Anda di halaman 1dari 3

Nama : Subkhan Andri Purnomo

NIS : 002
Angkatan : 1 / 129
Golongan : III
Kelompok :1
Tugas : Evaluasi Akademik – Studi Kasus
MASALAH POKOK
Persiapan uji coba pembelajaran tatap muka ( PTM) di setiap sekolah

AKTOR YANG TERLIBAT


1. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Nadiem Makarim)
2. Gubernur Jawa Tengah (Ganjar Pranowo)
3. Bupati dan Walikota Se -Jawa Tengah
4. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah
5. Tim Satgas Covid-19 Tingkat Satuan Pendidikan
6. Pihak Sekolah
7. Siswa / Murid

PERAN AKTOR
1. Menteri Pendidikan menargetkan adanya pemberian vaksinasi covid-19 kepada seluruh tenaga
pendidik (guru) hingga selesai pada bulan Juli 2021, sehingga proses pembelajaran tatap muka
bisa segera dilaksanakan.
2. Gubernur Jawa Tengah membuat kebijakan terkait kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM)
disetiap sekolah serta memprioritaskan pemberian vaksinasi covid-19 kepada tenaga pengajar
yang sudah siap melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka disekolah.
3. Bupati dan Walikota melakukam koordinasi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk menyiapkan
sekolah mana saja yang akan mengikuti uji coba melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap
muka.
4. Kepala dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Jawa Tengah menindaklanjuti kebijakan
Gubernur Jawa Tengan dengan membuat persyaratan bagi satuan pendidikan agar melaksanakan
uji coba pembelajaran tatap muka disekolah dengan membuat dan membekali tim satgas covid-
19 tingkat satuan pendidikan.
5. Tim satgas covid-19 tingkat satuan pendidikan bertugas melakukan pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan kegiatan PTM dimasa pandemi.
6. Pihak Sekolah harus melakukan beberapa hal, diantaranya :
- Menyusun SOP (Standar Operasional Prosedur) pencegahan dan penanganan covid-19 di
sekolah
- Melakukan identifikasi kesiapan dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka yang sesuai
dengan protokol kesehatan (prokes)
- Melakukan pendataan guru dan siswa berdasarkan tempat tingga dan sarana transportasi
yang dipakai
- Identifikasi dan pemetaan lintas sektor dalam rencana pelaksanaan uji coba pembelajaran
tatap muka
- Menyiapkan kegiatan PTM sesuai dengan prokes
- Menjalin kerjasama dengan puskesmas / layanan kesehatan terdekat
- Membuat pernyataan kesanggupan melaksanakan kegiatan PTM sesuai kebiasaan baru dan
prokes
- Melakukan pembatasan jumlah siswa dalam kegiatan PTM
- Melakukan evaluasi terhadap kegiatan uji coba PTM
- Membuat peraturan sekolah dengan menutup kantin dan tempat ibadah.
7. Pihak Siswa / Murid, dengan cara membawa bekal makanan dan minuman serta perlengkapan
ibadah sendiri

PENERAPAN NILAI-NILAI ANEKA


 Gubernur Jateng telah mengambil kebijakan untuk menerapkan kegiatan pembelajaran tatap muka
(PTM) disekolah disertai dengan petunjuk teknis (Akuntabilitas)
 Gubernur Jateng melakukan pembicaraan dengan Bupati dan Walikota untuk menyiapkan sekolah-
sekolah yang akan menerapkan uji coba kegiatan PTM (Nasionalisme Sila-4)
 Pihak sekolah dalam melaksanakan uji coba kegiatan PTM harus berdasarkan pada petunjuk dari
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah (Etika Publik)
 Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menargetkan pemberian vaksinasi covid-19 terhadap seluruh
tenaga pendidik hingga selesai pada bulan juli 2021 (Komitmen Mutu)
 Memprioritaskan vaksinasi covid-19 terhadap tenaga pendidik yang mengajar disekolah-sekolah
yang sudah siap melaksanakan kegiatan PTM, karena guru merupakan pelayan publik (Anti Korupsi)

KESESUAIAN AGENDA III


 Adanya keterpaduan lintas sektoral (Sekolah, Puskesmas, Dinas Pendidikan, Kepala Daerah dan
Menteri Pendidikan) dalam pelaksanaan kegiatan uji coba pembelajaran tatap muka
(Manajemen ASN)
 Membentuk dan membekali tim satgas covid-19 tingkat satuan pendidikan sebagai bentuk
tanggungjawab dalam menghadapi pandemi (Pelayan Publik)
 Kerjasama dilakukan dengan cara koordinasi antara Menteri, Gubernur, Bupati dan Walikota, Dinas
Pendidikan serta pihak sekolah dalam pemberian vaksinasi covid 19 bagi tenaga pendidik
(Whole of Government).
PELANGGARAN NILAI-NILAI ANEKA
 Dalam pemberian vaksinasi covid-19 belum dilakukan secara merata terhadap seluruh tenaga
pendidik dan dibatasi bagi tenaga pendidik yang akan melaksanakan kegiatan PTM, padahal tenaga
pendidik merupakan pelayan publik (Akuntabilitas)
 Tidak semua sekolah bisa melakukan pembelajaran tatap muka dikarenakan sarana dan prasarana
disekolah berbeda-beda, sehingga tidak memenuhi persyaratan atau prosedur pembukaan PTM
(Nasionalisme Sila-5)
 Dalam pelaksanaan kegiatan PTM di sekolah masih terdapat kelonggaran dalam menjalankan prokes
baik dari siswa maupun tenaga pendidik (Etika Publik)
 Tingkat kedisiplinan dalam mematuhi prokes terkait pelaksanaan kegiatan PTM di sekolah tergolong
masih rendah (Anti Korupsi)
GAGASAN
1. Dalam rangka memenuhi persyaratan / ketentuan pembukaan kegiatan PTM di sekolah, pemerintah
agar memfasilitasi kebutuhan sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan kegiatan PTM yang sesuai
dengan prokes disemua sekolah.
2. Adanya pembekalan dan pelatihan secara berkelanjutan bagi tim satgas covid-19 tingkat satuan
pendidikan serta pemberian insentif bagi tim satgas covid-19 agar lebih bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya.
3. Kebijakan terkait penutupan ibadah di lingkungan sekolah dirasa kurang efektif, mengingat ibadah
merupakan salah satu bentuk Hak Asasi Manusia dan juga sebagai bentuk perwujudan rasa syukur
akan karunia dan nikmat yang Alloh swt telah berikan kepada manusia.

KONSEKUENSI
I. Dengan adanya penambahan sarana dan prasarana pendukung kegiatan PTM di sekolah serta kegiatan
pembekalan dan pelatihan secara continue (berkelanjutan) bagi tim satgas covid-19, maka secara
otomatis akan berdampak pada membengkaknya anggaran pemerintah.
II. Dengan dibukanya tempat ibadah di lingkungan sekolah, tentunya secara langsung akan memiliki
resiko penyebaran covid-19 dari klaster masjid / mushola.

Anda mungkin juga menyukai