Anda di halaman 1dari 42

Tenaga Penggerak Transportasi

Mata Kuliah: Sistem Transportasi


Fakultas Teknik - Universitas Sebelas Maret Surakarta - Indonesia
KONSEP, MAKSUD DAN TUJUAN
 Tenaga penggerak dalam transportasi dimaksudkan sebagai
suatu bentuk tenaga untuk menggerakkan sarana transportasi
sehingga mampu mengatasi : hambatan, tahanan, atau
gesekan yang terjadi antara sarana dan sistem di sekitarnya
 hambatan, tahanan, atau gesekan yang terjadi antara lain :
 antara ban dengan jalan,
 roda baja kereta api dengan rel,
 udara dan body kendaraan,
 Fluida dengan kekasaran dinding pipa,
 Gaya gravitasi bumi pada suatu kemiringan jalan, dll.

Konsep, maksud, dan tujuan


 Sistem tenaga penggerak pada operasi transportasi biasanya
dinyatakan dalam satuan daya kuda (Horse Power atau Hp) sebagai
ukurannya.

 Daya kuda merupakan satuan dari daya, dimana daya itu sendiri
merupakan suatu kerja atau usaha yang dilakukan tiap satuan waktu
untuk menggerakkan benda untuk bergeser sejauh jarak tertentu.

Hp = F x d (1)

dimana : Hp = daya kuda


F = gaya
d = jarak

Konsep, maksud, dan tujuan


Konversi Satuan Daya Kuda
Sesuai penggunaannya satuan daya kuda dapat dikonversikan :
 1 Hp = 746 watt
 1 Hp = 75 kg-m/det
 1 Hp = 542,5 ft.pound/det
o Besarnya gaya tersebut merupakan resultante gaya yang terjadi, baik itu
gaya dorong, gaya gesek, gaya berat, dll. tergantung dari sistem yang
bekerja.
o Pada gerak kendaraan, daya kuda yang terjadi merupakan gaya dorong
dan gaya gesekan yang terjadi sebagai fungsi dari kecepatan kendaraan.
 Ukurannya adalah besarnya jarak dari benda yang dipindahkan dari
tempat asalnya per satuan waktu ( sama dengan satuan kecepatan).
 Semakin jauh jaraknya suatu benda berpindah dengan ukuran waktu yang
sama, maka berarti Hp semakin besar.
 Misal benda A dipindahkan 5 meter lebih jauh dari benda B pada waktu
yang sama, maka dapat dikatakan bahwa Hp A lebih besar dari Hp B.
Konsep, maksud, dan tujuan
PENGGERAK UTAMA
 Penggerak utama adalah alat yang dapat merubah tenaga
potensial suatu bahan bakar menjadi energi mekanik yang
dapat menggerakkan sesuatu.
 Bahan bakar tidak selalu dikaitkan dengan bahan bakar
minyak (BBM ) dan sejenisnya seperti batu bara dll.(bahan
bakar yang habis dalam masa produksi)
 Namun juga bahan sumber energi yang bisa diperbaruhi
seperti : air untuk menggerakkan turbin, tenaga angin, sinar
matahari, dll.

Penggerrak utama
Jenis-jenis Tenaga Penggerak
 Tenaga penggerak adalah suatu benda, baik itu berupa benda mati
(alat) atau benda hidup (bernyawa), yang dapat merubah tenaga
potensial menjadi energi mekanik yang dapat menggerakkan
sesuatu.

Jenis-jenis tenaga penggerak yang dikenal di dunia:


1. Tenaga manusia dan Hewan
Pada masa awal kehidupan manusia, tidak dikenal tenaga
penggerak , selain tenaga manusia dan hewan. Tenaga penggerak ini
mendapatkan energi potensial dari makanan yang dimakannya.

