Menggunakan rumus sinus dalam penyelesaian soal. perbandingan Trigonometri dari sudut di setiap
Menggunakan rumus kosinus dalam penyelesaian soal. kuadran, memilih dan menerapkan dalam
Menggunakan identitas trigonometri dalam menyelesaian penyelesaian masalah nyata dan matematika (KI 3)
PET
A
Aplikasi Trigonometri
Y=sin x
Sudut 0°
Y=cos x
Sudut 30°
Y=tan x
Kuadr
Kuadr
Kuadr
Kuadr
an IV
Sudut 45°
an III
an II
an I
Sudut 60°
Sudut 90° ( 270−α )
( 270+α )
(−α )
Utut dan teman-temannya bermain layang-layang tepat pukul 12.00. Pada ketinggian tertentu,ia ingin
mengetahui tinggi layang-layangnya. Untuk itu, ia mengulur benangnya dan mengukur sudut yang
dibentuk oleh benang dengan tanah menggunakan busur derajat. Setelah itu, dengan menggunakan salah
satu perbandingan trigonometri, ia mengukur tinggi layang-layangnya. Perbandingan trigonometri apakah
yang digunakan Utut? Untuk mengetahuinya dan memahami konsep-konsepnya, marilah kita pelajari bab
berikut dengan baik
A. Pengertian Sudut
Konsep tentang sudut secara umum didasarkan
Sisi akhir atas gerak rotasi suatu sinar garis pada titik
pangkalnya, dari posisi awal ke posisi akhir.
(a) sudut bertanda Jadi gambaran sudut BAC pada gambar (a) dan
positif (b) sebagai hasil perputaran sinar garis pada titik
ABdan berakhir
pangkal A, dimulai dari posisi awal ⃗
Sisi awal
AC .
pada posisi ⃗
Sebelum mengkaji masalah perbandingan trigonometri, perlu dipahami terlebih dahulu suatu
besaran yang menunjukkan ukuran bagi suatu sudut. Dalam trigonometri, ada dua macam ukuran
sudut yang sering digunakan, yaitu :
Besar sudut dalam ukuran derajat dapat dijelaskan dengan menggunakan konsep sudut
sebagai jarak putar.
Ayo Amati
B<
<
<
O
. A
X .< <
O <A X
<C
(a) (b)
Pada gambar (a) diperlihatkan sebuah jarum jam yang dapat berputar bebas terhadap titik
pangkal jarum (titik O). Titik O berada pada garis mendatar OX. Misalkan titik ujung jarum
mula-mula berada pada titik A (A terdapat pada garis OX) sehingga sudut yang dibentuk oleh
jarum terhadap garis OX sama dengan nol derajat (0 °). Kemudian jarum jam diputar
berlawanan arah dengan arah gerak jarum jam biasa sehingga diperoleh hasil seperti
ditunjukkan gambar (a). sudut antara jarum dengan garis OX merupakan jarak putar dan
sudut tersebut akan semakin besar jika jarak putarnya diperbesar.
Gerak jarum jam dalam deskripsi di atas dapat dituliskan oleh gerak dari jari-jari lingkaran
seperti pada gambar (b), sehingga ukuran besar sudut ditentukan oleh jarak putar jari-jari
lingkaran terhadap garis OX. Sekarang jika jarum digerakkan sehingga ujungnya yang semula
di A berpindah ke B, kemudian ke C, dan kembali lagi ke A, maka dikatakan jarum ini bergerak
dalam satu putaran. Panjang lintasan yang dilalui oleh titik ujung jarum jam sama dengan
keliling lingkaran dan besar sudut yang disapu oleh jarum jam sama dengan 360°.
Satu derajat (ditulis = 1°) didefinisikan sebagai ukuran besar sudut yang disapu oleh jari-jari
lingkaran dalam jarak putar sejauh putaran.
putaran.
Ukuran-ukuran sudut yang lebih kecil dari ukuran derajat, dinyatakan dalam ukuran menit
dan ukuran detik. Ukuran-ukuran sudut dalam derajat, menit, dan detik mengikuti aturan
sebagai berikut:
1
a. 1 derajat=60 menit atau 1 menit= derajat
60
ditulis :
' 10
10=60 ' atau 1=
60
1
b. 1 menit =60 detik atau 1 detik= menit
60
ditulis :
Ayo Ketahui
Dari gambar (a), tampak bahwa jurung atau sector P’MQ’
. Q’ diperoleh dari juring PMQ sebagai akibat perbesaran (dilatasi)
.
