Anda di halaman 1dari 5

PANDANGAN UMUM

FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA


TERHADAP:

NOTA KEUANGAN  RANCANGAN PERATURAN DAERAH


TENTANG LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN
ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
KABUPATEN SLEMAN TAHUN ANGGARAN 2017

Assalamu‘alaikum wa Rahmatullahi wa Barakatuh.

Ykh. Saudara Pimpinan Rapat Paripurna


Ykh. Saudara Bupati Sleman dan Wakil Bupati Sleman
Ykh. Anggota Forpimda dan Ketua Pengadilan Negeri Sleman
Ykh. Saudara Sekretaris Daerah beserta jajaran Eksekutif,
Ykh. Rekan-rekan anggota DPRD, rekan Pers, tamu undangan dan hadirin
yang berbahagia,

Alhamdulillah, senandung syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu


wata'alla, penguasa dan pemelihara alam semesta yang telah memberikan
nikmat dan keberkahan kepada kita semua, semoga tugas dan amanah yang
kita emban bersama ini, dapat bernilai ibadah di sisi Allah. Sholawat dan
salam semoga Allah limpahkan keharibaan Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat dan orang-orang yang tetap istiqomah di jalan-Nya. Amin.

Rapat Paripurna Yang Kami Hormati,


Pada Kesempatan ini Fraksi PKB menyampaikan ucapan terima kasih kepada
Pimpinan Sidang yang telah memberikan kesempatan kepada Kami untuk
menyampaikan Pandangan Umum dan kepada Bupati dan seluruh jajaran
Eksekutif di Kabupaten Sleman yang telah menyampaikan Nota Keuangan
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2017. Walaupun waktu untuk
membahas Raperda ini menurut kami amat sangat pendek namun bukan
sebuah hambatan, mudah-mudahan kita semua tetap berkomitmen untuk
memberikan yang terbaik, sehingga Perda yang nantinya disyahkan akan
membawa kebaikan bagi seluruh masyarakat Sleman.
Sebelum kami menyampaikan pandangan umum fraksi, perkenankan kami
mengucapkan
“Anak klitih harus dibubarkan, jangan karena bocah jadi alasan”
Saat ini masih lebaran, Kilaf dan Salah mohon dimaafkan”
“Ada putri makan Kentang, kentangnya dimakan bersama ikan..
Hari yang fitri sudah datang, Segala kilaf mohon dimaafkan”
Minal Aidzin wal Faidzin, Mohon maaf lahir dan batin..

Dalam kesempatan ini pula tidak lupa Fraksi PKB Mengucapkan selamat dan
memberikan apresiasi kepada Saudara Bupati dan seluruh jajaran aparatur
Pemerintah Kabupaten Sleman yang telah berkerja keras dengan memegang
komitmen terhadap asas hukum, asas akuntabilitas dan tepat waktu, sehingga
mendapatkan kembali opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK
Republik Indonesia terhadap LKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman
yang diberikan pada 28 Mei 2018 kemarin, semoga momentum tersebut
mampu mendorong kembali dalam peningkatan akuntabilitas dan transparansi
dalam pengelolaan keuangan daerah.

Hadirin Sidang Paripurna Yang Kami Hormati,


Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan sebuah
kebutuhan mendasar bagi suatu daerah untuk dapat melaksanakan
pembangunan daerahnya secara sinergi dan penuh tanggungjawab. Dalam
hal ini, sebagai bentuk komitmen untuk dapat melaksanakan dan mengelola
APBD tentunya diperlukan sebuah perencanaan yang matang, terarah,
proporsional, obyektif dan transparan, dengan tidak meninggalkan asas
keadilan demi terwujudnya masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera.
Sebagaimana telah disebutkan dalam Pengantar Nota Keuangan
Pertanggungjawaban APBD 2017 bahwa Penyusunan APBD Tahun
Anggaran 2017 menganut prinsip kehati-hatian dalam mengalokasikan dana.
Kami memahaminya, agar program-program yang telah direncanakan
pengalokasian dananya tetap terjaga dan terpadu.