Penggerrak utama
2. Mesin Uap
o Sampai dengan beberapa puluh tahun yang lalu, uap merupakan
tenaga penggerak yang masih umum digunakan seperti pada :
kapal, lokomotif kereta api, dan stasiun pompa, karena teknologi
ini cukup sederhana serta perawatannya yang mudah.
o Sistem ini cukup simpel yakni terdiri dari tungku yang
memanaskan ketel, dan selanjutnya ketel menghasilkan uap yang
akan menggerakkan piston yang kemudian ditransformasikan ke
roda penggerak melalui sistem transmisi.
o Kelemahan mesin uap ini adalah bahwa mesin ini biasanya besar
dan berat, sering kotor dan berisik, dan masalah polusi udara dan
abu hasil buangan, serta kebutuhan akan suplai air yang kontinyu.
o Mesin uap pertama kali ditemukan oleh James Watt (1778) dan
lokomotif uap pertama dibuat oleh R. Trevithick pada tahun 1804.

Penggerrak utama
3. Motor Bakar
o Motor bakar atau motor “pembakaran dalam” (internal combustion
engines) merupakan mesin penggerak “pembakaran dalam”
dengan empat prinsip gerakan dari :
 bahan bakar dan udara,
 kompresi,
 pengapian , dan
 sistem transmisi ke alat mekanik gerak yakni roda
o Sistem ini banyak digunakan untuk alat-alat transportasi seperti
mobil, bus, dan truk karena mesin yang dihasilkan cukup kecil,
kompak, simpel, dan fleksibel.

Penggerrak utama
Jenis motor bakar :
Sejauh ini kita mengenal 2 jenis motor bakar, yakni mesin bensin dan
mesin disel.

a. Mesin Bensin (gasoline engine)


 Mesin bensin adalah mesin yang menghasilkan tenaga gerak
dengan memakai bahan bakar bensin dan udara
 Prinsip kerja dari motor bensin adalah muatan segar, yakni uap
bensin dan udara dari karburator, yang masuk ke dalam silinder
kemudain dipampatkan oleh piston dan kemudian dibakar oleh
busi, sehingga menghasilkan tenaga dorongan ke torak /piston
 Selanjut piston tersebut akan memutar poros engkol yang
disalurkan melalui transmisi ke roda dan akhirnya menghasilkan
gerak roda

Penggerrak utama
Baik mesin bensin ataupun mesin disel, dikenal dua macam siklus
yakni :
a. Mesin Dua Tak
 Yakni motor yang setiap siklus kerjanya diselesaikan dalam dua
langkah torak atau satu kali putaran poros engkol.

 Ciri-ciri pada motor dua tak ini adalah :


- setiap dua langkah torak terdapat satu ekspansi
- pada dinding silinder terdapat saluran masuk dan saluran buang
- pembilasan terjadi pada saat torak berada di sekitar titik mati bawah
(TMB)

Penggerrak utama
PRINSIP PERGERAKAN
DARI MESIN DUA TAK
b. Mesin Disel (diesel engine)
 Berbeda dengan mesin bensin, pada mesin disel ini sebagai
muatan segar yang masuk ke ruang silinder hanya udara saja.
 Udara tersebut kemudian oleh gerakan torak ke “titik mati atas”
(TMA) dikompresikan sehingga menghasilkan tekanan dan panas
yang sangat tinggi.
 Sebelum akhir kompresi, yakni beberapa derajad sebelum TMA,
bahan bakar solar yang sudah dikabutkan disemprotkan oleh
injektor, sehingga terbakar dengan sendirinya oleh udara panas
dalam silinder tersebut, tanpa diperlukan busi
 Proses terbakarnya solar tersebut akan mengasilkan dorongan ke
piston
 Selanjutnya gerak piston ini akan memutar poros engkol, seperti
pada motor bensin.
Penggerrak utama
b. Mesin Empat Tak
 Yakni motor yang setiap siklus kerjanya diselesaikan dalam empat
langkah torak atau dua kali putaran poros engkol.
 Selama 4 kali langkah torak tersebut mengalami 4 proses, yakni :
- pengisian,
- kompresi dan pembakaran,
- ekspansi/kerja, dan
- pembuangan.

 Ciri-ciri pada motor empat tak ini :


- dalam empat langkah torak terdapat satu ekspansi
- proses pengisian dan pembuangan dilakukan masing-masing dalam
satu langkah torak.
- setiap silinder minimal terdapat dua buah katup

Penggerrak utama
4. Mesin Listrik

 Mesin listrik ini bersifat cukup fleksibel, tetapi cukup mahal.


