Anda di halaman 1dari 47

Latihan soal-soal Farmasi Industri/ Pembuatan dan

Pengembangan Sediaan Farmasi


(Part-1)
No Soal PEMBAHASAN
Seorang apoteker di bagian R&D suatu
industri farmasi akan menggunakan
emulgator hidrofilik untuk optimasi formula
krim hidrokortison 2,5%. Bahan baku
emulgator yang tersedia diindustri tersebut
adalah Tween 80, Span 80, paraffin cair,
cera laba dan kalsium stearat. Apakah
1
emulgator yang tepat digunakan? 
a. Tween 80 d.
Cera alba
b. Span 80 e.
Kalsium stearat
c. Paraffin cair

Suatu indutri farmasi akan membuat


sediaan gel natrium diklofenak. Bahan
tambahan yang terdapat dalam formula
adalah: Carbomer, trietanolamin, propilen
glikol, nipagin, nipasol dan air. Apakah
bahan tambahan yang berfungsi sebagai
peningkat penetrasi dalam formula gel
2 tersebut?
a. Trietanolamin
d. Nipagin
b. Propilen glikol
e. Air
c. Carbomer
Seorang apoteker di bagian R & D industri
farmasi merancang formula sediaan per
oral tablet asetosal. Bahan tambahan yang
digunakan meliputi: Avicel PH 102,
primojel, laktosa, magnesium stearat dan
talk. Apakah bahan tambahan dalam
formula yang berfungsi sebagai filler
3
binder?
a. Avicel PH 102 d.
Magnesium stearat
b. Primojel e.
Talk
c. Laktosa

4 Seorang apoteker di bagian R&D suatu


industri farmasi sedang mengembangkan
oral polio vaccine (OPV) type attenuated
dan membutuhkan bahan aktif   untuk
produksinya. Apakah bahan aktif yang
tepat digunakan untuk vaksin tersebut?
a. Virus yang diinaktivasi d. Protein
virus
b. Virus yang dilemahkan e.
Toksoid virus
c. Nukleotida virus

Seorang apoteker pada bagian R&D suatu


industri farmasi akan mengembangkan
produk ibuprofen FDT yang dapat hancur
dalam beberapa detik ketika diletakkan di
atas lidah. Apakah bahan pengisi yang
tepat digunakan untuk formula tablet
5 tersebut?
a. Amilum
d. HPMC
b. Aerosil
e. Laktosa
c. Crospovidon

Seorang apoteker di bagian R&D suatu


industri farmasi sedang merancang formula
sediaan lepas lambat Ranitidin HCl dengan
floating system. Floating system dapat
didesain dengan menggunakan matriks-
matriks hidrofilik. Bahan-bahan yang
terdapat dalam formula tersebut adalah
Ranitidin, HPMC, CMC-Na, NaHCO , Mg 3

Stearat, Talk, Asam sitrat dan Carbomer


6
940. Apakah bahan dalam formula sediaan
obat tersebut yang berfungsi sebagai
matriks hidrofilik? 
a. Mg Stearat dan Asam Sitratd.
HPMC dan NaHCO 3

b. Mg stearat dan Carbomer 940e.


HPMC dan CMC-Na
c. Asam sitrat dan Talk

Seorang apoteker di bagian R&D suatu


industri farmasi sedang melakukan
optimasi formula sediaan gel linkomisin HCl
(1%) sebagai antibiotik topikal. Bahan
tambahan yang digunakan dalam formula
adalah carbopol (2%), trietanolamin (q.s.),
isopropil miristat (5%), metil paraben (q.s.),
propil paraben (q.s.). Apakah bahan dalam
7 formula yang berfungsi sebagai peningkat
penetrasi?
a. Carbopol
d. Propil paraben
b. Isopropil miristat
e. Trietanolamin
c. Metil paraben

Sebuah industri farmasi akan membuat


8 sediaan suspensi dengan zat aktif
ibuprofen 100 mg/ 5 mL, untuk penurun
panas anak-anak. Karakteristik ibuprofen
adalah serbuk kristal, berwarna putih, dan
praktis tidak dalam air dan mudah larut
dalam etanol. Dalam pembuatannya,
pelarut yang digunakan adalah air. Sebagai
suspending agent digunakan bahan
pensuspensi dari bahan alam. Apakah
suspending agent yang tepat digunakan?
a. HPMC
d. Carbopol
b. CMC-Na
e. Avicel
c. Tragakan

Seorang apoteker di bagian R&D suatu


industri farmasi sedang mengembangkan
sediaan baru berupa tablet FDT Albendazol
dengan formula yaitu Albendazol, SSG
(Sodium Starch Glycolat), Manitol, Mg
Stearat, Talk, PVP dan MCC. Apakah
bahan tambahan dalam formula yang
9 berfungsi sebagai superdisintegran? 
a. MCC
d. Manitol
b. PVP
e. SSG
c. Talk

Seorang apoteker di suatu industri farmasi


sedang mengembangkan formula sediaan
salep epidermis dengan menggunakan
bahan tambahan sebagai berikut cera alba,
cetil alba, gliseril, CMC-Na, propilenglikol.
Apakah bahan tambahan dalam formula
tersebut yang berfungsi sebagai
10
humektan?
a. Gliserin d.
Cetil alba
b. CMC-Na e.
Propilengilkol
c. Cera alba  

Seorang Apoteker yang bekerja di industri


farmasi sedang mengembangkan obat
Losartan dalam sediaan transdermal
dengan formula: Losartan 2%,
Propilenglikol 15%, Dapar sitrat 88%.
Apakah fungsi Propilenglikol dalam formula
tersebut?
11
a. Pelarut d.
Penstabil
b. Adhesif e.
Pengatur pelepasan obat
c. Enhancer
Seorang apoteker di industri farmasi akan
mengembangkan natrium diklofenak dalam
bentuk sediaan gel dengan eksipien
karbopol, propilen glikol, gliserin, PEG 400,
NaOH, nipagin, aquades. Karbopol
berfungsi sebagai gelling agent. Untuk
mendapatkan sediaan gel dengan mutu
fisik yang baik maka karbopol harus
dikembangkan terlebih dahulu dalam
12
larutan eksipient dalam formula tersebut.
Apakah eksipien yang tepat digunakan
untuk tujuan tersebut?
a. Gliserin
d. NaOH
b. Propilen Glikol
e. Aquades
c. PEG 400

Seorang apoteker di suatu industri obat


tradisonal sedang mengembangkan
formulasi sediaan kapsul lunak minyak
ikan. Komposisi formula tersebut terdiri dari
minyak ikan, tokoferol, propilenglikol, tween
80, span 60, Na-benzoat. Apakah bahan
dalam formula tersebut yang berfungsi
13 sebagai antioksidan?
a. Tokoferol
d. Span 60
b. Propilen glikol
e. Na-Benzoat
c. Tween 80

Sebuah industri akan membuat sediaan


tetes mata tetryzolene/tetrahydrozolin HCL
0,05% untuk mengatasi iritasi mata ringan
hingga sedang. Bahan tambahan yang
digunakan dalam formula adalah benzal
konium klorida, HPMC, asam sitrat, Na
sitrat, dan EDTA. Apakah bahan tambahan
yang berfungsi sebagai pengental?
a. Asam sitrat
14 b. Benzalkonium klorida d.
Natrium sitrat
c. HPMC e.
EDTA

Seorang apoteker pada bagian R&D


sebuah industri farmasi menggunakan
15 albumin sebagai emulgator pada
pembuatan sediaan krim betametason.
Albumin merupakan senyawa kimia yang
memiliki gugus kationik dan anionik pada
struktur molekulnya. Apakah jenis
emulgator yang digunakan oleh apoteker
tersebut?

a. Emulgator amfoter d.
Emulgator emolien
b. Emulgator anionik e.
Emulgator non-ionik
c. Emulgator kationik

Seorang apoteker di bagian R&D suatu


industri farmasi sedang mengembangkan
sediaan salep dengan bahan aktif natrium
diklofenak yang bersifat mudah larut dalam
air. Apakah jenis basis yang tepat
digunakan untuk sediaan salep tersebut?
16
a. Basis absorbsi d. Basis
larut minyak
b. Basis hidrokarbon e. Basis
salep tercuci air
c. Basis larut air

Perusahaan farmasi ingin melakukan uji


disolusi terbanding dalam rangka
pengembangan produk baru. Salah satu
medium disolusi yang digunakan adalah
larutan buffer asetat pH 4,5. Apakah bahan
kimia yang tepat digunakan untuk
pembuatan larutan buffer tersebut?
17 a. Amonium asetat dan asam asetat
b. Asam asetat glasial dan etil asetat
c. Natrium asetat dan natrium
hidroksida
d. Natrium asetat danetilendiamin
tetraasetat

e. Asam trikloroasetat dan natrium hidroksida


Seorang apoteker di bagian R&D suatu
industri farmasi akan melakukan uji disolusi
terbanding dalam rangka pengembangan
produk baru. Salah satu medium disolusi
yang digunakan adalah larutan bufer fosfat
pH 6,8. Apakah bahan-bahan yang tepat
digunakan untuk membuat larutan
tersebut?
18 a. Natrium fosfat tribasa dan asam
klorida
b. Asam fosfat dan asam klorida
c. Asam fosfat dan trietilamin 

d. Natrium fosfat monobasa dan


natrium hidroksida
e. Kalium fosfat monobasa dan asam sulfat

Seorang apoteker di suatu industry obat


tradisional sedang melakukan optimasi
formula FDT ekstrak daun jambu biji.
Bahan-bahan yang terdapat dalam formula
tersebut adalah ekstrak daun jambu biji,
sodium croscarmallose, manitol,
magnesium stearat, orange flavor, aerosil
dan lactose. Apakah fungsi dari sodium
19 croscalmellose dalam formula tersebut?
a. Bahan pengisi d.
Bahan pelicin
b. Bahan pengikat e.
Bahan pemanis
c. Bahan penghancur

Seorang apoteker bagian produksi suatu


industri farmasi akan memproduksi sediaan
steril injeksi dengan formula sebagai
berikut:
Vitamin C 2g
Na. Hidrogen Karbonat 0,9 g
Tiorium 0,012 g
Glukosa 0,2 g
20 Aqua pro injeksi ad 100 mL
Apakah fungsi glukosa pada formula
tersebut?
a. Surfaktan d.
Cosolvent
b. Pengisotonis e.
Pengatur pH
c. Pelarut

21 Seorang apoteker di bagian R&D sebuah


industri farmasi akan membuat sediaan
sirup dengan zat aktif echinaceae dan Zn
pikolinat. Komposisi bahan dalam formula
sediaan tersebut adalah echinaceae, Zn
pikolinat, natrium metabisulfit, natrium
benzoat, CMC-Na, propilen glikol, sorbitol,
aquades. Apakah fungsi CMC-Na dalam
formula sediaan tersebut?
a. Pengawet
d. Perasa
b. Pengental
e. Pewarna
c. Pembasah

