Anda di halaman 1dari 8

JSIKA Vol. 5, No. 2.

Tahun 2016 ISSN 2338-137X

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


PENEMPATAN TENAGA PENDIDIK MENGGUNAKAN
METODE PROFILE MATCHING
Agus Nurdianto1) Sulis Janu Hartati2) Yoppy Mirza Maulana3)
Program Studi/Jurusan Sistem Informasi
STMIK STIKOM Surabaya
Jl. Raya Kedung Baruk 98 Surabaya, 60298
Email : 1)aguzt.brudin@gmail.com, 2)sulis@stikom.edu, 3)yoppy@stikom.edu

Abstract: Surabaya City Department of Education is the government agencies engaged in the field
of education. Field workforce is part of the Department of Education Surabaya handling and
placement needs of educators and non-educators to all public schools in the city of Surabaya. The
main constraints faced by the Surabaya City Department of Education today is the process of
placing an uneven educators based on the subjects required by each school.
These constraints lead to uneven educators, resulting in accumulation of educators in some
schools. To overcome these obstacles, the required application of Decision Support System Design
Placement Educator Profile Matching Method Using. Selection of profile matching method
because the method has been shown to result in recommendations for placement in Biereun PTT.
Based on the testing that has been done, the application can generate recommendations that will
occupy school teacher placement options based on matching of perangkingan owned by each
teacher. This application can help Surabaya City Department of Education, particularly the field of
workforce to meet the needs of compulsory teaching required and equalization competent
educators in each school according to need.

Keywords : Decision Support System , Teachers , Profile Matching

Dalam usaha untuk mewujudkan visi Yuniarsih, 2008:116) mengemukakan


dan misi, suatu organisasi tidak bisa berjalan penempatan adalah menempatkan seseorang
sendiri, namun perlu dukungan dari beberapa pada posisi yang tepat.
faktor yang akan menentukan keberhasilan Dinas Pendidikan Kota Surabaya
dalam mewujudkan visi dan misi tersebut. Peran merupakan perpanjangan atau perwakilan
dari pegawai menjadi salah satu faktor dalam pelayanan kementrian pendidikan di kota
mewujudkan tujuan sebagai bagian dari sistem Surabaya. Dinas Pendidikan Kota Surabaya
organisasi, karena pegawai menjadi perencana berdiri pada tanggal 1 Mei 1958, merupakan
dan penentu terwujudnya tujuan dari organisasi. instansi pemerintahan yang bergerak di bidang
Tujuan dari organisasi akan terwujud dan pendidikan. Dinas Pendidikan Kota Surabaya
terlaksana apabila pegawai ditempatkan sesuai mempunyai komitmen untuk meningkatkan
dengan kompetensi yang dimiliki oleh pegawai kualitas pendidikan di kota Surabaya dalam
tersebut. Kompetensi dan kemampuan saja segala bidang meliputi pemerataan dan akses
belum cukup, namun juga dibutuhkan ketepatan pendidikan, peningkatan mutu kebermaknaan
dalam menempatkan pegawai sesuai dengan dan daya saing pendidikan serta meningkatkan
kompetensi dan kemampuannya. Menurut pengolahan, akuntabilitas dan pencitraan publik
Hasibuan (Dalam buku Yuniarsih, 2008:116) serta berusaha menciptakan aksesibilitas
menegaskan bahwa penempatan pegawai informasi yang akan menjadi jembatan
hendaklah memperhatikan: azas penempatan penghubung antara pembuat kebijakan dan para
orang-orang yang tepat dan penempatan orang stakeholder di dunia pendidikan. Dinas
yang tepat untuk jabatan yang tepat atau the Pendidikan Kota Surabaya membawahi kurang
right man in the right place and the right man lebih 461 SD Negeri, 52 SMP Negeri, 22 SMA
behind the right job. Hal ini akan membantu Negeri, dan 12 SMK Negeri.
suatu organisasi dalam mewujudkan visi dan Bidang Ketenagaan merupakan salah
misi. Menurut Mathis dan Jackson (Dalam buku satu bagian dari Dinas Pendidikan Kota

