Anda di halaman 1dari 31

KHUTBAH IDUL ADHA 1441 H

SEMANGAT BERQURBAN UNTUK SOLIDARITAS SOSIAL DALAM


TATANAN BARU, PRODUKTIF DAN AMAN COVID-19

DIEDARKAN OLEH
KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI SUMATERA SELATAN
TAHUN 2020
Jalan Ade Irma Nasution No.8 Palembang Telp. ( 0711 )351668
SAMBUTAN

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama


Provinsi Sumatera Selatan

Alhamdulillah segala puja, puji dan syukur kita persembahkan kehadirat Allah
SWT, yang telah mengkaruniakan rahmat taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua,
sehingga kita masih dapat menikmati dan merayakan Hari Raya ldul Adha 1441 H /
2020 M.

Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Agung teladan
manusia Nabi Muhammad SAW. beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang
selalu berserah diri kepada Allah dan Rasul-Nya hingga yaumil akhir.

Sosok Nabi Ibrahim AS dan Keluarganya merupakan figur keluarga ideal, ke


seluruhan hidupnya senantiasa di abdikan dalam ketaat dan pasrahannya kepada Allah
SWT. Keagungan beliau bermula dari penemuan Nabi Ibrahim (as) tentang
monoteisme. Ketauhidan yang dibawa Ibrahim adalah ketauhidan Universal,
lmplementatif, dan Transformatif. Disebut Universal karena merupakan keyakinan yang
dianut seluruh umat manusia. Bersifat Implementatif karena nilai itu berimplikasi pada
tindakan; dan bersifat Transformatif karena monoteisme Ibrahim harus mampu
merubah sikap, perilaku, dan peradaban umat manusia sebagai insan beriman.

Akhirnya, kami berharap semoga teks Khutbah ini bermanfaat. Amin.

jri Zabidi, MM,


M.Pd.I 1061993031002
‫‪KHUTBAH IDUL ADHA 1441 H/2020 M‬‬

‫‪SEMANGAT BERQURBAN UNTUK SOLIDARITAS‬‬


‫‪SOSIAL DALAM TATANAN BARU, PRODUKTIF DAN‬‬
‫‪AMAN COVID-19.‬‬

‫‪OLEH :‬‬
‫‪TIM BIDANG PENAIS ZAWA‬‬
‫‪KANWIL KEMENAG PROV.‬‬
‫‪SUMSEL‬‬

‫َاهلل َْا;كب ر ‪x 9‬‬


‫ِ‬ ‫;‬
‫ٌ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬
‫َاهلل َأ ْكَبُ;ر كبِ َ َْْل ِ َك ْث َو َح ِ ُب َ ِ ْص;يالً َالإَِلَه‬
‫يَرا ْ و ْم ُد له يً;را ُ ْس;ب ا َن ه ْ َك;ًرة و‬
‫إِال‬ ‫َأ‬ ‫ا‬ ‫ً; ا‬
‫ل‬ ‫ل‬
‫ّ‬
‫ل‬
‫ِ‬ ‫اهلل و اهلل َأ ْكب َأهلل َأ ْكب َ ا ْْل م ‪ .‬اَ ْْل م ِ ال‬
‫َج;عَ ْعي‬ ‫ُ ِد ه ّ ِ‬
‫َْ‬ ‫ُ َ ُ رَ ُ رَ ِ َْ‬
‫ُ; و ل ُد‬
‫ل‬ ‫ى‬ ‫ذ‬ ‫ُ;‬
‫َ َد‬ ‫ه‬ ‫ِّ;‬
‫ل‬
‫ل‬
‫َو ْ َد ُ َ‬
‫ال َ ِر لَُه‪.‬‬
‫َأ ْن َالإَِلَه‬ ‫ّ اهللُ‬ ‫َ َوأ ْ‬
‫وِ‬
‫َ‬ ‫ْ ِضَياَف‬
‫َ ْ‬ ‫إِال‬ ‫ُد‬ ‫من‬ ‫َة‬ ‫ض‬
‫ّْ;ة ‪.‬‬
‫‪1‬‬
‫َح ي‬ ‫ْاالَ‬
‫َسي‬ ‫َالل‬ ‫َ ْع;ب ُد ُ ََو‬ ‫َ ْ َ ُد َأ َّن ُ َ َم‬
‫ِ‬
‫ِ دَنا ُ َ َّم‬ ‫َ‬ ‫ّ‬
‫ُ ْس; ُلُه‪َّ ;ُ .‬م َص ِّل َو‬ ‫ًدا‬ ‫َوأ‬
‫ٍد‬ ‫سل عَلى‬
‫َ‬
‫ِ ْم‬

