Anda di halaman 1dari 5

Nama : Jovan Bualanama Harefa

Kelas : XII-MIPA 5

Tugas : B.Indonesia

A. Jenis Jenis Surat

1. Surat Permohonan

Surat permohonan adalah satu dari jenis-jenis surat resmi. Surat ini
digunakan ketika suatu pihak menyampaikan suatu permohonan kepada pihak lain.
Ditulis antar perorangan, perorangan terhadap lembaga, ataupun antar lembaga.
Contoh surat permohonan adalah surat permohonan bantuan dana, surat permohonan
perceraian, dan lain-lain.

2. Surat Keputusan

Jenis-jenis surat resmi selanjutnya adalah surat keputusan. Surat keputusan


ditujukan untuk menyampaikan sebuah keputusan dari atasan yang berkaitan dengan
hal-hal yang selama ini belum jelas. Surat keputusan pada umumnya berhubungan
dengan suatu instansi atau lembaga. Misalnya surat keputusan pengangkatan
pegawai, Surat keputusan panitia dari kepala sekolah, Surat keputusan pengangkatan
pengurus atau tenaga kerja.

3. Surat Kuasa

Surat Kuasa adalah jenis-jenis surat resmi ketiga yang isinya menjelaskan
tentang pemberian wewenang atau kuasa dari satu pihak tertentu kepada pihak lain
yang diberikan kepercayaan karena si pemberi kuasa tidak dapat melaksanakan
sendiri suatu kegiatan atau tugas sehingga dilimpahkan ke penerima kuasa yang
ditunjuk.

Terdapat dua jenis surat kuasa yang juga memiliki dasar hukum berbeda
yaitu surat kuasa umum dan surat kuasa khusus. Surat kuasa umum diatur dalam
pasal 1796 KUH Perdata. Sementara itu, surat kuasa khusus diatur dalam pasal 1795
KUH Perdata.

4. Surat Perintah

Jenis-jenis surat resmi sangat banyak ditemukan di kehidupan sehari-hari.


Contohnya adalah surat perintah yang berisi instruksi kepada bawahan atau pegawai.
Surat perintah yang umum ditulis adalah surat perjalanan dinas, surat perintah
untuk lembur, dan banyak lainnya.

5. Surat Pengantar

Surat pengantar adalah contoh surat resmi yang banyak digunakan oleh
khalayak umum untuk kepentingan pribadi. Sebelum adanya peraturan baru, surat
pengantar dulunya digunakan sebagai syarat untuk membuat e-KTP. Selain itu, surat
pengantar juga dapat berupa surat pengantar keterangan tidak mampu, surat
pengantar proposal bantuan dana, dan lain sebagainya.

6. Surat Edaran

Surat Edaran pada umumnya dibuat untuk ditujukan kepada kalangan tertentu
di mana isinya berupa pemberitahuan kegiatan atau hal tertentu. Surat edaran dapat
dengan mudah ditemukan di sekolah, misalnya surat edaran pengumuman libur ujian
yang dialamatkan kepada para orangtua murid.

7. Surat Undangan

Surat undangan biasanya digunakan untuk memanggil atau mengundang


seseorang untuk menghadiri acara tertenu. Contoh surat undangan misalnya surat
undangan pernikahan, surat panggilan kerja, surat panggilan kepolisian, dan banyak
lainnya.

B. Langkah-langkah membuat surat :

1. Kop atau Kepala Surat

Kop atau kepala surat berada di bagian paling atas surat. Kop
menunjukkan identitas dari pembuat surat yang biasanya ditandai oleh logo
instansi pengirim surat, nama lembaga, alamat lembaga, nomor HP, kode
pos, email, alamat website, faximile, hingga bidang usaha.

2. Tanggal Surat

Tanggal surat diperlukan sebagai informasi terkait waktu surat tersebut ditulis.
Biasanya, tanggal surat tercantum di pojok kanan atas, tepat di bawah kop surat.
Selain itu, bisa juga dituliskan tempat pembuatan surat, meski lebih banyak yang
tidak menuliskannya sebab sudah tercantum di bagian kop surat.
3. Nomor Surat

Nomor surat biasanya terletak di bagian kiri halaman dan sejajar dengan
tanggal surat. Adapun format dari nomor surat tergantung pada ketentuan
instansi pembuat surat. Umumnya, format nomor surat berupa nomor urut surat,
bulan surat dibuat, tahun, dan kode lain tertentu.

4. Lampiran

Lampiran merupakan dokumen yang diikutsertakan dalam surat. Biasanya,


tulisan lampiran diisi dengan jumlah dokumen yang dilampirkan. Namun, jika tidak
ada dokumen yang ingin dilampirkan, bagian ini boleh dikosongkan.

5. Hal

Pada bagian ini, pembuat surat bisa menuliskan tujuan singkat dari surat
tersebut. Hal atau perihal ini pun harus sesuai dengan isi surat tersebut.
Misalnya, jika surat tersebut merupakan surat undangan, maka bagian ini bisa
ditulis dengan “Undangan”.

6. Nama dan Alamat Penerima

Bagian ini biasanya didahulukan dengan kata “Yang terhormat” atau “Yth”
sebelum dituliskan nama penerima. Selanjutnya dituliskan pula alamat penerima,
namun secara lebih singkat.

7. Salam Pembuka

Salam pembuka yang umumnya digunakan dalam surat resmi berupa kata
“Dengan hormat” karena lebih universal. Namun, Anda juga tetap bisa
menggunakan salam pembuka lain yang disesuaikan dengan penerima surat.

8. Isi

Isi dalam surat tidak perlu terlalu melebar atau cukup langsung pada
intinya saja. Tuliskan satu atau dua kalimat pengantar sebelum kemudian
menyampaikan maksud dan tujuan Anda menulis surat tersebut. Pada paragraf
terakhir, Anda juga bisa menambahkan kalimat penutup secara singkat.
9. Salam Penutup

Jika sebelumnya surat dibuka dengan ucapan salam, maka surat juga harus
ditutup dengan salam. Anda bisa menuliskan ucapan terima kasih ataupun harapan
agar apa yang Anda sampaikan bisa ditindaklanjuti.

10. Tanda Tangan Pengirim Surat

Jika surat dibuat oleh sebuah instansi, maka yang biasanya membubuhkan
tanda tangan yaitu kepala atau ketua. Namun, jika tidak ada, bisa diwakilkan oleh
pejabat di bawahnya. Anda juga bisa menambahkan stempel basah guna membuat
surat semakin formal.

11. Tembusan

Tembusan merupakan keterangan adanya pihak lain yang juga menerima


surat atau jika surat resmi perlu diketahui oleh pihak yang tertera dalam
tembusan.
Contoh Surat Resmi

Anda mungkin juga menyukai