JSIKA Vol. 5, No. 2, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 1


JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN 2338-137X

Surabaya yang menangani kebutuhan dan


penempatan tenaga pendidik untuk sekolah- METODE
sekolah di kota Surabaya. Bidang Ketenagaan Sistem Pendukung Keputusan
dalam melakukan penempatan tenaga pendidik Menurut Kusrini (2007:15)
berdasarkan kebutuhan dari masing-masing mendefinisikan sistem pendukung keputusan
sekolah. Proses berawal dari adanya kekurangan merupakan sistem informasi interaktif yang
jumlah tenaga pendidik di suatu sekolah dengan menyediakan informasi, pemodelan, dan
melihat data jumlah kebutuhan guru masing- pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk
masing sekolah berdasarkan mata pelajaran. membantu pengambilan keputusan dalam situasi
Selama ini data tersebut masih dalam bentuk file yang terstruktur, semiterstruktur dan situasi tidak
excel dan dikirim melalui email. Kemudian terstruktur, dimana tak seorang pun tahu secara
Bidang Ketenagaan melakukan penempatan pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
dengan cara melakukan koordinasi dengan
kepala sekolah melalui telepon untuk
Profile Matching
menanyakan ketersediaan guru di masing-
Menurut Kusrini (2007:53) metode
masing sekolah dan juga melihat data jumlah
profile matching atau pencocokan profil adalah
kebutuhan guru untuk di tempatkan ke sekolah
sebuah mekanisme pengambilan keputusan
baru untuk memenuhi jam mengajar 24 jam per
dengan mengasumsikan bahwa terdapat tingkat
minggu sesuai dengan kompetensi dan apabila
variabel prediktor yang ideal yang harus
tidak ada maka akan diajukan untuk perekrutan
dipenuhi oleh subyek yang diteliti, bukannya
tenaga pendidik, ini dikarenakan Bidang
tingkat minimal yang harus dipenuhi atau
Ketenagaan mempunyai data rekapan tetapi
dilewati. Dalam proses profile matching secara
masih belum lengkap dari masing-masing
garis besar merupakan proses membandingkan
sekolah. Hal ini akan membuat Bidang
antara nilai data aktual dari suatu profile yang
Ketenagaan kurang efektif dalam melakukan
akan dinilai dengan nilai profil yang diharapkan,
penempatan sehingga mengakibatkan
sehingga dapat diketahui perbedaan
penumpukkan tenaga pendidik, jumlah tenaga
kompetensinya (disebut juga gap), semakin kecil
pendidik tidak merata dan juga tenaga pendidik
gap yang dihasilkan maka bobot nilainya
yang kelebihan disekolah lain tidak mendapat
semakin besar (Handojo, 2011).
tempat baru untuk memenuhi jam wajib
Langkah pertama dalam metode profile
mengajar minimal 24 jam per minggu.
matching adalah menghitung nilai gap untuk
Untuk itu diusulkan membuat Rancang
masing-masing kriteria. Proses penghitungan
Bangun Sistem Pendukung Keputusan
nilai gap ini dilakukan dengan menentukan
Penempatan Tenaga Pendidik Menggunakan
selisih antara profil guru dengan profil sekolah.
Metode Profile Matching. Profile matching
merupakan proses membandingkan antara nilai
Gap = Value Attribut – Value Target . . . . (1)
data aktual dari suatu profile yang akan dinilai
dengan nilai profil yang diharapkan, sehingga
Berikutnya adalah beberapa tahapan dan
dapat diketahui perbedaan kompetensinya
perumusan perhitungan dengan metode profile
(disebut juga gap), semakin kecil gap yang
matching (Kusrini, 2007) :
dihasilkan maka bobot nilainya semakin besar
1. Pembobotan
(Handojo, 2011). Dipilihnya metode profile
Pada tahap ini, akan dilakukan pembobotan nilai
matching karena metode tersebut telah terbukti
masing-masing aspek dengan menggunakan
menghasilkan rekomendasi untuk penempatan
bobot nilai yang telah ditentukan bagi masing-
bidan PTT di Biereun (Iqbal, 2011).
masing aspek itu sendiri. Inputan dari proses
Hasil penelitian diharapkan pada Dinas
pembobotan ini adalah selisih dari profil guru
Pendidikan Kota Surabaya khususnya Bidang
dan profil sekolah dan akan diberikan bobot nilai
Ketenagaan menghasilkan sebuah sistem
sesuai dengan tabel berikut :
pendukung keputusan tenaga pendidik yang
menghasilkan rekomendasi guru, sehingga dapat
Tabel 1. Bobot Nilai Gap
memenuhi kebutuhan dan pemerataan tenaga
pendidik di tiap-tiap sekolah, dan membantu
sekolah mendapat tenaga pendidik yang sesuai
dengan kebutuhan.

