Buku Panduan Mengajar Bahasa Inggris Untuk Paud

Bahasa Inggris Untuk
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA

DINI
Oleh,
Shintya Putri Femilia
Editor,
Dr. Dwi Astuti Nurhayati, S.S, M.Pd
Bahasa Inggris Untuk
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Penulis
Pengantar dan Editor,

Dr. Dwi Astuti Nurhayati, S.S, M.Pd
NIP. 197602222009012003
Judul Buku : Buku Panduan Mengajar Bahasa Iggris
Untuk Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Penulis : Shintya Putri Femilia
ISBN :-
Cetakan : Pertama
Editor : Dr. Dwi Astuti Wahyu Nurhayati, S.S.,
M.Pd
Desain Sampul :-
Desain Isi : Shintya Putri Femilia
SINOPSIS
Kemampuan berbahasa Inggris seseorang sangatlah dibutuhkan seiring

dengan kemajuannya negara. Karenanya pendidikan bahasa Inggris sebagai bahasa
Internasional mulai diperkenalkan sedini mungkin kepada anak didik di Indonesia
saat ini. Pendidikan bahasa Inggris akan sangat ideal jika dimulai sejak usia dini,
terutama sebelum mereka menginjak usia 12 tahun. Pada periode anak usia dini
merupakan periode emas untuk mengembangkan kemampuan berbahasa pada anak.
Mereka mampu belajar bahasa apapun seperti penutur aslinya dan periode ini harus
dimanfaatkan sebaik baiknya.
Mengajar bahasa Inggris untuk anak usia dini berbeda dari siswa sekolah
tingkat tinggi. Guru harus menggunakan teknik dan metode yang tepat untuk
membuat anak tertarik untuk belajar bahasa Inggris. Tujuan pembelajaran bahasa
Inggris untuk anak usia dini adalah untuk memperkenalkan bahasa Inggris sehingga
mereka akan terbiasa dengan bahasa Inggris.
Dalam buku ini disajikan perkembangan anak usia dini dan
karakteristik mereka yang dijabarkan secara umum untuk mempermudah
pembaca memahami gaya belajar anak anak, terutama ketika mereka belajar
Bahasa. Sedangkan materi pembelajaran disajikan berdasarkan keterampilan
berbahasa yang dipaparkan secara sederhana, efektif, dan mudah dimengerti.
Beragam media pembelajaran dan contoh pelaksanaan pembelajaran di kelas
juga disajikan sehingga pembaca dapat memahami cara mengajar Bahasa
Inggris untuk anak usia dini dan mengaplikasikannya di kelas yang
sebenarnya.
i| Panduan Mengajar Bahasa Inggris Untuk Guru

Pendidikan Anak Usia Dini
DEDICATION SHEET
This book I dedicate to:

• My beloved parents, my father (Alm.) Ferry Sohadi and my mother Suparmi
for their prayers and blessings at all times and the support and motivation
provided endlessly, and also my family who also provide motivation and
prayer in all my activities.
• All teachers and prospective educators, especially early childhood educators.
I hope this book helps in teaching English to early childhood.
ii | P a n d u a n M e n g a j a r B a h a s a I n g g r i s U n t u k G u r u
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamin dengan nama Allah SWT atas rahmat dan
karuniaNya, penyusunan buku Bahasa Inggris untuk Anak Usia Dini dapat
diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat serta pengikut yang setia hingga
akhir zaman.
Buku ini disusun untuk membekali guru dalam mengajar Bahasa
Inggris untuk anak usia dini. Dalam buku ini disajikan perkembangan anak
usia dini dan karakteristik mereka yang dijabarkan secara umum untuk
mempermudah pembaca memahami gaya belajar anak anak, terutama ketika
mereka belajar Bahasa. Sedangkan materi pembelajaran disajikan
berdasarkan keterampilan berbahasa yang dipaparkan secara sederhana,
efektif, dan mudah dimengerti. Beragam media pembelajaran dan contoh
pelaksanaan pembelajaran di kelas juga disajikan sehingga pembaca dapat
memahami cara mengajar Bahasa Inggris untuk anak usia dini dan
mengaplikasikannya di kelas yang sebenarnya.
Saya, Dr. Dwi Astuti Wahyu Nurhayati, S.S., M.Pd., selaku editor
meminta maaf apabila dalam karya ini terdapat kekeliruan dan penulisan
istilah yang kurang tepat. Terimakasih banyak kepada para pihak yang telah
membantu dalam memberikan sumbangsih keilmuan dan informasi.
iii | P a n d u a n M e n g a j a r B a h a s a I n g g r i s U n t u k G u r u
Akhirnya, penulis berharap bahwa buku ini dapat menjadi buku
pengantar bagi guru, mahasiswa maupun orang tua yang akan mengajarkan
Bahasa Inggris untuk anak – anak usia dini. Penyusunan buku ini jauh dari
sempurna baik dari segi sisi, susunan Bahasa, maupun tulisannya. Kritik dan
saran membangun dari semua pihak akan diterima dengan senang hati.
Terimakasih.
Tulungagung, Maret 2020
Editor,
Dr. Dwi Astuti Wahyu Nurhayati, S.S., M.pd
iv | P a n d u a n M e n g a j a r B a h a s a I n g g r i s U n t u k G u r u
DAFTAR ISI
SINOPSIS…………………………………………………………………………….i
DEDICATION SHEET……………………………………………………..ii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………...…iii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….........v
DAFTAR APPENDIXES……………………………………………………………………vii
PENDAHULUAN
PANDUAN UMUM………………………………………………………………………......8
PANDUAN KHUSUS…………………………………………………………………….….11
Silabus Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Pendidikan Anak Usia
Dini……………………………………………………………………………………...…….... 13
PANDUAN GURU
PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI…………...... 18
STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK
USIA DINI…………………………………………………………………………….28
PEMBELAJARAN TATA BAHASA DAN KOSA KATA………………………….37
PEMBELAJARAN
v| Panduan Mengajar Bahasa Inggris Untuk Guru

UNIT 1 MY SELF……………………………………………………………………………. 59
Personal Identity………………………………………………………….............. 59
Parts of Body……………………………………………………………………….... 64
UNIT 2 ENVIRONTMENT………………………………………………………………. 68
Family…………………………………………………………………………………... 68
Color and Shape………………………………………………………………….…. 74
UNIT 3 NECESSARY…………………………………………………………………….... 79
Things in the Classroom……………………………………………………….... 79
Daily Activities…………………………………………………………………….... 84
UNIT 4 ANIMAL……………………………………………………………………………. 89
UNIT 5 PLANT……………………………………………………………………………….97
Fruit’s…………………………………………………………………………………….97
Vegetables…………………………………………………………………………...103
GLOSSARY (Usefull Expressions)…………………………………………………. 144
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 147
BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………………………. 151
TENTANG EDITOR………………………………………………………………………152
vi | P a n d u a n M e n g a j a r B a h a s a I n g g r i s U n t u k G u r u
DAFTAR APPENDIXES
APPENDIXES 1 Beberapa Cara Membuka Kelas…………………………….… 109
APPENDIXES 2 Lirik Lagu dan Artinya………………………………………….... 110
APPENDIXES 3 Materi dan Lembar Aktivitas……………………………….…. 121
APPENDIXES 4 Answer Key (Kunci Jawaban)………………………………..…140
vii | P a n d u a n M e n g a j a r B a h a s a I n g g r i s U n t u k G u r u
PENDAHULUAN
PANDUAN UMUM
Buku Paduan Bahasa Inggris untuk Pembelajaran Anak Usia Dini
semester 1 ini ditulis untuk menunjang guru dalam membagikan materi
Bahasa Inggris untuk Anak Usia Dini. Buku Ajar ini berisikan tentang:
1. Silabus Bahasa Inggris untuk Pembelajaran Anak Usia Dini.
2. Panduan pemakaian untuk guru dalam Pembelajaran Anak Usia Dini.
3. CD yang berisi modul instruksional.
Panduan Pemakaian Silabus serta modul Bahasa Inggris untuk Pembelajaran
Anak Usia Dini
1. Pengenalan Bahasa Inggris hendaknya ditekankan dengan
menumbuhkan rasa cinta belajar Bahasa Inggris terhadap anak.
2. Dalam Pendidikan Bahasa Inggris, hendaknya tidak mentuntut anak
biar "dapat", namun agar anak “memahami". Perihal tersebut dicoba
supaya anak tidak terbebani.
3. Diperbolehkan memakai Bahasa Indonesia dalam aktivitas Pendidikan,
tetapi senantiasa meningkatkan sebagian vocabulary, antara lain:
(Hello, I, you, thank you) dan lainnya.
8|Panduan Mengajar Bahasa Inggris Untuk Guru

4. Kala guru mmengatakan ataupun menerangkan modul, namun tidak
mengenal bahasa inggrisnya, disarankan untuk tetap memakai bahasa
Indonesia. Input Bahasa Inggris dapat diberikan melalui materi yang
sudah ada, berupa slides, video, lagu serta materi yang sudah dipelajari
oleh guru.
5. Pemakaian modul instruksional yang disediakan bisa dimodifikasi
untuk memenuhi kebutuhan kelas. Beberapa aktivitas yang dapat
dipilih, diganti atau bahkan dihilangkan. Apabila aktivitas tersebut
kurang sesuai dengan kebutuhan di lapangan, maka aktivitas dapat
diganti, dihilangkan atau dimodifikasi sesuai dengan kreatifitas guru.
6. Motivasi anak dalam Pendidikan butuh dilindungi. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memberikan pujian ketika anak selesai
mengerjakan aktivitas dengan baik. Pujian tersebut dapat berupa kata-
kata dalam bahasa Inggris, seperti: "Excellent!, Great!, Good job!, Well
done! atau Good!”.
7. Memberikan motivasi pula dibutuhkan kala anak lagi mengerjakan
sesuatu kegiatan, mengungkapannya dengan: "Keep doing a good job!,
Go on!".
8. Dikala melaksanakan aktivitasnya, guru bisa berpindah-pindah serta
berhubungan terhadap tiap anak dengan menanyakan "What color did
you choose?, finish?, Great !".
9|Panduan Mengajar Bahasa Inggris Untuk Guru

According to Nunan (2003: 54-56) lima dasar dalam mengajar
speaking, antara lain:
1) Perhatikan perbandingan antara kedua bahasa serta bahasa
asing dalam konteks pendidikan.
2) Beri siswa peluang untuk berlatih dengan mudah serta akurat.
3) Membagikan peluang kepada siswa buat speaking dengan
kelompok kerja ataupun rekan kerja.
4) Rencanakan tugas speaking tercantum arti perundingan.
5) Communicative competence merupakan keahlian
mengaplikasikan fitur grammatical sesuatu bahasa dalam
menyusun kalimat yang benar serta mengenali, kapan, dimana
serta kepada siapa kalimat tersebut diucapkan (Nurhayati,
2019).
10 | P a n d u a n M e n g a j a r B a h a s a I n g g r i s U n t u k G u r u
PANDUAN KHUSUS
Silabus Pendidikan Bahasa Inggris untuk Pembelajaran Anak Usia Dini.
Penjabaran silabus meliputi tema serta sub-tema, capaian
perkembangan, indikator, aktivitas belajar mengajar serta wujud evaluasi.
Tingkatan pencapaian pertumbuhan Pendidikan Bahasa Inggris untuk
Anak Usia Dini, yaitu Anak mempunyai keahlian mencermati, berdialog
instan serta simple dalam berbahasa Inggris.
Penjabaran tema, sub tema ataupun bahasan, serta modul dalam satu
semester bisa dilihat pada tabel dibawah ini:
No. Tema Sub-Tema/ Materi

Topik
1. Myself Personal My name is ....
(Diri sendiri) Identity I am a student. I am 4
years old. I live in Dongko.
Parts of Body Face, eyes, nose, mouth,
neck, hand, feet.
2. Environment Family Father, Mother, sister,
(Lingkunganku) brother.
Color and Color: Red, blue, green,
Shape yellow, black.
Shape: circle, triangle,
square, rectangle.
3. Necessary Food and Rice, chicken, egg, tofu,
(Kebutuhanku) Drink water, milk.
(Makanan dan
minuman
Daily Get up, take a bath,

Activities breakfast, sleep.
(Aktifitas
sehari hari)
4. Animal Animal Cat, dog, cow, chicken.

(Binatang) (Binatang)
5. Plant Fruits Apple, watermelon,

(Tumbuhan) (Buah – avocado, mango.
buahan)
Vegetables Carrot, spinach, broccoli

(Sayur –
sayuran)
Alokasi waktu pada masing-masing unit ialah satu minggu (satu
ataupun dua kali seminggu). Penjelasannya bisa disesuaikan dengan
keperluan serta tempat sekolah. Selaku acuan dalam pembagian waktu yang
bisa dicoba dengan melaksanakan Pendidikan Bahasa Inggris pada satu hari
yang sudah ditetapkan, misalnya pada hari Jum'at. Pada hari tersebut
kegiatan pendidikan yang terdapat dalam buku ajar dapat dicoba.
Pemahaman subjek berbentuk lagu, video atau yang lain dapat dicoba secara
bertahap pada hari yang lain. Sehingga pada hari Jum'at, anak-anak telah
memiliki kemampuan serta pemahaman yang dasar yang bisa jadi diperlukan
buat pendidikan.
Syllabus of Learning English for Early Childhood Education
Semester I
Tema dan Sub- Capaian Indikator Kegiatan Evaluasi

tema perkembang belajar
an mengajar
Myself Memperkena Berupaya Menyanyikan Lisan:
lkan sendiri menyapa teman lagu " hello
Personal Identity dengan dengan salam what's your mengevalua
(Identitas Diri) memberikan dan ucapan yang name" dan " hello si akurasi
salam dan tepat. how are you" peserta
ucapan yang didik dalam
tepat. Mampu Memperkenalka meperkenal
introduce itself n diri kan diri,
Meminta menggunakan bertanya,
serta kosa kata Membuat kartu dan
membalas sederhana. nama menjawab
pertanyaan pertanyaan
mengenai Mampu Berhubungan tentang
diri sendiri. menjawab ataupun dirinya.
pertanyaan dan berbincang-
Memakai id membalas salam bincang dengan Hasil
card dari teman teman (Meminta Evaluasi:
maupun guru. serta membalas
pertanyaan Menilai
Mampu menulis mengenai nama, result
data diri pada umur, dan ketrampilan
sebuah kartu alamat). peserta
identitas. didik
mampu
membuat
kartu nama.
Parts of Body Menyebutka Mampu Guru Lisan:

(Bagian Tubuh) n bagian menuturkan memberikan
tubuh parts of body gambaran Menilai
dengan benar dalam bahasa mengenai parts ketepatan
Inggris of body siswa dalam
menyebut
Mampu Mampu dan
menunjukkan menyanyi lagu menunjukka
parts of body tentang parts of n angggota
yang sesuai body "head tubuh yang
diucapkan guru. shoulders knees dimaksud.
and toes"
Mampu
menyebutkan Guru
jumlah anggota memberikan
tubuh. pertanyaan
tentang body
parts.
Bermain game
tentang body
parts "touch body
part race"
Environment
(Lingkungan)
Family Bercerita Mampu Guru Hasil

