Anda di halaman 1dari 23

Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Provinsi Gorontalo memiliki panjang garis pantai ± 903.7 Km yang


terbagi atas garis pantai Teluk Tomini dan Laut Sulawesi dengan Luas
wilayah lautan ± 9.638,44 Km2 (kurang lebih sembilan ribu enam ratus tiga
puluh delapan koma empat puluh empat kilometer persegi), yang meliputi 2
(dua) kawasan laut yaitu Laut Sulawesi dan Teluk Tomoni. Disamping itu
memiliki pulau-pulau kecil sebanyak 123 pulau yang terbagi diwilayah laut
Sulawesi sebanyak 56 pulau dan di wilayah perairan Teluk Tomini sebanyak
67. Sepanjang garis pantai Perairan Teluk Tomini dan Laut Sulawesi serta
pada 123 buah pulau-pulau kecil tersebut ditumbuhi tanaman mangrove
disamping sebagai tempat pemukiman penduduk. Berdasarkan kedua hal
tersebut diatas maka perlu di adakan upaya pengawasan dalam arti
monitoring sebagai tindak lanjut dari amanat UU No 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah dimana sesuai dengan pembagian
kewenangan urusan pengawasan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan
Provinsi melakukan pengawasan Sumberdaya kelautan dan perikanan
sampai dengan 12 mil.

Untuk menjamin terselenggaranya pengelolaan sumberdaya ikan


secara optimal dan berkelanjutan perlu ditingkatkan peran pengawasan
dibidang perikanan secara berdaya guna dan berhasil guna. Berdasarkan
berbagai pertimbangan tentang pengawasan dan pengendalian
sumberdaya perikanan maka dipandang perlu untuk melaksanakan operasi
pengawasan yang melibatkan beberapa unsur seperti TNI AL, Polair Polda
Gorontalo, Unsur Pengawas Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan
Provins Gorontalo, dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota.
Gelar Operasi secara bersama-sama perlu dilakukan mengingat
penggunaan alat berupa kompresor, bom ikan dan bius masih sering
terjadi dan meresahkan warga masyarakat di Perairan Kabupaten
Pohuwato dan masalah dokumen perizinan terutama pengurusan Surat
Laik Operasi (SLO), Surat Perintah Berlayar (SPB), Surat Izin Usaha
Perikanan (SIUP), Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan lain-lain. Selain
itu masalah pengelolaan pulau-pulau kecil dan Kawasan Konservasi
Perairan juga menjadi salah satu permasalahan yang membutuhkan
perhatian dari pengawasan.

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Adapun isu strategis pengolahan dan pemasaran hasil perikanan


antara lain adalah (1) lemahnya jaminan mutu dan keamanan hasil
perikanan, (2) tingginya tingkat kehilangan (losses) mencapai sekitar
27,8%, (3) kurangnya intensitas promosi dan rendahnya partisipasi
stakeholders, (4) terbatasnya sarana penanganan ikan, (5) kurangnya
bahan baku industri, (6) bahan baku yang belum standar, (7) penggunaan
bahan kimia berbahaya, (8) jenis ragam produk dan pengemvbangan
produk belum berkembang optimal dan belum populer, (9) rendahnya
konsumsi ikan per kapita, dan (10) terbatasnya informasi teknologi .
Langkah relevan yang telah dan akan diambil adalah meningkatkan
konsumsi ikan yang sehat dan aman yang didukung olehpenyediaan
teknologi pengolahan produk perikanan . Untuk itu pendekatan yang
dilakukan adalah menegakkan cold hain system dan mengembangkan
sentra-sentra pengolahan di daerah.
Tetapi masalah di perairan kita tidak hanya pada illegal fishing,
Masalah lain yang tak kalah seriusnya adalah destructive fishing, yang
justru dilakukan oleh nelayan lokal dengan cara pengeboman dan
pembiusan ikan. Destructive fishing ini sebenarnya telah muncul sejak 20-
30 tahun lalu. Namun hingga sekarang belum ada formulasi yang tepat
untuk penyelesaiannya karena ternyata kemudian tingkat kerumitan
masalah ini cukup kompleks. Selain itu, masalah perizinan usaha budiday,
pengolahan dan pemasaran ikan, penggunaan bahan baku, bahan kimia
dan cara penanganannya menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan.
Oleh karena itu operasi pengawasan terhadap sumberdaya perikanan dan
kelautan di Kabupaten Pohuwato perlu dilakukan untuk mengawasi
kepatuhan para pelaku usaha.

