Anda di halaman 1dari 36

MODUL

PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA


BARU UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

BEM KBM UNTIRTA


KABINET SAMAGATA
2021
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
“Peningkatan Pendidikan Karakter Mahasiswa guna Kesadaran dalam Berpikir Kritis, unggul dalam intelektual, serta progresif dalam
pergerakan”

TEMA KEGIATAN PKKMB UNTIRTA 2019 :


“Peningkatan Pendidikan Karakter Mahasiswa guna Kesadaran dalam Berpikir Kritis, unggul dalam intelektual,
serta progresif dalam pergerakan”

I. GAMBARAN UMUM
Kegiatan pengenalan kehidupan kampus mahasiswa baru merupakan kegiatan awal mahasiswa baru yang memasuki dunia
perkuliahan. Goal point dari Kegiatan Pengenalan Kampus ini adalah, mahasiswa baru dapat menumbuhkan kesadaran dalam berpikir kritis,
memahami peran dan fungsi menjadi mahasiswa, dan memahami problematika yang ada di Indonesia.

II. MENTORING PKKMB UNTIRTA 2021


a. Ke-Untirtaan
(Mentoring 1)
b. Peran dan Fungsi
Mahasiswa (Mentoring 2)
c. Problematika Pendidikan
Indonesia (Mentoring 3)
d. Pancasila
(Mentoring 4)
Berikut ini adalah uraian dari materi-materi untuk kegiatan Mentoring :
KE-UNTIRTAAN
Indikator capaiannya :
(a) Sejarah Untirta;
(b) Keuntirtaan, struktur, fungsi di Lembaga Untirta dan Ormawa;
(c) Sistem Akademik.
a). Sejarah Untirta
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dimulai dengan berdirinya Yayasan Pendidikan Tirtayasa pada tanggal 1 oktober 1980
berdasarkan Akte Notaris No: 1 Tahun 1980, kemudian dilakukan penyempurnaan dan dikukuhkan kembali dengan akte Notaris Ny.
R.Arie Soetardjo, Nomor 1, Tanggal 3 Maret 1986. Kata Tirtayasa (Bahasa Sansekerta yang berarti Air Mengalir) diambil dari nama
Pahlawan Nasional yang berasal dari Banten, yaitu Sultan Ageng Tirtayasa (Kepres RI Nomor: 045/TK/1070). Nama Asli Sultan Ageng
Tirtayasa adalah Abul Fatih Abdul Fatah, pewaris ke-IV tahta Kesultanan Banten. Sultan Ageng Tirtayasa dianugerahi tanda jasa
Pahlawan Nasional karena dengan gigih menentang penjajahan Belanda dan berhasil membawa kejayaan dan keemasan Kesultanan
Banten. Langkah awal Yayasan Pendidikan Tirtayasa mendirikan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) pada tahun 1981 disusul dengan
pendirian Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) pada tahun 1982. Berbarengan dengan pendiran STKIP, Yayasan
Krakatau Steel Cilegon mendirikan SekolahTinggi Teknik (STT) yang selanjutnya STT bergabung dengan Yayasan Pendidikan Tirtayasa
untuk persiapan berdirinya Universitas Tirtayasa Serang-Banten. Universitas Tirtayasa Serang Banten merupakan merupakan
penggabungan dari STIH, STT dan STKIP berdasarkan Surat Keputusan Mendikbud RI Nomor; 0596/0/1984, tanggal 28 November
1984, maka berubahlah status masing-masing sekolah tinggi menjadi Fakultas Hukum, Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP). Seiring dengan harapan masyarakat Banten, dari tahun ke tahun Universitas Tirtayasa mengembangkan
pendirian fakultas dan program studi baru ditandai dengan berdirinya Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Pimpinan Fakultas di
lingkungan Universitas Tirtayasa serta Pengurus Yayasan Pendidikan Tirtayasa dan dukungan para tokoh Banten mengusulkan
penegerian Universitas Sultan Ageng Tirtayasa kepada pemerintah pusat melalui Departemen Pendidikan Nasional. Selanjutnya pada
tanggal 13 oktober 1999 keluarlah Keppres RI Nomor; 130/1999 tentang Persiapan Perguruan Tinggi Negeri Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa. Atas kerja keras dan kesungguhan dari pimpinan Untirta dan pengurus Yayasan maka pada tahun 2001 berdasarkan Keputusan
Presiden RI Nomor: 32 tanggal 19 maret 2001 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa secara resmi ditetapkan menjadi PerguruanTinggi
Negeri definitif.

Arti dari lambang Untirta adalah sebagai berkut:

1. Segi lima yaitu bentuk dasar yang melambangkan Pancasila.


2. Menara Masjid Banten yang berdiri kokoh dan kuat melambangkan keteguhan iman, pendirian yang kokoh dan tujuan
yang tinggi, mulia, dan dinamis.
3. Beringin yang rindang berdiri tepat di tengah-tengah sebagai pengayom, melambangkan keadilan yang didambakan setiap insan.
4. Empat akar pohon beringin yang terjuntai ke bawah melambangkan Undang-Undang Dasar 1945.
5. Tiga cabang akar beringin melambangkan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian
kepada masyarakat).
6. Dua bulu angsa yang sebagai alat tulis pada zaman dahulu yang melambangkan simbol pendidikan.
7. Dua garis biru di bawah adalah dua aliran sungai Ciujung dan Cidurian yang sejak zaman pemerintahan Sultan Ageng
Tirtayasa digunakan untuk pengairan guna kemakmuran daerah, melambangkan suatu harapan agar para mahasiswa Untirta
dapat mengembangkan tenaga dan pikirannya untuk kemakmuran daerah.
Arti dari warna yang ada di lambang Untirta adalah sebagai berikut:
1. Putih melambangkan kesucian dan kebersihan hati yang murni.
2. Kuning keemasan melambangkan keagungan dan kejayaan.
3. Merah melambangkan keberanian.
4. Biru melambangkan kejernihan suasana dengan keaslian watak serta kesetiaan.
5. Hijau melambangkan kesegaran, kesehatan, dan kesuburan.
6. Hitam melambangkan kekuatan jiwa.
b). Keuntirtaan, struktur, fungsi di Lembaga Untirta dan

