Anda di halaman 1dari 106

Lampiran 1

Pedoman Wawancara
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Orang Tua


Nama :
Umur :
Tempat Kerja :

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?


2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai
agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak
dini?
3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?
4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi
peraturan?
5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi
peraturan dalam keluarga?
6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya
dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan
maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan
anak?
7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?
9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?
10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
Pedoman Wawancara
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak
Nama :
Umur :
Sekolah :

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai


orangtua pulang bekerja?
2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?
3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan
atau tidak patuh?
4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi
sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana
respon atau sikap orangtua?
5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping
atau pembimbing selama kegiatan belajar?
6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?
7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara
orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?
8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?
9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah
keberhasilan?
10.Bagaimanakah pendapat adik tentang orangtua yang sibuk bekerja?
Pedoman Wawancara
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh
Nama :
Umur :

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan aorangtua yang anda


ketahui?
2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?
3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan,
bagaimana sikap yang diambil orangtua/
4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara
anda menanamkan kedisiplinan?
5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan
kedisiplinan kepada anak?
6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap
anda?
7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk
merawat anak diserahkan kepada anda? Bagaimana cara anda
merawat anak?
8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak?
9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam
melatih tanggungjawab anak? Jika i ya bagaimana anda melatih
tanggungjawab anak?
10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi
orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga
anak?
Lampiran 2
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ibu
Nama : Purwati
Umur : 44 tahun
Tempat Kerja : Apacinti
Tanggal dan waktu : 21/5/2017 pukul 10.47 W IB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?


 Ibu:secara langsung juga dipantau dari sekolahan juga dari
agama ya? Terus dirumahkan pulang gini belajar habis
magrib ngaji pulang ngaji tidur, paginya bangun tidur jam
lima belajar lagi. Iya harus to memberikan contoh kan
diajak dulu udah jam segini sholat nggak kalau mau magrib
itu mas Chandra sama bapaknya langsung di mushola
diajak sholat bersama yang perempuan dirumah
2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai
agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak
dini?
 Ibu :soalnya itu untuk pondasi suatu (tidak jelas) buat anak
soalnya kalu dikasihnya pondasinya agama semua agama
ya diterapkan semua agama pasti nanti kalau besar itu
tidak ins yaallah tidak salah jalur karena agama itu kan
semua agama pasti sama ya pendidikannya cuman
maksudnyaharus menghormati orangtua, sama tetangga
sama siapa sajakan harus baik.
3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?
 Ibu : ya tidak dikasih peraturan tapi diarahkan nantikan
anak bisa mikir sendiri kalau dikasih jam segini harus
begini jam segini begini ya kalau anak maksudnya ada
kesibukan anak kan nggak tahu sini jadinya diarahkan
kalau mas Chandra itu pulang sekolah kamu harus gini tapi
saya pulangnya malam bu maksudnya ada ektra ada apa
kan sini nggak tahu jadinya hanya diarahkan itu nganu biar
mas Chandra biar mikir sendiri gitu lho. Ya ikut anaknya
sudah diginikan waktunya ini kalau agama islam yakan
sholat lima waktu, sudah jam dua belas..oh ya bu.. sudah
jadinya anak sudah tahu sudah diterapkan kan dari
sekolahan sholat lima waktu luhur asar gitukan sudah ada
jam – jamnya jadi orangtua hanya mengingatkan saja.
4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi
peraturan?
 Ibu :nggak terlalu mengekang, soalnya kalau dikekang
nanti kalau dikekang takutnya itu kalau memberontak itu
lho parahnya kalau memberontak sekarang kan anak nggak
mau digitukan hehe
5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi
peraturan dalam keluarga?
 Ibu : ya kadang nurut, kadangkan jawabannya ya bu ya tapi
tidak langsung ya nanti nantikan saya ingatkan kalau i ya tu
sekarang lha sekarang tu sudah berjalan gitu. Nggak situ
kan sudah jam segini kok wayahe pulang belum pulang sms
trus sana bu ini masih dalam perjalanan atau ada tambahan
jadi kan sini udah ayem waktunya pulangnya segini kok
belum pulang baru di sms
6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya
dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan
maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan
anak?
 Ibu : ya ditari lha kan mas Chandra kan sudah lulus to ya
ditari mau melanjutkan dimana kan udah ada edaran gini
gini gini saya mau disini udah tit? Kalau udah tit ya udah
maksudnya ibu barangkan nggak mikir terlalu nganu
soalnya sudah ditari. Ya itu harus soalnya anak nanti kalau
kamu harus gini pasti kalau nggak dalam hatinya nggak
mau kan jawabe marai emosi ngono lho mbak hehe jadikan
nek sesok nganukan ini cari ekstra seperti kemarin bu saya
ikut ekstra ekstra apa? Pramuka ya, bu capek pramuka
pesta siaga trus saya capek trus cari apa lagi drumband ya
saya turuti minta dibelikan pianika main pianika baru
lomba bu sini capek mau bilira opo? Seng ting ting ting itu
bilira nggih itu beli alatnya itu tutukannya itu ya saya
turuti tapikan dia itu juga melaksanakan gitu maksudte
wayahe ekstra betul betul ekstra soalnya diakan sudah
minta nganu ibarate sudah minta drumband ya harus
drumband pramukanya nggak jadi. Saya juga membebaskan
anak untuk berteman dengan siapapun tanpa membeda
bedakan agama ya sana kalu malam mingguitu saya suruh
kumpul sana kumpul nggak papa tapi kalau ada yang gini
gini apa nggak usah gitu jadinya saya beri kebebebasan
tapi dia mikir sendiri gitu lho jadi tahu sendiri yang baik
yang mana yang jelek yang mana. ya kan dikasih solusi
seumpama adek itu mau pake baju kebesaran pake baju
putih saya kasih punyaku kan sesak mau beli atau pinjem
punyanya ibu aja tapi dirumah jadinya kan ada solusi mau
beli atau pinjem soalnya kan hanya dipakai sekali tapikan
sudah dikasih solusi mau beli atau pijam memberikan
pilihan
7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
 Ibu :nak kalau saya tu kalau merespon anak nggak nganu
langsung kasih hadiah gitu nggak, ulang tahun itu juga
nggak tak kasih hadiah, tapi mau kemana? Makan – makan
bu oh ya ke blater atau ke warung padang jadinya situ
mintanya saya turuti nggak pernah bu belikan gini soalnya
pamane belikan sepatu itukan sudah kewajiban sepatu
sobek orangtua sudah membelikan
8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?
 Ibu :kalau belajar dikontrol soalnya kalau nggak dikontrol
tub u mau belajar pintunya dikancing nanti yang dipegang
gini gini jadi harus tahu nganu saya buka gitu belajar lha
ini cari bu cari maksudte pelajaran ngenet apa gitu kan oh
ya udah, ya kalau dirumah itu bangun tidur baju sudah
harus dicuci sendiri besok kalau udah kerja atau kos kan
nganu sendiri cuci sendiri kalau masih ada waktu bantu ibu
nyapu atau njerengi kmbahan ki opo atau jemur pakaian.
Ya itu sudah ditanamkan ya sejak kecil seumpama nggak
cuci baju ya udah nanti kamu nggak pake baju soalnya kan
habis haaa itu kan bisa mikri sendiri sangger pagi opo mau
sore gini mau cuci apalagi kalau hujan itu kalau nggak
dicuci pagi sore pagi sore kan habis jadinya kan mikir
sendiri
9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?
 Ibu : hahaha agak sulit yo kelihatane yo gampang ya
menurut saya tu, itu nomor satu kedisiplinan, trus
tanggungjawab, waktunya pulang sekolah pulang,
waktunya makan makan, terus belajar, ngaji, gitu. menurut
saya semaksimal mungkin sudah saya penuhi kebutuhan
anak, tapi kalau dipandang orang lain yo dalam artian kan
diarahkan gini aja umpama minta sepatu yang gini belikan
yang gini lebih murah tapikan saya turuti gitu. Kebutuhan
itu sendiri meliputi ya termasuk peralatan sekolah ya
meliputi ya sepatu, baju, alat – alat tulis trus ekstra, beli
alat – alat ekstra, pendidikan, perhatian
10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
 Ibu : kadang ya ngeyel hehe ngeyel jadinya ki minta harus
dituruti ini misalnya belajar cara orangtua dulu karo
orangtua sekarangkan beda tapikan ketemunya itu sama ya
beda pendapat itu tapikan tujuannya sama
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ayah
Nama : Jumakir
Umur : 43 tahun
Tempat Kerja : Apacinti
Tanggal dan waktu : 14/7/2017 pukul 08.49 W IB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?


 Ayah :pada prinsipnya cara mendidiknya sama mbak sama ibu,
kalau di rumah itu saling mengingatkan jadi kalau sudah
waktunya kok belum sholat ya sholat dulu nanti kalau saya lagi
tidur ya dibangunkan pak sudah waktunya jadi saling
mengingatkan kan rasanya nggak terpaksa kalau terpaksa kan
berat sama kayak mbak galuh kalau pergi ke gereja belum bangun
kan dibangunin to sama orangtua, semua itu kalau modelnya
paksa egois nggak bisa jalan mbak cuman terpaksa tok kalau ada
orangnya kalau nggak ada orangtua nya ya sudah wong nggak ada
orang tuanya.
2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama?
mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?
 Ayah : ya sejak kecil sejak dini itu ya sudah diajarkan sama
caranya kayak yang dibilang ibu, karena kalau orangtua caranya
berbeda anak akan bingung jadi orangtua boleh saja berbeda
pendapat tetapi dalam mendidik kalau bisa didiskusikan dulu
sama ibu biar supaya cara mendidik anak itu sama
3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?
 Ayah : dengan peraturan dirumah mbak seperti kamu main boleh
tapi jam 9 malam sudah dirumah, kamu siang main boleh tapi hp
harus dibawa jadi kalau orangtua tidak dirumah ya komunikasi
lewat hp, kemudian sholat itu nomor satu pokoknya wajib
4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?
 Ayah : ya supaya melatih disiplin dan tanggungjawab mbak
5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan
dalam keluarga?
 Ayah : ya saya ingatkan mbak karena jaman sekarang kalau anak
pake kekerasan nggak bisa ya diingatkan dulu pelan tapi kalau
diingatkan saja tidak nurut ya kita mengingatkannya lebih keras
6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan
anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan
hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?
 Ayah : saya membebaskan anak mau milih sekolah jurusan
dimana saja saya bebaskan yang penting niat kamu tapi yang
saya minta tanggungjawab yang saya tanamkan pada anak saya
gitu jadi maunya sih dulu ya smpn, trus smk ini dia nggak mau
dia maunya disalatiga nggak masalah satu kali absen saya suruh
keluar jadi dia ada tanggungjawab , belajar belajar dulu nanti
kalau ada yang nggak bisa baru tanya biar ndak jagakke orangtua
selama keputusan itu masih dijalur yang benar kalau mungkin
ada melenceng ya diingatkan, dalam bergaul saya membebaskan
bergaul yang penting satu kamu harus punya prinsip ikut yang
baik tidak masalah yang jelek jangan diikuti udah gitu dah dasar
rokok saya juga tidak melarang boleh ngrokok kalau sudah kerja
kalau belum kerja jangan, peran orangtuanya gimana tinggal ada
perhatiannya nggak , misalnya kok nyelelek sedikit harus cepet –
cepet diperbaiki sekarang kalau didiemin bablas kalau udah
keluar rumah kan kita nggak tau, ya sharing itu selalu
komunikasi sama saya sama ibunya cari solusi
7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
 Ayah :sama seperti kemarin to pas lulusan saya kasih dulu makan
yang enak setelah selesai makan baru kita kasih tau sekarang
kamu lulus mau mintanya apa
8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?
 Ayah : kalau ada cekcok sama teman ya anak kita yang kita marai
jangan orang lain anak kita kasih tau bergaul itu kayak gitu,
kalau ada masalah ya selesaikan sendiri jangan trus kita
melindungi itu malah jadi bergantung sama orangtua
9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?
 Ayah : yang terpenting kita ngasih contoh dulu kalau dikasih
contoh kok nggak mau ngikuti bru diarahkan sedikit demi sedikit
kalau diingatkan halus kok masih nggak nyambung istilahe
pokoknya yang terpenting kita kasih contoh namanya anak itu
pasti yang kan nyontoh yang dewasa to, hormati yang lebih
dewasa sayangi yang lebih kecil
10.Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
 Ayah : sama anak selama ini belum ada kebetulan anak – anak
saya nurut, kadang berontak ada candra itu kadang berontak
tinggal kita bagaimana mengarahkannya kadang dia bilang saya
sudah bukan anak kecil pak ya saya jawabnya ini bukan soal anak
kecil atau bukan cuma mengingatkan tok kalau lugu – lugu
banget ya malah nggak bagus to
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak
Nama : candra
Umur : 18 tahun
Sekolah : 3 smk
Tanggal dan waktu : 21/5/2017 pukul 10.29 W IB

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai


orangtua pulang bekerja?
 Anak : ya kalau kemarin ya belajar, ya bersih – bersih rumah,
bantuin adek belajar biasanya kalo adek butuh bantuan
2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?
 Anak :emmm masalah nganu agama kalau saya kan islam nah
sholat itu wajib harus kalau sama orangtua harus lima waktu
trus kalau tambahannya tu ya ngaji itu, ngaji selalu saya sama
adik, ya saya terima wong tujuannya baik
3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan
atau tidak patuh?
 Anak :oh ya pernah dulu pulang sekolah nggak langsung
pulang tapi main dulu pulangnya malah harusnya awal pulang
siang awal sampe rumah sore lha itu dipertanyakan sama
orangtua hehe, ya biasa kalau kalau bapak itu ngasih nasehat
kalau ibu ya teguran sama marah – marah dikitlah hehe tapi
ya nggak papa wong tujuannya baik kok, ya nek jenenge anak
muda ki lak biasa to mbak kadang – kadang ada rasa sedih
nyesel neng paling yo nek anak muda itu pasti ada rasa
jengkel itu pasti
4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi
sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana
respon atau sikap orangtua?
 Anak :oh ya itu biasanya orangtua sama saya ya itu diskusi
kalau saya itu seperti mau cari sekolah dimana pilih mana nah
orangtua bantu ngasih motivasi ngasih tahu, ya kalau memberi
kabar ya selalu tapi juga tergantung kalau ada pulsa kalau
nggak ada ya nggak tapi ya jarang
5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping
atau pembimbing selama kegiatan belajar?
 Anak : ya itu kalau belajar sama ibadah itu wajib itu selalu
mengkontrol dan mengingatkan kadang kalau saya lupa atau
hehe saya yang males itu ya diingatkan, ya kadang – kadang
ya dibimbing kalau orangtua saya tuh kamu belajar dulu
sebisa kamu kalau ada kesulitan atau ada yang nggak mudeng
baru tanya tapi kalau masih bisa dicari ya cari dulu jangan
selalu tanya
6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?
 Anak :cari di internet dulu biasanya
7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara
orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?
 Anak : ya itu tadi wajib kalau soal agama itu, orangtua juga
menjalankan namanya orangtua kan jadi contoh bagi anaknya
jadi ya menjalankan
8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?
 Anak : ya paling suruh bantu adik, jaga rumah bersih – bersih
rumahlah
9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah
keberhasilan?
 Anak : ya kalau hadiah berupa cinderamata untuk sebuah
benda tu jarang sih mungkin ngajak makan – makan atau jalan
– jalan kemana buat seneng – seneng aja nggak sebuah barang
itu jarang
10.Bagaimanakah pendapat adik tentang orangtua yang sibuk bekerja?
 Anak : ya kalau orangtua kerja tu kan sebenarnya tujuannya
baik to mbak buat anaknya buat sekolah anaknya ya untuk
kebutuhan keluarga ya sebagai orangtua sibuk itu sebisa
mungkin ngasih waktu atau ngasih perhatianlah itu yang
paling penting tu dah cukup kok mbak nggak harus selalu
ketem jarangpun nggak papa yang penting tanya gimana
kabarnya
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh
Nama : Yati
Umur : 39 tahun
Tanggal/waktu : 21/5/2017 pukul 16.12 WIB

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan orangtua yang anda


ketahui?
 Pengasuh : ya baik kalau ada yang debat – debat dikit itukan
biasa to mbak, ya yang pasti rukunlah. Ya kalau ada apa – apa
ya anak kadang suka cerita kalau lagi marahnya sama
orangtua ya ceritanya sama saya ya curhat – curhat gitu
2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?
 Pengasuh : ya kalau disini itu tidak diberi peraturan yang ketat
gitu tidak tapi disesuaikan dengan keadaan si anak tapi kalau
untuk sholat itu ya harus wajib itu selalu diingatkan sama
orangtuanya
3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan,
bagaimana sikap yang diambil orangtua?
 Pengasuh :tidak sih paling hanya ditegur – tegur biasa
4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara
anda menanamkan kedisiplinan?
 Pengasuh :tidak mbak hehe menanamkan kedisiplinan pie ya
tidaklah, ya tugas saya itu merawat menjaga anak ini hanya
yang berkaitan dengan anak kan? Lha i ya itu
5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan
kedisiplinan kepada anak?
 Pengasuh :karena bukan bagian dari tugas saya mbak itu tugas
orangtua saya takut kalau salah dalam bersikap itu lho
6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap
anda?
 Pengasuh : ya gimana kalau disuruh bantu saya ya tidak bisa
kecuali kalau yang adeknya itu dulu kalau masih hitung –
hitungan saya masih bisa tapi sudah kesini saya sudah tidak
mengerti mbak
7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk
merawat anak diserahkan kepada anak? Bagaimana cara anda
merawat anak?
 Pengasuh :lha kalau ini ya i ya saya kan bertugas untuk
merawat anak selama orangtua tidak dirumah mbak, ya
memastikan anak itu kebutuhan makannya terpenuhi dan
teratur terus menjaga anak supaya tidak terluka gitu – gitulah
pokoknya
8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak?
 Pengasuh :kalau mas Chandra itu mulai dibiasakan untuk
bantu bersih – bersih, nah kalau adiknya nggak bisa dalam
belajar yang ngajarin itu mas Chandra
9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam
melatih tanggungjawab anak? Jika i ya bagaimana anda melatih
tanggungjawab anak?
 Pengasuh :oh tidak mbak itu orangtua yang biasanya nyuruh
kalau saya tidak
10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi
orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga
anak?
 Pengasuh :apa ya mbak ya mungkin waktu, atau anak itu suka
ngeyel, males apa gimana tidak mau nurut tapi ya sebagai
orangtua juga harus mengerti ya saling mengerti antara
orangtua dan anaklah
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ibu
Nama : Slamet
Umur : 46 tahun
Tempat Kerja : apacinti
Tanggal/waktu :22/5/2017 pukul 19.10

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?