JSIKA Vol. 5, No. 2, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 2


JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN 2338-137X

masing aspek yang diperkirakan berpengaruh


pada kinerja masing – masing profile.
Untuk menghitung nilai total dari masing –
masing aspek, digunakan rumus :

Ni = (X) % NCF +(X) % NSF . . . . (4)

Keterangan :
Ni = Nilai Total Tiap Aspek
NCF = Nilai Core Factor
NSF = Nilai Secondary Factor
(X)% = Nilai Persentase

Langkah terakhir dari profile matching


adalah penentuan nilai akhir atau ranking dari
setiap guru. Rumus perhitungannya adalah
sebagai berikut :

Ranking = Σ(x)%Ni . . . . (5)


2. Pengelompokan Core dan Secondary Factor
Setelah menentukan bobot nilai gap Keterangan :
kriteria yang dibutuhkan, kemudian tiap kriteria Ni = Nilai setiap aspek penilaian aspek
juga dikelompokan menjadi dua kelompok yaitu penilitian
core factor dan secondary factor. (x)% = Nilai persen ranking
a. Core Factor (Faktor Utama)
Analisis dan Perancangan Sistem
Core factor merupakan aspek yang menonjol
Dinas Pendidikan Kota Surabaya
atau dibutuhkan yang diperkirakan dapat
khususnya Bidang Ketenagaan melakukan
menghasilkan kinerja optimal.
proses penempatan guru dengan melihat hasil
Untuk menghitung core factor digunakan rumus:
rekap kebutuhan guru, yang diperoleh dengan
cara Bidang Ketenagaan menghubungi sekolah-
NCF = . . . . (2) sekolah untuk mengirimkan data kebutuhan guru
Keterangan : melalui email berupa file excel. Kemudian
NCF = Nilai rata-rata core factor direkap untuk mengetahui kelebihan dan
NC = Jumlah total nilai core factor kekurangan tenaga pendidik masing-masing
IC = Jumlah item core factor sekolah. Untuk mengetahui lebih lanjut
mengenai sistem analisis kebutuha pelatihan
b. Secondary factor (Faktor Pendukung) secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 1
Secondary factor adalah aspek yang lain yang
tidak ada pada core factor.
Untuk menghitung secondary factor digunakan
rumus :
NSF = . . . . (3)
Keterangan :
NSF = Nilai rata-rata secondary factor
NS = Jumlah total nilai secondary factor
IS = Jumlah item secondary factor
Rumus diatas merupakan rumus untuk
menghitung core factor dan secondary factor.

