Anda di halaman 1dari 3

​DPES

I
KAT 1 TUGAS 5

Kelompok 6
Devani Kusnandi Puteri 01071190178
Davina 01071190114
Ditta Amaliah Islamy Hakim 01071190135
Dion Ravinder Theodeus Subroto 01071190234
Dhea Zulrahmania Hermanto 01071190140
Denata Fitri 01071190172
Delvidea Ratigo 01071190039
Dea Ayuningtias Hambali 01071190144
Dini Angraini ZR 01071190084
Ebiena Chintania Prasetya 01071190064

Universitas Pelita Harapan


Fakultas Kedokteran
2021
Pada video tersebut menceritakan tentang seorang ayah yang menghidupi anak
perempuannya sendiri. Seorang ayah yang bekerja keras untuk membesarkan anaknya dengan
penuh kasih sayang walaupun dengan kekurangan yang dia miliki yaitu tuli dan bisu. Namun
berbeda haal dengan anaknya yang kini semakin dewasa merasa malu memiliki ayah yang
mempunyai kekurangan seperti tu. Berawal dari dia merasa terkucilkan oleh semua temannya
yang berada di sekolah sehingga dia merasa membenci ayahnya dan ingin mempunyai ayah yang
lebih baik dari ayahnya yang sekarang. Sehingga pada suatu ketika anak perempuan ini terjatuh
tepat di hari ulang tahunnya. Dimana ayahnya telah mempersiapkan kejutan kecil untuk
merayakan pertambahan umur anaknya. Dengan kue ulang tahun yang telah tertata di depan meja
dan hadiah kecil serta kata-kata permintaan maaf ayahnya karena ayahnya memiliki kekurangan
sehingga membuat anaknya tersebut menjadi malu. Dan ketika anaknya ditemukan terjatuh
dengan bersimbah darah ayahnya dengan cepat menggendong anaknya. Semua perasaan ayahnya
dan harapan ayahnya hanya satu yaitu anaknya terselamatkan. Tanpa memikirkan kata-kata
anaknya yang telah menyakitinya ayahnya dengan penuh cinta tetap berusaha sekuat tenaga
dengan rumah, harta atau apapun yang dia punya saat ini hanya agar anaknya dapat
terselamatkan. Dan pada akhirnya ayahnya harus mentransfusikan darahnya untuk anak yang
dicintai. Disaat itulah anak tersebut sadar tidak ada yang lebih hebat, dan lebih mencintainya di
dunia ini selain ayahnya sendiri cinta orang tua terhadap anaknya sepanjang hidup. Bahkan
ketika anaknya pun melukai hatinya orang tua tetap mencintai anaknya dengan sepenuh hati.
Bahkan untuk berkorban nyawa pun orang tua rela karena yang terpenting adalah
kesembuhan,kesehatan, dan keselamatan anak yang telah dibesarkannya.

Terdapat tiga metode yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang dialami
anak tersebut. Ketiga metode tersebut ialah ​interpersonal relationship, emotional intelligence,
dan cognitive behavioral therapy. Dari ketiga metode tersebut kelompok kami memilih dengan
menggunakan cognitive behavioral therapy (CBT) untuk mengatasi masalah anak tersebut
sebelum dia menggoreskan tangannya hingga dirawat di rumah sakit. Metode ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengubah pemikiran irasional yang muncul menjadi pemikiran yang
rasional. Dengan pemikiran yang irasional anak tersebut pada ayahnya sehingga anak tersebut
memiliki pola pikir yang salah dalam memandang ayahnya tanpa memandang kasih sayang yang
ayahnya berikan terhadap anak tersebut. Hal ini diperparah dengan pergaulan anak tersebut yang
menghina orang tuanya yang memiliki kekurangan. Pemikiran irasional ini membuat anak
menjadi tidak bersyukur dan berputus asa sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
Padahal sang ayah tanpa berputus asa bekerja dan merawat anaknya tersebut hingga saat itu.

Dengan terapi metode CBT ini diharapkan terjadinya perubahan pola pikir pada anak
tersebut dalam hal cara memandang keadaan sekitarnya. Ketika pola pikir dari anak tersebut
dapat berubah menjadi lebih positif, maka anak tersebut dapat menerima keadaan ayahnya
memiliki keterbatasan itu dan dapat membuat suatu semangat untuk membantu orang tua nya
tanpa memiliki rasa malu di depan teman-temannya. Sebab apapun keadaan orang tua kita,
mereka tetap orang tua yang dengan bekerja keras menghidupi dan membesarkan kita. Selain itu
dengan pemikiran yang rasional maka anak tersebut juga akan memiliki suatu kemampuan untuk
menguasai emosinya dan tidak termakan oleh ejekan teman-temannya. Justru dengan pemikiran
yang sudah rasional maka anak tersebut akan dapat membela ayahnya dan menunjukkan
kehebatan ayahnya sehingga teman-temannya dapat sadar bahwa yang dilakukannya bukanlah
tindakan yang baik.

Dalam proses untuk memberikan suatu pola pikir yang baru ini, perlu suatu cara yang
baik agar sang anak dapat menerima segala pemikiran yang baru. Hal ini dikarenakan mengubah
pemikiran dari seseorang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Akan terjadi
penolakan-penolakan yang diberikan oleh anak tersebut. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan
seperti dengan menggunakan metode ​interpersonal relationship​. Sebelum memberikan
pemikiran yang baru perlu ada hubungan yang baik terlebih dahulu dengan anak tersebut.
Komunikasi dengan anak itu harus dibentuk dengan baik sehingga anak tersebut dapat menerima
segala pemikiran yang baru diberikan.

Anda mungkin juga menyukai