu meningkatkan kemampuan dan kompetensinya
kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang, mengajar. Supervisi akademik yang diterapkan
Provinsi Jawa Tengah. Per Agustsus 2020, dalam penelitian ini tentu dikaitkan dengan

54 | P a g e https://ejournal.undaris.ac.id/index.php/waspada
pembelajaran BDR. Instrumen yang peneliti bulan Maret 2020 lalu. Peraturan tentang BDR
gunakan merupakan instrument BDR dari dituangkan dalam Surat Edaran Kemendikbud
Kemendikbud. Pendahuluan yang telah Nomor 4 Tahun 2020.
dijabarkan merupakan latar belakang penelitian Berdasarkan Surat Edaran
ini yang diberi judul “Penerapan Supervisi Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Akademik Pengawas guna Meningkatkan Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Keterampilan Guru dalam Melaksanakan Darurat Penyebaran Corona Virus Disease
Program BDR (Belajar Dari Rumah) Selama (Covid-19), proses Belajar Dari Rumah (BDR)
Masa Pandemi Covid-19 di Dabin 1 Korwilcam dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan
Bidang Pendidikan Kecamatan Sumowono”. berikut: (1) BDR memalui pembelajaran daring
dilaksanakan untuk memberikan pengalaman
2. TINJAUAN PUSTAKA
belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa
Belajar Dari Rumah (BDR) terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
kurikulum untuk kenaikan kelas maupun
Pada awal mula penyebaran masiv kelulusan; (2) BDR dapat difokuskan pada
Covid-19, semua satuan pendidikan pendidikan kecakapan hidup antara lain
menerapkan program Belajar Dari Rumah mengenal pandemi Covid-19; (3) Aktivitas dan
(BDR). Namun, setelah ditetapkan masa new tugas pembelajaran BDR dapat bervariasi antar
normal, Kemendikbud mengambil sikap dengan siswa, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
mengeluarkan Keputusan Menteri No termasuk mempertimbangkan kesenjangan
719/P/2020 tentang Pedoman Pelaksanaan akses/fasilitas belajar di rumahl (4) Bukti atau
Kurikulum pada Satuan Pendidikan dalam produk aktivitas BDR diberi umpan balik yang
Kondisi Khusus. Dalam keputusan menteri bersifat kualitatif dan berguna dari guru, tanpa
tersebut, tiap sekolah/satuan pendidikan diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.
diberikan kewenangan untuk melaksanakan Ketentuan yang tertera dalam surat edaran
kurikulum darurat sesuai dengan kondisi warga tersebut menjadi acuan pelaksanaan BDR di
belajar dan wilayahnya. Untuk seatuan tiap satuan pendidikan di Indonesia.
pendidikan yang berada di zona penyebaran Keberhasilan pelaksanaan BDR bagi
pandemi berwarna kuning dan hijau, siswa merupakan tanggung jawab bersama
diperkenankan untuk melaksanakan antara guru dan orang tua. Plt Dirjen PAUD dan
pembelajaran tatap muka dengan protokol Dikmas, Harris Iskandar menyampaikan bahwa
kesehatan yang ketat dan mengurus izin proses pembelajaran dari rumah harus
pelaksanaan kegiatan belajar tatap muka melibatkan guru dan orang tua. Diharapkan
terlebih dahulu. Sedangkan satuan pendidikan dapat terwujud pendidikan yang bermakna dan
yang berada di zona merah dan oranye masih tidak hanya berfokus pada capaian akademik
harus menerapkan program BDR secara penuh. saja. Senada dengan pendapat tersebut, Direktur
Program BDR dicetuskan oleh Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan
Mendikbud, Nadiem Makarim sebagai solusi Menengah dan Pendidikan Khusus, Praptono,
agar kegiatan belajar mengajar tetap dapat menghimbau agar pelaksanaan belajar dari
dilaksanakan selama masa pandemi Covid-19. rumah tidak hanya berfokus pada aspek
Pada awal penetapan Indonesia Darurat Covid, akademik, tapi ada penekananan pada life skill,
Presiden Joko Widodo menyampaikan agar karakter, dan sebagainya
masyarakat dapat beraktivitas dari rumah, yang (sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id).
melliputi kerja dari rumah, sekolah dari rumah,
dan beribadah dari rumah. Program ini menjadi
dasar pelaksanaan BDR. Belajar Dari Rumah
pada masa pandemi Covid-19 ini dimulai pada
JURNALWAWASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN- VOL. 08 NO. 02 (2020)
P-ISSN 2580 – 2267

