Anda di halaman 1dari 14

Makalah Motor Bakar Torak

Sistem Daya (Geometri, Kinematika, dan Dinamika)

Disusun Oleh
Singgih Aditya Wiguna
1121600048

Mata Kuliah Motor Bakar Torak


Institut Teknologi Indonesia
2018
A. Pengertian Dan Definisi
1. Pengertian Mesin
Mesin adalah alat mekanik atau elektrik yang mengirim atau mengubah energi untuk
melakukan atau membantu pelaksanaan tugas manusia. Biasanya membutuhkan sebuah
masukan sebagai pelatuk, mengirim energi yang telah diubah menjadi sebuah keluaran,
yang melakukan tugas yang telah disetel. Mesin dalam bahasa Indonesia sering pula
disebut dengan sebutan pesawat, contoh pesawat telepon untuk tejemahan bahasa
Inggris telephone machine. Namun belakangan kata pesawat cenderung mengarah ke
kapal terbang.
Mesin telah mengembangkan kemampuan manusia sejak sebelum adanya catatan
tertulis. Perbedaan utama dari alat sederhana dan mekanisme atau pesawat sederhana
adalah sumber tenaga dan mungkin pengoperasian yang bebas. Istilah mesin biasanya
menunjuk ke bagian yang bekerja bersama untuk melakukan kerja. Biasanya alat-alat
ini mengurangi intensitas gaya yang dilakukan, mengubah arah gaya, atau mengubah
suatu bentuk gerak atau energi ke bentuk lainnya.

2. Pengertian Motor Bakar Torak


Motor bakar torak merupakan internal combustion engine, yaitu mesin yang fluida kerjanya
dipanaskan dengan pembakaran bahan bakar di ruang mesin tersebut. Fluida kerja motor bakar
torak adalah udara.
Pada dasarnya motor/mesin bakar torak (torak=piston) dibedakan menjadi dua: Motor diesel
dengan siklus termodinamika diesel, dan Motor otto (atau motor bensin) dengan siklus
termodinamika otto. Kedua jenis motor bakar torak ini berfungsi sebagai primary mover
(penggerak mula) di industri kimia.

3. Pengertian Daya
Dalam fisika, daya adalah kecepatan melakukan kerja. Daya sama dengan jumlah energi yang
dihabiskan per satuan waktu. Dalam sistem SI, satuan daya adalah joule per detik (J/s),
atau watt untuk menghormati James Watt, penemu mesin uap abad ke-18. Daya adalah besaran
skalar. Integral daya terhadap waktu mendefinisikan kerja yang dilakukan. Karena integral
tergantung lintasan dari gaya dan torsi, maka perhitungan kerja tergantung lintasan. Sebagai
konsep fisika dasar, daya membutuhkan perubahan pada benda dan waktu yang spesifik ketika
perubahan muncul. Hal ini berbeda dengan konsep kerja, yang hanya mengukur perubahan
kondisi benda. Misal, kerja yang dilakukan seseorang adalah sama ketika mengangkat beban ke
atas tidak peduli ia lari atau berjalan, namun dibutuhkan daya lebih besar untuk berlari karena
kerja dilakukan pada waktu yang lebih singkat. Daya keluaran motor listrik adalah hasil
perkalian antara torsi yang dihasilkan motor dengan kecepatan sudut dari tangkai keluarannya.
Daya pada kendaraan bergerak adalah hasil kali gaya traksi roda dengan kecepatan kendaraan.
Kecepatan di mana bohlam lampu mengubah energi listrik menjadi cahaya dan panas diukur
dalam watt—semakin tinggi nilainya, maka dibutuhkan energi listrik per satuan waktu yang
makin banyak.

