Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN

ANEMIA
BY : KELOMPOK 4

Dosen Pembimbing : Ns. Siska Sakti Angraini M.Kep


Pengertian Anemi
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen
tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang
mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).

 Nilai Hb normal
Pria : 13.8 - 17.2 gram/dl
Wanita : 12.1 – 15.1 gram/dl

 Nilai Hb anemia
Pria : <13.8 – 17.2 gram/dl
Wanita : <12.1 – 15.1 gram/dl
Menurut (WHO.2008).
Etiologi

 Perdarahan
 Kekurangan gizi seperti zat besi, vitamin B12, dan asam folat
 Penyakit kronik, seperti gagal ginjal, bronkietasis, empiema
 Kelainan darah
 Ketidaksanggupan sum-sum tulang membentuk sel-sel darah
Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau
kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau keduanya.Lisis sel
darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam
system retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa. Hasil samping
proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap
kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan
peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas
1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera).
Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi,
(pada kelainan hemolitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma
(hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas
haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk
mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal
dan kedalam urin (hemoglobinuria). 
Tanda Dan Gejala Anemia
Cara mudah mengenal anemia dengan 5L yakni: lemah,
letih, lesu, lelah, lunglai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa
dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah
munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata
bawah). Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan,
kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia
bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan
jantung (Sjaifoellah, 1998).
Selain itu terdapat gejala anemia ( kurang darah ) yang paling sering di tunjukkan antara lain sebagai
berikut :

 Kulit Wajah terlihat Pucat


 Kelopak Mata Pucat
 Ujung Jari Pucat
 Terlalu Sering dan mudah lelah
 Denyut Jantung menjadi tidak teratur
 Sering merasa Mual
 Sakit kepala
 Kekebalan tubuh menurun
 Sesak napas
Pemeriksaan Penunjang
 Kadar Hb. 
 Indeks eritrosit 
 jumlah leukosit dan trombosit 
 hitung retikulosit 
 sediaan apus darah 
 pameriksaan sumsum tulang 
 Kelainan laborat sederhana untuk masing-masing tipe anemia
1. Anemia defisiensi asam folat
2. Anemia hemolitik
3. Anemia aplastik
Komplikasi 
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya,
penderita anemia akan mudah terkena infeksi. Mudah batuk-pilek, mudah
flu, atau mudah terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi
mudah lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus ibu
hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat
menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan
berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-
organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).
Pencegahan Anemia
Banyak jenis anemia tidak dapat dicegah. Namun, Anda dapat membantu menghindari anemia
kekurangan zat besi dan anemia kekurangan vitamin dengan makan yang sehat, variasi makanan,
termasuk:
 Besi : Kacang-kacangan, sayuran berdaun hijau tua, buah kering, selai kacang dan kacang-
kacangan.
 Folat : Jus jeruk dan buah-buahan, pisang, sayuran berdaun hijau tua, kacang polong
 Vitamin B-12 : Vitamin ini banyak dalam daging dan produk susu
 Vitamin C : Jeruk, melon dan beri, membantu meningkatkan penyerapan zat besi.
Pengobatan Anemia 
Anemia kekurangan zat besi
Anemia kekurangan vitamin
Anemia penyakit kronis
Aplastic anemia
Anemia terkait dengan penyakit sumsum tulang
Anemias hemolitik
Sickle cell anemia
ASUHAN KEPERAWATAN
ANEMIA
Pengkajian
1. Identitas Pasien : Nama klien, umur, jenis kelamin,
nama suami, umur suami, alamat, pendidikan
2. Riwayat Kesehatan Sekarang (Keluhan utama) :
Lemah, lesu, letih, lelah, lunglai, bibir pucat, napas
pendek, lidah licin, denyut jantung meningkat, susah
BAB, nafsu makan berkurang, pusing, mudah ngantuk
3. Riwayat Kesehatan Dahulu: Kemungkinan dahulu
pernah menglami anemia
4. Riwayat Kesehatan Keluarga: Kemungkinan sekarang
keluarganya tidak mengalami anemia
5. Pengkajian Fisik
 Tanda Vital : Nadi : takikardi, Jantung : palpitas, Pernafasan dipsneu. RR : 30x /mnt, TD : 120/60 mmHg
 Pemeriksaan neurologis : mual, muntah, diare, anora.
 Pemeriksaan head to toe
 Kepala : bentuk mesochepal
 Rambut : kering, kasar, berwarna hitam.
 Mata : Konjungtiva anemis, sklera tidak ikterik, lapang pandang masih cukup bagus.
 Hidung : bentuk simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret
 Mulut : mukosa lembab, bibir pucat, tidak ada stomatitis.
 Telinga : bentuk simetris, tidak ada serumen
 Leher : tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
 Thorax : tidak ada retraksi dinding dada
 Paru-paru : Auskultasi : vesikuler, perkusi : sonor
 Jantung : Auskultasi : lup-dup, jantung : pekak
 Abdomen : datar, supel, tympani, hepar : tidak teraba, lien : tidak teraba
 Punggung : Tidak ada lordosis, kifosis maupun skoliosis. Pasien mengeluh ada nyeri punggung.
 Genitalia : Perempuan
 Ekstremitas : ekstremitas atas (terpasang infus NaCl pada tangan kiri, pergerakan terbatas), ekstremitas bawah (tidak ada
oedema, tidak ada varises, pergerakan terbatas)
 Reflek dan kekuatan motorik :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Intoleransi aktifitas b.d ketidakseimbangan suplai dan
kebutuhan oksigen.
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
adekuat intake makanan
 Perfusijaringan tidak efektif b.d  perubahan ikatan O2 dengan
Hb, penurunan konsentrasi Hb dalam darah.
 Resiko Infeksi b/d imunitas tubuh skunder menurun (penurunan
Hb), prosedur invasive
 Kurang pengatahuan tentang penyakit dan perawatannya
b/d kurang informasi.
 Sindrom defisit perawatan diri b.d kelemahan

Anda mungkin juga menyukai