B. Maksud dan Tujuan.

Maksud dan tujuan dari pelaksanaan Operasi pengawasan dikawasan


perairan Kab. Gorontalo Utara adalah untuk meminimalisir Kegiatan
Destructive Fishing dan illegal fishing yang sering terjadi di wilayah tersebut
seperti pengeboman, pembiusan, penertiban pengelolaan usaha perikanan
dalam hal ini penangkapan ikan seperti penertiban dokumen perizinan
(SIPI, SIUP, SIKPI, SLO, dan SPB), juga kepatuhan para pelaku usaha
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

C. Out put

Out put dari kegiatan ini adalah Perairan Provinsi Gorontalo Bebas
Destructive fishing dan Illegal, Unreported and Unregulated Fishing (IUU
Fishing).

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

II.PELAKSANAAN OPERASI

D. Dasar Pelaksanaan.

Dasar dari pelaksanaan kegiatan operasi pengawasan terpadu adalah :

1. Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

2. Undang-Undang No 45 Tahun 2009 perubahan atas undang-undang No.


31 tahun 2004 tentang Perikanan

3. Undang-undang No 1 Tahun 2014 tentang perubahan Undang-Undang


No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan wilayah pesisir dan pulau-
pulau kecil.

4. DPA SKPD Dinas Kelautan dan Perikanan TA. 2018

5. Surat Perintah Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi


Gorontalo No : 268/SPT/DPK/VII/2018

E. Petugas Pelaksana.

Petugas pelaksana Kegiatan Operasi Mandiri Pengawasan SDKP


berdasarkan Surat Perintah Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
Gorontalo adalah sebagai berikut :

1. Hi. Sutrisno, A.Pi, M.Si

2. Ir. Jufri Gobel

3. Hariyanto Amu, S.IK

4. Muhiddin Djailani, S.Pi

5. Yahya Ma’ruf, S.Kom

6. Gusnar L. Ismail, S.IK

7. Rizki Tuweno

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

F. Lokasi pelaksanaan operasi

Sasaran tempat pelaksanaan kegiatan Operasi Mandiri Pengawasan


Sumberdaya Kelautan dan Perikanan adalah Kabupaten Gorontalo Utara

G. Sarana

Sarana yang digunakan adalah Kenderaan umum.

H. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan Operasi Mandiri Pengawasan Sumberdaya


Kelautan dan Perikanan di laksanakan selama 2 (dua) hari pada tanggal 24
– 25 Juli 2018

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

III. HASIL PELAKSANAAN OPERASI

A. Pelaksanaan Operasi

Pelaksanaan operasi yang dilakukan oleh team Operasi dititik beratkan pada
pelaku-pelaku usaha yang ada di Kecamatan Anggrek dan Kecamatan Sumalata
Kabupaten Gorontalo Utara. Beberapa hal yang ditemui ketika operasi adalah :

1. Di Kecamatan Anggrek dan Kecamatan Sumalata aktifitas Destructive fishing


(DFP) mulai marak. Berdasarkan hasil laporan masyarakat, beberapa hari
sebelumnya aparat pengawas dalam hal ini Polair Polda Gorontalo menangkap
pelaku yang diduga akan melakukan pengeboman. Pelaku dan alat bukti
berupa perahu dibawa ke Kantor Polair Polda Gorontalo. Beberapa pelaku
berhasil melarikan diri dan alat bukti berupa bom langsung di buang kelaut.
Kasus ini telah ditangani dan sementara dalam proses penyelidikan.

2. Selain itu dari beberapa kasus DFP yang terjadi, juga ada praktik pengeboman
ikan. DFP diyakini nelayan sebagai salah satu cara mudah dan praktis bisa
mendapatkan ikan. Di kawasan tersebut praktik Destructive Fishing Practices
(DFP) masih sangat marak, yaitu pemboman ikan dan juga bisnis ikan hidup
(kerapu, napoleon, dll) dengan cara membius dan disinyalir banyak pelaku dan
pihak yang terlibat dalam praktik ini. Mereka hanya mengandalkan mesin
kompresor sebagai alat bantu pernapasan. Praktik DFP ini sangat dilarang, karena
tidak berkelanjutan, merusak ekosistem terumbu karang yang sangat berharga
(setiap bom yang diledakkan dan bius yang disemprotkan) membahayakan
pelakunya, juga memicu konflik sosial dengan nelayan yang ramah lingkungan
dan berbagai dampak lain. Praktik penyelaman menggunakan kompresor yang
juga berisiko sangat tinggi.
3. Dalam operasi ini juga dilakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa
Ilodulunga. Penggunaan bom seberat 250 gram bisa menyebabkan luasan
terumbu karang yang hancur mencapai 5.30 m²