Ormawa STRUKTUR ORGANISASI


BIRO DAN LEMBAGA
A. BAKP
Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah Biro yang mengurusi
permasalahan:
1. Akademik yang terdiri dari : registrasi mahasiswa (baru/lama), pendaftaran wisuda, pengelolaan nilai transkrip, pengelolaan
pendaftaran wisuda, dan administrasi akademik.
2. Kemahasiswaan yang terdiri dari : pengelolaan beasiswa, peningkatan prestasi kemahasiswaan, pengelolaan dan
pengembangan Ormawa, dan segala sesuatu yang terkait kemahasiswaan.
3. Perencanaan yang terdiri dari : perencanaan kegiatan universitas termasuk di dalamnya perencanaan pengadaan barang dan
jasa.
B. BAKP
Dipimpin oleh seorang Kepala Biro yang membawahi 2 orang Kepala Bagian (Kabag. Akademik dan Kemahasiswaan, serta
Kabag. Perencanaan). Kabag Akademik dan Kemahasiswaan membawahi Kepala Sub. Bagian Akademik dan Kepala Sub Bagian
Registrasi dan Statistik. Kabag Perencanaan membawahi Kepala Sub Bagian Perencanaan.
C. BUKK
Biro Umum, Kepegawaian, dan Keuangan (BUKK) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah Biro yang mengurusi
permasalahan umum (tatalaksana, dokumen SK, perlengkapan dan rumah tangga), Kepegawaian, dan Keuangan. BUKK ini memiliki
3 Bagian, yaitu:
1. Bagian Umum
2. Bagian Kepegawaian
3. Bagian Keuangan

D. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM)


Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) merupakan unsur pelaksana akademik pada tingkat universitas
yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dibidang penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Rektor.
E. LP3M
Lembaga Pengembangan, Pendidikan, dan Penjaminan Mutu (LP3M) mempunyai tugas melaksanakan, mengkoordinasikan,
memantau, dan mengevaluasi kegiatan pengembangan pendidikan dan penjaminan mutu.
F. UNIT PELAKSANA TEKNIS
G. UPT. PUSDAINFO
UPT. Pusat Data dan Informasi Untirta yang didirikan berdasarkan KEPMENDIKNAS RI Nomor: 124/0/2004 tanggal 7 Oktober
2004 tentang SOTK adalah lembaga menjadi pusat informasi yang unggul dalam pengembangan, pengolahan data dan pendidikan
berbasis teknologi informasi di Indonesia. UPT. Pusat Komputer atau disingkat PUSKOM (nama awalnya) adalah sebagai ujung
tombak dalam mengaplikasikan SIM akademik berbasis teknologi cyber university untuk akses publik dan internet,
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran berbasis teknologi education
H. Perpustakaan
Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa ialah Perpustakaan yang terdapat pada Universitas dan merupakan UPT
Perguruan Tinggi bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang meliputi Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Yaitu dengan cara menyeleksi, menghimpun, mengelola, memelihara serta
mendistribusikan sumber informasi kepada lembaga induknya khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya

I. Satuan Pengawas Internal


Satuan Pengawas Intern (SPI) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa adalah unit organisasi yang membantu Rektor Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa dalam melaksanakan fungsi pengawasan, pembinaan, dan monitoring kegiatan. Satuan Pengawas Intern
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa bertugas melakukan pembinaan dan pengawasan intern dilingkungan Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa berdasarkan penugasan Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Satuan Pengawas Intern Universitas Sultan Ageng
Tirtayasa memastikan bahwa sistem pengendalian manajemen telah memadai, bekerja secara efisien dan ekonomis, serta berfungsi
secara efektif dalam mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan. Satuan Pengawas Intern Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
melaksanakan pengawasan dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, ekonomi, efisiensi, dan efektifitas
pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi unit kerja di lingkungan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
J. Pusat Layanan Internasional
Pusat Layanan Internasional bertujuan untuk mendukung agenda universitas internasionalisasi dan penanganan mobilitas
internasional baik dosen dan staf universitas dan mahasiswa internasional atau dosen yang belajar di Untirta. Peran utama kantor
internasional adalah memberikan bantuan untuk program internasional universitas dan menjembatani kerjasama antara Untirta dengan
universitas lain di luar negeri. Kantor internasional juga menyediakan dukungan profesional dan layanan konsultasi kepada
mahasiswa dan dosen internasional di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Selain itu, kantor internasional Untirta telah ditetapkan
sebagai layanan pusat yang ditujukan untuk melayani berbagai aspek program internasional universitas dan menyediakan berbagai
layanan dukungan untuk aspek-aspek kunci dari program internasional universitas. Kantor internasional juga menyediakan informasi
dan layanan untuk siswa internasional atau mahasiswa yang ditukar yang tertarik datang ke Untirta untuk belajar. Kami sangat senang
dapat menyambut Anda semua di Kantor Internasional, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
K. Unit Layanan Pengadaan
Uni Layanan Pengadaan (ULP) Untirta adalah unit pelaksana yang berada di bawah Rektor yang bertugas untuk melaksanakan
pengadaan barang dan jasa. Dalam pekerjaannya ULP membentuk Kelompok Kerja (Pokja) dalam pelaksanaan lelang, dan
berkordinasi dengan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) serta Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa dalam pelaksanaan pengadaan
langsung. Pada prinsipnya ULP adalah unit yang membantu dan mengkordinir seluruh pengadaan di Untirta.
L. Klinik Untirta
Klinik Untirta adalah unit layanan kesehatan yang melayani civitas akademika untirta. Klinik Untirta ini dibentuk dalam upaya
Untirta untuk memberikan pelayanan yang memadai dan murah bagi civitas akademika Untirta. Anda yang merupakan civitas
akademika Untirta jangan sungkan dan segan berobat disini karena obat-obatannya justru lebih baik loh dibandingkan beberapa klinik
di sekitar Untirta Pakupatan dan jauh lebih murah. Klinik Untirta berlokasi di area depan kampus disebelah Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Bank BNI Kantor Kas Untirta. Segera kunjungi Klinik Untirta untuk mendapatkan pengobatan terbaik.
STRUKTUR ORGANISASI MAHASISWA
1. Tingkatan Universitas
a. Lembaga Legistlatif
 Majelis Permusyawaratan Mahasiswa KBM UNTIRTA
 Dewan Perwakilan Mahasiswa KBM UNTIRTA.
b. Lembaga Eksekutif
 Badan Eksekutif Mahasiswa KBM UNTIRTA
c. UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa)
2. TINGKATAN FAKULTAS
a. Lembaga Legislatif
 Dewan Perwakilan Mahasiswa KBM FAKULTAS
b. Lembaga Eksekutif
 Badan Eksekutif Mahasiswa KBM FAKULTAS
c. UKM Fakultas
3. TINGKATAN JURUSAN
 HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan)
c). SISTEM AKADEMIK
Sistem Akademik adalah Segala sesuatu yang berkaitan dengan perkuliahan di kelas dan berkaitan dengan program studi. Adapun yang berkaitan
dengan sistem akademik adalah :
1. Mata Kuliah yaitu satuan pelajaran yang diajarkan di tingkat perguruan tingg iatau Mata Pelajaran yang diambil selama perkuliahan pada
1 semester. Setiap mata kuliah harus diselesaikan selama 1 semester.
2. SKS adalah singkatan dari satuan kredit semester. Sistem SKS ini digunakan di perguruan tinggi. Dengan sistem ini, mahasiswa
dimungkinkan untuk memilih sendiri mata kuliah yang akan ia ambil dalam satu semester Jumlah mata kuliah yang diambil setiap
semester adalah maksimal 24 SKS.
3. KRS (Kartu Rencana Studi) adalah Kartu yang memungkinkan mahasiswa untuk memilih mata kuliah yang akan diambil pada 1
semester. Untuk mahasiswa semester 1 biasanya telah disediakan paket mata kuliah yang akan diambil.
4. KHS (Kartu Hasil Studi) adalah Output Nilai yang diterima mahasiswa setelah menyelasaikan 1 semeter perkuliahan.
5. Transkip Nilai adalah Output nilai yang diterima mahasiswa setelah menyelasaikan beberapa semester perkuliahan.

Daftar Fakultas dan Program Studi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa


1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

1. Program Studi Pendidikan Non formal 10. Program Studi Pendidikan vokasi Elektro
2. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar 11. Program Studi Pendidikan Teknik Mesin
12. Program Studi Pendidikan Sosiologi
3. Program Studi Pendidikan Anak Usia Dini
13. Program Studi Pendidikan Sejarah
4. Program Studi Pendidikan Fisika 14. Program Studi Pendidikan kebutuhan khusus
5. Program Studi Pendidikan Bahasa dan 15. Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Sastra Indonesia 16. Program Studi Bimbingan Konseling
6. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris 17. Program Studi Pendidikan IPA
7. Program Studi Pendidikan Kimia 18. Program Studi Pendidikan Seni Pertunjukan
8. Program Studi Pendidikan Matematika
9. Program Studi Pendidikan Biologi
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
“Peningkatan Pendidikan Karakter Mahasiswa guna Kesadaran dalam Berpikir Kritis, unggul dalam intelektual, serta progresif dalam
pergerakan”

2. Fakultas Hukum

1. Ilmu Hukum

3. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

1. Akuntansi (S1)
2. Ilmu Ekonomi Pembangunan (S1)
3. Manajemen (S1)
4. Ekonomi Syariah (S1)
5. Keuangan Perbankan (D3)
6. Akuntansi (D3)
7. Perpajakan (D3)
8. Pemasaran (D3)

4. Fakultas Ilmu Sosial Politik

1. Administrasi Publik
2. Ilmu Komunikasi
3. Ilmu Pemerintahan
5. Fakultas Pertanian

1. Agribisnis
2. Agroekoteknologi
3. Perikanan
4. Teknologi Pangan

6. Fakultas Teknik

1. Teknik Elektro
2. Teknik Industri
3. Teknik Kimia
4. Teknik Mesin
5. Teknik Metalurgi
6. Teknik Sipil
7. Informatika

8. Fakultas Kedokteran
1. Keperawatan
2. Gizi
3. Pendidikan Kedokteran
4. Ilmu Keolahragaan
PENGENALAN KEHIDUPAN KAMPUS MAHASISWA BARU
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
“Peningkatan Pendidikan Karakter Mahasiswa guna Kesadaran dalam Berpikir Kritis, unggul dalam intelektual, serta progresif dalam
pergerakan”