(Anggota Keluarga) tentang mengenal dan memberikan evaluasi:
keluarganya menyebutkan pengenalan
anggota tentang keluarga Memberikan
keluarga: dalam Bahasa penilaian
mother, father, Inggris. terhadap
sister, brother. hasi kerja
Menyanyikan anak dalam
lagu lagu yang menciptaka
bertema n family
keluarga. tree.
Unjuk
Melakukan baby kerja:
shark dance Memberikan
penilaian
Membuat family ketetapan
tree oleh peserta
didik dalam
mendogengj
an
mengenai
family.
Verbal:
Memberikan
penilaian
terhadap
akurasi
anak dalam
membalas
pertanyaan
dari
gurunya.
Mengidentifi Mampu Mendengarkan Hasil
Color and Shape kasi color mengidentifikasi dan evaluasi:
(Warna dan Bentuk) and shape color dalam memeperhatikan
dalam bahasa Bahasa Inggris pengenalan Memberikan
inggris dan tentang color and penilaian
mampu Mampu shape. kerja anak
menyusunny mengenal shape dalam
a. serta menyebut Bernyanyi mengguntin
shape dalam tentang warna. g dan
Bahasa Inggris. membentu
Memangkas sebuah
Mampu gambar bentuk bentuk.
mewarna shape dan menyusun
dengan warna menjadi sebuah Menilai hasil
yang diinginkan. rumah. karya anak
mewarna
Mampu Mewarnai bentuk yang
menyusun bentuk yang dibuat.
bentuk menjadi dibuat.
sebuah rumah.
Guru
memberikan
lembar kerja
berupa gambar
untuk diwarna
dirumah.
Necessary
(Kebutuhanku)
Thing in the class

room. Mengenali Mampu Guru Lisan:
(benda yang ada berbagai menyebutkan mengenalkan
dalam kelas) jenis benda jenis benda di beberapa nama Memberikan
di dalam kelas dalam benda di kelas penialaian
kelas. bahasa Inggris. dalam bahasa akurasi
inggris. siswa dalam
menyebutka
Guru n jenis
memberikan benda yang
pertanyaan terdapat
kepada siswa dikelas.
untuk menebak
benda apa yang Hasil
sedang ditunjuk evaluasi:
oleh Guru
Menilai
Guru memandu siswa dalam
siswa untuk mengerjaka
melakukan n lembar
percakapan kegiatan.
singkat didepan
kelas dalam
Bahasa inggris
Siswa
mempraktekkan
kegiatan
menggambar,
mewarnai,
memangkas
serta
menempelkan.
Mengnal Mampu Guru Lisan:
rutinitas mengenali mengenalkan
sehari hari. aktivitas sehari beberapa Memberikan
hari. aktivitas sehari penialaian
hari dalam akurasi
bahasa inggris. siswa dalam
Daily Activities menyebutka
(Aktivitas sehari Mengurutkan n kegiatan
hari) flashcard daily sehari hari.
routine.
Hasil
Bernyanyi evaluasi:
tentang kegiatan
sehari hari: daily Memberikan
routine song. penilaian
terhadap
siswa dalam
mengurutka
n flashcard
daily
routine.
Animal Mengenali Mampu Bernyanyi 0ld Lisan:
( binatang ) binatang mengenali MacDonald Had
disekitar. binatang di a Farm. Memberikan
sekitar. akurasi
Guru penilaian
Mampu menunjukkan siswa dalam
menyebutkan gambar hewan menyebutka
binatang yang beserta nama n animal
mereka kenal dalam Bahasa melalui
dan mereka Inggris lalu siswa gambar.
suka. menirukan.
Memberikan
Menegrjakan akurasi
lembar aktivitas penilaian
yang sudah dalam
disediakan oleh mengimitasi
Guru suara
binatang.
Bermain stop
games yang Hasil
dipandu oleh Evaluasi
Guru.
Memberikan
Membuat penilaian
handcraft berupa akurasi yang
animal hat tepat
sebagai terhadap
pekerjaan siswa dan
rumah. hasil kerja
dalam
mewarnai.
Plant Mengidentifi Mampu Guru Lisan:
(tumbuhan) kasi mengenal memperkenalka
beberapa macam-macam n nama buah Memberikan
Fruits hasil buah serta dalam Bahasa penilaian
(buah buahan) tanaman menyebut Inggris. akurasi yang
buah. jumlahnya dalam tepat
Bahasa Inggris. Mrnyanyikan terhadap
lagu watermelon, anak dalam
banana menyebutka
n nama
Bermain Fruit buah sesuai
Race Game yang dengan
dipandu oleh gambar.
Guru
Hasil
Evaluasi:
Siswa
mengerjakan Memberikan
aktivitas penilaian
mewarnai, hasil kerja
menggunting anak dalam
dan menempel. mengerjaka
n lembar
Siswa menulis kegiatan
nama buah pada mengenai
lembar kerja buah.
dengan teknik
menebalkan
trace the dot.
Vegetables Mengidentifi Mampu Guru Lisan:

