BAB 5
5.1 UMUM
Konsultan dalam Bab ini menyajikan pendekatan umum untuk pelaksanaan dan
lingkup pekerjaan yang diminta dalam Kerangka Acuan Kerja, apresiasi terhadap
latar belakang proyek dan jangka waktu pelaksanaan yang telah ditentukan.
Tenaga ahli Konsultan yang akan ditugaskan pada proyek ini, adalah gabungan
dari tenaga ahli yang mempunyai keahlian multi disiplin. Para anggota tim telah
ruang lingkup pekerjaan yang ada dalam Kerangka Acuan Kerja, konsultan dalam
yang sejenis dengan pekerjaan ini. Oleh karena itu, konsultan telah mengerti
JOSLLY FD SASAUW 5. 1
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
pekerjaan sejenis.
Hasil dari PENGAWASAN Teknis Pembangunan Gedung ICCU ini adalah mencakup
kumpulan dokumen teknik yang dapat memberikan gambaran produk yang ingin
1. Tahap Persiapan.
b. Survai Detail:
- Pengukuran Topografi.
- Survai Geologi.
- Survai Hidrologi.
3. PENGAWASAN Teknis :
Tugas, referensi seperti di bawah ini akan diterapkan dan dipakai sebagai dasar
JOSLLY FD SASAUW 5. 2
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
03.
038/T/BM/1997.
awal trase jalan berdasarkan data primer dan melakukan survai lapangan untuk,
menganalisis dan menentukan trase definitif yang memenuhi syarat teknis, ekonomis
dan lingkungan.
Menyiapkan peta dasar berupa peta topografi skala 1 : 100.000 samapai dengan
1 : 50.000 dan peta-peta pendukung lainnya seperti peta geologi skala 1 : 250.000
sampai dengan 1 : 25.000, tata guna lahan dan dokumen-dokumen lain yang berkaitan
dengan studi kelayakan dan analisis mengenai dampak lingkungan. Rencana trase
jalan yang disurvai adalah rencana trase terbaik yang diperoleh dari beberapa
JOSLLY FD SASAUW 5. 3
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
- Harga satuan upah/bahan pada proyek yang sedang berjalan di sekitar lokasi
pekerjaan.
mengenai kondisi perkerasan yang ada dan kondisi geometrik jalan yang
bersangkutan.
rata-rata setiap 1,0 km yang tercatat selama berkendaraan dan mengisikannya dalam
formulir.
2. Jenis bahan perkerasan yang ada, misalnya kerikil, tanah, soil cement, dll.
3. Nilai kekasaran jalan (Road Condition (ndex)yang dapat diperoleh dari survey
4.
R.C.I. KONDISI VISUAL TYPE PERMUKAAN TIPIKAL
8-10 Sangat Rata dan Halu Hotmix (AC dan HRS) yang beru dibuat/ditingkatkan dengan
beberapa lapisan aspa
7-8 Sangat baik dan Rata. Hotmix setelah dipakai beberapa tahun atau lapisan tipis hotmix
diatas Penetrasi Macadam
6-7 Baik Hotmix lama. Nacas / Lasbutog baru
5-6 Cukap, sedikit/tidak ada .ubang, Penetrasi. Macadam. Lata-bum :>aru, Lasbutog baru
tetapi permukaan jalan tidak rata
4-5 Jelek, kadang-kadang ada Penetrasi Macadam setelah pemakaian 2 atau 3 tahun. jalan
lubang, permukaan jalan kerikil yang tidak terpelihara.
Tidak rata
3-4 Rusak, bergelombang, Banyakl Penetrasi Macadam lama, Latasbum lama, Jalan kerikil yang tidak
ubang terpeiihara.
2-3 Rusak berat, banyak lubang dan Semua type perkerasan yang diabaikan
seluruh daerah Perkerasan
hancur
JOSLLY FD SASAUW 5. 4
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
5. Kondisi daerah samping ja!an serta sarana utilitas yang ada seperti saluran
6. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang
diperoleh seperti nomor dan nama ruas jalan, arah pengambilan foto, tanggal
Identifikasi trase, yang didasarkan pada gambar rencana trase yang telah
Pada tinjauan titik awal dan titik akhir pekerjaan, data diambil sejauh 200 m
Pemeriksaan Kelandaian.
JOSLLY FD SASAUW 5. 5
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Informasi yang diperoleh dan harus dicatat dalam formulir tersedia adalah
sebagai berikut:
pemeliharaan.
diambil dari arah memanjang dan melintang, foto diambil pada formulir
terlampir.
Pembuatan Dokumentasi.
JOSLLY FD SASAUW 5. 6
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
sekurang-kurangnya pada :
f. Lokasi Quarry.
