Edu Geography
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo
Sejarah Artikel: SPAB adalah program pemeritah yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang
Diterima maret 2022 man terhadap bencana.Pada masa pandemi ini pelaksanaan program SPAB juga mengalami
perubahan dalam pengimplmentasianya. Tujuan penelitian ini adalah untuk (1) mengetaui
program SPAB yang dijalankan pada masa pandemi (2) Mengetahui pelaksanana program SPAB
Keywords: pada masa pandemi (3) Mengetahui hambatan pelaksanaan program SPAB. Jumlah sampel
Disaster Safe Education sebanyak 35 guru dan staff. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.
Unit, Implementation of Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling yang
SPAB
melibatkan komponen sekolah, guru dan staf karyawan.Hasil menunjukkan bahwa pelaksanaan
program SPAB di SMK Semesta Bumiayu sudah jalankan dimana dari 35 responden 22 orang sudah
sangat baik dalam menjalankan rpogramnya sedangkan sisanya 13 orang lainya juga sudah baik.
untuk peran siswa dan guru berada di angka 86-90 %. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa
program SPAB yang ada di SMK Semesta Bumiayu sudah berjalan secara efektif. Hambatan
pelaksanaan proram SPAB di SMK Semesta Bumiayu terletak pada masalah pendanaan untuk
indikator hambatan lainya masih bisa diatasi oleh oihak sekolah. Saran penelitian ini adalah perlu
diadakan evaluasi program setiap tahunya agar program SPAB setiap tahunya bisa di upgrade
secara matang dan pihak sekolah juga harus selalu menjaga konsistensi pelaksanaan program
SPAB di sekolah.
Abstract
SPAB is a government program that aims to create an educational environment that is safe against
disasters. During this pandemic, the implementation of the SPAB program also underwent changes
in its implementation. The purpose of this study was to (1) find out the SPAB program that was run
during the pandemic (2) find out the implementation of the SPAB program during the pandemic (3)
find out the obstacles to the implementation of the SPAB program. The number of samples is 35
teachers and staff. Sampling using purposive sampling technique. This research is a descriptive
quantitative study with a purposive sampling technique involving school components, teachers and
staff employees. The results show that the implementation of the SPAB program at SMK Semesta
Bumiayu has been carried out where from 35 respondents 22 people have been very good in
carrying out the program while the remaining 13 others also already well. for the role of students
and teachers are at 86-90%. From these data, it can be seen that the SPAB program at SMK
Semesta Bumiayu has been running effectively. The obstacle to the implementation of the SPAB
program at SMK Semesta Bumiayu lies in the problem of funding for other indicators of obstacles
that can still be overcome by the school. The suggestion of this research is that it is necessary to
conduct a program evaluation every year so that the SPAB program can be upgraded every year
carefully and the school must also always maintain the consistency of the implementation of the
SPAB program in schools.
© 2021 Universitas Negeri Semarang
Alamat korespondensi: ISSN 2252-6684
Gedung C1 Lantai 2 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: geografiunnes@gmail.com
1
Ba’iq Ammar Taqi / Edu Geography 9 (3) (2021)
2
Ba’iq Ammar Taqi / Edu Geography 9 (3) (2021)
pembelajaran baik pada sebelum-saat dan terutama wilayah tempat belajar siswa dimana di era
sesudah terjadi bencana sekarang ini yang menjadi tanggung jawab sekolah
b. Inklusif. Penyelenggaraan SPAB secara aktif bukan hanya masalah akademik saja namun ada hal
melibatkan semua warga sekolah termasuk lain yang lebih penting yait keselamatan jiwa siswa.
warga sekolah penyandang disabilitas atau Untuk mengethaui program apa saja yang
berkebutuhan khusus. sudah dijalankan pihak sekolah dapat di lihat pada
c. Efektif dan menyenangkan. Keberhasilan Tabel 1.