Supervisi Akademik dan setiap siklus dilaksanakan dalam dua


Menurut Sarjono (2019), supervisi pertemuan. Penelitian dilaksanakan pada
akademik adalah bantuan berupa bimbingan, semester genap tahun pelajaran 2019/2020,
motivasi, arahan yang diberikan dari yaitu mulai tanggal 10 sampai dengan 29
pengawas/kepala sekolah kepada guru dan Agustus 2020.
pegawai sekolah lain untuk mengembangkan Populasi dalam penelitian ini adalah
potensi serta meningkatkan keterampilan dalam seluruh guru kelas V dan VI pada Dabin 1
melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Kecamatan Sumowono. Seluruh anggota
Supervisi Akademik dilakukan bukan hanya populasi bertindak sebagai sampel. Jumalh
untuk memperbaiki kemampuan mengajar, sampel yang diteliti adalah 26 guru.
tetapi juga untuk mengembangkan potensi Teknik pengumpulan data
kualitas guru (Rasmita, 2019). menggunakan teknik observasi kegiatan
Berdasarkan definisi tersebut, pembelajaran dan catatan lapangan. Instrumen
keterkaitan supervisi akademik dengan program yang digunakan adalah lembar observasi yang
BDR dapat dijabarkan sebagai upaya yang telah valid dan reliabel. Analisis data yang
dilaksanakan oleh pengawas atau kepala dilakukan adalah analisis data kuantitatif dan
sekolah untuk meningkatkan keterampilan guru kualitatif terhadap hasil observasi kegiatan guru
maupun warga sekolah dalam menyukseskan selama proses belajar mengajar. Observasi
program Belajar Dari Rumah. Upaya yang dikembangkan dari instrument BDR oleh
dilakukan dapat berupa pemberian bimbingan , Kemendikbud dan befokus pada aspek nomor 2
pengarahan, pelatihan, pemberian motivasi, dan 3. Aspek tersebut adalah: (2) kemampuan
araha, maupun umpan balik. Keterampilan guru guru memanfaatkan teknologi pembelajaran;
pada program BDR yang menjadi fokus dalam dan (3) perencanaan dan pembelajaran di masa
penelitian ini didasarkan pada Instumen pandemi. Tiap aspek dijabarkan menjadi
Supervisi Keterlaksanaan Belajar Dari Rumah indikator guna menilai keterampilan guru
yang dikeluarkan oleh Kemendkbud. Terdapat melaksanakan BDR. Aspek nomor 2 dijabarkan
5 aspek yang dinilai Kemendikbud saat satuan menjadi 4 indikator, aspek nomor 3 dijabarkan
pendidikan menerapkan program BDR, yaitu: menjadi 4 indikator. Secara keseluruhan
(1) kesiapan infrastruktur; (2) kemampuan guru terdapat 8 indikator untuk menilai keterampilan
memanfaatkan teknologi pembelajaran; (3) guru melaksanakan BDR yang diteliti. Nilai
perencanaan dan pembelajaran di masa tersebut diolah dengan rumus berikut.
pandemi; (4) kesiapan siswa; (5) peran kepala 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
sekolah, guru, dan orang tua dalam 𝑁i𝑙𝑎i 𝐴𝑘ℎi𝑟 = × 100%
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠i𝑚𝑎𝑙
pembelajaran; dan (6) kendala utama. Dalam
penelitian ini, peneliti sekaligus pengawas Hasil perhitungan akan deskripsikan
berfokus pada penilaian aspek 2 dan 3 guna berdasarkan kategori nilai yang dikembangkan
meningkatkan keterampilan guru dalam oleh Asmina (2019) berikut.
mengajar selama BDR.
3. METODOLOGI Tabel 1. Kategori Nilai
No Nilai Akhir Kategori
Metode penelitian yang digunakan
adalah penelitian tindakan (action research)
yang berupa Penelitian Tindakan
Kepengawasan (PTKp). Penelitian dilakukan di
Dabin 1 Korwilcam Bidang Pendidikan
Kecamatan Sumowono Kabupaten Semarang.
Penelitian tindakan ini terdiri dari dua siklus,

