Bagaimana cara membuat surat kuasa? Seperti apa contoh surat kuasa yang benar? Temukan
informasinya dalam ulasan berikut ini.
Keberadaan surat kuasa sebenarnya telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPer).
Itu berarti surat ini bukanlah surat biasa, melainkan memiliki dasar hukum di dalam penerbitannya.
Ketentuan tentang surat yang satu ini tersirat dalam Pasal 1792 KUHPer. Pasal tersebut menyebut kalau
pemberian kuasa merupakan bentuk persetujuan untuk seseorang memberi kekuasaan kepada orang
lain untuk melaksanakan sesuatu atas nama orang yang memberi kuasa.
Lebih lanjut lagi, bila dilihat dari Pasal 1793, pemberian kuasa itu bisa melalui sebuah akta umum atau
surat yang ditandatangani atau bahkan lisan. Itulah yang kemudian sering disebut sebagai surat kuasa.
Tujuan adanya surat kuasa adalah untuk melimpahkan wewenang dari si pemberi kuasa ke orang lain
untuk tujuan-tujuan tertentu. Dipakainya ketika si pemberi kuasa sedang berhalangan, misalnya sedang
sakit atau sedang di luar kota.
Misalnya, kamu ada jadwal pengambilan dokumen penting di kantor polisi, tapi kemudian kamu jatuh
sakit. Kondisi sikmu tidak memungkinkan untuk berangkat sendiri ke sana.
Jadi, kamu memerlukan seseorang untuk menggantikan peranmu mengambil surat berharga itu,
misalnya adik atau kakakmu. Nah, tinggal berikan saja ke perwakilanmu itu, baik adik atau kakak
sepucuk surat pelimpahan wewenang.
Tata cara penulisannya pun sebenarnya kita sudah sering diajarkan ketika duduk di bangku sekolah.
Dalam mata pelajaran bahasa Indonesia, beberapa guru sudah mengajarkan murid-muridnya untuk
bisa membuat surat kuasa.
Surat kuasa harus mencantumkan identitas pemberi kuasa dan penerima kuasa. Semua harus
dituliskan dengan lengkap mulai dari nama, alamat, tempat tanggal lahir, nomor KTP/SIM. Jangan lupa
pula tuliskan wewenang apa yang diberikan.
Jangan lupa gunakan kalimat yang bermakna pendelegasian kekuasaan sebagai karakteristik utamanya
yang membedakan dengan surat biasa, misalnya “dengan ini memberikan kuasa kepada”.
Agar terhindar dari kesalahpahaman makna dan tujuan pembuatan surat, gunakan kata-kata yang
mudah dipahami semua pihak terkait ya.
Kemudian di bagian bawah buat kolom tanda tangan untuk di pemberi kuasa disertai materai Rp6.000
dan tanda tangan penerima kuasa. Supaya lebih jelas, berikut ini kita kasih format contoh surat kuasa.
Contoh surat kuasa
Jangan sampai bahasamu menimbulkan polemik atau bahkan multitafsir. Bisa-bisa surat tersebut malah
gak diakui. Itulah format yang paling umum dan biasa digunakan untuk surat jenis personal atau
perorangan.
Selain format, lebih penting lagi adalah pergunakan bahasa atau kata-kata yang baku dan mudah
dimengerti semua orang.
Walau sebagian surat kuasa tidak mewajibkannya, lebih baik untuk mencantumkan tanggal
pembuatan surat kuasa pada apa pun jenis surat kuasa yang digunakan.
Selalu ingat untuk membubuhkan tanda tangan dari kedua pihak, yaitu pemberi kuasa dan penerima
kuasa di dalam surat kuasa terkait.
Jika kita menunjuk pengacara pribadi untuk membuat surat kuasa, kita tidak membutuhkan nomor
surat. Namun, kalau kita ingin membuat surat resmi, salah satu syaratnya adalah harus punya nomor
surat.
Yang menjadikan surat kuasa menjadi sah dan resmi adalah pemberian cap dari lembaga hukum,
perusahaan, atau instansi terkait.
Pemberian kuasa yang terkait dengan pengambilan/pembelian/penjualan atau pemindahan barang-
barang berharga sebaiknya diserahkan kepada pihak keluarga terdekat. Misalnya, pemberian surat
kepada suami/istri, anak, saudara kandung, atau pihak tepercaya lainnya demi menghindari
terjadinya penipuan.