4. Pengertian Geometrik
Adalah cabang matematika yang bersangkutan dengan
pertanyaan bentuk, ukuran, posisi relatif gambar, dan sifat ruang. Seorang ahli
matematika yang bekerja di bidang geometri disebut ahli ilmu ukur. Geometri muncul
secara independen di sejumlah budaya awal sebagai ilmu pengetahuan praktis
tentang panjang, luas, dan volume, dengan unsur-unsur dari ilmu matematika formal
yang muncul di Barat sedini Thales (abad 6 SM). Pada abad ke-3 SM geometri
dimasukkan ke dalam bentuk aksiomatik oleh Euclid, yang dibantu oleh geometri
Euclid, menjadi standar selama berabad-abad. Archimedesmengembangkan teknik
cerdik untuk menghitung luas dan isi, dalam banyak cara mengantisipasi kalkulus
integral yang modern. Bidang astronomi, terutama memetakan posisi bintang dan
planet pada falak dan menggambarkan hubungan antara gerakan benda langit, menjabat
sebagai sumber penting masalah geometrik selama satu berikutnya dan setengah
milenium. Kedua geometri dan astronomi dianggap di dunia klasik untuk menjadi
bagian dari Quadrivium tersebut, subset dari tujuh seni liberal dianggap penting untuk
warga negara bebas untuk menguasai. Pengenalan koordinat oleh René Descartes dan
perkembangan bersamaan aljabar menandai tahap baru untuk geometri, karena tokoh
geometris, seperti kurva pesawat, sekarang bisa diwakili analitis, yakni dengan fungsi
dan persamaan. Hal ini memainkan peran penting dalam munculnya kalkulus pada abad
ke-17. Selanjutnya, teori perspektif menunjukkan bahwa ada lebih banyak geometri
dari sekadar sifat metrik angka: perspektif adalah asal geometri proyektif. Subyek
geometri selanjutnya diperkaya oleh studi struktur intrinsik benda geometris yang
berasal dengan Euler dan Gaussdan menyebabkan penciptaan topologi dan geometri
diferensial.
5. Pengertian Kinematika
Ilmu Kinematika mempelajari tentang gerak benda tanpa memperhitungkan penyebab
gerak atau perubahan gerak. Kinematika mesin adalah suatu pengetahuan tentang gerak
relatif dari bagian-bagian mesin yaitu posisi, kecepatan, percepatan dan lintasan.
Asumsi bendanya sebagai benda titik
yaitu ukuran, bentuk, rotasi dan getarannya diabaikan tetapi  massanya tidak (Sarojo,
2002)

6. Pengertian Dinamika
Dinamika Teknik merupakan ilmu yang mempelajari gerak benda (kinematika) dan
gaya/momen penyebabnya (kinetika). Dengan kata lain, ilmu ini mempelajari gerakan
benda jika benda/mekanisme dikenakan gangguan berupa gaya/momen. Dapat juga
diartikan sebaliknya, gaya/momen apa saja yang terlibat dalam benda/mekanisme yang
bergerak. Dengan mengetahui gaya/momen yang terlibat dalam gerakan benda, kita
dapat menghitung beban kerja yang harus ditanggung oleh benda/mekanisme/struktur
tersebut. Selanjutnya, hasil tersebut dapat digunakan dalam analisa kekuatan
(perancangan). 

B. Macam Macam Mesin Torak Bakar


Motor bakar merupakan salah satu kontruksi mesin yang merubah energi panas menjadi
energi mekanis / gerak. Penyebab adanya energi panas dikarenakan adanya proses
pembakaran pada mesin. Bahan bakar, udara dan kelistrikan adalah salah satu penyebab
terjadinya energi panas dan dengan bantuan konstruksi mesin lainnya diantaranya usaha
dan tenaga dorong dari hasil ledakan pembakaran yang diubah oleh konstruksi mesin
menjadi energi mekanik atau tenaga penggerak.
Motor bakar terbagi dua jenis diantaranya
1. Motor Pembakaran Luar

Gambar 1.1 Mesin Jet

Motor pembakaran luar adalah suatu motor dimana proses pembakaran atau perubahan
energi panas dilakukan di luar dari mekanisme/konstruksi mesin. Dari ruang pembakaran
energi panas tersebut dialirkan ke konstruksi mesin melalui media penghubung lagi.
Contoh motor pembakaran luar diantaranya :
 Mesin uap/turbin uap dan 
 Mesin Nuklir/Turbin Nuklir.

