Anda di halaman 1dari 2

K.H.

Abdul Wachid Hasyim


Salah satu dari 9 tokoh perumus lahirnya PANCASILA

K.H. Abdul wachid hasyim.Beliau lahir di Jombang Jawa Timur pada 1 Juni 1914, dari
pasangan K.H. Hasyim Asy`ari dan Nyai Nafiqah. Beliau lahir dari keluarga pejuang
kemerdekaan indonesia , ayahnya K.H. Hasyim Asy`ari merupakan pendiri dari organisasi
keagamaan Nahdlotul Ulama yang masih ada sampai saat ini.

Wawasan beliau yang luas menjadikan karir politik beliau terus menanjak , begitu juga
organisasi yang beliau tangani mengalami perubahan yang signifikan yang sangat baik. Pada
bidang pendidikan, beliu mendirikan sekolah Tinggi Islam di jakarta pada tahun 1944 yang
kemudian pengelolaannya dan segalanya diserahkan secara langsung  kepada KH. A Kahar
Muzakkir.

Dalam sejarahpun mencatat bahwa menjelang kemerdekaan pada tahun 1945, beliau terpilih
menjadi anggota beberapa organisasi seperti :

 BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan


Indonesia)
 PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia)
Peranan beliau dalam perumusan Pancasila pada sidang BPUPKI Tanggal 10 Juli 1945
hingga tanggal 17 Juli 1945. adalah beliau menyampaikan bahwa “Ketuhanan Yang Esa”
merupakan konsep tauhid dalam Islam. Sehingga tidak ada alasan bagi umat Islam untuk
menolak konsep tersebut dalam Pancasila. Artinya, dengan konsep tersebut, umat Islam
mempunyai hak menjalankan keyakinan agamanya tanpa mendiskriminasi keyakinan agama lain.
Di titik inilah, menjalankan Pancasila sama artinya mempraktikan Syariat Islam dalam konsep
hidup berbangsa dan bernegara. Sehingga tidak ada sikap intoleransi kehidupan berbangsa atas
nama suku, agama, dan lain-lain.

Pendapat tersebut akhirnya menjadi rumusan dalam Piagam Jakarta yang di tanda tangani
pada tanggal 22 Juni 1945. Yang akhirnya isi piagam Jakarta tersebut digunakan sebagai
pembukaan Undang-Undang Dasar tahun 1945

Beliau wafat dalam sebuah kecelakaan di wilayah Kota Cimahi tanggal 19 April 1953

Beliau di beri gelar pahlawan Nasional pada 24 Agustus 1964

melalui Keputusan Presiden (Keppres Nomor) 206 Tahun 1964.

Anda mungkin juga menyukai