‫َأّما َب ْع‬ ‫ا ِن َإِ; ِ ا ِْل;‬ ‫وَا ص حابِ;ه بِ‬ ‫َ َو;عَلى‬


‫ُد‪.‬‬ ‫;‬
‫ِ‬ ‫َْ;‬ ‫َ ْ َ وا ل ْ َ‬ ‫َاِل;ه‬
‫َي َا;م ة‪;.‬‬ ‫َ‬
‫ّابِ ْعِ; َ َ ُْ;م‬
‫إِال م لِ‬ ‫َُ ا‬ ‫ْ‬
‫ْ‬ ‫ُ‬
‫ّ َوَأْن ُل ْم ُ ْم; َن‬ ‫َلا ِ ُض;رْون ِإ‬ ‫َف َيا أَ َ; ا ا‬
‫ُ‬
‫َ ْ ُ َّ‬‫َ‬ ‫ال‬
‫َ‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫ِ‬
‫ُّ; ْ; ا اهللَ َ َّ‬
‫َاه ُلل َأ ْكَبُ;ر ‪َ ,‬اهللُ َأ ْكَبُ;ر ‪َ ,‬اه ُلل َأ ْكَبُ;ر‬
‫َو ِل‬
‫ِّ;ه ا َْْل ْم ُد‬
‫‪Kaum Muslimin Wal Muslimat Jama’ah Sholat Id yang di‬‬
‫‪muliakan Allah.‬‬

‫‪Di hari Idul Adha yang penuh berkah namun dalam nuansa‬‬

‫‪2‬‬
penuh keprihatianan pandemi Covid-19 ini, semoga mampu

mentarbiyah (mendidik) kita menjadi hamba Allah yang tetap

tenang. Sifat tenang (al hilm atau bisa mengendalikan diri) di

dapat dengan at tahallum (melatih diri agar hilm). begitulah salah

satu sabda Rasulullah Muhammad saw (ْ ‫َِّ ِ ِ م‬


‫ ا َا ْاْلْل َم بالَّل‬.)
‫َحل‬

Hadist ini menunjukkan bahwa terkadang akhlak itu perlu

dilatih. Aqidah yang shahih dalam pribadi seorang muslim pun

perlu dilatih agar tercermin dalam sikap dan pandangan hidupnya,

sehingga apa pun persoalan hidupnya ia akan tetap menghadapi

dan menyelesaikannya dengan cara-cara yang mulia (Al-„Izzah),

karena kemuliaan itu memang hanya milik Allah, Rasul-Nya dan

milik orang-orang beriman, sebagaimana Firman-Nya

ِ
‫ و ل‬....
َ
ِ ِ ِ ;ِ ِ ِ ;ِّ
.... ‫ه ْال َّعزُة و لر س له و ْلل م ؤمن‬
“...Padahal kekuatan
َ ;ْ ;ْ
itu hanyalah bagi ;ْ ُ bagi
ُ َ Allah, َ َ Rasul-
Nya dan bagi orang-orang mukmin...” (Q.S Al-Munafiqun:

8)
Keluarga Nabi Ibrahim a.s adalah satu keluarga ideal yang

bisa menjadi rujukan untuk berlatih ketaqwaan seorang hamba

kepada Tuhan alam semesta dalam menghadapi masalah

kehidupan.

‫ا ْْل م‬ َ ‫ َاه ُلل َأ ْكَب‬, ‫ َاه ُلل َأ ْكَب‬, ‫َاه ُلل َأ ْكَبُ;ر‬
‫و ِل‬ ‫ُ;ر‬ ‫ُ;ر‬
‫َْ د‬
ُ ‫ِّ;ه‬
Kaum Muslimin Wal Muslimat Jama’ah Sholat Id yang di
muliakan Allah.