(sayur sayuran) kasi macam- mengidentifikasi menampilkan
macam macam-macam gambar sayur Memberikan
tanaman sayuran. sayuran beserta penilaian
sayuran. nama dalam akurasi yang
Mampu Bahasa Inggris. tepat
menyebutkan terhadap
nama nama Menyanyikan anak dalam
sayuran yang lagu finger family menyebutka
mereka temui song – vegetable. n sayur-
sehari hari sayuran
Melakukan sesuai
aktivitas kolase gambar.
pada bentuk
wortel Hasil
Evaluasi:
Memberikan
penilaian
hasil kerja
anak dalam
mengerjaka
n lembar
aktivitas.
PANDUAN GURU
PERTUMBUHAN BAHASA PADA ANAK USIA
DINI
A. Pertumbuhan Bahasa pada Anak Usia Dini
Bahasa digunakan buat menghasilkan komunikasi yang bermakna
di antara manusia. Menurut Nurhayati & Yuwartatik (2016), Komunikasi
adalah “the main function of language. Communication is impossible
without shared knowledge and assumptions between speakers and
listeners”.
Pada usia ini, anak mulai untuk menirukan segala macam kegiatan.
Salah satunya dalam mempelajari bahasa. Anak biasanya memahami
bahasa dengan menyimaknya lalu kemudian akan menirukanya. Anak
akan meniru apa saja yang ada disekitarnya. Salah satu cara, agar anak
dapat mudah mempelajari bahasa adalah melalui permainan. Dengan itu,
anak merasa bahwa bahasa akan lebih menyenangkan untuk dipelajari.
Scott & Ytreberg (1990) didalam Nurhayati 2015 menjelaskan
bahwa “early childhood learning of five to seven years, assumes that as
beginners they can plan activities, they can argue for something and tell
what they think. They can use their imagination clearly.”
Bagi Elizabeth B. Hurlock (1978:186) menerangkan bahwa “early
childhood language development is pursued in a systematic way and
develops together with increasing age". Anak menghadapi tahapan
pertumbuhan yang sama, tetapi yang membedakannya antara lain: sosial
keluarga, intelek, kesehatan, anjuran, ikatan dengan sahabat yang bisa
mempengaruhinya. Oleh karena itu, kondisi sekitar bisa pengaruhi
pertumbuhan bahasa anak. Bila lingkungannya hingga pertumbuhan anak
hendak baik, tetapi kebalikannya bila tidak sehingga pertumbuhan anak
turut dalam kondisi tersebut. Perihal ini sudah menjadi tolak ukur
ataupun dasar kenapa anak pada usia tertentu telah dapat berbicara,
ataupun pada usia tertentu belum dapat berbicara.
Namun, masalah selanjutnya adalah lingkungan pendukung yang
tidak tersedia dalam melakukan komunikasi (Nurhayati, 2016: 53).
Masalah-masalah yang dihadapi oleh peserta didik membuat mereka
tidak percaya diri dalam berlatih bahasa asing. Hal tersebut akan
menghambat peningkatan keterampilan berbicara mereka. Mereka hanya
membutuhkan lebih banyak latihan berbicara agar terbiasa dengan
bahasa asing.
Peningkatan bahasa mengaitkan aspek sensorik dan motoric
terpaut dengan aktivitas mendengar serta kecakapan memaknai serta
menciptakan suara. Situasi ini telah dibawa semenjak seseorang anak
dilahirkan. Cowlley (Departemen Pendidikan Nasional 2010:3)
menyebutkan situasi tersebut sebagai "brains wired for the task". Skinner
ialah salah satu tokoh psikologi behaviourisme yang memiliki keyakinan
bahwa setiap anak sejak lahir telah membawa kapasitas berbahasa, yang
dapat disebut sebagai "a language acquiostion device program into the
brain". Selepas seseorang anak berkembang serta tumbuh hingga
lingkungan yang kemudian turut memperkaya bahasa anak. Selama
perkembangan anak, kedudukan orang tua, guru serta lingkunganya
berperan sangat besar dalam membentuk dan mendorong pemahaman
bahasa pada anak usia dini.
Bahasa membagikan sumbangan besar dalam pertumbuhan anak
menjadi manusia berumur matang. Melalui bahasa, anak berkembang
dari makhluk hidup biologis jadi individu dalam kelompok. Individu itu
berfikir, berperasaan, bersikap, berbuat dan memandang dunia serta
kehidupan semacam warga di sekitarnya. Sehubungan dengan peranan
penting berarti bahasa dalam kehidupan.
B. Aspek – Aspek Bahasa Anak Usia Dini
Anak usia dini berada dalam fase pertumbuhan bahasa secara
ekspresif. Dalam fase ini, anak sanggup membagikan reaksi ataupun
asumsi kepada lingkunganya lwat bahasa lisan (2017), aspek aspek yang
berkaitan dengan pertumbuhan bahasa anak tersebut antara lain:
1. Kosa kata
Seorang anak akan menghadapi masa-masa mudah mengingat
sehingga anak sanggup mengingat vocabulary baru dengan kilat.
Semakin anak melakukan banyak interaksi terhadap lingkunganya,
maka selama masa perkembanganya akan semakin banyak pula kosa
kata yang dapat mereka kuasai.
2. Sintaksis (tata bahasa)
Pada usia ini, mereka belum mempelajari tata bahasa ataupun
mempelajari bahasa secara sistematis. Meskipun begitu, anak-anak
akan mempelajarinya secara tidak langsung lewat acuan berbahasa
yang sudah mereka dengar serta mereka amati di area sekitarnya.
Sering kali kita dengar bahwasannya anak-anak mampu memakai
bahasa dengan grammar yang benar, seperti: "Rama memberi minum
kelinci" tidak menggunakan kalimat "kelinci Rama minum memberi".
3. Semantik
Semantic ialah pemakaian kata yang cocok dengan penggunaanya.
Pada usia dini sudah telah sanggup mengatakan keinginannya lewat
perkata, sanggup menampilkan reaksi, penolakan dengan memilah
kata yang pas. Misalnya: “tidak mau” untuk mengungkapkan
penolakan (Rosmiyati, 2017:22).
4. Fonem
Fonem merupakan persatuan bunyi terkecil yang memisahkan kata.
Pada usia anak, mereka telah merangkai bunyi dari sesuatu kata yang
dia dengar serta kemudian mereka sanggup menguasai makna dari
kata tersebut, misalnya i.b.u menjadi ibu.
C. Tahap – Tahap Pertumbuhan Bahasa Anak Usia Dini
Musfiroh (2008:7) menjelaskan bahwa, pertumbuhan merupakan
"a change that lasts a lifetime which is influenced by various interacting
factors, such as: biological, cognitive, and socio-emotional”. Bahasa ialah
sesuatu sistem simbol yang digunakan untuk berbicara, meliputi
phonology, morfology, syntax, semantic dan pragmatic. Melalui bahasa,
anak bisa mengkomunikasikan tujuan, iktikad, pemikiran, ataupun
perasaanya kepada orang lain. Bahasa dalam perkembanganya dipecah
menjadi 2 periode besar ialah periode Prelinguistik (0-1 tahun) dan
Linguistik (1-5 tahun).
Secara general tahapan pertumbuhan anak dibagai menjadi
rentang usia, yang menampilkan identitas tertentu. Ahmad Susanto
(2011: 75) menjelaskan bahwa pertumbuhan ini, antara lain:
1. Sesi I (Pralinguistik), ialah antara 0 – 1 tahun
2. Sesi II (Linguistik), ialah antara 1-2 tahun
3. Sesi III (pengembangan tata bahasa, ialah prasekolah 3,4,5 tahun)
Pada sesi ini anak telah sanggup merangkai perkataan, seperti
telegram. Bisa dilihat dari segi peningkatan grammar, seperti: S-P-O,
anak bisa merangkai kata menjadi kalimat.
4. Tahap IV (grammatical usage menjelang usia 6 – 8 tahun)
Sesi ini diisyarati dengan keahlian mencampurkan kalimat simpel
jadi kalimat sempurna. Dworetzsky menjelaskan didalam bukunya
bahwa “in human life, language development through several general
stages”. Pada anak, tahapan tersebut dipecah jadi 2 periode, yaitu
pralinguistik dan linguistik.
a. Tahapan Pralinguistik
Tahap pralinguistik merupakan periode di mana anak
terletak belum memahami bahasa. Balita yang baru saja lahir
tidak mempunyai bahasa. Secara bertahap mereka akan
menumbuhkan bahasanya sesuai dengan urutannya.
b. Tahapan Linguistik
Jalongo (1992: 8-9), menggolongkan pertumbuhan
linguistik menjadi tahapan kedua dan seterusnya. Tahapan
pertumbuhan Linguistik, antara lain:
1. Seputar 3 tahun
a. Memikirkan tahapan sangat kilat dalam pertumbuhan
bahasa.
b. Vocabulary. Akan ada banyak kata yang meningkat sekitar
200-300 kata
c. Social. Berupaya untuk berbicara serta menampilkan
frustasi bila mereka belum menguasai keahlian orang lain.
2. Umur 4-6 tahun
a. Pelaksanaan pengucapan dan tata bahasa
b. Vocabulary sekitar 1400-1600 kata
c. Sosial: anak hendak mencari metode yang tidak dipahami,
mulai dengan membiasakan pengucapan untuk pendengar
data, kontroversi dengan teman sebaya dapat dituntaskan
dengan kata serta permintaan untuk lebih seringbermain.
d. Kompleks, susunan kalimat serta tata bahasa yang benar.
3. Umur 6-8 tahun
a. Memakai bahasa yang lebih kompleks, lebih banyak
ajektifnya, menggunakan kalimat pengandaian, jumlah
rata-rata perkalimat 7 ataupun 6 kata.
b. Vocabulary yang digunakan dalam bahasa verbal sekitar
3000 kata.
c. Aspek Sosial, anak akan memakai klausa ajektif seperti
kata 'yang' serta mereka akan sering memakai kata kerja
yang berbeda.
D. Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak Usia Dini
Pembelajaran bahasa inggris, beragam objek, gambar serta semua
di sekitar anak sangatlah dibutuhkan. “The use of the five senses is also
very helpful in language learning” (Puspita, 2014:10). Dengan adanya
objek yang dapat mereka lihat dan raba, anak akan lebih mudah
memahami kosa kata baru. Beberapa objek yang dapat digunakan dalam
pembelajaran adalah kalender, papan tulis, jam dinding, vas bunga,
jadwal pelajaran, poster, foto, bahkan hasil gambar anak.
Dikarenakan anak usia dini memiliki daya konsentrasi dan
perhatian yang pendek, maka beragam aktivitas pembelajaran sangat
diperlukan. Metode pembelajaran yang berbeda, variasi materi
pembelajaran, dan bermacam macam media sangat membantu anak
dalam memahami bahasa yang diajarkan serta mengurangi kebosanan
dalam belajar sehingga anak dapat belajar lebih lama.
Pembacaan cerita juga akan sangat membantu anak dalam
memahami bahasa. Ketika anak mendengarkan cerita yang sudah mereka
ketahui sebelumnya dan kemudian dituangkan kedalam bahasa Inggris,
anak akan dengan mudah menangkap makna dari kalimat yang
digunakan. Hal ini akan sangat membantu dalam pemahaman mereka
terhadap kosa kata serta alur dari cerita tersebut. Dengan demikian,
ketika mereka mendengarkan suatu teks kontekstual atau yang sudah
mereka pahami sebelumnya.
Moon (2000) pada Nurhayati 2015 menjelaskan bahwa, “Children
who speak English as their language, it can be seen that they are still
displaying their mistakes”. Namun pada usia 4,5 tahun mereka akan
memperoleh sistem tata Bahasa dasar yang mereka butuhkan untuk
berkomunikasi sehari hari. Meskipun ada beberapa aspek kompleks tata
Bahasa yang aka mereka dapatkan ketika remaja.
Nurhayati (2015) juga memberikan pendapatnya bahwa anak usia
dini memiliki beberapa masalah selama belajar Bahasa inggris. Masalah
siswa yang pertama adalah masalah pelafalannya. Bahasa inggris
merupakan Bahasa asing, sehingga mereka akan mengalami masalah
ketika mengucapkan Bahasa Inggris. Terkadang mereka mengucapkan
kata-kata, seperti: “ball”, mereka akan mengucapkannya /bal/ dan
mereka dapat menebak kata itu dengan menggunakan logika mereka.
Mereka biasanya membaca kata-kata berdasarkan huruf.
Untuk membuat anak usia dini lebih dapat mengingat,
pengulangan perlu dilakukan. Penggunaan frasa–frasa fungsional, seperti
“good morning, how are you, please open the door, please turn on the air
conditioner”, hal ini dapat digunakan dalam kegiatan sehari hari.
Pengulangan ini akan memudahkan anak untuk memproduksi ulang
frasa-frasa tersebut. Sehingga mereka dapat mengingatnya dengan
mudah. Selain itu, “penggunaan kata sorry dan thankyou yang diulang-
ulang dapat diajarkan agar anak selalu bersikap sopan (Puspita,
2014:11)”.
Hal lain yang perlu diperhatikan untuk menghindari kebosanan
anak dalam belajar adalah manajemen kelas. Variasi dalam seating
arrangement dan pembelajaran dalam kelompok juga akan membantu
anak dalam bekerja sama dan belajar satu sama lain. Namun, jumlah
anggota kelompok diharapkan tidak lebih dari 4 anak. Sehingga
kerjasama akan lebih mudah dipantau.
Pada dasarnya proses penerimaan bahasa untuk anak usia dini
harus dipersiapkan dengan matang dan terencana. Pemilihan materi yang
sesuai, alat belajar yang digunakan, teknik belajar yang diterapkan, serta
kemampuan dalam pengelolaan kelas sangatlah dibutuhkan. Selain itu,
guru Bahasa Inggris juga merupakan model bagi siswanya. Dengan kata
lain, penguasaan pengucapan (pronunciation) juga sangat penting untuk
seorang guru Bahasa Inggris.
STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS TERHADAP ANAK
Beberapa cara yang bisa digunakan dalam mengajar bahasa inggris
untuk anak usia dini, yakni:
1. Total Physical Response Method
Richard mendefinisikan Total Physical Response Method sebagai “a
language teaching method built around the coordination of speech and
action; it attempts to teach language through physical (motor) activity.”
Sehingga tata cara Total Physical Response ialah salah satu cara dalam
mengajarkan bahasa berdasarkan perintah, ucapan, serta aksi dalam
mengarahkan bahasa menggunakan kegiatan raga. Sebaliknya dalam
teknik dan prinsip mengajar bahasa, Larsen dan Diane mengatakan
bahwa “metode ini juga disebut dengan Comprehension Approach.
Pendekatan ini merupakan sesuatu tata cara pendekatan bahasa asing
melalui intruksi (Widiputera,2004)”.
James Asher yang dikutip oleh Uzer (2019), “metode yang sesuai
untuk mengajarkan bahasa Inggris pada anak usia dini dimana
pembelajarannya lebih mengutamakan kegiatan secara langsung
berhubungan dengan kegiatan fisik (physical) dan gerakan (movement)”.
Asher mengatakan bahwa “metode ini semakin sering atau semakin
intensif memori seseorang diberikan stimulasi, maka semakin kuat
asosiasi memori berhubungan dan semakin mudah untuk mengingat
(recalling)”. Dalam aktivitas ini dilaksanakan dengan motor activities.
Menurut Asher pada Uzer (2019) merumuskan “peran faktor
emosi sangat efektif dalam pembelajaran anak, artinya belajar bahasa
dengan melibatkan permainan dengan bergerak yang bisa
dikombinasikan dengan bernyanyi atau bercerita akan dapat mengurangi
tekanan belajar bahasa seseorang”. Ia yakin bahwasannya kebahagian
seorang anak dapat membagikan akibat baik untuk belajar, contohnya
seperti berikut:
Pelajaran dalam metode ini adalah dikala mengetahui suatu kata
seperti ‘Stand Up’ maka seluruh anak turut mengikuti perintah tersebut.
Dalam penggunaan kata-kata tersebut maka tidak jadi sesuatu
keharusan. Setelah itu bisa memantapkan pengetahuan kata diiringi
sembari bernyanyi sesuai dengan peintah lagu.
Every body sit down, sit down, sit down
Every body sit down just like me
Every body stand up, stand up, stand up
Every body stand up just like me
2. Mengajar Bahasa Inggris Menggunakan Lagu
Penggunaan nada merupakan suatu tata cara yang tepat untuk
diajarkan. Bahasa Inggris sebagai Bahasa kedua di Negara Indonesia,
maka dalam pembelajaran sangat membutuhkan rancangan yang pas.
Selain itu, kesuksekan dalam mengajar Bahasa inggris untuk anak
berimbas terhadap skill guru ketika mengajar. Sependapat dengan hobi
anak yang suka menyanyi, sehingga pendekatan yang dimanfaatkan
sangat pas untuk fasilitas mempertunjukkan pembelajaran Bahasa
Inggris terhadap anak. Menampilkan pola pembelajaran yang aktraktif
dan memuaskan terhadap anak dengan tidak melepaskan aturan Bahasa
Inggris yang benar.
Menurut Widiputera (2004) menjelaskan bahwa “musik dapat
memperkaya kehidupan rohani dan memberikan keseimbangan hidup
bagi anak”. Lewat nada, seseorang dapat megutarakan apa yang ada
didalam fikirannya. Lantunan memiliki maksud dalam melimpahkan akal
serta perasaannya. Prinsipnya lantunan musik pada anak, antara lain:
1. Emotional, dalam lantunan nada tersebut, anak mampu mencurahkan isi
hatinya.
2. Lantunan tersebut membuat suatu nada yang dapat didengarkan dan
diucapkan.
3. Body Language terhadap irama
Alfaridi pada Uzer (2019) yang dikutip oleh Abdulrahman Al-
Faridi, “lagu lagu berbahasa Inggris dapat membantu para guru untuk
menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif dan menyenangkan”.
Lantunan dan irama diterapkan selaku tata cara pembelajaran. Irama
memiliki macam-macam manfaat yang dapat digunakan sebagai sarana
dalam mengembangkan kognitifpada anak. Pergantian musik
membimbing anak dalam membedakan inner rhytem.
Manfaat Pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan lantunan
nada, antara lain:
1. Mendorong anak lebih menyukai Bahasa Inggris.
2. Setiap anak akan suka dan memahami materi ajar yang disampaikan
dengan menggunakan lagu. Kemampuan guru dalam memilih lagu dan
menciptakan gerakan yang sesuai dengan usia perkembangan anak akan
berdampak pula terhadap berhasilnya proses pembelajaran bahasa
Inggris pada anak usia dini.
3. Bentuk variasi sistem pembelajaran yang dapat dilakukan oleh pendidik
dalam menumbuhkan minat terhadap anak agar lebih giat belajar.
Melalui bernyanyi, pembelajaran akan menjadi menyenangkan atau
bahkan memudahkan anak dalam memahami materi.
4. Mereka tidak akan merasa jenuh serta berminat untuk mengikuti proses
pembelajaran.
Sehingga menyanyi adalah aktifitas yang digemari pada kaum
anak-anak. Umumnya dengan melantunkan nada, anak-anak aktif
bermain. Sehingga membuat anak merasa sangat senang serta lebih giat
dalam belajar. Oleh karena itu, seorang anak akan cepat dalam
mempelajari sesuatu yang disampaikan oleh guru.
Jadi proses pembelajaran, pendidik memfasilitasi anak dengan
pengalaman belajar yang bermakna untuk memungkinkan mereka
berlatih dan meningkatkan komponen-komponen tersebut. “Speaking is
one of four English language skills that brings a lot of problems to
Indonesian students. Especially, how to speak English fluently in teaching
and learning English” (Nurhayati, 2016).
3. Teaching English by Using Games
Game sebagai aktivitas terstruktur dengan aturan main yang
dimainkan dimana dua atau lebih siswa berinteraksi untuk mencapai
tujuan instruksional yang ditentukan dengan jelas (Nurhayati: 2015).
Menurut Widiputera pada Uzer (2019) menjelaskan bahwa
“dalam pembelajaran Bahasa Inggris banyak metode dan teknik yang
dapat digunakan”, antara lain:
a. Story Telling
b. Role Play
c. Art and Crafts
d. Games
e. Show and Tell
f. Music and Movement
Adapun manfaat dalam memakai media permainan dalam proses
ini, yakni:
a. Menyamakan dalam penyampaian materi
Melalui games, kegiatan belajar dapat diseragamkan dengan game
yang akan dipilih. Maka harus ada penafsiran dan penyeragaman arti
dari pendidik mata pelajaran tertentu terhadap peserta didik
b. Menjadikan Proses pembelajaran lebih menarik
Games memiliki unsur-unsur seperti visual, audio, serta gerak.
Sehingga permainan ini dapat menumbuhkan rasa kemauan seorang
anak, membangkitkan anggapan mereka terhadap penjelasan guru,
merambah objek kajian, serta mendukung mereka dalam wujud yang
nyata.
c. Prosedur belajar interaktif
Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, sehingga
permainan ini menjadi lebih komplek yang dibantu oleh AI atau yang
disebut dengan artificial intelligence. Permainan yang dirancang sangat
sesuai dengan keahlian dari anak seperti permainan simulasi.
d. Mengurangi Jam belajar
Melalui permainan ini, pendidik dapat lebih menghemat waktu
untuk menjelaskan materi. Peserta didik juga dapat melatih dirinya
melalui game-game yang menyenangkan sesuai dengan bahan yang ingin
dipelajari.
e. Meningkatkan Kualitas Belajar
Sarana permainan ini dapat membantu siswa dalam memahami
materi pelajaran secara detail dan terperinci. Dengan ini, Sarana
permainan menjadi menarik dikarenakan bagian visual dan audio.
Namun anak akan berinteraksi dengan program permainan tentang
suatu mata pelajaran, seperti permainan kuis.
f. Pembelajaran menjadi Flexibel
Pada era digital saat ini, sangat menguatkan bahwasannya setiap
anak sudah memiliki alat gadgetnya sendiri. Dengan menggunakan
gadget yang mereka miliki saat ini, sangat memudahkan anak-anak
dalam belajar. Gadget saat ini memiliki kelebihan yang dapat dibawa
kemana–mana dan dapat digunakan kapan saja.
g. Meningkatkan Materi Pembelajaran
Melalui sarana ini, dalam proses pembelajaran akan menjadi lebih
luar biasa. Karena hal ini dapat menambah wawasan dan kesuaan siswa
terhadap ilmu pengetahuan dan proses eksplorasi ilmu.
h. Peran guru dalam positif dan produktif.
Menjadi seorang guru tidak memerlukan penjelasan secara
berulang. Mengurangi uraian verbal, seorang guru dapat memberikan
perhatiannya terhadap lain aspek dalam pembelajaran. Peran seorang
guru bukan "pengajar", namun manajer dalam proses pembelajaran.
Selain itu, permainan memberikan suasana yang menyenangkan,
situasi di mana komunikasi sangat penting, dan selingan dari studi
bahasa itu sendiri (Nurhayati, 2015).
4. Menggunakan Metode Cerita
Dengan membaca bahasa Inggris perkalimat akan membantu para
anak untuk memahami cerita tersebut. Berikut hal-hal yang harus
diterapkan dalam belajar bahasa Inggris dengan bercerita, antara lain:
a. Menyiapkan segala macam persiapan seperti media dan alat peraga.
Seorang guru dituntut harus bisa memahami dan menghafal ceritanya
yang akan disampaikan.
b. Menciptakan situasi kelas yang nyaman dan membuat anak merasa
penasaran dengan cerita tersebut.
c. Membuat peraturan terhadap anak, Seperti, "Jangan ada yang bertanya
sebelum ibu menyelesaikan cerita, jika ada yang ingin bertanya harap
ditunda dulu ya"
d. Membacakan cerita dengan semangat dan menarik. Setelah
membacakanm mengintruksikan kepada anak-anak untuk menirukan
cerita tersebut.
PEMBELAJARAN TATA BAHASA DAN KOSA KATA
A. Dasar Pembelajaran Tata Bahasa (Grammar)
Dalam pembelajaran bahasa untuk usia dini, tata bahasa
seringkali diabaikan. Adanya tanggapan bahwa pembelajaran tata bahasa
berhubungan dengan struktur bahasa dan diajarkan secara formal di
dalam kelas. Pembelajaran ini menjadi kurang mendapatkan perhatian
terutama dalam pengajaran untuk anak usia dini. Selain itu,
pembelajaran tata bahasa juga lebih bersifat abstrak dan terlalu sulit bagi
mereka. Hal ini dikarenakan tata bahasa selalu berhubungan dengan pola
kalimat yang belum dimengerti oleh anak-anak. Pembelajaran pola
kalimat merupakan hal yang abstrak dan masih sulit untuk dipahami.
Tidak hanya pada pembelajaran bahasa Inggris, bahkan dalam bahasa
pertama anak-anak masih belum mempelajarinya secara mendalam.
Sebaliknya, pembelajaran bahasa tidak lepas dari pembelajaran
tata bahasa. Cameron (2001) menyebutkan bahwa “Grammar is very
important to teach because the accuracy of grammar can affect meaning”.
Selain itu, format tata bahasa tidak akan dipelajari dengan benar apabila
tidak diajarkan secara khusus. Disamping itu, pembelajaran tata bahasa
dari bahasa asing sangat perlu diajarkan karena berbeda dengan tata
bahasa dari bahasa pertama.
B. Dasar Pembelajaran Kosakata (Vocabulary)
Menurut Cameron (2001) menjelaskan bahwa “Learning grammar
can be taught in everyday context learning which is then followed by action
and see.” Guru dapat memberikan edukasi mengenai frasa-frasa atau
ujaran yang umum dipakai di dalam sebuah pembelajaran. Guru dapat
meminta siswa untuk melakukan instruksi yang diberikan, seperti:
Give out the scissors.
Collect the books.
Tidy the paper.
Find the red pencil.
Instruksi tersebut dapat diberikan secara berulang dengan tujuan
agar anak terbiasa dengan pola kalimat yang digunakan oleh guru.
Ketika anak-anak mendengarkan cerita, menyanyikan lagu-lagu,
maupun membaca puisi, secara tidak langsung guru dapat mengajarkan
tata bahasa yang terkandung dalam teks tersebut. Pembelajaran tata
bahasa dengan cara ini dilakukan dengan cara yang tidak formal.
Perhatikan contoh berikut:
“There wasnonce a queen who had no children, and it grieved her sorely.
One winter’s afternoon she wasnsitting by the window sewing when she
pricked her finger, and three dropsnof blood fell on the snow. Then
shentought to herself:
“Ah, what sould I give to have a daughter with skin as white as snow and
cheeks as red as blood.”
Contoh di atas dapat dicermati bahwa pembelajaran grammar
untuk anak-anak diberikan secara terintegerasi dengan pembelajaran
ketrampilan dan aspek kebahasaan lainnya. Oleh karena itu, dalam
latihan dan contoh pembelajaran tidak dapat dipisahkan, melainkan
terintegerasi dengan pembelajaran kosakata.
Kosakata mempunyai peranan penting bagi anak-anak ketika
menuturkan objek di sekitarnya. Selain itu, kosakata juga diperlukan
untuk membantu anak-anak dalam menyampaikan perasaan serta
keinginan mereka. Pengenalan kata benda nyata yang sederhana seperti
meja, kursi, buku dan kata benda yang ada di sekitar mereka perlu
diajarkan. Adapun contoh kata yang menunjukan keinginan mereka,
seperti rasa haus, rasa lapar, bahagia, sedih dan lain sebagainya penting
untuk diketahui pula oleh mereka agar mampu menyampaikan
keinginannya. Setelah belajar kosakata yang menggambarkan keinginan
sehingga dapat menjadi frasa atau kalimat sederhana. Komponen tata
bahasa terdiri dari unsur-unsur dan prinsip-prinsip yang menentukan
bagaimana pola dalam suatu bahasa terdengar juga disebut phonology
(Nurhayati, 2016)
Cameron (2001) juga menjelaskan bahwa “Vocabulary is not only
related to word learning, but is related to words, phrases, and the
introduction of other related vocabulary”. Mengenal kosakata bukan
berarti memahami arti dan maknanya secara utuh. Seorang anak mulai
menggabungkan kosakata yang mereka ketahui untuk menyampaikan
perasaan dan keinginan mereka. Misalnya anak yang mengatakan Ibu
kertas, merupakan tujuan anak bahwa mereka ingin ibunya memberikan
kertas kepadanya. Kemampuan dalam menggabungkan kosakata
semacam ini tidak hanya berhenti pada pembuatan frasa, namun
berlanjut secara terus menerus pada pembuatan kalimat. Dimulai dari
kalimat sederhana hingga menjadi kalimat yang lebih kompleks. Hal ini
menunjukkan bahwa perkembangan kosakata yang dimilikinya akan
terus berkembang. Sehingga mereka akan memahami makna kata yang
sebenarnya serta dapat menggunakannya dengan tepat.
Dalam pembelajaran bahasa Inggris, kosakata juga tidak diajarkan
secara tersendiri, melainkan terintegrasi dengan ketrampilan berbahasa
yang lainya seperti membaca, menulis, berbicara, ataupun
mendengarkan. Seringkali, pengenalan kosaka kata yang diberikan
sebagai kegiatan pra pembelajaran dari keterampilan tertentu, seperti
keterampilan membaca, menulis, atau mendengarkan. Dalam kegiatan
membaca, siswa perlu mengenal kosa kata yang banyak digunakan dalam
teks bacaan, sehingga mereka harus memahami arti dari kosakata
tersebut. Oleh karena itu, guru tidak dapat mempersiapkan kumpulan