 Ibu :secara langsung sama dia ngaji di tpa, misalkan
diajarkan dari kecil ya mbak cara berpuasa waktu sholat
tepat waktu dari hal –hal terkecil itu misalkan puasa dari
kecil kok kuat sampai bedug ya itu Alhamdulillah tapi
Alhamdulillah anak saya kelas satu sudah puasa sampai
magrib waktu sholat tepat waktu kita ajak berusaha
berjamaah
2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai
agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak
dini?
 Ibu : sejak kecil sejak kelas 1 itu sudah diajarkan mbak ya
alhamdulillahnya kuat sampai bedug itu trus ya ditambah
ditambah trus jamnya sedikit sedikit, karena hidup tanpa
agama itu kan ibarate kita anu mbak buta lah kita akan
buta disamping buta wawasan kalau agama ditanamkan
secara secara sejak dini kita akan berada dijalan yang
positif.
3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?
 Ibu : ya dulu memang waktu kecil saya control tapi setelah
dia smp saya sudah ibarate ki wes nggak nyambung lah
kalau mau ikut mikir tapi dapet pr ndak dek komunikasi itu
selalu dah sholat belum pr sudah dikerjakan belum dapat
tugas apa yang penting itu kita komunikasi itu lho
waluapun kita sambil nyapu sambil apa, ya dilarang keluar
malam itu betul lha selain itu juga tanggungjawab belajar
kalau dirumah itu misalkan nyapu anak saya kan dua ya
mbak misalkan adek nyapu dapur trus yang besar nyapu
ruang tamu misalkan trus habis makan itukan cuci piring
itukan kita latih dari kecil yang itu teori ya mbak tapi
prateknya kan kadang – kadang dijalankan yang
pentingkan kita menanamkan dari kecil sudah diajarkan itu
4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi
peraturan?
 Ibu: ya biar anak itu hidup lebih disiplin lebih teratur gitu
lho mbak
5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi
peraturan dalam keluarga?
 Ibu: pernah ya ada memang kadang – kdang memang saya
potong nganu uang saku tapi dia dapet sangu dari makde
iya mungkin bapaknya seng ora tegelan lah yowes otomatis
sangue ditambahi yo gitu kadang memang wayah sholat
kok nggak nganu yo tak kancing dari luar mbak memang
itu hehe hukuman itu tak kancing dari luar otomatis kan
dia kapok ngono lho ha lewat jendela kadang hee
6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya
dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan
maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan
anak?
 Ibu: kita ajak diskusi trus keputusan itu ada ditangan anak
yang mau milih sekolah kita sebagai orangtua kan
menyarankan dek misalkan yang ini kemarin kamu ke smp
2 ambarawa tapi ternyata kok nemnya cuma disitu tapikan
kita sudah diskusi mbak, sangat penting mbak kita bisa
mengetahui perkembangan anak misalkan dia dapet pr
kerjakan ndak trus tadi sekolah pulang sekolah mampir
mana kan kita yo diskusi lah walaupun diskusinya sambil
kita cuci piring tapi kita kan berusaha komunikasi, kami
sebagai orangtua berusaha memberi pengertian yo mbak
mungkin disaat habis makan malam kita kan waktu rodo
senggang ibarate mencari wkatu yang tepatlah waktu
makan kita gunakan untuk nganukan nggak baik ibaratnya
anak bisa mutung lah memberi pengertian yang selalu
rukun selalu kompak sampai tua besok doa orangtuakan
selalu untuk anak – anak yo mbak misalkan beda pendapat
yo meminta maaflah
7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
 Ibu: ya disamping kami senang terus terang ucapan selamat
itu kami lakukan memang kami biasakan terus dari kecil
memang tak latih entah itu apalah surprise apalah entah itu
berbentuk buku itu roti yo seringlah kami lakukan
kenaikan kelas terus kemarin kok langsung dapet itu 3
piagam itu yo, dia sendiri juga mengerti kepada kami mbak
sebagai orangtua itu langsung ngajak makan – makan itu
kan suatu kebanggaan bagi kami yo mbak walaupun kok
gajian walaupun saya tidur mbak di itu ngasiih yo saya
tidak membeda bedakan harus ngasih segini gini tidak
dipinggir bantal buat belanja bapak ibu saya memang
sangat bers yukur terus terang meskipun uang itu juga tidak
saya gunakan untuk foya – foya untuk belanja tidak saya
terima tapi tak bukakke rekening atas dia memang gitu dia
mengerti kepada saya saya juga mengerti kepada dia nganu
to imbal balik
8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?
 Ibu: kita berusaha itu waktu kita weekend itu kita
berkumpul ya mbak kita berusaha bagi tugas l atihan strika
latihan apa kakak latihan apa entah itu kadang kan anak
jaman sekarang jaman remaja itukan kadang cuek gitu ya
mbak ah cuek ah nek disuruh tapi kita berusaha kasih
tanggungjawab cuci piring sendiri cuci baju sendiri sambil
maksudte kita ngobrol waktu keluarga kumpul keluarga itu
to
9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?
 Ibu: ya dengan memenuhi kebutuhan anak seperti pakaian,
buku, sepatu, termasuk hp kui, pendidikan, perhatian itu
malah harus nomor satu. Dari awal dicontohkan dari
orangtua dulu ya mbak kita mencontohkan yang bagus
ibarate yo kita tidak ke hal – hal negative dari awal kita
tanamkan norma – norma agama pendidikan agama itu
ditanamkan
10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
 Ibu: hambatane yo kadang mengahadapi masa labil ki
memang kita jalan pikiran kita ke a anak – anak ke b kita
kan ya kadang beda pendapat masa remaja itukan masa
yang labil ya mbak terus anak – anak kok ada yang
berontak tidak mau mendengarkan nasehat orangtua gitu
kendalane ki yo kui mbak misalkan disuruh nyapu po opo
ki ngeyel terus jajane yang nggak ketulungan kui
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ayah
Nama : Partinah
Umur : 51 tahun
Tempat Kerja : Coca Cola
Tanggal dan waktu : 15/7/2017 pukul 08.09 W IB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?


 Ayah : ya terutama itu dengan pak ustad karena ya yang jelas ada
pembimbingnya jadi orangtua hanya ikut dibelakangnya
pokoknya itu jangan sampai anak itu lain agama dengan orangtua
missal saya islam ya anak saya islam maksudnya kan ikut
memperjuangkan, ya kalau menurut saya ya kalau jamnya sholat
harus digugah istilah diingatkan untuk sholat terutama untuk
anak muda itu ya agak sulit memang itu tapi harus sedikit demi
sedikit tapi kalau dikerasi malah lain lagi jadi kalu sholat itu ya
harusnya tidak usah dibangunkan itu sudah nganu tapi ya banyak
– banyak masih dibangunkan
2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama?
mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?
 Ayah :sejak kecil mbak, bukan hanya agama tugas – tugas lain
seperti belajar, dan tanggung jawab lain itu ya sejak kecil, tujuan
itu ya hidup tanpa agama itu ya kurang begitu nganu to jadi
semua orang itu harus punya agama jadi agama semua itu bagus
agama itu jadi pedoman hidup tapi misalnya ktp islam tapi tidak
menjalankan tugas agama itu yo bukan islam sholat lima waktu
itu ya kita jalankan
3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?
 Ayah :keras dalam artian dia tidak bekerja yang sebenarnya itu
harus dikandani kenapa kok terlambat maksudnya kok selalu
terlambat jadi tidak didiamkan kalau didiamkan itu nanti sedikit
sedikit kan tidak terasa
4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?
 Ayah : ya yang penting itu selalu memberikan kabar ketika anak
itu diluar rumah kita juga menyesuaikan karena anaknya kerja
yang besar kalau yang isna ya kita cari alasannya kok belum
pulang itu kenapa kami tidak memaksa karena anak jaman
sekarang itu berbeda dengan anak jaman dulu yang penting
memberi kabar supaya yang dirumah itu tidak khawatir
5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan
dalam keluarga?
 Ayah : ya diingatkan tidak bisa kita itu keras pada anak apalagi
anak jaman sekarang itu berbeda dengan anak jaman dulu, kalau
dia keluar dari jalur ya kita harus ingatkan kenapa itu dilakukan
itu tidak baik itu tidak ada gunanya lebih baik tidak usah saja
6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan
anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan
hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?
 Ayah : ya yang pertama kita mengarahkan , mengarahkan di jalan
yang baik jadi supaya dalam kehidupannya itu nyimpang dari
aturan yaitu miturut manut dengan orangtua ya istilahnya kalau
mau pergi atau mau kerja sebenarnya yo berangkat harus pamit
orangtua jadi seolah olah itu orang yang dirumah itu menunggu
itu seolah olah – olah tahu jadi gitu antara istilahnya orangtua
dengan anak itu diawasi dengan yang sebenarnyasekarang
masalah banyak orang itu maksudnya ada yang pergaulannya itu
istilahnya itu kurang menjaga etika terutama ya harus perlu
dikerasi supaya membangun orangtua manut dengan orang tuanya
supaya tidak kejerumus yang tidak benar, kalau dalam rencana
bapak itu ya memberi arahan tapi pada kenyataannya kan tidak
semua yang kita rencanakan itu tercapai seperti sekarang saya
berharap bagas itu kan di pelayaran tapi dia rejekinya ya di
konter itu ya mau bagaimana semua itu Tuhan yang mengatur, ya
orang tua itu punya harapan itu bagus tapi harapan itu belum
tentu sesuai keinginan anaknya
7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
 Ayah : selalu menasehati untuk bers yukur kepada Tuhan itu ya
harus banyak bers yukur
8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?
 Ayah : ya dilatih mengerjakan hal – hal kecil seperti kalau nana
ya nyapu, cuci piring, kalau bagas ya cuci motor tidak yang berat
itu yang belum
9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?
 Ayah : merawat anak itu seperti kita menjaga anak misalnya kita
melarang itu kan ada tujuan, tujuannya untuk menjaga dia dari
hal –hal yang buruk
10.Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
 Ayah : ya ngeyel ngeyel gitu, kalau saya memang kalau masalah
belajar tidak pernah mendampingi karena anak sekarang itu lebih
pandai anak sekarang soalnyapun kalau saya mengajari tidak
bisa, seperti pelajaran dulu dan sekarang itu lain sekali
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak
Nama : Isna
Umur : 14 tahun
Sekolah : 7 smp
Tanggal/waktu :22/5/2017 pukul 19.25 W IB

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai


orangtua pulang bekerja?
 Anak :ada yang momong, nonton tv, masak, tidur, main,
belajarnya ndak hehe
2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?
 Anak : ya kalau sudah malam jangan main yang jauh – jauh
gitu, ya kalau pas tidak bosan ya dijalankan kalau pas bosan
ya berontak hehe
3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan
atau tidak patuh?
 Anak :ada ya paling biasanya uang saku dipotong, ya sedih
tapi sebisa mungkin kan ada celengan ambil celengan, ya
menyesal tapi berusaha mencukupi dengan ambil celengan
hehe
4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi
sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana
respon atau sikap orangtua?
 Anak : ya bisa diajak diskusi pas mau masuk smp kemarin
didiskusikan mau masuk mana kehendak orangtua masuk smp
n 2 ambarawa tapi kok nemnya nggak bisa bisanya di
merakmati situ smp bawen situ ya sudah disitu saja. Kalau pas
konek kasih kabar kalau tidak konek paling tidak kasih hehe
pulsa seng marakke tidak konek pulsa hp, biasa kalau dirumah
ya curhat
5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping
atau pembimbing selama kegiatan belajar?
 Anak :kadang – kadang tapi jarang yang tidak dikontrol ibu
sibuk dengan pekerjaannya
6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?
 Anak :cari internet
7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara
orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?
 Anak : ya rajin, orangtua juga mencontohkan dari kecil, waktu
tk diajari puasa diajari sholat
8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?
 Anak : ya disuruh nyapu cuci piring gitu
9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah
keberhasilan?
 Anak :pernah saat kelulusan kemarin diberi hp sama kedua
orangtua, senang banget dijadikan masa depan yang lebih baik
lagi
10.Bagaimanakah pendapat adik tentang orangtua yang sibuk bekerja?
 Anak : ya senang itu senang karena orangtua bekerja untuk
kedua anaknya tapi ya nggak senangnya tidak ada waktu untuk
qualit y time
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh
Nama : Ningsih
Umur : 55 tahun
Tanggal/waktu :22/5/2017 pukul 19.35 W IB

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan orangtua yang anda


ketahui?
 Pengasuh : ya baik, kalau komunikasi selalu ada biasanya
orangtua menanyakan kabarnya si anak gitu to mbak
sepulangnya bekerja gitu tadi disekolah kegiatannya apa saja,
trus ada tugas apa tidak gitu
2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?
 Pengasuh : ya dengan selalu mengingatkan sholat itu ya mbak
yang harus lebih disiplin sama mengingtkan belajar
3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan,
bagaimana sikap yang diambil orangtua?
 Pengasuh : ya pasti ya dimarahi, ditegur, pernah dipotong uang
sakunya kemudian ya dikunci kamarnya dari luar karena tidak
segera bangun untuk sholat
4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara
anda menanamkan kedisiplinan?
 Pengasuh : ya kalau saya kalau diminta orangtua
menyampaikan ya saya sampaikan, misal diminta
mengingatkan untuk segera menyelesaikan tugas sekolah ya
paling yang seperti itu
5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan
kedisiplinan kepada anak?
 Pengasuh : ya kalau itu bagian dari tugas yang diminta
orangtua untuk saya kerjakan kan kalau tidak ya tidak
6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap
anda?
 Pengasuh : ya kalau ada kesulitan belajar jujur saja karena
sudah smp saya tidak bisa mengikuti mbak wes ora mudeng
utekke ki wes ora nyandak mbak
7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk
merawat anak diserahkan kepada anak? Bagaimana cara anda
merawat anak?
 Pengasuh : ya itu pasti, karena orangtua kan tidak ada dirumah
dan anak harus ada yang menjaga dan merawat, ya
merawatnya dengan menyediakan makanan kalau belum masak
ya kadang masak bareng kadang masih minta disuapin itu
mbak sudah besar masih disuapin terus menyiapkan kebutuhan
sekolah missal mau pramuka gitu ya seragam harus sudah siap
gitu – gitulah mbak namanya juga rewang ki pie to mbak
8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak?
 Pengasuh : ya dengan meminta anak untuk membantu seperti
nyapu, cuci piring gitu yang enteng – enteng lah mbak tapi
sudah dibiasakan ya meskipun kadang suka males – melasan
9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam
melatih tanggungjawab anak? Jika i ya bagaimana anda melatih
tanggungjawab anak?
 Pengasuh : ya kalau saya itu malah kadang tidak tega gitu ya
karenakan missal anak pulang sekolah saja sudah sore masih
capek gitu kan kasihan saya yang menggantikan jadi kalau
ketahuan ya saya yang malah ditegur lho pie to mbak wes ben
wong diajari ben iso temandang gawe barang misale gitu
10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi
orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga
anak?
 Pengasuh : ya itu kalau orangtua itu pasti waktu bekerja ya
mbak, kalau yang lain mungkin ya kondisi anak itu sendiri
misalkan lagi malas opo capek gitu – gitu karena kan masih
remaja gini ya anak itu belum paham tujuan orangtuanya gitu
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Orang Tua


Nama : Anik
Umur : 37 tahun
Tempat Kerja : apacinti

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?


 Ibu: ya menanamkan agama secara langsung tapi juga
dengan guru agama, untuk saat ini saya pasrahkan guru
ngaji, ya juga dengan memberi contoh ngaji itu mbak saya
kalau dirumah ngaji
2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai
agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak
dini?
 Ibu: dari masih kecil usia berapa ya 4 tahunanlah, ya
penting sebagai bekal dia kelak ketika dewasa, ya itu
untuk pegangan hidup anak mbak
3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?
 Ibu: ya disiplin seperti nyuruh belajar, ya saya control tiap
hari tiap belajar ya harus belajar, waktunya sholat ya
sholat waktu bermain bermain dalam artian tak ingatkan
waktunya biar teratur itu lho waktunya biar terarah
hidupnya, ya itu sebagai rasa tanggungjawab sebagai
orangtua ya mbak ya harus tak tanamkan soale nanti kalau
diane nggak ditanamkan dari sekarang diane nggak
ditanamkan dari sekarang nanti diane nggak ada rasa iba
sama orangtua
4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi
peraturan?
 Ibu: ya harus, karena itu tadi biar ada rasa
tanggungjawabnya, biar kata tiap hari harus ngelekke ya
apa itu mengingatkan harus itu tapi kalau ada suatu hal
diane capek yaudahlah
5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi
peraturan dalam keluarga?
 Ibu: ya ditegur nggak ada hukuman, ya tapi harus ada
dilaksanakan kalau ndak ya udah kamu besok mau sekolah
apa endak, kalau mau sekolah ya harus bantu ibu
6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya
dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan
maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan
anak?
 Ibu: ya saya kasih pengarahan, ya untuk masa depan dia
jadi saya kasih pengarahan kayak nang ya belajar itu harus
giat ya mbak suatu saat dia mau bekerja atau gimanakan
terarah gitu lho, tak kasih pengertian ini kamu tak kasih
tanggungjawab seperti ini ya harus dilaksanakan biasanya
anak kan membangkang ya mbak wah ibu ki ra ngerti kesel
yowes ibu tapi kok kalau dia nggak kerjaan yaudah tak
kasih kegiatan kasih perintah
7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
 Ibu: tak kasih support dalam artian, kamu harus rangking
nanti kalau dapat tak kasih hadiah dalam artian kasih
motivasilah
8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?
 Ibu:dirumah saya suruh bantu – bantu seperti nyapu, biar
punya rasa tanggung jawab
9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?
 Ibu: memenuhi kebutuhan anak seperti pendidikan itulah
yang penting mbak,
10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
 Ibu: oh banyak sekali mbak kalau diane nggak mau
mengerjakan to apa ya rasa emosionale cepet pengene
marah
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ayah
Nama : Suharjo
Umur : 37 tahun
Tempat Kerja : TDSA
Tanggal dan waktu : 16/7/2017 pukul 13.49 W IB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?


 Ayah : kalau pribadi ya pendekatan secara langsung pelan –
pelan trus juga ditambah lagi sama ngaji sama pak ustad, kalau
di rumah ya cuma diberi pengertian norma – norma nilai agama
gitu, kalau sholat masih diingatkan
2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama?
mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?
 Ayah :sejak umur 5 tahun, ya pengenalan agama kan harusnya
sejak dari dini lebih mengenal agama itu sendiri dan mungkin
lebih fokus
3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?
 Ayah :kalau jam main emang dibatesi biasanya kalau sore itu
habis magrib ngaji habis ngaji belajar ya kurang lebih satu jam
nanti habis itu trus tidur istirahat
4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?
 Ayah : ya tergantung situasinya tapi kalau agamakan sebuah
kewajiban ya jadi ya harus taapi kalau yang lain bisa
disesuaikan misal kalau anak pulang terlambat pasti kan ada
alasannya, ya supaya lebih disiplin
5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan
dalam keluarga?
 Ayah : ya hukuman sih enggak ya diingatkan tapi secara halus
nggak harus dimarahi nggak malah nggak ditangani nggak anti
kalau ditangani anak biasanya berontak
6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan
anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan
hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?
 Ayah : ya harus itu cuman sebagai orangtua kan cuman
mengarahkan tergantung anaknya yang penting yang terbaik
semua yang dia bisa gitu lho, membatasi sih enggak tapi diberi
pengertian buat jaga jaga diri sendiri aja
7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
 Ayah : yah memberi selamat mungkin sebagai perangsang dikasih
hadiah apalah mungkin besok – besoknya biar lebih baik lagi
8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?
 Ayah : ya bersih – bersih nyapu, nyuci pakaiannya sendiri
9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?
 Ayah :nggak usah dimarai nggak usah di apa itu yang penting
dididik diberi pengertian kalau pun melakukan pelanggaran atau
apa nggak perlu ditangani diberi pengertian aja pelan – pelan
soalnya anak masih kecil kalau ditangankan bisa bisa anak
berontak kan malah
10.Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
 Ayah : ya biasalah kenakalan anak – anak minta jajan atau apalah
yang berlebihan minta sesuatu yang diluar kemampuan orang tua
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak
Nama : Haris
Umur : 14 tahun
Sekolah : 2 smp

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai


orangtua pulang bekerja?
 Anak 3 :sekitar jam 4 berangka jam 7, ya jaga warung sama
bersih – bersih rumah belajar kalau malam
2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?
 Anak 3 :selalu mengingatkan kalo sholat tepat waktu mandi,
kalau malam ya tidurnya nggak boleh malam – malam jm 9
sudah harus tidur
3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan
atau tidak patuh?
 Anak 3 :tidak ada hukuman tapi dimarahi, ya didengarkan trus
ya menyesali, ya lebih disiplin dan merasa bertanggungjawab
4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi
sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana
respon atau sikap orangtua?
 Anak 3 : ya kadang – kadang diajak diskusi seperti mau milih
sekolah terserah mau sekolah dimana, saya juga selalu minta
ijin biar orangtua tidak tanya – tanya dan panik
5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping
atau pembimbing selama kegiatan belajar?
 Anak 3 : ya kalau lagi dirumah selalu diingatkan dan dikontrol
6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?
 Anak 3 : ya kalau ndak ada cari di internet
7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara
orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?
 Anak 3 : ya orangtua memberikan contoh dalam beribadah
8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?
 Anak 3 : ya paling bersih – bersih itu sama suruh bantuin jaga
adik
9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah
keberhasilan?
 Anak 3 : ya diajak jalan – jalan, pas lulus diajak jalan – jalan
10.Bagaimanakah pendapat adik tentang orangtua yang sibuk bekerja?
 Anak 3 : ya setidaknya beri waktu sedikit buat memberi
perhatian kepada anakn yalah
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh
Nama : Yuli
Umur : 63 tahun

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan orangtua yang anda


ketahui?
 Pengasuh 3: ya selalu berkomunikasi biasanya orangtua selalu
mengingatkan untuk belajar dan beribadah
2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?
 Pengasuh 3: mengingatkan mbak kadang ditegur tapi ditegur
seperti ya kayak marah gitu jadi sampai orangtua emosi gitu
3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan,
bagaimana sikap yang diambil orangtua?
 Pengasuh 3: ya cuma ditegur nggak sampai diberi hukuman
seng pie - pie
4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara
anda menanamkan kedisiplinan?
 Pengasuh 3:tidak mbak
5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan
kedisiplinan kepada anak?
 Pengasuh 3: yo nganu to dudu tugaskulah nek kui
6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap
anda?
 Pengasuh 3: yo kayak – kayak gitu itu aku ra ngerti mbak ndak
bisa bantulah
7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk
merawat anak diserahkan kepada anda? Bagaimana cara anda
merawat anak?
 Pengasuh 3: yo kui mestilah mbak pokoknya jaga anak – anak
tetap aman, menghindarkan mereka dari hal – hal berbahaya
koyo nek ono penculik op pie to jaman saiki, tur neh anak nek
ijeh cilik nek ditinggal kerjo sopo seng meh ngopeni to mbak
8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak?
 Pengasuh 3: nek sama si haris itu sudah disuruh bersih –
bersih kalau bisa bntu orangtua apa jaga warung apa gimana
9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam
melatih tanggungjawab anak? Jika i ya bagaimana anda melatih
tanggungjawab anak?
 Pengasuh 3:tidak mbak itu biar orangtuanya saja
10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi
orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga
anak?
 Pengasuh 3: ya paling itu karena orangtua bekerja jadi saya
diminta untuk membantu menjagalah ngpoeni bocah seng ijeh
cilik
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Orang Tua


Nama : Nur
Umur : 38 tahun
Tempat Kerja : ISG
Tanggal/waktu : 21/5/2017 pukul 13.54 WIB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?