Survai topografi dilaksanakan pada pembuatan jalan baru maupun pada daerah-
daerah yang akan direlokasi serta daerah-daerah khusus. Tujuan survai topografi
dalam pekerjaan ini adalah mengumpulkan data koordinat dan ketinggian permukaan
bumi sepanjang rencana trase jalan d'i dalam koridor yang ditetapkan. Dalam hal ini
diperlukan peta topografi skala 1 : 1.000 yang akan digunakan untuk PENGAWASAN
geometri jalan.
ini.
1. Pekerjaan Perintisan
Pekerjaan ini bertujuan merintis atau membuka sebagian daerah yang akan
pembakaran. Untuk perintisan arah melintang jalan, dilakukan pada setiap patok
2. Pekerjaan Pengukuran
JOSLLY FD SASAUW 5. 7
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Awal pengukuran dilakukan pada tempat yang mudah dikenal dan arnan,
kemudian dilakukan pembuatan titik awal (BM) yang diambil dari titik triangulasi
Sisi poligon atau jarak antara titik poligon maksimal 100 meter diukur
digunakan untuk titik-titik ikat. Patok poligon dan profil dibuat dari kayu
patok poligon maupun patok profil diberi tanda cat kuning dengan tulisan
untuk profil memanjang, titik yang terletak di sumbu jalan diberi paku
sehingga bagian patok yang ada di bagian atas tanah adalah kurang lebih 25
dalam second.
satuan kilometer
JOSLLY FD SASAUW 5. 8
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Benang atas (BA), benang tengah (BT) dan benang bawah (BB), dengan
a. Pengukuran situasi
lainnya yang ada ditepi jalan akan diambil dan dihitung koordinatnya.
yang diusulkan.
ketentuaan khusus
dipergunakan.
JOSLLY FD SASAUW 5. 9
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Gambar ukur yang berupa gambar situasi digambar pada kertas milimeter dengan
skala 1 : 1.000 dan garis ketinggian dengan interval 1 m. Garis-garis grid dibuat
setiap 10 cm. Koordinat grid terluar (dari gambar) harus dicantumkan harga absis
(x) dan ordinat (y). Ketinggian titik detail dicantumkan dalam gambar ukur,
begitu pula semua keterangan yang penting. Titik ikat atau titik mati serta titik
ikat baru dimasukkan dalam gambar dengan diberi tanda khusus. Koordinat
beserta ketinggian poligon utama dicantumkan dalam gambar dan dilampiri daftar
7. Pengukuran Khusus
melintang sebesar 25 m.
JOSLLY FD SASAUW 5. 10
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
• Pemeriksaan theodolith :
> Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung
> Sumbu I vertikal, dengan koreksi nivo kotak dan nivo tabung > Garis
b. Pemasangan patok-patok
atau pipa pralon ukuran A inchi yang diisi adukan beton dan di atasnya
dipasang neut dari baut, ditempatkan pada tempat yang aman dan mudah
terlihat. Patok dipasang tiap 1 (satu) km dan pada tiap lokasi rencana
atas tanah setinggi 20 cm, dicat warna kuning, diberi lambang PL), notasi
Untuk setiap titik poligon dan sipat datar harus digunakan patok kayu
yang cukup keras, lurus dengan diameter sekitar 5 cm, panjang sekurang-
diberi paku, kemudian ditanam kuat. Bagian yang masih tampak diberi
patok bantu.
JOSLLY FD SASAUW 5. 11
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Sisi poligon atau jarak antar titik poligon, diukur dengan meteran atau
(double stand).
JOSLLY FD SASAUW 5. 12
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
benangnya, yaitu Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT), dan Benang
dipenuhi 2 BT = BA + BB.
e. Pengukuran situasi
semua objek yang dibentuk oleh alam, maupun manusia yang ada di
dan kerapatan titik yang cukup sehingga dihasilkan gambar situasi yang
benar.
JOSLLY FD SASAUW 5. 13
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
g. Pengamatan matahari
formulir yang diterbitkan oleh Direktorat Bina Teknik, Ditjen Bina Marga.
Perhitungan mengacu pada tabel almanak matahari yang diterbitkan oleh Dit
Top TNI-AD untuk tahun yang sedang berjalan dan dilakukan di lokasi
pekerjaan.
h. Perhitungan koordinat
boleh diberikan atas dasar nilai rata-rata, tapi harus diberikan berdasarkan
panjang kaki sudut (kaki sudut yang lebih pendek mendapatkan koreksi
Perhitungan sipat datar dilakukan hingga 4 desimal (ketelitian 0,5 mm), dan
JOSLLY FD SASAUW 5. 14
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
perkiraan kuantitasnya.