PERAN DAN FUNGSI MAHASISWA


Indikator capaiannya :
(a) Kritis dan Objektif
(b) Progresif dan Konsisten
(c) Peran dan fungsi Mahasiswa
Mahasiswa adalah kaum intelektual yang memiliki derajat di atas siswa biasa bukan hanya sekedar dari nama nya saja yg
berbeda. Namun, MAHASISWA harus berbeda juga dari mulai cara berfikir nya hingga tindakan nya. Cara berfikir yang seperti apa
yang seharus nya dimiliki oleh seorang mahasiswa? Dan mengapa mahasiswa harus memiliki cara berfikir seperti itu? Syarat pokok
cara berfikir seorang MAHASISWA yang seharusnya dan wajib dimiliki oleh seorang mahasiwa. Karena, seorang Mahasiswa bukan
lagi kaum yang terikat oleh peraturan sekolah SD, SMP dan SMA. Tetapi, Mahasiwa adalah kaum yang hari ini memiliki kebebasan
untuk mengexsplorasi kemampuannya dan harus menjadi kaum yang memiliki beban moral kepada Massa Rakyat. Karena,
Mahasiwa adalah kaum yang mendapat kesempatan lebih di bandingkan yang lainnya. Karena, juga Mahasiswa adalah kaum
perubahan sekaligus Kontrol Sosial terhadap REZIM artinya sebagai Wakil Rakyat yang hari ini tertindas oleh kekuasaan karena
Dewan Perwakilan Rakyat sudah tidak berfungsi sebagaimana semestinya sebagai lembaga yang menampung aspirasi rakyat, sebagai
lembaga yang representatif dari rakyat. Bukan, lembaga yang mewakili partai politik nya. Untuk itu lah mahasiswa hadir guna
memperjuangkan hak rakyat dan menjadi jembatan untuk rakyat dapat menyampaikan aspirasinya dan untuk itu pula Mahasiswa
wajib memiliki Logika Berfikir seorang Mahasiwa.
a). Kritis dan Objektif
Cara berfikir Kritis adalah aktifitas berfikir secara mendalam guna menemukan kekeliruan-kekeliruan yang terjadi dari suatu
perbuatan tertentu. Jadi hal yang pertama harus dimiliki oleh seorang mahasiswa adalah cara berfikir kritis, karena mahasiswa adalah
kaum intelektual yang memikul beban berat dari rakyat untuk membantu mereka menyelesaikan permasalahan yang mereka hadapi.
Berfikir Objektif yaitu berfikir sesuai dengan keadaan materil yang ada, tidak berfikir mengawang-ngawang atau tidak sesuai fakta
yang ada. Setelah mahasiswa mampu berfikir Kritis selanjut nya mahasiswa harus mampu berfikir objektif agar dapat mencari
kebenaran dan keadilan yang sesungguh nya berdasarkan fakta yang ada, sehingga dalam berbicara, seorang mahasiswa harus mampu
mempertanggungjawabkan segala perkataan nya. Jadi perkataan seorang mahasiswa tidak berdasarkan perasaan subjektif tetapi
berdasarkan materil objektif di lapangan (fakta).

b). Progresif dan Konsisten


Cara berfikir progresif yaitu cara berfikir yang senantiasa maju kedepan. Seorang mahasiswa harus lah memiliki cara berfikir
seperti ini agar mahasiswa terus memiliki pemikiran untuk terus maju menambah wawasan, keilmuan dan pengalaman.
Ciri mahasiswa yang memiliki cara berfikir progresif dapat dilihat dari apakah mahasiswa tersebut suka membaca buku, berita
maupun tulisan-tulisan yang Revolusioner. Cara berfikir konsisten yaitu cara berfikir dimana kita dapat terus mempertahankan cara
berfikir Kritis, objektif dan progresif karena cara berfikir konsisten ini adalah cara berfikir yang penting ketika kita sudah dapat
berfikir secara kritis, objektif dan progresif agar kita tidak merubah cara berfikir kita sebagai mahasiswa dalam kondisi seperti
apapun, dalam menghadapi permasalahan, dalam menganalisis permasalahan negara dan pasti nya dalam menentukan langkah-
langkah untuk melakukan suatu perubahan untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.