 Pada pusat pembangkit (power plant) dilakukan pengolahan dari
energi potensial seperti batu bara, minyak bumi, gas, atau nuklir
menjadi tenaga listrik.
 Dikatakan fleksibel karena pusat pembangkit bisa diadakan jauh
berkilo-kilo meter dari lokomotif elektrik atau bisa diadakan melekat
pada lokomotif elektrik disel dan kapal turboelektrik.
 Pada lokomotif elektrik dengan pusat pembangkit jauh, maka listrik
dialirkan melalui kabel dengan bantuan transformator.

Penggerrak utama
5. Mesin Jet
 Mesin jet merupakan sebuah mesin yang memakai prinsip recoil
 Prinsip recoil dapat diartikan sebagai suatu proses dimana aliran
gas dengan kompresi tinggi diinjeksikan di bagian depan dan
dikeluarkan melalui lobang yang sempit di belakang sehingga
menghasilkan gaya dorong ke depan ( thrust foreward).
 Siklus fluida pada mesin jet adalah :
 masukan,
 kompresi,
 pembakaran, dan
 keluaran.

Penggerrak utama
Proses pada mesin jet :
 Fluda masuk ke suatu „intake duct‟ yang terletak di depan mesin,
yang didesain secara aerodinamis, sehingga mampu dilewati fluida
dalam jumlah yang sangat besar dan tinggi yang berbeda-beda.
 Kemudian fluida dimasukkan ke suatu kompresi yang bertingkat,
baik secara aksial ataupun centrifugal.
 Setelah bertekanan sangat tinggi fluida masuk ke „chamber‟ dimana
bahan bakar berbentuk kabut diinjeksikan ke „chamber‟ dan di
bakar.
 Terjadinya pembakaran menyebabkan fluida akan naik suhunya
sehingga volumenya naik sangat besar dan terjadilah gaya dorong.

Penggerrak utama
CARA KERJA MESIN JET
TURBOFAN
6. Tenaga Penggerak Lain
Selain yang sudah disebutkan di atas, pad asaat ini sudah mulai
dikembangkan mesin dengan memakai tenaga penggerak lain
seperti memakai tenaga surya dan tenaga nuklir dalam bidang
transportasi seperti :
 kapal selam bertenaga nuklir
 mobil bertenaga surya, dll.

Penggerrak utama
MOBIL TENAGA SURYA

KAPAL SELAM NUKLIR


KAPAL SELAM NUKLIR
GERAK KENDARAAN
Gerak kendaraan dapat digolongkan menjadi :
 Gerak Terputus ( Discrete Flow)
 Gerak menerus ( Continous Flow)
Pada kondisi gerak terputus, diasumsikan bahwa kendaraan bergerak
sepanjang jalur gerak tanpa ada kendaraan lain yang mengganggu atau
dapat dikatakan bebas gangguan (kondisi ideal).

Persamaan tentang gerak telah dikemukakan oleh Isac Newton, yang


dikenal dengan Hukum Newton tentang gerak, yakni :
 Suatu benda akan tetap diam atau bergerak secara teratur kecuali
ada gaya luar lain yang bekerja.
 F = m.a
 Gaya aksi sama dengan reaksi (aksi =reaksi) sedangkan arahnya
berlawanan
Gerak kendaraan
Bagi dunia transportasi, hukum kedua tentang gerak ( F=m.a) yang
disajikan oleh Newton adalah yang paling penting yaitu : Momentum
suatu benda adalah hasil kali antara masa (m) dengan kecepatannya (V).