 Ibu :nggih diajarke pi yambak nek guru niku nggih paling
sekolah, sekolah secara umum nggih mbak nek bapak ibu
kan wajib nggih mbak nek kulo nggih nek wayahe sholat
nggih ayo nang sholat sek gek belajar kadang belajare
malah njur males, nggih kadang kulo getak – getak lha
alesan terus pertama nggih alus pelan tapi nak ti yange
larene ndablek niku kadang nggih tak jewer tak creweti
kok ra lhek ndang mangkat ngoten hehe, nggih diajak
bapake
2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai
agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak
dini?
 Ibu : nganu kelas 3 niku mpun kulo oyak – oyak kelas 4
mpun tapi kan kadang larene sok ah lha kelas 5 kulo
tekanke ben ora kagok niku kan mesakke nek kagok, kan
nganu mbak kangge masa depan benjinge kan saget
dirutunke larene nggih damel jalanlah
3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?
 ibu: nek mboten sinau nggih kulo oyak – oyak ken sinau
hehe, tapi nggih mboten selalu kan kadose wong ndalu –
ndalu wangsul nggih kadang nek mboten wangsul ndalu
niku to dolan neng ndi nang nggih kadang nek dolan
ngantos ndalu nggih kulo parani
4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi
peraturan?
 Ibu : nggih sebenere mpun dipekso tapi bocahe pi yambak
niku kadang alesan niku wau angel nggih pripun, nggih
jane niku ben ra kagok ngonten to mbak mengkih nek
bocahe mpun gede kan mboten kaget
5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi
peraturan dalam keluarga?
 Ibu : paling kulo aaanaan mboten ngantos dijewer nopo
dinganu niku ngoten mboten
6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya
dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan
maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan
anak?
 Ibu :nggih diajak diskusi nggih niku kan nate nyuwun bal –
balan buk aku tak melu bal – balan, misale tumbas nopo
nek ibuke dereng enten duit nggih ngerti manut, emm ben
kedekatan orangtua ngoten lho mbak kan kadang enten
seng njaluk iki trus dituri ngoten kulo mboten seneng niku
biar mengerti kondisi ibu bapak pas kathah ngoten niku
nggih ayo nang jajan pas enten arto nek pas mboten niku
nggih dirumah wae nggih nurut, kadang kalau beda
pendapat gitu ya piayambake malah seng ngalah tapi nggih
diberi pengertian kenapa kok begini ibu kan memberi seng
bener ngoten
7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
 Ibu : nggih kadang ri yen kelas 2 angsal rangking sak
derenge tes niku kulo matur nang mangkih nek angsal
rangking tak tumbaske mobil – mobilan ya nggih ndelalah
niku rangking setunggal trus nagih niku bu katane nek
rangkingmau ditumbaske mobil – mobilan ya sesok ya nek
ibu bayaran kulo ngoten, niki angsal lomba gambar angsal
nomer 3 ih nang gambaramu apik nggih kulo ngotenke ben
pi yambake mboten down lare niku nek dipuji kan seneng to
mbak hehe wah ibuku merhatikke
8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?
 Ibu :nganu nyapu, ken ngepel tapi ada aja alesane, kasur
kadang ndak dilempit ayo dilempit nganu kemule, nggih
dilempit, nggih dereng dikasih tanggungjawab li yane
9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?
 Ibu : ya memenuhi kebutuhan anak seperti sekolah, ya
menurut saya belum bisa memenuhi kulo mbak nggih
kadang wonten artane kadang mboten, ya perhatian nggih
butuh nggih terbagi – bagi kalih kerjone niku hehe wong
kerjone kan wangule ndalu – ndalu kadang kan bapake
wangsul gasik kalih bapake wonten pr nopo pripun ken
ngajari bapake. Mendidik anak yang baik niku nggih nganu
nopo diarahke diseuaikan dengan umure, umure tiarkan
kelas lima nggih kulo ajari sholat nek sholat niku jam
pinten kulo oyak – oyak nggih mangkat meskipun ah
males,
10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
 Ibu :nopo nggih mbak kadang nggih duit paling niku
kadang wonten turah kadang kok pas niku, kadang kok
ngeyel, nopo mbeling paling niku hehe
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Ayah
Nama : Rukimin
Umur : 38 tahun
Tempat Kerja : Ara Shoes Indonesia
Tanggal dan waktu : 13/7/2017 pukul 12.25 W IB

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?


 Ayah : ya saya di itu to tak warai ngaji, ya kalau sore ngaji sama
pak sam
2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai agama?
mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak dini?
 Ayah : ya umur 3 tahun, ya demi kepercayaan masing – masing
semua orang kan punya kepercayaan sendiri – sendiri kalau anak
saya kan islam ya buat pedoman hidup
3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?
 Ayah :bangun tidur itu rapiin tempat tidur, trus saya suruh nyapu
wong anak mbarep hehe, waktu belajar dirumah itu ya habis isak
jam delapan, ya kalau malam itu kan kalau tidak diingatkan
mintanya main sampai jam 11 ya saya suruh samapi jam 9 harus
dirumah
4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi peraturan?
 Ayah :biar besok besare tahu gawean hehe biar ngerti
5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi peraturan
dalam keluarga?
 Ayah : ya dimarahi to diingatkan
6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya dengan
anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan maupun jalan
hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan anak?
 Ayah :kehalian tiar itu tu lho kan selalu bagus tapi minta
dipondokke, ya masih dirundingkan karena ada beberapa
pertimbangan sekolah dulu yang penting kalau agama kan bisa
dilatih sambil jalan
7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
 Ayah : ya diberikan hadiah, dia mintanya apa yang penting
mampu
8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?
 Ayah :melatih tanggung jawab biar disiplin itu ya diingatkan
harus sholat, yang penting itu ya belajar dulu kalau tigas rumah
kan bisa tak sambi hehe
9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?
 Ayah : ya mendukung apa yang dia inginkan yang sekiranya
bagus yang sekiranya baik
10.Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
 Ayah : hambatane nggih saya kurang itu, maksudnya kan
pendidikan saya kan nggak tinggi jadi pelajar sekarang kan
kadang susah, kurang mampu dalam membimbing belajar dia
kalau sekolah itukan ulangan dulu mbek sekarang kan udah beda
nggih to lebih sulit sekarang, ya kondisi ekonomi itu juga
pengaruhi tapi ya bagaimana diterim saja karena memang
jamannya cari kerja susah tapi kalau dituruti semua yang
namanya keiinginan kan nggak ada habisnya tapi kalau nggak
kerja ya susah pusisng to hehe, smp kan saya nggak lulus jadi
saya les kan
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak
Nama : Tiar
Umur : 11 tahun
Sekolah : 5 sd
Tanggal/waktu : 21/5/2017 pukul 14.17 WIB

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai


orangtua pulang bekerja?
 Anak :berangkat jam 7 pulang jam 9 malam, nonton tv, main,
mancing, main bola, belajarnya belajar
2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?
 Anak :mm nak bengi ora entok dolan ngasih jam 12 punjul,
ya dijalankan
3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan
atau tidak patuh?
 Anak :pernah melanggar, trus diseneni, supaya lebih disiplin
saat sekolah ndak ngantuk
4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi
sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana
respon atau sikap orangtua?
 Anak : ya ngobrol mau ikut ssb di poncoruso ya orangtua
setuju, kalau keluar tidak minta ijin karena orangtua tidak
dirumah
5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping
atau pembimbing selama kegiatan belajar?
 Anak :kadang pura – pura belajar kadang ditemenin, ya selalu
mengingatkan seperti tiar sinau biasa jam 7
6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?
 Anak :tanya orangtua kalau tidak bisa baru bu guru
7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara
orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?
 Anak : ya kadang – kadang males, ya diingatkan
8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?
 Anak : nyapu, ngepel, ngresiki mainan
9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah
keberhasilan?
 Anak : ya pernah dapat hp
10.Bagaimanakah pendapat adik tentang orangtua yang sibuk bekerja?
 Anak :sedih nak malam nggak ada yang nemenin
Data yang Sudah Diproses Sebagian
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh
Nama : Setar
Umur : 49 tahun
Tanggal/waktu : 20/5/2017 pukul 09.09 WIB

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan orangtua yang anda


ketahui?
 Pengasuh : interaksi pie maksudte mbak oh ya biasa koyo
biasa to mbak yo maksudte bapake nyok ngelekke op ojo
dolan adoh – adoh opo pie
2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?
 Pengasuh 4:hehe pie yo mbak paling dielekke kon belajar
3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan,
bagaimana sikap yang diambil orangtua?
 Pengasuh : yo kadang yo diseneni tapi kan jarang mbak paling
nek bapak ibuke pas neng ngomah
4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara
anda menanamkan kedisiplinan?
 Pengasuh : yo oralah mbak, aku mung momong
5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan
kedisiplinan kepada anak?
 Pengasuh : yo mung momong wae
6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap
anda?
 Pengasuh : yo kan sinaune bengi biasane bapak ibuke wes bali
yo karo bapak op ibuke
7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk
merawat anak diserahkan kepada anda? Bagaimana cara anda
merawat anak?
 Pengasuh : yo i yo to mbak koyo nek momong adike iki
mandikke, trus maem, tapi nek tiar kan wes rodo gede trus yo
hawane gek pengen dolan dadi yo seng penting dolane ora
adoh – adoh trus nek bapak ibuke bali bocahe wes neng
ngomah
8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak?
 Pengasuh : paling dikon nyapu, dolanane ki diringkesi
9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam
melatih tanggungjawab anak? Jika i ya bagaimana anda melatih
tanggungjawab anak?
 Pengasuh :ora mbak nek kui ora
10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi
orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga
anak?
 Pengasuh :op ya paling waktu soale ibu bapakke kerjo kabeh
to dadi yo perhatiane ora gwe anake tok tapi yo gawean
barang
Lampiran 3

Pengelompokkan Data
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Orang Tua