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

4. Dengan luasnya wilayah perairan di Provinsi Gorontalo, memang terdapat


keterbatasan Pemerintah untuk mengawasi. Mulai dari keterbatasan personil
pengawasan, kapal pengawas dan jangkauan yang sangat luas. Untuk itu
peran serta masyarakat sangat diperlukan untuk bersama-sama memerangi
pelaku destructive fishing. Peran serta masyarakat dapat dilakukan dengan
mengamati atau memantau kegiatan perikanan dan pemanfaatan lingkungan
yang ada di daerahnya kemudian melaporkan adanya dugaan DFP kepada
pengawas dan aparat penegak hukum.
5. Setelah melakukan sosialisasi kepada nelayan, anggota Tim operasi melakukan
pemeriksaan izin beberapa kapal yang ditemui diantaranya :
Nama Kapal : KMN Putri Kembar 3
Nama Pemilik : Hartini Niaty
Jenis Kapal/alat tangkap : Kapal Penangkap Ikan / Purse Seine
Ukuran/Daya : 21 GT
Pelabuhan Pangkalan : PPI Tenda, PPI Inengo dan PPP Kwandang
Nama Kapal : KMN Al Rahman
Nama Pemilik : Sri Endang Rahman, S.Ap
Jenis Kapal/alat tangkap : Kapal Penangkap Ikan / Purse Seine
Daya : 12 GT
Pelabuhan Pangkalan : PPI Tenda, PPI Inengo dan PPP Kwandang
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Tim Operasi Kapal kapal-kapal memiliki
dokumen perizinan yang lengkap. Untuk itu tim operasi tetap mengingatkan
kepada nahkoda kapal selalu melengkapi dokumen perizinan kapal ketika akan
turun melaut karena apabila tidak memiliki dokumen perizinan yang lengkap
maka akan dikenakan sanksi karena melanggar Undang-Undang No 45 Tahun
2009 tentang perubahan Undang-Undang No 31 Tahun 2004 tentang
Perikanan Pasal 42 ayat 3 “ setiap kapal perikanan yang akan berlayar
melakukan penangkapan ikan dan/atau pengangkutan ikan dari pelabuhan
Perikanan wajib memiliki Surat Persetujuan Berlayar (SPB) yang dikeluarkan
oleh Syahbandar Pelabuhan Perikanan”

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

dan Pasal 98 “Nahkoda kapal perikanan yang tidak memiliki Surat Persetujuan
Berlayar (SPB) sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan denda paling banyak
Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah). Selain itu Nahkoda juga dikenakan
Pasal 43 yang berbunyi bahwa “setiap kapal perikanan yang melakukan
kegiatan perikanan wajib memiliki surat laik operasi kapal perikanan dari
pengawas perikanan tanpa dikenai biaya”

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

 Perlu adanya pembinaan, sosialisasi peraturan perundang-undangan


tentang perikanan terutama bagi pelaku usaha pembudidaya, pengolahan,
pengangkutan dan pemasaran, dan penangkapan ikan

 Perlu adanya pendataan untuk pelaku-pelaku usaha

 Kurangnya aparat pengawas perikanan

 Kurangnya armada untuk melakukan pengawasan

B. Saran

 Perlu adanya penambahan personil pengawas perikanan, sarana dan


prasarana pengawasan mengingat kewenangan pengawasan sepenuhnya
ada di Provinsi hingga 12 mil.

 Perlu adanya regulasi khusus dalam bentuk peraturan daerah terkait


pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan.

 Perlu adanya kesepahaman antara Pemerintah dan aparat penegak


hukum dalam pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan dan
penanganan pelanggaran.

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

V. PENUTUP

Demikian Laporan Operasi Pengawasan Sumberdaya Kelautan dan


Perikanan dan kelautan di buat sebagai bahan referensi guna meningkatkan
kinerja dalam pelaksanaan kegiatan pengawasan untuk pencapaian target wilayah
perairan Provinsi Gorontalo yang bebas illegal fishing.

Gorontalo, Juli 2018

Yang Melaksanakan perjalanan dinas :

1. Sutrisno, A.Pi, M.Si


(....................)

2. Ir. Jufri Gobel


(…………………)

3. Hariyanto Amu, S.IK


(…………………)

4. Yahya Ma’ruf, S.Kom


(…………………)

5. Muhiddin Djailani, S.Pi (…………………)

6. Gusnar L. Ismail, S.IK


( …………………)

7. Rizky Tuweno (…………………)

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

DOKUMENTASI

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018
Stop IUU Fishing dan Destructive Fishing

Laporan Operasi Pengawasan SDKP di Kab. Gorontalo Utara


Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo TA. 2018

Anda mungkin juga menyukai