kata saja melainkan juga materi yang akan dipelajari, baik yang berupa
tulis, lisan, maupun lagu. Dengan kata lain, kosakata yang disiapkan oleh
guru berkaitan dengan kosakata yang ada dalam konteks.
Perkembangan kosakata adalah proses yang terjadi secara terus-
menerus, seiring dengan perkembangan anak. Dalam proses ini, anak
mulai mengenal kosakata sederhana yang selalu mereka temui di rumah.
Seorang anak hanya membutuhkan kata-kata dasar untuk memulai
berkomunikasi. Oleh karena itu jumlah kosakata untuk dipelajari dalam
sebuah bahasa yang baru dalam hal ini bahasa Inggris perlu disesuaikan
dengan kebutuhan anak sehingga kosakata yang diajarkan dapat
digunakan dalam berkomunikasi.
Dalam mengajarkan kosakata bahasa Inggris kepada anak,
pemilihan dan pengulangan kata merupakan bagian penting atau
pembelajar usia dini. Anak yang berusia 5 tahun akan mudah memahami
kata benda yang nyata yang ada disekitarnya. Selanjutnya guru
mengadakan pengulangan agar anak mampu mengingat kosakata yang
telah dipelajari dengan lebih mudah. Pengulangan tersebut dapat
dilakukan dengan cara atau teknik mengajar yang berbeda-beda. Misal
dalam pengenalan warna, guru dapat menggunakan lagu We Love Colour
menggunakan nada lagu Head, Shoulder, Knees, and Toes
green, yellow, blue and red, blue and red
orange, purple, black and brown
Dalam contoh lagu di atas, jumlah kosakata yang diajarkan
tidaklah banyak. Penyebutan warna dalam bahasa Inggris diulang-ulang
sehingga anak akan terbiasa dan lebih mudah mengingatnya
Selain menggunakan lagu, guru juga dapat menggunakan chant
atau nyanyian yang diulang-ulang. Dalam chant biasanya terdapat
kalimat-kalimat sederhana yang diulang-ulang dan mudah untuk diingat,
seperti dalam what are you wearing.
Hip, Hip! What are you wearing?
I’m wearing trainers.
A hat?
Than isb’t a hat. They’re short!
Lagu di atas merupakan chant yang digunakan untuk pengenalan
jenis pakaian atau clothes. Dalam pembelajaran, guru dapat mengganti
kosakata yang ada, yang dapat disesuaikan dengan pakaian yang dipakai
anak-anak pada saat itu.
C. Metode dan Materi Pembelajaran Kosakata
Pembelajaran kosakata merupakan pembelajaran yang
berkelanjutan dan dinamis. Menurut Walles (1988) menjelaskan prinsip
dalam pembelajaran kosakata dibagi sebagai berikut:
a) Tujuan pembelajaran, yaitu hal-hal yang harus diajarkan, kata-kata apa
yang diperlukan, dan berapa jumlah kata yang diajarkan,
b) Kebutuhan anak, yaitu kosakata yang dipelajari harus sesuai dengan apa
yang dibutuhkan anak atau sesuai dengan minat mereka.
c) Paparan dan pengulangan-pengulangan,
d) Presentasi yang meaningful.
Sedangkan, menurut Hatch dan Brown (1995) dalam menentukan
strategi pembelajaran terdapat 5 hal yang penting dalam pembelajaran
kosakata, sebagai berikut:
a) Mempunyai sumber belajar untuk mengenalkan kata-kata baru,
b) Mempunyai gambaran yang jelas mengenai kata-kata baru, baik secara
visual ataupun auditory,
c) Mempelajari makna kata,
d) Mengaitkan bentuk kata dengan makna kata (strong memory connection),
e) Menggunakan kata.
1. Metode pembelajaran kosakata
Dalam mempelajari kosakata, anak harus mendapatkan gambaran
yang jelas mengenai makna atau arti kata melalui berbagai media.
Penggunaan gambar, foto, lukisan serta reality sangat membantu dan
diperlukan untuk memudahkan anak dalam mengingat kosakata yang
baru. Anak pada usia dini masih belum bisa memahami kosakata yang
bersifat abstrak, sehingga kosakata yang diberikan haruslah yang dapat
mereka lihat, pegang dan rasakan. Dalam pembelajaran kosakata pada
anak tidak cukup hanya dengan pengenalan kata-kata saja melainkan
harus disertai makna kata tersebut dalam berbeda konsteks. Maka dari
itu, kosakata yang telah diberikan harus diulang-ulang sebagai bentuk
penguat ingatan anak. Bentuk pengulangan juga harus dilakaukan
dengan cara atau teknik mengajar yang bervariasi agar anak tidak
merasa bosan. Beberapa cara untuk mengajarkan kosakata pada anak
dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Mengkategorikan Benda
Pengajar menyiapkan beberapa kosakata yang terdiri dari
beberapa kategori yang berbeda (misal: made of transportation land, sea,
and air). Kosakata tersebut ditulis dalam sebuah daftar yang telah diacak.
Kemudian seluruh kategori ditulis pada sebuah papan. Pengajar dapat
pula menyiapkan table yang dijadikan lembar kerja siswa. Setelah itu,
anak-anak diperintahkan untuk mengklasifikasikan benda-benda yang
ada berdasarkan dari kategori yang telah pengajar tuliskan. Bagi anak-
nak di tingkat late young learner, kategori yang diberikan tidak hanya
kata benda saja, tetapi bisa mencakup kata kerja, kata sifat dan
sebagainya. Setelah anak-anak mengklasifikasikan seluruh kata yang
mereka ketahui, pengajar dapat meminta mereka untuk menjelaskan
alasan mereka mengenai klasifikasi tersebut.
Land Sea Air
1. 1. 1.
2. 2. 2.
3. 3. 3.
b. Mencari Kata
Pengajar dapat menyiapakan 12-20 flashcards masing-masing
berisi 1 kata yang disertai gambar. Atur flashcards tersebut di atas meja.
Kemudian, siswa diminta untuk berdiri di dekat meja dan pastikan
bahwa semua anak dapat melihat seluruh flashcards dengan jelas.
Berikan waktu beberapa menit bagi anak-anak untuk mengamati seluruh
kartu dengan seksama. Kemudian anak-anak diberikan instruksi untuk
menutup mata sebentar secara bersama-sama. Pada saat yang sama,
pengajar mengambil satu kartu untuk disembunyikan. Kemudian, anak-
anak diintruksikan untuk membuka mata dan mencari kata apa yang
hilang. Siswa juga diharuskan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan
kata yang yang hilang tersebut dengan kosakata yang sudah mereka
pelajari. Apabila tidak bisa menebak flashcards yang hilang, pengajar
dapat memberikan clue seperti it is red, it has wheels, students go to
school with it, dan sebagainya. Kemudian siswa menebak jawabanya.
c. Melatih Konsentrasi
Melatih konsentrasi dengan permainan dapat menggunakan antara
16-24 flashcards yang terbagi dalam 2 set. Satu set flashcards berisi satu
gambar atau satu kosakata. Sedangkan set yang kedua berisi satu gambar
atau satu kosakata. Sedangkan set yang kedua berisi penjelasan atau
deskripsi dari set yang pertama. Siapkan 16-24 kartu masing-masing
kartu berisi 1 gambar atau 1 kata saja. letakkan dan aturlah seluruh
kartu di atas meja dengan posisi terbalik sehingga tidak seorangpun yang
dapat menebak isi kartu tersebut. Kemudian mintalah salah satu siswa
untuk membuka dua kartu secara acak. Apabila kartu tersebut yang
terbuka saling berhubungan, maka kedua kartu tersebut menjadi milik
pemain pertama. Namun apabila 2 kartu tersebut tidak berhubungan,
maka dia harus menutup kedua kartu tersebut ke posisi semula. Lakukan
kegiatan tersebut secara bergiliran sampai semua kartu habis.
2. Materi dan Media Pembelajaran Kosakata
Siswa membutuhkan teknik atau media baru untuk membantu
mereka agar dapat memahami teks dengan mudah. “Mereka
membutuhkan kondisi atau tantangan baru seperti situasi kelas
membaca yang dapat merangsang atau memicu motivasi mereka untuk
berpartisipasi dalam kelas secara aktif (Nurhayati, 2014)”.
Pembelajaran kosakata menggunakan beberapa materi dan media, di
antaranya dengan menggunakan realita, objek nyata, gambar dari buku,
flashcards, ataupun foto. Selain itu, guru juga dapat melakukan
demonstrasi, mengambil cuplikan gambar dari video, dan nursery rhyme
serta memberikan penjelasan.
Realita adalah objek atau benda yang sesungguhnya yang digunakan
untuk pembelajaran di kelas. Misalkan ketika guru akan mengajarkan
kosakata tentang buha-buahan, maka guru dapat membawa buah yang
sesungguhnya ke dalam kelas, seperti apel, pisang, nanas, jambu, dan
sebagainya. Flashcards merupakan sebuah kartu yang bergambar
dilengkapi dengan kata-kata. Gambar pada flashcards dikategorikan
berdasarkan seperti rangkaian binatang, sayur, anggota tubuh, buah,
warna, dan lainnya.
Nursery rhyme adalah lagu atau puisi yang sangst terkenal yang
ditulis untuk anak-anak dengan tujan untuk mengajarkan satu tema
tertentu. Syair dari nusery rhyme biasanya diulang-ulang.
Contoh nursery rhyme:
Are You Sleeping
Are You Sleeping,
Brother John,
Brother John?
Morning Belss Are Ringing,
Morning Belss Are Ringing,
Ding, Dang, Dong!
Ding, Dang, Dong!
D. Langkah-langkah pembelajaran vocabulary
Mardika (2008) menyatakan bahwa “Listening to words, saying
words, understanding meanings, making illustrations in the form of
sentences, writing words, expressing meanings, saying words aloud, are
some steps that can be applied in learning vocabulary”. Adapaun langkah-
langkah tersebut dilaksankan secara berurutan seperti yang terlihat
dalam table berikut:
Tabel kegiatan dan langkah-langkah pembelajaran kosakata
Kegiatan Langkah-Langkah
Prapembelajaran Mendengarkan kata,
mengucapkan kata
Inti pembelajaran Memahami makna, membuat
ilustrasi, menulis kata,
melakukan latihan
mengekspresikan
Akhir pembelajaran Mengucapkan kata tersebut
dengan lantang, lalu menulis
kata-kata tersebut
Berikut adalah contoh-contoh pembelajaran kosakata yang dapat
dilaksanakan di kelas.
1. Pembelajaran dengan menggunan flash card
Penggunaan flashcard umum digunakan dalam pembelajaran bahasa
Inggris terutama dalam memberikan pembelajaran kosakata. Hal ini
dikarenakan dengan gambar yang ditunjukkan di flashcards dapat
membantu anak dalam mengingat kosakata yang diajarkan.
Level : Young learner
Umur : 5-7 tahun
Waktu : 30 menit
Materi : Kosakata animals
Persiapan:
a. 10 lembar flashcards A tentang berbagai binatang yang sesuai dengan
video yang diputar. Flashcardsi harus mempunyai gambar dan tulisan
nama hewan di dua sisi yang berbeda.
b. 10 lembar flashcards B yang sudah terisi dengan nama hewan yang
dipelajari.
c. Guru menggambar kebun binatang di papan yang tertempel beberapa
hewan.
d. Guru mempersiapkan video tentang jenis-jenis tiap hewan.
Langkah:
1. Guru menjelaskan suatu bahan yang digunakan oleh siswa untuk belajar.
2. Seorang guru menunjukkan flashcards A terhadap peserta didik serta
mengarahkannya untuk menirukan nama-nama binatang yang
ditunjukkan oleh guru.
3. Guru meminta siswa untuk mengingat dan menghafal nama hewan
dalam bahasa Inggris.
4. Guru memutarkan sebuah video tentang nama hewan.
5. Guru membagikan flashcard B yang tertulis nama hewan dalam Bahasa
Inggris sesuai dalam video.
6. Seorang guru memberikan instruksi terhadap siswa untuk
menempelkan flashcards yang berisi nama hewan di papan yang sudah
diberi gambar kebun binatang dan berupa hewan.
7. Siswa maju satu persatu di depan kelas untuk menempelkan flashcards
yang sesuai dengan gambar hewannya.
8. Guru memutarkan video kembali untuk mengecek apakah flashcards
yang ditempelkan oleh siswa sesuai dengan gambarnya.
9. Di akhir pembelajaran, anak-anak diminta menyebutkan dengan
bersuara lantang nama hewan-hewan yang dipelajari pada hari itu.
Catatan: Pada pembelajaran ini, guru dapat menggunakan instruksi-
instruksi secara berulang-ulang, seperti
Let’s watch the video
Stick the flashcards on the board
Mention the animal you hear. Dsb.
2. Pembelajaran dengan menggunakan nursery rhyme
Nursery rhyme dapat digunakan dalam pembelajaran kosakata dan tata
bahasa karena nursery rhyme kegiatanya menyanyikan kata, frasa atau
kalimat secara berulang sehingga lebih mudah diingat oleh anak usia
dini.
Level : young learner
Umur : 7-9 tahun
Waktu : 30 menit
Tema : Personal Hygiene
Persiapan:
a. Mempersiapkan audio nursery rhyme
b. Mempersiapakan potongan kertas 10 x 20 cm dan selotip
c. Membagikan 3 potongan kertas kepada siswa. Apabila siswa berjumlah
banyak dapat dijadikan kelompok.
Langkah:
1. Ditekan beberapa kata yang ada dalam nursery rhyme, atau bisa juga
dengan guru menulis kata pada papan tulis.
2. Putar nursery rhyme
3. disetiap satu baris. Intruksikan terhadap siswa yang memegang kata-
kata yang ada sesuai baris tersebut dan tempelkan pada tempat yang
telah disiapkan. Misal, satu bait nursery rhyme ditempel pada papan tulis.
4. Putar nursery rhyme kembali untuk baris kedua. Lakukan seperti
instruksi pertama, lalu arahkan siswa untuk menempelkannya di papan
sesuai bait tersebut.
5. Lakukan sampai selesai
6. Guru memperlihatkan lirik lagu lengkap dan meminta siswa menulis kata
di buku tulis.
7. Guru membahas makna kata dan pesan dari nursery rhyme tersebut.
8. Guru mengucapkan satu per satu kosakata tersebut dengan diikuti oleh
siswa.
Catatan: nursery rhyme bahasa Inggris dapat disesaikan dengan topic
bahasan. Misalkan tentang Brush Your Teeth nada yang digunakan sama
dengan “row row your boat”.
Brush Brush Brush Your Teeth,
Brush it every day!
Father, Mother, Brther, Sister,
Brush it every day!
Brush Brush Brush Your Teeth,
Brush it every day!
Father, Mother, Brther, Sister,
Brush it every day!
3. Pembelajaran dengan menggunakan realia
Dengan menggunakan realia, anak usia dini dapat belajar kosakata
dengan melihat langsung bentuk aslinya. Hal ini dapat menarik minat
mereka untuk belajar kosakata dalam bahawa inggris.
Level : Very young learner
Umur : 4 – 6 tahun
Waktu : 30 menit
Tema : berbagai jenis buah-buahan
Persiapan:
a. Berbagai jenis buah-buahan
b. Kertas bergambar buah-buahan
c. Pensil warna
Langkah:
1. Guru menunjukkan buah buahan satu pesatu sambil mengulangi nama-
nama buah dengan pelafalan yang benar. Mereka akan menyimak,
mendengarkan dan memperhatikan.
2. Guru menggunakan “this is ….. it is yellow”
3. Guru menanyakan kepada siswa, nama buah-buahan yang ada dan siswa
harus menunjukkan buah yang tepat.
4. Siswa diberi instruksi untuk mengenali nama lain dari benda sesuai
dengan nama yang disebutkan oleh guru.
5. Sering menggunakan kalimat “Show me..”.
6. Siswa diminta memikirkan lagi apa yang telah didapatkannya dan
mengintruksikan untuk menunjukkan dan menyebutkan nama benda
sesuai dengan pelafalannya.
E. Summary
Pembelajaran bahasa tidak hanya berkaitan dengan ketrampilan
berbahasa saja, tetapi juga mencakup aspek-aspek kebahasaan yang lain
seperti tata bahasa dan kosakata. Bagi anak-anak diusia dini,
pembelajaran kosakata tidak dapat diberikan secara terpisah. Hal
tersebut dikarenakan tata bahasa merupakan pembelajaran yang abstrak
dan belum dimengerti oleh anak-anak. Oleh karena itu guru atau
pengajar dituntut untuk memiliki kemampuan memberikannya secara
tidak langsung, yaitu harus sesuai dengan konteks atau ketrampilan yang
diajarkan pada saat itu. Sedangkan pembelajaran kosakata, pemberian
pertanyaan yang berhubungan dengan topik serta pengelompokan kata
sangat penting untuk dilakukan. Dengan memberikan pertanyaan
tentang topic yang akan diajarkan, siswa akan mempelajari kosakata
baru terlebih dahulu sehingga mereka akan mudah memahami materi
yang akan dipelajari. Koasakata yang diajarkan sebaiknya merupakan
kelompok kata yang diajarkan sebagai kegiatan awal pembelajaran.
Pengelompokan kata ini dapat dilakukan dalam bentuk vocabulary game.
Media yang digunakan untuk pembelajaran adalah flashcard, nursery
rhyme, atau realia.
Let's Sing!!!
(ABC)
A B C D E F G H
éi bi si di i éf ji éic
I J K L M N O P
ay jéy kéy él ém én o pi
Q R S T U V W X
kiu ar és ti yu vi dabelyu éks
Y and Z
way and zi
Now I know my A – B C's
Next time won't you sing with me?
Now I know my A – BC's
Tell me what you thing of me
(1 2 3) *
Lagu dinyanyikan beserta gerakan.
One, two, three, four, five JUMP!
Six, seven, eight, nine, ten JUMP!
One, two, three, four, five JUMP!
Six, seven, eight, nine, ten JUMP!
Here we go
One two three, step forward
One two three, step back
One two three, spin around
*lagu/materi tersedia di CD
PEMBELAJARAN
UNIT 1
MYSELF
(Personal Identity)
A. Guru membuka kelas dengan sapaan dalam bahasa Inggris seperti:
"Hello. Good Morning"
"How are you today?"
B. Guru mempin untuk berdoa bersama.
C. Guru dan anak didik bersama sama menyanyikan lagu untuk
mengawali pembelajaran.
Let's Sing!!!
(Hello How are You)*
Hello, hello, how are you? Hello, hello, how are you?
How are you today? How are you today?
I am fine, I am great I am hungry, I am tired
I am fine, I am just great I am hungry, I am tired
I am fine, I am great I am hungry, I am tired
I am very well today! I am not so good today
Hello, hello, how are you?
I am very well today!
D. Guru memperkenalkan materi tentang personal identity dimulai dari
yang sederhana seperti pengenalan dibawah ini:
• My name is ….
NOTE!
(Nama saya …)
• I am … years old Supaya anak
mudah memahami,
(Saya berumur…) disarankan untuk
• I live in …. mengulang kata
dengan perlahan
(Saya tinggal di…) dengan
• I am student in … memperhatikan
ejaan dan arti.
(Saya sekolah di…) Biasakan anak
• My hobby is … untuk
mempraktekkan
(Hobi saya kembali setiap
adalah…) kalimat yang telah
E. Guru melakukan percakapan sederhana dalam Bahasa inggris supaya
anak semakin gampang dalam mengerti materi yang telah dijelaskan
oleh guru. Guru juga dapat menunjuk beberapa anak untuk
mempraktekkan didepan kelas dengan memberikan reward
setelahnya.
Hello, good morning.