penerapan SPAB bergantung pada Tabel.1 program SPAB SMK Semesta Bumiayu
pemahaman, dukungan, dan praktik No PROGRAM SPAB
dan kerugian di sekolah akibat bencana, Untuk memudahkan perhitungan maka perlu di buat
serta memulihkan kegiatan belajar mengajar beberapa kelas interval dimana setiap kelas interval
di sekolah". Berdasarkan hasil penelitian memiliki kategori khusus untuk menentukan apakah
terdahulu bisa dilihat bahwa bentuk program ini sudah berjalan baik atau tidak. Berikut
parameter dari setiap program siaga bencana Tabel Kategori skor implemantasi prgram SPAB di
baik SSB ataupun SPAB sama-sama memiliki SMK Semesta Bumaiyu.SMK Semesta Bumiayu.
misi khusus dimana tujuan utama program Tabel 2. Kategori skor implemantasi prgram SPAB di SMK
tersebut adalah untuk menciptakan Semesta Bumaiyu.
lingkungan sekolah yang aman bencana. Dan Kategori Interval % Interval Frekuensi
Sangat
dapat disimpulkan juga parameter Baik 49-60 ≥81% 22
keberhasilan program tergantung terhadap
Baik 38-48 63%-80% 13
rasa partisipatif pihak sekolah dimana
Cukup 27-37 44%-62% 0
semakin sekolah aktif dalam berpatisipasi
Kurang 15-26 ≤43% 0
dalam kegiatan SPAB maka tingkat
pengetahuan dan kualitas SDM sekolah Skor Total 35
Sumber: hasil perhitungan pribadi penelitian 2022.
tersebut juga semakin baik.
Berdasarkan tebel tersebut dapat diketahui
Pelaksanaan Program SPAB di SMK
bahwa peneliti membuat empat interval kelas dimana
Semesta Bumiayu
setiap interval mewakili setiap kategori sesuai dengan
Dalam kegiatan implementasi program nilai yang di peroleh masing-masing responden.
SPAB pihak sekolah membentuk tim gugus
Selanjutnya adalah hasil skor akhir dimana
siaga bencana dimana dengan dibentuknya
semua jawaban responden diakumulasikan dan diolah
gugus ini diharapkan pelaksanaan program
datanya sehingga dapat disajikan dalam bentuk
SPAB ada yang mengkoordinir dan lebih fokus
diagram lingkaran dan diagram batang. Untuk
lagi dalam melaksanakan program SPAB di
mengetahui presentase implementasi pelaksanaan
sekolah. Kepala sekolah menyebutkan bahwa
porgram SPAB dapat dilihat pada Gambar 1.
pelaksanaan program SPAB ini dilakukan
mulai dari pembentukan satgas bencana yang Diagram lingkaran presentase implemantsi
pelaksanan program SPAB di SMK Semesta
ada disekolah dalam bentuk penetapan surat Bumiayu tahun 2022
keputusan yang bekerja sesuai dengan tugas
pokok dan fungsi masing-masing yang terkait
dengan resiko bencana, kedaruratan dan baik
37%
pemulihan.
Dalam menganalisis implementasi sangat baik
63%
program SPAB di SMK Semesta Bumiayu,
peneliti menyebar kuesioner sebanyak 35
responden dengan krikteria guru dan tenaga Gambar 1. Diagram lingkaran presentase implementasi program
pendidik, peneliti juga memfokuskan SPAB di SMK Semesta Bumiayu.
kriterianya yaitu guru dan staff yang menjadi
Berdasarkan gambar diatas dapat diketahui bahwa
anggota gugus siaga bencana disekolah.
pelaksanaan Program SPAB di SMK semesta sudah
Peneliti menggunakan skala likert untuk
berjalan dengan maksimal hal tersebut dapat dilihat
menganilisis hasil skor akhir. dimana stiap
dari nilai presentaenya dimana 63 persen responden
jawaban memiliki nilai yang bertingkat yaitu
mengatakan bahwa pelaksanaan program SPAB di
1-4 (jawaban A=1, B=2, C=3, D=4) dari 15
SMK Semesta Bumiayu sudah sangat baik sedangkan
pertanyaan sehinga nilai maximumnya yaitu
sisanya 37 persen responden mengatakan bahwa
60 dimana skor ini diperoleh apabila
pelaksaan program SPAB sudah baik.
responden mangisi kuisoner dengan baik (4
point di kali 15 soal = 60), dan untuk skor Untuk nilai frekuensi dari hasil perhitungan akhir
minimumnya yaitu 15 dimana apabila dari pelaksanaan program SPAB dapat dilihat pada
responden manjawab pertanyaan dengan Gambar 2. berikut ini.
semua jawaban A (1 point di kali 15 soal = 15).
