1
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Puji syukur kami haturkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa,
karena hanya atas perkenaan-Nya kita semua dapat dipertemukan dalam
ruangan ini, guna mengikuti jalannya Sidang Paripurna ke-10 Masa
Persidangan Ketiga Tahun Sidang 2017 DPRD Kabupaten Seram Bagian Timur
dalam rangka penyampaian sikap politik Fraksi-Fraksi di DPRD Kabupaten
Seram Bagian Timur, terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2016. Serta Sholawat
dan Tazlim semoga senantiasa selalu tercurah kepada Uswatun Hasanah kita
nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat yang setia mengikuti
sunnahnya.
Dalam kesempatan ini, izinkan kami dari Fraksi Kebangkitan Perjuangan
dan Keadilan menyampaikan terima kasih kepada Saudara Pimpinan Sidang
Paripurna, atas kesempatan yang telah diberikan kepada Fraksi kami untuk
menyampaikan Pendapat Akhir Fraksi terhadap Laporan PertanggunJawaban
Pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2016.
Fraksi Kebangkitan Perjuangan dan Keadilan juga menyampaikan terima
kasih kepada saudara Bupati Seram Bagian Timur yang telah menyampaikan
Nota Pengantar tentang Rancangan Peraturan Daerah tentang Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) Kabupaten Seram Bagian Timur Tahun Anggaran 2016, dalam Rapat
Paripurna Ke-5 Masa Persidangan Kedua Tahun Sidang 2017 tanggal 10 Juli
2017, yang merupakan tahapan awal dalam beberapa tahapan pembahasan
Rancangan Peraturan Daerah ini.
2
Saudara Bupati, saudara/i Pimpinan, Sidang Paripurna Dewan yang
terhormat.
Ketentuan peraturan perundang-undangan telah melegitimasi DPRD
dalam melakukan proses pembahasan terhadap setiap Rancangan Peraturan
Daerah baik yang berasal dari DPRD maupun yang disampaikan oleh
Pemerintah Daerah. Rancangan Peraturan Daerah tentang Laporan
Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD adalah Ranperda yang wajib
disampaikan oleh Pemerintah Daerah kepada DPRD pada setiap akhir Tahun
Anggaran untuk selanjutnya dapat dibahas secara bersama-sama, proses yang
dilakukan tersebut diatur jelas dalam Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004
dan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2015
Sesuai ketentuan pasal 320 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 tahun
2014 tentang Pemerintahan Daerah, maka Bupati di wajibkan untuk
menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD ) kepada Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah (DPRD) berupa ; Laporan Realisasi APBD, Neraca, Laporan Arus Kas,
dan Catatan Atas Laporan Keuangan, yang dilampiri dengan Laporan Keuangan
Badan Usaha Milik Daerah yang disusun dan disajikan sesuai dengan standar
akuntansi Pemerintahan yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
Dalam Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2016 ini, akan terbaca dengan jelas
kemampuan dan keberhasilan Pemerintah Daerah dalam merealisasikan setiap
program dan kegiatan yang terdapat dalam APBD Tahun Anggaran 2016 yang
telah disetujui bersama dengan DPRD. Selain itu kami memandang bahwa,
Rancangan Peraturan Daerah ini juga dapat dijadikan sebagai instrumen dan
sarana untuk melakukan evaluasi dan mengukur tingkat keberhasilan
3
Organisasi Perangkat Daerah dalam melaksanakan program dan kegiatan pada
Tahun Anggaran 2016,
4
a. Bagian Pendapatan Asli Daerah terealisasi sebesar 21 milyar 548 juta 344
ribu 163 rupiah koma 11 sen atau memberikan kontribusi terhadap
Pendapatan Daerah sebesar 2,31%.
b. Dana Perimbangan Pendapatan Transfer terealisasi sebesar 858 milyar
988 juta 251 ribu 449 rupiah koma 49 sen, atau memberikan kontribusi
terhadap Pendapatan transfer sebesar 91,99%.
c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah yang diperoleh dari pendapatan
lainnya terealisasi sebesar 5 milyar 394 juta 736 ribu 662 rupiah atau
memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Daerah sebesar 0,58%.