3. Perhitungan Nilai Total


Dari perhitungan core factor dan
secondary factor dari masing – masing aspek,
kemudian dihitung nilai total dari masing –

JSIKA Vol. 5, No. 2, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 3


JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN 2338-137X

Penempatan Tenaga Pendidik Pada Dinas Pendidikan Kota Surabaya Bidang Ketenagaan yang dilakukan oleh Kepala
Kepala Bidang Seksi Non Fungsional masih menggunakan cara
Sekolah Seksi Tenaga Non Fungsional
Ketenagaan
manual dengan menggunakan aplikasi MS.excel
Mulai
dalam melakukan perekapan kebutuhan guru
Validasi
Rekomendasi
masing-masing sekolah, proses demikian tidak
Penempatan

Mengisi Form Merekap


efektif dan efisien dari segi waktu. Selain itu dari
Data
Kebutuhan Guru
segi keamanan data juga tidak terjamin, karena
Data Kelebihan
dan Kekurangan
file arsip form rekapan kebutuhan guru rawan
Daftar Jumlah Guru
Kebutuhan Guru
Tiap Sekolah
Data Kelebihan
dan Kekurangan
Guru
Surat
rekomendasi
hilang. Kemudian dalam melakukan pemilihan
Penempatan
guru dengan cara melakukan koordinasi dengan
Pemilihan
kepala sekolah untuk menanyakan ketersediaan
Guru
guru yang akan dipindahan. Hal ini akan
Daftar
mengakibatkan tidak obyektifnya dalam
Pengajuan
Penempatan melakukan pemilihan guru sehingga
Data Kelebihan
dan Kekurangan
mengakibatkan tidak tepat sasaran.
Guru
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah
perangkat lunak yang dapat melakukan
Surat
Rekomendasi
Penempatan
perekapan kebutuhan guru. Perekapan tersebut
kemudian akan dijadikan laporan kebutuhan
Selesai guru masing-masing sekolah dalam setiap tahun.
Selain itu, juga diperlukan perangkat lunak
Gambar 1. Alir Sistem Saat Ini dengan menggunakan metode profile matching
untuk dapat melakukan pemilihan guru yang
Analisis Proses Perhitungan dan sesuai dengan kriteria yang di tentukan untuk
Pengisian Kebutuhan Guru mempermudah Bidang Ketenagaan dalam
Berdasarkan analisis sistem yang menghasilkan rekomendasi penempatan guru.
dilakukan dalam melakukan perhitungan
kebutuhan guru pada sekolah didapatkan hasil : Context Diagram
Pertama, dalam perhitungan dilakukan dengan Berikut ini adalah aliran data yg di
cara manual sehingga membutuhkan waktu yang gambarkan dalam context diagram, terdapat 3
lama dalam menentukan kebutuhan guru pada (tiga) pengguna yang akan berinteraksi dengan
sekolah. Kedua, dalam pengisian form sistem. Pada sistem ini menggunakan metode
kebutuhan guru masih dilakukan dengan manual, profile matching dalam melakukan pemilihan
sehingga ada beberapa informasi mengenai guru. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada
kebutuhan guru yang tidak tepat. Gambar 2.
Laporan Rekapan Kebutuhan Guru
Untuk memenuhi kebutuhan pada Laporan Hasil Rekomendasi
Data Kelas Kepala

proses analisa kebutuhan guru, maka diperlukan Sekolah


Data Siswa
Ketenagaan

Data Guru
rancangan perangkat lunak dalam melakukan
perhitungan kebutuhan guru secara objektif.
Perhitungan kebutuhan guru akan menghasilkan 0
Permintaan Laporan
Data Guru
kebutuhan guru ideal pada sekolah. Kemudian Data Siswa
Persetujuan Rekomendasi
Permintaan Laporan
Data Kelas
akan dilanjutkan dengan mencocokkan dengan Data Kebutuhan Guru Sistem Pendukung Keputusan
Data Pemilihan Guru

Data Bobot Kriteria


Penempatan Tenag a Pendidik
daftar guru aktual yang ada pada sekolah. Hasil Data SMP
Data Mata Pelajaran
pencocokan tersebut digunakan untuk + Data Tahun Ajaran

melakukan penenentuan kebutuhan guru pada


sekolah.
Data Guru
Data SMP Kepala Seksi
Bidang Non
Analisis Proses Perekapan dan Pemilihan Laporan Hasil Rekomendasi
Laporan Rekapan Kebutuhan Guru
Fung sional

Guru Gambar 2. Context Diagram


Berdasarkan analisis sistem yang
dilakukan sebelumnya didapatkan hasil bahwa
pada proses perekapan dan pemilhan guru yang
PDM (Physical Data Model)
Physical Data Model (PDM)
dilakukan oleh Bidang Ketenagaan dilakukan
merupakan hasil dari generate conceptual data
kurang adanya teknologi yang digunakan.