c). Peran Dan Fungsi Mahasiswa


1. Agent Of Change.
Mahasiswa sebagai agen perubahan dituntut bersifat kritis dan diperlukan implementasi yang nyata. Mahasiswa adalah
garda terdepan dalam memperjuangkan hak-hak rakyat, mengembalikan nilai-nilai kebenaran yang dilakukan oleh kelompok-
kelompok elit yang hanya memetingkan dirinya dan nasib kelompoknya. Dan jangan sampai garda terdepan ini terikat oleh politik
dan kepentingan kelompok, dan
melupakan peranannya sebagai agen of changes. Dan Harapan bangsa terhadap mahasiswa adalah menjadi generasi penerus yang
memiliki loyalitas tinggi terhadap kemajuan bangsa.
2. Control Sosial.
Mahasiswa sebagai penengah antara Pemerintah dan Masyarakat, disinilah peranan mahasiswa sebagai Pengontrol.
Mahasiswa menyampaikan aspirasi masyarakat terhadap pemerintah dan juga mahasiswa menunjukkan sikap yang baik terhadap
masyarakat sebagai kontrol sosial. Sebagai pengontrol sosial mahasiswa juga memiliki tugas mengontrol peraturan–peraturan dan
kebijakan–kebijakan yang dibuat untuk kepentingan pribadi ataupun kelompok.
3. Iron Stock.
Yaitu mahasiswa diharapkan menjadi manusia – manusia tangguh yang memilik kemampuan dan akhlak mulia yang
nantinya dapat menggantikan generasi – generasi sebelumnya. Intinya mahasiswa merupakan aset cadangan, harapan bangsa
untuk masa depan. Tidak dapat dipungkiri bahwa seluruh organisasi yang ada akan bersifat mengalir,yaitu ditandai dengan
pergantian kekuasaan dari golongan tua ke golongan muda, oleh karena itu harus dilakukan terus-menerus. Dunia kampus dan
kemahasiswaannya merupakan momentum kaderisasi yang sangat sayang bila tidak dimanfaatkan bagi mereka yang memiliki
kesempatan. Intinya peran dan fungsi mahasiswa adalah sebagai Garda/agen terdepan, yang memiliki tugas untuk membuat
perubahan yang lebih baik untuk bangsa dan negara. Mulai dari membawa perubahan, mengontrol, penengah pemerintah dengan
rakyat. Dan, Sebagai aset bangsa. Sehingga kita sebagai Mahasiswa mesti bersifat kritis terhadap permasalahan yang ada
sehingga kita dapat berjalan sesuai dengan peranan kita sebagai Mahasiswa.
PROBLEMATIKA PENDIDIKAN INDONESIA

Salah satu tujuan dibentuknya Pemerintahan Indonesia adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan sebagai satu upaya dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa tersebut diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)

Pendidikan dalam pengertian paling sederhana merupakan proses transfer budaya, yang didalamnya juga meliputi sistem pengetahuan,
bahasa, religi, mata pencarian dan lain sebagainya. Pendidikan terstruktur pertama kali hadir pada masa pengaruh kerajaan bercorak Hindu dan
Budha di Nusantara. Selain di Sumatra, pendidikan yang berbasis agama Buddha juga terdapat di Jawa pada abad ke-7. Pada masa ini selain
pengajaran agama mungkin sekali para siswa mempelajari kepustakaan Hindu seperti Mahabarata dan Ramayana. Sistem pendidikan tinggi telah
digambarkan pada keadaan sekitar abad ke-4 sampai dengan abad ke-8. Pada abad-abad terakhir menjelang jatuhnya kerajaan Hindu di
Indonesia, sistem pendidikan tidak lagi dijalankan secara bersar-besaran, tetapi dilakukan oleh ulama guru kepada siswa dalam jumlah terbatas
di pedepokan. Pendidikan di zaman Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha diarahkan pada kesempurnaan pribadi (terutama lapisan atas) dalam hal
agama, kekebalan dan kekuatan fisik, keterampilan, dan keahlian memainkan senjata dan menunggang kuda.

Pemerintah bahkan telah meratifikasinya melalui UU No. 7 tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing The World Trade
Organization (Persetujuan Pembentukan Organisasi Perdagangan Dunia) yang melahirkan konsekuensi hukum bagi Indonesia untuk mematuhi
segala kesepakatan atau perjanjian yang dibuat di dalam WTO tersebut, salah satunya adalah General Agreement on Trade in Services (GATS).
GATS sebagai satu-satunya perjanjian internasional dalam bidang perdagangan jasa multilateral memasukkan pendidikan tinggi sebagai salah
satu subsektor jasa perdagangan. Dengan perkataan lain bahwa GATS memperlakukan pendidikan tinggi sebagai komoditas yang
diperdagangkan atau diperjual belikan dan secara juridis Indonesia sudah mengakui konsep tersebut melalui UU NO. 7 tahaun 1994 .

Komersialisasi adalah perbuatan menjadikan sesuatu sebagai barang dagangan. Jane Knight menyatakan bahwa GATS telah melahirkan
beberapa kecenderungan dalam praktik serta kebijakan pendidikan tinggi yaitu:
1. Commercialization
2. Privatization
3. Marketization
4. Liberalization.
Hal ini sejalan dengan konsep pendidikan di dalam GATS bahwa pendidikan adalah komoditas yang dapat diperdagangkan. Praktek
komersilaisasi pendidikan sudah terjadi sebelum lahirnya GATS. Kecenderungan- kecenderungan tersebut terjadi bahkan akan semakin kuat
pada masa yang akan datang sesuai dengan tujuan GATS yang secara progressif memperluas cakupan liberaliasasi perdagangan jasa termasuk
jasa pendidikan tinggi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta Gramedia 2008. Demikian
juga di Indonesia, menurut Sosiolog dari Universitas Indonesia, Rochman Achwan, liberalisasi pendidikan tinggi di Indonesia sudah terjadi sejak
tahun 1990an dimana Pemerintah melakukan pemotongan anggaran untuk pendidikan tinggi Universitas Sumatera Utara mereka untuk
membiayai dirinya sendiri sehingga PTN membuka berbagai program ektension dengan bayaran yang lebih mahal dan proses seleksi yang lebih
mudah. Hal ini memberi keuntungan bagi PTN tetapi mengorbankan PTS karena jumlah pendaftar menjadi berkurang.
Pada tingkat administratif, lembaga pendidikan dikelola sebagaimana layaknya perusahaan; berfokus pada penganggaran berbasis biaya
budgetary cost-effect, adanya evaluasi produk dan lain-lain. Sementara pada level pengajaran, lembaga pendidikan menganggap proses belajar
mengajar satu tahap memproduksi satu produk. juga mengatakan bahwa praktek komersialisasi Larry mengatakan ada tiga alasan mengapa
komersialisasi pendidikan terjadi, yaitu Rochman Achwan. pada tanggal 12 September 2012 Universitas Sumatera Utara dan pengelola,
walaupun tidak setuju dengan komersialisasi tersebut, menyadari tidak ada alternatif lain. Pada sisi lain perusahaan melihat bahwa lembaga
pendidikan merupakan peluang pasar market opportunities, sehingga perusahaan-perusahaan besar memanfaatkan lembaga pendidikan tersebut
untuk menjaga loyalitas konsumen untuk jangka panjang.

