GLOSSITIS
Disusun Oleh
Jovan Kent Kurniawan G992003082
Naufal Aminur Rahman G991906027
Dinar Fatihah Fauzi G992003044
Azkia Rachmah G992008014
Pembimbing:
Dr. Widia Susanti, drg., M.Kes
Referensi artikel ini disusun untuk memenuhi persyaratan Kepaniteraan Klinik Ilmu
Penyakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret / RS UNS
Surakarta. Makalah dengan judul:
GLOSSITIS
Oleh:
Jovan Kent Kurniawan G992003082
Naufal Aminur Rahman G991906027
Dinar Fatihah Fauzi G992003044
Azkia Rachmah G992008014
Lidah adalah organ dalam cavum oris yang penting pada tubuh manusia yang
memiliki banyak fungsi. Lidah memiliki peran dalam proses pencernaan, mengisap,
menelan, persepsi rasa, bicara, respirasi, dan perkembangan rahang. Namun, lidah
bukan hanya tempat bagi lesi lokal, tetapi juga merupakan cerminan dari keberadaan
beberapa penyakit sistemik. Lesi lokal dapat dikelompokkan menjadi congenital atau
developmental, traumatik, infeksi, neoplastik atau idiopatik, dan lesi mulut yang
berasal dari kondisi sistemik
TINJAUAN PUSTAKA
Lidah merupakan massa jaringan ikat yang tersusun otot lurik yang diliputi
oleh membran mukosa. Membran mukosa melekat erat pada otot karena jaringan
penyambung lamina propia menembus ke dalam ruang-ruang antar berkas-berkas
otot. Struktur lainnya yang berhubungan dengan lidah sering disebut lingual.
Lidah merupakan bagian tubuh penting untuk indra pengecap / taste buds
(Gambar 2) yang terdapat kemoreseptor untuk merasakan respon rasa asin, asam,
pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga mulut akan
direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda.
A. Definisi Glossitis
Glositis merupakan suatu kondisi peradangan yang terjadi pada lidah yang
ditandai dengan terjadinya deskuamasi papila filiformis sehingga menghasilkan
daerah kemerahan yang halus dan mengkilat. Glositis bisa terjadi akut atau kronis.
Penyakit ini dapat mencerminkan kondisi dari lidah itu sendiri atau merupakan
cerminan dari penyakit tubuh yang gejalanya muncul pada lidah. Keadaan ini dapat
menyerang pada semua tingkatan usia.
Gambar 3. Glossitis
B. Etiologi Glossitis
Penyebab glositis bermacam-macam, baik lokal dan sistemik. Penyebab glositis
bisa diuraikan sebagai berikut:
a. Sistemik: Malnutrisi (kurang asupan vitamin B12, niasin, riboflavin, asam
folat); Anemia (kekurangan Fe); Penyakit kulit (lichenplanus, erythema
multiforme, syphilis, lesi apthous); HIV (candidiasis, HSV, kehilangan
papillae); Obat lanzoprazole, amoxicillin, metronidazole.
b. Lokal: Infeksi (streptococcal, candidiasis, Tb, HSV, EBV); Trauma (luka
bakar); Iritan primer (alkohol, tembakau, makanan pedas, permen berlebihan)
Faktor resiko: Nutrisi yang kurang bagus; Merokok; Mengkomsumsi alcohol;
Usia; Stres, gelisah, depresi.
C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala dari glositis bervariasi oleh karena penyebab yang bervariasi
diantaranya:
Tanda dasar kelainan ini adalah perubahan warna lidah dan rasa nyeri
Warna yang dihasilkan bervariasi dari gelap merah sampai dengan
merah terang
Kesulitan mengunyah, menelan atau berbicara
Lidah yang mempunyai kelainan ini permukaannya akan terlihat halus
Terdapat beberapa ulserasi yang terlihat pada lidah
Lidah akan tampak pucat atau berwarna merah terang, dan tampak
bengkak
E. Jenis-Jenis Glossitis
a. Atrofi Glositis
Glositis atrofi atau hunter glossitis adalah suatu kondisi yang ditandai oleh lidah
mengkilap halus dan nyeri yang disebabkan oleh atrofi dari papila lingual
(depapillation). Permukaan lidah dorsal mungkin akan terasa panas, nyeri dan/atau
eritema. Atrophic glossitis memiliki banyak penyebab, biasanya terkait dengan
kekurangan nutrisi atau faktor lain seperti xerostomia (mulut kering) atau anemia.
