Resume2 - Asbar Bin Habbas - IYL Batch21
Resume2 - Asbar Bin Habbas - IYL Batch21
Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk
memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah
untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan.
Semua ponsel yang jadi barang dagangan, Bawadi ambil dari temannya dan baru membayar setelah produk laku. Dari
setiap penjualan HP, ia bisa mendekap untung Rp 200.000. Dalam sehari, dia bisa menjual 10 sampai 15 unit ponsel.
Dari keuntungan itu, Bawadi membeli sebuah komputer yang kemudian ia isi lagu dan gim untuk dijual kembali. Sisanya
buat biaya sewa tempat untuk dia jadikan konter HP. Dua tahun, menjalani usaha itu, Bawadi mendulang untung ratusan
juta rupiah yang sebagian buat beli tanah dan mobil. "Setelah itu, saya main ke properti dan kalah," kata penggemar berat
game online ini. Dia tertarik masuk ke bisnis properti lantaran ada teman yang menawarkan. Sebagai anak muda yang
baru berusia 19 tahun dan belum punya pengalaman, mendapat tawaran iming-iming untung besar, ia pun menjadi
7
tertarik. Pada September 2014, Bawadi resmi meluncurkan produknya dengan merek Bawadi Coffee. Tak asal
menyematkan namanya sebagai brand. Sebab awalnya, ia mengincar pasar Timur Tengah, selain domestik tentunya.
"Saya googling, banyak restoran dan hotel di Timur Tengah memakai nama Al-Bawadi. Dari situlah muncul nama
Bawadi, kan, itu juga nama saya," kata dia. Di bulan pertama bisnis kopinya jalan, Bawadi langsung berhasil meraup
omzet sebesar Rp 30 juta. Ada delapan produk kopi biji dan bubuk masing-masing dalam kemasan 100 gram, 200 gram,
500 gram, dan 1.000 gram yang ia jual. Waktu itu, ia baru punya dua pegawi. Usahanya makin mocer setelah temannya
mengajak ikut pameran di China pada 2015. Hasilnya, ada pembeli yang meminta pengiriman satu kontainer. Sejak itu,
Bawadi fokus menggarap pasar ekspor. Makanya, ia pun rajin mengikuti pameran di berbagai negara. Dalam setahun,
bisa enam sampai tujuh pameran yang dia ikuti. "Pada 2017, saya mulai banyak menyanggupi kontrak permintaan,"
ungkapnya. Pembelinya dari mana-mana. Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, juga China. Tak
ketinggalan, sejumlah negara dari Timur Tengah. Selama ikut berbagai pameran di banyak negara, semua biaya Bawadi
yang tanggung sendiri. Tetapi mulai 2017, ia tak lagi merogoh kocek karena mendapatkan dukungan penuh dari
Pemerintah Provinsi Aceh dan Bank Indonesia (BI).