Orang yang aqidahnya kuat, ia tidak panik menghadapi

rumitnya persoalan hidup begitulah sikap yang dipilih Siti Hajar

dan Ismail di dalam meniti ujian, karena dalam hati orang beriman

Allah lebih besar dari masalah yang ia hadapi, sehingga hatinya

tetap tenang, sebagaimana firman-Nya

‫ْال ُل‬ ِ ِ ‫ل‬ ِ‫ اَا ب‬,‫بِ ِله‬ ‫َأمن ا َو‬


;
ُ َ ُ ُ ‫ب‬ ‫ل‬
ُ
; ْ ُ ;
ْ ُ َ
;ْ ‫ه َ ْم‬ ‫ل ِذ‬ ‫ْم ِذْ;كِ;را‬ ‫م‬ ْ
َ َ
‫ل‬ ‫ك‬ ِ
‫را‬
‫َال‬ ّ ‫ْ َ ِذ‬
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi

tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan

mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.”(Q.S: Arra‟du:

28).
Dalam masa pandemi covid-19 yang nyaris meluluhlantahkan

sendi-sendi kehidupan seperti kesehatan, ekonomi, pendidikan,

transportasi, tak hayal banyak orang yang gelisah, bingung, galau,

khawatir bahkan takut berlebihan, padahal jika kita tidak

mencampuradukan keimanan kita dengan syirik, kita tidak perlu

takut dan khawatir karena di jamin Allah SWT dalam rasa aman

(al amnu) dan kita mendapatkan petunjuk apa yang harus kita

lakukan, sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-An’am

ayat 82 :

‫م‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ا‬ ِ ‫أُ;وَل‬...


‫م ل‬ َ َْ ْ ‫َ م‬
َ ْ
‫د و َن‬ ‫ُو‬ َُ
;ْ ُ ‫ْم‬
“... mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan

mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.:

(Q.S: Al-An‟am: 82).

Ketenangan itu tentu dikarenakan Allah mendampinginya di

dalam menyelesaikan masalahnya. Hal inilah yang membuat orang


beriman selalu optimis (at- tafa‟ul) dan tidak pernah berputus asa

dari rahmat Allah, sebab hanya orang-orang kafir yang berputus


asa dari rahmat-Nya : Firman Allah dalam Q.S. Yusuf ayat 87 :

‫ا ل إِال اْل‬ ‫إِن‬ ‫وال َْ;يأَ ِ َ ا ل‬


;ْ ;َ َ ُ َ
‫س ْو ِّ;ه‬ ‫ُس ا م ْو ِّ;ه ُّه ال َْ; َي‬
‫ح‬ ِ ‫ح‬
ْ ‫م‬
‫اْل َكا ُفِ;رو َن‬
“....dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.

Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat

Allah, melainkan kaum yang kafir". (Q.S:

Yusuf: 87).

‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫َاهلل َأ ْكب ر‬


ِ ;َُ ُ ;َُ ُ ;َُ ُ
‫ول‬
َ
;ِّ
‫ه ا ْْل م د‬
ُ َْ
Kaum Muslimin Wal Muslimat Jama’ah Sholat Id yang di
muliakan Allah.

Nabi Ibrahim a.s. pun tetap optimis dan husnuzhon, mulai


pengorbanan dan kesabaran menghadapi kesesatan ayah dan

kaumnya yang lebih mendukung rezim yang zalim, hingga sabar

menanti sang buah hati berpuluh-puluh tahun lamanya,

dihadapkan pada sebuah cobaan berat meninggalkan istri dan anak

semata wayang yang telah lama dinanti lebih dari 80 tahun yang di

sebuah tempat yang tiada kehidupan di sana, dan puncaknya saat

ia menemuinya kembali setelah lebih dari sebelas tahun


meninggalkannya demi da’wah, Allah kembali mengujinya

dengan perintah menyembelih Ismail putra kesayangannya. Ada

sangat banyak hal yang seharusnya di contoh dari kehidupan

keluarga mulia ini yakni tetap berbaik sangka kepada Allah dalam

menghadapi ujian kehidupan yang harus kita jalani.

‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫َاهلل َأ ْكب ر‬


ِ ;َُ ُ ;َُ ُ ;َُ ُ
‫ول‬
َ
;ِّ
‫ه ا ْْل م د‬
ُ َْ
Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah

Sungguh keimanan dan ketaqwaan hamba kepada Allah

adalah pengundang keberkahan dari langit dan bumi, sebagaimana

Firman-Nya :

‫م‬ ِ ‫عَليِ; م ٍت‬ ‫َو ا‬ ‫َأ َّن ْأَ; ا ُْل; َ;رى َآ;مُن‬ ‫َو‬
َِّ ْ ْ َ ْ
‫ال ماء‬ ‫ا‬ ‫ك‬ َ ‫ر‬ ‫ب‬
َ ‫حَن‬ ‫ا‬ ‫َل‬ ;‫َْل‬
َ َ ;
‫ا‬ ‫َّ; ْ; ا َل;فَل‬
‫ْ م ِ َا‬ ُ ‫ْذَنا‬ ََ ‫َوَل ِك ْ َك َّذُب ا َفأ‬ ِ ;‫وا ْا‬
َ
‫ُب َن‬ ِ ‫ْك‬ ‫َكاُن ا‬
َ
“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan

bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada

mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka

mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa

mereka disebabkan perbuatannya. (Q.S : Al-„Araf: 96).