Lingkup pekerjaan pada penyelidikan geoteknik ini adalah sebagai berikut ini.
1. Penyelidikan Geologi.
2. Penyelidikan Lapangan.
rencana trase jalan untuk setiap jarak 500 - 1.000 meter difakukan
- loupe atau kaca pembesar untuk mengidentifikasi jenis mineral yang ada.
3. Pemetaan.
Pemetaan dilakukan pada jenis batuan yang ada di sepanjang rencana trase
1 : 2.000 ukuran A3. Pemetaan mencakup jenis struktur geologi yang ada
pengamatan tentang :
JOSLLY FD SASAUW 5. 15
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
gerakan tanah,
kondisi drainase alami, pola aliran air permukaan dan tinggi muka air
tanah,
Kondisi stabilitas badan jalan diidentifikasi dari gejala struktur geologi yang
ada, jenis dan karakteristik batuan, kondisi lereng, serta kekerasan batuan.
Ketiga hal di atas diidentifikasi jenis gerakan, faktor penyebab dan usaha-
usaha penanggulangannya.
5. Lokasi Quarry.
Penentuan lokasi quarry baik untuk perkerasan jalan maupun untuk bahan
timbunan (borrow pit) diutamakan yang ada di sekitar badsn jaian. Bila
tidak dijumpai, maka harus terdapat informasi lokasi quarry lain yang dapat
dimanfaatkan.
JOSLLY FD SASAUW 5. 16
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
a. Penyelidikan Lapangan
Pengamatan visual
contoh tanah. Setiap contoh tanah diberi identitas yang jelas (nomor
sumur uji, lokasi, kedalaman). Setiap sumuran uji yang digali dan contoh
tanah yang diambil di-foto. Dalam foto diberi identitas nomor sumur uji
dan lokasi.
Dilakukan dengan cara bor tangan menggunakan tabung contoh tanah (split
tube untuk tanah keras atau piston tube untuk tanah iunak). Setiap contoh
tanah diberi identitas yang jelas (nomor bor tangan, lokasi dan kedalaman).
Setiap pemboran tangan dan contoh tanah yang diambil di-foto. Dalam foto
JOSLLY FD SASAUW 5. 17
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai CBR lapisan tanah dasar
yang dilakukan pada ruas-ruas jalan belum diaspal seperti jalan tanah, jalan
atau jalan aspal yang telah rusak hingga tampak lapisan pondasinya at'au
berikut:
(1). AIat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan ketentuan ukuran
yang disyaratkan.
(3). Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan untuk permukaan jalan tanah
(4). Harus dicatat ketebalan don, jenis setiap bahan perkerasan yang ada
Japis'an dasar, kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangat keras
(lapis batuan).
(7). Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.
(8). Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini dicatat dalam formulir HR
2.2.1.
c.Penyelidikan Laboratorium
Pengujian di laboratorium meliputi antara lain (jika tidak ditentukan lain oleh
Pengguna Jasa) :
JOSLLY FD SASAUW 5. 18
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
71982).
,dan bangunan air yang ada, guna keperluan anaiisis hidrologi, penentuan debit
debit, dan tinggi muka air banjir rencana dengan metoda yang sesuai.
4. Menganalisis pola aliran air pada daerah recana trass jalan untuk
JOSLLY FD SASAUW 5. 19
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Untuk menghitung besarnya beban ganclar kumulattf selama umur rencana dan
yaitu suatu seksi jalan yang mempunyai karakteristik seragam dalam beberapa
Kriteria Desain :
b. Kenaikan awal LHR segera sesudah jalan yang direhabilitasi telah dibuka
JOSLLY FD SASAUW 5. 20
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
• Pertimbangan ekonomi.
Elevasi jembatan.
Pertimbangan ekonomi.
JOSLLY FD SASAUW 5. 21
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
diperlukan.
4. Keselamatan lalulintas
persyaratan yang ditetapkan dalam standar geometri jalan dan sesuai dengan
a) Klasifikasi PENGAWASAN
b) Lalulintas (traffic)
c) Kecepatan rencana
d) Potongan melintang
e) Jalur lalulintas
f) Bahu jalan
g) Alinemen horisontal
• Superelevasi
• Bagian peralihan
h) Kemiringan melintang
JOSLLY FD SASAUW 5. 22
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
i) Alinemen vertikal
• Landai maksimum
• Jalur pendakian
• Lengkung vertikal
j) Persimpangan sebidang
• Kecepatan rencana
6. Alinemen horisontal
Alinemen horisontal atau trase suatu jalan adalah proyeksi dari rencana
7. Alinemen vertikal
• Alinemen vertikal adalah garis potong yang dibentuk oleh bidang vertikal
(naik/turunnya jalan).