4
Ba’iq Ammar Taqi / Edu Geography 9 (3) (2021)
Diagram batang frekuensi implemantsi pelaksanan pelaksanaan program SPAB tertinggi di SMK
program SPAB di SMK Semesta Bumiayu tahun 2022
Semesta Bumiayu adalah tersedianya peralatan
25
kesiagaan bencana dan program tertinggi kedua
20 adalah implementasi materi SPAB di kegiatan
15 ektrakulikuler dan intrakulikuler serta disusul
frekuensi dengan program lainya seperti evaluasi tingkat
10
kemanan,prosedur operasional menghadapi bencana
5 hingga pembuatan peta dan jalur evakuasi,
0 sedangkan untuk program dengan jawaban terandah
sangat
baik
baik cukup kurang
yaitu simulasi bencana dan pemutakhiran data risiko
bencana.
Gambar 2. Diagram batang frekuensi nilai implementasi
Berdasarkan hasil presentase jawaban dari
program SPAB di SMK Semesta Bumiayu.
semua responden dapat diketahui rata-rata jawaban
Berdasarkan Gambar 5. dapat berada diatas angka 80 persen dan sebgaian kecil
diketahui bahwa dari 35 responden sebanyak berada di atas angka 75. untuk peran guru dan peran
22 orang mendapatkan nilai akhir dengan siswa dalam pelaksaan program SPAB juga
hasil yang sangat baik sedangkan sisanya 13 mendapatkan presentase yang tingggi yaitu berada
orang mendapatkan nilai akhir dengan hasil di skor 80 persen sampai 90 persen. dari hasil
baik. perhitungan tersebut dilakukan degan presentase tersebut menandakan bahwa
menggunkan rumus skala likert. Dimana implementasi pelaksanan program SPAB di SMK
setiap jawaban memiliki bobot yang Semesta Bumiayu sudah terlaksana dengan baik.
bertingkat.
Peran warga sekolah sangatlah penting dalam
Peran guru dan tenaga pendidik dalam pelaksanaan program SPAB dimana Warga sekolah
pelaksanaaan program SPAB sangatlah terdiri dari kepala sekolah, guru, karyawan, siswa,
penting dimana parameter keberhasilan dan komite sekolah. Kepala sekolah merupakan guru
program SPAB berasal dari seberapa besar yang diberikan tugas tambahan untuk memimpin
implementasi yang dilakukan oleh warga dan mengelola satuan pendidikan. Hal ini sesuai
sekolah. Untuk mengetahui presentase dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan
implemnatasi SPAB yang ada di SMK Semesta Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 yang
Bumiayu peneliti membuat 15 soal dimana menyebutkan bahwa. “Kepala sekolah adalah guru
setiap soal memiliki jawaban yang yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola
mencerminkan seberapa patuh tanggapan satuan pendidikan yang meliputi taman kanak-
responden terhadap program SPAB. Untuk kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB),
lebih jelasnya lagi bisa dilihat pada Gambar 6. sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa
(SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah
Diagram batang presentase jawaban responden
tentang implementasi SPAB di SMK Semesta Bumiayu menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah
2022
menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan
evaluasi tingkat keamanan 82%
materi SPAB dalam intrakulikuler 86% (SMK), sekolah menengah atas luar biasa (SMALB),
materi SPAB dalam ekstrakulikuler 90%
SPAB dalam anggran sekolah 90% atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri.” Kepala
menjalin hubungan kemitraan 89%
simulasi bencana 76%
sekolah memiliki berbagai peran dalam
peralatan kesiasiagaan bencana 81% melaksanakan tugas-tugasnya. Beberapa peran
pemeriksaan dan pemeliharaan 91%
penataan interior aman bencana 89% kepala sekolah antara lain (Khan & Khan, 2014: 3)
prosedur operasi menghadapi bencana 87%
penyusunan rencana aksi SPAB 84% “The principal’s critical roles can be sub-divided
peta evakuasi dan jakur evakuasi 86% into the following academic, participative,
pemuatkhiran data risiko bencana 76%
penilaian terhadap risiko bencana 84% motivating, leadership, supervisory roles and
sekolah membentuk tim siaga bencana 79%
managerial roles”. Peran penting kepala sekolah
Gambar 2. Diagram batang presentase jawaban dapat dibagi menjadi peran dalam bidang akademik,
responden terhadap implementasi program SPAB di SMK partisipatif, memotivasi, kepemimpinan, peran
Semesta Bumiayu.
