Anda di halaman 1dari 6

TERM OF REFERENCE (TOR)

FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) KARAKTERISTIK PESANTREN AISYIYAH

A. Pendahuluan
Pada struktur Pendidikan Nasional, pesantren merupakan mata rantai yang sangat penting,
hal ini tidak hanya karena sejarah kemunculannya yang relatif lama, tetapi juga karena pesantren
telah secara signifikan ikut andil dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam
sejarahnya, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang berbasis masyarakat (society based-
education). Dalam kenyataannya, pesantren telah mengakar dan tumbuh dari masyarakat,
kemudian dikembangkan oleh masyarakat. Pesantren merupakan kenyataan sosial yang sudah
mapan dalam masyarakat Indonesia, namun tidak memperoleh perhatian dan intervensi yang
signifikan dari pemerintah untuk mengembangkan ataupun memberdayakannya. Hal ini
menjadikan pesantren tumbuh dengan kemampuan sendiri, yang pada akhirnya menumbuhkan
varian yang sangat besar, karena sangat tergantung pada kemampuan masyarakat itu sendiri.
Kesan yang muncul adalah bahwa pesantren merupakan lembaga yang eksklusif dan kurang
mengakomodasi perkembangan zaman dalam hal sistem pembelajaran serta manajemen
pengelolaannya.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2019 tentang
Pesantren pasal 8 ayat 2 dijelaskan bahwa penyelenggaraan Pesantren dilaksanakan dengan tetap
menjaga kekhasan atau keunikan tertentu yang mencerminkan tradisi, kehendak dan cita-cita,
serta ragam dan karakter Pesantren. Pasal 16; Pesantren menyelenggarakan fungsi pendidikan
berdasarkan kekhasan, tradisi, dan kurikulum pendidikan masing-masing Pesantren. Fungsi
Pendidikan Pesantren ditujukan untuk membentuk Santri yang unggul dalam mengisi
kemerdekaan Indonesia dan mampu menghadapi perkembangan zaman.
Pesantren Aisyiyah berupaya menjawab berbagai tantangan modernisasi dan globalisasi
yang berkembang dengan pesat, masyarakat menjadi individualis, pragmatis dan hedonis dalam
pola dan gaya hidup sehari-hari, sementara minimalisnya jumlah pesantren Aisyiyah dalam
mewujudkan kader-kader mubaligah dan pimpinan bangsa, menjadi motivasi bagi Pimpinan
Pusat Aisyiyah majelis Dikdasmen untuk terus berkontribusi dalam mengembangkan keberadaan
pesantren Aisyiyah yang memiliki karakterisitik pendidikan bagi kaum perempuan dan sangat
menentukan bagi kemajuan bangsa dan negara, khususnya dalam memperkuat pendidikan
berazaskan pada al-Qur’an dan al-Sunnah serta memiliki ideologi Muhammadiyah.
Hal ini tergambarkan pada visi pesantren Aisyiyah adalah berkembangnya fungsi pendidikan
pesantren yang berbasis al-Islam Kemuhammadiyahan, holistik, intergratif bertatakelola baik dan
berkeunggulan.
Dalam memperkuat visi tersebut Pimpinan Pusat Aisyiyah akan melakukan Fokus Group
Discussion (FGD) dalam rangka melakukan kajian terhadap karakteristik pesantren perempuan
sehingga bisa berkontribusi pada bangsa dan negara. Hal ini sangat dirasakan kebermanfaatan
baik di lingkungan Aisyiyah dan Muhammadiyah dalam mengelola pesantren atau asrama yang
dihuni oleh santriwati/perempuan. Peranan pesantren di bidang kesehatan perlu juga
diperhatikan, karena sangat menentukan dalam proses pembelajaran santriwati. Permasalahan
kesehatan masih sering terjadi di asrama, termasuk masalah kurangnya pengetahuan dan
keterampilan santriwati dalam menjaga kesehatan reproduksi. Permasalahan kesehatan
reproduksi ini perlu mendapat perhatian khusus baik oleh santriwati maupun pengelola pesantren
dan juga pengurus Aisyiyah.

B. Tujuan
Kegiatan ini memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Melakukan diskusi terkait karakteristik pesantren Aisyiyah dan dinamikanya dalam


mengelola santriwati di asrama.
2. Memetakan permasalahan yang berkembang di pesantren Aisyiyah dan solusi yang
ditawarkan.
3. Curah pendapat dan kontribusi pemikiran terkait pengelolaan asrama santriwati.
4. Mengembangkan dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi kesehatan
reproduksi santriwati.
5. Tantangan Pesantren Aisyiyah dalam mewujudkan kader-kader ulama/umara dan
mubaligah.