8. Diagram superelevasi
JOSLLY FD SASAUW 5. 23
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Pada saat sebuah kendaraan menyiap kendaraan lain yang bergerak lebih lambat,
posisi yang dipilih pengemudi terutama tergantung pada lebar jalan atau bagian
penggunaan lebar lajur yang cukup besar pada jalan-jalan dimana kendaraan
• Truk/bus/semitrailer : 2,50 m
Banyaknya lajur yang diperlukan sangat tergantung dari volume lalulintas yang
diharapkan.
JOSLLY FD SASAUW 5. 24
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
lalulintas, berfungsi:
15. Talud
landai yang aman. Berdasarkan keadaan tanah atau kondisi jalan, mungkin juga
Pengaman tepi bertujuan untuk memberikan ketegasan tepi badan jalan. Jika
JOSLLY FD SASAUW 5. 25
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
a. Kendaraan rencana
• Mobil penumpang
• Bus, truk
Jenis kendaraan Panjang Lebar Tinggi Depan Jarak gandar Belakang Radius
Kendaraan 4,7
Total 1,7
total 2,0 0,8
tergantung 1,2 2,7
tergantun 6,0min.
putar
penumpang
Truk/bus ' 12,0 2,5 4,5 1,5 6,5 4,0 12,0,
tanpa gandengan '
Kombinasi 16,5 2,5 4,0 1,3 4,0 (depan) 2,2 12,0
9,0
b. Kecepatan rencana
dan korelasi segi-segi fisik dari suatu jalan yang mempengaruhi operasi
kendaraan.
JOSLLY FD SASAUW 5. 26
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
pegunungan.
terlalu besar dan tidak dalam jarak yang terlalu pendek. Perbedaan sebesar
rencana geometri yang cukup berarti, kecuaii terdapat hal-hal yang sangat
khusus.
penentuan jumlah dan lebar lajur adalah : Lalulintas harian -rata (LHR).
penampang jalan pada jalur jalan selama 1 jam dengan kondisi serta arus
lalulintas tertentu.
Lebar dan jumlah lajur yang dibutuhkan tidak dapat direncanakan dengan
baik walaupun LHR telah ditentukan. Hal ini disebabkan oleh karena
rencana belum ditentukan. Lebar lajur yang dibutuhkan akan lebih lebar
JOSLLY FD SASAUW 5. 27
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
lalulintas.
Kenyamanan dari kondisi arus lalulintas yang ada tidak cukup hanya
Tingkat pelayanan A
Dengan ciri-ciri:
Tingkat pelayanan B
Dengan ciri-ciri:
tetap
Tingkat pelayanan C
Dengan ciri-ciri:
JOSLLY FD SASAUW 5. 28
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
diinginkannya.
Tingkat pelayanan D
Dengan ciri-ciri:
kecepatan perjalanan
Tingkat pelayanan E
Dengan ciri-ciri:
Tingkat pelayanan F
Dengan ciri-ciri :
Jarak pandangan adalah panjang jalan didepan kendaraan yang masih dapat
JOSLLY FD SASAUW 5. 29
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
rambu lalulintas.
menghentikan kendaraan.
tetap,
disiap,
JOSLLY FD SASAUW 5. 30
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
menurut AASHTO '90 = 1,06 m (3,5 ft) dan tinggi obyek yaitu
tinggi 1,00 m.
berlawanan arah.
JOSLLY FD SASAUW 5. 31
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Jalur rencana merupakan salah satu jalur lalulintas dari suatu arus
kendaraan (C) untuk kendaraan ringan dan berat yang lewat pada
kendaraan (C)".
• Kelandaian.
• Curah hujan.
JOSLLY FD SASAUW 5. 32
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
:
5.4.8.2. Rigid Pavement (Perkerasan Kaku)
JOSLLY FD SASAUW 5. 33
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
• Pemeliharaan ringan.
c. Sangat kaku
• Tanah dasar.
• Pondasi.
• Slab beton.
• Sambungan :
(construction joint).
4. Bahan
JOSLLY FD SASAUW 5. 34
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
(jenis I).
5. Slab beton
6. Grooving
Fungsi:
• Skid resistance.
• Texture depth.
Jenis :
nyaman.
lebih nyaman.
jam.
JOSLLY FD SASAUW 5. 35
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
sebagai sliding & transfer of load devices, satu bagian sisi harus
terhadap beton.
Air hujan (air) yang jatuh di suatu daerah harus dapat segera dibuang.