pengawasan, serta peran manajerial. Peran kepala
Dari Gambar 3. dapat diketahui bahwa sekolah yaitu memastikan instruksi yang selaras
5
Ba’iq Ammar Taqi / Edu Geography 9 (3) (2021)
dengan standar isi akademik dari pemerintah, Untuk hamabatan terbesar dalam pelaksaan
mempertahankan peningkatan berkelanjutan program SPAB yaitu maslah letak geografis masing
dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, masing rumah peserta didik dimana pada saat
merancang instruksi untuk keberhasilan melakukan pembelajaran daring banyak siswa yang
siswa, mengembangkan hubungan kemitraan tidak mengikuti kelas dan kegiatan sekola yang
dengan orang tua dan masyarakat, serta dilakukan secara online sehingga alasanya yaitu
memelihara budaya saling menghargai dalam terkendalanya masalah jaringan sinyal. Sedangkan
sekolah. Habegger (2009: 1) menyatakan untuk masalah pendanaan pihak sekolah juga
bahwa. “The roles of principals included mengalami berbagai keluhan dimana kepala sekolah
assuring instruction aligned to state mengatakan bahwa sumber dana SPAB yaitu berasal
academic content standards, maintaining dari dana BOS namun dana BOS yang diterima
continuous improvement in the building, sekolah jumlahnya masih sangat kurang sehingga
designing instruction for student success, sekolah mencari dana alternatif dari komite sekolah.
developing partnerships with parents and the dari hambatan tersebut pihak sekolah menyarankan
community, and nurturing a culture where solusi bahwa cara yang paling efektif untuk
each individual feels valued.” Kepala sekolah meningkatkan penegtahuan siswa yaitu dengan cara
juga berperan dalam meningkatkan kinerja mengadakan sosialisasi dan seminar sedangkan
guru. Hal ini merujuk dari pernyataan untuk masalah pendanaan pihak sekolah harus
Bredeson (2010: 5) sebagai berikut “The menjalin kerjasama dengan berbagai mitra untuk
principal’s role is to help people inside and dapat suntikan dana tambahan.hal ini sangat relevan
outside of the school unfreeze current values, dengan penelitian terdahulu oleh Ananto Aji dan Ika
expectations, structures, and processes, so Nur Oktafiani (2019) mengatakan bahwa “Dalam
new ways of thinking about teaching and pelaksanaan SSB, kendala yang terjadi adalah
learning can be considered”. Peran kepala kendala internal yang berasal dari sekolah itu
sekolah adalah untuk membantu orang-orang, sendiri seperti kendala pada dana pelaksanaan
baik di dalam maupun di luar sekolah dalam program dan kegiatan SSB, belum tersedianya
menjelaskan nilai-nilai saat ini, harapan, SOP, pemeliharaan sarana SSB yang kurang baik,
struktur, dan proses pendidikan, sehingga serta kurikulum yang belum mengacu pada SSB”.