Hadirin Sidang Paripurna Yang Kami Hormati,


Selanjutnya setelah  mendengar dan mencermati Nota Keuangan Rancangan
Peraturan Daerah tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan  Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2017,
akan disampaikan Pandangan Umum Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa
terhadap nota keuangan tersebut sebagai berikut:

1.    Terkait dengan target pendapatan Tahun Anggaran 2017 setelah perubahan


sebesar Rp 2,54 Triliun yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah sebesar
Rp.718,15 Miliar, Pendapatan Transfer sebesar Rp1,74 Triliun, Lain-lain
Pendapatan Daerah yang Sah sebesar Rp88,79 Miliar dapat direalisasikan
sebesar Rp2,61 Triliun atau 102,67%. Meskipun mengalami peningkatan
dibandingkan tahun sebelumnya, menurut kami masih terlalu kecil sehingga
muncul pertanyaan, sampai sejauh mana efektivitas langkah-langkah
intensifikasi dan ekstensifikasi PAD yang dilakukan oleh pemerintah daerah
selama ini. Mohon Tanggapan
2.    Selaras dengan point Peningkatkan Pendapatan Daerah melalui perluasan
obyek dan intensifikasi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah secara optimal,
Fraksi PKB selalu mendorong peningkatan Pajak dan Retribusi Daerah
sebagai salah satu kontributor dan sebagai sumber PAD terbesar, ditambah
lagi akan segera ditetapkannya Peraturan Daerah tentang Pengelolaan
Kepariwisataan yang didalamnya juga mengatur tentang retribusi daerah.
Mohon tanggapan
3.    Regulasi yang terkait perda Pajak dan Retribusi Daerah perlu dipelajari
kembali kemudian dilengkapi lagi dengan kajian-kajian terkait analisa potensi
Pajak dan Retribusi Daerah ini di tahun mendatang (seperti Retrubusi IMB,
Pajak Restoran, dll). Di sisi lain, kami juga mendorong kerjasama investasi
yang dimungkinkan sebagai alternatif PAD di luar Pajak dan Retribusi, agar
hendaknya benar-benar dirintis dan dilaksanakan, mengingat potensi nya
yang besar terhadap peningkatan PAD Kabupaten Sleman. Mohon tanggapan
4.    Pada poin peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber
pendapatan sesuai kewenangan dan potensi yang ada, khususnya point d
tentang Optimalisasi hasil usaha Badan Umum Milik Daerah (BUMD) agar
memberikan kontribusi yang optimal kepada Pendapatan Asli Daerah (PAD)
pada khususnya dan Penerimaan Daerah pada umumnya, kami belum
melihat kontribusi signifikan yang diberikan oleh 2 (dua) BUMD yang ada.
Mohon penjelasan
5.    Terkait dengan Belanja Daerah, dimana pada akhir tahun 2017 telah
diimplementasikan Transaksi Non Tunai  atau non cash, Fraksi PKB
memberikan sedikit evaluasi terkait dengan pelaksanaan kebijakan tersebut,
yang pertama adalah: Bank BPD sebagai pemegang kas daerah terkesan
belum siap untuk melayani transaksi yang membludak sehingga menimbulkan
antrian yang cukup panjang. Yang kedua dari sisi SKPD juga belum siap
dengan SDM yang memiliki kompetensi untuk melaksanankan transaksi non
tunai sehingga perlu dilakukan workshop dan pelatihan. Mohon tanggapan
6.    Terkait dengan point 5 tersebut. Sebagai konsekuensi penerapan transaksi
non tunai, BPD DIY sebagai pemegang kas daerah sudah saatnya
menerapkan CMS (Cash Management System) sehingga transaksi online
bisa dilakukan dengan cepat dan akurat sesuai dengan aturan yang ada.
Mohon Tanggapan

Hadirin Sidang Paripurna Yang Kami Hormati,


Sebagai penutup kami menggarisbawahi bahwa akuntabilitas dan
transparansi harus menjadi “roh” dari setiap upaya untuk melakukan
perubahan dan pembenahan yang lebih baik dan optimal, termasuk dalam
perbaikan dan pembenahan manajemen pengelolaan keuangan daerah.
Dengan transparansi dan akuntabilitas tersebut diharapkan akan dapat
meminimalisir potensi penyimpangan dan kebocoran APBD yang berdampak
pada rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat. Kita semua berharap,
transparansi dan akuntabilitas kinerja keuangan daerah yang tercermin dalam
Raperda ini  akan berdampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Sleman.
Demikian Pandangan umum Fraksi PKB terhadap Nota Keuangan
Rancangan Peraturan Daerah Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2017,  Mohon tanggapan yang
proporsional dari Saudara Bupati dan  Mohon maaf apabila kami di dalam
menyampaikan Pandangan Umum ini ada hal yang tidak berkenan.
Akhirnya, semoga Allah SWT meridhoi setiap upaya kita dalam menjalankan
amanah rakyat ini. Aamiin.

Akhirul kalam wassalaamu’alaikum Wr. Wb.

Sleman, 25 Juni 2018


DEWAN PERWAKILAN  RAKYAT  DAERAH KABUPATEN SLEMAN
FRAKSI PARTAI KEBANGKITAN BANGSA (FPKB)
Tri Nugroho,SE
Rahayu Widi Nuryani, SH,. MH.
Ketua Sekretaris

Anda mungkin juga menyukai