Untuk keperluan itu harus dibuatkan saluran-saluran guna menampung air hujan
pembuangan. Saluran pembuangan ini mengalirkan air tadi lebih lanjut ke sungai
Analisa Parameter
Setelah dilihat hasil analisa data kedua metoda ternyata secara umum
metoda Mekanik dengan prosedur TRRL memberikan hasil tebal lapis overlay
lebih besar daripada Metoda Empirik dengan prosedur Bina Marga. Hal ini terjadi
JOSLLY FD SASAUW 5. 36
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Untuk jumlah repetisi beban lalu lintas yang sama misalnya 0,5 x 10 6
standar axle maka overlay yang direncanakan menurut TRRL akan mereduksi
defleksi sampai 0,75 mm sedangkan menurut Bina Marga overlay akan mereduksi
defleksi sapai 1,17 mm. Hal ini berarti TRRL membutuhkan tebal overlay yang
lebih besar dari Bina Marga karena mereduksi defleksi 0,42 mm lebih besar dari
material standar yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sama, dalam hal
ini yang dimaksud adalah granular material untuk base CGRA (Canadian Good
“Faktor Ekivalen” (FE) dari material overlay. Dalam hal ini TRRL menggunakan
faktor ekivalen berkisar 3.0 – 4.0 sedangkan Bina Marga berkisar 2.0 – 3.0 sehingga
besarnya faktor ekivalen ini juga mempengaruhi tebal overlay yang dihasilkan
Adapun faktor koreksi temperatur pada kedua metoda sama yaitu 35 0c karena
overlay tetapi berpengaruh pada base apabila tidak memadai maka perlu
dilakukan rekontruksi base, dalam kasus ini tegangan dan regangannya masih
memadai.
Perbandingan tebal overlay dari kedua metoda dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik
Tebal Overlay
15
10 Series1
5 Bina
Series2
0 Marga
I II III IV V TRRL
Seksi
JOSLLY FD SASAUW 5. 37
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Umum
1) Uraian
penumpukan tanah atau batu atau bahan lain dari jalan atau sekitarnya yang
air dan selokan, untuk formasi galian atau pondasi pipa, gorong-gorong,
Direksi Pekerjaan.
i) Galian Biasa
JOSLLY FD SASAUW 5. 38
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
volume 1 meter kubik atau lebih dan seluruh batu atau bahan lainnya yang
ini tidak termasuk galian yang menurut Direksi Pekerjaan dapat dibongkar
dengan penggaru (ripper) tunggal yang ditarik oleh traktor dengan berat
(Tenaga Kuda).
untuk Struktur. Setiap galian yang didefinisikan sebagai Galian Biasa atau
Galian Struktur terbatas untuk galian lantai pondasi jembatan, tembok beton
penahan tanah, dan struktur pemikul beban lainnya selain yang disebut dalam
Spesifikasi ini.
bahan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan; pembuangan bahan galian yang
pembongkarannya.
JOSLLY FD SASAUW 5. 39
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Pekerjaan.
terlebih dahulu oleh Direksi Pekerjaan sebelum bahan ini dipandang cocok
3) Toleransi Dimensi
galian perkerasan beraspal tidak boleh berbeda lebih dari 2 cm dari yang
terbuka terhadap aliran air permukaan harus cukup rata dan harus
JOSLLY FD SASAUW 5. 40
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
galian untuk tanah dasar, formasi atau pondasi yang telah selesai
JOSLLY FD SASAUW 5. 41
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
digali.
sekitarnya, yang jika tidak dilaksanakan dapat menjadi tidak stabil atau
maka galian tanah yang lebih dari 5 meter harus dibuat bertangga
Direksi Pekerjaan.
keperluan lainnya tidak diijinkan berada atau beroperasi lebih dekat 1,5
m dari tepi galian parit untuk gorong-gorong pipa atau galian pondasi
telah terpasang dalam galian dan galian tersebut telah ditimbun kembali
JOSLLY FD SASAUW 5. 42
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
galian.
yang tidak tepat atas setiap bahan peledak dan harus menjamin
lain terjatuh ke dalamnya, dan setiap galian terbuka pada lokasi jalur
lalu lintas maupun lokasi bahu jalan harus diberi rambu tambahan pada
malam hari berupa drum yang dicat putih (atau yang sejenis) beserta
Milik Jalan.
JOSLLY FD SASAUW 5. 43
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
6) Jadwal Kerja
pekerjaan berikutnya.
aspal pada hari yang sama sehingga dapat dibuka untuk lalu lintas.
a) Seluruh galian harus dijaga agar bebas dari air dan Kontraktor
atau tempat lain dimana air atau tanah rembesan (seepage) mungkin
tempat kerja dengan memasok air bersih yang akan digunakan oleh
JOSLLY FD SASAUW 5. 44
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
yang memadai.
elevasi rancangan.
Kontrak.
