Oleh
Dosen Pengampu :
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkah, rahmat, dan karunia-Nya lah
makalah ini dapat diselesaikan. Makalah yang berjudul “ Sistem Endokrin “.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mengalami berbagai hambatan baik
langsung maupun tidak langsung akan tetapi, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak
makalah ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Namun kami
menyadari banyak kekurangan pengetahuan dan kemampuan yang kami miliki, oleh sebab itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih.
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
1. Kesimpulan .................................................................................................................. 17
2. Saran ........................................................................................................................... 17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar yang nengirimkan hasil
sekresinya langsung ke dalam darah yang beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati
duktus atau saluran dan hasil sekresinya disebut hormon.
Secara umum sistem endokrin adalah sistem yang berfungsi untuk memproduksi
hormon yang mengatur aktivitas tubuh. Terdiri atas kelenjar tiroid, kelenjar
hipofisa/putuitari, kelenjar 4 ancreas, kelenjar kelamin, kelenjar suprarenal, kelenjar
paratiroid dan kelenjar buntu. Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf,
mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk
mempertahankan homeostasis tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan,
namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. Misalnya, medulla adrenal dan
kelenjar hipofise posterior yang mempunyai asal dari saraf (neural). Jika keduanya
dihancurkan atau diangkat, maka fungsi dari kedua kelenjar ini sebagian diambil alih oleh
sistem saraf. Bila sistem endokrin umumnya bekerja melalui hormon, maka sistem saraf
bekerja melalui neurotransmiter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf.
Kelenjar endokrin melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah . Kelenjar
endokrin ini termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan endokrin), payudara, dan
kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, Kelenjar eksokrin melepaskan sekresinya
kedalam duktus pada permukaan tubuh, sepertikulit, atau organ internal, seperti lapisan
traktusintestinal.
Jika kelenjar endokrin mengalami kelainan fungsi, maka kadar hormon di dalam darah
bisa menjadi tinggi atau rendah, sehingga mengganggu fungsi tubuh.
Untuk mengendalikan fungsi endokrin, maka pelepasan setiap hormon harus diatur dalam
batas-batas yang tepat. Tubuh perlu merasakan dari waktu ke waktu apakah diperlukan lebih
banyak atau lebih sedikit hormon.
1
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan perantaraan zat-zat kimia
(hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar
buntu (sekresi interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke dalam darah dan
cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar tanpa melewati duktus (saluran). Permukaan
sel kelenjar menempel pada dinding stenoid/kapiler darah. Hasil sekresinya disebut hormon.
Hormon merupakan bahan yang dihasilkan tubuh oleh organ yang memiliki efek regulatorik
spesifik terhadap aktivitas organ tertentu, yang disekresi oleh kelenjar endokrin, diangkut
oleh darah ke jaringan sasaran untuk mengetahui/mengubah kegiatan alat/jaringan sasaran.
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan bekerja sama dengan sistem
saraf, mempunyai pranan penting dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Kelenjar
endokrin mengeluarkan suatu zat disebut hormon.
3
Hormon yaitu penghantar (transmiter) kimiawi yang dilepas dari sel-sel khusus ke dalam
aliran darah dan selanjutnya di bawa sel-sel tanggap (responsive cells) tempat terjadinya
khasiat itu (menurut Starling). kekhusussan yang dikaitkan dengan hormmon adalah bahwa
hormon adalah zat kimia organic yang mempunyai aktivitas tinggi meskipun hanya
diberikan dalam jumlah yang sanagt sedikit. Hormon yang dihasilakan langsung
disekresikan ke dalam pembuluh darah, dan disalurkan langsung ke tempat yang
membutuhkan. Setibanya di tempat organ tujuan, hormon melakukan kegiatan spesifik
mengatur proses metabolisme dari organ tujuan.
2. 2. 1. Kelenjar Hipofisis
4
Adapun hormon-hormon yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis berserta
fungsinya adalah sebagai berikut:
2. 2. 2. Kelenjar Tiroid
5
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian leher
depan, tepatnya berada dibawah jakun dan terdapat 2 lobus. Yodium yang
terdapat pada kelenjar ini dibuat dari folikel jaringan tiroid, dimana yodium
secara aktif diakumulasi oleh kelenjar tiroid itu sendiri. Maka dari itu, apabila
seseorang mengalami kekurangan yodium dalam jangka waktu yang lama dan
tidak segera ditangani, maka akan menyebabkan pembesaran pada kelenjar
gondok hingga 15x lipat dari normal.