Q yang berpusat di M. oleh karena itu, juring PMQ sebangun
dengan juring P’MQ’. Kesebangunan ini menghasilkan
M
. . . P’ hubungan
P
panjang busur PQ panjang busur P' Q '
=
MP MP '
Dalam hal demikian
(a) dikatakan bahwa besar sudut PMQ sama dengan
panjang 1 radian.
busur PQ
Nilai perbandingan merupakan ukuran
MP
.Q sudut PMQ yang dinyatakan dalam ukuran radian.
=r =r
M . =r . P Misalkan panjang busur PQ=jari-jari lingkaran =r atau
panjang busur PQ=MP=r, maka nilai perbandingan
panjangbusur PQ r
(b) = =1
MP( panjang jari− jari) r
Satu radian (ditulis = 1 rad) didefinisikan sebagai ukuran besar sudut pada bidang datar yang
berada di antara dua jari-jari lingkaran dengan panjang busur sama dengan panjang jari-jari
lingkaran itu.
Mengubah ukuran sudut dari derajat ke radian dan sebaliknya.
Ayo Menalar
Besar sudut PMQ dalam ukuran derajat
m∠ PMQ=1800, sebab ∠ PMQ adalah sudut
setengah putaran.
Besar sudut PMQ dalam ukuran radian
.
180° Panjang busur PQ
m∠ PMQ=
. .P jari− jari
Q
M r
1
keliling lingkaran
Jadi 2
m∠ PMQ=
PQ
πr
m∠ PMQ=
r
Ayo Simpulkan
180° 180 °
1 rad= = =57,3° =¿ 57°18’
π 3,14
π 3,14
1 °= = =0,017 rad
180 ° 180°
Ayo Berlatih
Nyatakan ukuran sudut-sudut berikut ini ke dalam ukuran radian :
73°b. 115°c. 46°18’30’’
Tentukan besar sudut terkecil (dalam derajat dan radian) yang dibentuk oleh jarum
pendek (penunjuk jam) dan jarum panjang (penunjuk menit) ketika menunjukkan :
Pukul 09.15c. pukul 18.45
Pukul 11.00d. pukul 09.10
Contoh Kasus
Sebuah roda berputar dengan laju sudut 36 rpm ( revolution per minute atau putaran
per menit). Nyatakan laju sudut radian itu dalam satuan :
Putaran/detik
Radian/menit
Penyelesaian
Berlatih Mandiri
Sebuah roda berputar dengan laju sudut 48 rpm. Nyatakan laju sudut bagi gerak roda itu
dalam ukuran dan satuan :
Putaran/detikc. radian/menit
Derajat/menitd radian/detik
Ali berlari pada sebuah lintasan yang berbentuk lingkaran. Dalam tempo jam ia dapat
menyelesaikan sebanyak 42 putaran. Hitunglah laju sudut ketika Ali berlari pada luntasan
tersebut dalam satuan radian/menit.
C. Perbandingan Trigonometri pada segitiga siku-siku
Ayo Pehatikan
Sebuah tangga panjangnya 4 meter bersandar pada sebuah dinding vertikal.
Titik puncak tangga yang menempel di dinding berada pada ketinggian 3 meter
dari permukaan tanah.
Ayo Analisis
Dapat dicermati bahwa dinding dengan lantai saling
B tegak lurus membentuk sudut siku-siku dan sapu
membentuk sisi miring. Ilustrasinya disajikan pada
Gambar di samping. Dari di samping, dapat disebut sisi-
sisi segitiga sikusiku berturut-turut, yaitu BP
´ , ṔJ , dan JB
´
. Sedangkan ketiga sudutnya, berturut-turut yaitu ∠J, ∠
B, dan ∠P adalah sudut siku-siku.
P J
Definisi
Jika terdapat segitiga siku-siku BPJ, siku-siku di P maka yang dimaksud sisi miring segitiga
merupakan sisi yang terpanjang / sisi yang tidak membentuk sudut siku-siku/ sisi di depan
sudut siku-siku () :
Sinussuatusudutdidefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di depan sudut dengan
panjang sisi miring, ditulis
Cosinussuatusudutdidefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di samping sudut dengan
panjang sisi miring, ditulis
Tangensuatusudutdidefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di depan sudut dengan
panjang sisi di samping suut, ditulis
Cosecansuatusudutdidefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi miring dengan panjang
sisi di depan sudut, ditulis
Cosecansuatusudutdidefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi miring dengan panjang
sisi di samping sudut, ditulis
E. 1. Cotangen suatu sudut didefinisikan sebagai perbandingan panjang sisi di
samping sudut dengan panjang sisi di depan sudut, ditulis
panjang sisi samping sudut PJ 1
tan J =¿ = = ¿
panjang sisi depan sudut PB tan J
Catatan
Berdasarkan definisi di atas, jika terdapat suatu sudut lancip berukuran α, dapat
diturunkan hubungan-hubungan matematika yang disebut sebagai rumus kebalikan dan rumus
perbandingan sebagai berikut :
Rumus Kebalikan
d.