JSIKA Vol. 5, No. 2, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 4


JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN 2338-137X

model. PDM merupakan representasi fisik dari


database. Adapun PDM dapat pada sistem
pendukung keputusan penempatan tenaga
pendidik lihat pada gambar 3 di bawah ini.
ID_PEMILIHAN_GURU = ID_PEMILIHAN_GURU
PEMILIHAN_GURU
ID_MATA_PELAJARAN = ID_MATA_PELAJARAN ID_PEMILIHAN_GURU varchar(50)
ID_TAHUN_AJARAN varchar(50)
ID_MATA_PELAJARAN varchar(50)
ID_SEKOLAH varchar(50) ID_PEMILIHAN_GURU = ID_PEMILIHAN_GURU
TANGGAL_PEMILIHAN_GURU date
JUMLAH_REKOMENDASI integer
STATUS varchar(100)

STRUKTUR_KURIKULUM
ID_MATA_PELAJARAN = ID_MATA_PELAJARAN
ID_STRUKTUR_KURIKULUM varchar(50)
ID_TAHUN_AJARAN varchar(50)
ID_MATA_PELAJARAN varchar(50) HASIL_PEMILIHAN_GURU

KEBUTUHAN_GURU
ALOKASI_WAKTU_KELAS_7 integer
ALOKASI_WAKTU_KELAS_8 integer
ID_HASIL_PEMILIHAN_GURU varchar(50)
ID_PEMILIHAN_GURU varchar(50)
Gambar 4. Form Login
MATA_PELAJARAN ID_TAHUN_AJARAN varchar(50) ALOKASI_WAKTU_KELAS_9 integer ID_GURU varchar(50)
ID_MATA_PELAJARAN varchar(50) ID_SEKOLAH varchar(50) HASIL_AKHIR double
NAMA_MATA_PELAJARAN varchar(100) ID_KEBUTUHAN_GURU varchar(50) ID_TAHUN_AJARAN = ID_TAHUN_AJARAN RANGKING integer
ROMBEL_7
ROMBEL_8
ROMBEL_9
int
int
int
PILIH varchar(50)
Form Kebutuhan Guru
TAHUN_AJARAN
ID_TAHUN_AJARAN
NAMA_TAHUN_AJARAN
varchar(50)
varchar(100)
Form kebutuhan guru digunakan
ID_TAHUN_AJARAN = ID_TAHUN_AJARAN
MULAI_PENGISIAN_DATA
SELESAI_PENGISIAN_DATA
varchar(100)
date
ID_TAHUN_AJARAN = ID_TAHUN_AJARAN
masing-masing sekolah untuk memasukkan data
BERLAKU_UNTUK varchar(50)
ID_MATA_PELAJARAN = ID_MATA_PELAJARAN
ID_TAHUN_AJARAN = ID_TAHUN_AJARAN
DETAIL_PEMILIHAN_GURU kebutuhan guru. Form kebutuhan guru dapat
ID_KEBUTUHAN_GURU = ID_KEBUTUHAN_GURU ID_DETAIL_PEMILIHAN_GURU varchar(50)
ID_FAKTOR
ID_PEMILIHAN_GURU
varchar(50)
varchar(50)
dilihat pada gambar 5.
NILAI_FAKTOR integer
KELAS SISWA
ID_MATA_PELAJARAN = ID_MATA_PELAJARAN
ID_KELAS varchar(50) ID_SISWA varchar(50)
USER
ID_SEKOLAH varchar(50) ID_SEKOLAH varchar(50) ID_FAKTOR = ID_FAKTOR
USERID integer ID_TAHUN_AJARAN varchar(50)
DETAIL_KEBUTUHAN_GURU NAMA_KELAS varchar(50) USERNAME varchar(50)
JUMLAH_RUANG_KELAS integer NIS varchar(50)
ID_DETAIL_KEBUTUHAN_GURU varchar(50) PASSWORD varchar(50)
KAPASITAS_KELAS integer NAMA varchar(100)
ID_KEBUTUHAN_GURU varchar(50) NAMA varchar(100) ALAMAT long varchar
ID_MATA_PELAJARAN varchar(50) LEVEL varchar(20) FAKTOR
TEMPAT_LAHIR varchar(100)
YANG_DIBUTUHKAN integer BLOKIR char(1) ID_FAKTOR varchar(50)
TANGGAL_LAHIR date
YANG_ADA integer NAMA_FAKTOR varchar(100)
JENIS_KELAMIN varchar(50)
KEKURANGAN_KELEBIHAN integer INISIAL_FAKTOR varchar(50)
AGAMA varchar(50)
NAMA_ORANG_TUA varchar(100) JENIS_FAKTOR varchar(50)
USERID = USERID
TELPON_ORANG_TUA varchar(50)