cara berpikir yang baru tentang mengajar dan Dalam penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan
belajar dapat dipertimbangkan. Jadi bahwa hambatan utama yang dialami pihak sekolah
berradarkan teori-teori dari penelitian dalam pelaksanaan progran SPAB adalah hambatan
terdahulu dapat diambil kesimpulan bahwa intrernal, dimana hambatan tersebut berasal dari
peran warga sekolah sangatlah mempengarui dalam sekolah tersebut.
proses pelaksanaan program SPAB dimana
Untuk indikator hambatan yang kedua yaitu
semakin banyak peran masing-masing
masalah SDM dimana SDM yang ada di SMK
individu sekolah maka semakin cepat terlihat
Semesta masih ada beberapa yang belum paham
hasil dari pelaksanaan program SPAB
tentang IT sehingga pada saat pembelajran daring
tersebut.
banyak terkendala. Namun Untuk kualitas dan
Hambatan Pelaksanaan Program SPAB kuantitas SDM yang dimiliki sekolah sudah cukup
di SMK Semesta Bumiayu baik dan lengkap komposisinya. Dimana pada saat
wawancara dengan kelapa sekolah dan ketua gugus
Hambatan yang dialami oleh pihak sekolah
siaga bencana menyatakan bahwa sekolah sering
yaitu mengarah ke tiga aspek indikator yang
mengirim beberapa guru dan siswa untuk mengikuti
pertama yaitu Pengetahuan, Regulasi, dan
kegiatan diklatsar dan pelatihan kebencanaan yang
Pendanaan. Pada aspek pertama ini dimana
sering diadakan BPBD dan BNPB hal ini bertujuan
setelah dilakukan wawancara yang mendalam
untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada di SMK
dengan kepala sekolah dan ketua gugus siaga
Semesta sehingga kualitas SDM yang ada di sekolah
bencana diketahui bahwa untuk tingkat
bisa tervalidasi dan terverifikasi ilmunya.
pengetahuan kebencanaan warga sekolah
sudah berada diangka 90 persen dan sisanya Indikator hamabtan yang terakhir adalah hambatan
10 persen masih dalam tahap penyesuaian. yang berasal dari peran masyarakat dimana
6
Ba’iq Ammar Taqi / Edu Geography 9 (3) (2021)
berdasarkan hasil wawancara dengan kepala karena semakin berkualitas SDM maka stigma
sekolah dan ketua gugus siaga bencana masyarakatpun akan semakin yakin terhadap apa
mengatakan bahwa untuk masalah kerjasama yang disampaikan SDM tersebut. Jadi ketiga
dengan masyarakat sekitar tidak ada kendala indikator hamabatan tersebut merupakan satu
dan untuk kerjasama dengan instasi daerah kesatuan yang harus ada dan saling melengkapi.
dan perusahaan daerah sekitar juga sudah
berjalan dengan baik. karena mnurut kepala
SIMPULAN
sekolah peran masyarakat dalam pelaksaan
program SPAB ini sangatlah penting dimana
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
dukungan sekecil apapaun dari masyarakat
dipaparkan, dapat ditarik kesimpulan bahwa
sangatlah berarti. Mengingat apabila sewaktu-
pelaksanaan program SPAB di SMK Semesta
waktu kasus Covid-19 naik sekolah pasti akan
Bumiayu adalah sebagai berikut:
sangat kekurangan SDA dalam menghadapi
Pertama adalah program SPAB yang ada di
ancaman tersebut sehingga sekolah sewaktu-
SMK Semesta Bumiayu Sudah sangat baik hal
waktu akan mengandalkan warga sekitar
tersebut dapat dilihat pada hasil wawancara dan
untuk memaksimalkan pelaksanaan program.
pengisian kuisoner dimana tujuan akhir dari
Dan cara agar sekolah mendapatkan
program SPAB ini adalah untuk menciptakan
kepercayaan masyarakat sekitar yaitu dengan
lingkungan satuan pendidikan yang aman dari
cara memberikan timbal balik berupa
bencana selain itu dari SDM yang dimilik oleh pihak
sosialisasi dan penyuluhan tentang
sekolah juga sudah memmenuhi standar secara
kebencanaan kepada warga sekitar baik
kualitas dan kuantitas sehingga program SPAB yang
melaui instasi pemerintah maupun instasi
ada di SMK Semesta Bumiayu mampu berjalan
pendidikan.
secara maksimal. Untuk sarana penunjang SPAB
Melvia Melvia1 dan Zikri Alhadi (2020) dalam yang ada di SMK Semesta juga sudah lengkap dan
penelitinya menyatkaan bahwa “Hambatan sudah sesuai dengan standar dimasa pandemi ini.