56 | P a g e https://ejournal.undaris.ac.id/index.php/waspada
JURNALWAWASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN- VOL. 08 NO. 02 (2020)
P-ISSN 2580 – 2267
1 86 – 100 Sangat Baik
2 76 – 85 Baik
3 60 – 75 Cukup
4 50 – 59 Kurang
5 0 – 40 Sangat Kurang
Asmina (2019)

https://ejournal.undaris.ac.id/index.php/waspada 57 | P a g e
4. HASIL DAN PEMBAHASAN management system) dan sumber belajar daring
yang dapat digunakan oleh guru selama
Penelitian Tindakan Kepengawasan
kegiatan BDR. LMS yang bisa dimanfaatkan
(PTKp) ini dillaksanakan dalam 2 siklus. Setiap
oleh guru antara lain Google Meet, Zoom,
siklus terdiri dari 2 pertemuan, sehingga total
Microsoft Teams, Quipper School, Quizizz, dan
pertemuan dalam penelitian ini adalah 4
lain sebagainya. Sedangkan untuk sumber
pertemuan. Pada setiap siklus, terdapat kegiatan
belajar daring yan bisa dimanfaatkan oleh guru
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan
selama BDR antara lain, Rumah Belajar, TVRI,
refleksi. Penelitian tindakan ini bertujuan untuk
Ruang Guru, Zenius, Wikipedia, dan lai
meningkatkan keterampilan guru dalam
sebagainya. Selain mengenalkan berbagai LMS
melaksanakan program Belajar Dari Rumah
dan media daring, peneliti juga memberi arahan
(BDR) melalui kegiatan supervisi akademik.
kepada guru agar bekerja sama dengan orang
Pada kegiatan perencanaan, peneliti
tua siswa dalam melaksanakan BDR. Guru
mempersiapkan segala keperluan penelitian,
harus memiliki komunikasi yang baik engan
diantaranya rancangan prosedur penelitian,
orang tua untuk memantau kegiatan belajar
instrument penelitian, media dan materi
siswa. Selain itu, peneliti memberikan arahan
supervisi akademik yang akan diberikan kepada
dalam menyusun RPP dan perangkat
guru, serta protocol kesehatan yang akan
pembelajaran untuk program BDR.
diperlukan selama proses penelitian
Setelah pelaksanaan supervisi
berlangsung. Pada kegiatan pelaksanaan dan
akademik, peneliti melakukan observasi
pengamatan, peneliti melaksanakan supervisi
terhadap keteampilan guru melaksanakan BDR.
akademik kepada guru dan melakukan
Guru diminta untuk memberikan penugasan,
observasi BDR yang dilaksanakan oleh guru.
berkomunikasi dengan siswa dan orang tuanya,
Terakhir pada kegiatan refleksi, peneliti
serta mencoba melaksanakan BDR secara
melakukan kajian terhadap kegiatan
langsung dari Kantor Korwilcam sehingga
pelaksanaan dan pengamatan yang telah
peneliti dapat mengamati keterampilan guru
dilaksanakan dan memberikan upaya tindak
melaksanakan BDR. Peneliti melaksanakan
lanjut.
observasi dengan pedoman instrument yang
telah disusun, yaitu penilaian terhadap 8
Siklus I
indikator. Berikut hasil nilai keterampilan guru
Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali tatap
melaksanakan program BDR pada Siklus I.
muka di minggu kedua bulan Agustus 2020.
Peneliti mengumpulkan 26 guru yang bertindak
Tabel 2. Hasil Observasi Siklus I
selaku sampel penelitian di Kantor Korwilcam Rata
Bidang Pendidikan Kecamatan Sumowono. No Indikator Kategori
Nilai
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan dengan
Guru memanfaatkan sumber
menerapkan protokol kesehatan yang ketat 1 belajar yang menggunakan 74 Cukup
sesuai prosedur dari WHO, yaitu mencuci teknologi digital
tangan, menggunakan masker dan pelindung
wajah, serta menjaga jarak satu sama lain. 2 Guru menggunakan media digital 70 Cukup