Seorang apoteker di suatu industri farmasi


akan memproduksi tablet parasetamol 500
mg. Bahan excepient yang digunakan
dalam formula tablet tersebut adalah
lactosa, CMC-Na, Mg stearat dan talkum.
Apakah Fungsi CMC-Na dalam formula
22 tersebut?
a. Pengisi
d. Pelincin
b. Penghancur
e. Pengikat
c. Pelicin
Seorang apoteker di bagian produksi suatu
industri farmasi akan membuat sediaan
steril injeksi kortison asetat 25 mg/mL
kemasan vial 10 mL, dengan formula
sebagai berikut:
kortisonasetat 25 mg
Polisorbat 80 4 mg
CMC Na 5 mg
NaCl 9 mg
23 Benzil alcohol 9 mg
Aqua pro injeksi 1 ml
Apakah fungsi Benzil alcohol dalam
formula tersebut?
a. Surfaktan
d. Cosolvent
b. Pengisotonis
e. Pengawet
c. Pelarut

Seorang apoteker pada bagian R&D suatu


industri farmasi akan mengembangkan
sediaan injeksi ondansetron. Formula
sediaan tersebut terdiri dari ondansetron,
asam sitrat monohidrat, natrium sitrat,
natrium klorida dan aqua pro injeksi.
Apakah fungsi natrium klorida dalam
24 formula di tersebut?
a. Pengkelat d.
Peningkat kelarutan
b. Pengatur pH e.
Pengatur kekentalan
c. Pengatur tonisitas
Seorang apoteker pada bagian R&D suatu
industri farmasi akan menggunakan
Isopropil palmitat sebagai bahan tambahan
pada sedian krim. Isopropil palmitat
diketahui dapat memodifikasi sifat
pembawa atau kondisi kulit sehingga akan
meningkatkan penetrasi zat aktif ke dalam
25 kulit. Apakah fungsi Isopropil palmitat
dalam sediaan krim tersebut?
a. Emulgator
d. Emolien
b. Buffer
e. Surfaktan
c. Suspending agent
Seorang apoteker yang bekerja di Badan
POM melakukan inspeksi mendadak di
pasar. Dari hasil sidak, diperoleh sampel
sediaan kosmetik dengan notifikasi yang
tidak jelas. Sampel kosmetik tersebut
diencerkan dengan Soy Casien Digest
Lecithin Polisorbate 20 Broth (SCDLP 20
26 Broth). Apakah jenis pengencer yang
digunakan oleh apoteker tersebut? 
a. Pengencer organik d.
Pengencer inert
b. Pengencer penetral e.
Pengencer basis
c. Pengencer polar
Seorang apoteker di bagian R&D suatu
industri farmasi sedang mengembangkan
sediaan injeksi haloperidol. Formula
sediaan tersebut terdiri dari haloperidol
dekanoat, benzil alkohol dan minyak wijen.
Apa fungsi minyak wijen dalam formula
27 tersebut?
a. Pengawet  d.
Pembawa
b. Pengatur pH e.
Pengatur kekentalan
c. Pengatur tonisitas
28 Seorang apoteker di bagian R&D industri
farmasi sedang mengembangkan tablet
ketokonazol. Formula yang disusun
sebagai berikut :
Ketokonazol            200 mg
Polisorbat 80           5%
PVP k-30                3%
Acdisol                    3%
Avicel                      58%
Talk                         1%
Mg. Stearat             2%
Bobot Tablet   300 mg
Apakah fungsi dari Acdisol dalam
formula tersebut?
a. Pengisi
d. Lubrikan
b. Pengikat
e. Glidan
c. Penghancur
Seorang apoteker pada bagian R&D suatu
industri farmasi sedang mengoptimasi
formula tablet diazepam. Dalam formula
tersebut, terdapat Natrium lauril sulfat
sebagai bahan tambahan. Apakah fungsi
natrium lauril sulfat dari dalam formula
29 tersebut?  
a. Pengikat
d. Pengisi
b. Penghancur
e. Pewarna
c. Pelicin
Seorang apoteker di suatu Industri Farmasi
sedang mengembangkan formula sediaan
gel pereda nyeri menggunakan bahan
aktif piroksikam dan bahan tambahan
karbomer 934, metil paraben, propil
paraben dan propilen glikol. Apakah fungsi
dari karbomer 934 pada sediaan gel
30
tersebut? 
a. Gelling agent
d. Emolient
b. Humectant
e. Pengawet
c. Plastisizer

Seorang apoteker di industri obat


tradisional sedang melakukan
pengembangan formula herbal terstandar
antihipertensi dalam bentuk sediaan kapsul
dengan komposisi bahan-bahan dalam
formula sebagai berikut: ekstrak daun
seledri, ekstrak daun kumis kucing, ekstrak
biji pala, ekstrak akar manis, ekstrak biji
31 adas pulosari dan ekstrak kayu secang.
Apakah fungsi dari ekstrak kayu secang
dalam formula tersebut?  
a. Stabilisator d.
Corrigen coloris
b. Corrigen odoris e.
Corrigen saporis
c. Solubilizer
32 Seorang apoteker di suatu industri farmasi
sedang melakukan optimasi formula
sediaan cair sulfamethazine dengan
formula sebagai berikut: 
R/ Sulfamethazine
10,0 g
Carbomer 934
0,5 g
Sodium lauryl sulfate
0,02 g
Sodium saccharin
0,08 g
Sugar (sucrose)
40,0 g
Methyl sodium hydroxyl benzoate
0,2 g
Prophyl sodium hydroxyl benzoate
0,02 g
Flavor (vanilla and caramel)
1,0 g
Citric acid
0,20 g
NaOH 1,0 N solution to pH 5,5
10 ml
Purified water
ad 100 ml

Apakah fungsi Carbomer 934 dalam


formula sediaan cair tersebut?
a. Suspending agent
d. Antifoaming
b. Sequestering agent
e. Surfactant
c. Tonicity agent

Seorang apoteker di suatu industri farmasi


sedang melakukan optimasi formula
suspensi rekonstitusi Ampisilin Trihidrat
dengan formula sebagai berikut::
       R/ Ampisilin trihidrat 5,77 %
    Sukrosa 60 %
    Na alginat 1,5 %
    Na benzoat 0,2 %
    Na sitrat 0,125 %
    Asam sitrat 0,051 %
33     Tween 80 0,08 %
Apa fungsi penambahan Na-sitrat
dalam formula sediaan suspensi
tersebut?
a. Suspending agent d.
Surfactant
b. Buffer system e.
Corigent saporis
c. Wetting agent
34 Seorang apoteker di Industri farmasi
sedang melakukan pengembangan formula
sediaan suspensi albendazol-simetikon,
dengan formula sebagai berikut:
Albendazol                        40,0 g
Simetikon                          0,24 g
Tween 80                          1,0 g
Xanthan gum                    3,0 g
Sukrosa                             390,0 g
Sorbitol                             130,0 g
Natrium benzoat               4,0 g
Kalium sorbat                    4,0 g
Asam sitrat                        0,6 g
Flavor                                q.s
Air                                     ad. 1 L
 
Apakah fungsi tween 80 dalam formula
tersebut?
a. Flavoring agent d.
Thikening agent
b. Humectants e.
Wetting agent
c. Preservatif
Seorang apoteker pada bagian produksi
industri farmasi sedang melakukan
pembuatan infus RL 500 mL. Setelah
semua larutan bahan bercampur dengan
baik, apoteker menambahkan carbo
adsorbent yang telah diaktifkan sebanyak
0,1% dari volume total formula dan
mengaduk larutan dengan kuat dalam alat
35
mengaduk. Apakah fungsi penambahan
carboadsorben tersebut?
a. Menghilangkan pyrogen d.
Menormalkan pH
b. Menghilangkan bakterie.
Menormalkan tekanan osmosis
c. Menghilangkan partikel asing

Seorang apoteker di suatu industri farmasi


baru sedang melakukan uji stabilitas
dipercepat dan jangka panjang tablet
Flunarizine 10 mg tablet yang akan
digunakan untuk terapi pencegahan
migrain. Setelah 1 bulan pengujian, tablet
Flunarizin tersebut mengalami perubahan
warna dan timbul warna yang tidak rata
(terdapat bintik-bintik berwarna merah tua).
Apakah istilah yang tepat untuk
36 mengambarkan permasalahan
ketidakstabilan tablet tersebut?
a. Capping
d. Mottling
b. Chipping
e. Sticking
c. Laminating
Industri farmasi telah membuat sediaan
tablet simvastatin menggunakan metode
kempa langsung. Setelah sediaan tablet
jadi, apoteker melakukan evaluasi terhadap
tablet yang dihasilkan. Hasil yang didapat
pada permukaan tablet terdapat warna
terang dan gelap, serta distribusi warna
tablet tidak merata. Apakah kerusakkan
yang terjadi pada sediaan tersebut?
37 a. Sticking
d. Capping
b. Mottling
e. Crumbling
c. Binding

Seorang apoteker di industri farmasi


sedang melakukan pengujian terhadap
formula produk tablet natrium
diklofenak yang akan dibuat. Pada saat
dicetak, tablet terpecah menjadi 2
bagian dan 3 bagian. Apakah nama
kerusakan pada tablet tersebut?
38
a. High friability d.
Capping
b. Mottling e.
Low hardness
c. Sticking

39 Seorang apoteker di industri farmasi


melakukan evaluasi sediaan amoksisilin
yang sudah diproduksi. Pada tablet
tersebut terjadi kerusakan yang terlihat
pada gambar a dan b.