Ideologi neo-liberal ideology mempercayai bahwa pasarlah yang menentukan. Dengan ideologi ini peranan negara akan berkurang
melalui pemotongan anggaran pada program yang dapat mengurangi ketimpangan ekonomi. Zeynep Varoglu mengatakan bahwa pendidikan
tinggi sudah menjadi ladang bisnis yang menjanjikan karena meningkatnya permintaan akan pendidikan tinggi dan pada sisi lain cross border
education dalam berbagai bentuk juga meningkat. Universitas Sumatera Utara Dengan argumen-argumen di atas dikaitkan dengan kondisi
pendidikan di Indonesia dimana penduduk usia pendidikan tinggi usia 19-24 thn yang berjumlah 24,8 juta dengan angka partisipasi perguruan
tinggi yang baru sekitar 18 persen, maka Indonesia merupakan pasar yang sangat menggiurkan untuk pasar pendidikan tinggi. Sebagaimana
dijelaskan pada pembahasan tentang Pengaturan Penidikan Tinggi di Indonesia pada bab sebelumnya bahwa pendidikan tinggi di Indonesia
sesuai dengan amanat konstitusi, UU No. 20 tahun 2003 tentang SPN, dan UU No. 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi merupakan
layanan publik yang penyelenggaraannya merupakan governmental authority, maka pengaturan liberalisasi pendidikan tinggi yang dimaksud
harus berada di luar SPN. Pengaturan liberalisasi pendidikan tinggi di dalam Atas dasar itu, pengaturan liberalisasi jasa pendidikan tinggi
komersialisasi mutlak diperlukan tidak hanya untuk memenuhi kewajiban Indonesia sebagai anggota WTO, tetapi juga untuk melindungi
masyarakat Indonesia sebagai konsumen jasa pendidikan tinggi internasional dan mendorong praktisi dan investor pendidikan tinggi Indonesia
untuk ikut serta secara aktif terlibat dan mengambil manfaat dari liberalisasi pendidikan tinggi tersebut. sebagai perwujudan dari unifikasi dan
harmonisasi hukum sebagai dampak GATS terhadap pengaturan pendidikan tinggi di Indonesia, pengelompokan grouping perguruan tinggi yang
didasarkan pada sifat penyediaan jasa pendidikan tinggi tersebut mutlak dilakukan. Perguruan tinggi sebagai penyedia pendidikan tinggi sebagai
layanan publik non pofit higher education provider tunduk pada ketentuan SPN, dan perguruan tinggi sebagai penyedia jasa pendidikan dalam
kerangka liberalisasi perdagangan jasa internasional for profit higher education provider mengacu pada ketentuan GATS. Pengelompokan
perguruan tinggi yang demikian dapat memberi kepastian bahwa Pemerintah tetap fokus pada tanggung jawabnya untuk mencerdaskan bangsa
melalui SPN, dan pada waktu yang bersamaan secara konkrit mensukseskan tujuan GATS. Hal ini berarti bahwa Indonesia memerlukan legislasi
yang baru yang khusus mengatur industri jasa pendidikan tinggi.
PANCASILA
Dalam sejarahnya, Pancasila pertama kali ada didalam kitab Sutasoma dan Nagara Kartagama yang dikarang oleh Mpu Tantular
dalam bahasa Sansekerta. Pancasila yang berarti Lima Dasar ini merupakan rumusan untuk tatanan kehidupan masyarakat saa itu.
Lima dasar ini meliputi:
 dilarang melakukan kekerasan.
 dilarang mencuri.
 dilarang mendengki,
 dilarang berbohong, dan
 dilarang meminum minuman keras.
Pada 1 Juni 1945, Soekarno mencetuskan kembali Pancasila yang dimodifikasi secara filosofis berdasarkan nilai-nilai kebudayaan
Indonesia, nilai-nilai perjuangan dari rakyat Indonesia yang diharapkan dapat menjadi alat perjuangan bagi bangsa dalam
mewujudkan keadilan bagi rakyat Indonesia dan menghapuskan penindasan manusia diatas manusia. Dalam sidang BPUPKI pada
tanggal 1 Juni 1945, Soekarno mencetuskan Pancasila sebagai Dasar Falsafah Negara Indonesia. Dasar falsafah Negara ini diartikan
sebagai “fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya untuk diatasnya ditegakkan diatas bangsa Indonesia yang merdeka.
Pancasila mengalami proses perumusan di tanggal 22 Juni 1945 melalui musyawarah Piagam Jakarta oleh Panitia 9, dan disahkan
lewat Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 sebagai ideologi dan dasar Negara Indonesia. Meskipun pada saat itu ada dua
kutub ideologi yang berkembang di dunia, Soekarno memilih untuk merumuskan Pancasila karna dia sangat menentang penindasan
manusia diatas manusia yang dilandaskan dengan Ideologi. Kesadaran materiil tersebut ia dapatkan dari sejarah bangsa Indonesia
yang di eksploitasi moril dan materiilnya oleh kolonialisme Belanda dan Jepang, dan menurutnya Ideologi lain kurang cocok
diterapkan di Indonesia karna perbedaan fundamental yang cukup signifikan. Pancasila yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan di
Indonesia yang notabenenya sangat beragam. Pancasila adalah ideologi dasar dalam kehidupan bagi negara Indonesia. Nama ini
terdiri dari dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Dalam penerapanya, Pancasila dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1. Dasar Negara : Dasar Negara adalah sikap hidup, pandangan hidup, atau sesuatu yang tidak dapat dibuktikan kebenaran dan
kesalahannya. Pengertian dasar negara merupakan landasan kehidupan dalam bernegara dimana setiap negara mesti memiliki
landasan untuk menjalankan kehidupan bernegaranya. Dasar Negara dibagi menjadi 2 poin yaitu:
- Etimologi Etis : Berasal dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
- Etimologi Yuridis : Dijadikan sebagai landasan untuk semua produk Hukum di Indonesia.

