Anda di halaman 1dari 4

UAS

Nama : Tegar Yoga Savalas


NIM : 2017.02.1.0013
Mata Kuliah : Listrik Kapal
1. 4 Tipe Penggerak mula dan cara kerja pada kapal
a. diesel generator

pada generator terdapat roda yang terpasang ditengah tengah dengan electromagnet pada
tepinya yang dikenal dengan rotor. Generator adalah sumber tegangan listrik yang diperoleh
melalui perubahan energi mekanik menjadi energi listrik. Generator bekerja berdasarkan
prinsip induksi elektromagnetik, yaitu dengan memutar suatu kumparan dalam medan magnet
sehingga timbul gaya gerak listrik (ggl) induksi..
Generator, bagian yang menjadi satu dengan mesin generator yang mampu mem bangkitkan
energi atau arus listrik yangdibutuhkan untuk operasi kapal seperti menjalankan motor-motor
listrik untuk mesin kemudi, pompa, kompresor udara, dll., serta untuk penerangan, pemanas,
dll.
Cara kerja Generator Control
• Generator Control
• Load Syncronizing
• Interlock (Load simulation)
• Gauge board
• Preferential Tripping
• Emergency Generator
b. PTO generator
Generator yang mana sumber penggeraknya dari main engine. Jadi main engine selain
berfungsi sebagai penggerak kapal juga berfungsi sebagai penggerak generator. Daya main
engine yang di gunakan sebagai penggerak generator di sebut PTO (Power Take Off). Daya
Main engine adalah jumlah dari daya penggerak kapal (Propulsion Power) dan daya PTO
generator
c. Turbin Uap

Turbin uap terdiri dari sebuah cakram yang dikelilingi oleh daun-daun cakram yang disebut
sudu-sudu. Sudu-sudu ini berputar karena tiupan dari uap bertekanan yang berasal dari ketel
uap, yang telah dipanasi terdahulu dengan menggunakan bahan bakar padat, cair dan gas.
Setelah uap keluar pipa pancar, langsung mendorong sudu jalan, dimana sudu jalan ini dipasang
pada roda jalannya (moving wheel), sehingga roda jalan turut berputar. Pada bagian tengah roda
jalan yang bulat terdapat poros turbin (turbin shaft) yang dipasang dengan konstruksi pasak
(key). Dengan demikian poros turbin juga berputar, dan poros ini disambungkan ke poros baling
– baling melalui gigi reduksi.

Uap tersebut kemudian dibagi dengan menggunakan control valve yang akan dipakai untuk
memutar turbin yang dikopelkan langsung dengan pompa dan juga sama halnya dikopel dengan
sebuah generator singkron untuk menghasilkan energi listrik.

Setelah melewati turbin uap, uap yang bertekanan dan bertemperatur tinggi tadi muncul menjadi
uap bertekanan rendah. Panas yang sudah diserap oleh kondensor menyebabkan uap berubah
menjadi air yang kemudian dipompakan kembali menuju boiler. Sisa panas dibuang oleh
kondensor mencapai setengah jumlah panas semula yang masuk. Hal ini mengakibatkan
efisisensi thermodhinamika suatu turbin uap bernilai lebih kecil dari 50%. Turbin uap yang
modern mempunyai temperatur boiler sekitar 5000C sampai 6000C dan temperatur kondensor
200C sampai 300C.

d. Turbin Gas

1. Compressor - menaikkan tekanan udara yang masuk


2. Combustion Area - Membakar bahan bakar yang masuk dan menghasilkan tekanan yang
sangat tinggi begitu pula dengan kecepatannya.
3. Turbin - Mengkonversi energi dari gas dengan tekanan dan kecepatan yang tinggi hasil dari
combustion area menjadi energi mekanik berupa rotasi poros turbin.
Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet). Kompresor berfungsi
untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut, sehingga temperatur udara juga
meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk kedalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar
dilakukan proses pembakaran dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar.
Proses pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat
dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran tersebut
dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk mengarahkan aliran tersebut
ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh turbin gas tersebut digunakan untuk memutar
kompresornya sendiri dan memutar beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati
turbin ini gas tersebut akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust).

2. Syarat dan metode kerja pararel generator di kapal


Syarat syarat :
- Urutan fasa harus sama
- Tegangan harus sama
- Tegangan harus sefasa
- Frekuensi harus sama
1. Menggunakan Voltmeter
Untuk menyamakan tegangan antara generator pertama dengan generator kedua.
2. Urutan Fasa
Urutan fasa pada generator kedua harus sebanding atau sama dengan urutan fasa pada jalur
yang telah ada. Cara mengecek urutan fasa bisa dengan cara sederhana, yaitu menghubungkan
motor induksi kecil ke ketiga fasa, dari generator satu maupun generator dua.
Jika putarannya memiliki arah yang sama, berarti urutan fasa sudah benar. Perubahan fasa
antara keduanya adalah dengan indikasi lampu indikator pertama terang kemudian perlahan
akan padam. Bila ketiga lampu indikator fasa terang kemudian padam secara bersamaan, maka
urutan fasa telah sama.
3. Pengaturan frekuensi
Pada generator kedua diatur lebih tinggi dari frekuensi generator pertama, Tujuannya agar saat
paralel dilakukan generator memberi daya suplai ke sistem dan bekerja sebagai generator.
Besaran frekuensi bisa dilihat pada double frekuensi meter.
Selain frekuensi, tegangan keduanya akan berubah secara bersama. Perubahan fasa perlu
diamati dan pada saat sudut fasa sudah sama maka saatnya switch di close dan kedua generator
telah bekerja secara paralel.
Kondisi dua generator yang tersambung secara paralel diatas itulah yang disebut kondisi
sinkron. Setelah dua generator bekerja secara paralel, maka siap untuk memberikan daya untuk
operasional.
Semakin besar kapasitas engine maka maka makin besar ketersediaan daya yang dihasilkan.
Pembagian daya antara kedua generator disebut sebagai load sharing .

3. Material yang tertera diangka


1. Polyethylene
2. Mylar tape
3. Stranded steel wires
4. Alumunium water barrier
5. Polycarbonate
6. Copper of Alumunium tube
7. Petroleum Jelly
8. Optical fibers

4.

Anda mungkin juga menyukai