Tanggal pengelompokkan: 25/5/2017

1. Bagaimanakah cara bapak/ibu menanamkan nilai – nilai agama?


 Orangtua 1: (ibu)secara langsung juga dipantau dari
sekolahan juga dari agama ya? Terus dirumahkan pulang
gini belajar habis magrib ngaji pulang ngaji tidur, paginya
bangun tidur jam lima belajar lagi. Iya harus to
memberikan contoh kan diajak dulu udah jam segini sholat
nggak kalau mau magrib itu mas Chandra sama bapaknya
langsung di mushola diajak sholat bersama yang
perempuan dirumah.
(ayah) pada prinsipnya cara mendidiknya sama mbak sama
ibu, kalau di rumah itu saling mengingatkan jadi kalau
sudah waktunya kok belum sholat ya sholat dulu nanti
kalau saya lagi tidur ya dibangunkan pak sudah waktunya
jadi saling mengingatkan kan rasanya nggak terpaksa kalau
terpaksa kan berat sama kayak mbak galuh kalau pergi ke
gereja belum bangun kan dibangunin to sama orangtua,
semua itu kalau modelnya paksa egois nggak bisa jalan
mbak cuman terpaksa tok kalau ada orangnya kalau nggak
ada orangtua nya ya sudah wong nggak ada orang tuanya.
 Orangtua 2: (ibu) secara langsung sama dia ngaji di tpa,
misalkan diajarkan dari kecil ya mbak cara berpuasa waktu
sholat tepat waktu dari hal –hal terkecil itu misalkan puasa
dari kecil kok kuat sampai bedug ya itu Alhamdulillah tapi
Alhamdulillah anak saya kelas satu sudah puasa sampai
magrib waktu sholat tepat waktu kita ajak berusaha
berjamaah.
(ayah) ya terutama itu dengan pak ustad karena ya yang
jelas ada pembimbingnya jadi orangtua hanya ikut
dibelakangnya pokoknya itu jangan sampai anak itu lain
agama dengan orangtua missal saya islam ya anak saya
islam maksudnya kan ikut memperjuangkan, ya kalau
menurut saya ya kalau jamnya sholat harus digugah istilah
diingatkan untuk sholat terutama untuk anak muda itu ya
agak sulit memang itu tapi harus sedikit demi sedikit tapi
kalau dikerasi malah lain lagi jadi kalu sholat itu ya
harusnya tidak usah dibangunkan itu sudah nganu tapi ya
banyak – banyak masih dibangunkan
 Orangtua 3: (ibu) ya menanamkan agama secara langsung
tapi juga dengan guru agama, untuk saat ini saya pasrahkan
guru ngaji, ya juga dengan memberi contoh ngaji itu mbak
saya kalau dirumah ngaji
(ayah) kalau pribadi ya pendekatan secara langsung pelan
– pelan trus juga ditambah lagi sama ngaji sama pak ustad,
kalau di rumah ya cuma diberi pengertian norma – norma
nilai agama gitu, kalau sholat masih diingatkan
 Orangtua 4: (ibu) nggih diajarke pi yambak nek guru niku
nggih paling sekolah, sekolah secara umum nggih mbak
nek bapak ibu kan wajib nggih mbak nek kulo nggih nek
wayahe sholat nggih ayo nang sholat sek gek belajar
kadang belajare malah njur males, nggih kadang kulo getak
– getak lha alesan terus pertama nggih alus pelan tapi nak
ti yange larene ndablek niku kadang nggih tak jewer tak
creweti kok ra lhek ndang mangkat ngoten hehe, nggih
diajak bapake
(ayah) ya saya di itu to tak warai ngaji, ya kalau sore ngaji
sama pak sam
2. Sejak kapan anak bapak/ibu mulai ditanamkan nilai – nilai
agama? mengapa perlu menanamkan nilai – nilai agama sejak
dini?
 Orangtua 1: (ibu) soalnya itu untuk pondasi suatu (tidak
jelas) buat anak soalnya kalu dikasihnya pondasinya agama
semua agama ya diterapkan semua agama pasti nanti kalau
besar itu tidak ins yaallah tidak salah jalur karena agama
itu kan semua agama pasti sama ya pendidikannya cuman
maksudnyaharus menghormati orangtua, sama tetangga
sama siapa sajakan harus baik.
(ayah) ya sejak kecil sejak dini itu ya sudah diajarkan
sama caranya kayak yang dibilang ibu, karena kalau
orangtua caranya berbeda anak akan bingung jadi orangtua
boleh saja berbeda pendapat tetapi dalam mendidik kalau
bisa didiskusikan dulu sama ibu biar supaya cara mendidik
anak itu sama
 Orangtua 2: (ibu) sejak kecil sejak kelas 1 itu sudah
diajarkan mbak ya alhamdulillahnya kuat sampai bedug itu
trus ya ditambah ditambah trus jamnya sedikit sedikit,
karena hidup tanpa agama itu kan ibarate kita anu mbak
buta lah kita akan buta disamping buta wawasan kalau
agama ditanamkan secara secara sejak dini kita akan
berada dijalan yang positif.
(ayah) sejak kecil mbak, bukan hanya agama tugas – tugas
lain seperti belajar, dan tanggung jawab lain itu ya sejak
kecil, tujuan itu ya hidup tanpa agama itu ya kurang begitu
nganu to jadi semua orang itu harus punya agama jadi
agama semua itu bagus agama itu jadi pedoman hidup tapi
misalnya ktp islam tapi tidak menjalankan tugas agama itu
yo bukan islam sholat lima waktu itu ya kita jalankan
 Orangtua 3: (ibu) dari masih kecil usia berapa ya 4
tahunanlah, ya penting sebagai bekal dia kelak ketika
dewasa, ya itu untuk pegangan hidup anak mbak
(ayah) sejak umur 5 tahun, ya pengenalan agama kan
harusnya sejak
 Orangtua 4: (ibu) nganu kelas 3 niku mpun kulo oyak –
oyak kelas 4 mpun tapi kan kadang larene sok ah lha kelas
5 kulo tekanke ben ora kagok niku kan mesakke nek kagok,
kan nganu mbak kangge masa depan benjinge kan saget
dirutunke larene nggih damel jalanlah
(ayah) ya umur 3 tahun, ya demi kepercayaan masing –
masing semua orang kan punya kepercayaan sendiri –
sendiri kalau anak saya kan islam ya buat pedoman hidup
3. Bagaimana cara bapak/ibu mendisiplinkan anak?
 Orangtua 1: (ibu) ya tidak dikasih peraturan tapi diarahkan
nantikan anak bisa mikir sendiri kalau dikasih jam segini
harus begini jam segini begini ya kalau anak maksudnya
ada kesibukan anak kan nggak tahu sini jadinya diarahkan
kalau mas Chandra itu pulang sekolah kamu harus gini tapi
saya pulangnya malam bu maksudnya ada ektra ada apa
kan sini nggak tahu jadinya hanya diarahkan itu nganu biar
mas Chandra biar mikir sendiri gitu lho. Ya ikut anaknya
sudah diginikan waktunya ini kalau agama islam yakan
sholat lima waktu, sudah jam dua belas..oh ya bu.. sudah
jadinya anak sudah tahu sudah diterapkan kan dari
sekolahan sholat lima waktu luhur asar gitukan sudah ada
jam – jamnya jadi orangtua hanya mengingatkan saja.
(ayah) dengan peraturan dirumah mbak seperti kamu main
boleh tapi jam 9 malam sudah dirumah, kamu siang main
boleh tapi hp harus dibawa jadi kalau orangtua tidak
dirumah ya komunikasi lewat hp, kemudian sholat itu
nomor satu pokoknya wajib
 Orangtua 2: (ibu) ya dulu memang waktu kecil saya control
tapi setelah dia smp saya sudah ibarate ki wes nggak
nyambung lah kalau mau ikut mikir tapi dapet pr ndak dek
komunikasi itu selalu dah sholat belum pr sudah dikerjakan
belum dapat tugas apa yang penting itu kita komunikasi itu
lho waluapun kita sambil nyapu sambil apa, ya dilarang
keluar malam itu betul lha selain itu juga tanggungjawab
belajar kalau dirumah itu misalkan nyapu anak saya kan
dua ya mbak misalkan adek nyapu dapur trus yang besar
nyapu ruang tamu misalkan trus habis makan itukan cuci
piring itukan kita latih dari kecil yang itu teori ya mbak
tapi prateknya kan kadang – kadang dijalankan yang
pentingkan kita menanamkan dari kecil sudah diajarkan itu
(ayah) keras dalam artian dia tidak bekerja yang
sebenarnya itu harus dikandani kenapa kok terlambat
maksudnya kok selalu terlambat jadi tidak didiamkan kalau
didiamkan itu nanti sedikit sedikit kan tidak terasa
 Orangtua 3: (ibu) ya disiplin seperti nyuruh belajar, ya
saya control tiap hari tiap belajar ya harus belajar,
waktunya sholat ya sholat waktu bermain bermain dalam
artian tak ingatkan waktunya biar teratur itu lho waktunya
biar terarah hidupnya, ya itu sebagai rasa tanggungjawab
sebagai orangtua ya mbak ya harus tak tanamkan soale
nanti kalau diane nggak ditanamkan dari sekarang diane
nggak ditanamkan dari sekarang nanti diane nggak ada rasa
iba sama orangtua
(ayah) kalau jam main emang dibatesi biasanya kalau sore
itu habis magrib ngaji habis ngaji belajar ya kurang lebih
satu jam nanti habis itu trus tidur istirahat
 Orangtua 4: (ibu) nek mboten sinau nggih kulo oyak –
oyak ken sinau hehe, tapi nggih mboten selalu kan kadose
wong ndalu – ndalu wangsul nggih kadang nek mboten
wangsul ndalu niku to dolan neng ndi nang nggih kadang
nek dolan ngantos ndalu nggih kulo parani
(ayah) bangun tidur itu rapiin tempat tidur, trus saya suruh
nyapu wong anak mbarep hehe, waktu belajar dirumah itu
ya habis isak jam delapan, ya kalau malam itu kan kalau
tidak diingatkan mintanya main sampai jam 11 ya saya
suruh samapi jam 9 harus dirumah
4. Apakah bapak/ibu memaksakan kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa anak perlu mematuhi
peraturan?
 Orangtua 1: (ibu) nggak terlalu mengekang, soalnya kalau
dikekang nanti kalau dikekang takutnya itu kalau
memberontak itu lho parahnya kalau memberontak
sekarang kan anak nggak mau digitukan hehe
(ayah) ya supaya melatih disiplin dan tanggungjawab mbak
 Orangtua 2: (ibu) ya biar anak itu hidup lebih disiplin
lebih teratur gitu lho mbak
(ayah) ya yang penting itu selalu memberikan kabar ketika
anak itu diluar rumah kita juga menyesuaikan karena
anaknya kerja yang besar kalau yang isna ya kita cari
alasannya kok belum pulang itu kenapa kami tidak
memaksa karena anak jaman sekarang itu berbeda dengan
anak jaman dulu yang penting memberi kabar supaya yang
dirumah itu tidak khawatir
 Orangtua 3: (ibu) ya harus, karena itu tadi biar ada rasa
tanggungjawabnya, biar kata tiap hari harus ngelekke ya
apa itu mengingatkan harus itu tapi kalau ada suatu hal
diane capek yaudahlah
(ayah) ya tergantung situasinya tapi kalau agamakan
sebuah kewajiban ya jadi ya harus taapi kalau yang lain
bisa disesuaikan misal kalau anak pulang terlambat pasti
kan ada alasannya, ya supaya lebih disiplin
 Orangtua 4: (ibu) nggih sebenere mpun dipekso tapi
bocahe pi yambak niku kadang alesan niku wau angel nggih
pripun, nggih jane niku ben ra kagok ngonten to mbak
mengkih nek bocahe mpun gede kan mboten kaget
(ayah) biar besok besare tahu gawean hehe biar ngerti
5. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak tidak mematuhi
peraturan dalam keluarga?
 Orangtua 1: (ibu) ya kadang nurut, kadangkan jawabannya
ya bu ya tapi tidak langsung ya nanti nantikan saya
ingatkan kalau i ya tu sekarang lha sekarang tu sudah
berjalan gitu. Nggak situ kan sudah jam segini kok wayahe
pulang belum pulang sms trus sana bu ini masih dalam
perjalanan atau ada tambahan jadi kan sini udah ayem
waktunya pulangnya segini kok belum pulang baru di sms
(ayah) saya ingatkan mbak karena jaman sekarang kalau
anak pake kekerasan nggak bisa ya diingatkan dulu pelan
tapi kalau diingatkan saja tidak nurut ya kita
mengingatkannya lebih keras
 Orangtua 2: (ibu) pernah ya ada memang kadang – kdang
memang saya potong nganu uang saku tapi dia dapet sangu
dari makde i ya mungkin bapaknya seng ora tegelan lah
yowes otomatis sangue ditambahi yo gitu kadang memang
wayah sholat kok nggak nganu yo tak kancing dari luar
mbak memang itu hehe hukuman itu tak kancing dari luar
otomatis kan dia kapok ngono lho ha lewat jendela kadang
hee
(ayah) ya diingatkan tidak bisa kita itu keras pada anak
apalagi anak jaman sekarang itu berbeda dengan anak
jaman dulu, kalau dia keluar dari jalur ya kita harus
ingatkan kenapa itu dilakukan itu tidak baik itu tidak ada
gunanya lebih baik tidak usah saja
 Orangtua 3: (ibu) ya ditegur nggak ada hukuman, ya tapi
harus ada dilaksanakan kalau ndak ya udah kamu besok
mau sekolah apa endak, kalau mau sekolah ya harus bantu
ibu
(ayah) ya hukuman sih enggak ya diingatkan tapi secara
halus nggak harus dimarahi nggak malah nggak ditangani
nggak anti kalau ditangani anak biasanya berontak
 Orangtua 4: (ibu) paling kulo aaanaan mboten ngantos
dijewer nopo dinganu niku ngoten mboten
(ayah) ya dimarahi to diingatkan
6. Bagaimana cara bapak/ibu dalam berkomunikasi sebelumnya
dengan anak berkaitan dengan segala masalah, kebutuhan
maupun jalan hidup anak?mengapa merasa perlu melibatkan
anak?
 Orangtua 1: (ibu) ya ditari lha kan mas Chandra kan sudah
lulus to ya ditari mau melanjutkan dimana kan udah ada
edaran gini gini gini saya mau disini udah tit? Kalau udah
tit ya udah maksudnya ibu barangkan nggak mikir terlalu
nganu soalnya sudah ditari. Ya itu harus soalnya anak nanti
kalau kamu harus gini pasti kalau nggak dalam hatinya
nggak mau kan jawabe marai emosi ngono lho mbak hehe
jadikan nek sesok nganukan ini cari ekstra seperti kemarin
bu saya ikut ekstra ekstra apa? Pramuka ya, bu capek
pramuka pesta siaga trus saya capek trus cari apa lagi
drumband ya saya turuti minta dibelikan pianika main
pianika baru lomba bu sini capek mau bilira opo? Seng
ting ting ting itu bilira nggih itu beli alatnya itu
tutukannya itu ya saya turuti tapikan dia itu juga
melaksanakan gitu maksudte wayahe ekstra betul betul
ekstra soalnya diakan sudah minta nganu ibarate sudah
minta drumband ya harus drumband pramukanya nggak
jadi. Saya juga membebaskan anak untuk berteman dengan
siapapun tanpa membeda bedakan agama ya sana kalu
malam mingguitu saya suruh kumpul sana kumpul nggak
papa tapi kalau ada yang gini gini apa nggak usah gitu
jadinya saya beri kebebebasan tapi dia mikir sendiri gitu
lho jadi tahu sendiri yang baik yang mana yang jelek yang
mana. ya kan dikasih solusi seumpama adek itu mau pake
baju kebesaran pake baju putih saya kasih punyaku kan
sesak mau beli atau pinjem punyanya ibu aja tapi dirumah
jadinya kan ada solusi mau beli atau pinjem soalnya kan
hanya dipakai sekali tapikan sudah dikasih solusi mau beli
atau pijam memberikan pilihan
(ayah) saya membebaskan anak mau milih sekolah jurusan
dimana saja saya bebaskan yang penting niat kamu tapi
yang saya minta tanggungjawab yang saya tanamkan pada
anak saya gitu jadi maunya sih dulu ya smpn, trus smk ini
dia nggak mau dia maunya disalatiga nggak masalah satu
kali absen saya suruh keluar jadi dia ada tanggungjawab ,
belajar belajar dulu nanti kalau ada yang nggak bisa baru
tanya biar ndak jagakke orangtua selama keputusan itu
masih dijalur yang benar kalau mungkin ada melenceng ya
diingatkan, dalam bergaul saya membebaskan bergaul yang
penting satu kamu harus punya prinsip ikut yang baik tidak
masalah yang jelek jangan diikuti udah gitu dah dasar
rokok saya juga tidak melarang boleh ngrokok kalau sudah
kerja kalau belum kerja jangan, peran orangtuanya gimana
tinggal ada perhatiannya nggak , misalnya kok nyelelek
sedikit harus cepet – cepet diperbaiki sekarang kalau
didiemin bablas kalau udah keluar rumah kan kita nggak
tau, ya sharing itu selalu komunikasi sama saya sama
ibunya cari solusi
 Orangtua 2: (ibu) kita ajak diskusi trus keputusan itu ada
ditangan anak yang mau milih sekolah kita sebagai
orangtua kan menyarankan dek misalkan yang ini kemarin
kamu ke smp 2 ambarawa tapi ternyata kok nemnya cuma
disitu tapikan kita sudah diskusi mbak, sangat penting
mbak kita bisa mengetahui perkembangan anak misalkan
dia dapet pr kerjakan ndak trus tadi sekolah pulang sekolah
mampir mana kan kita yo diskusi lah walaupun diskusinya
sambil kita cuci piring tapi kita kan berusaha komunikasi,
kami sebagai orangtua berusaha memberi pengertian yo
mbak mungkin disaat habis makan malam kita kan waktu
rodo senggang ibarate mencari wkatu yang tepatlah waktu
makan kita gunakan untuk nganukan nggak baik ibaratnya
anak bisa mutung lah memberi pengertian yang selalu
rukun selalu kompak sampai tua besok doa orangtuakan
selalu untuk anak – anak yo mbak misalkan beda pendapat
yo meminta maaflah
(ayah) ya yang pertama kita mengarahkan , mengarahkan
di jalan yang baik jadi supaya dalam kehidupannya itu
nyimpang dari aturan yaitu miturut manut dengan orangtua
ya istilahnya kalau mau pergi atau mau kerja sebenarnya
yo berangkat harus pamit orangtua jadi seolah olah itu
orang yang dirumah itu menunggu itu seolah olah – olah
tahu jadi gitu antara istilahnya orangtua dengan anak itu
diawasi dengan yang sebenarnyasekarang masalah banyak
orang itu maksudnya ada yang pergaulannya itu istilahnya
itu kurang menjaga etika terutama ya harus perlu dikerasi
supaya membangun orangtua manut dengan orang tuanya
supaya tidak kejerumus yang tidak benar, kalau dalam
rencana bapak itu ya memberi arahan tapi pada
kenyataannya kan tidak semua yang kita rencanakan itu
tercapai seperti sekarang saya berharap bagas itu kan di
pelayaran tapi dia rejekinya ya di konter itu ya mau
bagaimana semua itu Tuhan yang mengatur, ya orang tua
itu punya harapan itu bagus tapi harapan itu belum tentu
sesuai keinginan anaknya
 Orangtua 3: (ibu) ya saya kasih pengarahan, ya untuk masa
depan dia jadi saya kasih pengarahan kayak nang ya
belajar itu harus giat ya mbak suatu saat dia mau bekerja
atau gimanakan terarah gitu lho, tak kasih pengertian ini
kamu tak kasih tanggungjawab seperti ini ya harus
dilaksanakan biasanya anak kan membangkang ya mbak
wah ibu ki ra ngerti kesel yowes ibu tapi kok kalau dia
nggak kerjaan yaudah tak kasih kegiatan kasih perintah
(ayah) ya harus itu cuman sebagai orangtua kan cuman
mengarahkan tergantung anaknya yang penting yang
terbaik semua yang dia bisa gitu lho, membatasi sih
enggak tapi diberi pengertian buat jaga jaga diri sendiri
aja
 Orangtua 4: (ibu) nggih diajak diskusi nggih niku kan n ate
nyuwun bal – balan buk aku tak melu bal – balan, misale
tumbas nopo nek ibuke dereng enten duit nggih ngerti
manut, emm ben kedekatan orangtua ngoten lho mbak kan
kadang enten seng njaluk iki trus dituri ngoten kulo
mboten seneng niku biar mengerti kondisi ibu bapak pas
kathah ngoten niku nggih ayo nang jajan pas enten arto nek
pas mboten niku nggih dirumah wae nggih nurut, kadang
kalau beda pendapat gitu ya piayambake malah seng ngalah
tapi nggih diberi pengertian kenapa kok begini ibu kan
memberi seng bener ngoten
(ayah) kehalian tiar itu tu lho kan selalu bagus tapi minta
dipondokke, ya masih dirundingkan karena ada beberapa
pertimbangan sekolah dulu yang penting kalau agama kan
bisa dilatih sambil jalan
7. Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
 Orangtua 1: (ibu) nak kalau saya tu kalau merespon anak
nggak nganu langsung kasih hadiah gitu nggak, ulang
tahun itu juga nggak tak kasih hadiah, tapi mau kemana?
Makan – makan bu oh ya ke blater atau ke warung padang
jadinya situ mintanya saya turuti nggak pernah bu belikan
gini soalnya pamane belikan sepatu itukan sudah
kewajiban sepatu sobek orangtua sudah membelikan
(ayah) sama seperti kemarin to pas lulusan saya kasih dulu
makan yang enak setelah selesai makan baru kita kasih tau
sekarang kamu lulus mau mintanya apa
 Orangtua 2: (ibu) ya disamping kami senang terus terang
ucapan selamat itu kami lakukan memang kami biasakan
terus dari kecil memang tak latih entah itu apalah surprise
apalah entah itu berbentuk buku itu roti yo seringlah kami
lakukan kenaikan kelas terus kemarin kok langsung dapet
itu 3 piagam itu yo, dia sendiri juga mengerti kepada kami
mbak sebagai orangtua itu langsung ngajak makan – makan
itu kan suatu kebanggaan bagi kami yo mbak walaupun kok
gajian walaupun saya tidur mbak di itu ngasiih yo saya
tidak membeda bedakan harus ngasih segini gini tidak
dipinggir bantal buat belanja bapak ibu saya memang
sangat bers yukur terus terang meskipun uang itu juga tidak
saya gunakan untuk foya – foya untuk belanja tidak sa ya
terima tapi tak bukakke rekening atas dia memang gitu dia
mengerti kepada saya saya juga mengerti kepada dia nganu
to imbal balik
(ayah) selalu menasehati untuk bers yukur kepada Tuhan itu
ya harus banyak bersyukur
 Orangtua 3: (ibu) tak kasih support dalam artian, kamu
harus rangking nanti kalau dapat tak kasih hadiah dalam
artian kasih motivasilah
(ayah) yah memberi selamat mungkin sebagai perangsang
dikasih hadiah apalah mungkin besok – besoknya biar
lebih baik lagi
 Orangtua 4: (ibu) nggih kadang ri yen kelas 2 angsal
rangking sak derenge tes niku kulo matur nang mangkih
nek angsal rangking tak tumbaske mobil – mobilan ya
nggih ndelalah niku rangking setunggal trus nagih niku bu
katane nek rangkingmau ditumbaske mobil – mobilan ya
sesok ya nek ibu bayaran kulo ngoten, niki angsal lomba
gambar angsal nomer 3 ih nang gambaramu apik nggih
kulo ngotenke ben piyambake mboten down lare niku nek
dipuji kan seneng to mbak hehe wah ibuku merhatikke
(ayah) ya diberikan hadiah, dia mintanya apa yang penting
mampu
8. Bagaimana cara bapak/ibu melatih tanggungjawab anak?
 Orangtua 1: (ibu) kalau belajar dikontrol soalnya kalau
nggak dikontrol tub u mau belajar pintunya dikancing
nanti yang dipegang gini gini jadi harus tahu nganu saya
buka gitu belajar lha ini cari bu cari maksudte pelajaran
ngenet apa gitu kan oh ya udah, ya kalau dirumah itu
bangun tidur baju sudah harus dicuci sendiri besok kalau
udah kerja atau kos kan nganu sendiri cuci sendiri kalau
masih ada waktu bantu ibu nyapu atau njerengi kmbahan ki
opo atau jemur pakaian. Ya itu sudah ditanamkan ya sejak
kecil seumpama nggak cuci baju ya udah nanti kamu nggak
pake baju soalnya kan habis haaa itu kan bisa mikri sendiri
sangger pagi opo mau sore gini mau cuci apalagi kalau
hujan itu kalau nggak dicuci pagi sore pagi sore kan habis
jadinya kan mikir sendiri
(ayah) kalau ada cekcok sama teman ya anak kita yang kita
marai jangan orang lain anak kita kasih tau bergaul itu
kayak gitu, kalau ada masalah ya selesaikan sendiri jangan
trus kita melindungi itu malah jadi bergantung sama
orangtua
 Orangtua 2: (ibu) kita berusaha itu waktu kita weekend itu
kita berkumpul ya mbak kita berusaha bagi tugas latihan
strika latihan apa kakak latihan apa entah itu kadang kan
anak jaman sekarang jaman remaja itukan kadang cuek gitu
ya mbak ah cuek ah nek disuruh tapi kita berusaha kasih
tanggungjawab cuci piring sendiri cuci baju sendiri sambil
maksudte kita ngobrol waktu keluarga kumpul keluarga itu
to
(ayah) ya dilatih mengerjakan hal – hal kecil seperti kalau
nana ya nyapu, cuci piring, kalau bagas ya cuci motor
tidak yang berat itu yang belum
 Orangtua 3: (ibu) dirumah saya suruh bantu – bantu seperti
nyapu, biar punya rasa tanggung jawab
(ayah) ya bersih – bersih nyapu, nyuci pakaiannya sendiri
 Orangtua 4: (ibu) nganu nyapu, ken ngepel tapi ada aja
alesane, kasur kadang ndak dilempit ayo dilempit nganu
kemule, nggih dilempit, nggih dereng dikasih
tanggungjawab li yane
(ayah) melatih tanggung jawab biar disiplin itu ya
diingatkan harus sholat, yang penting itu ya belajar dulu
kalau tigas rumah kan bisa tak sambi hehe
9. Bagaimana cara bapak/ibu merawat anak?
 Orangtua 1: (ibu) hahaha agak sulit yo kelihatane yo
gampang ya menurut saya tu, itu nomor satu kedisiplinan,
trus tanggungjawab, waktunya pulang sekolah pulang,
waktunya makan makan, terus belajar, ngaji, gitu. menurut
saya semaksimal mungkin sudah saya penuhi kebutuhan
anak, tapi kalau dipandang orang lain yo dalam artian kan
diarahkan gini aja umpama minta sepatu yang gini belikan
yang gini lebih murah tapikan saya turuti gitu. Kebutuhan
itu sendiri meliputi ya termasuk peralatan sekolah ya
meliputi ya sepatu, baju, alat – alat tulis trus ekstra, beli
alat – alat ekstra, pendidikan, perhatian
(ayah) yang terpenting kita ngasih contoh dulu kalau
dikasih contoh kok nggak mau ngikuti bru diarahkan
sedikit demi sedikit kalau diingatkan halus kok masih
nggak nyambung istilahe pokoknya yang terpenting kita
kasih contoh namanya anak itu pasti yang kan nyontoh
yang dewasa to, hormati yang lebih dewasa sayangi yang
lebih kecil
 Orangtua 2: (ibu) ya dengan memenuhi kebutuhan anak
seperti pakaian, buku, sepatu, termasuk hp kui,
pendidikan, perhatian itu malah harus nomor satu. Dari
awal dicontohkan dari orangtua dulu ya mbak kita
mencontohkan yang bagus ibarate yo kita tidak ke hal – hal
negative dari awal kita tanamkan norma – norma agama
pendidikan agama itu ditanamkan
(ayah) merawat anak itu seperti kita menjaga anak
misalnya kita melarang itu kan ada tujuan, tujuannya untuk
menjaga dia dari hal –hal yang buruk
 Orangtua 3: (ibu) memenuhi kebutuhan anak seperti
pendidikan itulah yang penting mbak
(ayah) nggak usah dimarai nggak usah di apa itu yang
penting dididik diberi pengertian kalau pun melakukan
pelanggaran atau apa nggak perlu ditangani diberi
pengertian aja pelan – pelan soalnya anak masih kecil
kalau ditangankan bisa bisa anak berontak kan malah
 Orangtua 4: (ibu) ya memenuhi kebutuhan anak seperti
sekolah, ya menurut saya belum bisa memenuhi kulo mbak
nggih kadang wonten artane kadang mboten, ya perhatian
nggih butuh nggih terbagi – bagi kalih kerjone niku hehe
wong kerjone kan wangule ndalu – ndalu kadang kan
bapake wangsul gasik kalih bapake wonten pr nopo pripun
ken ngajari bapake. Mendidik anak yang baik niku nggih
nganu nopo diarahke diseuaikan dengan umure, umure
tiarkan kelas lima nggih kulo ajari sholat nek sholat niku
jam pinten kulo oyak – oyak nggih mangkat meskipun ah
males,
(ayah) ya mendukung apa yang dia inginkan yang
sekiranya bagus yang sekiranya baik
10. Apa saja hambatan bapak/ibu sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
 Orangtua 1: (ibu) kadang ya ngeyel hehe ngeyel jadinya ki
minta harus dituruti ini misalnya belajar cara orangtua
dulu karo orangtua sekarangkan beda tapikan ketemunya
itu sama ya beda pendapat itu tapikan tujuannya sama
(ayah) sama anak selama ini belum ada kebetulan anak –
anak saya nurut, kadang berontak ada candra itu kadang
berontak tinggal kita bagaimana mengarahkannya kadang
dia bilang saya sudah bukan anak kecil pak ya saya
jawabnya ini bukan soal anak kecil atau bukan cuma
mengingatkan tok kalau lugu – lugu banget ya malah nggak
bagus to
 Orangtua 2: (ibu) hambatane yo kadang mengahadapi masa
labil ki memang kita jalan pikiran kita ke a anak – anak ke
b kita kan ya kadang beda pendapat masa remaja itukan
masa yang labil ya mbak terus anak – anak kok ada yang
berontak tidak mau mendengarkan nasehat orangtua gitu
kendalane ki yo kui mbak misalkan disuruh nyapu po opo
ki ngeyel terus jajane yang nggak ketulungan kui
(ayah) ya ngeyel ngeyel gitu, kalau saya memang kalau
masalah belajar tidak pernah mendampingi karena anak
sekarang itu lebih pandai anak sekarang soalnyapun kalau
saya mengajari tidak bisa, seperti pelajaran dulu dan
sekarang itu lain sekali
 Orangtua 3: (ibu) oh banyak sekali mbak kalau diane
nggak mau mengerjakan to apa ya rasa emosionale cepet
pengene marah
(ayah) ya biasalah kenakalan anak – anak minta jajan atau
apalah yang berlebihan minta sesuatu yang diluar
kemampuan orang tua
 Orangtua 4: (ibu) nopo nggih mbak kadang nggih duit
paling niku kadang wonten torah kdang kok pas niku,
kadang kok ngeyel, nopo mbeling paling niku hehe
(ayah) hambatane nggih saya kurang itu, maksudnya kan
pendidikan saya kan nggak tinggi jadi pelajar sekarang kan
kadang susah, kurang mampu dalam membimbing belajar
dia kalau sekolah itukan ulangan dulu mbek sekarang kan
udah beda nggih to lebih sulit sekarang, ya kondisi
ekonomi itu juga pengaruhi tapi ya bagaimana diterim saja
karena memang jamannya cari kerja susah tapi kalau
dituruti semua yang namanya keiinginan kan nggak ada
habisnya tapi kalau nggak kerja ya susah pusisng to hehe,
smp kan saya nggak lulus jadi saya les kan
Pengelompokkan Data
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Anak
Tanggal pengelompokkan: 26/5/2017

