Anda di halaman 1dari 14

Okky Budi / Administrasi • 6 Menit • 11 November 2020

Contoh Surat Kuasa dan Contoh Surat Pencabutan Kuasa

Bagaimana cara membuat surat kuasa? Seperti apa contoh surat kuasa yang benar? Temukan
informasinya dalam ulasan berikut ini.

Keberadaan surat kuasa sebenarnya telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer).
Itu berarti surat ini bukanlah surat biasa, melainkan memiliki dasar hukum di dalam penerbitannya. 

Ketentuan tentang surat yang satu ini tersirat dalam Pasal 1792 KUHPer. Pasal tersebut menyebut kalau
pemberian kuasa merupakan bentuk persetujuan untuk seseorang memberi kekuasaan kepada orang
lain untuk melaksanakan sesuatu atas nama orang yang memberi kuasa. 

Lebih lanjut lagi, bila dilihat dari Pasal 1793, pemberian kuasa itu bisa melalui sebuah akta umum atau
surat yang ditandatangani atau bahkan lisan. Itulah yang kemudian sering disebut sebagai surat kuasa. 

Tujuan adanya surat kuasa adalah untuk melimpahkan wewenang dari si pemberi kuasa ke orang lain
untuk tujuan-tujuan tertentu. Dipakainya ketika si pemberi kuasa sedang berhalangan, misalnya sedang
sakit atau sedang di luar kota. 

Misalnya, kamu ada jadwal pengambilan dokumen penting di kantor polisi, tapi kemudian kamu jatuh
sakit. Kondisi sikmu tidak memungkinkan untuk berangkat sendiri ke sana.

Jadi, kamu memerlukan seseorang untuk menggantikan peranmu mengambil surat berharga itu,
misalnya adik atau kakakmu. Nah, tinggal berikan saja ke perwakilanmu itu, baik adik atau kakak
sepucuk surat pelimpahan wewenang.

Contoh surat kuasa dengan format yang baik dan benar


Surat yang berisikan pelimpahan wewenang ini harus memiliki isi, maksud, tujuan, dan nama-nama
yang bersangkutan secara jelas.
Hal ini karena dilihat dari fungsi dan tujuannya yang sangat vital serta patut dipertanggungjawabkan.
Belum lagi rawan disalahgunakan orang-orang yang gak bertanggung jawab. Jadi, nulisnya gak boleh
asal-asalan. 

Tata cara penulisannya pun sebenarnya kita sudah sering diajarkan ketika duduk di bangku sekolah.
Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, beberapa guru sudah mengajarkan murid-muridnya untuk
bisa membuat surat kuasa.

Lantas bagaimana sih format penulisannya yang baik dan benar? 

Surat kuasa harus mencantumkan identitas pemberi kuasa dan penerima kuasa. Semua harus
dituliskan dengan lengkap mulai dari nama, alamat, tempat tanggal lahir, nomor KTP/SIM. Jangan lupa
pula tuliskan wewenang apa yang diberikan. 

Jangan lupa gunakan kalimat yang bermakna pendelegasian kekuasaan sebagai karakteristik utamanya
yang membedakan dengan surat biasa, misalnya “dengan ini memberikan kuasa kepada”. 

Agar terhindar dari kesalahpahaman makna dan tujuan pembuatan surat, gunakan kata-kata yang
mudah dipahami semua pihak terkait ya. 

Kemudian di bagian bawah buat kolom tanda tangan untuk di pemberi kuasa disertai materai Rp6.000
dan tanda tangan penerima kuasa. Supaya lebih jelas, berikut ini kita kasih format contoh surat kuasa.
Contoh surat kuasa

Jangan sampai bahasamu menimbulkan polemik atau bahkan multitafsir. Bisa-bisa surat tersebut malah
gak diakui. Itulah format yang paling umum dan biasa digunakan untuk surat jenis personal atau
perorangan.

Selain format, lebih penting lagi adalah pergunakan bahasa atau kata-kata yang baku dan mudah
dimengerti semua orang. 

Hal-hal yang wajib diperhatikan saat membuat surat kuasa


Ada lima poin yang perlu diterapkan agar surat kuasa kita tidak salah. Coba perhatikan apa saja poin-
poin berikut.