e.
f.
Rumus Perbandingan
b.
Contoh
2
Diketahui sin α = , dan αadalah sudut lancip (0< α <90). Carilah nilai pebandingan
3
trigonometri sudut α yang lain.
Penyelesaian :
Langkah 1
B
Gambarlah segitiga siku-siku ABC sehingga nilai perbandingan
a=2 c=3
2
trigonometri sin α = (perhatikan gambar).
α 3
C b A
Langkah 2
c 2=a2+ b2
b 2=c 2−a 2
b 2=32−22
b 2=9−4
b 2=5
b=√ 5
Langkah 3
Mencari nilai pebandingan trigonometri sudut α yang lain.
b 5
cos α= = √
c 3
a 2 2
tan α= = = √ 5
b √5 5
b 5
cot α = = √
a 2
c 5
cosec α = = √
a 2
c Ayo3 Berlatih
3
sec α= = = √5
b 5 5
Dari setiap √pasangan perbandingan trigonometri berikut ini, mana yang lebih besar?
Tan 35 dan cot 35b. Sin 70 dan cos 70
Petunjuk : buatlah gambar segitiga siku-siku dengan besar sudut sesuai dengan sudut-
sudut yang diketahui.
Diketahui (x dan x ≠ 0, merupakan sudut lancip).
Carilah nilai perbandingan trigonometri sudut yang lain (nyatakan hasilnya dalam x)
D. Perbandingan Trigonometri Sudut-sudut Istimewa
Sudut istimewa (sering pula disebut sudut khusus) adalah suatu sudut dimana nilai
perbandingan trigonometrinya dapat ditentukan secara langsung tanpa menggunakan daftar
trigonometri atau kalkulator. Sudut-sudut istimewa yang dimaksud adalah sudut-sudut yang
besarnya 0, 30, 45, 60, dan 90. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut khusus dapat
ditentukan dengan menggunakan konsep lingkaran satuan.
Lingkaran Satuan
Y
Perhatikan gambar di samping. Berdasarkan definisi
.
P( x , y ) perbandingan trigonometri diperoleh hubungan:
y PP' y
sin α = = =y
. α . OP 1
O x P' X OP ' x
cos α= = =x
OP 1
PP ' y
tan α= = , dengan x ≠ 0
OP ' x
Sehingga diperoleh :
Sin 0 = 0
. .
Cos 0 = 1, dan
sin 0 0
tan0= = =0
cos 0 1
1
√ 3 titik P adalah 1 √ 3 , 1 ,sehingga diperoleh :
OP’ menyatakan absis titik P atau x=
Untuk α=30 maka koordinat
2 2 2( )
1
Sin 30 =
2
1
Cos 30 = √ 3, dan
2
1
sin 30 2 1 1
tan30= = = = √3
cos 30 1 √3 3
Nilai Perbandingan √ 3trigonometri untuk sudut 45°
2
x 2+ x2 =1
2 x2 =1
2 1
x =
2
1 1 1
Karena x= y , maka y¿ √ 2. x= = √2
2 √2 2
1
Cos 45 = √ 2, dan
2
1
√2
sin 45 2
tan 45= = =1
cos 45 1
Nilai Perbandingan 2
√ trigonometri untuk sudut 60°
2
Jika α=60, maka ∆ OPQ merupakan segitiga sama sisi
dengan panjang sisi OP=OQ=PQ=1. Karena ∆ OPP ' sama dan
. 1 1
sebangun dengan ∆ OQP ' , maka OP’=QP’= atau absis x= .
2 2
Dengan menggunakan teorema phytagoras pada segitiga OPP’
siku-siku di P’, diperoleh hubungan :
. .