2. Ideologi Negara : Ideologi Negara adalah pedoman hidup dalam berfikir baik dalam segi kehidupan pribadi ataupun umum.
Dalam arti sempit ideologi adalah pedoman hidup baik dalam berfikir ataupun bertindak dalam bidang tertentu. Hakikat ideologi
Negara adalah nilai-nilai dasar yang disepakati oleh mayoritas warga Negara dan yang ingin diwujudnyatakan dalam kehidupan
bernegara. Pada saat perumusannya, Pancasila mencakup 3 pandangan yang berkembang di Indonesia, antara lain :
- Nasionalisme : Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara
(dalam bahasa Inggris nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia yang
mempunyai tujuan atau cita-cita yang sama dalam mewujudkan kepentingan nasional, dan nasionalisme juga rasa ingin
mempertahankan negaranya, baik dari internal maupun eksternal.
- Agamis : Paham yang menjunjung tinggi nilai-nilai keagamaan dan dilandasi dengan keimanan
- Sosialisme :Sosialisme adalah sistem sosial dan ekonomi yang ditandai dengan kepemilikan sosial dari alat-alat produksi
dan manajemen mandiri pekerja, serta teori politik dan gerakan yang mengarah pada pembentukan sistem tersebut.
Tujuan dari Pancasila adalah sebagai Alat Perjuangan Bangsa Indonesia untuk mensejahterakan rakyatnya dan menciptakan
keadilan sosial untuk rakyat. Maka dari itu, Soekarno membuat Pancasila menjadi lebih spesifik yaitu Tri Sila. Konsep inilah yang
memperkuat basis materiil Pancasila menjadi alat perjuangan bangsa. Konsep Tri Sila terdiri dari :
- Sosio Nasionalisme : Sosio-Nasionalisme adalah prinsip kebangsaan dan perikemanusiaan yang menegaskan pentingnya
keadilan dan kesejahteraan rakyat.
- Sosio Demokratis : Sistem Demokrasi yang dijadikan jalan untuk menciptakan kesejahteraan dan keadilan bagi seluruh
rakyat Indonesia.
- Berketuhanan : Dalam menjalankan Sosio Nasionalisme dan Sosio Demokratis, harus dilandasi dengan nilai-nilai
ketuhanan untuk menghilangkan penindasan manusia diatas manusia.
Pancasila dan Tri Sila diambil dari nilai kebudayaan Indonesia yang sudah diterapkan sejak zaman dahulu. Adapun paradigma oleh Ir.
Soekarno mengungkapkan pada tanggal 17 Agustus 1964 yang berjudul “Tahun Vivere Pericoloso” atau sering dikenal dengan akronim “Tavip”
Bung Karno selaku Presiden Republik Indonesia antara lain mengungkapkan tiga paradigma yang akan mampu membangkitkan Indonesia
menjadi bangsa yang besar, baik secara politik maupun ekonomi. Konsep tiga paradigma tersebut dinamakan dengan “Trisakti” atau tiga
kekuatan yang berfungsi sebagai kesaktian bangsa yaitu Berdaulat dalam politik, Berdikari dalam ekonomi, dan Berkepribadian dalam
kebudayaan. Trisakti yang dimaksudkan Bung Karno adalah:
1. “Berdaulat dalam Politik”. Seperti kita ketahui bersama, bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa asing berabad-abad
lamanya. Tiga ratus lima puluh tahun dalam kolonialisme Belanda bukanlah waktu yang singkat. Pada kondisi bangsa berada
dalam cengkeraman kolonialisme, maka kemerdekaan tidak dimiliki oleh bangsa kita dan pada saat yang sama tidak ada lagi
kedaulatan politik karena semua sektor telah diintervensi oleh bangsa lain. Padahal sebuah bangsa memiliki hak untuk
mengatur dirinya sendiri. Sehingga Bung Karno menegaskan bahwa kedaulatan politik bangsa Indonesia sudah mutlak untuk
diwujudkan dengan menolak segala bentuk intervensi bangsa lain. Bung Karno menyatakan, “nation building” dan “character
building” harus diteruskan sehebat-hebatnya demi menunjang kedaulatan politik kita
2. “Berdikari dalam Ekonomi”. Bung Karno mengingatkan kita betapa bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang kaya dengan
sumber daya alam (SDA) baik di daratan maupun di laut. Akan tetapi kekayaan SDA ini belum mampu membangkitkan
ekonomi nasional dikarenakan tingkat ketergantungan terhadap pranata ekonomi asing masih sangat tinggi. Dengan melihat
fakta ini maka Bung Karno mengemukakan bahwa penting sekali bangsa Indonesia untuk “berdiri di atas kaki sendiri”
(berdikari) dalam mengatur perekonomian demi kesejahteraan rakyat. Ketergantungan yang tinggi terhadap ekonomi bangsa
lain menurut Bung Karno tidak akan menjamin kesejahteraan rakyat, bahkan justru sebaliknya berpotensi menimbulkan resesi
ekonomi nasional yang berkepanjangan. Apa yang menjadi kekhawatiran Bung Karno ini ternyata terbukti, terutama ketika
bangsa Indonesia pada era Orde Baru mulai berafiliasi dengan lembaga keuangan internasional seperti IMF dan lain-lainnya,
sehingga bangsa Indonesia tidak bisa menghindarkan diri dari krisis ekonomi yang dampaknya terasa hingga hari ini.
3. “Berkepribadian dalam Kebudayaan”. Aspek budaya bagi Bung Karno sama pentingnya dengan aspek lainnya. Bangsa
Indonesia harus menghormati budaya warisan nenek moyang dan menghargai nilai-nilai luhur kebudayaan di masyarakat.
Karakter dan kepribadiaan budaya positif Nusantara haruslah dijaga dan dilestarikan. Misalnya budaya gotong-royong yang
melambangkan kolektifitas sebuah komunitas yang guyub, maupun berbagai karya budaya adiluhung yang mewarnai dunia
seni Indonesia. Apabila Tri Sila diperas akan menghasilkan Eka Sila yaitu Gotong Royong yang sesuai dengan nilai
kebudayaan massa rakyat Indonesia.
TUGAS INDIVIDU