Walau sebagian surat kuasa tidak mewajibkannya, lebih baik untuk mencantumkan tanggal
pembuatan surat kuasa pada apa pun jenis surat kuasa yang digunakan.
Selalu ingat untuk membubuhkan tanda tangan dari kedua pihak, yaitu pemberi kuasa dan penerima
kuasa di dalam surat kuasa terkait.
Jika kita menunjuk pengacara pribadi untuk membuat surat kuasa, kita tidak membutuhkan nomor
surat. Namun, kalau kita ingin membuat surat resmi, salah satu syaratnya adalah harus punya nomor
surat.
Yang menjadikan surat kuasa menjadi sah dan resmi adalah pemberian cap dari lembaga hukum,
perusahaan, atau instansi terkait.
Pemberian kuasa yang terkait dengan pengambilan/pembelian/penjualan atau pemindahan barang-
barang berharga sebaiknya diserahkan kepada pihak keluarga terdekat. Misalnya, pemberian surat
kepada suami/istri, anak, saudara kandung, atau pihak tepercaya lainnya demi menghindari
terjadinya penipuan.

[Baca: Jangan Sampai Sakit Bikin Bisnis Kamu Sia-Sia. Kontrol Pengeluaran dengan Proteksi Diri. Lihat
Asuransi Terbaik Di Sini]

Jenis-jenis surat kuasa yang paling umum digunakan


Surat pemberian kekuasaan ini dibagi menjadi tiga jenis: personal atau perseorangan, kedinasan, dan
khusus atau istimewa. Tiap-tiap jenis surat tentu memiliki tujuan yang berbeda-beda. 

1. Surat kuasa personal (perseorangan)


Kalau kasusnya untuk mengambil dokumen di kantor polisi kayak kasus di atas, kamu hanya perlu surat
jenis ini. Bisa juga digunakan untuk pembayaran pajak, bayar listrik, dan lain-lain. 

2. Kedinasan
Sementara surat kuasa kedinasan digunakan dalam memberikan wewenang ke seseorang untuk
menjadi perwakilan penuh atas suatu lembaga atau perusahaan.

Misalnyas saja seorang Manajer Humas perusahaan X diberikan kuasa oleh perusahaan untuk mewakili
direktur di pertemuan-pertemuan penting. 

3. Istimewa
Beda lagi dengan surat kuasa istimewa, jenis surat yang satu ini biasanya diberikan kepada pengacara
atau lembaga bantuan hukum untuk menyelesaikan masalah hukum di pemberi kuasa.

Contoh surat kuasa untuk dijadikan referensi


Mari kita lihat beberapa contoh surat kuasa yang bisa dijadikan pedoman dan referensi kita yang ingin
membuatnya.

1. Contoh surat kuasa perseorangan


Surat pemberian kuasa yang satu ini memiliki format yang singkat dan ringkas. Berikut ini contoh surat
kuasa perseorangan.
Contoh surat kuasa perseorangan

2. Contoh surat kuasa kedinasan


Untuk yang selanjutnya adalah contoh surat perwakilan untuk perusahaan atau yang biasa disebut
surat kedinasan. Beda antara surat berjenis personal dan dinas adalah biasanya di atas surat terdapat
kop atau logo perusahaan, beserta nomor surat. 

Selain itu, pembuatan surat pemberian kuasa dengan tujuan kedinasan, tidak diperlukan tanda tangan
si penerima wewenang, cukup tanda-tangan dari pemberi kuasa, beserta dengan cap resmi
perusahaan. Berikut ini contohnya.
Contoh surat kuasa kedinasan

3. Contoh surat kuasa bank


Contoh surat kuasa bank

4. Contoh surat kuasa tanah


Contoh surat kuasa tanah

5. Contoh surat kuasa pengambilan dokumen


Contoh surat kuasa pengambilan dokumen

Apakah surat kuasa bisa dicabut di tengah proses pelaksanaannya?


Jawabannya adalah bisa, yaitu dengan membuat surat pencabutan kuasa. Terdapat beberapa penyebab
umum yang memicu pemberi kuasa untuk membatalkan surat kuasanya, misalnya:
Ada risiko pemalsuan surat kuasa.
Ada bukti penyalahgunaan surat kuasa.
Pemberi kuasa menemukan risiko kendala atau hambatan yang dapat mempersulit pelaksanaan
tugas penerima kuasa.
Masa berlaku surat atau tugas penerima kuasa telah berakhir.

Penting untuk membuat surat pencabutan kuasa untuk menyatakannya secara resmi dan diberikan
kepada penerima kuasa atau pihak-pihak terkait di dalam surat kuasa terdahulu.

Tindakan ini dinilai sangat krusial jika berkaitan dengan transaksi atau pemindahan barang berharga.
Pada momen yang penting, pemberi kuasa dapat langsung memberikan surat pencabutan kuasa
kepada pihak ketiga jika dirasa perlu untuk menghentikan proses pekerjaan secepatnya.

Terkecuali jika pada surat kuasa sudah terdapat penentuan tanggal atau muatan pekerjaan sebagai
masa kedaluwarsa atau tanda pengakhirannya. Dengan begitu, semua pihak terkait pun dapat langsung
mengenali batas waktu surat kuasa tersebut.