JOSLLY FD SASAUW 5. 45
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
setiap utilitas bawah tanah yang masih berfungsi seperti pipa, kabel,
operasi kegiatannya.
Bilamana bahan timbunan pilihan atau lapis pondasi agregat, agregat untuk
campuran aspal atau beton atau bahan lainnya diperoleh dari galian sumber
yang diperlukan dan membayar konsesi dan restribusi kepada pemilik tanah
maupun pihak yang berwenang untuk ijin menggali dan mengangkut bahan-
bahan tersebut.
a) Semua bahan galian tanah dan galian batu yang dapat dipakai
kembali.
permanen.
JOSLLY FD SASAUW 5. 46
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
tiap bahan galian yang tidak disetujui oleh Direksi Pekerjaan untuk
Direksi Pekerjaan.
galian yang tidak terpakai atau yang tidak memenuhi syarat untuk
disyaratkan dalam Pasal 3.1.3.(2).(f) dan perolehan ijin dari pemilik atau
menjadi milik Kontraktor atau bila memenuhi syarat dan disetujui oleh
JOSLLY FD SASAUW 5. 47
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
saluran air.
yang rata dan rapi dengan tepi dan lereng yang stabil dan saluran
5.7 TIMBUNAN
UMUM
1) Uraian
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu timbunan biasa, timbunan pilihan dan
saluran air dan lokasi serupa dimana bahan yang plastis sulit dipadatkan
JOSLLY FD SASAUW 5. 48
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
daerah yang rendah dan selalu tergenang oleh air, yang menurut pendapat
Direksi Pekerjaan tidak dapat dialirkan atau dikeringkan dengan cara yang
yang dipasang sebagai landasan untuk pipa atau saluran beton, maupun
bahan drainase porous yang dipakai untuk drainase bawah permukaan atau
Bahan timbunan jenis ini telah diuraikan dalam Seksi 2.4 dari Spesifikasi ini.
atau dengan derek, dikerjakan sesuai dengan Spesifikasi ini dan sangat
3) Toleransi Dimensi
disetujui.
JOSLLY FD SASAUW 5. 49
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
4) Standar Rujukan
90)
SNI 03-1967-1990 : Metode Pengujian Batas Cair dengan Alat
(AASHTO T 89 - Casagrande.
90)
SNI 03-1966-1989 : Metode Pengujian Batas Plastis.
(AASHTO T 90 -
87)
SNI 03-1742-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Ringan Untuk
(AASHTO T 99 - Tanah.
90)
SNI 03-1743-1989 : Metode Pengujian Kepadatan Berat Untuk
90)
SNI 03-2828-1992 : Metode Pengujian Kepadatan Lapangan
86)
SNI 03-1744-1989 : Metode Pengujian CBR Laboratorium.
JOSLLY FD SASAUW 5. 50
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
(AASHTO T193 -
81)
AASHTO :
Actions
persetujuan awal mutu bahan akan ditetapkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi
dalam Pasal 3.2.2 dengan paling sedikit tiga contoh yang mewakili sumber
bahan yang diusulkan, yang dipilih mewakili rentang mutu bahan yang
Direksi Pekerjaan tetapi untuk setiap 1000 meter kubik bahan timbunan yang
diperoleh dari setiap sumber bahan paling sedikit harus dilakukan suatu
JOSLLY FD SASAUW 5. 51
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
lebih dari 10 % bahan yang tertahan pada ayakan ¾”, kepadatan kering
Pekerjaan.
tanah dasar harus dipadatkan sampai dengan 100 % dari kepadatan kering
timbunan yang dipadatkan sesuai dengan SNI 03-2828-1992 dan bila hasil
dari Seksi ini. Pengujian harus dilakukan sampai kedalaman penuh pada
lokasi yang diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, tetapi harus tidak boleh
pengujian bahan yang lengkap harus dilakukan untuk setiap 1000 meter
memanjang sepanjang timbunan, dimulai pada tepi luar dan bergerak ke arah
sumbu jalan, dan harus dilanjutkan sampai tidak ada gerakan yang tampak di
JOSLLY FD SASAUW 5. 52
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
bawah peralatan berat. Setiap lapis harus terdiri dari batu bergradasi menerus
batu sebelum lapis berikutnya dihampar. Batu tidak boleh digunakan pada 15
cm lapisan teratas timbunan dan batu berdimensi lebih besar dari 10 cm tidak
4) Percobaan Pemadatan
peralatan pemadat dan kadar air sampai kepadatan yang disyaratkan tercapai
sehingga dapat diterima oleh Direksi Pekerjaan. Hasil percobaan lapangan ini
UMUM
1) Uraian
Penutup Aspal, Lapis Pondasi Semen Tanah atau Lapis Pondasi Beraspal
Kondisi.