My name is Ayu
I am 5 year’s old
I live in Dongko
I am student in PAUD Anugerah
Dongko
And my hobby is singing
Thank You
Let's Sing!!!
(What's your name?) *
Hello, hello what's your name
My name is …. (nama anak A)
My name is …. (nama anak B)
Nice to meet you!
F. Siswa melakukan aktivitas pembuatan kartu nama yang dipandu Guru
dan dikerjakan pada lembar aktivitas yang telah disediakan.
Contoh:
Full Name: Azzahra Nurfajrina
Nick Name: Ara
Address: Wakelan, Dongko
Born of Birth: 16 March 2016
Age: 4 years old
School: PAUD Anugerah Dongko
Kerjakan Lembar aktivitas dibawah ini
Gunting lembar aktivitas dan kreasikan menjadi kartu nama
Full Name: …………………………………………….
Nick Name: …………………………………………...
Address: ………………………………………………
Born of Birth: …………………………………………
Age: …………………………………………………….
School: ……………………………………………….
Kartu nama dapat diberi warna sesuai kreativitas anak dan juga dapat digunakan
untuk tanda pengenal.
PENILAIAN
• Guru memberikan nilai kepada siswa dengan metode bintang, seperti:
= A+
= A-
= B+
=B
=C
• Penilaian lisan bisa dilakukan dengan memberikan reward berupa
pita berwarna yang ditempelkan pada buku kerja siswa.
=A = Baik sekali
=B = Baik
=C =Cukup
(Parts of Body)
mengawali pembelajaran.
Menyanyikan lagu tentang body parts. Guru memerintahkan anak
untuk berdiri dan bernyanyi bersama beserta gerakan. Head
memegang kepala, shoulders memegang bahu, knee memegang lutut,
toes memegang jari kaki atau bagian kaki dan jump melompat.
Let's Sing!!!
(Head, shoulders, knee & toes)*
Head, shoulders, knees and toes,

Knees and toes
Knees and toes
And eyes, and ears, and mouth, and nose
Knees and toes
Jump jump jump, let's all jump
Jump jump jump, make your muscle pump.
D. Memperkenalkan kepada anak bagian tubuh dengan menggunakan
Flash Card Body Parts**
E. Mengerjakan aktivitas melabeli bagian tubuh dengan menarik garis
pada tulisan menuju gambar 1.1.
Gambar 1.1
F. Untuk tambahan aktivitas, bisa melakukan permainan dalam kelas
seperti Touch body parts race game.
Bermain Touch body parts race dilakukan dalam bentuk grup. Siswa
bermain siapa cepat menunjukkan bagian tubuh yang disebutkan oleh
guru. Seperti intruksi: " can you touch her finger? One, two, three, go!".
Salah satu siswa (yang berdiri paling depan) berlari untuk
menunjukkan bagian tubuh yang disebutkan Guru. Setelah itu secara
bergantian menunjuk anggota yang lain dengan intruksi yang berbeda.
Let’s Remember!!
Eyes are for seeing or watching (melihat)
Ears are for hearing or listening (mendengar)
A nose is for smelling (membau)
Hands are for touching or holding (memegang)
A tongue is for tasting (pengecapan)
PENILAIAN

= A+
= A-
= B+
=B
=C
=A = Baik sekali
=B = Baik
=C = Cukup Baik
** materi/lembar aktivitas tersedia pada appendixes
UNIT 2
ENVIRONTMENT
(Family)
mengawali pembelajaran (bisa lagu minggu lalu/pembelajaran
sebelumnya untuk mengingat kembali).
D. Guru memperkenalkan kepada anak materi tentang keluarga (family).
Listen and Repeat!
Dengar dan Tirukan!
SISTER = SAUDARA PEREMPUAN

GRANDMOTHER =
NENEK
UNCLE = PAMAN
GRANDFATHER =
KAKEK
AUNT = BIBI
FATHER = AYAH
COUSIN = SEPUPU
MOTHER = IBU BROTHER = SAUDARA LAKI – LAKI
NOTE!!!
Supaya anak mudah memahami, disarankan untuk mengulang kata dengan perlahan
dengan memperhatikan ejaan dan arti. Biasakan anak untuk mempraktekkan
kembali setiap kalimat yang telah dipahami.
E. Guru memberikan materi lagu baru kepada anak.
Menyanyikan lagu tentang family. Guru memerintahkan anak untuk
berdiri dan bernyanyi bersama beserta gerakan bertepuk tangan.
Let's Sing!!!
(Our Family) *
Father, Mother, Brother, Sister
Grand Father and Grand Mother too
We all live and help one another
As all loving families do
(sing with me!)
Father, Mother, Brother, Sister
Grand Father and Grand Mother too
We all live and help one another
F. Setelah bernyanyi bersama, Guru mengajak siswa untuk melakukan
Baby Shark Dance*
Guru diharapkan memberikan materi bertahap supaya siswa mudah
memahami dan menghafal.
G. Mengerjakan aktivitas family trees** yang telah disediakan oleh Guru.
Sebelum memberikan lembar aktivitas, Guru diharap dapat
menjelaskan tentang apa itu family trees dan bagaimana
menggunakan/ mengerjakannya.
Contoh:
Hardjito as Yuli Utami as

Grandfather Grandmother
Yunita as Ari as
Mother Father
Zahra as Rindra as
me Brother
Langkah – langkah:
- Guru membagikan lembaran family tree yang sudah di foto copy
kepada siswa.
- Siswa menulis nama anggota keluarga dimulai dari kakek dan
nenek dari ibu/ ayah dan dilabeli sesuai status anggota keluarga.
Penulisan dilakukan pada lembar kertas kecil yang telah dipotong
membentuk lingkaran seperti gambar dibawah
HARDJITO
As
Grandfather
Lakukan sesuai jumlah anggota keluarga. Aktivitas ini bisa
dilakukan sebagai pekerjaan rumah dan di beri warna sesuai
kreasi masing masing.
PENILAIAN
= A+
= A-
= B+
=B
=C
=A = Baik sekali
=B = Baik
=C = Cukup Baik
(Color and Shape)
D. Guru memperkenalkan kepada anak materi tentang color and shape.
Listen and Repeat!