Berdasarkan rancangan prosedur 3 Melakukan interaksi dengan


media komunikasi/sosial 72 Cukup
penelitian yang telah disusun, peneliti 4 Menggunakan aplikasi system
memberikan supervisi akademik berupa pengelolaan pembelajaran (LMS)
65 Cukup
pengarahan, bimbingan, dan motivasi kepada Menyesuaikan perangkat
para guru dalam melaksanakan program BDR. 5 pembelajaran (buku, LKS, dan
Pada siklus I ini, peneliti mengenalkan berbagai evaluasi) 75 Cukup
macam aplikasi atau LMS (learning
6 Menyesuaikan RPP pembelajaran
daring LMS untuk menunjang kegiatan BDR. Selain
77 Baik
7 Menyampaikan materi itu guru juga masih kesulitan melakukan
pembelajaran
penilaian secara daring kapada siswa.
8 Menyelenggarakan penilaian hasil 75 Cukup
belajar siswa Kekurangan pada Sikus I ini menjadi dasar
perbaikan dan pelaksanaan Siklus II.
68 Cukup
Rata-Rata Nilai 72 Cukup Siklus II
Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali
Berdasarkan Tabel 2., diketahui bahwa tatap muka di minggu ketiga bulan Agustus
rata-rata nilai keterampilan guru dalam 2020. Peneliti kembali mengumpulkan 26 guru
menerapkan program BDR adalah 72 dan yang bertindak selaku sampel penelitian di
masuk dalam kategori Cukup. Kantor Korwilcam Bidang Pendidikan
Indikator dengan perolehan nilai rata- Kecamatan Sumowono. Kegiatan penelitian ini
rata tertinggi adalah indikator nomor 6, yaitu dilaksanakan dengan menerapkan protokol
menyesuaikan RPP pembelajaran daring. kesehatan yang ketat sesuai prosedur dari
Sebagian besar guru sudah mampu menyusun WHO, yaitu mencuci tangan, menggunakan
kurikulum 2013 dengan baik. Sehingga saat masker dan pelindung wajah, serta menjaga
penyusunan RPP BDR, sebagiann besar guru jarak satu sama lain.
tidak mengalami kesulitan yang berarti. Berdasarkan rancangan prosedur
Indikator nomor 4 memperoleh rata- penelitian yang telah disusun dan hasil evaluasi
rata nilai terendah, yaitu indikator Siklus I, peneliti memberikan supervisi
„Menggunakan aplikasi system pengelolaan akademik berupa pengarahan, bimbingan, dan
pembelajaran (LMS)‟. Pada saat peneliti motivasi kepada para guru dalam melaksanakan
melaksanakan observasi, masih banyak guru program BDR. Pada siklus II ini, peneliti
mengalami kesulitan dalam mengoperasikan menguatkan cara penggunaan aplikasi/LMS
aplikasi daring untuk pembelajaran. Selain itu, yang dapat dimanfaatkan guru selama BDR.
pada indikator nomor 8, rata-rata nilai Selain itu, peneliti mmberikan masukan, umpan
keterampilan guru juga terhitung rendah balik, dan perbaikan tas kekurangan yang masih
dibandingkan indikator lainnya. Indikator terjadi di Siklus I. Peneliti juga memberikan
nomor 8 adalah menyelenggarakan penilaian bimbingan kepada guru untuk menyusun
hasil belajar siswa. Sebagian besar guru hanya penilaian siswa secara daring, baik berupa kuis,
memberikan soal yang kemudian langsung portofolio, maupun penugasan lainnya. Setelah
dijawab oleh siswa melalui aplikasi media pelaksanaan supervisi akademik, penelii
sosial yang dimiliki, seperti whatsapp dan melaksanakan observasi terhadap keterampilan
email. Padahal guru bisa membuat bebagai guru dalam kegiatan BDR. Berikut hasil nilai
macam bentuk evaluasi sesuai dengan keterampilan guru melaksanakan program BDR
kebutuhan siswa, seperti kuis, portofolio, pada Siklus II.
proyek, membuat video, mengirim gambar, dan
Tabel 3. Hasil Observasi Siklus II
lain sebagainya. Perolehan nilai pada indikator No Indikator Rata- Kategori
nomor 4 dan 8 saling terkait. Jika guru sudah Rata Nilai
mahir memanfaatkan LMS, maka dalam
1Gurumemanfaatkan 82 Baik
melaksanakan penilaian secara daring dapat
sumber belajar yang menggunakan
lebih beragam sesuai dengan kebutuhan belajar teknologi digital
siswa.
Berdasarkan hasil evalulasi dan refleksi 2 Guru menggunakan 75 Cukup
terhadap pelaksanaan Siklus I, didapatkan data media digital
bahwa guru masih kesulitan menggunakan
JURNALWAWASAN PENGEMBANGAN PENDIDIKAN- VOL. 08 NO. 02 (2020)
P-ISSN 2580 – 2267