Perubahan momentum suatu benda adalah :


𝑑
F = . 𝑚V (2)
𝑑𝑡
Karena masa bersifat konstan maka persamaan (2) dapat ditulis
menjadi
𝑑𝑉
F = m. (3)
𝑑𝑡
𝑑𝑉
Sedangkan perubahan kecepatan terhadap waktu atau adalah sama
𝑑𝑡
dengan percepatan (a), maka persamaan (3) menjadi :

F = m.a (4)
Gerak kendaraan
Massa suatu benda merupakan berat suatu benda pada medan gravitasi
dan ditulis :
𝑇
M = (5)
𝐺

Dimana : T = berat
G = gravitasi bumi = 32,16 ft /det2 = 9,8 m / det2

Massa dapat pula dianggap sebagai rasio antara gaya yang bekerja
pada suatu benda dengan percepatannya, dan ditulis :

𝐹1 𝐹2 𝑇
M = = = (6)
𝑎1 𝑎2 𝐺

Gerak kendaraan
Contoh :
Suatu bus dengan berat total = 8 ton= 8.000 kg mengalami gaya
sebesar 4ton=4.000 kg, maka besar percepatannya adalah :

a = = = 19,6 m/det2

Konversi satuan Sistem Inggris dan Standar Internasional (SI)


 Satuan Sistem Inggris yang sering digunakan :
Gaya dan berat = pound atau lb
Percepatan gravitasi = 32,16 ft / det2

massa = = = slug

Gerak kendaraan
 Satuan Sistem Internasional yang sering digunakan :
Gaya dan berat = Newton
Percepatan gravitasi = 9,8 m / det2

massa = =

1 ft = 0,3048 m
1 slug = 14,5939 kg
1 lb = 4.4482 N
1 hp = 745,6999 W = 550 ft lb/det

Gerak kendaraan
GAYA-GAYA DALAM TRANSPORTASI

Dimana:
T = berat kendaraan
(bekerja dalam arah vertikal
R = gerak kendaraan sepanjang
jalur gerak kendaraan
M = gaya propulsi

Gerak kendaraan
Gaya-gaya dalam transportasi seperti terlihat dalam Gambar
merupakan ilustrasi suatu posisi kendaraan, sebagai misal sebuah
pesawat terbang, yang sedang dalam posisi bergerak sepanjang jalur
kendaraan dalam kondisi tidak jatuh. Untuk dapat mempertahankan
kendaraan dalam posisi yang demikian maka harus dipenuhi suatu
resultante gaya sebagai berikut :

1. Berat kendaraan yang digambarkan sebagai gaya T yang bekerja


pada arah vertikal, akan menyebabkan kendaraan jatuh akibat
gravitasi bumi. Untuk itu maka diperlukan gaya angkat yang segaris
(vertikal) yang sama besar dengan T tetapi dengan arah yang
berkebalikan.
2. Gaya R merupakan tahanan terhadap gerak kendaraan, yang
bekerja sepanjang jalur kendaraan, yang apabila tidak ada gaya lain
yang melawan dalam lintasan yang sama tetapi dengan arah yang
berkebalikan akan menyebabkan kendaraan tetap dalam posisi
diam.
Gerak kendaraan
3. Gaya M adalah gaya propulsi, yang akan melawan gaya R sehingga
apabila besarnya gaya M lebih besar dari gaya R akan
menyebabkan kendaraan bergerak
4. Gaya C adalah gaya sentrifugal yakni berupa gaya dorong yang
timbul yang akan melempar kendaraan keluar dari lintasannya pada
saat kendaraan itu berganti arah atau berbelok. Gaya sentrifugal ini
harus diatasi oleh setiap kendaraan. Pada gerakan kendaraan di
atas jalan raya, gaya sentrifugal ini diantisipasi dengan adanya gaya
gesekan antara roda dengan perkerasan jalan dan adanya
kemiringan jalan melintang jalan di tikungan atau superelevasi.

Gerak kendaraan
Dapat disimpulkan bahwa setiap kendaraan yang bergerak, baik itu
kendaraan yang berjalan di atas jalan raya, jalan rel, di atas air, maupun
di udara, harus memiliki komponen gaya yang diperlukan untuk :
 Mengatasi tahanan terhadap gerak kendaraan sehingga kendaraan
dapat bergerak
 Mengadakan perlambatan dan percepatan.
 Merubah arah tanpa membuat kendaraan itu terlempar dari jalur
geraknya
 Mengubah elevasi
 Mempertahankan diri agar tidak jatuh akibat gaya gravitasi bumi.