Gambar . Lesi kandida di palatum pada pasien dengan Median Rhomboid Glositis
d.Geometric Glossitis
Glossitis geometris, juga disebut geometris herpetic glossitis adalah istilah
yang digunakan untuk lesi kronis yang berhubungan dengan infeksi virus herpes
simpleks (HSV) tipe I, dimana ditemukan celah (fissure) yang bercabang di garis
tengah lidah.
Gambar. Geomatric glossitis
F. Terapi Glossitis
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi peradangan. Perawatan biasanya
tidak memerlukan rawat inap kecuali lidah bengkak sangat parah. Kebersihan mulut
sangat perlu, termasuk menyikat gigi menyeluruh setidaknya dua kali sehari dan
flossing sedikitnya setiap hari.
Kortikosteroid seperti prednisone dapat diberikan untuk mengurangi
peradangan glositis. Untuk kasus ringan, aplikasi topis (seperti berkumur prednisone
yang tidak ditelan) dapat disarankan untuk menghindari efek samping dari
kortikosteroid yang ditelan atau disuntik.
Antibiotik, obat anti jamur, atau anti mikroba lainnya mungkin diberikan jika
penyebab glositis adalah infeksi.
A. Kesimpulan
Glositis merupakan suatu peradangan yang terjadi pada lidah yang ditandai
dengan terjadinya deskuamasi papilla filiformis sehingga menghasilkan daerah
kemerahan yang mengkilat. Glositis biasanya dapat disebabkan oleh defisiensi zat
besi (Fe), vitamin B kompleks, infeksi, trauma, serta bisa karena penyebab lain.
Glositis dapat dibedakan menjadi empat antara lain atrofi glositis, median
rhomboid glositis, glositis jinak bermigrasi dan geometric glossitis. Perawatan pada
glositis ini tergantung dari kasusnya. Antibiotik dipergunakan bila kelainan ini
melibatkan bakteri. Bila penyebabnya adalah defisiensi gizi, maka diperlukan
supplement yang memadai yaitu harus diberikan zat besi yang merupakan ciri utama
glositis akibat defisiensi zat besi.
B. Saran
Penderita glositis disarankan untuk menjaga kebersihan rongga mulut yaitu
dengan sikat gigi dan penggunaan dental floss atau benang gigi. Jangan lupa untuk
membersihkan lidah setelah makan. Kemudian kunjungi dokter gigi secara teratur.
Jangan gunakan bahan-bahan obat atau makanan yang merangsang lidah untuk terjadi
iritasi atau agen-agen yang dapat menimbulkan sensitisasi. Selain itu juga hentikan
merokok dan hentikan penggunaan tembakau dalam jenis apapun serta hindari
alkohol.
DAFTAR PUSTAKA
Chiang, C.P., Chang, J.Y.F., Wang, Y.P., Wu, Y.H., Wu, Y.C. and Sun, A., 2020.
Erriu, M., Pili, F.M.G., Cadoni, S. and Garau, V., 2016. Diagnosis of lingual atrophic
Najafi, S., Gholizadeh, N., Rezayat, E.A. and Kharrazifard, M.J., 2016. Treatment of
Robinson, A.N. and Loh, J.S., 2019. Atrophic glossitis. N Engl J Med., 381, p.1568.
Health Sciences.
Stoopler, E.T. and Kuperstein, A.S., 2013. Glossitis secondary to vitamin B12