1. Bagaimana cara adik menghabiskan waktu sepulang sekolah sampai


orangtua pulang bekerja?
 Anak1 : ya kalau kemarin ya belajar, ya bersih – bersih rumah,
bantuin adek belajar biasanya kalo adek butuh bantuan
 Anak2 :ada yang momong, nonton tv, masak, tidur, main,
belajarnya ndak hehe
 Anak 3 :sekitar jam 4 berangka jam 7, ya jaga warung sama
bersih – bersih rumah belajar kalau malam
 Anak 4 :berangkat jam 7 pulang jam 9 malam, nonton tv,
main, mancing, main bola, belajarnya belajar
2. Bagaimana cara orangtua dalam mendisiplinkan adik?
 Anak1 :emmm masalah nganu agama kalau saya kan islam nah
sholat itu wajib harus kalau sama orangtua harus lima waktu
trus kalau tambahannya tu ya ngaji itu, ngaji selalu saya sama
adik, ya saya terima wong tujuannya baik
 Anak2 : ya kalau sudah malam jangan main yang jauh – jauh
gitu, ya kalau pas tidak bosan ya dijalankan kalau pas bosan
ya berontak hehe
 Anak 3 :selalu mengingatkan kalo sholat tepat waktu mandi,
kalau malam ya tidurnya nggak boleh malam – malam jm 9
sudah harus tidur
 Anak 4 :mm nak bengi ora entok dolan ngasih jam 12 punjul,
ya dijalankan
3. Bagaimana sikap orangtua mengetahui adik melanggar peraturan
atau tidak patuh?
 Anak1 :oh ya pernah dulu pulang sekolah nggak langsung
pulang tapi main dulu pulangnya malah harusnya awal pulang
siang awal sampe rumah sore lha itu dipertanyakan sama
orangtua hehe, ya biasa kalau kalau bapak itu ngasih nasehat
kalau ibu ya teguran sama marah – marah dikitlah hehe tapi
ya nggak papa wong tujuannya baik kok, ya nek jenenge anak
muda ki lak biasa to mbak kadang – kadang ada rasa sedih
nyesel neng paling yo nek anak muda itu pasti ada rasa
jengkel itu pasti
 Anak2 :ada ya paling biasanya uang saku dipotong, ya sedih
tapi sebisa mungkin kan ada celengan ambil celengan, ya
menyesal tapi berusaha mencukupi dengan ambil celengan
hehe
 Anak 3 :tidak ada hukuman tapi dimarahi, ya didengarkan trus
ya menyesali, ya lebih disiplin dan merasa bertanggungjawab
 Anak 4 :pernah melanggar, trus diseneni, supaya lebih
disiplin saat sekolah ndak ngantuk
4. Apakah adik berkonsultasi dengan orangtua ketika menghadapi
sebuah masalah maupun menentukan sebuah pilihan? Bagaimana
respon atau sikap orangtua?
 Anak1 :oh ya itu biasanya orangtua sama saya ya itu diskusi
kalau saya itu seperti mau cari sekolah dimana pilih mana nah
orangtua bantu ngasih motivasi ngasih tahu, ya kalau memberi
kabar ya selalu tapi juga tergantung kalau ada pulsa kalau
nggak ada ya nggak tapi ya jarang
 Anak2 : ya bisa diajak diskusi pas mau masuk smp kemarin
didiskusikan mau masuk mana kehendak orangtua masuk smp
n 2 ambarawa tapi kok nemnya nggak bisa bisanya di
merakmati situ smp bawen situ ya sudah disitu saja. Kalau pas
konek kasih kabar kalau tidak konek paling tidak kasih hehe
pulsa seng marakke tidak konek pulsa hp, biasa kalau dirumah
ya curhat
 Anak 3 : ya kadang – kadang diajak diskusi seperti mau milih
sekolah terserah mau sekolah dimana, saya juga selalu minta
ijin biar orangtua tidak tanya – tanya dan panik
 Anak 4 : ya ngobrol mau ikut ssb di poncoruso ya orangtua
setuju, kalau keluar tidak minta ijin karena orangtua tidak
dirumah
5. Bagaimana cara belajar adik selama dirumah? Adakah pendamping
atau pembimbing selama kegiatan belajar?
 Anak1 : ya itu kalau belajar sama ibadah itu wajib itu selalu
mengkontrol dan mengingatkan kadang kalau saya lupa atau
hehe saya yang males itu ya diingatkan, ya kadang – kadang
ya dibimbing kalau orangtua saya tuh kamu belajar dulu
sebisa kamu kalau ada kesulitan atau ada yang nggak mudeng
baru tanya tapi kalau masih bisa dicari ya cari dulu jangan
selalu tanya
 Anak2 :kadang – kadang tapi jarang yang tidak dikontrol ibu
sibuk dengan pekerjaannya
 Anak 3 : ya kalau lagi dirumah selalu diingatkan dan dikontrol
 Anak 4 :kadang pura – pura belajar kadang ditemenin, ya
selalu mengingatkan seperti tiar sinau biasa jam 7
6. Bagaimana jika adik mengalami kendala dalam belajar?
 Anak1 :cari di internet dulu biasanya
 Anak2 :cari internet
 Anak 3 : ya kalau ndak ada cari di internet
 Anak 4 :tanya orangtua kalau tidak bisa baru bu guru
7. Apakah adik selalu beribadah dengan rajin? Bagaimana cara
orangtua melatih/mengajarkan cara beribadah yang baik?
 Anak1 : ya itu tadi wajib kalau soal agama itu, orangtua juga
menjalankan namanya orangtua kan jadi contoh bagi anaknya
jadi ya menjalankan
 Anak2 : ya rajin, orangtua juga mencontohkan dari kecil,
waktu tk diajari puasa diajari sholat
 Anak 3 : ya orangtua memberikan contoh dalam beribadah
 Anak 4 : ya kadang – kadang males, ya diingatkan
8. Bagaimana cara orangtua melatih tanggungjawab adik?
 Anak1 : ya paling suruh bantu adik, jaga rumah bersih – bersih
rumahlah
 Anak2 : ya disuruh nyapu cuci piring gitu
 Anak 3 : ya paling bersih – bersih itu sama suruh bantuin jaga
adik
 Anak 4 : nyapu, ngepel, ngresiki mainan
9. Bagaimana sikap orangtua ketika mengetahui adik mendapat sebuah
keberhasilan?
 Anak1 : ya kalau hadiah berupa cinderamata untuk sebuah
benda tu jarang sih mungkin ngajak makan – makan atau jalan
– jalan kemana buat seneng – seneng aja nggak sebuah barang
itu jarang
 Anak2 :pernah saat kelulusan kemarin diberi hp sama kedua
orangtua, senang banget dijadikan masa depan yang lebih baik
lagi
 Anak 3 : ya diajak jalan – jalan, pas lulus diajak jalan – jalan
 Anak 4 : ya pernah dapat hp
10.Bagaimanakah pendapat adik tentang orangtua yang sibuk bekerja?
 Anak1 : ya kalau orangtua kerja tu kan sebenarn ya tujuannya
baik to mbak buat anaknya buat sekolah anaknya ya untuk
kebutuhan keluarga ya sebagai orangtua sibuk itu sebisa
mungkin ngasih waktu atau ngasih perhatianlah itu yang
paling penting tu dah cukup kok mbak nggak harus selalu
ketem jarangpun nggak papa yang penting tanya gimana
kabarnya
 Anak2 : ya senang itu senang karena orangtua bekerja untuk
kedua anaknya tapi ya nggak senangnya tidak ada waktu untuk
qualit y time
 Anak 3 : ya setidaknya beri waktu sedikit buat memberi
perhatian kepada anaknyalah
 Anak 4 :sedih nak malam nggak ada yang nemenin
Pengelompokkan Data
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Informan : Pengasuh
Tanggal pengelompokkan: 27/5/2017

1. Bagaimanakah interaksi antara anak dan orangtua yang anda


ketahui?
 Pengasuh1 : ya baik kalau ada yang debat – debat dikit itukan
biasa to mbak, ya yang pasti rukunlah. Ya kalau ada apa – apa
ya anak kadang suka cerita kalau lagi marahnya sama
orangtua ya ceritanya sama saya ya curhat – curhat gitu
 Pengasuh2 : ya baik, kalau komunikasi selalu ada biasanya
orangtua menanyakan kabarnya si anak gitu to mbak
sepulangnya bekerja gitu tadi disekolah kegiatannya apa saja,
trus ada tugas apa tidak gitu
 Pengasuh 3: ya selalu berkomunikasi biasanya orangtua selalu
mengingatkan untuk belajar dan beribadah
 Pengasuh 4: interaksi pie maksudte mbak oh ya biasa koyo
biasa to mbak yo maksudte bapake nyok ngelekke op ojo
dolan adoh – adoh opo pie
2. Bagaimana cara orangtua mendisiplinkan anak?
 Pengasuh1 : ya kalau disini itu tidak diberi peraturan yang
ketat gitu tidak tapi disesuaikan dengan keadaan si anak tapi
kalau untuk sholat itu ya harus wajib itu selalu diingatkan
sama orangtuanya
 Pengasuh2 : ya dengan selalu mengingatkan sholat itu ya mbak
yang harus lebih disiplin sama mengingtkan belajar
 Pengasuh 3:mengingatkan mbak kadang ditegur tapi ditegur
seperti ya kayak marah gitu jadi sampai orangtua emosi gitu
 Pengasuh 4:hehe pie yo mbak paling dielekke kon belajar
3. Mengetahui anak tidak patuh dengan peraturan yang diberikan,
bagaimana sikap yang diambil orangtua?
 Pengasuh1 :tidak sih paling hanya ditegur – tegur biasa
 Pengasuh2 : ya pasti ya dimarahi, ditegur, pernah dipotong
uang sakunya kemudian ya dikunci kamarnya dari luar karena
tidak segera bangun untuk sholat
 Pengasuh 3: ya cuma ditegur nggak sampai diberi hukuman
seng pie – pie
 Pengasuh 4: yo kadang yo diseneni tapi kan jarang mbak
paling nek bapak ibuke pas neng ngomah
4. Apakah anda juga menanamkan kedisiplinan? Bagaimana cara
anda menanamkan kedisiplinan?
 Pengasuh1 :tidak mbak hehe menanamkan kedisiplinan pie ya
tidaklah, ya tugas saya itu merawat menjaga anak ini hanya
yang berkaitan dengan anak kan? Lha i ya itu
 Pengasuh2 : ya kalau saya kalau diminta orangtua
menyampaikan ya saya sampaikan, misal diminta
mengingatkan untuk segera menyelesaikan tugas sekolah ya
paling yang seperti itu
 Pengasuh 3:tidak mbak
 Pengasuh 4: yo oralah mbak, aku mung momong
5. Mengapa anda merasa perlu atau tidak perlu menanamkan
kedisiplinan kepada anak?
 Pengasuh1 :karena bukan bagian dari tugas saya mbak itu
tugas orangtua saya takut kalau salah dalam bersikap itu lho
 Pengasuh2 : ya kalau itu bagian dari tugas yang diminta
orangtua untuk saya kerjakan kan kalau tidak ya tidak
 Pengasuh 3: yo nganu to dudu tugaskulah nek ku
 Pengasuh 4: yo mung momong wae
6. Ketika anak sedang mengalami kendala belajar, bagaimana sikap
anda?
 Pengasuh1 : ya gimana kalau disuruh bantu saya ya tidak bisa
kecuali kalau yang adeknya itu dulu kalau masih hitung –
hitungan saya masih bisa tapi sudah kesini saya sudah tidak
mengerti mbak
 Pengasuh2 : ya kalau ada kesulitan belajar jujur saja karena
sudah smp saya tidak bisa mengikuti mbak wes ora mudeng
utekke ki wes ora nyandak mbak
 Pengasuh 3: yo kayak – kayak gitu itu aku ra ngerti mbak ndak
bisa bantulah
 Pengasuh 4: yo kan sinaune bengi biasane bapak ibuke wes
bali yo karo bapak op ibuke
7. Ketika orangtua bekerja, apakah segala tanggungjawab untuk
merawat anak diserahkan kepada anak? Bagaimana cara anda
merawat anak?
 Pengasuh1 :lha kalau ini ya i ya saya kan bertugas untuk
merawat anak selama orangtua tidak dirumah mbak, ya
memastikan anak itu kebutuhan makannya terpenuhi dan
teratur terus menjaga anak supaya tidak terluka gitu – gitulah
pokoknya
 Pengasuh2 : ya itu pasti, karena orangtua kan tidak ada
dirumah dan anak harus ada yang menjaga dan merawat, ya
merawatnya dengan menyediakan makanan kalau belum masak
ya kadang masak bareng kadang masih minta disuapin itu
mbak sudah besar masih disuapin terus menyiapkan kebutuhan
sekolah missal mau pramuka gitu ya seragam harus sudah siap
gitu – gitulah mbak namanya juga rewang ki pie to mbak
 Pengasuh 3: yo kui mestilah mbak pokoknya jaga anak – anak
tetap aman, menghindarkan mereka dari hal – hal berbahaya
koyo nek ono penculik op pie to jaman saiki, tur neh anak nek
ijeh cilik nek ditinggal kerjo sopo seng meh ngopeni to mbak
 Pengasuh 4: yo i yo to mbak koyo nek momong adike iki
mandikke, trus maem, tapi nek tiar kan wes rodo gede trus yo
hawane gek pengen dolan dadi yo seng penting dolane ora
adoh – adoh trus nek bapak ibuke bali bocahe wes neng
ngomah
8. Bagaimana cara orangtua dalam melatih tanggungjawab anak?
 Pengasuh1 :kalau mas Chandra itu mulai dibiasakan untuk
bantu bersih – bersih, nah kalau adiknya nggak bisa dalam
belajar yang ngajarin itu mas Chandra
 ya dengan meminta anak untuk membantu seperti nyapu, cuci
piring gitu yang enteng – enteng lah mbak tapi sudah
dibiasakan ya meskipun kadang suka males – melasan
 Pengasuh 3: nek sama si haris itu sudah disuruh bersih –
bersih kalau bisa bntu orangtua apa jaga warung apa gimana
 Pengasuh 4: paling dikon nyapu, dolanane ki diringkesi
9. Apakah anda juga ikut terlibat didalam peran orangtua dalam
melatih tanggungjawab anda? Jika i ya bagaimana anda melatih
tanggungjawab anak?
 Pengasuh1 :oh tidak mbak itu orangtua yang biasanya nyuruh
kalau saya tidak
 Pengasuh2 : ya kalau saya itu malah kadang tidak tega gitu ya
karenakan missal anak pulang sekolah saja sudah sore masih
capek gitu kan kasihan saya yang menggantikan jadi kalau
ketahuan ya saya yang malah ditegur lho pie to mbak wes ben
wong diajari ben iso temandang gawe barang misale gitu
 Pengasuh 3:tidak mbak itu biar orangtuanya saja
 Pengasuh 4:ora mbak nek kui ora
10.Menurut anda, apakah terdapat faktor penghambat yang dihadapi
orangtua dalam memberikan bimbingan, merawat dan menjaga
anak?
 Pengasuh1 :apa ya mbak ya mungkin waktu, atau anak itu
suka ngeyel, males apa gimana tidak mau nurut tapi ya
sebagai orangtua juga harus mengerti ya saling mengerti
antara orangtua dan anaklah
 Pengasuh2 : ya itu kalau orangtua itu pasti waktu bekerja ya
mbak, kalau yang lain mungkin ya kondisi anak itu sendiri
misalkan lagi malas opo capek gitu – gitu karena kan masih
remaja gini ya anak itu belum paham tujuan orangtuanya gitu
 Pengasuh 3: ya paling itu karena orangtua bekerja jadi saya
diminta untuk membantu menjagalah ngpoeni bocah seng ijeh
cilik
 Pengasuh 4:op ya paling waktu soale ibu bapakke kerjo kabeh
to dadi yo perhatiane ora gwe anake tok tapi yo gawean
barang
Lampiran 4