2. Motor Pembakaran Dalam

Gambar 1.2 Mesin Diesel

Motor pembakaran dalam adalah suatu motor dimana proses perubahan energi
panasnya / pembakaran terjadi didalam kontruksi mesin itu sendiri. Dan tempat
terjadinya proses pembakaran itu disebut dengan ruang bakar atau combustion chamber.
Contoh motor pembakaran dalam diantarana :
 Motor bensin
 Motor diesel
 Mesin jet

3. Cara Kerja Mesin


a. Mesin Uap
Mesin uap (steam engines) masuk dalam kategori pesawat kalor, yaitu peralatan yang
digunakan untuk merubah tenaga termis dari bahan bakar menjadi tenaga mekanis
melalui proses pembakaran. Ada dua jenis pesawat kalor yaitu Internal Combustion
Engines/ICE (motor pembakaran dalam) dan External Combustion Engines/ECE (motor
pembakaran luar). Pada pesawat kalor jenis ICE,  proses pembakaran bahan bakar untuk
mengasilkan tenaga mekanis dilakukan didalam peralatan itu sendiri; sedangkan pada
ECE, peralatan ini hanya merubah tenaga termis menjadi tenaga mekanis  adapun proses
pembakaran dilakukan diluar peralatan tersebut.

Adapun cara kerja mesin uap adalah sebagai berikut :


Lihat gambar dibawah ini,

Gambar 1.3 mesin uap

Didalam cylinder mesin uap terdapat piston yang mempunyai piston rod yang
dihubungkan dengan cross head yang berada diluar cylinder. Cross head dihubungkan
oleh connecting rod dengan crank shaft (tidak tampak pada gambar), sehingga apabila
piston bergerak kian kemari maka crank shaft dapat berputar.
Slide valve yang mempunyai valve rod digerakkan oleh crank shaft melalui eksentrik,
sehingga slide valve dapat bergerak kian kemari sambil membuka dan menutup dua buah
lubang uap yang berhubungan dengan cylinder. Valve box dimana slide valve berada
mempunyai dua saluran, saluran pemasukan yang dihubungkan dengan boiler untuk
menyalurkan uap dengan tekanan tinggi (warna merah), dan saluran pembuangan yang
dihubungkan dengan cerobong untuk membuang uap bekas (warna biru).

Pada waktu piston mencapai posisi paling kiri, maka slide valve akan membuka
lubang uap cylinder bagian kiri sehingga uap dari boiler dapat masuk kedalam cylinder
pada bagian kiri dari piston dan mendorong piston kekanan, sementara itu lubang uap
sebelah kanan dihubungkan dengan saluran pembuangan sehingga uap bekas dapat
terbuang keluar melalui cerobong. Sebelum akhir langkah piston, lubang uap tersebut
sudah ditutup oleh slide valve sehingga pasokan uap terhenti namun piston tetap
bergerak kekanan karena ekpansi dari uap.

Pada waktu piston mencapai posisi paling kanan, maka slide valve akan membuka
lubang uap cylinder bagian kanan sehingga uap dari boiler dapat masuk kedalam cylinder
pada bagian kanan piston dan mendorong piston kekiri, sementara itu lubang uap sebelah
kiri dihubungkan dengan saluran pembuangan sehingga uap bekas dapat terbuang
melalui cerobong. Sebelum akhir langkah piston, lubang uap tersebut sudah ditutup oleh
slide valve sehingga pasokan uap terhenti namun piston tetap bergerak kekanan karena
ekpansi dari uap. Karena cross head dengan crank shaft dihubungkan oleh connecting
rod, maka gerakan kian kemari dari piston tersebut akan diubah menjadi gerakan putaran
dari crank shaft. Demikian selama ada pasokan uap dari boiler maka mesin uap akan
merubah menjadi tenaga mekanis dengan gerakan putaran dari crank shaft.