Apakah jenis kerusakan yang terjadi


pada tablet tersebut?
a. Mottling dan bridging
b. Capping dan lamination
c. Picking dan sticking
d. Twinning dan retak
e. Double impression dan triple
impression

Seorang Apoteker yang bekerja di bagian


R&D sebuah industri farmasi merancang
formula tablet lepas lambat ketoprofen
dengan matrik HPMC K100M. Hasil
disolusi menunjukkan bahwa ternyata
matriks tersebut menghambat pelepasan
ketoprofen secara total, sehingga
menyebabkan kadar disolusi obat tersebut
menjadi rendah. Apakah bahan yang tepat
ditambahkan untuk mengatasi
40 permasalahan tersebut?
a. PVP K-30
d. Gelatin
b. Pectin
e. Tragakan
c. CMC

Seorang apoteker di industri farmasi


sedang melakukan uji keseragaman bobot
tablet kunyah antasida. Formula tablet
terdiri dari zat aktif, laktosum, gelatin,
explotab, sucralose dan magnesium
stearat. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa variasi bobot tablet sangat besar
dan tidak seragam. Setelah dilakukan
evaluasi, penyebab hal tersebut adalah laju
41
alir granul yang kurang bagus. Apakah
bahan yang tepat ditambahkan untuk
mengatasi permasalahan tersebut?
a. Lactosum d.
Sucralose
b. Gelatin e.
Magnesium stearat
c. Explotab

Apoteker yang bekerja pada bagian R&D


suatu industri farmasi akan membuat
formulasi sediaan antasida yang berisi
Alumunium Hidroksida, Magnesium
hidroksida dan Simetikon dalam bentuk
42 suspensi. Stabilitas fisik sediaan menjadi
salah satu pertimbangan penting dalam
formulasi sediaan tersebut. Apakah bahan
yang yang harus ditambahkan untuk
meningkatkan stabilitas fisik sediaan?
a. Surfaktan 
d. Buffer
b. Wetting agent
e. Antioksidan
c. Thickener agent
Seorang apoteker yang bekerja pada
bagian quality control suatu industri farmasi
melakukan in process control pada saat
proses produksi tablet Parasetamol 500
mg. Hasil pengujian tersebut
menyimpulkan bahwa waktu hancur tablet
sebesar 20 menit. Apakah bahan
43 tambahan dalam formulasi tablet tersebut
yang perlu dievaluasi?
a. Diluent
d. Lubricant
b. Glidant
e. Disintegrant
c. Antiadherent

Suatu industri farmasi mengembangkan


sedian tablet piroxicam 10 mg. Hasil
pengujian sifat fisik menunjukkan tablet
hancur selama 19 menit dan persentase
kelarutan zat aktif pada waktu 60 menit
adalah 96,5%. Jika dilakukan reformulasi
pada sediaan tablet tersebut, apakah
44 bahan tambahan yang harus dievaluasi?
a. Bahan pengisi d. Bahan
pewarna
b. Bahan pelicin e. Bahan
penghancur
c. Bahan pengikat

Pada saat produksi, seorang apoteker di


bagian QC industri farmasi melaporkan
bahwa tablet simvastatin yang dihasilkan
mempunyai nilai kerapuhan > 1%. Masalah
ini dilaporkan ke bagian R & D yang
memutuskan untuk menambahkan eksipien
untuk mengatasi masalah tersebut. Apakah
45 bahan tambahan yang harus ditingkatkan
konsentrasinya?
a. Bahan pelicin d.
Bahan pengisi
b. Bahan pengikat e.
Bahan pewarna
c. Bahan penghancur
46 Seorang apoteker yang bekerja pada
bagian quality control suatu industri farmasi
melakukan in process control pada saat
proses produksi tablet Parasetamol 500
mg. Hasil pengujian tersebut
menyimpulkan bahwa waktu hancur tablet
sebesar 20 menit. Apakah bahan
tambahan dalam formulasi tablet tersebut
yang tepat untuk dievaluasi?
a. Diluent
d. Lubricant
b. Glidant
e. Disintegrant
c. Antiadherent

Seorang apoteker di bagian R&D industri


farmasi sedang melakukan pengembangan
tablet asiklovir dengan metode granulasi
basah.  Formula yang digunakan sebagai
berikut:
Asiklovir                      800 mg
Lackosa                       240 mg
Mikrokristalin selulosa   100 mg
Povidon (dalam etanol) 0,2 %
Sodium starch glycolate 32 mg
47 Magnesium stearat      8 mg
Tablet yang dihasilkan mengalami capping
dan lamination. Apakah bahan yang tepat
dievaluasi untuk pengembangan formula
tablet tersebut?
a. Lactosa d. Sodium
starch glycolate
b. Microkristalin selulosa e.
Magnesium stearat
c. Povidon

Seorang apoteker di Bagian R&D suatu


industri farmasi sedang menguji granul
formula tablet amoksisillin 500 mg dan
diperoleh sudut diam granul sebesar 50 . 0

Untuk memperbaiki kondisi tersebut perlu


dilakukan evaluasi terhadap bahan
tambahan yang digunakan. Apakah bahan
tambahan yang harus dievaluasi untuk
48 memperbaiki karakterisitk fisik granul
tersebut?
a. Binders d.
Filler
b. Diluent
e. Glidant
c. Disintegrant
49 Apoteker di bagian RnD industri farmasi
melakukan sebuah riset untuk mempelajari
efek pelicin pada tablet parasetamol. Tablet
dibuat dengan metode granulasi basah
dengan bahan pelicin magnesium stearat
dan bahan pengisi laktosa. Pada
pengujian, kekerasan tablet semakin
rendah seiring dengan bertambahnya lama
waktu pencampuran granul dan bahan
pelicin. Apakah penyebab dari hal
tersebut?
a. Pencampuran yang terlalu lama
menyebabkan segregasi
b. Pencampuran yang terlalu lama
menyebabkan coating pada granul
c. Tekanan kompresi dari punch pada
mesin cetak atas terlalu rendah
d. Adanya uap air yang terperangkap
di dalam granul
e. Granul tidak kuat menahan punch
atas mesin cetak tablet

Seorang apoteker di industri farmasi


sedang melakukan formulasi tablet
Antasida DOEN dengan metode granulasi
basah. Setelah dikempa, tablet tersebut
mengalami laminating. Apakah penyebab
dari rusaknya tablet Antasida DOEN
50 tersebut?
a. Bahan pengikat terlalu banyak
b. Ukuran granul terlalu besar
c. Kekerasan tablet terlalu tinggi
d. Granul terlalu kering
e.  Kecepatan mesin terlalu rendah

Seorang apoteker di industri farmasi


sedang melakukan formulasi tablet vitamin
C dengan metode granulasi kering. Setelah
dikempa, tablet tersebut mengalami
capping. Apakah penyebab dari rusaknya
tablet vitamin C tersebut?
d. Bahan pengikat kering terlalu
banyak
51 d. Kekurangan fines di dalam granul
d. Posisi punch bawah saat ejection
terlalu rendah
d. Bahan lubrikan dalam formula
terlalu banyak
d. Permukaan punch terlalu datar dan
kecepatannya rendah

52 Seorang apoteker di bagian R&D suatu


industri farmasi sedang melakukan
optimasi formula tablet metformin 500 mg
yang dibuat dengan metode graulasi
basah. Hasil pengujian granul didapatkan
data kadar air granul: 5% dan waktu alir
granul: 7 g/detik. Pada saat dicetak, tablet
mengalami sticking. Apakah penyebab
masalah tersebut? 
a. Kadar air terlalu tinggi
b. Kadar air terlalu rendah
c. Kompresibilitas rendah
d. Kecepatan pencetakan tablet
terlalu tinggi
e. Ukuran granul tidak rata

Seorang apoteker di bagian R & D industri


farmasi sedang melakukan pengembangan
tablet salut gula multivitamin. Pada tahap
subcoating, diperoleh tablet yang berparit
seperti terlihat pada gambar

53
Apakah penyebab hal tersebut?
a. Pengeringan lambat dan suhunya
rendah
b. Pengeringan terlalu cepat dan
suhunya tinggi
c. Penambahan larutan
subcoatingnya kurang tiap siklus
d. Penambahan larutan
subcoatingnya berlebih tiap siklus
e. Penyemprotan larutan subcoating
tidak merata

Apoteker yang bekerja sebagai supervisor


produksi sedang melakukan pengamatan
terhadap permasalahan tablet Glibenklamid
yang memiliki bobot yang tidak stabil saat
proses pencetakan tablet. Keseragaman
bobot tablet yang dihasilkan ternyata tidak
memenuhi syarat.  Apakah parameter yang
54 tepat untuk dievaluasi untuk memecahkan
masalah tersebut?
a. Sifat fisika kimia bahan aktif
b. Kekerasan tablet
c. Ketebalan tablet
d. Ukuran partikel granul
e. Sifat fisika kimia bahan tambahan

55 Seorang apoteker di bagian R&D suatu


industri farmasi sedang mengembangkan
metode penyalutan pada proses produksi
tablet salut gula multivitamin. Pada saat
trial, proses penyalutan tablet
menggunakan panci salut konvensional,
dan menghasilkan tablet salut dengan
warnanya yang tidak rata. Apakah tindakan
yang tepat dilakukan untuk mengatasi
permasalahan tersebut?
a. Menambahkan bahan pengikat
b. Mengurangi bobot tablet inti
c. Menambahkan pelarut
d. Menggunakan bahan pewarna
yang tidak larut air
e. Meningkatkan suhu pengeringan
Seorang apoteker di Industri farmasi
melakukan produksi sediaan tablet
antasida yang dibuat dengan metode
granulasi basah. Agar tampilan tablet lebih
menarik, maka tablet diberi warna hijau
dengan aroma mint. Setelah dilakukan
granulasi basah, granul dikeringkan
dengan tray dryer. Hasil yang diperoleh
ternyata terjadi migrasi zat warna sehingga
warna granul tidak merata. Bagaimanakah
cara yang tepat untuk mengatasi masalah
56 tersebut?
a. Menganti zat warna dengan yang
tidak larut air
b. Menaikkan suhu pengeringan
granul
c. Melakukan pengadukan selama
proses pengeringan
d. Melakukan pengeringan dalam
beberapa tahap
e. Memperkecil ukuran granul yang
dikeringkan

Seorang apoteker di bagian R & D industri


farmasi sedang melakukan pengembangan
tablet salut gula multivitamin. Pada tahap
subcoating, diperoleh tablet yang saling
bergandengan (twinning) seperti terlihat
pada gambar.