Daftar Awal Kode

Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang
Kode
Mb : Membimbing
Md : Mendidik
Mr : Merawat
Mdp : Mendisiplinkan
Hb : Hambatan
Ra : Respon Anak

Informan Cuplikan Wawancara Kode Analisis


Pertanyaan:
Bagai manakah cara bapak/ibu
menanamkan nilai – ni lai agama?
Orangtua 1 secara langsung j uga dipantau dari Mb-Md  Orangtua membi mbing agama
sekolahan j uga dari agama ya? Terus secara langsung dan tidak
dirumahkan pulang gini belaj ar habis langsung.
magrib ngaj i pulang ngaj i tidur,  Secara langsung dengan
paginya bangun tidur j am li ma belaj ar memberi kan contoh dan
lagi. Iya harus to memberi kan contoh aj akan.
kan diaj ak dulu udah j am segini sholat  Secara tidak langsung melalui
nggak kalau mau magrib itu mas sekolah.
Chandra sama bapaknya langsung di  Cara membi mbing dengan
mushola diaj ak sholat bersama yang saling mengingat kan untuk
perempuan dirumah. beribadah
Pada prinsipnya cara mendidi knya  Tidak ada paksaan
sama mbak sama ibu, kalau di rumah
itu saling mengingatkan j adi kalau
sudah waktunya kok belum sholat ya
sholat dulu nanti kalau saya lagi tidur
ya dibangunkan pak sudah waktunya
j adi saling mengingat kan kan rasanya
nggak terpaksa kalau terpaksa kan
berat sama kayak mbak galuh kalau
pergi ke gerej a belum bangun kan
dibangunin to sama orangtua, semua
itu kalau modelnya paksa egois nggak
bisa j alan mbak cuman terpaksa tok
kalau ada orangnya kalau nggak ada
orangtua nya ya sudah wong nggak ada
orang tuanya.
orangtua 2 secara langsung sama dia ngaj i di tpa, Mb-Md  Mendidik agama secara tidak
misal kan diaj arkan dari kecil ya mbak langsung di tpa dan
cara berpuasa waktu sholat tepat waktu membi mbing secara l angsung
dari hal –hal terkecil itu misal kan dengan mengaj arkan cara
puasa dari kecil kok kuat sampai bedug berupasa dan mengaj ak sholat
ya itu Alhamdulillah tapi berj amaah
Alhamdulillah anak saya kelas satu  Pak ustad sebagai pembi mbing
sudah puasa sampai magrib waktu  Orangtua mengingat kan
sholat tepat waktu ki ta aj ak berusaha  Tidak bisa di kerasi
berj amaah.
Ya terutama itu dengan pak ustad
karena ya yang jelas ada
pembimbingnya jadi orangtua hanya
ikut dibelakangnya pokoknya itu
jangan sampai anak itu lain agama
dengan orangtua missal saya islam
ya anak saya islam maksudnya kan
ikut memperjuangkan, ya kalau
menurut saya ya kalau jamnya sholat
harus digugah istilah diingatkan
untuk sholat terutama untuk anak
muda itu ya agak sulit memang itu
tapi harus sedikit demi sedikit tapi
kalau dikerasi malah lain lagi jadi
kalau sholat itu ya harusnya tidak
usah dibangunkan itu sudah nganu
tapi ya banyak – banyak masih
dibangunkan
Orangtua 3 ya menanamkan agama secara Mb-Md  Membi mbing langsung dengan
langsung tapi juga dengan guru memberi contoh ngaj i dan
agama, untuk saat ini saya memberi pengertian tentang
pasrahkan guru ngaji, ya juga nor ma- nor ma agama
dengan memberi contoh ngaji itu  Secara tidak langsung dengan
mbak saya kalau dirumah ngaji. pak ustad

Kalau pribadi ya pendekatan secara


langsung pelan – pelan trus juga
ditambah lagi sama ngaji sama pak
ustad, kalau di rumah ya cuma
diberi pengertian norma – norma
nilai agama gitu, kalau sholat masih
diingatkan
Orangtua 4 nggih diajarke pi yambak nek guru Mb-Md  Mengaj arkan secara l angsung
niku nggih paling sekolah, sekolah dengan mengingat kan dan
secara umum nggih mbak nek bapak diaj ak sholat berj amaah serta

ibu kan wajib nggih mbak nek kulo mengaj i.

nggih nek wayahe sholat nggih ayo  Secara tidak langsung mengaj i
dengan pak ustad.
nang sholat sek gek belajar kadang
Mdp  Kalau tidak menj alankan
belajare malah njur males, nggih
dicereweti dan di j ewer.
kadang kulo getak – getak lha alesan
terus pertama nggih alus pelan tapi
nak ti yange larene ndablek niku
kadang nggih tak jewer tak creweti
kok ra lhek ndang mangkat ngoten
hehe, nggih diajak bapake.
Ya saya di itu to tak warai ngaji, ya
kalau sore ngaji sama pak sam
Pertanyaan:
Sejak kapan anak bapak/ibu mulai
ditanamkan nilai – nilai agama?
mengapa perlu menanamkan nilai –
nilai agama sejak dini?
Orangtua 1 soalnya itu untuk pondasi suatu Md  Agama merupakan pondasi
(tidak jelas) buat anak soalnya kalu agar anak tidak salah j alur.
dikasihnya pondasinya agama semua  Didalam agama ter kandung

agama ya diterapkan semua agama nilai – nilai menghargai dan

pasti nanti kalau besar itu tidak menghor mati


ins yaallah tidak salah jalur karena
agama itu kan semua agama pasti
sama ya pendidikannya cuman
maksudnya harus menghormati
orangtua, sama tetangga sama siapa
sajakan harus baik.
ya sejak kecil sejak dini itu ya
sudah diajarkan sama caranya kayak
yang dibilang ibu, karena kalau
orangtua caranya berbeda anak akan
bingung jadi orangtua boleh saja
berbeda pendapat tetapi dalam
mendidik kalau bisa didiskusikan
dulu sama ibu biar supaya cara
mendidik anak itu sama
Orangtua 2 Sejak kecil sejak kelas 1 itu sudah Md  Hidup tanpa agama i tu akan
diajarkan mbak ya alhamdulillahnya buta wawasan. Sehingga
kuat sampai bedug itu trus ya agama perlu diaj arkan sej ak

ditambah ditambah trus jamnya dini sebagai pedoman yang

sedikit sedikit, karena hidup tanpa baik.


 Semua agama itu bai k sebagai
agama itu kan ibarate kita anu mbak
pedoman hidup.
buta lah kita akan buta disamping
 Melatih sej ak kecil bukan
buta wawasan kalau agama
agama saj a tetapi tugas lain
ditanamkan secara secara sejak dini
j uga seperti belajar dan
kita akan berada dijalan yang
tanggungj awab lain.
positif.
Sejak kecil mbak, bukan hanya
agama tugas – tugas lain seperti
belajar, dan tanggung jawab lain itu
ya sejak kecil, tujuan itu ya hidup
tanpa agama itu ya kurang begitu
nganu to jadi semua orang itu harus
punya agama jadi agama semua itu
bagus agama itu jadi pedoman hidup
tapi misalnya ktp islam tapi tidak
menjalankan tugas agama itu yo
bukan islam sholat lima waktu itu ya
kita jalankan
Orangtua 3 Dari masih kecil usia berapa ya 4 Md  Mengaj arkan sej ak 4-5 tahun
tahunanlah, ya penting sebagai bekal  Agama sebagai pegangan
dia kelak ketika dewasa, ya itu hidup
untuk pegangan hidup anak mbak.
Sejak umur 5 tahun, ya pengenalan
agama kan harusnya sejak
Orangtua 4 nganu kelas 3 niku mpun kulo oyak Md  Kelas 3 sudah di latih
– oyak kelas 4 mpun tapi kan kadang  Sebagai bekal masa depan
larene sok ah lha kelas 5 kulo untuk j alan hidup

tekanke ben ora kagok niku kan  Terkadang anak masih suka

mesakke nek kagok, kan nganu mbak mengeluh


Hb
kangge masa depan benjinge kan
saget dirutunke larene nggih damel
jalanlah.
ya umur 3 tahun, ya demi
kepercayaan masing – masing semua
orang kan punya kepercayaan
sendiri – sendiri kalau anak saya
kan islam ya buat pedoman hidup
Pertanyaan:
Bagaimana cara bapak/ibu
mendisiplinkan anak?
Orangtua 1 ya tidak dikasih peraturan tapi Md  Orangtua memberi arahan
diarahkan nantikan anak bisa mikir untuk selalu memberi kan
sendiri kalau dikasih jam segini kabar ketika di luar rumah

harus begini jam segini begini ya  Orangtua mengingat kan sholat

kalau anak maksudnya ada Mdp  Menetapkan peraturan j am 9


malam dirumah
kesibukan anak kan nggak tahu sini
 Sholat nomor satu bersifat
jadinya diarahkan kalau mas
waj ib
Chandra itu pulang sekolah kamu
harus gini tapi saya pulangnya
malam bu maksudnya ada ektra ada
apa kan sini nggak tahu jadinya
hanya diarahkan itu nganu biar mas
Chandra biar mikir sendiri gitu lho.
Ya ikut anaknya sudah diginikan
waktunya ini kalau agama islam
yakan sholat lima waktu, sudah jam
dua belas..oh ya bu.. sudah jadinya
anak sudah tahu sudah diterapkan
kan dari sekolahan sholat lima
waktu luhur asar gitukan sudah ada
jam – jamnya jadi orangtua hanya
mengingatkan saja.
dengan peraturan dirumah mbak
seperti kamu main boleh tapi jam 9
malam sudah dirumah, kamu siang
main boleh tapi hp harus dibawa jadi
kalau orangtua tidak dirumah ya
komunikasi lewat hp, kemudian
sholat itu nomor satu pokoknya
wajib
Orangtua 2 ya dulu memang waktu kecil saya Hb  Setelah smp sudah tidak
control tapi setelah dia smp saya dibi mbing karena orangtua
sudah ibarate ki wes nggak merasa kurang mampu

nyambung lah kalau mau ikut mikir mengi kuti per kembangan

tapi dapet pr ndak dek komunikasi pengetahuan


 Anak mengeluh dan tidak
itu selalu dah sholat belum pr sudah
menj alankan tugas
dikerjakan belum dapat tugas apa
 Orangtua mengingat kan kalau
yang penting itu kita komunikasi itu
ada pr atau tugas
lho walaupun kita sambil nyapu
 Orangtua memberi tugas
sambil apa, ya dilarang keluar
Md menyapu, cuci piring
malam itu betul lha selain itu juga
Mdp  Memberi teguran keras
tanggungjawab belajar kalau
apabila anak bekerj a tidak
dirumah itu misalkan nyapu anak
halal
saya kan dua ya mbak misalkan adek
nyapu dapur trus yang besar nyapu
ruang tamu misalkan trus habis
makan itukan cuci piring itukan kita
latih dari kecil yang itu teori ya
mbak tapi prateknya kan kadang –
kadang dijalankan yang pentingkan
kita menanamkan dari kecil sudah
diajarkan itu.
keras dalam artian dia tidak bekerja
yang sebenarnya itu harus dikandani
kenapa kok terlambat maksudnya
kok selalu terlambat jadi tidak
didiamkan kalau didiamkan itu nanti
sedikit sedikit kan tidak terasa
Orangtua 3 ya disiplin seperti nyuruh belajar, ya Md  Orangtua mengkontrol belaj ar
saya control tiap hari tiap belajar ya anak, beribadah dan ber main
harus belajar, waktunya sholat ya dengan mengingat kan batas –

sholat waktu bermain bermain dalam batas waktunya.

artian tak ingatkan waktunya biar  Tuj uannya untuk melatih


tanggungj awab agar muncul
teratur itu lho waktunya biar terarah
inisiatif membantu orangtua
hidupnya, ya itu sebagai rasa
tanggungjawab sebagai orangtua ya
mbak ya harus tak tanamkan soale
nanti kalau diane nggak ditanamkan
dari sekarang diane nggak
ditanamkan dari sekarang nanti
diane nggak ada rasa iba sama
orangtua.
kalau jam main emang dibatesi
biasanya kalau sore itu habis magrib
ngaji habis ngaji belajar ya kurang
lebih satu jam nanti habis itu trus
tidur istirahat
Orangtua 4 nek mboten sinau nggih kulo oyak – Hb  Anak tidak mau belaj ar
oyak ken sinau hehe, tapi nggih  Orangtua tidak mengkontrol
mboten selalu kan kadose wong belaj ar karena pulang bekerj a
ndalu – ndalu wangsul nggih kadang malam hari

nek mboten wangsul ndalu niku to Mdp  Kalau anak tidak belaj ar
orangtua menegur
dolan neng ndi nang nggih kadang
nek dolan ngantos ndalu nggih kulo
parani.
bangun tidur itu rapiin tempat tidur, Md  Orangtua memberi tugas
trus saya suruh nyapu wong anak merapi kan tempat tidur,
mbarep hehe, waktu belajar dirumah menyapu

itu ya habis isak jam delapan, ya  Waktu belaj ar habis isak

kalau malam itu kan kalau tidak


diingatkan mintanya main sampai
jam 11 ya saya suruh samapi jam 9
harus dirumah.
Pertanyaan:
Apakah bapak/ibu memaksakan
kepada anak untuk mematuhi
peraturan dalam keluarga?mengapa
anak perlu mematuhi peraturan?
Orangtua 1 nggak terlalu mengekang, soalnya Mdp  Tidak mengekang anak karena
kalau dikekang nanti kalau dikekang takutnya anak member ontak
takutnya itu kalau memberontak itu  Tuj uannya melatih disiplin dan
lho parahnya kalau memberontak tanggungj awab

sekarang kan anak nggak mau


digitukan hehe
ya supaya melatih disiplin dan
tanggungjawab mbak
Orangtua 2 ya biar anak itu hidup lebih disiplin Mdp  Tuj uannya agar anak hidup
lebih teratur gitu lho mbak disiplin dan teratur
ya yang penting itu selalu  Orangtua tidak memaksa

memberikan kabar ketika anak itu karena menyesuai kan dengan

diluar rumah kita juga menyesuaikan kondisi j aman


 Yang penting memberi kabar
karena anaknya kerja yang besar
kalau yang isna ya kita cari
alasannya kok belum pulang itu
kenapa kami tidak memaksa karena
anak jaman sekarang itu berbeda
dengan anak jaman dulu yang
penting memberi kabar supaya yang
dirumah itu tidak khawatir
Orangtua 3 ya harus, karena itu tadi biar ada Mdp  Tuj uannya menanamkan rasa
rasa tanggungjawabnya, biar kata tanggungj awab dan disiplin
tiap hari harus ngelekke ya apa itu  Meskipun setiap har i harus
mengingatkan harus itu tapi kalau mengingat kan
ada suatu hal diane capek yaudahlah  Kalau anak capek orangtua

ya tergantung situasinya tapi kalau memaklumi dan tidak


memaksa
agamakan sebuah kewajiban ya jadi
ya harus taapi kalau yang lain bisa
disesuaikan misal kalau anak pulang
terlambat pasti kan ada alasannya,
ya supaya lebih disiplin
Orangtua 4 nggih sebenere mpun dipekso tapi Hb  Orangtua sudah memaksa
bocahe pi yambak niku kadang alesan tetapi anak banyak alasan
niku wau angel nggih pripun, nggih
jane niku ben ra kagok ngonten to
mbak mengkih nek bocahe mpun
gede kan mboten kaget.
Md  Tuj uannya agar anak sadar
Biar besok besare tahu gawean hehe
bekerj a
biar ngerti
Pertanyaan:
Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila
anak tidak mematuhi peraturan
dalam keluarga?
Orangtua 1 ya kadang nurut, kadangkan Hb  Terkadang anak nurut dan
jawabannya ya bu ya tapi tidak mengi yakan tetapi tidak
langsung ya nanti nantikan saya dij alankan

ingatkan kalau i ya tu sekarang lha


sekarang tu sudah berjalan gitu. Md  Orangtua mengingat kan untuk
menj alankan tugas dan
Nggak situ kan sudah jam segini kok
waktunya pulang sekol ah
wayahe pulang belum pulang sms
Mdp  Hanya mengingat kan karena
trus sana bu ini masih dalam
mengetahui kondisi anak
perjalanan atau ada tambahan jadi
j aman sekarang
kan sini udah ayem waktunya
 Kemudian diingat kan dengan
pulangnya segini kok belum pulang
keras atau di marahi
baru di sms.
saya ingatkan mbak karena jaman
sekarang kalau anak pake kekerasan
nggak bisa ya diingatkan dulu pelan
tapi kalau diingatkan saja tidak
nurut ya kita mengingatkannya lebih
keras
orangtua 2 pernah ya ada memang kadang – Mdp  Memberi hukuman dengan
kadang memang saya potong nganu memotong uang saku dan
uang saku tapi dia dapet sangu dari mengunci pintu kamar keti ka

makde i ya mungkin bapaknya seng anak tidak menj alankan sholat

ora tegelan lah yowes otomatis


sangune ditambahi yo gitu kadang
memang wayah sholat kok nggak
nganu yo tak kancing dari luar mbak
memang itu hehe hukuman itu tak
kancing dari luar otomatis kan dia
kapok ngono lho ha lewat jendela
kadang hee.
ya diingatkan tidak bisa kita itu
 Orangtua mengingat kan tidak
keras pada anak apalagi anak jaman bisa dengan kekerasan
sekarang itu berbeda dengan anak  Memberi pengarahan mana
jaman dulu, kalau dia keluar dari yang bai k dan tidak
jalur ya kita harus ingatkan kenapa
itu dilakukan itu tidak baik itu tidak
ada gunanya lebih baik tidak usah
saja
Orangtua 3 ya ditegur nggak ada hukuman, ya Md  Orangtua memberi arahan agar
tapi harus ada dilaksanakan kalau mau membantu orangt ua
ndak ya udah kamu besok mau
sekolah apa endak, kalau mau
sekolah ya harus bantu ibu.
ya hukuman sih enggak ya
diingatkan tapi secara halus nggak
harus dimarahi nggak malah nggak
ditangani nggak anti kalau ditangani
anak biasanya berontak
Orangtua 4 paling kulo aaanaan mboten ngantos Md  Orangtua menegur,
dijewer nopo dinganu niku ngoten mengingat kan tidak dengan
mboten. menj ewer
ya dimarahi to diingatkan
Pertanyaan:
Bagaimana cara bapak/ibu dalam
berkomunikasi sebelumnya dengan
anak berkaitan dengan segala
masalah, kebutuhan maupun jalan
hidup anak?mengapa merasa perlu
melibatkan anak?
Orangtua 1 ya ditari lha kan mas Chandra kan Md  Orangtua memberi pengarahan
sudah lulus to ya ditari mau  Anak yang memutuskan dan
melanjutkan dimana kan udah ada memilih