Gambar 1.4 Mesin Uap menggerakan Piston


Lokomotif uap biasanya mempunyai 2 buah mesin uap yang dipasang dikanan dan kiri
lokomotif, gerakan putaran yang dihasilkan oleh kedua buah mesin uap tersebut langsung
digunakan untuk memutarkan roda lokomatif sehingga mampu menarik seluruh
rangkaian kereta api.

Gambar 1.5 Penggerak Roda Kereta Api

b. Cara Kerja Siklus OTTO

GAMBAR 1.6 SIKLUS OTTO DAN SIKLUS DIESEL

Ini adalah gambar mesin pembakaran dalam empat langkah alias empat tak… Mula-
mula campuran udara dan uap bensin mengalir dari karburator menuju silinder pada saat
piston bergerak ke bawah (langkah masukan). Selanjutnya campuran udara dan uap bensin
dalam silinder ditekan secara adiabatik ketika piston bergerak ke atas (langkah kompresi alias
penekanan). Karena ditekan secara adiabatik maka suhu dan tekanan campuran meningkat.
Pada saat yang sama, busi memercikkan bunga api sehingga campuran udara dan uap bensin
terbakar. Ketika terbakar, suhu dan tekanan gas semakin bertambah. Gas bersuhu tinggi dan
bertekanan tinggi tersebut memuai terhadap piston dan mendorong piston ke bawah (langkai
pemuaian). Selanjutnya gas yang terbakar dibuang melalui katup pembuangan dan dialirkan
menuju pipa pembuangan (langkah pembuangan). Katup masukan terbuka lagi dan keempat
langkah diulangi.
Perlu diketahui bahwa tujuan dari adanya langkah kompresi alias penekanan adiabatik adalah
menaikkan suhu dan tekanan campuran udara dan uap bensin. Proses pembakaran pada
tekanan yang tinggi akan menghasilkan suhu dan tekanan (P = F/A) yang sangat besar.
Akibatnya gaya dorong (F = PA) yang dihasilkan selama proses pemuaian menjadi sangat
besar. Mesin motor atau mobil menjadi lebih bertenaga… Walaupun tidak ditekan, campuran
udara dan uap bensin bisa terbakar ketika si busi memercikkan bunga api. Tapi suhu dan
tekanan gas yang terbakar tidak terlalu tinggi sehingga gaya dorong yang dihasilkan juga
kecil. Akibatnya mesin menjadi kurang bertenaga.
Proses perubahan bentuk energi dan perpindahan energi pada mesin pembakaran
dalam empat langkah di atas bisa dijelaskan seperti ini : Ketika terjadi proses pembakaran,
energi potensial kimia dalam bensin + energi dalam udara berubah menjadi kalor alias panas.
Sebagian kalor berubah menjadi energi mekanik batang piston dan poros engkol, sebagian
kalor dibuang melalui pipa pembuangan (knalpot). Sebagian besar energi mekanik batang
piston dan poros engkol berubah menjadi energi mekanik kendaraan (kendaraan bergerak),
sebagian kecil berubah menjadi kalor alias panas… Panas timbul akibat adanya gesekan.
Proses pemuaian dan penekanan secara adiabatik pada siklus otto bisa digambarkan
melalui diagram di bawah… (Diagram ini menunjukkan model ideal dari proses
termodinamika yang terjadi pada mesin pembakaran dalam yang menggunakan bensin).

Gambar 1.7 Siklus Otto


Campuran udara dan uap bensin masuk ke dalam silinder (a). Selanjutnya campuran
udara dan uap bensin ditekan secara adiabatik (a-b). Perhatikan bahwa volume silinder
berkurang… Campuran udara dan uap bensin dipanaskan pada volume konstan – campuran
dibakar (b-c). Gas yang terbakar mengalami pemuaian adiabatik (c-d). Pendinginan pada
volume konstan – gas yang terbakar dibuang ke pipa pembuangan dan campuran udara + uap
bensin yang baru, masuk ke silinder (d-a).