SPAB yaitu Pelatihan Satuan Pendidikan Kedua yaitu tentang pelaksanaan program
Aman Bencana dianggap tidak terlalu SPAB yang ada di SMK Semesta Bumiayu, dimana
penting serta paradigma berfikir peserta implmentasi program SPAB sudah berjalan dengan
pelatihan yang tidak responsif terhadap baik hal tersebut dapat di buktikan dengan melihat
kegiatan pelatihan SPAB. Dari hambatan hasil presentase jawaban responden dimana
Pelatihan SPAB yang ada mengakibatkan sebanyak 22 responden mampu memperoleh nilai
efekivitas pelatihan Satuan pendidikan Aman dengan kategori sangat baik sedangkan 13
Bencana yang dilaksanakan oleh Badan responden lainya memperoleh nilai dengan kategori
Penanaggulangan Bencana Daerah (BPBD) baik. untuk peran guru dan peran siswa dalam
dari penelitian terdahulu bahwa hambatan pelaksaan program SPAB juga mendapatkan
yang sering terjadi yaitu kurangnya presentase yang tingggi yaitu berada di skor 80
efektifnya pelaksanan program dapat persen sampai 90 persen. dari hasil presentase
mempengaruhi responsif masyarakat tersebut menandakan bahwa implementasi
terhadap suatu program”. Dari penelitian pelaksanan program SPAB di SMK Semesta
tersebut menyatakan bahwa hambatan dan Bumiayu sudah terlaksana dengan baik.
efektifitas merupakan dua hal yang saling Dan yang terakhir adalah hamabtan
berdampingan dimana hambatan terjadi pelaksanaan program SPAB di SMK Semesta
apabila efektifitas tidak terlaksana begitu pula Bumiayu dimana berdasarkan hasil pembahasan
sebaliknya. dapat disimpulkan bahwa dari ketiga aspek
hambatan yang ada presentase hamabtan yang
Dari ketiga indikator hambatan tersebut dapat
paling komplek adalah masalah Pengetahuan,
diambil kesimpulan bahwa tingkat
Regulasi, dan Pendanaan dimana dari jawbaan
pengetahuan warga sekolah dapat
responden rata-rata mengeluhkan masalah dana
mempenagruhi kulaitas SDM dan kualitas
yang dialokasikan pemerintah masih kurang
SDM sangatlah penting peranya dalam
sedangkan untuk aspek hamabtan selanjutnya
mendapatkan dukungan dari masyarakat
7
Ba’iq Ammar Taqi / Edu Geography 9 (3) (2021)
adalah masalah SDM dimna kenadala yang 6 Tahun 2018. Tentang PENUGASAN
dihadapi sekolah hanya berupa masalah GURU SEBAGAI KEPALA SEKOLAH
penguasaan IT dimana masih ada beberapa Khan & Khan, 2014. Academic Role of a Principal
and Continuous Professional Development.
guru yang masih belum pandai dalam bidang
Journal of Education and Human
IT, untuk aspek hambatan yang terakhir
Development June 2014, Vol. 3, No. 2, pp.
adalah peran masyarakat, untuk aspek ini 925-942 ISSN: 2334-296X (Print), 2334-
pihak sekolah tidak mengalami hamabatan 2978.
yang cukup berat dikarenakan program SPAB Korsman, SNJ., van Zly, G.U., Nutt, L., Andersson,
yang dijalankan oleh sekolah sudah mendapat M.I, Presier, W. (2012) Viroloy. Chins :
dukungan dari masyarakat setempat. Jadi Churchill Livingston Elsevier.