2. 2. 3. Kelenjar Paratiroid
6
a. Menghasilkan PTH yang berfungsi mengatur konsentrasi ion kalsium yang
terdapat pada cairan ekstraseluler dengan mengabsorpsi kalsium dari dalam
usus
b. Untuk meningkatkan kalsium dalam darah
c. Untuk mengatur metabolisme fosfor
d. Selain dapat menaikkan kalsium darah, kelenjar ini juga dapat menurunkan
kadar kalsium dalam darah
7
Kelenjar adrenalin dapat kita temukan di bagian atas ginjal dengan bentuknya
menyerupai bola. Pada masing masing ginjal manusia terdapat 1 kelenjar
suprarenalis, dimana nantinya kelenjar tersebut akan dibagi lagi menjadi 2
bagian utama, yaitu korteks atau bagian luar dan medula atau bagian tengah.
Adapun hormon yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin dan tugasnya adalah
sebagai berikut:
8
2. 2. 5. Kelenjar Timus
Kelenjar timus adalah salah satu kelenjar yang memiliki peran penting
dalam pertumbuhan manusia. Kelenjar ini dapat ditemukan di dalam
mediastinum, tepatnya disekitar trakea. Kelenjar ini biasanya dapat membesar
seiring dengan berjalannya proses pubertas, akan tetapi akan mengecil kembali
ketika dewasa. Timus juga menghasilkan hormon pertumbuhan yang akan
berfungsi hinnga remaja dan setelah dewasa nanti hormon pertumbuhan tidak
akan berfungsi. Adapun fungsi kelenjar timus adalah:
9
2. 2. 6. Kelenjar Pinealis
10
2. 2. 7. Kelenjar Pankreas
11
2. 2. 8. Kelenjar Gonad ( Kelenjar Kelamin )
Adapun fungsi dari hormon testosteron pada pria adalah untuk menjaga
metabolisme pria, selain itu juga memiliki pengaruh besar sebagai penentu
jenis kelamin pada janin dan mempengaruhi masa pubertas pada pria.
Sedangkan fungsi hormon progresteron utamanya adalah untuk mematangkan
sel induk wanita, mempertahankan status kehamilan dan meningkatkan fungsi
kelenjar tiroid. Lalu fungsi dari estrogen adalah sebagai pencegah nyeri pada
payudara, memberikan karakteristik secara generatif pada wanita, untuk
meningkatkan anabolisme protein tubuh dan membantu dalam pembentukan
tulang.
12
2. 3 Fungsi dari Kelenjar Endokrin
Ketika bagian penting dari tubuh manusia, kelenjar sistem endokrin mengontrol
pelepasan hormon. Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk memproduksi hormon
yang membantu mengontrol fungsi tubuh yang diperlukan. Tanpa kelenjar ini, kontrol
keseluruhan proses vital akan terancam. Kelenjar dari sistem endokrin adalah salah satu
struktur yang paling rumit dalam tubuh manusia.
13
Setiap kelenjar bertanggung jawab untuk mensekresi hormon jenis tertentu yang
digunakan dalam berbagai kapasitas seluruh tubuh. Hormon ini digunakan untuk segala
sesuatu dari pertumbuhan dan pengembangan sampai mengatur fungsi metabolisme
tubuh. Kelenjar dari sistem endokrin juga dapat menderita dari berbagai gangguan yang
mempengaruhi beragam jaringan dan sinyal ke seluruh tubuh.
2. 5. 4 Penyakit tiroid, hormon tiroid yang berlebihan sebagai hasil dari kelenjar tiroid
yang terlalu aktif disebut hyperthyroidisme. Hal ini akan menyebabkan badan
meningkatkan keadaan metabolik yang naik. Kondisi ini akan mengabkibatkan
banyak sistem dalam tubuh mengembangkan fungsi yang tidak normal.
14
Hypothyroidisme adalah kondisi di mana hormon tiroid kurang disekresi dari
kelenjar tiroid yang kurang aktif. Hal ini akan melambatkan proses-proses
dalam tubuh dan mungkin mengakibatkan kepenatan, denyut jantung lemah,
kulit menjadi kering, berat badan meningkat, dan sembelit. Pada anak-anak,
penyakit ini menyebabkan pertumbuhan yang lambat dan telatnya masa balig.
2. 5. 5 Penyakit kencing manis, penyakit sistem endokrin yang sering kita dijumpai.
Penyakit kecing manis ada dua. Jenis pertama terjadi apabila pankreas gagal
menghasilkan insulin yang mencukupi. Sementara, jenis kedua terjadi akibat
badan tidak mampu merespon insulin dengan normal. Penyakit kencing manis
ini bisa menyebabkan gagal ginjal, neuropathy dan kerusakan saraf, kebutaan,
amputasi kaki, sakit jantung, serta stroke.
