Anda di halaman 1dari 3

Nama : Asbar Bin Habbas

Delegasi : Politeknik Negeri Ujung Pandang Batch 21 Aceh

"Sekilas Tentang Leadership & Entrepreneurship"

A. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan

Kepemimpinan adalah sebuah kemampuan atau kekuatan di dalam diri seseorang untuk
memimpin dan mempengaruhi orang lain dalam hal bekerja, dimana tujuannya adalah
untuk mencapai target (goal) yang telah ditentukan.

Sedangkan pengertian pemimpin adalah seseorang yang diberi kepercayaan sebagai


ketua (kepala) dalam sistem di sebuah organisasi/ perusahaan. Dengan begitu, maka
seorang pemimpin harus memiliki kemampuan untuk memandu dan mempengaruhi
seseorang atau sekelompok orang.
B. Tujuan Kepemimpinan
Adapun tujuan kepemimpinan secara umum tersebut, sebagai berikut:
1. Sarana untuk Mencapai Tujuan
Kepemimpinan adalah sarana penting untuk mencapai tujuan. Dengan memperhatikan apakah tujuan tercapai atau
tidak dan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut, maka kita bisa mengetahui jiwa kepemimpinan dari seseorang.
2. Memotivasi Orang Lain
Tujuan kepemimpinan yang lain adalah untuk membantu orang lain menjadi termotivasi, mempertahankan serta
meningkatkan motivasi di dalam diri mereka. Dengan kata lain, pemimpin yang baik adalah pemimpin yang bisa
memotivasi pengikut/ bawahan untuk mencapai tujuang yang diinginkan.
C. Fungsi Kepemimpinan
Berikut ini fungsi kepemimpinan, sebagai berikut:
1. Fungsi administratif; yang dimaksud dengan fungsi administratif adalah pengadaan formula kebijakan
administrasi di dalam suatu organisasi dan menyediakan segala fasilitasnya.
2. Fungsi sebagai top manajemen; Fungsi sebagai Top Manajemen adalah fungsi pemimpin dalam proses
aktivitas pembuatan Planning, Organizing, Staffing, Directing, Commanding, dan Controlling.
D. Pengertian Bisnis & Tujuan
Bisnis adalah kegiatan menjual barang atau jasa kepada konsumen dengan tujuan untuk mendapatkan laba atau
keuntungan. Bisnis umumnya dijalankan sebuah perusahaan dalam bentuk badan usaha tertentu, seperti
misalnya perusahaan persorangan, persekutuan ataupun perseroan.
7
E. Cara Memulai Bisnis
Adapun cara memulai suatu bisnis, sebagai berikut:
1. Dasar Bisnis
2. Tujuan Bisnis
3. Visi & Misi
4. Target Pasar
5. Evaluasi
F. Cara Bangkit dari Keterpurukan Bisnis (Top ITTIPAT), sebagai berikut:
1. Ide Kreatif
2. Fokus (visi & misi)
3. Sabar
4. Jujur
5. Penampilan
G. Strategi Promosi
Media online
2. Media cetak
3. Exhibition
4. Mulut ke mulut
H. Mengenal Sosok Sang Pelopor Bawadi Coffee
Menjadi sopir sebuah perusahaan kopi malah mengantarkan Teuku Dharul Bawadi ke tangga kesuksesan. Pria
kelahiran Aceh Jaya ini sukses jadi produsen kopi yang produknya sudah menembus pasar ekspor. Dengan
mengibarkan merek Bawadi Coffee, kini dia bisa mengantongi omzet sebulan Rp 400 juta hingga Rp 500 juta.
Di bawah bendera UD Bawadi Foods, ia memproduksi kopi dalam bentuk biji dan bubuk berbahan kopi asal
Aceh: arabika dan robusta gayo. Dan sejatinya, Bawadi menjadi sopir, selain untuk biaya hidup, juga guna
menghilangkan depresi. Waktu itu, lelaki 30 tahun ini baru rugi ratusan juta rupiah. Uangnya yang dia
investasikan di usaha properti yang baru berjalan enam bulan dibawa kabur teman yang jadi mitra bisnis.
Bawadi merintis usaha konter telepon seluler sejak 2004, tak lama setelah tsunami menerjang Aceh. Dia yang kala itu
masih duduk di bangku kelas tiga sekolah menengah atas (SMA) memulai bisnis itu tanpa keluar modal sepeser pun.

Semua ponsel yang jadi barang dagangan, Bawadi ambil dari temannya dan baru membayar setelah produk laku. Dari
setiap penjualan HP, ia bisa mendekap untung Rp 200.000. Dalam sehari, dia bisa menjual 10 sampai 15 unit ponsel.
Dari keuntungan itu, Bawadi membeli sebuah komputer yang kemudian ia isi lagu dan gim untuk dijual kembali. Sisanya
buat biaya sewa tempat untuk dia jadikan konter HP. Dua tahun, menjalani usaha itu, Bawadi mendulang untung ratusan
juta rupiah yang sebagian buat beli tanah dan mobil. "Setelah itu, saya main ke properti dan kalah," kata penggemar berat
game online ini. Dia tertarik masuk ke bisnis properti lantaran ada teman yang menawarkan. Sebagai anak muda yang
baru berusia 19 tahun dan belum punya pengalaman, mendapat tawaran iming-iming untung besar, ia pun menjadi

7
tertarik. Pada September 2014, Bawadi resmi meluncurkan produknya dengan merek Bawadi Coffee. Tak asal
menyematkan namanya sebagai brand. Sebab awalnya, ia mengincar pasar Timur Tengah, selain domestik tentunya.
"Saya googling, banyak restoran dan hotel di Timur Tengah memakai nama Al-Bawadi. Dari situlah muncul nama
Bawadi, kan, itu juga nama saya," kata dia. Di bulan pertama bisnis kopinya jalan, Bawadi langsung berhasil meraup
omzet sebesar Rp 30 juta. Ada delapan produk kopi biji dan bubuk masing-masing dalam kemasan 100 gram, 200 gram,
500 gram, dan 1.000 gram yang ia jual. Waktu itu, ia baru punya dua pegawi. Usahanya makin mocer setelah temannya
mengajak ikut pameran di China pada 2015. Hasilnya, ada pembeli yang meminta pengiriman satu kontainer. Sejak itu,
Bawadi fokus menggarap pasar ekspor. Makanya, ia pun rajin mengikuti pameran di berbagai negara. Dalam setahun,
bisa enam sampai tujuh pameran yang dia ikuti. "Pada 2017, saya mulai banyak menyanggupi kontrak permintaan,"
ungkapnya. Pembelinya dari mana-mana. Singapura, Malaysia, Thailand, Brunei Darussalam, juga China. Tak
ketinggalan, sejumlah negara dari Timur Tengah. Selama ikut berbagai pameran di banyak negara, semua biaya Bawadi
yang tanggung sendiri. Tetapi mulai 2017, ia tak lagi merogoh kocek karena mendapatkan dukungan penuh dari
Pemerintah Provinsi Aceh dan Bank Indonesia (BI).

Anda mungkin juga menyukai