Saat ini pun kita sedang belajar mengundang keberkahan itu.

Belajar dengan metode yang paling mudah dan teruji untuk meraih

keberkahan dan kesuksesan dunia akhirat yakni dengan

mencontoh jalan hidup berkah meraih sukses dunia dan akhirat

yaitu keluarga Ibrahim a.s, Ismail a.s. dan Siti Hajar.

‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫َاهلل َأ ْكب ر‬


ِ ;َُ ُ ;َُ ُ ;َُ ُ
‫ول‬
َ
;ِّ
‫ه ا ْْل م د‬
ُ َْ
Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah

Mukmin juga memiliki jiwa keberanian (asy-syaja‟ah),

mengapa? Karena mukmin meyakini disisi kebenaran langkah

yang ia lakukan Allah bersamanya, Firman Allah dalam suroh At-

Taubah : 40

ِ‫ّن ا‬
‫اهلل َ َم;عَنا‬ ْ;‫َ َلا‬
...
َ
‫َت;زْ;ن‬ .. .
“...Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah

beserta kita...”(Q.S:At-Taubah: 40),

Dan lebih dari itu keberanian seorang mukmin karena ia

yakin mendapatkan bimbingan dan kepeminpinan (al istikhlaaf)


dari Allah SWT atas apa yang ia lakukan. Firman Allah :

‫َل ِِف‬ ِ ‫ا ل ِْمن و ع ِمُل ا ال‬


;َ َ ‫َو‬
ْ
‫ْخ َلِ;فن‬ ‫َّصا ت‬ ‫ُّه ُك ْم‬ ‫ع َد‬
‫ّ ُ ْم‬ ‫َلَي‬ ‫ال‬
‫َلا‬ ‫ّ ِذ َ َآ;مُن ا‬
‫َف َ ْبلِ; ْم ََولُي َم َ ُْ م ِد َن ُ ُم‬ ‫ا ْا; ِ َك َما‬
‫ال‬ َّ ‫ِّكَن‬ ‫ال‬ ‫ا ْسَل ْخَل‬
‫ّ ِذي‬ ‫م‬
ْ َ
ِ ‫ّ ِذ‬
‫ا َ ضى وَليب ِّدَلَّن ِ ب ْع ِد َ فِ; م َأمًنا ال ْشِ;رُك‬
ُ َ ;ْ ْ ;ْ َ َُ َ َ ;ْ
‫َن ِِب‬ ‫ْعُب ُدوَنِِن‬ ‫ُ ْم م‬ ‫ُْ;م‬
‫َ ْي ًا ََوم ْ َ َك; َف;ر َب ْع َد َ ِل َ َفُأَول ِ َ ُ ُم‬
‫ا َْل;فا ِ ُس; َن‬
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman
di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang shaleh
bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka
berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh
Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah
diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam
ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-
Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan
Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (Q.S. An-
Nur
: 55)

Harapan terakhirnya setelah usaha maksimal seorang

mukmin ia bertawakal kepada Allah SWT seraya berazam


cukuplah Allah sebagai penolong kami dan Allah SWT sebaik-

baik penolong, Firman Allah :

‫َ ْ ُب َنا اه َلل َو ْنِ;ع َم ْا َل; ْكِ;ي‬ ....


.........‫ل‬
ُ
“....Cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah

sebaik-baik Pelindung....” (Q.S: Ali-„Imran: 173).

‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫َاهلل َأ ْكب ر‬


ِ ;َُ ُ ;َُ ُ ;َُ ُ
‫ول‬
َ
;ِّ
‫ه ا ْْل م د‬
ُ َْ
Saudaraku kaum muslimin rahimakumullah

Orang-orang bijak sering berkata ongkos sukses bernama

disiplin. Saya tidak pernah menjumpai seseorang menderita karena

terlalu banyak bekerja. Lebih banyak orang yang menderita karena

terlalu banyak ambisi tetapi tidak cukup berusaha. Agar kita

sukses menghadapi pandemi covid-19 ini, mari berdisiplin

mengikuti protokol kesehatan yang ditentukan berpeluh keringat,


bercapek ria. Dan jika pasca pandemi covid 19 ini kita ingin

segera bangkit menjadi umat maju dan terdepan, mari kita kuatkan

nilai-nilai mulia ini ditegakkan bersama-sama seperti kebiasaan

jujur, tanggung jawab, visioner, disiplin, kerja sama dan


kedepankan keadilan.

‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫َاهلل َأ ْكب ر‬


ِ ;َُ ُ ;َُ ُ ;َُ ُ
‫ول‬
َ
;ِّ
‫ه ا ْْل م د‬
ُ َْ
Kaum muslimin yang dirahmati Allah

Bukanlah gunung yang harus kita taklukkan untuk mencapai

puncak, melainkan diri kita sendiri. Kehidupan ini pun dipenuhi

dengan seribu macam kebahagiaan tetapi untuk mencapainya

perlu seribu macam pengorbanan. Hidup seekor lebah lebih

bernilai daripada binatang lain, bukan lantaran ia pekerja giat,

tetapi karena ia lebih suka bekerja (menghasilkan madu) untuk

kenikmatan dan kebahagiaan pihak lain. Memberi tidak harus

mengasihi, tetapi mengasihi selalu disertai dengan pemberian.

Tanda-tanda orang budiman ialah dia akan merasa gembira jika

dapat berbuat kebaikan kepada orang lain, dan dia akan merasa

malu jika menerima kebaikan dari orang lain. Tidak ada yang
lebih tragis dibanding seseorang yang memiliki penglihatan, tetapi

tidak memiliki visi. Semoga hal ini menginspirasi.


‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫ َاهلل َأ ْكب ر‬, ‫َاهلل َأ ْكب ر‬
ِ ;َُ ُ ;َُ ُ ;َُ ُ
‫ول‬
َ
;ِّ
‫ه ا ْْل م د‬
ُ َْ
Sebelum mengakhiri khutbah Idul Qurban tahun 1441 H

tahun ini, mari kita cermati hadist Rasulullah SAW semoga

menjadi tambahan motivasi solusi atas problema yang kita hadapi.

Rasulullah SAW bersabda :

‫َ ْق َ ن‬ َ ,َ َ ْ ‫ ْ ا ت َ اا‬: ‫ن هلال َتع ْول‬


ِ , ‫أ‬ ‫ ِع‬, ْ ‫َ َّر َل َي; ُق‬ ‫َا‬
. َْ ;‫َي‬ , ;َ ْ ;َ ‫ق‬
‫ع ْ َت‬
“sesungguhnya Allah SWT berfirman: wahai Anak Adam,

beribadahlah kepada-Ku sungguh-sungguh, maka Aku

penuhi hatimu yang ada di dalam dadamu dengan

kekayaan dan Aku cukupi seluruh kebutuhanmu, dan

jika tidak engkau lakukan itu maka Aku penuhi


tanganmu dengan kesibukan dan tidak Aku penuhi

seluruh kebutuhanmu.(H.R.Imam Ahmad, At-Tirmidzi,

Ibnu Majah dan Al-Hakim dari Abu Hurairah).

Pemenang selalu berfikir untuk kerja sama, sementara yang

kalah selalu berfikir bagaimana menjadi tokoh yang hebat dan

berjaya. Khususnya masa-masa sulit yang ekstrim seperti saat ini


kerja sama menjadi hal yang amat mendasar bukan semata karena

manusia tak mampu hidup sendiri, tetapi kerja sama merupakan

suara hati pantulan dari sifat mulia Allah SWT Al-Jami‟ (Yang

Maha Mengumpulkan). Mari kita kurbankan ego kita untuk

menuju kebersamaan, ketika kecerdasan spiritual ini muncul

berkolaborasi maka sesuatu yang luar biasa akan terjadi.