2. 5. 6 Osteoporosis, terjadi baik pada wanita maupun laki-laki. Ini terjadi bila struktur
tulang menjadi semakin lemah dan kelihatan seperti retak atau patah. Banyak
faktor penyebabnya, termasuk kekurangan hormon estrogen pada masa
menopaus wanita, atau kekurangan hormon tetosteron pada laki-laki seiring
bertambhnya usia.
15
2. 5. 8 Menopause, yakni masa perubahan badan di mana level estrogen, testosteron,
dan progesteron semakin berkurang dan akhirnya sama sekali berhenti
produksi. Kekurangan estrogen menyebabkan badan terasa panas, berpeluh,
emosi tidak stabil, murung, vagina kering, urin terganggu, hilang konsentrasi,
dsb. Ada banyak risiko jangka panjang yang bisa terjadi seperti penyakit
kardiovaskular meningkat, kegemukan, perubahan tingkat kolesterol, risiko
osteoporosis meningkat, penyakit Alzhiemer, dsb.
16
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Sistem endokrin dalam kaitannya dengan sistem saraf yaitu mengontrol dan memadukan
fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan keseimbangan
inamis dalam tubuh. Fungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat
dibedakan dengan karakteristik tertentu. Sistem endokrin memiliki fungsi untuk membatu
mensekresikan hormon-hormon yang bekerja dalam sistem persyarafan, pengaturan
pertumbuhan dan perkembangan, dan kontrol perkembangan seksual dan reproduksi.
3. 2 Saran
Pada sistem endokrin ditemukan berbagai macam gangguan dan kelainan, baik karena
faktor dalam maupun karena faktor luar, seperti virus atau kesalahan mengkonsumsi
makanan. Untuk itu jagalah kesehatan anda agar selalu dapat beraktivitas dengan baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Pearce. Evelyn C, 1995, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Jakarta : Gramedia
Syaifuddin, 2011, Anatomi Fisiologi : kurikulum berbasis kompetensi untuk keperawatan &
kebidanan Edisi 4, Jakarta : EGC
Coad. Jane, Dunstall. Melvyn, 2006, Anatomi dan Fisologi untuk Bidan , Jakarta : EGC
http://www.ilmudasar.com/2016/11/Pengertian-dan-Fungsi-Sistem-Endokrin-Pada-Manusia-
adalah.html
http://kliksma.com/2015/04/fungsi-sistem-endokrin-pada-manusia.html
https://dosenbiologi.com/manusia/sistem-endokrin-pada-manusia
https://www.academia.edu/24486012/ANATOMI_FISIOLOGI_SISTEM_ENDOKRIN
18
Ganguan Pada Sistem
Endokrin
Oleh
Mulyani Rahmah Aknuti (19020011)
Keperawatan 2A
Sistem Endokrin
Sistem endokrin adalah suatu sistem yang bekerja dengan
perantaraan zat-zat kimia (hormon) yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin. Kelenjar endokrin merupakan kelenjar buntu (sekresi
interna) yang mengirim hasil sekresinya langsung masuk ke
dalam darah dan cairan limfe, beredar dalam jaringan kelenjar
tanpa melewati duktus (saluran).
Sistem endokrin terdiri dari kelenjar-kelenjar endokrin dan
bekerja sama dengan sistem saraf, mempunyai pranan penting
dalam pengendalian kegiatan organ-organ tubuh. Kelenjar
endokrin mengeluarkan suatu zat disebut hormon.
Jenis-jenis kelenjar dalam sistem
endokrin
1. Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis atau sering disebut sebagai master of gland
merupakan kelenjar yang menghasilkan banyak hormon yang
masing masing memiliki fungsi utama untuk mengatur satu sama
lain. Kelenjar ini memiliki ukuran yang kecil sekitar 1, 3 cm
dengan bentuk bulat. Secara umum kelenjar hipofisis sendiri
terbagi atas 3 macam, yaitu hipofisis anterior, hipofisis pars
intermedia dan hipofisis posterior.
Lanjutan...
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid merupakan kelenjar yang dapat ditemukan di bagian
leher depan, tepatnya berada dibawah jakun dan terdapat 2
lobus. Yodium yang terdapat pada kelenjar ini dibuat dari folikel jaringan
tiroid, dimana yodium secara aktif diakumulasi oleh kelenjar tiroid itu
sendiri. Maka dari itu, apabila seseorang mengalami kekurangan yodium
dalam jangka waktu yang lama dan tidak segera ditangani, maka akan
menyebabkan pembesaran pada kelenjar gondok hingga 15x lipat dari
normal.