[Baca: Jangan Sampai Sakit Bikin Bisnis Kamu Sia-Sia. Kontrol Pengeluaran dengan Proteksi Diri. Lihat
Asuransi Terbaik Di Sini]
2. Kedinasan
Sementara surat kuasa kedinasan digunakan dalam memberikan wewenang ke seseorang untuk
menjadi perwakilan penuh atas suatu lembaga atau perusahaan.
Misalnyas saja seorang Manajer Humas perusahaan X diberikan kuasa oleh perusahaan untuk mewakili
direktur di pertemuan-pertemuan penting.
3. Istimewa
Beda lagi dengan surat kuasa istimewa, jenis surat yang satu ini biasanya diberikan kepada pengacara
atau lembaga bantuan hukum untuk menyelesaikan masalah hukum di pemberi kuasa.
Selain itu, pembuatan surat pemberian kuasa dengan tujuan kedinasan, tidak diperlukan tanda tangan
si penerima wewenang, cukup tanda-tangan dari pemberi kuasa, beserta dengan cap resmi
perusahaan. Berikut ini contohnya.
Contoh surat kuasa kedinasan
Penting untuk membuat surat pencabutan kuasa untuk menyatakannya secara resmi dan diberikan
kepada penerima kuasa atau pihak-pihak terkait di dalam surat kuasa terdahulu.
Tindakan ini dinilai sangat krusial jika berkaitan dengan transaksi atau pemindahan barang berharga.
Pada momen yang penting, pemberi kuasa dapat langsung memberikan surat pencabutan kuasa
kepada pihak ketiga jika dirasa perlu untuk menghentikan proses pekerjaan secepatnya.
Terkecuali jika pada surat kuasa sudah terdapat penentuan tanggal atau muatan pekerjaan sebagai
masa kedaluwarsa atau tanda pengakhirannya. Dengan begitu, semua pihak terkait pun dapat langsung
mengenali batas waktu surat kuasa tersebut.
Dalam membuat surat pencabutan kuasa, pihak pemberi kuasa tidak membutuhkan otorisasi atau
persetujuan dari siapa pun.
2. Surat pencabutan kuasa atas penggunaan kartu kredit bank oleh instansi swasta
Surat pencabutan kuasa atas penggunaan kartu kredit bank oleh instansi swasta
Itu tadi contoh surat kuasa yang bisa dijadikan referensi saat ingin membuatnya. Tentunya masih
banyak contoh-contoh surat kuasa lainnya sesuai dengan fungsinya masing-masing, seperti:
Apa pun surat kuasa yang dibuat perlu diingat, pergunakan kata-kata dan bahasa yang mudah
dimengerti banyak orang.
Selain itu, jangan sembarangan pula memberikan kuasa ke orang-orang atau instansi yang masih asing
atau baru kita kenal. Lebih baik ke kerabat terdekat, keluarga, atau rekan kerja yang sudah bekerja
bersama bertahun-tahun.
Itu tadi informasi mengenai contoh surat kuasa dan format penulisannya yang benar. Punya pertanyaan
seputar hukum, keuangan hingga asuransi?
Sampaikan aja ke Tanya Lifepal. Rekan ahli kami siap membantu menjawab pertanyaan sekaligus
mencarikan solusi dari setiap pertanyaan yang diajukan.
support@lifepal.co.id
0823-3003-0027 (WA)
021-3111-6121
Copyright © 2020 Lifepal. Bekerjasama dengan © 1992 PT Anugrah Atma Adiguna adalah pialang asuransi terdaftar dan diawasi
oleh OJK sesuai KEP-018/KMK.17/1992 dan anggota APPARINDO 60-2001/APPARINDO/2019. Semua ulasan yang tertulis
termasuk rating dilakukan oleh rekan pialang kami. Lifepal berusaha untuk menyajikan informasi yang akurat dan terbaru
namun dapat berbeda dari informasi yang diberikan oleh penyedia layanan / institusi keuangan. Keseluruhan informasi
diberikan tanpa jaminan, kami menyarankan untuk melakukan veri kasi sebelum melakukan keputusan nansial Anda.