c. Cara Kerja Siklus Diesel


Prinsip kerja mesin diesel mirip seperti mesin bensin. Perbedaannya terletak pada
langkah awal kompresi alias penekanan adiabatik (penekanan adiabatik = penekanan yang
dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor alias panas tidak sempat mengalir menuju atau
keluar dari sistem. Sistem untuk kasus ini adalah silinder). Kalau dalam mesin bensin, yang
ditekan adalah campuran udara dan uap bensin, maka dalam mesin diesel yang ditekan hanya
udara saja… Penekanan secara adiabatik menyebabkan suhu dan tekanan udara meningkat.
Selanjutnya injector alias penyuntik menyemprotkan solar. Karena suhu dan tekanan udara
sudah sangat tinggi maka ketika solar disemprotkan ke dalam silinder, si solar langsung
terbakar… Tidak perlu pake busi lagi. Perhatikan besarnya tekanan yang ditunjukkan pada
diagram di bawah… bandingkan dengan besarnya tekanan yang ditunjukkan pada diagram
siklus otto

 
Gambar 1.8 Siklus Diesel
Diagram ini menunjukkan siklus diesel ideal alias sempurna… Mula-mula udara
ditekan secara adiabatik (a-b), lalu dipanaskan pada tekanan konstan – penyuntik alias
injector menyemprotkan solar dan terjadilah pembakaran (b-c), gas yang terbakar mengalami
pemuaian adiabatik (c-d), pendinginan pada volume konstan – gas yang terbakar dibuang ke
pipa pembuangan dan udara yang baru, masuk ke silinder (d-a). Selengkapnya bisa dipelajari
di dunia perteknik-otomotifan.Gurumuda hanya memberimu pengetahuan dasar saja.
Dari penjelasan yang bertele-tele di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa setiap mesin
kalor pada dasarnya memiliki zat kerja tertentu. Zat kerja untuk mesin uap adalah air, zat
kerja untuk mesin bensin adalah udara dan uap bensin, zat kerja untuk mesin diesel adalah
udara dan solar. Zat kerja biasanya menyerap kalor pada suhu yang tinggi (QH), melakukan
usaha alias kerja (W), lalu membuang kalor sisa pada suhu yang lebih rendah (QL). Karena si
energi kekal, maka QH = W + QL.