Gerak kendaraan
TAHANAN TETAP
 Tahanan tetap adalah tahanan yang terjadi pada kendaraan yang
bergerak di sepanjang jalur gerak kendaraan tersebut pada kondisi
lurus dan datar.

Tahanan tetap pada kendaraan dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Lokomotif dan Gerbong Kereta Api (General Electric Comp.1969)


a. Lokomotif Disel

R = 1,3 T + 29 N + 0,03 TV + CAV2 (7)

b. Gerbong Penumpang

R = 1,3 T + 29 N + 0,03 TV + 0,041V2 (8)


c. Gerbong Angkut Standar
R = 1,5 T + 72,5 + 0,015 TV + 0,055V2 (9)
Tahanan tetap
2. Kendaraan di Jalan Raya
a. Mobil dan Bus
R = 0,01 T + 0,0001 TV + 0,0026 CAV2 (10)
b. Truk
R = 7,6 T + 0,09 TV + 0,002 AV2 (11)

Contoh kasus :
Kereta api disel yang terdiri :
• Dua Lokomotif disel masing-masing dengan 4 as, berat masing-
masing 100 ton, dan luas penampang sebesar 80 ft2
• Lima gerbong angkut standar kosong masing-masing dengan berat
25 ton dan 4 as
• Lima belas gerbong angkut standar isi dengan berat muatan
masing-masing 40 ton, berat kosong masing-masing dengan berat
25 ton dan 4 as as
Tahanan tetap
• Dua gerbong restorasi dengan beban total masing-masing 32 ton, 4 as

Diminta : hitung tahanan total jika kereta api bergerak pada pada rute
yang lurus dan datar pada kecepatan 60 mph !
Penyelesaian :
a. Menghitung berat total kereta
Berat Total Kereta = (2x100) + (5x25) + (15x65) + (2x32) = 1.364 ton
b. Menghitung tahanan masing-masing
 Tahanan lokomotif disel
• 1 lokomotif :
R = (1,3x100 )+( 29 x 4) +( 0,03 x 100 x 60) +
(0,0024 x 60 x 602) = 1.117,20 lb

• 2 lokomotif :
R = 2 x 1.117,20 lb = 2.234,40 lb
Tahanan tetap
 Tahanan gerbong angkut standar kosong
• 1 gerbong :
R = (1,5x25 )+ 7,25 + ( 0,015 x 65 x 60) + (0,055 x 602)
= 330,5 lb
• 5 gerbong :
R = 5 x 330,5 lb = 1.652,50 lb
 Tahanan gerbong angkut standar isi muatan
• 1 gerbong :
R = (1,5 x 65 )+ 7,25 + ( 0,015 x 65 x 60) + (0,055 x 602)
= 426,5 lb
• 15 gerbong :
R = 15 x 426,5 lb = 6.397,50 lb

Tahanan tetap
 Tahanan gerbong restorasi
• 1 gerbong :
R = (1,5 x 32 )+ 7,25 + ( 0,015 x 32 x 60) + (0,055 x 602
= 347,30 lb
• 2 gerbong :
R = 2 x 347,30 lb = 694,40 lb
 Tahanan total
Rtotal = 2.234,40 +1.652,50 +6.397,50 + 694,60 = 10.979 lb

c. Menghitung tahanan rata-rata tiap ton

R rata-rata tiap ton = = = 8, 05 lb /ton

Tahanan tetap
d. Kesimpulan :
pada kondisi lurus dan datar serta bergerak pada kecepatan 60 mph
kereta akan mengalami tahanan sebesar 10.979 lb atau tiap ton
berat akan mengalami tahanan rata-rata sebesar 8,05 lb

Tahanan tetap
TAHANAN PADA KONDISI MIRING
 Kereta dan kendaraan lainnya tidak selamanya bergerak pada kondisi
lurus dan datar tetapi pasti mengalami perubahan elevasi baik itu
naik maupun turun. Pada kondisi terjadi perubahan terhadap elevasi
maka gaya-gaya yang timbul disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3 Gaya-gaya Kendaraan dalam Kemiringan