3Melakukan dengan interaksi 77 Baik Berdasarkan hasil rekapitulasi, dapat


media terlihat bahwa keterampilan guru melaksanakan
komunikasi/sosial BDR dari Siklus I meningkat sebanyak 5,75
4 Menggunakan aplikasi 73 Cukup point di Siklus II. Kategori keterampilan guru
system pengelolaan yang semula „Cukup‟ juga meningkat menjadi
pembelajaran (LMS) „Baik‟ sehingga penelitian dicukupkan pada
Menyesuaikan
5 perangkat pembelajaran(buku,
75 Cukup Siklus II. Meskipun sebagian besar guru belum
LKS, dan evaluasi) lancar menggunakan LMS, setidaknya mereka
sudah mengenal dan mampu mengoperasikan
dasar-dasar LMS. Peneliti sekaligus pengawas
6 Menyesuaikan RPP 85 Baik akan terus memberikan pantauan dan arahan di
pembelajaran daring luar penelitian ini agar para guru dapat semakin
7 Menyampaikan materi 80 Baik meningkatkan keterampilannya menggunakan
pembelajaran aplikasi penunjang pembelajaran daring.
8 Menyelenggarakan 75 Cukup Berdasarkan hasil penelitian, diketahui
penilaian hasil belajar bahwa guru dapat melaksanakan program BDR
siswa dengan baik. Peningkatan keterampilan guru
Rata-Rata Nilai77,75Baik dalam melaksanakan BDR akan berdampak
pada keberhasilan siswa belajar di rumah.
Berdasarkan Tabel 3., diketahui bahwa Dalam pelaksanaan penelitian ini, pengawas
indikator denngan nilai rata-rata tertinggi sekaligus peneliti memberikan motivasi kepada
adalah indikator nomor, yaitu menyesuaikan guru untuk menjaga interaksi yang baik kepada
RPP pembelajaran daring. Keterampilan guru siswa maupun orang tua. Dengan kerja sama
dalam menyusun RPP pembelajaran daring yang baik dari guru, orang tua, dan siswa, maka
semakin meningkat. program BDR akan terlaksana dengan baik.
Sedangkan indikator dengan nilai rata- Dewi (2020) dalam penelitiannnya menyatakan
rata terendah adalah indikator nomor 4, yaitu bahwa implementasi pembelajaran daring di SD
menggunakan aplikasi system pengelolaan dapat terlaksana dengan cukup baik apabila ada
pembelajaran (LMS). Meskipun demikian, nilai kerjasama antara guru, siswa, dan orang tua
rata-rata untuk indikator ini sudah meningkat dalam belajar di rumah.Astini (2020),
dari Siklus I, yang hanya bernilai 65. menambahkan pendapatnya tentang
Secara keseluruhan, rata-rata nilai pelaksanaan pembelajaran daring yang harus
keterampilan guru dalam melaksanakan BDR melibatkan pengawasan dari orang tua maupun
mengalami peningkatan. Rata-rata nilai guru. Pendapat ini menguatkan hasil kegiatan
keterampilan guru pada Siklus I sebesar 72 penelitian yang telah dilakukan.
kemudian meningkat menjadi 77,75 pada Siklus Selain meningkatkan interaksi yang
II. Berikut rekapitulasi nilai pada Siklus I dan baik antara guru dengan sisiwa dan orang tua,
II. tujuan penelitian ini dilaksanakan supaya
keterampilan guru dalam memanfaatkan
Tabel 4. Rekapitulasi Nilai Siklus I dan II
teknologi daring dalam pembelajaran semakin
Rata-Rata
No Keterampilan Guru Kategori meningkat. Arifa (2020) mengemukakan bahwa
Nilai keberhasilan pelaksanaan program BDR akan
1 Siklus I 72 Cukup berhasil jika kapasitas pendidik yang
mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak
2 Siklus II 77,75 Baik
jauh meningkat, misalnya peningkatan
Peningkatan 5,75
kompetensi dalam menyiapkan media dan