Demikianlah khutbah ini, semoga bermanfaat


ِ
‫ِ ا َل;ّ ْر;ْح ا َل;ّر ي‬ ، ‫م‬ ‫ي‬ ‫ج‬ ِ‫ال ا َل;ّر‬ ِِ ‫َأع ُ بِا‬
;ْ َ ْ ;ْ ;ُْ
‫م‬ ‫بِ ِم ا ه‬ ‫ه م ّ ْش;ي َا ِن‬
ْ ‫ل‬ ‫ل‬
‫ل‬ ‫ل‬
ِ‫ان‬ ِ ‫إ‬ ‫ف‬
َ ;
. ‫ر‬ ;
َ َ ‫ك‬
ْ َ ‫إِن اْل‬
;
ُ;َ َ َ َ َ
‫اْ;اَْب َلُ;ر‬ ;.‫َص ِّل َوا ْ َْا;ر‬ ‫ّا َأ ع َي نا َا‬
‫ّن‬ َْ ْ
‫َلِرب‬
ِ
ِ ‫ونف عِ; ِن وِإ‬ ‫ا‬ ‫ل‬ ‫ي‬ ‫ظ‬ ِ ‫رآ ِن ْال ع‬
َ ;ْ ;َ;َ َ ْ ;ْ ;َ ;ْ
‫م‬ ‫ّا ُك ْم ِ َا ْفيِ;ه‬ ،‫ِم‬
‫ُك م ِِف‬ ‫َب َا; َا اهلل ِِل َوَل‬
‫ْ ِا ََل;و َُه‬ ‫َو َ; َوِ ْم;ن‬ ‫ْاآل َا ِت وال ا ْْل ِ‬
‫َ َ‬
‫َوإِن‬ ‫ب ُك ْ م‬ ‫ِّ ْذ;كِ;ر كْ;ي‬
‫ُّه ُ َ; ال َّ ِ ْم;ي ُع‬ ‫ّ َل اه ُلل‬ ‫م‬
‫ِم ن‬
‫ّا‬
‫إِن ال َُغ; ْف; ُ ا َل;ّرِ ْ;يم‬ ‫سل ْغِ;فر اهلل ِ‬
‫َ ْ َ ُ; َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫أ‬
‫و‬‫ال علِي م‪َ ،‬‬
‫َ; ْ ُ َ‬
‫ّه َ‬ ‫ال ع ْظي‬
‫ُ‬ ‫ْ; ُل ِِل َذا َفأ‬
‫ُ‬ ‫َ;‬
‫َم‬
‫‪KHUTBAH‬‬
‫‪II‬‬
‫اهللُ َْا;كَبْ;ر (‪)×7‬‬

‫َِ ْ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ َا‬
‫َ‬ ‫ا‬
‫ك ص‬
‫ه كوه و هح ياو‬
‫ل بِ ثِ لْ;‬
‫اْ ل ْ ا ألَ‬
‫ل يللي ل‬
‫ُ سً‬
‫َ نب‬
‫ا ْ;ب ا‬
‫ْرم ر ُ ل‬
‫ُكاد ا َ‬
‫ب كاَلِ‬
‫ه‬ ‫َ‬
‫ر‬
‫َ‬
‫ً‬
‫ر ةاِا‬
‫ل‬