GURU
ID_GURU varchar(50) ID_SEKOLAH = ID_SEKOLAH ID_FAKTOR = ID_FAKTOR
ID_SEKOLAH varchar(50)
ID_MATA_PELAJARAN varchar(50)
NUPTK varchar(50) PEMBOBOTAN
NAMA varchar(100)
SEKOLAH ID_PEMBOBOTAN varchar(50)
ALAMAT varchar(100)
ID_SEKOLAH = ID_SEKOLAH ID_SEKOLAH varchar(50) ID_FAKTOR varchar(50)
WILAYAH varchar(100)
USERID integer KETERANGAN varchar(100)
TEMPAT_LAHIR varchar(100) ID_SEKOLAH = ID_SEKOLAH
NAMA_SEKOLAH varchar(100) BOBOT integer
TANGGAL_LAHIR date ID_SEKOLAH = ID_SEKOLAH
JENIS_KELAMIN varchar(50) ALAMAT_SEKOLAH varchar(100)
SERTIFIKASI varchar(50) KECAMATAN_SEKOLAH varchar(100)
TAHUN_SERTIFIKASI date WILAYAH_SEKOLAH varchar(50)
AGAMA
EMAIL
varchar(50)
varchar(100)
ID_SEKOLAH = ID_SEKOLAH
TELEPON_SEKOLAH
KEPALA_SEKOLAH
varchar(100)
varchar(100) Gambar 5. Form Kebutuhan Guru
TUGAS varchar(100)
TANGGAL_PENEMPATAN date
ID_GURU = ID_GURU
STATUS_GURU varchar(50)

Gambar 3. Physical Data Model Kemudian setelah disimpan akan


muncul detail kebutuhan guru untuk mengetahui
HASIL DAN PEMBAHASAN jumlah kebutuhan guru seperti pada gambar 6.
Agar dapat menjalankan aplikasi
Rancang Bangun Sistem Pendukung Keputusan
Penempatan Tenaga Pendidik Menggunakan
Metode Profile Matching. ini, dibutuhkan
perangkat lunak (software) dan perangkat keras
(hardware).
Adapun persyaratan minimal perangkat
keras (hardware) adalah sebagai berikut:
1. Processor Intel Dual Core, Core 2 Duo, atau
di atasnya.
2. Memory 1 Gb atau lebih.
3. Harddisk 80 Gb atau lebih.
4. Monitor dengan resolusi minimal 1024 x
768.
5. VGA Card 128, Printer, Mouse, dan
keyboard. Gambar 6. Detail Kebutuhan Guru

Form Login Setelah masing-masing sekolah mengisi


Form login merupakan halaman awal form kebutuhan guru, sistem akan merekap
yang akan ditampilkan ketika sistem mulai hasilnya menjadi laporan rekapan kebutuhan
dijalankan. Form login digunakan untuk guru seperti pada gambar 7.
authentifikasi dari pengguna sistem.