https://ejournal.undaris.ac.id/index.php/waspada 59 | P a g e
konektivitas serta pengelolaan pembelajaran Masa Darurat Penyebaran Corona Virus
secara daring. Disease (Covid-19). Kemendikbud RI.
[7] Kemendikbud. (2020). Keputusan Menteri
5. KESIMPULAN
No 719/P/2020 tentang Pedoman
Berdasarkan paparan hasil penelitian, Pelaksanaan Kurikulum pada Satuan
diketahui bahwa penerapan supervisi akademik Pendidikan dalam Kondisi Khusus.
yang telah dilakukan oleh peneliti mampu Kemendikbud RI.
meningkatkan keterampilan guru dalam [8] Rasmita, Dana. (2019). Upaya
melaksanakan program BDR di Dabin 1 Meningkatkan Kompetensi Guru dalam
Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan Pelaksanaan Proses Pembelajaran Melalui
Sumowono. Rata-rata nilai keterampilan guru Supervisi Akademik di SD Negeri 017
pada Siklus I sebesar 72 (kategori Cukup) Pasri Emas. Jurnal Pendidikan dan
meningkat menjadi 77,75 (Kategori Baik) pada Pengajaran. Vol 3 No 3. 560-569.
Siklus II.
[9] Sarjono. (2019). Peningkatan Kompetensi
Pedagogik Guru dalam Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA Berbasis Kurikulum 2013 melalui Supervisi
Akademik Pengawas pada Dabin 1
[1] Arifa, Fieka Nurul. (2020). Tantangan Korwilcam Bidang Pendidikan Kecamatan
Pelaksanaan Kebijakan Belajar dari Rumah Sumowono. Jurnal Waspada Vol 7 (No 1).
dalam Masa Darurat Covid-19. Jurnal
Bidang Kesejahteraan Sosial: Info Singkat
Vol 12 (7).
[2] Astini, Ni Komang Sari. (2020).
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam
Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar pada
Masa Pandemi Covid-19. Jurnal
Lampuhyang Vol 11 (2).
[3] Dewi, Wahyu Aji Fatma. (2020). Dampak
Covid-19 Terhadap Implementasi
Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar.
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 (1)
55-61.
[4] Editorial CNN Indonesia. (2020) Daftar
Zona Hijau dan Zona Kunig Covid-19
di Indonesia. Diakses melalui laman
website berikut
https://m.cnnindonesia.com/nasional/02006
25081617-20-5172/
[5] Harsono, Eko B.,dan Yanuar. (2020).
Belajar Dari Rumah. Diakses melalui
laman website berikut
https://sahabatkeluarga.kemdikbud.go.id/m/
index.php?r=tpost/xview&id=249900843
[6] Kemenikbud. (2020). Surat Edaran
Kemendikbud Nomor 4 Tahun 2020 tentang
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan
dalam

Anda mungkin juga menyukai