2. Belanja Daerah
Anggaran Belanja secara keseluruhan terealisasi sebesar 892 milyar 238 juta
711 ribu 864 rupiah atau sama dengan 84,64% dari yang dianggarkan
sebesar 1 Triliun 054 Milyar 204 Juta 738 Ribu 466 Rupiah koma 22 sen.
a. Belanja Tidak Langsung
Belanja tidak langsung Tahun Anggaran 2016 teralisasi sebesar 413
milyar 756 juta 855 ribu 107 rupiah atau sama dengan 84,99% dari total
belanja yang dianggarkan sebesar 486 milyar 849 juta 181 ribu 824
rupiah.
b. Belanja Langsung
Belanja langsung Tahun Anggaran 2016 terealisasi sebesar 478 milyat
841 juta 856 ribu 757 rupiah atau sama dengan 88,13% dari total belanja
yang dianggarkan sebesar 542 milyar 908 juta 858 ribu 423 rupiah.
3. Aspek Pembiayaan Daerah
a. Penerimaan Pembiayaan
Penerimaan pembiayaan Tahun Anggaran 2016 teralisasi sebesar 121
milyar 556 juta 824 ribu 421 rupiah koma 22 sen atau sama dengan
99.92% dari yang dianggarkan sebesar 121 milyar 665 juta 318 ribu
5
178 rupiah koma 22 sen, yang digunakan untuk menutupi Defisit antara
pendapatan dan belanja sebesar 6 milyar 307 juta 379 ribu 588 rupiah
koma 86 sen dan digunakan untuk menutupi pengeluaran pembiayaan.
b. Pengeluaran Pembiayaan
Pengeluaran pembiayan Tahun Anggaran 2016 terealisasi sebesar 1
milyar 250 Juta Rupiah atau sama dengan 100% dari yang dianggarkan
sebesar 1 milyar 250 juta rupiah
6
daerah terhadap penyebarluasan informasi sehingga memudahkan
pelaporan dan pengendalian, serta mempermudah mendapatkan informasi
3. Realisasi Pendapatan Asli Daerah yang tidak mencapai target pada pada
APBD Tahun Anggaran 2016 harus menjadi perhatian utama Pemerintah
Daerah.
4. Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang telah
ditetapkan harus dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah, sehingga hal
tersebut diharapkan dapat berbanding lurus dengan naiknya pendapatan
asli daerah kita.
5. Kepada SKPD-SKPD yang tidak mampu merealisasikan belanja modalnya
pada APBD Tahun Anggaran 2015, Fraksi kami mengusulkan kepada
saudara Bupati Seram Bagian Timur untuk dapat memberikan sanksi,
sehingga hal tersebut dapat dilakukan perubahan pada APBD Tahun
Anggaran 2016.
6. Dengan telah diluncurkannya anggaran desa pada Pemerintah Desa, gerak
nadi pembangunan di desa sudah mulai bisa di rasakan. Kondisi ini sejalan
dengan harapan pemerintah, dengan diberikannya anggaran desa langsung
kepada Pemerintah Desa diharapkan percepatan pembangunan di desa bisa
segera terwujud. Atas kondisi tersebut maka DPRD perlu memberikan
catatan terhadap pelaksanaan anggaran desa sebagai berikut :
a. Saudara Bupati perlu memberikan perhatian serius terhadap Peraturan
Bupati tentang pelaksanaan anggaran desa tersebut, agar kedepan tidak
terjadi masalah hukum;
b. Desain pembangunan fisik yang ada di desa perlu dipandu secara serius
agar kebutuhan pokok masyarakat terhadap infra struktur yang ada di
desa benar-benar tercapai;
7
c. Perlunya inventarisasi data terhadap rencana pembangunan infrastruktur
desa agar desa bisa memilah mana yang akan di danai APBD dan mana
yang di danai oleh anggaran desa;
d. Inspektorat Daerah untuk memaksimalkan pengawasan dan pembinaan
agar tidak terjadi kebocoran penggunaan anggaran desa
K E T U A, S E K R E T A R I S,
9
10