(O P' )2 +(P P' )2=(OP)2
1 2 3
' 2
( P P ) =1 −
2
()
2
=
4
1 1
Diperoleh PP’= √ 3, sehingga ordinat' y=
1 √ 3. Untuk sudut α=60 maka koordinat titik P
2 P P = √23
2
1 1
adalah( ,
2 2
√ 3 ,)sehingga diperoleh :
1
Sin 60 = √3
2
1
Cos 60 = , dan
2
1
√3
sin 60 2
tan60= = = √3
cos 60 1
Nilai Perbandingan 2 trigonometri untuk sudut 90°
Cos 90 = 0
sin 90 1
Tan 90 = = (tak terdefinisi)
cos 90 0
Ayo Simpulkan
Nilai-nilai perbandingan trigonometri untuk sudut-sudut istimewa
Untuk mempermudah kita menghafal nilai-nilai perbandingan trigonometri, dapat kita tulis:
√0 √1 √2 √3 √4
2 2 2 2 2
Besar
sudut α 0 30 45 60 90
(untuk sin)
Besar sudut
90 60 45 30 0 α (untuk
cos)
Ayo Mencoba
Tentukanlah nilai sec, cosec, dan cot untuk sudut-sudut istimewa tersebut dan tuliskan hasilnya
pada tabel dibawah ini!
Contoh 1
1 1 1
+ +
cosec 30+cosec 60+cosec 90 sin 30 sin 60 sin 90
=
sec 0+ sec 30+sec 60 1 1 1
+ +
cos 0 cos 30 cos 60
1 1 1
+ +
1 1 1 2
√3 2+ √ 3+1
2 2 3
¿ = =1
1 1 1 2
+ + 1+ √ 3+2
1 1 1 3
√3
2 2
Contoh 2
Penyelesaian
1+ tan 2 45=1+12=2
1 1 1
sec 2 45= = = =2
2
cos 45 1 2
2
( )
2
√2
Ayo Berlatih
Hitunglah :
Sec 60 + cosec 30
Sin 60 cos 60 + cos 45
Sin 60 cos 60 + cos 30 cos 30
Tunjukkan bahwa :
Sin245 + cos245 = 1
1+tan260 = sec260
-1 + cosec245 = cot245
Pada materi kali ini akan dibahas mengenai perbandingan-perbandingan trigonometri untuk
sudut-sudut yang terletah di semua kusran, yaitu sudut-sudut yang besarnya antara 0° sampai
dengan 360°. Sudut-sudut ini dikelompokkan menjadi 4 wilayah atau kuadran didasarkan pada
besarnya sudut, yaitu :
1. Sudut-sudut yang terletak di kuadran I, yaitu sudut yang besarnya antara 0° sampai 90° atau
0< a1 <90
2. Sudut-sudut yang terletak di kuadran II, yaitu sudut yang besarnya antara 90° sampai 180°
atau 90< a2 <180
3. Sudut-sudut yang terletak di kuadran III, yaitu sudut yang besarnya antara 180° sampai 270°
atau 180<a 3< 270
4. Sudut-sudut yang terletak di kuadran I, yaitu sudut yang besarnya antara 270° sampai 360°
atau 270< a4 <360
X
r =√ x 2 + y 2
d.
e.
f.
1. Untuk α di kuadran I. Y
Absis x positif dan ordinat y positif.
y r
sin α = (positif), cosecα = (positif)
r y
x r
cosα= (positif), secα= (positif)
r x
y x
tanα= (positif), cotα = (positif)
x y
Y
2. Untuk α di kuadran II.
Absis x negatif dan ordinat y positif.
y r
sin α = (positif), cosecα = (positif)
r y
x r
cosα= (negatif), secα= (negatif)
r x
y x X
tanα= (negatif), cotα = (negatif)
x y
x r
cosα= (negatif), secα= (negatif)
r x
y x
tanα= (positif), cotα = (positif)
x y
x r
cosα= (positif), secα= (positif)
r x
y x
tanα= (negatif), cotα = (negatif)
x y
Contoh
Y
−5
Diketahui tan α= , αsudut di kuadran IV.
12
X
Hitunglah : sin αdan sec α
y=−5
Penyelesaian
Berdasarkan data pada soal, sudut α dapat digambar seperti gambar di atas.
y −5
tanα= = , maka y=−5 dan x=12.
x 12
y −5
sin α = =
r 13
r 13
sec α= =
x 12
Ayo Berlatih
Diketahui dan
b. c. d.
Diketahui
b. c. d. e.