JOSLLY FD SASAUW 5. 53
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
dalam Seksi 8.1 maupun Pengembalian Kondisi Bahu Jalan Lama pada
3) Toleransi Dimensi
JOSLLY FD SASAUW 5. 54
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
a) Ketinggian akhir setelah pemadatan tidak boleh lebih tinggi atau lebih
b) Seluruh permukaan akhir harus cukup halus dan rata serta memiliki
kelandaian yang cukup, untuk menjamin berlakunya aliran bebas dari air
permukaan.
4) Standar Rujukan
Standar rujukan yang relevan adalah yang diberikan dalam Pasal 3.2.1(4)
bahan lain di atas tanah dasar atau permukaan jalan, berikut ini :
6) Jadwal Kerja
JOSLLY FD SASAUW 5. 55
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
mencegah kerusakan tanah dasar atau permukaan jalan oleh aliran air
permukaan.
tanah dasar dapat menjadi rusak. Oleh karena itu, luas pekerjaan penyiapan
tanah dasar yang tidak dapat dilindungi pada setiap saat harus dibatasi
(rutting) atau gelombang yang terjadi akibat kelalaian pekerja atau lalu
JOSLLY FD SASAUW 5. 56
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Direksi Pekerjaan, setiap kerusakan pada tanah dasar yang mungkin terjadi
akibat pengeringan, retak, atau akibat banjir atau akibat kejadian alam
lainnya.
dari lalu lintas yang diijinkan melewati tanah dasar, dan Kontraktor harus
lebar jalan.
UMUM
1) Uraian
permukaan, pelebaran tepi untuk jalan dengan volume lalu lintas rendah dan
sedang, dan pelapisan kembali jalan dengan volume lalu lintas rendah.
JOSLLY FD SASAUW 5. 57
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Untuk setiap kelas tersedia dua amplop gradasi. Gradasi yang lebih halus
(C/10 dan E/10) harus digunakan juka tersedia agregat yang memenuhi syarat,
3) Standar Rujukan
84)
SNI 03-3407-1994 : Metode Pengujian Sifat Kekekalan Bentuk
JOSLLY FD SASAUW 5. 58
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
(AASHTO M208 -
87)
AASHTO :
Kuantitas agregat dan aspal harus diambil dari Tabel 6.6.3 dan harus
disyaratkan.
JOSLLY FD SASAUW 5. 59
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Catatan :
5.12 PERALATAN
a) Penumpukan Bahan
Dump Truck
Loader
b) Di Lapangan
i) Mekanis.
tiga 6 - 8 ton.
ii) Manual.
Ketel aspal.
1) Standar Rujukan
JOSLLY FD SASAUW 5. 60
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
84)
Pd S-03-1995-03 : Spesifikasi Aspal Cair Penguapan Cepat.
(AASHTO M208 -
87)
AASHTO :
AASHTO M20 - 70 : Penetration Graded Asphalt Cement.
AASHTO M140 - 88 : Emulsified Asphalt.
UMUM
1) Uraian
baru atau penggantian perlengkapan jalan lama seperti rambu jalan, patok
pangarah, patok kilomater, rel pengaman, paku jalan, mata kucing, kerb, trotoar,
lampu pengatur lalu lintas, lampu penerangan jalan dan pengecatan marka jalan
baik pada permukaan perkerasan lama maupun yang selesai di-overlay, pada
JOSLLY FD SASAUW 5. 61
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
perlengkapan jalan yang tidak terdapat di dalam Dokumen Kontrak pada saat
menyelesaikan laporan hasil survei lapangan sesuai dengan Seksi 1.9 dari
Spesifikasi ini.
4) Standar Rujukan
(type 2).
Traffic Paints.
JOSLLY FD SASAUW 5. 62
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
5.14 PENGGAMBARAN
Gambar teknik diproduksi pada skala yang sesuai dan dalam setail yang
cukup mewakili lokasi secara utu, tipologi, cakupan dan skala dari pekerjaan yang
konstruksi.
JOSLLY FD SASAUW 5. 63
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Diagram superelevasi
misalnya :
JOSLLY FD SASAUW 5. 64
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
volume dan biaya konstruksi dapat ditekan sekecil mungkin saat hasil
spesifikasi, dalam sebuah format dan pada sebuah tingkatan rinci. Hal ini ditinjau
setefiti mungkin dari jumlah atau volume dari pekerjaan yang diperlukan untuk
JOSLLY FD SASAUW 5. 65
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
b. Pekerjaan Jembatan :
- jalan pendekat,
- jembatan.