C. Hubungan daya dengan geometrik Mesin


1. Torsi Mesin
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, jadi torsi adalah
suatu energi. Besaran torsi adalah besaran turunan yang biasa digunakan untuk
menghitung energi yang dihasilkan dari benda yang berputar pada porosnya. Adapun
perumusan dari torsi adalah sebagai berikut. Apabila suatu benda berputar dan
mempunyai besar gaya sentrifugal sebesar F, benda berputar pada porosnya dengan jari-
jari sebesar b, dengan data tersebut torsinya adalah:
T = F x d (N.m)
dimana:
T = Torsi benda berputar (N.m)
F = adalah gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)
d= adalah jarak benda ke pusat rotasi (m)
Karena adanya torsi inilah yang menyebabkan benda berputar terhadap porosnya,
dan benda akan berhenti apabila ada usaha melawan torsi dengan besar sama dengan arah
yang berlawanan.
Pada motor bakar untuk mengetahui daya poros harus diketahui dulu torsinya.
Pengukuran torsi pada poros motor bakar menggunakan alat yang
dinamakan Dinamometer. Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memberi beban yang
berlawanan terhadap arah putaran sampai putaran mendekati 0 rpm, Beban ini nilainya
adalah sama  dengan torsi poros. Dapat dilihat dari gambar diatas adalah prinsip dasar
dari dinamometer. Dari gambar diatas dapat dilihat pengukuran torsi pada poros ( rotor)
dengan prinsip pengereman dengan stator yang dikenai beban sebesar w. Mesin
dinyalakan kemudian pada poros disambungkan dengan dinamometer. Untuk megukur
torsi mesin pada poros
mesin diberi rem yang disambungkan dengan w pengereman atau pembebanan.
Pembebanan diteruskan sampai poros mesin hampir berhenti berputar. Beban maksimum
yang terbaca adalah gaya pengereman yang besarnya sama dengan gaya putar poros
mesin F. Dari definisi disebutkan bahwa perkalian antara gaya dengan jaraknnya adalah
sebuah torsi, dengan difinisi tersebut Tosi pada poros dapat diketahui dengan rumus:
T = w x d (Nm)
dengan :
T = adalah torsi mesin (Nm)
w = adalah beban (N)
d= adalah jarak pembebanan dengan pusat perputaran (m)
Ingat  w  (beban/berat) disini kita  bedakan dengan massa (m), kalau massa satuan kg,
adapun beban disini adalah gaya berat dengan satuan N yang diturunkan dari W=mg.
Pada mesin sebenarnya pembebanan adalah komponen-komponen mesin sendiri
yaitu asesoris mesin ( pompa air, pompa pelumas, kipas radiator), generator listrik
(pengisian aki, listrik penerangan, penyalan busi), gesekan mesin dan komponen lainnya.
Dari perhitungan torsi diatas dapat diketahui jumlah energi yang dihasikan mesin pada
poros. Jumlah energi yang dihasikan mesin setiap waktunya adalah yang disebut dengan
daya mesin. Kalau energi yang diukur pada poros mesin dayanya disebut daya poros.
Daya Mesin (Power)
Sedangkan power yang dihitung dengan satuan Kw (Kilo watts) atau Horse Power (HP)
mempunyai hubungan erat dengan torque. Power dirumuskan sbb :
Power = torque x angular speed.
Rumus diatas adalah rumus dasarnya, pada engine maka rumusnya menjadi :
Power = torque x 2 phi x rotational speed (RPM).
Untuk mengukur Power (KW) adalah sbb :
Power (kW) = torque (Nm) x 2 phi x rotational speed (RPM) / 60000
6000 dapat diartikan adalah 1 menit = 60 detik, dan untuk mendapatkan kw = 1000 watt.
sedangkan untuk mengukur Power (HP) adalah sbb :
Power (HP) = torque (lbs. ft) x rotational speed (RPM) / 5252

  Pada motor bakar, daya dihasilkan dari proses pembakaran didalam silinder dan
biasanya disebut dengan daya indiaktor. Daya tersebut dikenakan pada torak yang bekerja
bolak balik didalam silinder mesin. Jadi didalam silinder mesin, terjadi perubahan energi
dari energi kimia bahan bakar dengan proses pembakaran menjadi energi mekanik pada
torak. Daya indikator adalah merupakan sumber tenaga persatuan waktu operasi mesin
untuk mengatasi semua beban mesin. Mesin selama bekerja mempunyai komponen-
komponen yang saling berkaitan satu dengan lainnya membentuk kesatuan yang kompak.

Gambar 1.9 Persentase Penggunaan Bahan Bakar

Komponen-komponen mesin juga merupakan beban yang harus diatasi daya


indikator. Sebagai contoh pompa air untuk sistim pendingin, pompa pelumas untuk sistem
pelumasan, kipas radiator, dan lain lain, komponen ini biasa disebut asesoris mesin.
Asesoris ini dianggap parasit bagi mesin karena mengambil daya dari daya indikator.
Disamping komponen-komponen mesin yang menjadi beban, kerugian karena gesekan
antar komponen pada mesin juga merupakan parasit bagi mesin, dengan alasan yang sama
dengan asesoris mesin yaitu mengambil daya indikator. Seperti pada gambar diatas
terlihat bahwa daya untuk meggerakan asesoris dan untuk mengatsi gesekan adalah 5%
bagian. Untuk lebih mudah pemahaman dibawah ini dalah perumusan dari masing masing
daya. Satuan daya menggunakan HP( hourse power ).
N = N − N + N ( HP)
dengan
Ne = adalah daya efektif atau daya poros ( HP)
Ni = adalah daya indikator ( HP)
Ng = adalah kerugian daya gesek ( HP)
Na = adalah kerugian daya asesoris ( HP)

Anda mungkin juga menyukai