kesimpulan dari penelitian ini adalah SMK Maya Macia Sari, S.E., M.Si., Noni Ardian, S.E.,
Semesta sudah menjalankan program SPAB M.M., & Erwansyah, S.E., M.M..
dengan sangat baik dan program SPAB yang (2021)/Pengaruh Covid 19 Terhadap
Perekonomian Masyarakat Di Desa
ada di sekolah sudah mendapatkan dukungan
Lantasan Lama Kecamatan Patumbak
dari pemerintah dan masyarakat setempat
Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara/
sehingga untuk masalah hamabatan dalam Jurnal Manajemen Tools ISSN : 2088-
pelaksaaan program SPAB bisa diminimalisir. 3145/ Vol. 13 No. 1 Juni 2021.
Melvia1 , Zikri Alhadi (2020). Hambatan
Pelatihan Program Satuan Pendidikan
DAFTAR PUSTAKA Aman Bencana (SPAB) oleh Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi
Ananto Aji dan Ika Nur Oktafiani. 2019. Sumatera Barat. Jurnal Perspektif: Jurnal
Implementasi Program Sekolah Kajian Sosiologi dan Pendidikan Vol. 3
Siaga Bencana di Smp Negeri No.3 Tahun 2020.
Padureso Kabupaten Kebumen. Nurjanah, dkk. 2011. Manajemen Bencana.
Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Bandung: Alfabeta
Sosial, Universitas Negeri Ramli, Soehatman. Sistem Manajemen
Semarang, Indonesia Keselamatan & Kesehatan Kerja OHSAS
Apik Budi Santoso, Juhadi,Akhmad Ervin 18001. Jakarta : Dian Rakyat, 2010.
F,2017/Pelaksanaan Program Siaga Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2007
Bencana Di Sekolah Menengah Tentang Penanggulangan Bencana.
Pertama Pada Kawasan Rawan Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi,
Bencana/Edu Geography 5 (3) Dan Pendidikan Tinggi.
(2017). Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang
Bredeson, P.V. (2010). The school Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
principal's role in teacher Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
professional development. Journal Jakarta: Kementerian Riset, Teknologi,
of In-Service Education. Retrieved Dan Pendidikan Tinggi.
from www.researchgate.net. Rizki Arumning Tyas,dkk (2020). Evaluasi
Farida Rahim. 2008. Pengajaran Membaca manajemen program Sekolah Siaga
di Sekolah Dasar. Jakarta : Bumi Bencana (SSB). Jurnal Akuntabilitas
Aksara. Manajemen Pendidikan Volume 8, No. 1,
Fika Ariani,2021/ Penerapan Satuan April 2020 (10-23)
Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Toquero, C. M. (2020). Challenges and
Di Sma Negeri 8 Mataram / Opportunities for Higher Education amid
Indonesian Journal of Educational the COVID19 Pandemic: The Philippine
Development Volume 2 Nomor 1, Context/ Pedagogical Research 2020, 5(4),
Mei 2021 DOI: em0063 e-ISSN: 2468-4929
10.5281/zenodo.4781865 Victoria A. Johnson,dkk (2014)/Implementing
Hasibuan, Malayu S.P, 2006, Manajemen disaster preparedness education in New
Dasar, Pengertian, dan Masalah, Zealand primary schools/journal Disaster
Edisi Revisi, Bumi Aksara : Jakarta. Prevention and Management Vol. 23 No. 4,
Indonesia,2018.Peraturan Menteri 2014
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor Wahyu Aji Fatma Dewi 2021/Dampak Covid-19
8
Ba’iq Ammar Taqi / Edu Geography 9 (3) (2021)
Terhadap Implementasi
Pembelajaran Daring Di Sekolah
Dasar/ Edukatif : Jurnal Ilmu
Pendidikan Volume 2 Nomor 1 April
2020 Halm 55-61
Wang, Z., Qiang, W., Ke, H. (2020). A
Handbook of 2019- CoV Pneumonia
Control and Prevention. Hubei
Science and Technologi Press. China.