57 Bagaimanakah cara pengatasan


permasalahan tersebut?
a. Mengurangi jumlah larutan
subcoating yang diberikan tiap
siklus
b. Meningkatkan jumlah larutan
subcoating yang diberikan tiap
siklus
c. Meningkatkan suhu pengeringan
d. Menurunkan suhu pengeringan
e. Meningkatkan kecepatan putar
coating pan

58 Seorang apoteker di bagian R & D industri


farmasi sedang mengembangkan formula
tablet simvastatin yang mempunyai
kelarutan rendah, bioavaibilitasnya rendah
dan mengalamai first-pass metabolisme.
Hasil optimasi formula dapat meningkatkan
kelarutan simvastatin. Akan tetapi,
pengembangan formula tidak berhasil
meningkatkan bioavalibilitas simvastatin
akibat first-pass metabolisme. Apakah
sistem penghantaran obat yang tepat untuk
mengatasi masalah tersebut?
a. Nanokristal d. Micronized
b. Nano suspensee. Self Nano Emulsi
Drug Delivery System
c. Nanoenkapsulasi

Seorang apoterker di bagian R & D industri


farmasi sedang mengembangkan formula
tablet parasetamol 500 mg dengan
menggunakan pelicin kombinasi Mg
stearate dan talk. Pelicin yang digunakan
mempunyai kelemahan, yaitu dapat
menurunkan bioavailabilitas obat.
Bagaimanakah mekanisme bahan pelicin
59 tersebut dapat menurunkan bioavailabilitas
obat? 
a. Meningkatkan daya kohesi
b. Meningkatkan ikatan ion
c. Mengubah bentuk amorf
d. Meningkatkan sifat hidrofobik
e. Mengubah bentuk garam
Seorang apoteker di bagian R & D industri
farmasi sedang mengembangan sediaan
tablet ekstrak daun jambu biji. Ekstrak daun
jambu biji yang digunakan dalam bentuk
serbuk dengan bahan pengering laktosa.
Hasil pengujian ditemukan nilai Loss on
Drying (LOD) sebesar 10 %. Apakah
permasalahan yang terjadi bila serbuk
tersebut dikempa?
a. Tablet yang dihasilkan memilliki
60 kekerasan yang sangat tinggi
b. Serbuk tidak mudah dikempa
karena lembut/ukuran partikel kecil
c. Tablet yang dihasilkan akan rapuh
dan mudah pecah
d. Serbuk tidak homogen dan tidak
kompresibel
e. Serbuk sukar mengalir dan bobot
tablet yang dihasilkan tidak
seragam

61 Seorang apoteker di bagian R & D industri


farmasi sedang meracang formula Oral
Disintegrating Tablet (ODT) Natrium
diklofenak. Tablet yang dihasilkan
mempunyai kelarutan dan rasa yang belum
sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.
Apakah strategi yang tepat digunakan
untuk memperbaiki kelarutan sekaligus
rasa pada formula sediaan tersebut?
a. Dispersi PEG 4000 d.
Komplek inklusi
b. Mikronisasi ukuran partikel e.
Solubilisasi
c. Penambahan surfaktan
Sebuah industri farmasi mengembangkan
sediaan gel natrium diklofenak dengan
menggunakan bahan tambahan metil
selulosa, propilen glikol, polisorbat 80, metil
paraben, dan purified water. Ketika
dilakukan kontrol kualitas, gel memiliki
daya sebar yang sangat kecil. Apakah
tindakan yang tepat untuk mengatasi
permasalahan tersebut?
a. Meningkatkan konsentrasi metil
62
selulosa
b. Menurunkan konsentrasi metil
selulosa
c. Meningkatkan konsentrasi propilen
glikol
d. Menurunkan konsentrasi propilen
glikol
e. Menurunkan konsentrasi polisorbat
80

Seorang apoteker di bagian R&D suatu


industri farmasi sedang mengembangkan
sediaan krim Hidrokortison 1% dengan
bahan tambahan paraffin liquid, propilen
glikol, asam stearat, asam benzoate dan
sodium sitrat. Hasil uji freeze thaw
menunjukkan terjadi pemisahan fase air
dan fase minyak. Bahan apakah yang perlu
63 ditingkatkan jumlahnya untuk mengatasi
permasalahan tersebut?
a. Paraffin liquid d.
Asam Benzoate
b. Propilen Glikol e.
Sodium Sitrat
c. Asam Stearat
64 Seorang apoteker pada bagian RnD suatu
industri farmasi sedang mengembangkan
sediaan gel Na Diklofenak 1% kemasan 20
g dengan formula sebagai berikut
 R/  Na Diklofenak   
1%
             TEA   
2%
             Metil paraben   
0,18%
Propil paraben   
0,02%
Etanol   
16%
Propilen glikol   
1,038%
             Karbopol (2% dalam aquades) ad
100%
Ketika dilakukan kontrol kualitas, gel
memiliki daya sebar yang sangat kecil.
Apakah tindakan yang tepat dilakukan
untuk mengatasi permasalahan
tersebut?
a. Meningkatkan konsentrasi karbopol
b. Meningkatkan konsentrasi TEA
c. Menurunkan konsentrasi karbopol
d. Menurunkan konsentrasi TEA
e. Meningkatkan konsentrasi metil
paraben

Seorang apoteker di industri farmasi


sedang melakukan optimasi formulasi
emulsi minyak ikan yang berfungsi sebagai
suplemen makanan. Emulsi yang terbentuk
mengalami perubahan stabilitas, yaitu
terpisah menjadi 2 bagian dan dapat
kembali seperti semula Setelah digojok.
65 Apakah jenis ketidakstablilan yang terjadi
pada emulsi tersebut?
a. Creaming
d. Koalesence
b. Inversion
e. Breaking
c. Flokulasi
Seorang apoteker yang bekerja di RnD
suatu industri farmasi diminta untuk
melakukan optimasi formula sediaan
suspensi antasida karena suspensi
antasida pada formula sebelumnya sangat
cepat mengendap. Apoteker tersebut
melakukan kajian terkait dengan kecepatan
laju pengendapan berdasarkan hukum
Stoke untuk dapat memperbaiki sifat
sediaan tersebut. Apakah langkah yang
66
tepat untuk mengatasi permasalahan
tersebut?
a. Memperbesar ukuran partikel zat
aktif
b. Meningkatkan kecepatan putar
saat pencampuran
c. Menambahkan agen pengental
d. Menambahkan medium dispers
e. Menambahkan buffer
Seorang apoteker di industri farmasi
sedang mengembangkan formula sediaan
Azithromycin Dry Suspension dengan
bahan tambahan xanthan gum, sucralose,
kalii sorbat, dan orange flavour. Hasil uji
menunjukkan bahwa terdapat masalah
dalam formula tersebut, yaitu laju
sedimentasi suspensi yang cepat sehingga
keseragaman kadar sulit tercapai pada
saat akan digunakan. Apakah tindakan
yang tepat untuk mengatasi permasalahan
67
tersebut?
a. Meningkatkan konsentrasi xantan
gum
b. Menurunkan konsentrasi xantan
gum
c. Mengganti sucralose dengan
aspartame
d. Menganti kalii sorbas dengan
sodium benzoate
e. Menghilangkan orange flavor

Seorang apoteker di industri farmasi


sedang mengevaluasi prosedur produksi
sediaan suspensi antasida. Hasil evaluasi
menunjukkan bahwa sediaan obat tersebut
tidak memenuhi syarat karena cemaran
mikroba dalam sediaan melebihi ambang
batas yang diperbolehkan CPOB. Apakah
titik kritis yang harus dikendalikan untuk
68
memperbaiki kualitas suspensi antasida
tersebut? 
a. Suhu ruang produksi d.
Air untuk produksi
b. Kelembaban ruang produksie.
Udara ruang produksi
c. Debu di ruang produksi

Suatu industri farmasi akan membuat tablet


metilprednisolon 4 mg. Untuk mengurangi
ketergantungan terhadap satu supplier zat
aktif, industri tersebut membeli
metiprednisolon dari supplier yang lain,
sehingga perlu dilakukan revalidasi proses
produksi. Dalam pelaksanaannya, dibentuk
komite validasi yang terdiri dari semua
bagian yang terkait dan harus dipimpin oleh
69 seorang apoteker. Siapakah yang
berwenang menjadi ketua komite tersebut?
a. Kepala Bagian Gudang
b. Kepala Bagian Produksi
c. Kepala Bagian Riset and
Development
d. Kepala Bagian Pemastian Mutu
e. Kepala Bagian Pengawasan Mutu
Sebuah industri farmasi akan melakukan
pemesanan bahan baku Pseudoephedrine
HCl 30 mg untuk memproduksi produk obat
flu dari importir terdaftar (IT) prekusor
farmasi. Pemesanan bahan baku tersebut
harus mematuhi peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Siapakah yang
berwenang menanda tangani SP tersebut?
70
a. Apoteker dalam Tim Pengadaan
b. Apoteker Penanggung jawab
Produksi
c. Apoteker Penanggung jawab
Gudang
d. Apoteker Penanggung jawab QC
e. Apoteker Penanggung jawab QA

Industri farmasi melakukan pembelian


bahan aktif metoprolol, bahan tambahan,
dan bahan pengemas primer untuk sediaan
tablet. Sebelum diterima, apoteker bagian
QC melakukan sampling dan pemeriksaan
untuk memastikan bahan yang diterima
telah sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan. Siapakah yang menyetujui atau
71
menolak bahan awal dan bahan pengemas
tersebut?
a. Kepala Bagian Produksi
b. Kepala Bagian Pengawasan Mutu
c. Kepala Bagian Pemastian Mutu
d. Kepala Gudang
e. Anggota Pengawasan Mutu

Seorang apoteker di bagian R & D industri


farmasi sedang mengembangkan formula
gel dengan zat aktif natrium diklofenak.
Rancangan formula selanjutnya dibuat
pada skala lab scaling up dan trial up.
Tahap-tahap ini nantinya akan digunakan
dalam penyusunan master formula. Apakah
72 bagian di industri farmasi yang harus
terlibat dalam penyusunan tersebut?
a. R&D d.
R&D dan QC
b. QC e.
R&D, QC dan QA
c. QA

73 Seorang apoteker di bagian produksi suatu


industri farmasi akan melakukan pengisian
salep mata gentamisin sulfat yang telah
selesai di produksi ke dalam kemasan
tube. Proses pengisian dilakukan pada
kelas ruangan yang sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam CPOB.
Apakah kelas ruangan yang tepat untuk
melakukan proses pengisian tersebut? 
a. Minimal kelas A berlatar belakang
A
b. Minimal kelas A berlatar belakang
B
c. Minimal kelas B berlatar belakang
B
d. Minimal kelas C berlatar belakang
A
e. Minimal kelas D berlatar belakang
B

Sebuah apoteker di industri farmasi sedang


menyiapkan ruang filling untuk produksi
injeksi thiamin HCl yang dibuat secara
aseptis berdasarkan CPOB. Apakah jenis
ruang yang tepat untuk melakukan ruangan
tersebut? 
74
a. Kelas A latar belakang Ad. Kelas B
latar belakang C
b. Kelas A latar belakang Be. Kelas C
latar belakang D
c. Kelas B latarbelakang B

Seorang apoteker di suatu industri farmasi


akan melakukan pengisian salep mata
steril kloramfenikol 1% dengan teknik
aseptis. Apakah kelas ruangan yang tepat
digunakan untuk melakukan proses
tersebut berdasarkan CPOB?
75
a. A
d. D
b. B
e. E
c. C

Seorang apoteker di industri farmasi


sedang memimpin proses pengemasan
produk tablet vitamin C dalam kemasan
strip. Agar memenuhi aturan CPOB,
pengemasan vitamin C dengan
menggunakan blister perlu dilakukan pada
kelas ruang yang tepat. Apakah kelas
76
ruangan yang tepat untuk proses tersebut?
a. A
d. D
b. B
e. E
c. C

77 Sebuah industri farmasi melakukan


pencucian wadah botol infus albumin
kemasan 250 mL secara aseptis. Apakah
kelas ruangan yang tepat untuk
menyimpan wadah botol infus albumin
tersebut? 
a. A
d. D
b. B
e. E
c. C