F. Rumus Perbandingan Trigonometri untuk sudut-sudut berelasi
Ayo Mencoba
Dengen menggunakan gambar di bawah ini, carilah rumus perbandingan trigonometri sudut , ,
dan .
. .
. .
.
.
(b) untuk mencari rumus
(a) untuk mencari rumus perbandingan
perbandingan trigonometri sudut
trigonometri sudut
( 270−α )
( 180+α )
.
.
(c) untuk mencari rumus
perbandingan
trigonometri sudut
. ( 270+α )
Dari hasil mencoba tadi, akan diperoleh rumus perbandingan trigonometri sudut ( 180+α ),
( 270−α ) , dan ( 270+α ).
−y −y
a. sin (−α )= = =−sin α
. 1 1
x
b. cos (−α )= =cos α
1
−y −y
c. tan (−α )= = =−tan α
x x
1 −1
d. cosec (−α )= = =−cosec α
−y y
1
e. sec (−α )= =sec α
x
x −x
f. cot (−α )= = =−cot α
−y y
Langkah 1
Buatlah tabel yang menyatakan hubungan antara x dengan y=f (x ). Pilihlah nilai sudut x
sehingga nilai y=f (x ) dengan mudah dapat ditentukan.
Langkah 2
Titik-titik (x, y) yang diperoleh pada langkah 1 digambar pada bidang cartesius. Agar skala
pada sumbu X dan pada sumbu Y sama, maka nilai 360 pada sumbu X dibuat mendekati 6,28
satuan ? (mengapa ?)
Misalkan skala pada sumbu Y ditetapkan 1 cm maka nilai 360 pada sumbu X dibuat kira-
kira mendekati 6,28 cm
Langkah 3
Hubungkan titik-titik yang telah digambar pada bidang cartesius pada langkah 2 tersebut
dengan kurva yang mulus sehingga diperoleh sketsa grafik fungsi trigonometri y=f (x ).
Grafik fungsi
Pilihlah sudut-sudut x : 0 ,30 , 60 , 90 ,120 , 150 , 180 ,210 , 240 , 270 ,300 , 330 , 360, kemudian
dicari nilai y=sin x. Hubungan antara x dan y=sin x dibuat tabel sebagaibertikut:
Ayo Simpulkan
Titik balik maksimum pada interval adalah titik
Titik balik minimum pada interval adalah titik
Titik potong dengan sumbu X adalah (0,0), (, 0), dan (2, 0)
Untuk dan untuk
Grafik fungsi
Pilihlah sudut-sudut x : 0 ,30 , 60 , 90 ,120 , 150 , 180 ,210 , 240 , 270 ,300 , 330 , 360, kemudian
dicari nilai y=cos x. Hubungan antara x dan y=cos x dibuat tabel sebagaibertikut:
Titik-titik (x, y) pada tabel di gambar pada bidang cartesius. Kemudian titik-titik itu
dihubungkan dengan kurva yang mulus segingga diperoleh grafik fungsi y=cos x.
Ayo Simpulkan
Titik balik maksimum pada interval adalah titik
Titik balik minimum pada interval adalah titik
Untuk dan untuk
Grafik fungsi
Pilihlah sudut-sudut x : 0 , 45 , 90 ,135 , 180 ,225 , 270 , 315 ,360 kemudian dicari nilai
y=tan x. Hubungan antara x dan y=tan x dibuat tabel sebagaibertikut:
Titik-titik (x, y) pada tabel di gambar pada bidang cartesius. Kemudian titik-titik itu
dihubungkan dengan kurva yang mulus segingga diperoleh grafik fungsi y=cos x.
Ayo Simpulkan
Tidak mempunyai titik balik
Garis dan disebut asimtot
Titik potong dengan sumbu X adalah(0,0), (, 0), dan (2, 0)
Untuk dan untuk
Untuk dan untuk
H. Aplikasi Trigonometri
1. Triangulasi
Tringulasi satelit memungkinan mengumpulan gambar grafis suatu wilayah secara remote.
Tringulasi satelit ini akan menghasilkan foto dengan potensi error lebih kecil. Teknologi
Foto Satelit ini bisa dimanfaatkan dalam melacak hotspot kebakaran hutan kalimantan,
mengikuti perjalanan badai atau tornado gustav, dan juga operasi militer seperti misi
intelejen inflitrasi pasukan ke Hotzone. teknik triangulasi juga digunakan dalam astronomi
untuk menghitung jarak ke bintang-bintang terdekat,
Dalam Al-Quran Allah SWT berfirman : “Dirikanlah shalat sesungguhnya shalat itu
kewajiban bagi orang mukmin yang ditentukan waktunya.”