Dengar dan Tirukan!
GLOSSARY
Red /red/ : Merah Purple/pərpəl/: Ungu

Blue/bluː/: Biru Orange/’ôrənj/: Oranye
Green/ɡriːn/: Hijau Gray/ɡreɪ/ : Abu abu
Yellow /ˈjeləʊ/: Kuning Brown/broun/: Coklat
Pink /pɪŋk/ : Merah muda Black/ blæk/ : Hitam
SHAPE CHART
Circle/ˈsɜːrkl/:
Lingkaran
Rectangle/ˈrektæŋɡl/: Persegi
panjang
Triangle/ˈtraɪæŋɡl/:
Segi tiga
Trapezoid/ˈtræpəzɔɪd/: Trapesium
Square
/skwe
r/:Pers
egi
Star /stɑː(r)/: Bintang Oval/ˈəʊvl/:Oval
Guru dapat menambah kan media ajar seperti flashcard
warna dan bentuk atau benda yang lain untuk
mendukung pembelajaran. Pembelajaran bisa dilakukan
di alam bebas supaya anak mampu bereksplorasi.
Guru memerintahkan anak untuk berdiri dan bernyanyi bersama beserta
gerakan sesuai instrument yang diberikan. Contoh square, anak
melakukan gerak tangan membentuk persegi, circle membentuk
lingkarang dan seterusnya.
Let's Sing!!!
(Shape Song) *
Square, circle, triangle, rectangle
Star, oval and trapezoid
F. Lembar aktivitas siswa 1**
- Lembar aktivitas berupa gambar shape yang telah diberikan,
digunting dan disusun/ditempel menyerupai bangun rumah pada
buku gambar masing masing siswa.
- Setelah kegiatan menempel, siswa memberika warna bangun tersebut
sesuai kreasi.
- Penilaian
Lembar aktivitas siswa 2**
- Guru memberikan lembar aktivitas tentang pencocokan warna.
- Siswa memotong tulisan yang sudah disediakan lalu menempel sesuai
warna.
G. Tambahan aktivitas siswa**
- Guru memberikan lembaran yang berisi gambar untuk diwarnai siswa
sebagai pekerjaan rumah.
PENILAIAN
= A+
= A-
= B+
=B
=C
=A = Baik sekali
=B = Baik
=C = Cukup Baik
UNIT 3
NECESSARY
(Things in the Classroom)
B. Guru memimpin untuk berdoa bersama.
D. Guru memperkenalkan kepada anak materi tentang benda yang ada
dalam kelas.
Listen and Repeat!

Dengar dan Tirukan!
GLOSSARY
Table /ˈteɪbl/ : Meja Book /bʊk/ : Buku

Chair/tʃeə(r)/ : Kursi Notebook/nəʊt bʊk/: Buku catatan
Desk /desk/ : Meja tulis Pencil /ˈpensl/ : Pensil
Board/bɔːrd/ : Papan tulis
Eraser /ɪˈreɪsər/ : Penghapus
Window/ˈwɪndəʊ/ : Jendela
Sharpener /ˈʃɑːpnə(r)/: Rautan
Door /dɔːr/ : Pintu
Ruler/ˈruːlə(r)/ : Penggaris
Cupboard /ˈkʌbərd/: Lemari
Paper/ˈpeɪpə(r)/ : Kertas
Bookcase/ˈbʊkkeɪs/: Rak buku
Crayons/ˈkreɪən/ : Krayon/
School bag /skuːl bæɡ/: Ransel
Pensil warna
sekolah
Scissors /ˈsɪzəz/ : Gunting
Glue /ɡluː/ : Lem
Pencil case /pensəlˈkeɪs/Kotak
pensil
E. Setelah memperkenalkan beberapa benda dalam ruang kelas, Guru
menunjuk benda misal (buku) dan siswa diharap dapat menjawab
nama benda tersebut dalam Bahasa Inggris.
F. Siswa dibagi menjadi 2 kelompok besar untuk berdialog sederhana.
Percakapan dimulai oleh Guru dan ditirukan oleh siswa.
Dialogue 1
Anton : “Excuse me, is this bag?” (Permisi, apakah ini tas?)

Rina : “No, it is not”. (Bukan)
Anton : “What is this?”. (Apakah ini?)
Rina : “it is a book”. (Ini buku)
Anton :” where is it?” (Dimana itu?)
Rina :”it is on the table” (diatas meja)
G. Guru memberikan materi lagu baru kepada anak.
Guru memerintahkan anak untuk berdiri dan bernyanyi bersama
beserta gerakan sesuai instrument yang diberikan.
Let's Sing!!!
(school things song) *
This is my table, this is my chair
This is my bag, that I take everywhere
Sit down, stand up, one, two, three.
School school school, for you and me.
This is my pencil, this is my pen
I use my school thing again and again
Sit down, stand up, one, two, three
School school school, for you and me
This the window, this is a door
This is the ceiling, this is the floor
Sit down, stand up, one, two, three
H. Lembar aktivitas siswa 1**
Siswa mengerjakan lembar aktivitas mewarnai dan menebali tulisan
trace dot di pandu oleh Guru. Trace dot adalah teknik menarik garis
putus ptus menjadi sebuah gambar ataupun tulisan.
PENILAIAN
Guru memberikan nilai kepada siswa dengan metode bintang, seperti:
= A+
= A-
= B+
=B
=C
Penilaian lisan bisa dilakukan dengan memberikan reward berupa
=A = Baik sekali
=B = Baik
=C = Cukup Baik
(Daily Activities)
Dalam keseharian pastinya memiliki aktifitas rutin dan dilakukan.
Daily Activities atau disebut juga dengan kegiatan sehari-hari yang biasanya
dilakukan setiap hari oleh kita. Teks daily activities menggunakan Simple
Present Tense dan memiliki susunan yang runtut suatu aktifitas ke aktifitas
yang lainnya.
A. Guru memperkenalkan aktivitas sehari hari melalui flashcard ataupun
materi lainnya.
GLOSSARY
1. Get up : Bangun tidur
2. Take a bath : Mandi
3. Breakfast : Sarapan pagi
4. Go to school : Pergi ke sekolah
5. Playing : Bermain
6. Watching Tv : Menonton Tv
7. Sleep : Tidur
B. Guru memberikan pembelajaran menggunakan metode learning by
games kepada anak. Guru mempersiapkan siswa untuk keluar kelas
dan melakukan aktivitas game tentang daily routines. Game
mengurutkan atau menempelkan flashcard daily routines ** (bisa
dibuat game berkelompok besar). Sebaiknya flashcard yang dipakai
adalah dengan urutan pelaksanaanya dan tampilan yang jelas. Contoh:
mandi dan pergi ke sekolah.
Jelaskan secara perlahan dan berikan contoh terlebih dahulu agar
anak lebih mudah memahami. Berikan reward disetiap hasil kerja
anak.
C. Untuk lebih mengasah kemampuasn anak, anak diberikan kesempatan
untuk menceritakan sedikit aktivitas nya dirumah sebelum mereka
berangkat ke sekolah. Guru menunjukkan jam ke angka tertentu.
Anak-anak dijelaksan mengenai waktu dan kegiatan yang biasanya
dilakukan pada jam tersebut. Seperti, jam 7. Anak dikenalkan tentang
jam tersebut dalam Bahasa Indonesia kemudian guru mengucapkan,
“it is 7 o’clock. We start school at 7 o’clock”.
D. Guru memberikan materi lagu baru kepada anak.
Let's Sing!!!
(Daily Routines song) *
I get up, in the morning
I get up, in the morning
I get up, in the morning, stretch, stretch, stretch
I have breakfast, in the morning
I have breakfast, in the morning
I have breakfast, in the morning, yum, yum, yum
I have a shower, in the morning
I have a shower, in the morning, splash, splash, splash
I brush my teeth, in the morning
I brush my teeth, in the morning
I brush my teeth, in the morning, brush, brush, brush
I get dressed, in the morning
I get dressed, in the morning, zip, zip, zip
I go to school, in the morning
I go to school, in the morning
I go to school, in the morning, go, go, go
E. Guru memberikan lembar aktivitas mewarna pada siswa ** (lembar
tersedia pada appendixes)
F. Guru mengulang materi dengan memberikan tebak tebakan
menggunakan media flashcard. Guru mengingatkan kepada wali siswa
untuk tetap mempelajari secara mandiri dirumah.
PENILAIAN
A. Guru memberikan nilai kepada siswa dengan metode bintang, seperti:

= A+
= A-
= B+
=B
=C
B. Penilaian lisan bisa dilakukan dengan memberikan reward berupa pita
berwarna yang ditempelkan pada buku kerja siswa.
=A = Baik sekali
=B = Baik
=C = Cukup Baik
UNIT 4
ANIMAL
D. Guru memasuki pembelajaran tentang hewan (animal). Guru dapat
menggunakan flash card yang tersedia di appendixes sebagai media
pembelajaran ini. Sebutkan nama hewan beserta Bahasa inggris nya
secara perlahan dan tepat dengan mengangkat/ memperlihatkan
gambar hewan pada flashcard tersebut kepada anak.
Listen and Repeat!
Dengar dan Tirukan!
Cat /kæt/: kucing Rabbit /ˈræbɪt/: Kelinci Dog /dôg/: anjing
Fish /fiSH/: ikan Cow /kaʊ/: sapi Chicken /CHikən/: ayam
Horse /hôrs/: kuda Bird /bɜːrd/: burung Lion /ˈlaɪən/: singa
Monkey /ˈmʌŋki/: monyet Girrafe /dʒəˈræf/: jerapah
Elephant /ˈelɪfənt/: Gajah Tiger /tīgər: Macan
Let's Sing!!!
(Old MacDonald Had a Farm) *
Old MacDonald had a farm

E-I-E-I-O
And on his farm he had chicks
E-I-E-I-O
With a chick chick here and a chick chick there,
Here a chick, there a chick, everywhere a chick
chick
E-I-E-I-O
E-I-E-I-O
And on his farm he had duck
E-I-E-I-O
With a quack quack quack here
And a quack quack quack there
Here a quack, there a quack, everywhere a
quack quack
E-I-E-I-O

E-I-E-I-O
And on his farm he had cats
E-I-E-I-O
With a meow meow here
and a meow meow there
Here a meow, there a meow, everywhere a
meow meow
Lagu diatas dapat dinyanyikan beberapa bait saja, karena
keseluruhan lagu mungkin akan terlalu sulit dan memakan waktu yang
lama. Sehingga guru dapat menuntun untuk menyanyi bersama-sama pada
bagian refrain.
E. Mengerjakan lembar aktivitas
Guru memberikan beberapa lembar aktivitas kepada anak untuk
dikerjakan dengan dipandu oleh guru. Lembar aktivitas dapat
disampaikan satu atau dua lembar dalam perhari. Untuk tambahan dapat
dibawa pulang untuk perkerjaan rumah.
- Menghubungkan/ mencocokkan gambar hewan yang serupa pada lembar
aktivitas 1.
Lembar Aktivitas 1
- Menghitung dan menyebutkan nama binatang dalam Bahasa inggris pada
lembar aktivitas 2 (dapat di foto copy)
Lembar Aktivitas 2
Hitunglah jumlah hewan dibawah dan tulis di kotak yang telah

tersedia.
1. How many cats here? ....
2. How may dogs here? ....
3. How many chicken here? ....
4. How many monkey here? ....
....
5. How many Lion here?
....
6.
How many Girraffe here?
....
7. How many Elephant here?
....
8.
How many Cows here?
- Mewarnai pada lembar aktivitas 3** (terdpat pada appendixes)
NOTES!!!
Pengerjaan dapat dilakukan hanya satu atau lembar aktivitas,

sisanya dapat digunakan sebagai pekerjaan rumah
F. Guru memberikan pembelajaran menggunakan metode learning by
games kepada anak.
Bermain Stop Games
Guru meletakkan gambar atau flashcard yang ditempel di papan atau
berjejer di lantai. Guru menunjuk flashcard secara acak, lalu
menyebutkan satu nama binatang tersbeut. Ketika guru menunjuk
flashcard yang sesuai dengan nama yang disebutkan, anak berteriak
“STOP”. Dan seterusnya sampai beberapa nama binatang telah
disebutkan.
G. Aktivitas tambahan
Guru menugaskan siswa untuk membuat animal hat atau topi hewan
untuk kegiatan siswa di rumah. Animal hat dapat dibawa kembali
kesekolah untuk dinilai.
Seperti contoh dibawah ini:
H. Guru memberikan materi lagu baru kepada anak.
Let's Sing!!!
(Animal song) *
Let’s sing together about animal

Let’s sing together about animal
Cat kucing, lion singa
Bird burung, giraffe jerapah
Monkey monyet, chicken ayam
PENILAIAN
C. Guru memberikan nilai kepada siswa dengan metode bintang, seperti:

= A+
= A-
= B+
=B
=C
D. Penilaian lisan bisa dilakukan dengan memberikan reward berupa pita
berwarna yang ditempelkan pada buku kerja siswa.
=A = Baik sekali
=B = Baik
=C = Cukup Baik
UNIT 5
PLANT
(Fruit’s)
mengawali pembelajaran. Berikan intruksi kepada anak untuk berdiri
dan bernyanyi bersama sambil bertepuk tangan.
Let’s Sing!!
(Watermelon, papaya)
Watermelon, watermelon, papaya, papaya
Banana, banana, banana, banana
Tomato, tomato
Aku suka makan buah
Yang lezat, yang lezat
Ayo kita makan, supaya kita sehat
Let’s eat fruit, let’s eat fruit.
D. Guru memperkenalkan materi tentang fruit’s dimulai dari yang

sederhana seperti pengenalan dibawah ini:
Listen and Repeat!