Tahanan pada kondisi miring
Pada Gambar 3 terlihat bahwa pada posisi kendaraan miring atau
membentuk sudut terhadap bidang datar dalam rangka pencapaian
terhadap perubahan elevasi , maka gaya-gaya yang timbul akibat
kemiringan merupakan fungsi dari sudut kemiringan (a).
Apabila W merupakan berat kendaraan, maka gaya yang searah
dengan bidang gerak (Gg) adalah :

Gg = W Sin a (12)

Sedangkan gaya yang tegak lurus terhadap bidang gerak adalah :

Ww = W Cos a (13)

Tahanan pada kondisi miring


Pada sudut kemiringan tinggi yakni a > 5 % , rumus (12) menjadi :
Gg = W Sin a = W . (14)

Sedangkan pada sudut kemiringan kecil yakni a < 5 % , rumus (13)


menjadi :
Gg = W Sin a = W. (15)
 Pada kondisi kendaraan naik gaya Gg akan menyebabkan terjadinya
perlambatan dan pada kondisi kendaraan turun gaya Gg akan
menyebabkan percepatan.
 Toleransi kemiringan yang diijinkan pada jalan raya dan jalan rel
berbeda.
 Untuk jalan raya kemiringan dalam arah memanjang sangat
tergantung pada kelas jalan yang dirancang sedangkan untuk jalan rel
kemiringan yang biasanya dipakai berkisar pada angka 0,60 %.
Tahanan pada kondisi miring
Contoh soal pada kendaraan dengan posisi kemiringan :
Pada contoh soal di depan apabila kereta bergerak naik dengan
gradient 0,6 % dan tetap berjalan pada kecepatan 60 mph, berapa
tahanan total yang terjadi ?

Penyelesaian :
 Mencari tahanan kemiringan
Berat total KA pada soal di depan adalah sebesar 1.364 ton dan
apabila bergerak dengan gradient 0,6 % maka menurut rumus (15)
tahanan kemiringan yang terjadi adalah :

Tahanan kemiringan = 1.364 ton x = 8,184 ton

Tahanan pada kondisi miring


Satuan tahanan kemiringan dalam ton perlu diubah dalam bentuk lb
dengan mengalikan dengan konversi angka 2.000 supaya sama
dengan satuan tahanan tetap sehingga diperoleh :

Tahanan kemiringan = 1.364 ton x

= 8,184 ton x 2.000 = 16.368 lb


 Mencari tahanan total
 Pada kondisi kendaraan naik maka gaya Gg akan menyebabkan
terjadinya perlambatan atau dapat dikatakan bahwa tahanan total
akan menjadi bertambah bila kendaraan naik
 Tahanan total yang terjadi pada kondisi kendaraan naik adalah
merupakan penjumlahan dari total tahanan tetap ( tahanan yang
terjadi pada kendaraan yang berjalan datar) dan tahanan
kemiringan.
Tahanan pada kondisi miring
Dengan demikian maka tahanan total yang terjadi adalah :
Tahanan total = tahanan tetap + tahananan kemiringan
= 10.979 + 16.368 = 27.347 lb
Kondisi Kendaraan Turun
 Pada kondisi kendaraan turun maka tahanan kemiringan akan
berarah sama dengan arah gerak kendaraan atau menyebabkan
terjadinya percepatan.
 Apabila pada kondisi naik tahanan kemiringan akan menambah
komponen tahanan tetap (dalam arah sama) sehingga tahanan
total bertambah besar,
 maka pada kondisi turun tahanan kemiringan akan berarah
berlawanan dengan arah tahanan tetap yang dengan begitu justru
akan mengurangi tahan tetap sehingga tahanan total akan menjadi
lebih kecil.
Tahanan pada kondisi miring
Besarnya tahanan total akibat kendaraan turun adalah :
= tahanan tetap - tahananan kemiringan
= 10.979 - 16.368 = - 5.389 lb

Tanda negatif menunjukkan bahwa arah tahanan searah dengan gerak


kendaraan atau akan menyebabkan bertambahnya kecepatan per satuan
waktu atau terjadi percepatan gerak kendaraan

Tahanan pada kondisi miring

Anda mungkin juga menyukai