DOSEN PEMBIMBING:
DISUSUN OLEH:
TIA AMELIA
1902018
PRODI S1 KEPERAWATAN
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan rahmatmya lah saya
bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akademik Keperawatan Medikal Bedah 2
tahun ajaran 2020/2021. Adapun topik dibahas dalam ini makalah ini adalah mengenai
“GANGGUAN PADA SISTEM ENDOKRIN”.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Ns. Siska Sakti, M.Kep sebagai dosen
pembimbing yang telah membimbing saya didalam penulisan makalah ini. Saya selaku
penyusun menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyajian makalah ini masih minim dan
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saya senantiasa mengharapkan masukan dari
para pembaca yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah saya di masa yang
akan datang. Atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
A. Kesimpulan...................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
ii
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil
sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa
melewati duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi
hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
hipofisa/putuitari, kelenjar ancreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar
paratiroid dan kelenjar buntu. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf,
mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,
namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih
oleh sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem
saraf bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah . Kelenjar
endokrin ini termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan
kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya
kedalam duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktusintestinal.
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam
darah bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur
dalam batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah
diperlukan lebih banyak atau lebih sedikit hormon.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem endokrin ?
1
2. Apa saja jenis-jenis kelenjar dalam sistem endokrin?
3. Apa saja fungsi dari sistem endokrin?
4. Bagaimana cara kerja sistem endokrin?
5. Apa saja kelainan dalam sistem endokrin?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sistem endokrin
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sistem endokrin
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi dari sistem endokrin
4. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja sistem endokrin
5. Untuk mengetahui apa saja kelainan dalam sistem endokrin
2
BAB II PEMBAHASAN
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland
merupakan kelenjar yang menghasilkan banyak hormon yang masing
masing memiliki fungsi utama untuk mengatur satu sama lain. Kelenjar ini
memiliki ukuran yang kecil sekitar 1, 3 cm dengan bentuk bulat. Secara
3
umum kelenjar hipofisis sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis
anterior, hipofisis pars intermedia dan hipofisis posterior.
Adapun hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis
berserta fungsinya adalah sebagai berikut:
2. Kelenjar Tiroid
4
dari sistem saraf. Akan tetapi terdapat 1 hormon yang terdapat pada
kelenjar tiroid yang bernama kalsitonin. Kalsitonin ini memiliki fungsi
untuk menurunkan kadar kalsium dalam darah tubuh, caranya adalah
dengan mempercepat proses absorpsi kalsium yang terdapat pada tulang.
3. Kelenjar Paratiroid
5
c. Adrenalin & Noradrenalin – Bertugas dalam vasokontriksi arteri,
mengontrol pembuluh darah pada otak dan otot, merespon gerak
peristaltik, mengatur kadar gula darah dan ikut merubah glikogen
menjadi glukosa dalam hati.
5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting
dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di dalam
mediastinum, tepatnya disekitar trakea. Kelenjar ini biasanya dapat
membesar seiring dengan berjalannya proses pubertas, akan tetapi akan
mengecil kembali ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon
pertumbuhan yang akan berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti
hormon pertumbuhan tidak akan berfungsi. Adapun fungsi kelenjar timus
adalah:
6. Kelenjar Pinealis
6
reproduksi hormon ini bergantung dari seberapa lama tubuh mendapatkan
penyinaran. Ketika siang hari, kelenjar ini akan menghasilkan sedikit
melatonin, akan tetapi pada malam hari akan menghasilkan banyak.
7. Kelenjar Pankreas
7
umum, kelenjar ini menghasilkan beberapa hormon yang dibagi menjadi 2,
yaitu pada laki laki dan perempuan. Pada laki laki, kelenjar ini
menghasilkan hormon testosteron, sedangkan pada perempuan
menghasilkan hormon progresteron dan estrogen.
Fungsi kelenjar kelamin
8
5. Mengatur Metabolisme – Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur
metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk
meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.
6. Metabolisme Zat – Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi
fungsi metabolisme lemak, vitamin, metabolisme protein, mineral, air dan
hidrat aranga dalam tubuh untuk agar optimal.
9
sering dialami pria, yakni berupa kegagalan menghasilkan jumlah sperma yang
normal.
4. Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar tiroid
yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan menyebabkan badan
meningkatkan keadaan metabolik yang naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan
banyak sistem dalam tubuh mengembangkan fungsi yang tidak normal.
5. Hypothyroidisme adalah kondisi di mana hormon tiroid kurang disekresi dari
kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal ini akan melambatkan proses-proses dalam
tubuh dan mungkin mengakibatkan kepenatan, denyut jantung lemah, kulit
menjadi kering, berat badan meningkat, dan sembelit. Pada anak-anak, penyakit
ini menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan telatnya masa balig.
6. Penyakit kencing manis, penyakit sistem endokrin yang sering kita dijumpai.
Penyakit kecing manis ada dua. Jenis pertama terjadi apabila pankreas gagal
menghasilkan insulin yang mencukupi. Sementara, jenis kedua terjadi akibat
badan tidak mampu merespon insulin dengan normal. Penyakit kencing manis ini
bisa menyebabkan gagal ginjal, neuropathy dan kerusakan saraf, kebutaan,
amputasi kaki, sakit jantung, serta stroke.
7. Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi bila struktur
tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan seperti retak atau patah. Banyak
faktor penyebabnya, termasuk kekurangan hormon estrogen pada masa menopaus
wanita, atau kekurangan hormon tetosteron pada laki-laki seiring bertambhnya
usia.
8. Sindrom Ovari Polisistik, PholycysticOvary Syndrome (PCOS) adalah penyakit
endokrin yang menyerang lebih kurang 5% jumlah wanita. Wanita yang
mengalami PCOS ini menghasilkan jumlah hormon seks lelaki (endogren) yang
berlebihan. Hal ini bisa menghalangi proses ovulasi dan menyebabkan
ketidaksuburan. Para penderita PCOS mungkin mengalami gangguan menstruasi
atau malah tidak menstruasi, tidak subur, rambut yang tumbuh berlebihan.
Penyakit ini bisa mengakibatkan gangguan kesehatan jangka panjang pada wanita.
9. Menopause, yakni masa perubahan badan di mana level estrogen, testosteron, dan
progesteron semakin berkurang dan akhirnya sama sekali berhenti produksi.
Kekurangan estrogen menyebabkan badan terasa panas, berpeluh, emosi tidak
stabil, murung, vagina kering, urin terganggu, hilang konsentrasi, dsb. Ada banyak
risiko jangka panjang yang bisa terjadi seperti penyakit kardiovaskular meningkat,
10
kegemukan, perubahan tingkat kolesterol, risiko osteoporosis meningkat, penyakit
Alzhiemer, dsb.
10. Diabetes insipidus, penyakit diakibatkan oleh kekurangan hormon antidiuresis.
Masalah ini timbul akibat rusaknya tangkai pituitari atau kelenjar pituitari
posterior. Penderita yang mengidap diabetes insipidus ini selalu merasa dahaga
dan sering kencing.
11. Ketidakcukupan Adrenal atau penyakit Addison, yakni akibat rusaknya fungsi
korteks adrenal dan secara langsung mengakibatkan kekurangan
pengeluaran/sekresi hormon kortikosteroid adrenal. Gejala-gejalanya antara lain:
badan lemah, penat, kekurangan/turunnya berat badan, murung, lesu, muntah-
muntah, anoreksia, dan hiperpigmentasi.
11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf yaitu mengontrol dan
memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan keseimbangan inamis dalam tubuh. Fungsi mereka satu sama lain
saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Sistem
endokrin memiliki fungsi untuk membatu mensekresikan hormon-hormon yang bekerja
dalam sistem persyarafan, pengaturan pertumbuhan dan perkembangan, dan kontrol
perkembangan seksual dan reproduksi.
B. Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik
karena faktor dalam maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan
mengkonsumsi makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas
dengan baik.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35026635/ SISTEM_ENDOKRIN
https://www.academia.edu/34666337/sistem_endokrin
13
LINK PPT GANGGUAN SISTEM ENDOKRIN TIA AMELIA 1902018
https://drive.google.com/file/d/1fsE95OYSk4y6r1kKaeeCzMW8-ZmYvym-/view?
usp=drivesdk
14