1. Membuat tulisan tiap mentoring, diketik dan dikumpulkan ke masing-masing mentor


2. Dikumpulkan setelah selesai mentoring
SUMPAH MAHASISWA
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah. Bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah. Berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan
Kami mahasiswa Indonesia bersumpah. Berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan

SUMPAH SOLIDARITAS
Kita adalah satu
Tidak ada perbedaan diantara kita
Kita tidak mengenal kata lelah
Bangkit melawan atau tunduk tertindas
Karena mundur adalah sebuah
pengkhianatan
HYMNE UNTIRTA
Mentari yang disini menjanjikan fajar
Buka matahariku memandang sinar terang
Cahayamu bawa cita penerus bangsa
Untirta jiwa ragaku almamater tercinta
Reff :
Harapanku serahkan pahamu almamater
Universitas tirtayasa tempat ilmu yang
abadi
Yang membawa kemajuan pembebas pikiran bangsa
MARS UNTIRTA
Bangkitlah semua mahasiswa Untirta, perguruan tinggi kita
Dengan semboyan maju terus dalam menuntut ilmu
Senantiasa selalu laksanakan tridarma perguruan tinggi
Pengemban pengamal Pancasila dan UUD 1945
Siap membantu dalam pembangunan disegala bidang
Demi nusa bangsa tercinta Indonesia merdeka
Reff :
Untirta, Untirta, Universitas Tirtayasa
Dengan satu cita mulya Untirta tetap
jaya Untirta, Untirta, Universitas
Tirtayasa Dengan satu cita mulya Untirta
tetap jaya
INDONESIA RAYA
Indonesia Tanah Airku, tanah tumpah darahku
Disanalah aku berdiri, jadi pandu Ibuku
Indonesia kebangsaanku, Bangsa dan Tanah Airku
Marilah kita berseru, Indonesia bersatu
Hiduplah tanahku, hiduplah negriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Bangunlah jiwanya, bangunlah
badannya Untuk Indonesia Raya
Reff :
Indonesia Raya, merdeka merdeka
Tanahku negriku yang kucinta
Indonesia Raya, merdeka
merdeka Hiduplah Indonesia
Raya Indonesia Raya, merdeka
merdeka Tanahku negriku yang
kucinta Indonesia Raya, merdeka
merdeka
Hiduplah Indonesia Raya

DARAH JUANG
Di sini negeri kami
Tempat padi terhampar
Samuderanya kaya raya
Tanah kami subur Tuan
Di negeri permai ini
Berjuta rakyat bersimbah
luka Anak kurus tak sekolah
Pemuda desa tak kerja
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Untuk membebaskan rakyat
Mereka dirampas haknya
Tergusur dan lapar
Bunda relakan darah juang kami
Padamu kami berjanji

BURUH TANI
Buruh tani mahasiswa rakyat miskin kota
Bersatu padu rebut demokrasi
Gegap gempita dalam satu suara
Demi tugas suci yang mulia
Hari-hari esok adalah milik kita
Terciptanya masyarakat sejahtera
Terbentuknya tatanan
masyarakat
Indonesia baru tanpa orba
Marilah kawan mari kita kabarkan
Di tangan kita tergenggam arah bangsa
Marilah kawan mari kita nyanyikan
Sebuah lagu tentang pembebasan
Di bawah kuasa tirani ku susuri garis jalan ini
Berjuta kali turun aksi bagiku satu langkah pasti

TOTALITAS PERJUANGAN
Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan
Kepada pewaris peradaban
Yang telah menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Di lembar sejarah manusia
Reff :
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun ke jalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta
BERDERAP DAN MELAJU
Berderap dan melaju, menuju Indonesia baru
Singsingkan lengan baju, singkirkan semua musuh-musuh
Rakyat pasti menang melawan penindasan
Rakyat kita pasti akan menang
Rakyat pasti menang rebut kedaulatan
Rakyat kita pasti akan menang

Anda mungkin juga menyukai