Seorang apoteker di bagian produksi suatu


Industri farmasi sedang melakukan proses
filling serbuk kering seftriakson 1 g ke
dalam vial. Berdasarkan aturan CPOB,
apakah kelas ruangan yang tepat untuk
melakukan proses tersebut? 
78
a. Kelas A
d. Kelas D
b. Kelas B
e. Kelas E
c. Kelas C

Seorang apoteker di industri farmasi


bertugas memimpin produksi tablet
asetosal 81 mg. Asetosal bersifat
higroskopis sehingga perlu pengaturan
kelembaban udara dalam proses
produksinya. Berapakah kelembaban
maksimal (RH) ruangan produksi yang
79 tepat untuk ditetapkan?
a. 20%
d.  50%
b. 30%
e.  70%
c. 40%
Seorang apoteker pada bagian kontrol
kualitas suatu industri farmasi akan
menguji tingkat kejernihan sediaan injeksi
ranitidin 25 mg/mL dalam vial dan
memerlukan pengaturan intensitas
pencahayaan ruangan untuk pengujian
tersebut. Berdasarkan CPOB, berapakah
syarat intensitas pencahayaan ruangan
80 yang harus ditetapkan oleh apoteker
tersebut?
a. 600 lux
d. 200 lux
b. 500 lux
e. 100 lux
c. 300 lux
81 Seorang apoteker dibagian produksi akan
melakukan pengemasan sekunder dengan
memasukkan kapsul Gemfibrozil 300 mg
kemasan strip ke dalam wadah kotak
kardus (isi 10 strip). Apakah persyaratan
ruangan yang harus dipastikan sebelum
melakukan proses pengemasan tersebut? 
a. Sirkulasi udara ruangan > 7 kali
b. Tekanan udara ruangan harus
positif
c. Tekanan udara ruangan harus
negative
d. Kelembaban udara <50%
e. Kelembaban udara <75%

Seorang apoteker di Industri farmasi akan


memimpin produksi sediaan tablet yang
mengandung progesterone. Sarana
produksi haruslah didesain secara khusus
untuk memenuhi aturan CPOB. Salah
satunya adalah kaskade tekanan udara di
area pengemasan untuk mencegah
kontaminasi, baik di ruang pengemasan
primer-ruang antara-ruang pengemasan
82
sekunder -ruang antara dan luar.
Bagaimakah kaskade tekanan udara antar
ruang untuk pengemasan produk tersebut?
a. ++/+/0/++/0 d.
++/+/0/++/0+
b. 0/+/0/+/0 e.
++/+/++/0/+
c. +/0/+/+/0

Seorang apoteker di bagian produksi suatu


industri farmasi akan melakukan produksi
tablet CTM. Setelah dilakukan pengecekan
ruangan, partikel yg ≥ 5 um lebih banyak
dari 29.000 per meter kubik. Apakah
tindakan yang tepat dilakukan untuk
83 memperbaiki keadaan tersebut?
a. Mengganti filter udara d.
Mengganti blower
b. Memperbaiki kompresor e.
Memperbaiki selang air
c. Memperbaiki damper
Seorang apoteker di industri farmasi akan
memilih tipe gelas untuk digunakan
sebagai wadah larutan vitamin C sebagai
supplement makanan. Apakah tipe gelas
yang tepat digunakan? 
84 a. Tipe I
d. Tipe IV
b. Tipe II
e. Tipe V
c. Tipe III

85 Sebuah industri farmasi akan membuat


produk copy tablet glimepirid 1 mg.
Sebelum dibuat dalam skala industri,
apoteker bagian produksi akan melakukan
scalling-up proses produksi produk tersebut
dari skala laboratorium ke dalam skala pilot
terlebih dahulu. Berapakah jumlah batch
minimal yang tepat diproduksi dalam skala
pilot tersebut?
a. 1 batch
d. 4 batch
b. 2 batch
e. 5 batch
c. 3 batch

Seorang apoteker yang bertugas di bagian


pengemasan suatu industri farmasi
memimpin proses line clearance sebelum
dilakukan kegiatan pengemasan produk
ruahan Na Diclofenak 25 mg. Apakah
tujuan dari proses tersebut?
86
a. Mencegah kontaminasi mikroba
b. Mencegah kontaminasi partikel
c. Mencegah campur baur produk
d. Mencegah kegagalan pengemasan
e. Mencegah kecacatan produk

Seorang apoteker suatu industri kosmetika


bagian registrasi sedang mendaftarkan
produk krim tabir surya ke badan
pengawas obat dan makanan. Nomor
registrasi yang didapatkan untuk produk
tersebut adalah DBL 1610651101A1.
Apakah arti dari 3 digit awal nomor
87 registrasi tersebut?
a. Distributor, Bebas, Luar negeri
b. Dagang, Bebas terbatas, Lokal
c. Dagang, Bebas terbatas, Luar
negeri

d. Dagang, Bebas, Lokal


e. Dagang, Bebas, Luar negeri
Seorang apoteker suatu industri kosmetika
bagian registrasi sedang mendaftarkan
produk krim tabir surya ke badan
pengawas obat dan makanan. Nomor
registrasi yang didapatkan untuk produk
tersebut adalah DBL 1610651101A1. Apa
arti huruf L pada nomor registrasi
88
tersebut ?
a. Obat yang berlisensi
b. Obat produksi luar negeri
c. Obat untuk penggunaan lokal

d.Obat untuk pemakaian luar


e. Obat produksi dalam negeri
89 Seorang apoteker penanggung jawab
UKOT baru saja selesai melakukan
optimasi produksi Cairan Obat Dalam
(COD) “Madu Mahkota Dewa”. Selanjutnya,
produk tersebut siap didaftarkan dan
diproduksi secara massal. Apoteker akan
mendaftarkan produk tersebut untuk
memperoleh ijin edar. Kemanakah
permohonan ijin tersebut tepat diajukan? 
a. Balai POM d.
Dinkes Kab/Kota
b. Badan POM RI e.
Kemenkes RI
c. Dinkes provinsi
Seorang apoteker di bagian produksi suatu
industry farmasi baru saja menerima Mesin
mixer yang biasa digunakan untuk proses
tablet Amoxisilin dari bagian Teknik. Mesin
tersebut baru saja diperbaiki karena
mengalami kerusakkan pada bagian
motornya. Perbaikan yang dilakukan
adalah penggantian onderdil yang rusak
sehingga saat ini Mixer tersebut sudah
dapat beroperasi kembali. Apakah tindakan
yang tepat dilakukan sebelum
90 menggunakan mesin tersebut? 
a. Melakukan validasi proses pada
mesin tersebut
b. Melakukan penyesuaian spesifikasi
produk 
c. Melakukan kualifikasi mesin secara
lengkap
d. Melakukan kualifikasi operasional
dan performance
e. Melakuan kalibrasi terhadap mesin
mixer tersebut

Seorang apoteker di suatu industri farmasi


akan melakukan kualifikasi mesin pencetak
tablet. Mesin tersebut adalah mesin yang
baru dibeli dan akan digunakan untuk
produksi tablet nifedipin 10 mg. kualifikasi
mesin tersebut dilakukan secara bertahap.
Bagaimanakah urutan kualifikasi yang tepat
dilakukan untuk mesin tersebut? 
a. Kualifikasi operasional– kualifikasi
instalasi – kualifikasi desain–
kualifikasi performa
b. Kualifikasi desain – kualifikasi
91
performa– kualifikasi instalasi–
kualifikasi operasional
c. Kualifikasi desain – kualifikasi
instalasi – kualifikasi operasional –
kualifikasi performa
d. Kualifikasi instalasi– kualifikasi
desain– kualifikasi operasional –
kualifikasi performa
e. Kualifikasi desain – kualifikasi
performa– kualifikasi operasional –
kualifikasi instalasi

92 Suatu industri farmasi diperintahkan oleh


BPOM untuk menarik produk tetes hidung
di seluruh apotek dan toko obat karena
kesalahan cetak pada label obat pada
sampel produk tersebut (Penarikan Kelas
II). Direktur industri farmasi memerintahkan
bagian yang bertanggungjawab untuk
segera membuat surat edaran penarikan
produk (recall) ke semua kantor cabang di
indonesia. Apakah bagian di industri
farmasi yang bertanggungjawab untuk
melaksanakan tugas tersebut? 
a. QA
d. Pemasaran
b. QC
e. PPIC
c. Produksi

Suatu industri farmasi melaporkan ke


BPOM bahwa telah terjadi penyimpangan
pada produk tetes hidung yang
diproduksinya sehingga harus ditarik dari
pasaran. Penyebabnya adalah adanya
kesalahan cetak pada label obat pada
produk tersebut. Selanjutnya, industri
farmasi melakukan penarikan produk
93
tersebut. Apakah istilah yang tepat untuk
penarikan produk tersebut? 
a. Penarikan kelas I d.
Penarikan kelas IV
b. Penarikan kelas II e.
Penarikan kelas V
c. Penarikan kelas III

Suatu industri farmasi diperintahkan oleh


BPOM untuk menarik produk tetes hidung
di seluruh apotek dan toko obat karena
kesalahan cetak pada label obat pada
sampel produk tersebut. Berapa lamakah
batas maksimal penarikan produk tersebut
94 dari pasaran? 
a. 1 x 24 jam d.
7 hari kerja
b. 3 hari kerja e.
10 hari kerja
c. 5 hari kerja

95 Apoteker yang bertugas pada bagian R&D


suatu industri farmasi sedang
mengembangkan sediaan copy tablet
furosemid 20 mg dari sediaan furosemid 40
mg yang sudah dimiliki oleh industri
berdasarkan permintaan bagian marketing.
Agar produk copy tablet furosemid 20 mg
tersebut dapat didaftarkan kepada BPOM,
sediaan tersebut harus melalui uji
bioekivalensi. Apakah uji bioekivalensi
yang tepat dilakukan oleh apoteker
tersebut?
a. Uji absorpsi ex vivo d. Uji
bioavailabilitas in vivo
b. Uji absorpsi in situ e. Uji
dissolusi terbanding
c. Uji absorpsi in vitro
Seorang apoteker di bagian RnD industri
obat tradisional akan menentukan metode
ekstraksi yang tepat digunakan untuk
menyari senyawa aktif dalam kulit manggis.
Metode ekstraksi tersebut harus mampu
menyari senyawa aktif secara sempurna
dengan menggunakan sedikit mungkin
cairan penyari untuk menekan biaya
produksi. Karakterisitik senyawa aktif
96 dalam kulit manggis adalah stabil pada
suhu yang tinggi. Apakah metode ekstraksi
yang tepat digunakan? 
a. Maserasi
d. Refluks
b. Perkolasi
e. Sokletasi
c. Infusa