C. Manfaat
Kegiatan ini membawa manfaat sebagai berikut:
1. Terumuskannya karakteristik pesantren Aisyiyah sebagai identitas dan jati diri
Aisyiyah
2. Terpetakannya permasalahan yang berkembang di pesantren Aisyiyah
3. Terumuskannya draf dalam pengelolaan asrama yang kondusif, sehat dan aman bagi
santriwati.
4. Terciptanya lingkungan belajar yang kondusif bagi kesehatan reproduksi santriwati.
5. Terwujudkan kader-kader ulama/umara dan mubaligah dari pesantren Aisyiyah

D. Peserta
Kegiatan ini akan diikuti oleh 50 peserta, yang terdiri dari;
1. Pimpinan Pusat Aisyiyah 5 orang
2. PPA majelis Dikdasmen 12 orang
3. PWA Majelis Dikdasmen yang memiliki pesantren/AIBS/Madrasah 15 orang
4. Mudir/Kepala Sekolah AIBS/Musyrifah 18 orang

E. Materi dan Narasumber;


1. Kebijakkan dalam penyelenggaraan Pesantren oleh Dr. H. Waryono Abdul Gofur
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI
2. Pengelolaan Managemen Pesantren Muhammadiyah oleh Lembaga Pengembangan
Pondok Pesantren Muhammadiyah (LP3M), oleh; Dr. H. Masykuri, MA
3. Mengembangkan dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif bagi kesehatan
reproduksi santriwati, oleh; dr. Dian Indah Wati, Sp.OG, (dokter RS Muhammadiyah
Bandung)
4. Konsep Pesantren Aisyiyah/ Pesantren berbasis Gender, oleh; Prof. Dr. Hj. Masyithoh,
M.Ag
5. Best Practice pengelolaan asrama putri oleh Mudir Muallimaat Yogyakarta

F. Pembahas
Pada kegiatan ini diharapkan masing-masing pengelola pesantren/AIBS Aisyiyah
menyampaikan informasi yang mendalam terkait pengelolaan pesantren Aisyiyah, khususnya
layanan kehidupan berasrama santriwati yang terkait dengan pola hidup, lingkungan aman dan
nyaman untuk santriwati. Masing-masing pengelola pesantren menyampaikan best practice
selama 10 menit dalam menjaga lingkungan yang kondusif bagi kesehatan reproduksi santriwati;

1. Pondok Pesantren Puteri Ummul Mukminin (PPPUM) Makassar; Jl. Perintis


Kemerdekaan Km 17 Kel. Pai Kec. Biringkanaya Makassar Sulawesi Selatan
2. Pondok Pesantren Putri ‘Aisyiyah ‘Imadul Bilad, Lampung; Jl Abri, No.15 A, Metro
Timur, Lampung.
3. Ma’had ‘Aisyiyah Tahfidzul Qur’an Gemolong Kab. Sragen
4. Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) ‘Aisyiyah Nganjuk
5. (AIBS) Bojonegoro; JL. Sikatan no. 331 B Sumberrejo Bojonegoro, Sumberejo,
bojonegoro, Jawa Timur 62191
6. (AIBS) Bandung; Jl. Terusan Rancagoong II No. 5 Bandung
7. (ABSM) Malang; Jl. Argomoyo No. 35, Lawang-Malang- Jawa Timur- Indonesia

G. Waktu Pelaksanaan

Pelaksanaan pada tanggal 24 Juli 2021

Jam Materi Petugas/Nara sumber

08.00 sd 08. Pembukaan MC/Moderator


30  Pembacaan Ayat suci al-Qur’an Dr. Fahriany, MA
 Menyanyikan lagu Indonesia Raya
 Menyanyikan Mars Aisyiyah
 Sambutan Ketua Majelis Dra. Fitniwilis, M.Pd
 Sambutan PP Aisyiyah, sekaligus membuka Prof. Dr. Hj. Masyithoh,
acara, oleh Koordinator Majelis Dikdssmen M.Ag
08.30-10.00 1. Kebijakkan dalam penyelenggaraan Dr. H. Waryono Abdul
Pesantren Gofur Direktur Pendidikan
Diniyah dan Pondok
Pesantren Kemenag RI

Lembaga Pengembangan
2. Pengelolaan Managemen Pesantren Pondok Pesantren
Muhammadiyah Muhammadiyah (LP3M),
oleh; Dr. H. Masykuri,
MA

10.00-12.00 Moderator
Dra. Herwina Bahar, MA

1. Mengembangkan dan menciptakan dr. Dian Indah Wati,


lingkungan belajar yang kondusif bagi Sp.OG
kesehatan reproduksi santriwati,

Mudir Muallimaat
2. Best Practice pengelolaan asrama putri Yogyakarta

3. Konsep Pesantren Aisyiyah/ Pesantren Prof. Dr. Hj. Masyithoh,


berbasis Gender M.Ag

13.00-15.00 Pembahas: Pemandu:

1. Pondok Pesantren Puteri Ummul Dra. Rifqiyati, M.Ag


Mukminin (PPPUM) Sulawesi Selatan
2. Pondok Pesantren Putri ‘Aisyiyah ‘Imadul
Bilad, Lampung;
3. Ma’had ‘Aisyiyah Tahfidzul Qur’an
Gemolong Kab. Sragen
4. Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ)
‘Aisyiyah Nganjuk
5. (AIBS) Bojonegoro; Sumberejo,
bojonegoro, Jawa Timur
6. (AIBS) Bandung;
7. (ABSM) Malang
15.00-15.30 Penutup Ketua PPA Majelis
Dikdasmen

H. Pelaksana

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Pimpinan Pusat Aisyiyah Majelis Dikdasmen, Devisi
Agama melalui daring via link zoom

I. Penutup
Mudah-mudahan kegiatan ini menghasilkan rumusan kebijakkan terkait pengelolaan
pesantren Aisyiyah yang berkarakteristik yang memperhatikan kebersihan diri dan
lingkungan untuk kesehatan dan kenyamanan santriwati sehingga dapat mewujudkan
kader-kader Aisyiyah yang sholehah, unggul dan berkarakter dalam mendidik generasi,
umat dan bangsa.

Jakarta, 5 Juli 2021

Tim Devisi Agama

Anda mungkin juga menyukai