JSIKA Vol. 5, No. 2, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 5


JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN 2338-137X

4. Umur.

Tabel 5. Umur
Umur Bobot
30 – 35 5
36 – 40 4
41 – 45 3
46 – 50 2
> 50 1
Gambar 7. Laporan Rekapan Kebutuhan Guru
5. Masa kerja
Form Pemilihan Guru
Form pemilihan guru digunakan untuk Tabel 6. Tempat Tinggal
melakukan pemilihan guru yaitu dengan cara Masa Kerja Bobot
melakukan pemilihan sekolah, mata pelajaran, 1–5 5
pemilihan kriteria, kemudian me-klik tombol 6 – 10 4
proses, maka akan muncul perhitungan 11 – 15 3
berdasarkan profil guru. 16 – 20 2
> 20 1

Berikut ini akan dilakukan pemilihan


guru untuk sekolah SMP Negeri 1dengan bidang
studi prakarya. Berikut ini contoh perhitungan
manual dengan menggunakan metode profile
matching yang kemudian akan dibandingkan
dengan hasil dari perhitungan sistem.

Gambar 8. Form Pemilihan Guru Tabel 7. Contoh Kasus Nilai Pencapaian

Kriteria untuk pemilihan penempatan


tenaga pendidik antara lain:

1. Tempat tinggal.

Tabel 2. Tempat Tinggal Perhitungan gap


Tempat Tinggal Bobot
Satu Wilayah 2 Tabel 8. Perhitungan Gap
Luar Wilayah 1

2. Asal Sekolah (tempat mengajar).

Tabel 3. Asal Sekolah


Asal Sekolah Bobot
Satu Wilayah 2
Luar Wilayah 1

3. Sertifikasi.

Tabel 4. Sertifikasi NUPTK Guru 5362759661300033


Tempat Tinggal Bobot memiliki nilai TT= 2, AS= 2, ST= 2, UM= 5,
Sudah 2 MK= 4, sehingga didapatkan hasil gap untuk
Belum 1 TT= 0, AS= 0, ST= 0, UM = 2, MK= 0, dari
hasil gap tersebut. Setelah mendapat hasil nilai

JSIKA Vol. 5, No. 2, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 6


JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN 2338-137X

gap, kita dapat memperoleh bobot nilai gap berdasarkan persentase dari core dan secondary
dengan cara mencocokkan hasil nilai gap dengan yang diperkirakan berpengaruh terhadap tiap-
melihat pada tabel 1. Berikut ini hasil bobot nilai tiap profil.
gap seperti pada tabel 9.
Contoh perhitungan bisa dilihat pada rumus
Tabel 9. Hasil Pembobotan berikut :

Keterangan :
N = Nilai Total Tiap Aspek
NCF = Nilai Core Factor
NSF = Nilai Secondary Factor
(X)% = Nilai Persentase

Perhitungan nilai total

Tabel 11. Perhitungan Nilai Total

Perhitungan dan pengelompokkan core


factor dan seconday factor.
Perhitungan core factor ditunjukkan dengan
rumus: Dari hasil perhitungan nilai total diatas,
maka selanjutnya nilai dari setiap alternatif di
urutkan dari yang terbesar sampai dengan yang
Keterangan: terkecil dan diambil 5 terbesar.
NCF = Nilai rata-rata core factor
NC = Jumlah total nilai core factor Tabel 12. Hasil Akhir (manual)
IC = Jumlah item core factor No NUPTK Guru Hasil Akhir
1 5362759661300033 4.7
Contoh perhitungan 2 7438756658300053 4.3
3 6059760660300003 4.3
4 1454739640300013 3.8
Perhitungan secondary Factor ditunjukkan 5 4751741643200012 3.6
dengan rumus:
Berikut ini hasil perhitungan dari sistem.
Keterangan:
NSF = Nilai rata-rata secondary factor
NS = Jumlah total nilai secondary factor
IS = Jumlah item secondary factor