edaran gini gini gini saya mau disini


udah tit? Kalau udah tit ya udah
maksudnya ibu barangkan nggak
mikir terlalu nganu soalnya sudah
ditari. Ya itu harus soalnya anak
nanti kalau kamu harus gini pasti
kalau nggak dalam hatinya nggak
mau kan jawabe marai emosi ngono
lho mbak hehe jadikan nek sesok
nganukan ini cari ekstra seperti
 Tuj uannya melatih
kemarin bu saya ikut ekstra ekstra tanggungj awab j ika sudah
apa? Pramuka ya, bu capek pramuka menetukan pilihan
pesta siaga trus saya capek trus cari
apa lagi drumband ya saya turuti Mr  Sebagai orangtua mendukung
minta dibelikan pianika main dengan memenuhi
pianika baru lomba bu sini capek kebutuhannya
mau bilira opo? Seng ting ting ting
itu bilira nggih itu beli alatnya itu
tutukannya itu ya saya turuti tapikan
dia itu juga melaksanakan gitu
maksudte wayahe ekstra betul betul
ekstra soalnya diakan sudah minta
nganu ibarate sudah minta drumband
ya harus drumband pramukanya
nggak jadi. Saya juga membebaskan
anak untuk berteman dengan
siapapun tanpa membeda bedakan
agama ya sana kalu malam minggu
itu saya suruh kumpul sana kumpul
nggak papa tapi kalau ada yang gini
gini apa nggak usah gitu jadinya
saya beri kebebebasan tapi dia mikir
Md  Dalam bergaul orangtua
sendiri gitu lho jadi tahu sendiri
memberi kebebasan untuk
yang baik yang mana yang jelek
bergaul dengan siapapun
yang mana. ya kan dikasih solusi
 Tuj uannya melatih anak dapat
seumpama adek itu mau pake baju
menilai yang bai k dan buruk
kebesaran pake baju putih saya
sendiri
kasih punyaku kan sesak mau beli Mdp  Dalam tugas mencuci pakaian
atau pinjem punyanya ibu aja tapi orangtua tidak mengasihani
dirumah jadinya kan ada solusi mau agar anak dapat berpikir
beli atau pinjem soalnya kan hanya bahwa itu merupakan
dipakai sekali tapikan sudah dikasih kewaj iban dan kebutuhan
solusi mau beli atau pijam pribadi yang harus anak
memberikan pilihan. lakukan sendiri
saya membebaskan anak mau milih
sekolah jurusan dimana saja saya
bebaskan yang penting niat kamu Md  Orangtua membebaskan anak

tapi yang saya minta tanggungjawab memilih sekolah

yang saya tanamkan pada anak saya  Orangtua hanya menuntut


tanggungj awab terhadap
gitu jadi maunya sih dulu ya smpn,
pilihan yang sudah anak ambil
trus smk ini dia nggak mau dia
 Tuj uannya agar anak tidak
maunya disalatiga nggak masalah
menggantungkan diri pada
satu kali absen saya suruh keluar
orangtua
jadi dia ada tanggungjawab , belajar
belajar dulu nanti kalau ada yang
nggak bisa baru tanya biar ndak
jagakke orangtua selama keputusan
itu masih dijalur yang benar kalau
mungkin ada melenceng ya
diingatkan, dalam bergaul saya
membebaskan bergaul yang penting  Keputusan ada pada anak
satu kamu harus punya prinsip ikut selama dij alur yang benar
yang baik tidak masalah yang jelek  Orangtua mengaj arkan untuk
jangan diikuti udah gitu dah dasar menj aga prinsip dalam bergaul

rokok saya juga tidak melarang  Orangtua j uga perlu memberi


perhatian kepada anak
boleh ngrokok kalau sudah kerja
 Sharing bersama orangtua
kalau belum kerja jangan, peran
untuk mencari terhadap
orangtuan ya gimana tinggal ada
masalah atau keputusan yang
perhatiannya nggak , misalnya kok
akan diambil
nyelelek sedikit harus cepet – cepet
diperbaiki sekarang kalau didiemin
bablas kalau udah keluar rumah kan
kita nggak tau, ya sharing itu selalu
komunikasi sama saya sama ibunya
cari solusi
orangtua 2 kita ajak diskusi trus keputusan itu Md  Orangtua mengaj ak diskusi
ada ditangan anak yang mau milih dalam pemilihan sekolah dan
sekolah kita sebagai orangtua kan keputusan ada pada anak itu

menyarankan dek misalkan yang ini sendiri

kemarin kamu ke smp 2 ambarawa  Orangtua memberi arahan


yang sesuai dengan kebutuhan
tapi ternyata kok nemnya cuma
dan kemampuan anak
disitu tapikan kita sudah diskusi
 Orangtua menganggap diskusi
mbak, sangat penting mbak kita bisa
penting untuk mengetahui
mengetahui perkembangan anak
perkembangan anak
misalkan dia dapet pr kerjakan ndak
trus tadi sekolah pulang sekolah
mampir mana kan kita yo diskusi lah
walaupun diskusinya sambil kita
cuci piring tapi kita kan berusaha
komunikasi, kami sebagai orangtua
berusaha memberi pengertian yo
mbak mungkin disaat habis makan
malam kita kan waktu rodo
senggang ibarate mencari waktu
yang tepatlah waktu makan kita
gunakan untuk nganukan nggak baik
ibaratnya anak bisa mutung lah
memberi pengertian yang selalu  Orangtua menj adi penengah
rukun selalu kompak sampai tua dan memberi kan pengertian
besok doa orangtuakan selalu untuk keti k terj adi perbedaan

anak – anak yo mbak misalkan beda pendapat

pendapat yo meminta maaflah.


ya yang pertama kita mengarahkan ,
 Orangtua member i
mengarahkan di jalan yang baik jadi
pengarahan agar anak tidak
supaya dalam kehidupannya itu
menyi mpang selalu ada j alan
nyimpang dari aturan yaitu miturut
yang benar
manut dengan orangtua ya istilahnya
kalau mau pergi atau mau kerja
sebenarnya yo berangkat harus
pamit orangtua jadi seolah olah itu
orang yang dirumah itu menunggu
itu seolah olah – olah tahu jadi gitu
antara istilahnya orangtua dengan  Orangtua selalu mengawasi
anak itu diawasi dengan yang anak terutama dari pergaulan
sebenarnya sekarang masalah yang tidak bai k
banyak orang itu maksudnya ada
yang pergaulannya itu istilahnya itu
kurang menjaga etika terutama ya
harus perlu dikerasi supaya
membangun orangtua manut dengan
orang tuanya supaya tidak
kejerumus yang tidak benar, kalau
dalam rencana bapak itu ya memberi
arahan tapi pada kenyataannya kan
tidak semua yang kita rencanakan
itu tercapai seperti sekarang saya
berharap bagas itu kan di pelayaran
tapi dia rejekinya ya di konter itu ya
mau bagaimana semua itu Tuhan
yang mengatur, ya orang tua itu
punya harapan itu bagus tapi
harapan itu belum tentu sesuai
keinginan anaknya
Orangtua 3 ya saya kasih pengarahan, ya untuk Md  Memberi pengarahan untuk
masa depan dia jadi saya kasih belaj ar lebih giat agar masa
pengarahan kayak nang ya belajar depannya terarah
itu harus giat ya mbak suatu saat dia  Orangtua memberi pengertian

mau bekerja atau gimanakan terarah dan tanggungj awab harus


dilaksanakan
gitu lho, tak kasih pengertian ini
kamu tak kasih tanggungjawab
seperti ini ya harus dilaksanakan
biasanya anak kan membangkang ya
Hb  Anak membangkang,
mbak wah ibu ki ra ngerti kesel
mengeluh lelah
yowes ibu tapi kok kalau dia nggak
kerjaan yaudah tak kasih kegiatan
kasih perintah.
ya harus itu cuman sebagai orangtua Md  Orangtua selalu memberi
kan cuman mengarahkan tergantung pengarahan dan anak yang
anaknya yang penting yang terbaik memutuskan
semua yang dia bisa gitu lho,  Tuj uannya agar anak dapat
membatasi sih enggak tapi diberi menj aga diri
pengertian buat jaga jaga diri
sendiri aja
Orangtua 4 nggih diajak diskusi nggih niku kan Md  Orangtua tidak menuruti
nate nyuwun bal – balan buk aku tak semua per mintaan anak
melu bal – balan, misale tumbas  Tuj uannya agar anak
nopo nek ibuke dereng enten duit menyadari kemampuan

nggih ngerti manut, emm ben ekonomi orangtua


 Orangtua ber komuni kasi
kedekatan orangtua ngoten lho mbak
dengan anak dengan tuj uannya
kan kadang enten seng njaluk iki
menj aga kedekatan dengan
trus dituri ngoten kulo mboten
anak
seneng niku biar mengerti kondisi
ibu bapak pas kathah ngoten niku
nggih ayo nang jajan pas enten arto
nek pas mboten niku nggih dirumah
wae nggih nurut, kadang kalau beda
pendapat gitu ya piayambake malah
seng ngalah tapi nggih diberi  Ketika berbeda pendapat anak
pengertian kenapa kok begini ibu lebih banyak menuruti nasehat
kan memberi seng bener ngoten. orangtua
kehalian tiar itu tu lho kan selalu
bagus tapi minta dipondokke, ya
masih dirundingkan karena ada  Anak meminta untuk
dipondokkan sementara
beberapa pertimbangan sekolah dulu
orangtua memberi arahan
yang penting kalau agama kan bisa
untuk sekolah umum dulu
dilatih sambil jalan
karena melatih agama bisa
sambil j alan
Pertanyaan:
Bagaimana sikap bapak/ibu, apabila
anak mendapatkan suatu
keberhasilan?
Orangtua 1 nak kalau saya tu kalau merespon Md  Ketika anak mendapatkan
anak nggak nganu langsung kasih keberhasilan orangtua tidak
hadiah gitu nggak, ulang tahun itu selalu memberi hadiah
juga nggak tak kasih hadiah, tapi  Orangtua mengapresiasi

mau kemana? Makan – makan bu oh keberhasilan anak dengan


makan bersama sekeluarga
ya ke blater atau ke warung padang
atau j alan – j alan
jadinya situ mintanya saya turuti
nggak pernah bu belikan gini
soalnya pamane belikan sepatu
itukan sudah kewajiban sepatu sobek
orangtua sudah membelikan.
sama seperti kemarin to pas lulusan
saya kasih dulu makan yang enak
setelah selesai makan baru kita
kasih tau sekarang kamu lulus mau
mintanya apa
orangtua 2 ya disamping kami senang terus Md  Merespon keberhasilan dengan
terang ucapan selamat itu kami ucapan selamat dan hadiah
lakukan memang kami biasakan
terus dari kecil memang tak latih
entah itu apalah surprise apalah
entah itu berbentuk buku itu roti yo
seringlah kami lakukan kenaikan
kelas terus kemarin kok langsung
dapet itu 3 piagam itu yo, dia
sendiri juga mengerti kepada kami
mbak sebagai orangtua itu langsung
ngajak makan – makan itu kan suatu
kebanggaan bagi kami yo mbak
walaupun kok gajian walaupun saya
tidur mbak di itu ngasiih yo saya
tidak membeda bedakan harus
ngasih segini gini tidak dipinggir
bantal buat belanja bapak ibu saya
memang sangat bers yukur terus
terang meskipun uang itu juga tidak
saya gunakan untuk foya – foya
untuk belanja tidak saya terima tapi
tak bukakke rekening atas dia
memang gitu dia mengerti kepada
saya saya juga mengerti kepada dia
nganu to imbal balik  Memberi nasehat untuk selalu
selalu menasehati untuk bersyukur atas keberhasilan
bers yukur kepada Tuhan itu ya harus yang diperoleh
banyak bers yukur
Orangtua 3 tak kasih support dalam artian, kamu Md  Orangtua merespon dengan
harus rangking nanti kalau dapat tak memberi kan hadiah sebagai
kasih hadiah dalam artian kasih bentuk dukungan atas

motivasilah keberhasilan anak

yah memberi selamat mungkin


 Tuj uan memberi kan hadiah
sebagai perangsang dikasih hadiah
untuk merangsang anak agar
apalah mungkin besok – besoknya
lebih baik lagi kedepannya
biar lebih baik lagi
Orangtua 4 nggih kadang ri yen kelas 2 angsal Md  Orangtua memberi kan
rangking sak derenge tes niku kulo moti vasi anak agar giat
matur nang mangkih nek angsal belaj ar dan memberi hadiah
rangking tak tumbaske mobil – keti ka mendapt kan rangking

mobilan ya nggih ndelalah niku  Orangtua memberi kan puj ian


rangking setunggal trus nagih niku terhadap hasil kerj a anak
bu katane nek rangkingmau
ditumbaske mobil – mobilan ya
sesok ya nek ibu bayaran kulo
ngoten, niki angsal lomba gambar
angsal nomer 3 ih nang gambaramu
apik nggih kulo ngotenke ben
pi yambake mboten down lare niku
nek dipuji kan seneng to mbak hehe
wah ibuku merhatikke
ya diberikan hadiah, dia mintanya
apa yang penting mampu
Pertanyaan:
Bagaimana cara bapak/ibu melatih
tanggungjawab anak?
Orangtua 1 kalau belajar dikontrol soalnya Mdp  Orangtua memastikan bahwa
kalau nggak dikontrol tu mau anak benar – benar bel aj ar
belajar pintunya dikancing nanti
yang dipegang gini gini jadi harus
tahu nganu saya buka gitu belajar
lha ini cari bu cari maksudte
pelajaran ngenet apa gitu kan oh ya
 Orangtua memberi kan tugas
udah, ya kalau dirumah itu bangun
seperti mencuci baj u sendiri,
tidur baju sudah harus dicuci sendiri
menyapu, j emur pakai an
besok kalau udah kerja atau kos kan
nganu sendiri cuci sendiri kalau
masih ada waktu bantu ibu nyapu
atau njerengi kmbahan ki opo atau
 Anak dilatih mencuci baj u
jemur pakaian. Ya itu sudah sendiri dan apabil a tidak
ditanamkan ya sejak kecil seumpam a dilaksanakan konsekuensi
nggak cuci baju ya udah nanti kamu yang ada adalah baj u yang
nggak pake baju soalnya kan habis akan dipakai akan habis
haaa itu kan bisa mikri sendiri
sangger pagi opo mau sore gini mau
cuci apalagi kalau hujan itu kalau
nggak dicuci pagi sore pagi sore kan
habis jadinya kan mikir sendiri
kalau ada cekcok sama teman ya  Jika terj adi permasalahan
anak kita yang kita marai jangan dengan teman sebaya orangtua
orang lain anak kita kasih tau membei pengarahan kepada

bergaul itu kayak gitu, kalau ada anak untuk menyelesaikan


masalahnya sendiri
masalah ya selesaikan sendiri jangan
trus kita melindungi itu malah jadi
bergantung sama orangtua
orangtua 2 kita berusaha itu waktu kita Mdp  Berbagi tugas untuk
weekend itu kita berkumpul ya mbak membersihkan rumah keti ka
kita berusaha bagi tugas latihan weekend seperti setrika, cuci

strika latihan apa kakak latihan apa piring, cuci baj u sendiri

entah itu kadang kan anak jaman


sekarang jaman remaja itukan
kadang cuek gitu ya mbak ah cuek
ah nek disuruh tapi kita berusaha
kasih tanggungjawab cuci piring
sendiri cuci baju sendiri sambil
maksudte kita ngobrol waktu
keluarga kumpul keluarga itu to
 Diberikan tugas kecil cuci
ya dilatih mengerjakan hal – hal
piring, cuci motor
kecil seperti kalau nana ya nyapu,
cuci piring, kalau bagas ya cuci
motor tidak yang berat itu yang
belum
Orangtua 3 dirumah saya suruh bantu – bantu Mdp  Memberi kan tanggung j awab
seperti nyapu, biar punya rasa nyapu, cuci pakaiannya
tanggung jawab sendiri
ya bersih – bersih nyapu, nyuci  Tuj uannya menumbuhkan rasa

pakaiannya sendiri tanggungj awab

Orangtua 4 nganu nyapu, ken ngepel tapi ada Mdp  Orangtua memberi tugas
aja alesane, kasur kadang ndak ngepel lantai, merapikan
dilempit ayo dilempit nganu kemule, tempat tidur

nggih dilempit, nggih dereng dikasih


tanggungjawab li yane
melatih tanggung jawab biar disiplin
itu ya diingatkan harus sholat, yang  Orangtua memberi tugas
penting itu ya belajar dulu kalau belaj ar dan sholat sebagai
tugas rumah kan bisa tak sambi hehe tanggungj awab utama

Pertanyaan:
Bagaimana cara bapak/ibu merawat
anak?
Orangtua 1 hahaha agak sulit yo kelihatane yo Md  Mendidik anak itu melatih
gampang ya menurut saya tu, itu kedisiplinan, taggungj awab,
nomor satu kedisiplinan, trus memper hatikan waktu pulang

tanggungjawab, waktunya pulang sekolah dan makan,

sekolah pulang, waktunya makan mengkontrol belaj ar dan


mengaj i.
makan, terus belajar, ngaji, gitu.
Mr  Merawat anak dengan
menurut saya semaksimal mungkin
memenuhi kebutuhan anak
sudah saya penuhi kebutuhan anak,
meliputi sepatu, baj u, alat
tapi kalau dipandang orang lain yo
tulis, ekstra,pendidikan,
dalam artian kan diarahkan gini aja
perhatian.
umpama minta sepatu yang gini
belikan yang gini lebih murah
tapikan saya turuti gitu. Kebutuhan
itu sendiri meliputi ya termasuk
peralatan sekolah ya meliputi ya
sepatu, baju, alat – alat tulis trus
ekstra, beli alat – alat ekstra,
pendidikan, perhatian.
yang terpenting kita ngasih contoh Md
dulu kalau dikasih contoh kok nggak  Dalam mendidi k orangtua
mau ngikuti baru diarahkan sedikit harus memberi kan contoh,
demi sedikit kalau diingatkan halus memberi kan arahan
kok masih nggak nyambung istilahe
pokoknya yang terpenting kita kasih
contoh namanya anak itu pasti yang
kan nyontoh yang dewasa to,
hormati yang lebih dewasa sayangi
yang lebih kecil
orangtua 2 ya dengan memenuhi kebutuhan Mr  Merawat anak dengan
anak seperti pakaian, buku, sepatu, memenuhi kebuthan anak
termasuk hp kui, pendidikan, seperti pakaian, buku, sepatu,
perhatian itu malah harus nomor termasuk hp, pendidi kan dan
satu. Dari awal dicontohkan dari perhatian yang nomor satu
orangtua dulu ya mbak kita Md  Mendidik itu orangtua

mencontohkan yang bagus ibarate yo memberi contoh yang bai k,


tidak keluar dari nor ma –
kita tidak ke hal – hal negative dari
nor ma agama
awal kita tanamkan norma – norma
agama pendidikan agama itu
ditanamkan
merawat anak itu seperti kita
menjaga anak misalnya kita
Mr  Merawat anak sama halnya
melarang itu kan ada tujuan,
dengan menj aga anak,
tujuannya untuk menjaga dia dari
menghindar kan dari hal – hal
hal –hal yang buruk yang tidak bai k
Orangtua 3 memenuhi kebutuhan anak seperti Mr  Memenuhi kebutuhan seperti
pendidikan itulah yang penting pendidikan merupakan suatu
mbak. hal yang penting
nggak usah dimarai nggak usah di
apa itu yang penting dididik diberi Md  Mendidik itu tidak usah
di marahi, cukup dengan
pengertian kalau pun melakukan
memberi pengertian
pelanggaran atau apa nggak perlu
ditangani diberi pengertian aja pelan
– pelan soalnya anak masih kecil
kalau ditangankan bisa bisa anak
berontak kan malah
Orangtua 4 ya memenuhi kebutuhan anak seperti Mr  Memenuhi kebutuhan anak
sekolah, ya menurut saya belum bisa seperti sekolah.
memenuhi kulo mbak nggih kadang
wonten artane kadang mboten, ya Hb  Belum terpenuhinya

perhatian nggih butuh nggih terbagi kebutuhan anak karena kondisi


keuangan
– bagi kalih kerjone niku hehe wong
 Belum bisa mendampi ngi anak
kerjone kan wangule ndalu – ndalu
belaj ar karena wakt u kerj a
kadang kan bapake wangsul gasik
pulangnya sampai mal am
kalih bapake wonten pr nopo pripun
ken ngajari bapake. Mendidik anak
Md
yang baik niku nggih nganu nopo  Mendidik itu mengarahkan
diarahke diseuaikan dengan umure, sesuai umur anak
umure tiarkan kelas lima nggih kulo
ajari sholat nek sholat niku jam
pinten kulo oyak – oyak nggih
mangkat meskipun ah males.
Mr
ya mendukung apa yang dia
 Merawat itu mendukung
inginkan yang sekiranya bagus yang
keinginan anak sekiranya yang
sekiranya baik
baik untuk anak itu sendiri