Seorang Apoteker di Industri Obat


Tradisional (IOT) akan memproduksi OBAT
BATUK HERBAL untuk anak-anak dengan
bahan dasar senyawa aktif minyak kulit
jeruk nipis. Apakah metode ekstraksi yang
tepat untuk digunakan oleh apoteker.
Metode apakah yang tepat digunakan
97 untuk mengambil zat aktif tersebut?
a. Maserasi d. Press
dingin
b. Infundasi e. Destilasi
Uap dan air
c. Perkolasi
Seorang apoteker di industri jamu sedang
melakukan ekstraksi salah satu produknya
untuk identifikasi senyawa aktif yang
terkandung. Ekstraksi dilakukan dengan
merendam produk tersebut dalam akuades
dengan pemanasan suhu 90 °C selama 15
menit. Apakah metode ekstraksi yang
98 digunakan oleh apoteker tersebut?
a. Dekokta
d. Refluks
b. Digesti
e. Infundasi
c. Maserasi
99 Seorang apoteker di industri jamu sedang
melakukan ekstraksi salah satu produknya
untuk identifikasi senyawa aktif yang
terkandung. Ekstraksi dilakukan dengan
merendam produk tersebut dengan etanol
70% dengan pemanasan rendah 40 - 50°C
selama 2 jam. Apakah metode ekstraksi
yang digunakan oleh apoteker tersebut?
a. Sokhletasi
d. Refluks
b. Digesti
e. Perkolasi
c. Maserasi
Seorang apoteker yang bekerja di industri
ekstrak bahan alam akan melakukan
ekstraksi suatu simplisia untuk pembuatan
pembuatan sediaan herbal tablet
antidiabetes. Kandungan zat aktif dalam
simplisia tersebut bersifat tidak stabil
terhadap panas. Apoteker mengalirkan
cairan penyari yang selalu baru di bagian
atas simplisia untuk mengoptimalkan
10
proses ekstraksi. Apakah metode ekstraksi
0 yang tepat digunakan oleh apoteker
tersebut?
a. Refluks
d. Soxhletasi
b. Infundasi
e. Destilasi
c. Perkolasi

Seorang apoteker dibagian produksi


industri obat tradisional akan melakukan
pembuatan gel dari ekstrak daun suji.
Untuk mendapatkan gel yang transparan,
maka perlu dilakukan penapisan atau
pembuangan klorofil dengan cara
fraksinasi. Apakah pelarut yang tepat
10 digunakan untuk tahapan fraksinasi
1 tersebut? 
a. Etanol 70%
d. Air
b. Etanol 96%
e. Metanol
c. Petroleum eter
10 Seorang apoteker di suatu industri obat
2 tradisional telah mengembangkan ekstrak
suatu tanaman sebagai Imunomodulator.
Ekstrak tersebut telah distandarisasi serta
telah lolos uji pra-klinik dan uji klinik.
Apoteker selanjutnya mendaftarkan produk
herbal tersebut kepada Badan POM.
Apakah nama penggolongan yang tepat
dicantumkan waktu mendaftarkan produk
herbal tersebut ?
a. Jamu d.
Obat tradisional
b. Herbal terstandar e.
Ekstrak terstandar
c. Fitofarmaka
Seorang apoteker di suatu industri obat
tradisional akan mendaftarkan produk obat
tradisional yang mengandung Curcuma
longa sebagai antikolesterol. Hasil uji in
vitro dan in vivo membuktikan bahwa
produk tersebut terbukti berkhasiat sebagai
antikolestrol. Proses uji klinik produk
tersebut masih berlangsung pada uji klinik
10 fase 2. Bahan baku, bahan pengemas dan
3 produk jadi sudah terstandardisasi. Apakah
jenis obat tradisional yang tepat didaftarkan
untuk produk tersebut?
a. Jamu d. OHT
dan Fitofarmaka
b. OHT e. Jamu
dan Fitofarmaka
c. Fitofarmaka
Sebuah Industri Obat Tradisional
melakukan pengembangan produk yang
berisi ekstrak daun kemangi. Karakteristik
ekstrak yang dimiliki cukup encer, serta zat
aktif yang dimiliki mudah menguap karena
panas. Oleh karena itu, apoteker
memutuskan akan menggunakan alat yang
dapat mempercepat proses pengeringan
10
namun tidak merusak senyawa aktif yang
4 diinginkan. Apakah alat pengering yang
tepat digunakan untuk tujuan tersebut?
a. Spray dryer d.
Flash dryer
b. Fluidized bed dryer e.
Conduction dryer
c. Vacuum dryer
10 Seorang apoteker di Industri Obat
5 Tradisional akan mengeringkan ekstrak
kental rimpang temulawak untuk
pembuatan jamu pegal linu. Kadar air
dalam ekstrak tersebut saat ini adalah
7,5% dan apoteker menginginkan kadar air
dalam ekstrak sekitar 1%. Senyawa aktif
yang terkandung dalam ekstrak tersebut
tidak stabil pada suhu tinggi.  Apakah alat
yang tepat digunakan untuk mengeringkan
ekstrak kental tersebut?
a. Water bath d.
Freeze dryer
b. Rotary evaporator e.
Oven
c. Spray dryer

Seorang apoteker di laboratorium QC suatu


industri tradisional melakukan analisis
kadar flavonoid total pada bahan baku
ekstrak herba seledri untuk produk
fitofarmaka kapsul untuk penurun tekanan
darah. Larutan uji ditambah dengan
aluminium klorida dan natrium asetat untuk
10 membentuk senyawa kompleks berwarna.
6 Apakah instrumen yang tepat digunakan
untuk keperluan penetapan kadar tersebut?
a. KCKT d.
Spektrofotometer massa
b. Spektrofotometer IR e.
Spektrofotometri UV-Vis
c. KLT-Densitometer
Seorang apoteker di bagian QC suatu
industri obat tradisional sedang melakukan
identifikasi lempuyang gajah sebagai
bahan baku yang akan digunakan untuk
membuat produk jamu. Proses idenfikasi
tersebut harus dilakukan untuk
menghindari pemalsuan bahan baku dari
supplier. Lempuyang gajah mengandung
senyawa zerumbon (seskuiterpen) tetapi
10
tidak mengandung kurkumin dan gingerol.
7 Apakah metode yang tepat digunakan
untuk identifikasi lempuyang gajah
tersebut? 
a. Skrining fitokimia d.
Kromatografi kolom
b. KLT e.
Kromatografi gas
c. Spektrofotometri
10 Seorang Apoteker pada bagian QC suatu
8 industri kecil obat tradisional akan
menentukan metode analisa untuk
pengukuran kadar kadar eugenol pada
produk minyak cengkeh 25 mL. Struktur
kimia eugenol dapat dilihat pada gambar
berikut:

Apakah metode analisis yang tepat


digunakan?
a. Kromatografi lapis tipisd.
Kromatografi cair kinerja tinggi

b. Kromotografi kertas e.
Kromatografi gas

c. Kromatografi kolom

Seorang apoteker di industri obat


tradisional baru saja menyelesaikan
produksi produk aromaterapi dengan
komposisi utama minyak atsiri (senyawa
terpenoid). Sebelum dipasarkan, produk
tersebut harus didaftarkan dan mendapat
persetujuan BPOM dengan melampirkan
10 analisis kandungannya. Apakah metode
9 analisa yang tepat digunakan untuk analisa
kandungan senyawa tersebut?
a. KCKT
d. KCKT-SM
b. KG
e. KG-MS
c. SM

Seorang apoteker di bagian R&D di industri


obat tradisional sedang mengembangkan
formula sediaan tablet herbal sebagai
diuretik berbahan serbuk meniran
(Phyllantus niruri). Tanaman tersebut bisa
di palsukan dengan serbuk daun papaya
(Carica papaya), untuk menghindari hal
tersebut maka perlu dilakukan identifikasi
11 untuk pemastian kebenaran dari serbuk
0 meniran secara KLT. Apakah senyawa
penanda yang tepat digunakan untuk
identifikasi serbuk tersebut?
a. Sinensetin
d. Phyllantin
b. Andrographolide
e. Piperin
c. Astaxantin

11 Sebuah industri obat tradisional akan


1 memproduksi obat herbal terstandar kapsul
daun lidah buaya (Aloe Verae Folium)
sebagai pencahar. Berdasarkan
Farmakope Herbal Indonesia, senyawa
identitas daun lidah buaya adalah aloin A
(gambar).
Termasuk golongan senyawa apakah
senyawa identitas tersebut?
a. Alkaloid
d. Flavonoid
b. Antrakuinon
e. Tanin
c. Antosianin

Seorang apoteker IOT melakukan


identifikasi marker untuk menentukan
keaslian herba sambiloto yang akan
digunakan sebagai bahan baku obat herbal
terstandar dalam pengobatan diabetes
meliitus tipe-2.  Identifikasi senyawa marker
akan dilakukan dengan menggunakan
metode KLT dan menggunakan senyawa
11
standar/pembanding. Apakah senyawa
2 standar/pembanding yang tepat digunakan
oleh apoteker tersebut? 
a. Apiin d.
Antosianin
b. Apigenin e.
Andrografolid
c. Alisin
Seorang apoteker IOT melakukan
identifikasi marker untuk menentukan
keaslian herba seledri yang akan
digunakan sebagai bahan baku obat herbal
terstandar dalam pengobatan hipertensi.
Identifikasi senyawa marker akan dilakukan
dengan menggunakan metode KLT dan
menggunakan senyawa
11
standar/pembanding. Apakah senyawa
3 standar/pembanding yang tepat digunakan
oleh apoteker tersebut?
a. Alisin
d. Quersetin
b. Antosianin
e. Rutin
c. Apigenin
11 Seorang apoteker di bagian Kontrol
4 Kualitas suatu industri farmasi akan
memeriksa kebenaran bahan rimpang jahe
(Zingiber officinale) dengan menetapkan
keberadaan senyawa identitasnya.
Rimpang jahe tersebut akan digunakan
sebagai bahan baku untuk produksi obat
herbal tersandar. Apakah senyawa
identitas yang tepat ditetapkan oleh
apoteker tersebut?
a. Kukumin
d. Kaemferol
b. Zingiberin
e. Xanthorizol
c. Gingerol