Contoh perhitungan secondary factor

Tabel 10. Pengelompokkan Bobot Nilai Gap


Core Factor dan Secondary Factor Gambar 9. Hasil Akhir (Sistem)

Dari hasil tersebut maka yang terpilih


untuk di rekomendasi adalah NUPTK Guru
5362759661300033 dengan nilai akhir 4.7 yang
kemudian nanti akan dijadikan laporan seperti
Berdasarkan hasil perhitungan setiap gambar 9.
kriteria diatas, selanjutnya dihitung nilai total

JSIKA Vol. 5, No. 2, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 7


JSIKA Vol. 5, No. 2. Tahun 2016 ISSN 2338-137X

ini dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan


rekomendasi guru yang akan menempati sekolah
pilihan penempatan berdasarkan pencocokan
profil yang dimiliki oleh masing-masing guru.

SARAN
Berikut ini ada beberapa saran yang
dapat disampaikan untuk mengembangkan
aplikasi agar lebih baik adalah:
1. Aplikasi sistem pendukung keputusan
penempatan tenaga pendidik ini dapat
dikembangkan agar dapat menangani untuk
semua jenjang pendidikan. Mulai dari
Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah
Gambar 10. Laporan Rekomendasi Menengah Atas (SMA) atau Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK), sehingga dapat
Form Approval Rekomendasi Guru meringankan tugas bidang ketenagaan
Form approval rekomendasi guru dalam proses pemilihan rekomendasi guru.
digunakan untuk melakukan validasi 2. Aplikasi sistem pendukung keputusan
rekomendasi guru yang dilakukan oleh kepala penempatan tenaga pendidik ini
ketenegaan yang nanti menghasilkan laporan menggunakan metode profile matching,
seperti pada gambar 10. Form approval diharapkan pada pengembangan selanjutnya
rekomendasi guru dapat dilihat pada gambar 11. dapat membandingkan dengan
menggunakan beberapa metode lainnya
untuk mengetahui tingkat keadilan dari
sistem ini.

RUJUKAN
Handojo, Andreas, Setiabudi, Djoni.H, Yunita,
Rahma. 2003. Pembuatan Aplikasi
Sistem Pendukung Keputusan Untuk
Proses Kenaikan Jabatan dan
Perencanaan Karir Pada PT. X.
Jurnal Informatika. Universitas
Kristen Petra.
Iqbal, 2011. Aplikasi Sistem Pendukung
Keputusan Penentuan Penempatan
PTT (Pegawai Tidak Tetap) pada
Gambar 11. Approval Rekomendasi Guru Kabupaten Biueren. Prosiding :
Seminar Nasional Ilmu Komputer
Dari hasil uji coba yang telah GAMA 2011. Yogyakarta : Sekolah
dilakukan, aplikasi dapat berjalan dengan baik Pasca Sarjana Universitas Gajah
sesuai dengan perhitungan manual. Aplikasi Mada.
dapat menghasilkan rekomendasi penempatan Kusrini. 2007. Konsep dan Aplikasi Sistem
tenaga pendidik yang akan menempati sekolah Pendukung Keputusan.Yogyakarta :
pilihan penempatan dengan menggunakan Andi.
metode profile matching. Suryadi, Kadarsah dan Ramdhani, Ali,1998.
Sistem Pendukung Keputusan.
SIMPULAN Bandung: Rosda.
Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi Turban, Efraim Aranson, Jae E, and Liang, Tim
dari Rancang Bangun Sistem Pendukung Peng. 2005. Decision Support System
Keputusan Penempatan Tenaga Pendidik and System Intelegence. 7th Edition.
Menggunakan Metode Profile Matching ini, jilid 1. Yogyakarta : ANDI.
maka dapat diambil kesimpulan adalah aplikasi

JSIKA Vol. 5, No. 2, Tahun 2016, ISSN 2338-137X Page 8

Anda mungkin juga menyukai