‫ّ‬
‫ا ل ْاَْْل م‬
‫َ‬
‫ه ل ه ُود‪.‬‬
‫ُلل َْا;كَبْ;ر‬ ‫اهلل واه ُلل‬ ‫ا ب ب ب ْدِ ََُ ْا‬
‫َ‬ ‫ُ‬ ‫ََ‬ ‫َ ِ ِ;َ‬
‫َْا;كَبْ;ر‬
‫و ه ِ َوه‪ .‬س َ و وً;را‬
‫صو‪.‬‬
‫ا ل ا دن ِ ي َا‬
‫ا‬ ‫ل أَ َ‬
‫َا ْْل ِ اِ‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫َوا َْ َ‬ ‫َ َش َل َ َ ْ‬ ‫َ َ‬ ‫ل حس‬ ‫م‬ ‫َ َ‬
‫ا‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫ملَِنان و ْ‬ ‫ان و ْك ه ع ْفِي‬ ‫ْم ُد ه ع‬ ‫ى ل‬
‫َل ا ف د‬
‫ـ‬
‫ك‬ ‫ف‬
‫َر ل د ب ِ‬
‫ه‪َ ;.‬ا ُد ن‬ ‫ه ا ر ُ ل ِ ه;‬ ‫ل ل‬ ‫َن‬ ‫َ‬
‫ل‬ ‫ل‬ ‫ه‬ ‫ه‬
‫م م ي ا َال‬
‫ى‬ ‫ى‬ ‫ه م‬
‫ه‬
‫ا‬ ‫ا ره‬
‫َ َ َلُه ِ َ َْ‬ ‫َ َو‬ ‫َال اَِلَه‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫َا ُ‬
‫ِ ل َُه َ ْع ْظي ش و‬ ‫اِال و ْ َد ُ‬ ‫َ‬
‫َو‬ ‫َ‬ ‫َ ُ‬ ‫ي‬‫ف‬ ‫ا‬
‫ك‬
‫ْ‬
‫ر ‪ً .‬ما أن اَ ُد ّ‬ ‫م َا س و ع‬
‫ّ اهللُ اهل َ‬
‫ال‬ ‫اا ِ ز‬ ‫ن‬
‫ِ ه‬ ‫ُل‬ ‫َ ا ا‬
‫ن‬ ‫ْ‬
‫ل ‪,‬‬ ‫نج‬ ‫َب‬ ‫م‬
‫ع ُّ; ْ مر‬
‫َعل َى‬ ‫ا‬ ‫ن ل آْ ا‬
‫ل‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫ََو ُ ْس; ِ‬ ‫َس‬ ‫ااهلل ل ‪;.‬‬ ‫َا‬ ‫كَ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َّ آم ُد الن َ َ َن‬ ‫‪13‬‬
‫ض; ُ ص‬ ‫ْع;ب ل ُُه ال َّدا ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ي‬ ‫َل صعن َا ُن ‪ّ ;:‬ا ْفِي ى‬
‫ل‬ ‫و‬
‫ُد ِعى اِ انِ;ه‪َّ .‬م‬ ‫َّم‬ ‫ِ‬ ‫َلل‬
‫َ‬ ‫َما‬ ‫هم ذ ا‬
‫ل‬ ‫ًدا‬ ‫َدَنا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ُ‬
‫ُ‬ ‫ََا َم;ر‬ ‫ِ ْ‬
‫ُ ىب ا‬
‫‪ :‬اِ َّن اهللَ‬
‫َ َع‬
‫و َا‬
‫َا‬
‫َ‬
‫ل‬
‫َسي‬ ‫ُ َ‬ ‫َسِّي‬ ‫َو ْ ْلِي‬
‫الل ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ُ‬ ‫َص ل‬
‫َّم ٍد ِ ٍدْامل ر سلِ‬ ‫َّم ص عَلى ِدَنا‬ ‫َسل ًما‪.‬‬ ‫ع ْلَي‬ ‫ْ; ا‬
‫ْ; َ ْ;‬
‫ِّل‬
‫ه ِ ُ ْم; ا َ‬ ‫و ا َاِااِب‬
‫ا َََْ‬
‫َص ْ َل;عّ‬
‫ل‬ ‫َ و‬
‫ا‬
‫خر‬
‫ل‬ ‫ْ‬ ‫ا‬
‫َ ُل ا‬
‫حع ل‬
‫ا‬
‫ِ‬
‫ب ْ مف‬
‫ه اد‬
‫‪.‬‬
‫ْ‬
‫ء‬

‫‪14‬‬
‫َاَََ ا اّعحا ُْا ا ب هلِ آ َلى ع و َ‬ ‫َََال‬ ‫َ َ نْاسم َ ِ‬ ‫َ َِا اِ;فَ‬ ‫َ ِّ‬
‫ِل َِ‬ ‫ل‬
‫;‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫د‬ ‫ل‬ ‫َ‬
‫فنو ْ ِ وك‬
‫بَو‬ ‫م‬ ‫ل‬ ‫ر‬
‫ل‬ ‫ب‬ ‫‪.‬‬‫ْ‬ ‫و‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ْ‬ ‫ِ‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ة‬ ‫ِ ْ َن ر ل‬
‫ََْ َ َ ََََََ‬ ‫ب‬ ‫ِ‬ ‫ا‬‫ا‬
‫َ‬ ‫ِ‬
‫ا‬
‫الِ فزالِ;نَز َ َّْ‬ ‫ْ‬ ‫ا‬
‫َ‬ ‫و‬
‫ا‬
‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ء‬‫ف‬ ‫َِوَب اْل ِ ل ن غ‬ ‫ُ‬