2. Perhitungan Biaya
dasar dan penggunaan lembar kerja analisis biaya untuk tiap kegiatan
untuk bahdn-bahan dan tenaga kerja dan biaya rata-rata nasional untuk
JOSLLY FD SASAUW 5. 66
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
bunga.
rencana. Agar tepat waktu, maka perlu pendekatan analisis alat berat dengan
keakuratan tinggi sehingga akan didapat Jenis alat, jumlah alat, kapasitas alat minimal
skedul pelaksanaan dengan bar-chart untuk item pekerjaan utama sehingga dapat
yang dibuat disertai data pendukung mengenai jumlah dan kapasitas peralatan yang
dipakai.
Alat berat hubungannya sangat erat sekali dan tidak terpisahkan dengan
b. Dengan volume pekerjaan tersebut dan waktu yang telah ditentukan berarti
kita harus menetapkan jenis dan jumlah alat untuk menyelesaikan pekerjaan
tersebut.
JOSLLY FD SASAUW 5. 67
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
pelaksanaan tidak meleset dari perkiraan. Ini bisa terjadi bila didukung
peralatan yang dioperasikan dapat tepat waktu dan tepat guna untuk
Pada umumnya, pada proyek jalan, aktivitas pekerjaan utama terdiri dari:
JOSLLY FD SASAUW 5. 68
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
• Excavator
• Dump Truck
• Bulldozer
• Dump Truck
Tipe atau kapasitas alat berat beserta jumla'hnya bisa 'ditentukan dan dihitung
• Stone Crusher
• Wheel Loader
Tipe atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung
berdasarkan volume batu pecah yang dibutuhkan dan waktu yang disediakan.
JOSLLY FD SASAUW 5. 69
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
• Kuantitas hotmix
• Dump Truck
• Asphalt Finisher
• Tandem Roller • .
• Air Compressor
Tipe atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung
• Wheel Loader
• Motor Grader
• Vibratory Roller
• Dump Truck
JOSLLY FD SASAUW 5. 70
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Tipe atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dan dihitung
• Volume timbunan
• Wheel Loader
• Motor Grader
• Dump Truck
Tipe atau kapasitas alat berat beserta jumlahnya bisa ditentukan dap
JOSLLY FD SASAUW 5. 71
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
• Wheel Loader
• Dump Truck
Tipe atau kapasitas alat berat bsserta jumlahnya bisa ditentukan dan
dihitung berdasarkan volume galian dan waktu yang disediakan.
Spesifik
Menurut ketentuan Bina Marga, pekerjaan pembangunan jalan terdiri dari
empat bagian yang mencakup sepuluh kelompok pekerjaan. Satu
kelompok pekerjaan terdiri dari beberapa seksi atau item kegiatan.
JOSLLY FD SASAUW 5. 72
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Bagian-1 : UMUM
Terdiri dari satu kelornpok pekerjaan yang mencakup semua seksi secara
umum. Bagian ini meliputi [Mobilisasi dan Manajemen Lapangan.
persetujuan hasil kerja oleh Pengguna Jasa, konsultan akan melakukan asistensi,
Terdiri dari satu kelompok pekerjaan yang mencakup semua seksi secara
JOSLLY FD SASAUW 5. 73
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
Mutu pekerjaan dan waktu pelaksanaan perlu diutamakan untuk itu keselamatan
A. KESELAMATAN KERJA
peralatan berat dan pada pihak ketiga, dan menjaga keselamatan umum
pelaksanaan.
PEK. PERSIAPAN
Tidak
B. ASURANSI
Ya
JOSLLY FD SASAUW 5. 74
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
JOSLLY FD SASAUW 5. 75
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
HEXAMATRA
KERJA KONTRAK
1. KEBIJAKAN K3
2. PENGAWASAN
IDENTIFIKASI
JENIS/TYPE PENGENDALIAN RISIKO
NO JENIS BAHAYA &
PEKERJAAN K3
RISIKO K3
1 2 3 4
“Survey Jenis bahaya & risiko: Pengendalian risiko K3
Pengukuran a) Terjatuh ke lubang -> a) Asuransi
Lapangan Luka berat b) Pakai alat pelindung
b) Tangan terluka
JOSLLY FD SASAUW 5. 76
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
dilaksanakan)
PU
d. dst
CONTOH:
Sasaran K3:
a. Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak korban jiwa (zero fatal
accident)
c. semua pekerja wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan risiko
pekerjaannya masing-masing
d. dst
Program K3:
JOSLLY FD SASAUW 5. 77
Pengawasan Pembangunan Gedung ICCU
Kabupaten Minahasa Utara
secara konsisten
berbahaya
ditetapkan
d. dst
4) Organisasi K3:
contoh:
Penanggung Jawab K3
JOSLLY FD SASAUW 5. 78