Dalam membuat surat pencabutan kuasa, pihak pemberi kuasa tidak membutuhkan otorisasi atau
persetujuan dari siapa pun.

Contoh surat pencabutan kuasa


Ada beberapa contoh surat pencabutan kuasa mendasar sebagai berikut.

1. Surat pencabutan kuasa atas wewenang kepada orang lain

Surat pencabutan kuasa atas wewenang kepada orang lain

2. Surat pencabutan kuasa atas penggunaan kartu kredit bank oleh instansi swasta
Surat pencabutan kuasa atas penggunaan kartu kredit bank oleh instansi swasta

Itu tadi contoh surat kuasa yang bisa dijadikan referensi saat ingin membuatnya. Tentunya masih
banyak contoh-contoh surat kuasa lainnya sesuai dengan fungsinya masing-masing, seperti:

Surat Kuasa (Kosong)


Surat Kuasa Biasa
Surat Kuasa Umum
Surat Kuasa Khusus
Surat Kuasa Pembuktian Kuali kasi
Surat Kuasa Pengambilan Uang di Bank
Surat Kuasa Pengambilan Barang
Surat Kuasa Pengambilan Ijazah
Surat Kuasa Pengambilan Gaji
Surat Kuasa Khusus Pidana
Surat Kuasa Mediasi
Surat Kuasa Ahli Waris
Surat Kuasa Menjual Tanah
Surat Kuasa Tanah

Apa pun surat kuasa yang dibuat perlu diingat, pergunakan kata-kata dan bahasa yang mudah
dimengerti banyak orang.
Selain itu, jangan sembarangan pula memberikan kuasa ke orang-orang atau instansi yang masih asing
atau baru kita kenal. Lebih baik ke kerabat terdekat, keluarga, atau rekan kerja yang sudah bekerja
bersama bertahun-tahun.

Itu tadi informasi mengenai contoh surat kuasa dan format penulisannya yang benar. Punya pertanyaan
seputar hukum, keuangan hingga asuransi?

Sampaikan aja ke Tanya Lifepal. Rekan ahli kami siap membantu menjawab pertanyaan sekaligus
mencarikan solusi dari setiap pertanyaan yang diajukan.

Tags : Contoh Surat Kuasa, Membuat Surat Kuasa, Surat Kuasa

Dapatkan Tips dan Informasi Terpercaya untuk Keuangan dan Asuransimu


email@anda.com Langganan

Asuransi Kesehatan Asuransi Jiwa


Asuransi Kesehatan Asuransi Jiwa
Asuransi Keluarga Asuransi Kecelakaan
Asuransi Cashless Asuransi Dwiguna
Asuransi Melahirkan Asuransi Pendidikan
Asuransi Gigi Asuransi Unit Link
Asuransi Rawat Jalan Jiwa Pengembalian Premi
Asuransi Penyakit Kritis Asuransi Kredit
Asuransi Covid-19 DPLK
Asuransi Cash Plan

Asuransi Kendaraan Asuransi Syariah


Asuransi Mobil Asuransi Syariah
Asuransi All Risk Asuransi Kesehatan Syariah
Asuransi TLO Asuransi Jiwa Syariah
Asuransi Motor Asuransi Mobil Syariah

Asuransi Perusahaan Asuransi Lainnya


Asuransi Karyawan Asuransi Perjalanan
Asuransi Proyek Asuransi Rumah
Asuransi Properti Asuransi Pengiriman
Asuransi Cargo Asuransi Pertanian

PT Lifepal Technologies Indonesia Lifepal


Jl. Benda No. 92 RT5/RW4, RT.2/RW.4, Tentang Kami
Cilandak Tim., Kec. Ps. Minggu, Ketentuan
Jakarta, Daerah Khusus Ibukota Direktori Asuransi
Jakarta 12560
Jakarta 12560

support@lifepal.co.id
0823-3003-0027 (WA)
021-3111-6121

Social Media Metode Pembayaran & Program Cicilan 0%


Facebook
Instagram
Twitter
Youtube

Copyright © 2020 Lifepal. Bekerjasama dengan © 1992 PT Anugrah Atma Adiguna adalah pialang asuransi terdaftar dan diawasi
oleh OJK sesuai KEP-018/KMK.17/1992 dan anggota APPARINDO 60-2001/APPARINDO/2019. Semua ulasan yang tertulis
termasuk rating dilakukan oleh rekan pialang kami. Lifepal berusaha untuk menyajikan informasi yang akurat dan terbaru
namun dapat berbeda dari informasi yang diberikan oleh penyedia layanan / institusi keuangan. Keseluruhan informasi
diberikan tanpa jaminan, kami menyarankan untuk melakukan veri kasi sebelum melakukan keputusan nansial Anda.

Anda mungkin juga menyukai