‫و ِعحويِ‬ ‫َد م لَّ َِ ْت وش‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َُ ََََََُ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫َ‬
‫ووو‬ ‫س‬
‫ل ْحْ ّلل لِو و‬ ‫ه‬ ‫ِ‬
‫ر‬
‫ش‬ ‫ِ‬ ‫‪,‬‬ ‫و‬ ‫َ‬ ‫ع‬
‫ْ‬ ‫ص‬‫و‬ ‫ع‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ح‬ ‫س‬ ‫ُ‬ ‫ه‬‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ك‬ ‫َ‬ ‫ر‬‫ّوعكهوَ;‬
‫ْ ا لعاْ أْا ا ِ ِتكْع ع اصا‬
‫بابزِ َل َلالِْاآَ عمعمب ا ك ْلَْْ‬ ‫اا ل َ ل‬
‫عي بل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ّ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ن‬ ‫َ‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َ‬
‫َ‬‫َ‬‫َ‬ ‫;‬‫ْ‬
‫َعْْ ا ْا م ِم م ل وت ي ُ ُ ع‬ ‫ة ف ىو ِدَل ال ن ْاَ‬
‫ِّ م َ ووع آ لم َ لبَِ ‪ ;.‬ا ا زلل ْ;لرل لِ لِ ر ِ ل‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ْ‬ ‫لل‬
‫ي‬
‫اا آ َ ث ل ة‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫س ا ن ِ ِ ‪ ;.‬وآ ِ‬
‫ّ‬ ‫َُ ح ن ا ا ْ ب ْ ِف ن َ بللِا ل َء ل‬
‫ُ‬
‫ْ‬

‫م ا مْل ء م ْ ى‬ ‫ع‬ ‫;‬‫َ‬ ‫ُ‬‫ُ‬ ‫ذ‬ ‫ا‬


‫ةا‬ ‫نل م َ َ َ َفا صن ا اَ َ ا مم ْو‬ ‫ن‬ ‫ن‬‫ا‬ ‫ي‬ ‫ل‬
‫بِ‬ ‫ُ‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫م‬ ‫ْ‬ ‫ل‬ ‫َ ْ ة ة َما‬ ‫َ‬
‫اا ُ‬ ‫م‬ ‫ر ةس‬
‫م‬ ‫م‬ ‫ل‬
‫َ‬
‫ل‬ ‫ة‬ ‫ظ‬
‫َ‬ ‫ل‬ ‫ُ‬ ‫ة‬
‫ر ْل ر ا ع‬ ‫م‬ ‫َ‬ ‫ً ِة ً ً ا‬
‫ا‬ ‫م‬‫ا‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫م‬ ‫ْ‬ ‫ّ‬ ‫د‬ ‫ُ‬
‫ل‬ ‫ً ء‬ ‫م‬
‫ن‬ ‫َ‬ ‫د‬ ‫ن‬ ‫ا‬
‫م‬ ‫‪,‬‬
‫َ ا‬ ‫ار‬
‫ر‬ ‫ِ‬ ‫َ‬ ‫ر‬
‫‪ .‬دَنِا ل ْم اَا ِ‬ ‫َ‬
‫ل‬
‫ن َََ َاََْ ؤ ا ا ْ ب َ‬ ‫ا‬
‫دممونِيع م ْ َء ِ َِ ِ ََم َِ‬
‫َ لو م َِ ََ‬ ‫ع‬ ‫ل‬‫و‬
‫ر‬‫ا‬ ‫ِ‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ‫َ‬ ‫م‬ ‫َلنر ِ ْ‬
‫ن‬ ‫ْ‬
‫ُ‬ ‫‪.‬‬ ‫ن‬‫ل‬ ‫آ‬ ‫س‬
‫ا‬
‫م ْ‬ ‫‪,‬‬ ‫ا‬
‫ِ‬ ‫ْ‬ ‫َ َْ‬ ‫َ‬
‫م‬
‫َ ٍ ْا َ ر ا‬ ‫ُ‬
‫اَ; مك ظ ذ َ‬ ‫َ‬ ‫ل‬
‫َ دع‬ ‫ن‬ ‫ي‬ ‫م‬ ‫و‬
‫;‬
‫ْ‬ ‫ع‬ ‫د‬ ‫د‬ ‫ح‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ن ن ا‬ ‫نَ ََا ّاا َ ِّم د‬
‫ْ ّ ح َْ‬ ‫َ َ َب‬ ‫ن‬ ‫ْ‬
‫َ اْل عا َِل;م ن‬
‫ا َ‬ ‫ا‬ ‫َ;‬
‫ا‬
‫‪15‬‬

Anda mungkin juga menyukai