Anda di halaman 1dari 2

Sebagai mahasiswa kita dituntut untuk memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI).

Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak yang berkenaan dengan kekayaan yang timbul
karena kemampuan intelektual manusia. Kemampuan tersebut dapat berupa karya dibidang
teknologi, ilmu pengetahuan, seni dan sastra. Konsepsi mengenai Hak Kekayaan Intelektual
didasarkan pada pemikiran bahwa karya intelektual yang telah dihasilkan manusia
memerlukan pengorbanan tenaga, waktu, dan biaya. Dengan adanya pengorbanan tersebut
menjadikan karya yang telah dihasilkan memiliki nilai ekonomi karena manfaat yang dapat
dinikmati. Secara garis besar ruang lingkup hak kekayaan intelektual dibagi menjadi dua,
yaitu hak cipta dan hak kekayaan industri. Hak cipta terdiri dari ilmu pengetahuan, seni, dan
sastra. Hak kekayaan industri terdiri dari paten, merek, desain industri, desian tata letak
sirkuit terpadu, rahasia dagang, dan perlindungan varietas tanaman. Perlindungan hukum hak
kekayaan intelektual merupakan sistem kepemilikan yang merupakan penghargaan (reward)
atau ekspresi kepribadian atau perangsang (incentive) bagi pencipta, inovator atau pendesain
atas pengorbanannya dalam menghasilkan kreasi intelektual yang memiliki implikasi
finansial yang disignifikan. Perlindungan hukum hak kekayaan intelektual sangat diperlukan
agar para pencipta, inovator, dan pendesain tetap memiliki gairah untuk menghasilkan karya
intelektual sebanyak-banyaknya bagi kemajuan peradaban manuia.
Peran strategis perguruan tinggi lebih populer dalam tiga wacana besar yaitu sebagai
universitas pengajaran (teaching university), universitas riset (research university) dan
benteng peradaban (bastion of civilization), ketiga peran tersebut tercermin dalam tridharma
perguruan tinggi di Indonesia. Salah satu peran dari perguruan tinggi adalah sebagai
universitas riset yang dicita-citakan oleh banyak universitas di Indonesia sebagai universitas
riset kelas dunia (worldclass research university), dan menjadi universitas rujukan di bidang
penelitian. Hal ini tentunya memerlukan dukungan dan partisipasi dari seluruh civitas
akademika untuk memacu dan meningkatkan kinerja penelitiannya. Kinerja tersebut dicirikan
antara lain oleh peningkatan kemampuan meneliti, produktivitas penelitian dan publikasi
hasil penelitian. Semakin banyak penelitian yang dihasilkan tentunya semakin banyak yang
dapat diaplikasikan dalam pengabdian kepada masyarakat di satu pihak juga akan semakin
banyak artikel yang dapat dipublikasikan pada jurnal ilmiah nasional dan maupun jurnal
internasional. Selain dari banyaknya penelitian yang dilakukan oleh universitas, para
mahasiswa yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi juga mempunyai kewajiban
menghasilkan makalah yang diterbitkan di jurnal, sesuai dengan surat edaran dari Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi (DITJEN DIKTI) Nomor: 152/E/T/2012 tentang Publikasi Karya
Ilmiah, yang memberlakukan ketentuan sebagai berikut (a) Untuk lulusan program Sarjana
harus menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah. (b) Untuk lulusan program
Magister harus telah menghasilkan makalah yang terbit pada jurnal ilmiah nasional
diutamakan yang terakreditasi Dikti. (c) Untuk lulusan program Doktor harus telah
menghasilkan makalah yang diterima untuk terbit pada jurnal internasional. Seiring dengan
hal tersebut diharapkan kemampuan dosen dan mahasiswa dalam menghasilkan karya ilmiah
hasil penelitian dapat semakin meningkat sehingga jumlah artikel yang terbit di jurnal ilmiah
nasional terutama jurnal internasional semakin meningkat jumlahnya. Untuk meningkatkan
produktifitas artikel ilmiah yang bisa terbit di jurnal nasional maupun jurnal internasional,
maka Universitas Tidar melalui Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (HIMATIKA)
UNTIDAR akan menyelenggarakan “Workshop Kepenulisan Artikel Ilmiah (Online)”.
Kreatifitas adalah hal yang harus dimiliki dan dikembangkan oleh setiap
orang. Perkembangan zaman di era globalisasi saat ini kreatifitas menjadi
nomer satu dalam pengembangan diri sesorang. Karena dalam proses
mencarian kerjapun yang banyak dibutuhkan adalah kreatifitas, ketika
pendidikan yang dimilikinya sudah setrata 1, tetapi ia tidak memiliki
kreatifitas maka akan kesulit dalam melakukan pekerjaan. Saat ini, banyak
sarjana di Indonesia ang mengalami hal tersebut. Melihat keadaan ini, banyak
sekolah bahkan peguruan tinggi yang sudah mulai menerapkan dan
menampung kreatifitas peserta didiknya dengan berbagai cara dan metode.
Sehingga, proses perkembangan kreatifitas diwadahi dan tidak ada
batasannya. Ini akan melatih mereka untuk terbiasa berpikir kretif. Namun
upaya yang dilakukan masih sulit untuk disadari dan diterima oleh peserta
didik sehingga masih banyak diantara mereka yang minim akan kreatiftas.
Dalam beberapa tahun ini, minat mahasiswa dalam melakukan penelitian
semakin meningkat. Hal ini ditunjukan banyaknya proposal penelitian yang
diikuti oleh mahasiswa yaitu Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Kegiatan
PKM bertujuan untuk menampung aspirasi mahasiswa, mewadahi kreatifitas
mahasiswa, membuat mahasiswa untuk menciptakan suatu inovasi, membuat
mahasiswa untuk meneliti penemuan terbaru mereka.

Anda mungkin juga menyukai