Seorang apoteker yang bekerja pada


bagian R&D suatu industri obat tradisional
akan melakukan uji teratogenik ekstrak
tanaman yang akan dikembangkan sebagai
produk herbal terstandar untuk pengobatan
hipertensi. Parameter yang dilihat adalah
abnormalitas pada Fetus hewan uji.
Penelitian tersebut menggunakan 5
kelompok, yaitu kelompok kontol negatif,
11
kontrol positif, dan 3 kelompok dosis
5 ekstrak tanaman. Apakah obat yang tepat
digunakan untuk hewan uji kelompok
kontrol positif? 
a. Etanol d.
Trimetropim HCl
b. CMC-Na e.
Parasetamol
b. Amoksisilin
Seorang apoteker di bagian R&D industry
obat tradisional sedang melakukan isolasi
jamur endofit dari ranting mindi (Azadiracta
indica), sebagai langkah awal untuk
mencari sumber antibiotika baru. Elisitor
yang digunakan dalam penelitian tersebut
adalah serbuk kering ranting mindi dan
harus disterilkan sebelum digunakan.
Apakah metode sterilisasi fisik yang tepat
11 digunakan untuk mensterilkan elisitor
6 tersebut?
a. Pemanasan kering dengan oven
b. Pemanasan kering dengan
pemijaran
c. Pemanasan basah dengan
perebusan
d. Pemasahan basah dengan
pasteurisasi
e. Pemanasan basah dengan autoklaf

Seorang apoteker di industri obat


tradisional melakukan uji parameter non
spesifik mutu ekstrak. Prosedur yang
dilakukan adalah: ekstrak dipanaskan
untuk mendestruksi dan menguapkan
senyawa organik sehingga sehingga
tinggal unsur mineral dan anorganik.
11
Apakah parameter mutu non spesifik yang
7 sedang ditetapkan oleh apoteker tersebut?
a. Susut pengeringan d.
Sisa pelarut
b. Kadar air e.
Residu pestisida
c. Kadar abu
Seorang apoteker penanggung jawab QC
suatu industri obat tradisional menerima
kiriman bahan baku rimpang Jahe (Zingiber
officinale.) sebanyak 10 zak. Setelah
dilakukan sampling, diketahui 1 zak
tercampur rimpang jenis lain. Apoteker
menginstruksikan petugas gudang agar
11 meletakkan bahan baku tersebut pada
8 daerah terpisah. Apakah area yang tepat
untuk meletakkan produk tersebut?
a. Area reject d.
Area sampling
b. Area Karantina e.
Area pemusnahan
b. Area release
Seorang apoteker di industri obat
tradisional sedang menetapkan angka
cemaran mikroba pada simplisia daun kelor
untuk standarisasi bahan baku pembuatan
ekstrak daun kelor yang akan
dikembangkan sebagai herbal terstandar
antidiabetes. Pada pengujian tersebut,
ditemukan cemaran Salmonella Spp
sebesar 3 kaloni/25 g. Apakah kesimpulan
yang tepat dari hasil pengujian tersebut? 
a. Simplisia memenuhi syarat karena
cemaran Salmonella < 10
7

11 koloni/25 g
9 b. Simplisia memenuhi syarat karena
cemaran Salmonella < 10
4

koloni/25 g
c. Simplisia memenuhi syarat karena
cemaran Salmonella < 10 koloni/25
g
d. Simplisia tidak memenuhi syarat
karena cemaran Salmonella > 2
koloni/25 g
e. Simplisia tidak memenuhi syarat
karena cemaran Salmonella harus
negative

12 Seorang apoteker yang bekerja di IKOT


0 akan memproduksi kapsul antidiare dari
daun jambu biji. Untuk menjamin
kesesuaian bahan baku yang digunakan
dengan spesifikasi yang ditentukan, maka
apoteker membuat SOP proses pembuatan
simplisia. Bagaimanakah urutan proses
pembuatan simplisia yang tepat
dicantumkan dalam SOP tersebut?
a. Pengumpulan-pencucian-
perajangan-pengeringan-sortasi
b. Pengumpulan-sortasi-pencucian-
perajangan-pengeringan
c. Sortasi-pengumpulan-pencucian-
perajangan-pengeringan
d. Pengumpulan-pencucian-
pengeringan-perajangan-sortasi
e. Sortasi-pencucian -pengumpulan-
perajangan-pengeringan

Seorang apoteker di bagian R & D industri


farmasi akan mengembangkan produk
serbuk effervescent obat herbal terstandar
ekstrak sambiloto (Andrographis
paniculata) sebagai penurun kadar gula
darah. Apoteker tersebut akan
menggunakan bahan pemanis alami dalam
formulanya karena penderita diabetes
12
harus mengurangi konsumsi gula. Apakah
1 pemanis yang tepat digunakan oleh
apoteker tersebut?
a. Glukosa d.
Steviosida
b. Sakarin e.
Siklamat
c. Sukrosa
Seorang apoteker di bagian R & D industri
farmasi mengembangkan produk
fitofarmaka kapsul ekstrak daun jambu biji
(Psidiium guajava) sebagai antidiare.
Berdasarkan Farmakope Herbal Indonesia,
rendemen ekstrak daun jambu biji yang
diperoleh dengan metode maserasi dengan
etanol 96% adalah sebesar 12,3%.
12 Apoteker tersebut berencana akan
memproduksi ekstrak daun jambu biji
2 tersebut sebanyak 24,6 kg. Berapakah
jumlah simplisia yang dibutuhkan untuk
produksi ekstrak tersebut? 
a. 50 kg
d. 386 kg
b. 100 kg
e. 700 kg
c. 200 kg

12 Seorang apoteker di suatu industri farmasi


3 sedang melakukan validasi metode analisis
Asiklovir dalam sediaan krim dengan
membuat larutan baku (1, 8 dan 64) µg/mL.
Masing-masing sampel direplikasi
sebanyak 6 kali. Rata-rata kadar asiklovir
yang terukur adalah 9,54 μg/mL dengan
nilai relative standard deviation (RSD)
sebesar 1,40 %. Apakah parameter validasi
yang sedang diuji oleh apoteker tersebut?
a. Akurasi
d. Selektivitas
b. Linieritas
e. Spesifisitas
b. Presisi
Seorang apoteker yang bertugas di Divisi
R&D suatu industri farmasi, akan
melaksanakan pengembangan metode
analisis vitamin B1 dan B2 dalam sediaan
tablet multivitamin menggunakan metode
Spektroflourometri. Apakah parameter
12 yang merupakan keunggulan dari
4 penggunaan metode tersebut?
a. Sensitifitas dan linearitasd.
Linieritas dan akurasi
b. Sensitifitas dan spesifitase.
Linieritas dan spesifitas
b. Spesifitas dan akurasi
Seorang apoteker yang bertugas
laboratorium BA/BE suatu industri farmasi
sedang melakukan validasi metode analisa
lanzoprasol dalam darah. Apoteker
tersebut menentukan batas kemampuan
KCKT untuk menetapkan kadar lanzoprazol
terendah dalam darah dengan presisi dan
12 akurasi yang dapat diterima. Parameter
5 apakah yang sedang ditetapkan oleh
apoteker tersebut? 
a. Linieritas
d. LOD
b. Spesifisitas
e. LOQ
c. Robustness
Seorang apoteker yang bertugas pada
bagian QC suatu industri farmasi sedang
melakukan validasi alat KCKT untuk
pemeriksaan kadar fenilpropanolamin
(PPA) dalam produk tablet obat influenza. 
Apoteker tersebut memastikan apakah
terdapat puncak lain (peak) yang dihasilkan
oleh eksipien dan pelarut selain peak yang
12
dihasilkan oleh PPA dalam kromatogram.
6 Parameter apakah yang sedang dianalisa
oleh apoteker tersebut? 
a. Linieritas
d. Presisi
b. Spesifisitas
e. Rentang
c. Akurasi
12 Seorang apoteker di industri farmasi
7 melakukan validasi metode analisa
asetosal untuk analisis kandungan zat aktif
pada produk tablet yang akan diproduksi.
Apoteker menentukan apakah metode
analisa yang akan digunakan dapat
menghasilkan kadar yang sangat dekat
dengan nilai sebenarnya. Apakah
parameter validasi yang ditetapkan oleh
apoteker tersebut?
a. Akurasi
d. Sensitifitas
b. Presisi
e. LOD
c. Spesifisitas
Seorang apoteker pada divisi R & D
industri farmasi melakukan validasi metode
penetapan kadar senyawa furosemid pada
sampel tablet. Apoteker melakukan
penetapan kadar 6 sampel tablet
furosemide pada 100% konsentrasi uji dan
12 menghitung nilai koefisien variasinya.
Apakah parameter validasi yang sedang
8 ditetapkan oleh apoteker tersebut?
a. Akurasi d.
Batas deteksi
b. Presisi e.
Selektivitas
c. Linearitas

Seorang apoteker pada divisi R & D


industri farmasi sedang melakukan validasi
metode pemisahan senyawa parasetamol
dan kafein pada sampel tablet sakit kepala
secara KCKT. Setelah melakukan
penetapan resolusi, analis tersebut
12 mendapat nilai resolusi sebesar 1,0.
Apakah parameter validasi yang sedang
9 ditetapkan oleh apoteker tersebut? 
a. Akurasi
d. Selektivitas 
b. Presisi
e. LOD
c. Linearitas

Seorang apoteker pada divisi R & D


industri farmasi sedang melakukan validasi
metode penetapan kadar senyawa
ondansentron pada sampel tablet.
Apoteker tersebut membuat kurva kalibrasi
baku ondasentron pada konsentrasi rendah
dan melakukan pembacaan kadar dengan
13 pendekatan standar deviasi. Apakah
0 parameter validasi yang sedang ditetapkan
oleh apoteker tersebut? 
a. Akurasi
d. LOD
b. Presisi
e. LOQ
c. Linearitas
Sebuah industri farmasi ingin memproduksi
tablet Pantoprazole 40 mg. Bahan baku
yang akan digunakan adalah Pantoprazole
sodium sesquihidrat. Salah satu parameter
penentuan kualitas bahan baku adalah
identifikasi. Metode analisis yang akan
digunakan dalam proses identifikasi harus
memenuhi syarat validasi. Apakah
parameter validasi yang harus diukur
13
metode analisis tersebut valid digunakan
1 dalam proses identifikasi?
a. Spesifisitas
b. Spesifisitas, akurasi
c. Spesifisitas, akurasi, presisi
d. Spesifisitas, akurasi, presisi,
intermediate precision
e. Spesifisitas, akurasi, presisi,
intermediate precision, LOD

Seorang apoteker pada bagian QC di


Industri farmasi melakukan validasi metode
analisa pengukuran kadar Ketokonazole
dalam krim ketokonazol 2% dengan
menggunakan metode spektrofotometri
UV-Vis. Kadar ketokonazol yang terukur
sangat bervariasi dengan nilai relative
13 standard deviation sebesar 4,5%. Apakah
2 parameter validasi yang sedang ditetapkan
oleh apoteker tersebut? 
a. Presisi
d. Spesifisitas
b. Akurasi
e. Selektivitas
c. Linieritas