Dengar dan Tirukan!
Apple /ˈæpl/: Apel Watermelon /wôtər

Papaya /pəˈpaɪə/:
melən/: semangka
Papaya
Tomato /tə’mātõ/: Grape /ɡreɪp/:

Banana /bəˈnɑːnə/:
Tomat
pisang Anggur
Strawberry Orange /ôrɪndʒ/: jeruk
/ˈstrɔːbəri/: Pear /pe(ə)r/: Pir
stroberi
Melon /melən/ : melon Dragon Fruit /dragən pineapple /pī,napəl/:

fruːt/: Buah naga nanas
E. Guru memberikan pembelajaran menggunakan metode learning by
games kepada anak.
Bermain Fruit Race Game.
- Game ini merupakan game estafet
- Anak ke-1 menjadi leader dan diberikan perintah untuk
mengambil flash card/ benda, seperti, banana: “pick a banana.”
Kemudian anak ke-1 mengatakan ke anak ke-2 untuk mengabil
flash card/ benda sesuai perintah, anak kedua berlari ke
keranjang buah lalu mengambil buah pisang plastic dan
memberikan ke anak ketiga yang kemudian menyerahkan kepada
guru dengan mengucapkan: “this is a banana”. Dan seterusnya.
F. Mengerjakan lembar aktivitas
- Membuat Watermelon Paper Plate.
Aktivitas ini bisa melatih anak untuk berkreasi dan mengenal
buah buahan. Bahan yang diperlukan:
1. 1 buah piring kertas: gunting menjadi dua bagian.
2. Cat air warna merah, hijau & hitam. Jika tidak ada cat air, bisa
diganti dengan krayon/pensil warna.
3. Kuas
Cara membuat:
1. Sketsa terlebih dahulu antara daging semangka (warna
merah) dan kulit semangka (warna hijau).
2. Lalu mulai cat perlahan bagian kulit semangka (warna hijau)
dilanjut cat bagian dalam dengan warna merah.
3. Tunggu sampai kering, lalu tambahkan titik titik cat warna
hitam (sebagai biji semangka) pada bagian warna merah.
Hasil seperti gambar dibawah
Aktivitas ini bisa dilakukan sesuai kreativitas dan
kebutuhan guru. Misal siswa dibagi menjadi beberapa
kelompok. Setiap anak dalam satu kelompok membuat kreasi
dari piring kertas maupun kertas gambar membentuk buah
buahan (watermelon, papaya, banana, tomato). Setelah
selesai, siswa diarahkan untuk menyanyi bersama
(watermelon, papaya) sambil menunjukkan gambar buah
yang telah dibuat. Misal ketika lirik “watermelon” siswa yang
membuat gambar watermelon berdiri sambil mengangkat
tinggi gambar watermelon lalu duduk kembali ketika masuk
lirik “papaya”. Begitupun hingga lagu selesai.
G. Aktivitas selanjutnya yaitu menulis nama buah pada lembar kerja
dengan teknik menebalkan trace the dot. **
PENILAIAN
= A+
= A-
= B+
=B
=C
Penilaian lisan bisa dilakukan dengan memberikan reward berupa pita berwarna
yang ditempelkan pada buku kerja siswa.
=A = Baik sekali
=B = Baik
=C = Cukup Baik
(Vegetables)
D. Guru memasuki pembelajaran tentang sayur (vegetable). Guru dapat
menggunakan flash card ataupun sayur sebagai media pembelajaran
ini. Sebutkan nama sayur beserta Bahasa inggris nya secara perlahan
dan tepat dengan mengangkat/ memperlihatkan contoh nyata
tersebut kepada anak.
Listen and Repeat!

Dengar dan Tirukan!
Spinach /ˈspɪnɪdʒ/ : Carrot/ˈkærət/: Corn /kɔːn/:
Bayam wortel Jagung
Lettuce /ˈletɪs/: Broccoli /ˈbrɒkəli/:

Onion /ˈʌnjən/:
selada brokoli
bawang merah
Garlic /ˈɡɑːrlɪk/:
Chili /ˈtʃɪli/: cabe Mushroom
bawang putih /ˈmʌʃruːm/:
jamur
Potato /pəˈteɪtəʊ/: Leek /liːk/: bawang Cabbage

kentang pre /ˈkæbɪdʒ/: kubis
Let’s Sing!!
(finger family song - vegetable)
Hello Lettuce, hello lettuce

Where are you
Here I am, here I am
How do you do?
Hello Tomato, hello tomato
Where are you
How do you do?
Hello corn, hello corn
Where are you
How do you do?
Hello carrot, hello carrot
Where are you
How do you do?
Hello Broccoli, hello broccoli
Where are you
How do you do?
F. Mempermainkan tebakan mengenai sayuran. Yang disedikan pada
gambar sayuran tertentu dan diberi pertanyaan: “what is this?”, lalu

anak diminta untuk menyebutkan nama sayuran tersebut dengan
menjawab “this carrot”.
G. Aktivitas kolase pada lembar aktivitas. **
- Guru memberikan lembar aktivitas berupa gambar wortel.
- Sebelumnya, wali siswa diberitahukan untuk membawa sisa
ampas kelapa yang sudah dikeringkan dan diberi warna hijau
dan oranye ke sekolah.
- Membawa lem
- Langkah pertama yang dilakukan adalah memberikan lem
pada permukaan kertas terutama pada bagian gambar wortel.
- Setelah itu, taburkan ampas kelapa dalam bagian yang sudah
diolesi lem. Sesuaikan antara bentuk dan warna! .
PENILAIAN

= A+
= A-
= B+
=B
=C
Penilaian lisan bisa dilakukan dengan memberikan reward berupa
=A = Baik sekali
=B = Baik
=C = Cukup Baik
APPENDIXES
APPENDIXES 1
Beberapa Cara Membuka Kelas
Ada beberapa cara yang bisa digunakan Guru dalam membuka kelas, seperti:
a. Memberikan salam seperti: “Good morning everybody!”, “Good morning
Mam”. “How are you today?”, “I am fine, thank you, and you?”, “I am fine
too”.
b. Menyanyikan lagu hello how are you atau lagu bahasa Inggris lainnya.
c. Anak – anak masuk kelas satu persatu dengan diberi satu flashcard atau
gambar dari pelajaran minggu lalu, missal fruit. Anak menuju ke
tempat/bangkunya masing masing kemudian guru memberikan salam
atau sapaan seperti “Good morning, how are you” dst. Setelah itu guru
bertanya ”who has the apple?” anak yang membawa flashcard atau
gambar apel mengangkat tangannya dan menunjukkan flashcard
ditangannya, kemudian menyerahkan ke Guru. Guru mengatakan “yes,
this is an apple”.
APPENDIXES 2
Lirik lagu dan artinya
UNIT 1
Hello how are you
Halo, halo, bagaimana kabarmu?

Bagaimana kabarmu hari ini?
How are you today?
Aku baik baik saja

I am fine, I am great
Aku baik baik saja
I am fine, I am just great
Aku baik baik saja
I am fine, I am great
Aku sangat baik baik saja hari ini
I am very well today!

Bagaimana kabarmu hari ini?
How are you today?
Aku lapar, aku lelah

I am hungry, I am tired
I am hungry, I am tired Aku lapar, aku lelah
I am hungry, I am tired Aku lapar, aku lelah
I am not so good today Aku tidak baik baik saja hari ini
Hello, hello, how are you? Halo, halo, bagaimana kabarmu?
I am very well today! Aku sangat baik baik saja hari ini!
What’s your name?
Halo, halo siapa namamu

Halo, halo siapa namamu
Namaku adalah….
My name is …. (nama anak A)
Namaku adalah….
My name is …. (nama anak B)
Senang bertemu denganmu!
Nice to meet you!
Head, shoulders, knee, and toes
Head, shoulders, knees and

Kepala, pundak, lutut, dan jari kaki,
toes,
Lutut dan jari kaki
Knees and toes
Head, shoulders, knees and Kepala, pundak, lutut, dan jari kaki,
toes, Lutut dan jari kaki
Knees and toes Dan mata, dan telinga, dan mulut,
And eyes, and ears, and dan hidung
mouth, and nose Kepala, pundak, lutut, dan jari kaki,
Head, shoulders, knees and Lutut dan jari kaki
toes,
Knees and toes
Lompat lompat lompat, ayo semua
Jump jump jump, let's all lompat!
jump Lompat lompat lompat, buat otot
Jump jump jump, make your kalian memompa
muscle pump.
UNIT 2
Our family
Ayah, Ibu, Saudara laki laki, Saudara

Father, Mother, Brother,
perempuan
Sister
Kakek dan Nenek juga
Grand Father and Grand
Kita semua tinggal dan membantu
Mother too
satu sama lain
We all live and help one Seperti yang dilakukan semua
another keluarga yang penuh kasih
(sing with me!) (bernyanyi denganku!)
Father, Mother, Brother,
Sister Ayah, Ibu, Saudara laki laki, Saudara
Grand Father and Grand perempuan
Mother too Kakek dan Nenek juga
We all live and help one Kita semua tinggal dan membantu
another satu sama lain
As all loving families do Seperti yang dilakukan semua
keluarga yang penuh kasih
Shape Song
Persegi, lingkaran, segitiga, persegi

Square, circle, triangle,
panjang
rectangle
panjang
rectangle
Bintang, oval dan trapezium
panjang
rectangle
panjang
rectangle
panjang
Bintang, oval dan trapezium
rectangle
Star, oval and trapezoid panjang
rectangle
UNIT 3
School things song
Ini mejaku. Ini kursiku

This is my table, this is my chair
Ini tasku, ku bawa kemanapun
This is my bag, that I take
Duduk, berdiri, satu, dua, tiga
everywhere
Sekolah sekolah sekolah, untukmu
Sit down, stand up, one, two,
dan aku
three.
Ini pensilku, ini penaku
School school school, for you and
Ku gunakan benda sekolah ku lagi
me.
dan lagi
This is my pencil, this is my pen Duduk, berdiri, satu, dua, tiga
I use my school thing again and Sekolah sekolah sekolah, untukmu
again dan aku
three Ini jendela, ini pintu
School school school, for you and Ini plafon, ini lantai
me Duduk, berdiri, satu, dua, tiga
This the window, this is a door
This is the ceiling, this is the floor
three
Daily routines song
I get up, in the morning Aku bangun di pagi hari
I get up, in the morning Aku bangun di pagi hari
I get up, in the morning, stretch, Aku bangun di pagi hari, stretch,
stretch, stretch stretch, stretch
I have breakfast, in the morning Saya sarapan di pagi hari
I have breakfast, in the morning Saya sarapan di pagi hari
I have breakfast, in the morning, Saya sarapan di pagi hari,
yum, yum, yum yum,yum, yum
I have a shower, in the morning Aku mandi di pagi hari
I have a shower, in the morning, Aku mandi di pagi hari
splash, splash, splash Aku mandi di pagi hari, splash,
I brush my teeth, in the morning splash, splash
I brush my teeth, in the morning Aku gosok gigi di pagi hari
I brush my teeth, in the Aku gosok gigi di pagi hari
morning, brush, brush, brush Aku gosok gigi di pagi hari,
I get dressed, in the morning brush, brush, brush
I get dressed, in the morning, Saya berpakaian di pagi hari
zip, zip, zip Saya berpakaian di pagi hari
I go to school, in the morning Saya berpakaian di pagi hari, zip,
I go to school, in the morning zip, zip
I go to school, in the morning,
go, go, go Aku pergi ke sekolah di pagi hari
Aku pergi kesekolah di pagi hari
Aku pergi kesekolah di pagi hari,
go, go, go
UNIT 4
Old MacDonald had a farm MacDonald tua mempunyai sebuah
E-I-E-I-O peternakan, i-a-i-a-o
And on his farm he had some chicks Dan di peternakannya dia
E-I-E-I-O mempunyai beberapa anak ayam, i-
With a chick chick here and a chick a-i-a-o
chick there, Dengan piyek piyek di sini piyek
Here a chick, there a chick, piyek di sana
everywhere a chick chick Di sini piyek piyek di sana piyek
Old MacDonald had a farm piyek di mana mana piyek piyek
E-I-E-I-O MacDonald tua mempunyai sebuah
peternakan, i-a-i-a-o
And on his farm he had some ducks peternakan, i-a-i-a-o
E-I-E-I-O Dan di peternakannya dia
With a quack quack quack here mempunyai beberapa ekor bebek, i-
And a quack quack quack there a-i-a-o
Here a quack, there a quack, Dengan wek wek di sini wek wek di
everywhere a quack quack sana
E-I-E-I-O Di sini wek wek di sana wek wek di
mana mana wek wek
Old MacDonald had a farm MacDonald tua mempunyai sebuah
E-I-E-I-O peternakan, i-a-i-a-o
And on his farm he had some cats
With a meow meow here peternakan, i-a-i-a-o
and a meow meow there Dan di peternakannya dia
Here a meow, there a meow, mempunyai beberapa ekor kucing, i-
everywhere a meow meow a-i-a-o
Old MacDonald had a farm Dengan meong meong di meong
E-I-E-I-O meong di sana
Di sini meong meong di sana meong
meong di mana mana meong meong
MacDonald tua mempunyai sebuah
peternakan, i-a-i-a-o
Animal Song
Let’s sing together about animal Ayo bernyanyi bersama tentang
Let’s sing together about animal hewan
Cat kucing, lion singa Ayo bernyanyi besrsama tentang
Bird burung, giraffe jerapah hewan
Monkey monyet, chicken ayam Cat kucing, lion singa
Bird burung, giraffe jerapah
Monkey monyet, chicken ayam
UNIT 5
Watermelon, papaya
Watermelon, watermelon, papaya, Semangka, semangka, papaya,
papaya papaya
Banana, banana, banana, banana Pisang, pisang, pisang, pisang
Tomato, tomato Tomat, tomat
Aku suka makan buah Aku suka makan buah
Yang lezat, yang lezat Yang lezat, yang lezat
Ayo kita makan, supaya kita sehat Ayo kita makan, supaya kita sehat
Let’s eat fruit, let’s eat fruit. Ayo makan buah, ayo makan buah.
Finger family song- hello vegetable
Hello Lettuce, hello lettuce

Halo selada, halo selada
Where are you
Dimana kamu
Aku disini, aku disini
How do you do?
Apa kabar
Hello Tomato, hello tomato
Halo tomat, halo tomat
Where are you
Dimana kamu
How do you do?
Apa kabar
Hello corn, hello corn
Halo jagung, halo jagung
Where are you
Dimana kamu
How do you do?
Apa kabar
Hello carrot, hello carrot
Halo wortel, halo wortel
Where are you
Dimana kamu
How do you do?
Apa kabar
Hello Broccoli, hello broccoli
Halo brokoli, halo brokoli
Where are you
Dimana kamu
How do you do?
Apa kabar
APPENDIXES 3
Materi dan Lembar Aktivitas
UNIT 1
Flash Card
Body Part's
Gunting perbagian/ gambar dan tempel pada kardus atau papan.
HEAD
HAND
FOOT
GLOSSARY:
1. Head : Kepala 12. Wrist : Pergelangan Tangan
2. Hair : Rambut 13. Arm : Lengan
3. Ear : Telinga 14. Elbow : Siku
4. Eye : Mata 15. Fingers: Jari tangan
5. Teeth : Gigi 16. Foot: Kaki
6. Tongue : Lidah 17. Knee: Lutut
7. Nose : Hidung 18. Ankle: Pergelangan Kaki
8. Neck : Leher 19. Toes: Jari Kaki
9. Shoulders : Bahu
10. Stomach : Perut
11. Hand : Tangan
UNIT 2
Family Tree
(an example is in the material)
Lembar Aktivitas 1
Potong bangun dibawah ini dan bentuklah menjadi sebuah rumah. Setelah itu
beri warna.
Lembar Aktivitas 2
Potong dan tempel sesuai warna
Tambahan Aktivitas Siswa 3
Let’s Coloring!
UNIT 3
Lembar Aktivitas Siswa 1