Cos t = - tan ? x tan d , dan h untuk waktu ashar = Cotg h = tan |? - d | + 1, waktu maghrib
-1?, waktu isya? -18?, waktu shubuh -20?, waktu dhuhur tidak diperlukan karena 0?, . Untuk
menghitung waktu-waktu¢ 30°waktu syuruq -1? dan waktu dhuha 4 shalat tetap dilakukan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Dari grafik di atas tampak bahwa nilai maksimum fungsi y = f (x) = sin x adalah 1 dan
nilai minimumnya -1 dengan periode 2π atau 360°. Periode tersebut berarti setelah 2π atau
360° grafik akan berulang kembali seperti semula dan begitu seterusnya.
Nah, sekarang kamu sudah ingat kembali bukan? Bagaimana dengan grafik fungsi
trigonometri yang lain? Perhatikan grafik fungsi cosinus berikut ini.
Dari grafik di atas tampak bahwa nilai maksimum untuk y = f (x) cos x adalah 1 dan nilai
minimumnya -1 dengan periode 2π atau 360°. Periode tersebut berarti, setelah 2π atau 360°
grafik akan terulang kembali sepertii semula dan begitu seterusnya.
Selanjutnya, perhatikan grafik fungsi y = f (x) = sin 3x berikut ini.
Dari grafik fungsi y = f (x) = sin 3x di atas, tampak bahwa nilai maksimum fungsinya
masih 1 dan minimum -1, namun periodenya bukan lagi 2π atau 360°. Coba kamu pikirkan
berapa periodenya?
Ternyata grafik fungsi y = f (x) = sin 3x memiliki periode 2π3 atau 120°. Hal ini
disebabkan nilaik ≠ 1 seperti pada f (x) = sin x melainkan k = 3 pada f (x) = sin kx.
Dengan demikian, grafik fungsi y = f (x) = sin kx memiliki periode 2πk atau 360°k.
Cara yang sama juga berlaku pada penentuan periode f (x) = cos kx.
Setelah mengingat kembali tentang grafik fungsi trigonometri, mari pelajari labih lanjut
tentang penerapan fungsi trigonometri dalam kehidupan sehari-hari melalui contoh-contoh
berikut ini.
Contoh
Perhatikan grafik penjualan sebuah perusahaan mainan anak-anak berikut.
Sebuah perusahaan mainan anak-anak memprediksi hasil penjualan bulanan produknya
selama 2 tahun (dalam satuan ribuan unit) sebagai P (t) = 3,25 – 2 cos (πt6) dengan t = waktu
(bulan) dan 1 ≤ t ≤ 20. Jika t = 1 mewakili hasil penjualan pada bulan Januari 2015, tentukan
pada bulan apa saja perusahaan diprediksi memperoleh penjualan tertinggi dan banyak
produk yang terjual pada bulan tersebut.
Penyelesaian:
Fungsi penjualan produk perusahaan P (t) = 3,25 – 2 cos (πt6) merupakan fungsi
trigonometri.
Penjualan tertinggi yang merupakan penerapan nilai maksimum fungsi trigonometri dapat
ditentukan dengan menggunakan grafik fungsi trigonometri yang diketahui pada soal.
Berdasarkan grafik di atas diketahui bahwa fungsi bernilai sama dan mencapai maksimum
pada saat t = 6 dan t = 18.
Ini berarti, hasil penjualan perusahaan mainan sama-sama mengalami puncaknya pada
bulan ke-6 yaitu Juni 2015 dan bulan ke-18 yaitu Juni 2016.
Hitung banyaknya hasil penjualan dengan memilih t = 6 atau t = 18 untuk disubstitusikan
ke P(t).
Oleh karena P (t) dalam ribuan unit, maka penjualan terbanyak (P (6)) adalah 5.250 unit.
Jadi, penjualan mainan tertinggi terjadi pada bulan Juni 2015 dan bulan Juni 2016 sebanyak
5.250 unit.
Evaluasi
1. Diameter roda sebuah mobil sama dengan 60 cm. mobil ini bergerak dengan laju linear sebesar 54
km/jam. Hitunglah laju sudut dari gerak roda mobil tersebut dalam radian/detik.
2. Perhatikan gambar di bawah ini!
´ adalah 6 dan Panjang ṔS adalah 14.
Panjang SR
S
45 θ
R