Seorang apoteker di industri farmasi


sedang melakukan validasi metode analisis
tablet Valsartan dengan metoda HPLC.
Salah satu parameter validasi metode
analisis yang ditetapkan adalah kadar obat
yang terukur harus berkisar antara 85%-
110% dari kadar teoritis obat, sesuai yang
13 ditetapkan dalam Farmakope Indonesia
3 edisi IV. Parameter apakah yang sedang
ditetapkan oleh apoteker tersebut? 
a. Presisi
d. Linearitas
b. Akurasi
e. Robustness
c. Spesifisitas
13 Seorang apoteker di industri farmasi
4 sedang menetapkan parameter selektifitas
metode analisa untuk validasi penetapan
kadar tablet sukralfat. Apakah arti dari
parameter validasi yang ditetapkan oleh
apoteker tersebut?
a. Dapat menetapkan kadar zat aktif
dalam jumlah kecil
b. Dapat mendeteksi kadar zat aktif
pada konsentrasi yang kecil 
c. Penetapan kadar tidak terpengaruh
oleh senyawa yang lain
d. Hasil analisa tidak terpengaruh
oleh perbedaan sedikit pereaksi
e. Nilai rata-rata hasil pengukuran
mendekati kadar sebenarnya

Seorang apoteker bagian QC suatu industri


farmasi baru saja mendapatkan sampel
formula baru produk tablet ranitidine dari
bagian R&D untuk segera dilakukan
pemeriksaan kadar. Sebelumnya, apoteker
bagian QC telah rutin melakukan
pemeriksaan kadar ranitidin pada produk
sebelumnya yang telah rutin diproduksi
dengan metode analisis yang telah
divalidasi. Apakah tindakan yang tepat
13 dilakukan oleh apoteker bagian QC
terhadap metode analisis sebelumnya?
5 a. Melakukan verifikasi metode
analisis
b. Melakukan validasi ulang metode
analisis 
c. Melakukan pengembangan metode
analisis 
d. Melakukan perubahan metode
analisis 
e. Melakukan optimasi metode
analisis

Seorang apoteker yang bekerja di bagian


QC suatu industri farmasi sedang
melakukan validasi metode analisa
penetapan kadar deksametason dalam
sediaan tablet menggunakan metode
KCKT. pada penetapan selektivitas
didapatkan dua peak. Peak pertama adalah
peak pengotor (t=5,343 menit; W=0,45 cm)
13 dan peak kedua adalah peak
deksametason (t=8,750 menit; W=1,35
6 cm). Berapakah nilai Resolusi yang
menggambarkan selektifitas metode
tersebut? 
a. 2,14
d. 5,27
b. 2,28
e. 7,54 
c. 3,79

13 Bagian pengawasan mutu industri farmasi


melakukan validasi metode
Spektrofotometri untuk analisis ketoprofen
yang dikerjakan 5 kali trial.

7
Hasil trial manakah yang memiliki ketelitian
dan ketepatan yang baik?
a. Trial 1
d. Trial 4
b. Trial 2
e. Trial 5
c. Trial 3

Bagian pengawasan mutu suatu industri


farmasi mengembangkan metode KCKT
untuk analisis Piridoksin, Isoniazid,
Pirazinamid, dan Rifampisin secara
simultan. Hasil optimasi adalah sebagai
berikut:

13
8

Parameter manakah yang masih harus


diperbaiki?
a. Waktu Retensi d. Jumlah
Lempeng Teoritis
b. Tailing Factor e. Resolusi
b. Faktor Kapasitas
13 Suatu apoteker di industri obat tradisional
9 sedang melakukan akurasi metode analisis
penetapan kadar mangostin dari sediaan
gel ekstrak kulit manggis dengan
menggunakan metode KLT-
Spektrodensitometri, dan diperoleh data
sebagai berikut: 
Sampel Kadar Larutan Standar Kadar yang
Mangostin sebenarnya (ng) diperoleh (ng)

400 400,70

400 391,93

400 400,65

Berapakah nilai recoveri sampel 2? 


a. 97,98%
d. 99,44%
b. 98,68%
e. 100,00%
c. 99,31%
Seorang apoteker di bagian R&D industri
farmasi melakukan optimasi formula
sediaan tablet dengan formula yang berisi
Parasetamol, Kafein, Avicel PH 101,
Kolidon CL, kolidon 30 dan PEG 6.000.
Bahan-bahan tersebut dicampur dan
dicetak dengan kekuatan kompresi yang
14
tinggi. Apakah metode pembuatan tablet
0 yang digunakan oleh apoteker tersebut? 
a. Cetak langsung d. Fast
melt granulation
b. Granulasi kering e. Foam
granulation
c. Granulasi basah
Sebuah industri farmasi ingin memproduksi
tablet hisap vitamin C 1.000 mg. 
Berdasarkan data  CoA  dan  MSDS,
diperoleh informasi  sifat  fisika-
kimia vitamin C sebagai  berikut:
berbentuk  granulat,  sifat
kompresibilitasnya  baik,  mudah 
terhidrolisa,  dan  tidak  tahan pemanasan
14
tinggi. Metode apakah yang tepat
1 digunakan untuk pembuatan tablet hisap
tersebut?
a. Granulasi basah d. Fast
melt granulation
b. Granulasi kering e. Foam
granulation 
c. Kempa langsung
Seorang apoteker di suatu industri farmasi
akan memproduksi tablet teofilin. Formula
tablet teofilin tersebut memiliki daya alir
(fluiditas) dan kompaktibilitas yang rendah,
sehingga diperlukan pemilihan metode
yang tepat dalam produksinya hingga
menghasilkan tablet dengan sifat fisik yang
14
baik. Apakah metode yang tepat digunakan
2 untuk memproduksi tablet teofilin tersebut? 
a. Wet granulation d. Foam
granulation
b. Dry granulation e. Fluid
bed granulation
c. Direct compression
14 Seorang apoteker di bagian R & D industri
3 farmasi sedang mengembangkan sediaan
tablet berisi aspirin 81 mg. Dalam studi
preformulasi, zat aktif ditemukan
mengalami hidrolisis dan campuran antara
zat aktif dengan eksipien tidak memiliki
flowability yang sesuai. Apakah metode
yang tepat untuk membuat sediaan tablet
aspirin tersebut?
a. Granulasi kering d.
Moulding
b. Granulasi basah e.
Hot melt extrution
c. Kempa langsung
Seorang apoteker yang bertugas di bagian
R&D suatu Industri farmasi merencanakan
untuk mengembangkan Tablet Acetosal 80
mg. Berdasar literatur, asetosal merupakan
kristal berwarna putih, tidak kompresibel,
tidak free flowing, terurai oleh air. Apakah
14 metode pembuatan tablet yang tepat untuk
4 produksi obat tersebut?
a. Wet Granulation d. Fast
melt granulation
b. Dry Granulation e. Foam
granulation
c. Direct Compresion
Seorang apoteker di Industri obat
tradisional akan melakukan uji klinik tablet
temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
yang akan dijadikan sebagai produk
fitofarmaka sebagai penurun kolesterol
darah. Subjek uji yang digunakan untuk uji
14 klinik tersebut adalah sebanyak 50 orang.
Apakah uji klinik yang dilakukan oleh
5 apoteker tersebut? 
a. Uji klinik fase I d. Uji klinik
fase IV
b. Uji klinik fase II e. Post
marketing surveilance
c. Uji klinik fase III

Seorang apoteker di suatu rumah sakit


bekerja sama dengan suatu perguruan
tinggi melakukan uji klinik untuk suatu
kandidat obat osteoporosis. Subjek uji yang
digunakan adalah 200 orang pasien
osteoporosis. Uji klinik dilakukan terpusat di
14 suatu rumah sakit saja. Apakah uji klinik
6 yang dilakukan oleh apoteker tersebut? 
a. Uji klinik fase 1 d.
Uji klinik fase 4
b. Uji klinik fase 2 e.
Uji klinik fase 5
c. Uji klinik fase 3

14 Seorang apoteker di Industri obat


tradisional akan melakukan uji klinik fase 1
tablet temulawak (Curcuma xanthorrhiza
Roxb) yang akan dijadikan sebagai produk
fitofarmaka sebagai penurun kolesterol
darah. Sebagai langkah awal, apoteker
tersebut mempersiapkan subyek uji yang
akan digunakan dalam uji klinik tersebut.
7 Apakah syarat subyek uji pada uji klinik
tersebut? 
a. Orang dewasa sehatd. Pasien
hipertrigliseridemia
b. Pasien hiperkolesterolemiae.
Wanita hamil
b. Orang dewasa gemuk
Sebuah industri farmasi bekerjasama
dengan suatu rumah sakit untuk melakukan
uji klinik fase 2 sebuah kandidat obat yang
akan digunakan untuk pengobatan kanker
payudara. Apakah tujuan dari uji klinik
14 tersebut?
a. Menentukan dosis yang aman
8 b. Menentukan dosis yang efektif
c. Menentukan efek samping obat
d. Menentukan efek samping post
market
e. Menentukan dosis maksimal

Seorang apoteker di industri farmasi


bekerjasama dengan suatu rumah sakit
sedang melakukan uji klinik fase 1 untuk
kandidat obat yang diindikasikan sebagai
antikonvulsan untuk penanganan status
epilepticus. Obat konsentrasi 5 mg/mL
diinjeksikan pada manusia. Data yang
didapatkan adalah profil eliminasi obat
14
mengikuti orde 1, dengan kecepatan
9 eliminasi sebesar 0,09635/jam. Berapakah
waktu paruh eliminasi (t½ e) obat tersebut?
a. 5,5 jam
d. 10,2 jam
b. 7,2 jam
e. 15,0 jam
c. 8,5 jam
15 Seorang apoteker di bagian R&D suatu
0 industri farmasi sedang melakukan uji klinik
fase 1 suatu kandidat antikanker yang
sedang dikembangkan dengan tujuan
menetapkan parameter farmakokinetik.
Laju eliminasi antikanker tersebut
mengikuti orde 0. Konsentrasi antikanker
dalam darah pada menit ke-0 setelah
diinjeksikan secara intravena adalah 100
mg/dL dan tetapan laju eliminasi (K ) yang
0

diperoleh adalah 4,528/jam. Berapakah


waktu paruh eliminasi (t½e) antikanker
tersebut?
a. 7 jam
d. 16 jam
b. 9  jam
e. 24 jam
c. 11 jam

Seorang apoteker di bagian R&D suatu


industri farmasi sedang melakukan uji klinik
fase 1 suatu kandidat antibiotik yang
sedang dikembangkan dengan tujuan
menetapkan parameter farmakokinetik.
Hasil pengujian mendapatkan data bahwa
eliminasi antibiotik tersebut mengikuti
model satu kompartemen terbuka dengan
15 orde eliminasi pertama. Volume distribusi
1 antibiotik tersebut adalah 455 L dengan
klirens 95,5 L/jam. Berapakah waktu paruh
eliminasi (t½e) antibiotik tersebut?
a. 4,3 jam
d. 3,0 jam
b. 3,8 jam
e. 2,7 jam
c. 3,3 jam

Anda mungkin juga menyukai