Tebali titik titik dibawah ini dan beri warna sesuai kreatifitas!
Flash Card
Daily Routines
GLOSSARY
1. Get up : Bangun tidur
2. Take a bath : Mandi
3. Breakfast : Sarapan pagi
4. Go to school : Pergi ke sekolah
5. Playing : Bermain
6. Watching Tv : Menonton Tv
7. Sleep : Tidur
Lembar Aktivitas Mewarna
Let’s Coloring!
Unit 4
ANIMAL FLASHCARD
(gunting flashcard sesuai garis)
CAT RABBIT
DOG FISH
COW CHICKEN
CHICKEN
HORSE BIRD
TIGER
Lembar Aktivitas 3
Tarik garis pada titik titik yang sudah ada menjadi sebuah bentuk hewan.
Beri warna sesuai kreativitas!
Unit 8
Lembar Aktivitas 1
Tebali titik titik dibawah ini sehingga menjadi sebuat kata.
Lembar aktivitas kolase
✓ Siapkan ampas kelapa yang sudah dikeringkan. Lalu bagi dua

dan berikan warna (oranye dan hijau).
✓ Berikan lem pada permukaan kertas/ gambar wortel lalu
taburkan ampas kelapa pada bagian yang telah diolesi lem
sesuai bentuk dan warna.
✓ Keringkan dibawah sinar matahari
APPENDIXES 4
ANSWER KEY
(Kunci Jawaban)
UNIT 1
Body Parts
UNIT 2
Lembar Aktivitas 1
UNIT 4
Lembar Aktivitas 1
Lembar Aktivitas 2
Hitunglah jumlah hewan dibawah dan tulis di kotak yang telah tersedia.
1. How many cats here? 3
4
2. How may dogs here?
2
3. How many chicken here?
5
4. How many monkey here?
6
5. How many Lion here?
6
6. (si
x)
How many Girraffe here?
1
7. How many Elephant here?
7
8.
How many Cows here?
UNIT 5
Lembar Aktivitas 1
1. Banana : Pisang 8. Pineapple : Nanas

2. Watermelon : Semangka 9. Dragon Fruit: Buah Naga
3. Orange : Jeruk 10. Melon : melon
4. Grape : Anggur
5. Strawberry : Stroberi
6. Pear : Pir
7. Apple : Apel
GLOSSARY
Useful Expressions
Berikut ini adalah beberapa ungkapan yang bisa digunakan ketika
berkomunikasi dengan anak di kelas.
Ungkapan Arti
Good Baik
Great Bagus
Well done Bagus (kerja bagus)
Excellent Bagus sekali
Keep doing Tetap kerjakan
Keep doing a good job Tetap kerjakan dengan
baik
Go on Teruskan
What color do you choose Warna apa yang kamu
pilih
Who wants to… Siapa yang mau..
Raise your hand Angkat tanaganmu
Tidy up Rapikan
Clean up Bersihkan
Sit down Duduk
Stand up Berdiri
Make a circle Buat lingkaran
Please be quiet Tolong diam (tenang)
Let’s listen to me Mari dengarkan saya
Let’s watch the… Mari melihat…
Let’s sing the… Mari bernyanyi…
Let’s do a craft Mari membuat sebuah
prakarya
Let’s do some coloring Mari mewarna
Example
✓ Student : “How are you miss?”
Teacher : “Good, thanks”
✓ “Good job class!”
✓ “You did great”
✓ “You speaks English well” (kamu berbahasa Inggris dengan baik)
✓ “Your drawing is so excellent” (gambaranmu sangat luar biasa)
✓ “Please, keep doing a good job!” (tolong, terus kerjakan dengan baik)
✓ “who wants to answer that questions?” (siapa yang ingin menjawab
pertanyaan itu?)
✓ “if you know, please raise your hand” (jika kamu tau, tolong angkat
tanganmu)
✓ “Before going home, tidy up your table first” (sebelum pulang, rapikan
meja kalian terlebih dahulu)
✓ “Clean up the floor please” (tolong bersihkan lantai itu)
✓ “Sit down please” (tolong duduk)
✓ “Stand up please” (tolong berdiri)
✓ “Class, please make a circle and holding hands” (tolong buat lingkaran
dan saling bergandengan tangan)
✓ “please be quiet, and let’s listen to me!” (tolong diam, dan dengarkan
saya)
✓ “let’s watch the rabbit and horse movie” (mar menonton film kelinci
dan kuda)
✓ “let’s sing abc song!” (ayo bernyanyi lagu abc)
✓ “let’s do a craft from this used item” (ayo membuat sebuah prakarya
dari barang bekas ini)
✓ “let’s do some coloring carrot picture” (mari mewarna gambar wortel)
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Susanto. (2011). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana
Prenada. Media Group
Cameron, L. (2001). Teaching Language to Young Learners. Cambridge:
Cambridge University Press Hurlock B. Elisabeth. 1978.
Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Hatch, E. & C. Brown. (1995). Vocabulary, Semantics, and Language Education.
Cambridge: Cambridge University Press
Kementrian Pendidikan Nasional, (2010), Pendidikan Karakter Teori dan
Praktek, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah
Mardika, I Nyoman. (2008). Pengembangan Multimedia Dalam Pembelajaran
Kosakata Bahasa Inggris di SD. Tesis. Program Studi Teknologi
Pembelajaran Program Pascasarjana Universitas Negeri
Yogyakarta
Musfiroh, Tadkiroatun. (2008). Cerdas Melalui Bermain. Jakarta: PT. Grasindo
Nurhayati, D.A.W. (2014). Using Picture Series to Inspire Reading
Comprehension for The Second Semester Students of English
Department of IAIN Tulungagung. Dinamika Ilmu: Vol. 14 No. 2
2014
Nurhayati, D.A.W. (2015). Improving Students’ English Pronunciation Ability
through Go Fish and Maze Game. Dinamika Ilmu. Vol.15 No.2 2015
Nurhayati, D.A.W. Djatmika, Santosa, R., &Wiratni, T. (2016). Indonesian
Influence in Developing Speaking Skill in Learning English: EFL
Learners’ Impediments. International Seminar III: Current
Research in Linguistics.
Nurhayati, D. A. W. (2016). Phonologycal System of Tengger Dialect in Ngoko
Speech Level. Indonesian Journal of EFL and Linguistic, 1(1)
Nurhayati, D.A.W. (2016). Ilocutionary and perlocutionary acts on main
characters dialogues in john milne’s novel:“the black cat”.
Indonesian Journal of Language Teaching and Linguistics
Nurhayati, D.A.W. (2016). Using Local Drama in Writing and Speaking: EFL
Learners’ Creative Expression. Journal of English Language
Teaching and Linguistics.
Nurhayati, D. A. W. (2019). Students’ Perspective on Innovative Teaching
Model Using Edmodo in Teaching English Phonology: A Virtual
Class Develompment. Dinamika Ilmu: Vol. 19 No. 1, 2019.
Puspita, Devinta. Iswahyuni., dan Ni’matu Lailiyah. (2018). Mengajar Bahasa
Inggris Untuk Anak Usia Dini. Malang: UB Press
Rosmiyati. (2017). Upaya Mengembangkan Kemampuan Bahasa Pada Anak
Usia Dini (3-4 tahun) Melalui Metode Bercerita Di PAUD Khadijah
Sukarame Bandar Lampung. Lampung: IAIN Raden Intan Lampung
Uzer, Yus Vernandes. (2019). Strategi Belajar Bahasa Inggris Yang
Menyenangkan Untuk Pendidikan Anak Usia Dini dalam PERNIK
Jurnal PAUD, VOL 2 NO 1 April 2019
Widiputera, Ferdi. (2004). Model - Model Pembelajaran Bahasa Inggris Yang
Inovatif Untuk Anak Usia Dini (online)
http://sippendidikan.org/file_upload/04.Penelitian%20Pengemb
angan%20Model
%20Pembelajaran%20Inovatif%20By%20Ferdi.pdf diakses 6 Juni
2020)
Numbers song. https://www.youtube.com/watch?v=85M1yxIcHpw accessed
on 29 May 2020
Hello how are you song. https://www.youtube.com/watch?v=x23rTDl4AMs
accessed on 29 May 2020
What’s your name song. https://www.youtube.com/watch?v=zMdq9jSaNLg
Head, shoulders, knee, and toes.
https://www.youtube.com/watch?v=h4eueDYPTIg accessed on 30 May 2020
Our family song. https://www.youtube.com/watch?v=Kjl5sPWcD-o accessed
on 30 May 2020
School things song. https://www.youtube.com/watch?v=T81CJj-W65o
Daily routine song. https://www.youtube.com/watch?v=fuWDQWng3zk
Old MacDonald had a farm song.
https://www.youtube.com/watch?v=LIWbUjHZFTw accessed on 1 June 2020
Finger family song- hello vegetable.
https://www.youtube.com/watch?v=mqB1Ww84Ajw accessed on 2 June
2020
BIOGRAFI PENULIS
Penulis lahir pada tanggal 16 Maret 1998 di
Ambon yang saat ini berdomisili di Trenggalek.
Penulis sedang menyelesaikan studinya tingkat
semester akhir di Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Tulungagung jurusan Tadris Bahasa Inggris. Penulis sangat tertarik
dalam berbagai pengalaman terutama di bidang seni dan mengajar Bahasa
Inggris untuk anak usia dini. Melihat masih minimnya pengenalan Bahasa
Inggris untuk anak usia dini terutama di desa nya, membuat penulis
berinisiatif untuk membuat bahan ajar Bahasa Inggris untuk anak usia dini
yang sederhana dan mudah dipahami oleh pengajar dan anak. Ini adalah
karya pertamanya sekaligus sebagai tugas akhir dalam menempuh S1 Bahasa
Inggris. Penulis berharap bisa terus memperdalam dan memberikan
kontribusi positif dalam perkembangannya. Semoga bermanfaat.
TENTANG EDITOR
Dwi Asuti Wahyu Nurhayati was born in Lamongan, February 22,

1976 is the second of three children. Undergraduate education was taken at the
Faculty of Letters, Languages and English Letters, University of Jember (1999),
Masters in the Department of English Education at Sebelas Maret University of
Surakarta and S3 Linguistics (Descriptive Linguistics) at Sebelas Maret
University of Surakarta (2018).
Several works have been published by the author, namely: in 2020 the
article entitled, "Strategies to Improve Skills to Write Stories: A Case Study in
Universities in Tulungagung City (IJELTAL ) and a book entitled, Creative
Writing and An Introduction to English Morphology; while other articles under a
titile Phonology and Online Media Used in Enhancing Listening Skill (IJEFL);
Basic Need Analysis in Practical English Grammar: An Effort on Creating and
Empowering Autonmy Learners IJELTAL (Indonesian Journal of English
Language Teaching and Applied Linguistics). For correspondence the author can
be visited through +6285749813337/+6281234020600.

Buku Panduan Mengajar Bahasa Inggris Untuk Paud

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Buku Panduan Mengajar Bahasa Inggris Untuk Paud

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Bahasa Inggris Untuk

GURU PENDIDIKAN ANAK USIA

Pengantar dan Editor,

Kemampuan berbahasa Inggris seseorang sangatlah dibutuhkan seiring

i| Panduan Mengajar Bahasa Inggris Untuk Guru

This book I dedicate to:

prayer in all my activities.

• All teachers and prospective educators, especially early childhood educators.

I hope this book helps in teaching English to early childhood.

Alhamdulillahirobbil’alamin dengan nama Allah SWT atas rahmat dan

diselesaikan. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada

Buku ini disusun untuk membekali guru dalam mengajar Bahasa

mempermudah pembaca memahami gaya belajar anak anak, terutama ketika

mereka belajar Bahasa. Sedangkan materi pembelajaran disajikan

berdasarkan keterampilan berbahasa yang dipaparkan secara sederhana,

efektif, dan mudah dimengerti. Beragam media pembelajaran dan contoh

pelaksanaan pembelajaran di kelas juga disajikan sehingga pembaca dapat

mengaplikasikannya di kelas yang sebenarnya.

membantu dalam memberikan sumbangsih keilmuan dan informasi.

Tulungagung, Maret 2020

Dr. Dwi Astuti Wahyu Nurhayati, S.S., M.pd

Silabus Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Pendidikan Anak Usia

PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI…………...... 18

STRATEGI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK

PEMBELAJARAN TATA BAHASA DAN KOSA KATA………………………….37

v| Panduan Mengajar Bahasa Inggris Untuk Guru

Color and Shape………………………………………………………………….…. 74

Things in the Classroom……………………………………………………….... 79

GLOSSARY (Usefull Expressions)…………………………………………………. 144

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………….. 147

BIOGRAFI PENULIS……………………………………………………………………. 151

APPENDIXES 1 Beberapa Cara Membuka Kelas…………………………….… 109

APPENDIXES 2 Lirik Lagu dan Artinya………………………………………….... 110

APPENDIXES 3 Materi dan Lembar Aktivitas……………………………….…. 121

APPENDIXES 4 Answer Key (Kunci Jawaban)………………………………..…140

Buku Paduan Bahasa Inggris untuk Pembelajaran Anak Usia Dini

semester 1 ini ditulis untuk menunjang guru dalam membagikan materi

1. Silabus Bahasa Inggris untuk Pembelajaran Anak Usia Dini.

2. Panduan pemakaian untuk guru dalam Pembelajaran Anak Usia Dini.

3. CD yang berisi modul instruksional.

Panduan Pemakaian Silabus serta modul Bahasa Inggris untuk Pembelajaran

Anak Usia Dini

1. Pengenalan Bahasa Inggris hendaknya ditekankan dengan

menumbuhkan rasa cinta belajar Bahasa Inggris terhadap anak.

2. Dalam Pendidikan Bahasa Inggris, hendaknya tidak mentuntut anak

biar "dapat", namun agar anak “memahami". Perihal tersebut dicoba

supaya anak tidak terbebani.

3. Diperbolehkan memakai Bahasa Indonesia dalam aktivitas Pendidikan,

tetapi senantiasa meningkatkan sebagian vocabulary, antara lain:

(Hello, I, you, thank you) dan lainnya.

8|Panduan Mengajar Bahasa Inggris Untuk Guru

mengenal bahasa inggrisnya, disarankan untuk tetap memakai bahasa

Indonesia. Input Bahasa Inggris dapat diberikan melalui materi yang

5. Pemakaian modul instruksional yang disediakan bisa dimodifikasi

untuk memenuhi kebutuhan kelas. Beberapa aktivitas yang dapat

dipilih, diganti atau bahkan dihilangkan. Apabila aktivitas tersebut

kurang sesuai dengan kebutuhan di lapangan, maka aktivitas dapat

diganti, dihilangkan atau dimodifikasi sesuai dengan kreatifitas guru.

6. Motivasi anak dalam Pendidikan butuh dilindungi. Hal ini dapat

dilakukan dengan cara memberikan pujian ketika anak selesai

mengerjakan aktivitas dengan baik. Pujian tersebut dapat berupa kata-

done! atau Good!”.

7. Memberikan motivasi pula dibutuhkan kala anak lagi mengerjakan