Pertanyaan;
Apa saja hambatan bapak/ibu
sebagai orang tua dalam mendidik
anak?
Orangtua 1 Kadang ya ngeyel hehe ngeyel Hb Hambatan anak tidak
jadinya ki minta harus dituruti ini membangkang
misalnya belajar cara orangtua dulu
karo orangtua sekarangkan beda
tapikan ketemunya itu sama ya beda
pendapat itu tapikan tujuannya sama
sama anak selama ini belum ada.
Kebetulan anak – anak saya nurut,
kadang berontak ada candra itu
kadang berontak tinggal kita
bagaimana mengarahkannya kadang
dia bilang saya sudah bukan anak
kecil pak ya saya jawabnya ini
bukan soal anak kecil atau bukan
cuma mengingatkan tok kalau lugu –
lugu banget ya malah nggak bagus
to
orangtua 2 hambatane yo kadang mengahadapi Hb  Hambatannya menghadapi
masa labil ki memang kita jalan anak yang sedang dal am masa
pikiran kita ke a anak – anak ke b labil
kita kan ya kadang beda pendapat
masa remaja itukan masa yang labil
ya mbak terus anak – anak kok ada
yang berontak tidak mau
mendengarkan nasehat orangtua gitu
kendalane ki yo kui mbak misalkan
disuruh nyapu po opo ki ngeyel
terus jajane yang nggak ketulungan
kui.
ya ngeyel ngeyel gitu, kalau saya
 Hambatannya tingkat
memang kalau masalah belajar tidak
pendidikan orangtua membuat
pernah mendampingi karena anak
orangtua tidak dapat
sekarang itu lebih pandai anak
mendampingi anak dalam
sekarang soalnyapun kalau saya
belaj ar
mengajari tidak bisa, seperti
pelajaran dulu dan sekarang itu lain
sekali
Orangtua 3 oh banyak sekali mbak kalau diane Hb  Hambatan rasa emosional dari
nggak mau mengerjakan to apa ya orangtua keti ka mengetahui
rasa emosionale cepet pengene anak tidak mengerj akan tugas

marah
ya biasalah kenakalan anak – anak  Hambatan per mintaan anak
diluar kemampuan orangtua
minta jajan atau apalah yang
berlebihan minta sesuatu yang diluar
kemampuan orang tua
Orangtua 4 nopo nggih mbak kadang nggih duit Hb  Hambatannya adalah uang,
paling niku kadang wonten torah kadang ada sisa dan kadang
kdang kok pas niku, kadang kok tidak
ngeyel, nopo mbeling paling niku
hehe  Anak yang membangkang

hambatane nggih saya kurang itu,


 Pendidi kan orangtua yang
maksudnya kan pendidikan saya kan
tidak lulus smp sehingga tidak
nggak tinggi jadi pelajar sekarang
dapat mendampingi belaj ar
kan kadang susah, kurang mampu
anak
dalam membimbing belajar dia kalau
sekolah itukan ulangan dulu mbek
sekarang kan udah beda nggih to
lebih sulit sekarang, ya kondisi
ekonomi itu juga pengaruhi tapi ya
bagaimana diterima saja karena
memang jamannya cari kerja susah
tapi kalau dituruti semua yang
namanya keiinginan kan nggak ada
habisnya tapi kalau nggak kerja ya
 Mengatasi hambatan tersebut
susah pusisng to hehe, smp kan saya
dengan memberi kan les
nggak lulus jadi saya les kan
tambahan diluar sekol ah
Pertanyaan:
Bagaimana cara adik menghabiskan
waktu sepulang sekolah sampai
orangtua pulang bekerja?
Anak 1 ya kalau kemarin ya belajar, ya  Cara anak menghabiskan
bersih – bersih rumah, bantuin adek waktu ketika orangtua bekerj a
belajar biasanya kalo adek butuh dengn belaj ar, bersih – bersih
bantuan rumah, bantu adi k belaj ar

Anak 2 ada yang momong, nonton tv, masak,  Nonton t v,masak,tidur


tidur, main, belajarnya ndak hehe
Anak 3 sekitar jam 4 berangka jam 7, ya  Jaga warung dan bersih -
jaga warung sama bersih – bersih bersih
rumah belajar kalau malam
Anak 4 berangkat jam 7 pulang jam 9  Nonton t v, main ,mi ncing,
malam, nonton tv, main, mancing, main bola, belaj ar
main bola, belajarnya belajar
Pertanyaan:
Bagaimana cara orangtua dalam
mendisiplinkan adik?
Anak 1 emmm masalah nganu agama kalau Mdp  Orangtua mewaj ibkan sholat,
saya kan islam nah sholat itu wajib ngaj i
harus kalau sama orangtua harus
lima waktu trus kalau tambahannya
tu ya ngaji itu, ngaji selalu saya  Anak meneri ma karena
orangtua memili ki tujuan yang
sama adik, ya saya terima wong
Ra baik
tujuannya baik
Anak 2 ya kalau sudah malam jangan main Mdp  Cara oranngtua
yang jauh – jauh gitu, ya kalau pas mendisiplinkan dengan
tidak bosan ya dijalankan kalau pas memberi peraturan unt uk tidak
bosan ya berontak hehe main di malam hari, j angan
main j auh- j auh
Ra-Hb  Ketika tidak bosan anak
menj alankan tapi saat bosan
peraturan tersebut diindahkan
Anak 3 selalu mengingatkan kalo sholat Mdp  Orangtua mengingat kan untuk
tepat waktu mandi, kalau malam ya teap waktu sholat, tidak boleh
tidurnya nggak boleh malam – tidur terlalu larut
malam jm 9 sudah harus tidur
Anak 4 mm nak bengi ora entok dolan Mdp  Menerapkan peraturan
ngasih jam 12 punjul, ya dijalankan dilarang main sampai tengah
Ra malam
 Anak menj alankan
Pertanyaan:
Bagaimana sikap orangtua
mengetahui adik melanggar
peraturan atau tidak patuh?
Anak 1 oh ya pernah dulu pulang sekolah Mdp  Kalau melanggar peraturan
nggak langsung pulang tapi main bapak memberi nasehat da ibu
dulu pulangnya malah harusnya awal marah – marah
pulang siang awal sampe rumah sore
lha itu dipertanyakan sama orangtua
hehe, ya biasa kalau kalau bapak itu
ngasih nasehat kalau ibu ya teguran
sama marah – marah dikitlah hehe
tapi ya nggak papa wong tujuannya
Ra_hb  Anak meneri ma, beralasan
baik kok, ya nek jenenge anak muda
karena masih muda kadang
ki lak biasa to mbak kadang –
j uga merasa sedih, menyesal,
kadang ada rasa sedih nyesel neng
dan j engkel
paling yo nek anak muda itu pasti
ada rasa jengkel itu pasti
Anak 2 ada ya paling biasanya uang saku Mdp  Orangtua memotong uang saku
dipotong, ya sedih tapi sebisa anak sebagai upaya
mungkin kan ada celengan ambil mendisiplinkan
celengan, ya menyes al tapi berusaha Ra  Anak mengantisipasi hukuman
mencukupi dengan ambil celengan tersebut dengan mengambil
hehe celengan, anak j uga merasa
menyesal
Anak 3 tidak ada hukuman tapi dimarahi, ya Mdp  Tidak ada hukuman ttetapi
didengarkan trus ya menyesali, ya anak di marahi
lebih disiplin dan merasa Ra  Anak merasa menyesal dan

bertanggungjawab berusaha lebih disiplin dan


bertanggungj awab
Anak 4 pernah melanggar, trus diseneni, Mdp  Anak di marai keti ka
supaya lebih disiplin saat sekolah Ra melanggar
ndak ngantuk  Anak menyadari bahwa
tindakan orangtua untuk
mengaj arkan disiplin
Pertanyaan:
Apakah adik berkonsultasi dengan
orangtua ketika menghadapi sebuah
masalah maupun menentukan sebuah
pilihan? Bagaimana respon atau
sikap orangtua?
Anak 1 oh ya itu biasanya orangtua sama Md  Anak dan orangtua berdiskusi
saya ya itu diskusi kalau saya itu tentang sekolah, orangtua
seperti mau cari sekolah dimana memoti vasi, anak j uga

pilih mana nah orangtua bantu memberi kabar ketika diluar

ngasih motivasi ngasih tahu, ya rumah

kalau memberi kabar ya selalu tapi


juga tergantung kalau ada pulsa
kalau nggak ada ya nggak tapi ya
jarang
Anak 2 ya bisa diajak diskusi pas mau Md  Orangtua diskusi tentang
masuk smp kemarin didiskusikan pemilihan sekolah, orangtua
mau masuk mana kehendak orangtua memberi arahan ke smp 2 tapi
masuk smp n 2 ambarawa tapi kok kemampuan anak di smp 1

nemnya nggak bisa bisanya di


 Internet mempengaruhi anak
merakmati situ smp bawen situ ya
memberi kabar dan tidaknya
sudah disitu saja. Kalau pas konek
kasih kabar kalau tidak konek paling  Anak j uga menyampai kan
tidak kasih hehe pulsa seng marakke curahan hati kepada or angtua
tidak konek pulsa hp, biasa kalau
dirumah ya curhat
Anak 3 ya kadang – kadang diajak diskusi Md  Anak dan orangtua berdiskusi
seperti mau milih sekolah terserah memilih sekolah, keputusan
mau sekolah dimana, saya juga ada pada anak

selalu minta ijin biar orangtua tidak Ra  Anak memberi kabar agar

tanya – tanya dan panik orangtua tidak pani k

Anak 4 ya ngobrol mau ikut ssb di Md  Ngobrol tentang per mintaan


poncoruso ya orangtua setuju, kalau mengi kuti ssb dan orangtua
keluar tidak minta ijin karena menyetuj ui

orangtua tidak dirumah  Anak tidak minta ij in orangtua


karena bekerj a
Pertanyaan:
Bagaimana cara belajar adik selama
dirumah? Adakah pendamping atau
pembimbing selama kegiatan
belajar?
Anak 1 ya itu kalau belajar sama ibadah itu Mb  Ibadah dan belaj ar merupakan
wajib itu selalu mengkontrol dan kegiatan yang selalu dikontrol
mengingatkan kadang kalau saya dan diingat kan

lupa atau hehe saya yang males itu


ya diingatkan, ya kadang – kadang
ya dibimbing kalau orangtua saya
tuh kamu belajar dulu sebisa kamu
kalau ada kesulitan atau ada yang
nggak mudeng baru tanya tapi kalau
masih bisa dicari ya cari dulu jangan
selalu tanya
Anak 2 kadang – kadang tapi jarang yang Hb  Anak j arang dibi mbing dan
tidak dikontrol ibu sibuk dengan dikontrol karena orangtua
pekerjaannya sibuk dengan pekerj aannya
Anak 3 ya kalau lagi dirumah selalu Mb  Kalau dirumah selalu
diingatkan dan dikontrol diingat kan dan dikontrol
dalam belaj ar
Anak 4 kadang pura – pura belajar kadang Mb  Kadang ditemani dalam beaj ar
ditemenin, ya selalu mengingatkan dan diingat kan
seperti tiar sinau biasa jam 7
Pertanyaan:
Bagaimana jika adik mengalami
kendala dalam belajar?
Anak 1 cari di internet dulu biasanya Mb-Md  Cari internet
Anak 2 cari internet Mb-Md  Cari internet
Anak 3 ya kalau ndak ada cari di internet Mb-Md  Cari internet
Anak 4 tanya orangtua kalau tidak bisa baru Mb-Md  Bertanya pada orangt ua dulu
bu guru baru guru
Pertanyaan:
Apakah adik selalu beribadah
dengan rajin? Bagaimana cara
orangtua melatih/mengajarkan cara
beribadah yang baik?
Anak 1 ya itu tadi wajib kalau soal agama Md-Mb  Ibadah merupakan kewaj iban,
itu, orangtua juga menjalankan orangtua memberi contoh pada
namanya orangtua kan jadi contoh anak

bagi anaknya jadi ya menjalankan


Anak 2 ya rajin, orangtua juga Md-Mb  Anak raj in ibadah
mencontohkan dari kecil, waktu tk  Orangtua memberi contoh
diajari puasa diajari sholat sholat dan puasa
Anak 3 ya orangtua memberikan contoh Md-Mb  Orangtua memberi contoh
dalam beribadah ibadah
Anak 4 ya kadang – kadang males, ya Hb  Kadang anak malas
diingatkan Md-Mb  Orangtua mengingat kan
Pertanyaan:
Bagaimana cara orangtua melatih
tanggungjawab adik?
Anak 1 ya paling suruh bantu adik, jaga Md  Diberi tanggungj awab
rumah bersih – bersih rumahlah membantu adi k dan
membersihkan rumah
Anak 2 ya disuruh nyapu cuci piring gitu Md  Diberi tanggungj awab
menyapu, cuci piring
Anak 3 ya paling bersih – bersih itu sama Md  Diberi tanggungj awab
suruh bantuin jaga adik menj aga adi k dan
membersihkan rumah
Anak 4 nyapu, ngepel, ngresiki mainan Md  Diberi tanggungj awab
menyapu, mengepel lantai,
membereskan mainan
Pertanyaan:
Bagaimana sikap orangtua ketika
mengetahui adik mendapat sebuah
keberhasilan?
Anak 1 ya kalau hadiah berupa cinderamata Md  Orangtua mengaj ak anak
untuk sebuah benda tu jarang sih makan bersama dan j alan –
mungkin ngajak makan – makan atau j alan sebagai bentuk dukungan

jalan – jalan kemana buat seneng – atas keberhasilan anak

seneng aja nggak sebuah barang itu


jarang
Anak 2 pernah saat kelulusan kemarin diberi Md  Orangtua merespon
hp sama kedua orangtua, senang keberhasilan anak dengan
banget dijadikan masa depan yang memberi HP

lebih baik lagi Ra  Anak merasa ter moti vasi


untuk lebih bai k di kemudian
hari
Anak 3 ya diajak jalan – jalan, pas lulus Md  Orangtua mengaj ak anak j alan
diajak jalan – jalan – j alan sebagai bentuk
dukungan atas keberhasilan
anak
Anak 4 ya pernah dapat hp Md  Orangtua merespon
keberhasilan anak dengan
memberi HP
Pertanyaan:
Bagaimanakah pendapat adik
tentang orangtua yang sibuk
bekerja?
Anak 1 ya kalau orangtua kerja tu kan Ra  Anak menyadari orangtua
sebenarnya tujuannya baik to mbak bekerj a memiliki tuj uan bai k
buat anaknya buat sekolah anaknya yaitu untuk memenuhi

ya untuk kebutuhan keluarga ya kebutuhan keluarga


sebagai orangtua sibuk itu sebisa
mungkin ngasih waktu atau ngasih  Saran dari anak agar orangtua
perhatianlah itu yang paling penting memberi kan waktu dan
tu dah cukup kok mbak nggak harus perhatian pada anak

selalu ketem jarangpun nggak papa


yang penting tanya gimana kabarnya
Anak 2 ya senang itu senang karena Ra  Anak menyadari orangtua
orangtua bekerja untuk kedua bekerj a memiliki tuj uan bai k
anaknya tapi ya nggak senangnya yaitu untuk memenuhi

tidak ada waktu untuk qualit y time kebutuhan keluarga


Hb  Tidak wakt u untuk qualit y
time
Anak 3 ya setidaknya beri waktu sedikit Ra  Anak berharap orangt ua dapat
buat memberi perhatian kepada memberi kan wakt unya sedi kit
anaknyalah untuk memberi perhati an
Anak 4 sedih nak malam nggak ada yang Ra  Anak merasa kesepian
nemenin
Pertanyaan:
Bagaimanakah interaksi antara anak
dan orangtua yang anda ketahui?
Pengasuh 1 ya baik kalau ada yang debat – debat Hb  Antara orangtua dan anak
dikit itukan biasa to mbak, ya yang pernah terj adi berbedaan
pasti rukunlah. Ya kalau ada apa – pendapat
apa ya anak kadang suka cerita
kalau lagi marahnya sama orangtua
ya ceritanya sama saya ya curhat –
curhat gitu
Pengasuh 2 ya baik, kalau komunikasi selalu ada Mr  Sepulang bekerj a orangtua
biasanya orangtua menanyakan memberi kan perhatian dengan
kabarnya si anak gitu to mbak menanyakan kabar sang anak
sepulangnya bekerja gitu tadi
disekolah kegiatannya apa saja, trus
ada tugas apa tidak gitu
Pengasuh 3 ya selalu berkomunikasi biasanya Md  Orangtua mengingat kan untuk
orangtua selalu mengingatkan untuk belaj ar dan beribadah
belajar dan beribadah
Pengasuh 4 interaksi pie maksudte mbak oh ya Md  Ayah sering mengingat kan
biasa koyo biasa to mbak yo untuk tidak main j auh - j auh
maksudte bapake nyok ngelekke op
ojo dolan adoh – adoh opo pie
Pertanyaan:
Bagaimana cara orangtua
mendisiplinkan anak?
Pengasuh 1 ya kalau disini itu tidak diberi Md  Orangtua selalu mengingat kan
peraturan yang ketat gitu tidak tapi untuk sholat, karena sholat
disesuaikan dengan keadaan si anak merupakan suatu hal yang

tapi kalau untuk sholat itu ya harus waj ib

wajib itu selalu diingatkan sama


orangtuanya
Pengasuh 2 ya dengan selalu mengingatkan Md  Orangtua selalu mengingat kan
sholat itu ya mbak yang harus lebih sholat dan belaj ar menasehati
disiplin sama mengingtkan belajar untuk selalu disiplin
Pengasuh 3 mengingatkan mbak kadang ditegur Md  Orangtua mengi ngat kan dan
tapi ditegur seperti ya kayak marah menegur
gitu jadi sampai orangtua emosi gitu Hb  Respon anak membuat
orangtua marah
Pengasuh 4 hehe pie yo mbak paling dielekke Md  Orangtua mengingat kan untuk
kon belajar belaj ar
Pertanyaan:
Mengetahui anak tidak patuh dengan
peraturan yang diberikan, bagaimana
sikap yang diambil orangtua?
Pengasuh 1 tidak sih paling hanya ditegur – Mdp  Orangtua hanya menegur
tegur biasa
Pengasuh 2 ya pasti ya dimarahi, ditegur, pernah Mdp  Orangtua memarahi, menegur
dipotong uang sakunya kemudian ya dan memotong uang saku
dikunci kamarnya dari luar karena
tidak segera bangun untuk sholat
Pengasuh 3 ya cuma ditegur nggak sampai diberi Mdp  Orangtua hanya memberi kan
hukuman seng pie – pie teguran
Pengasuh 4 yo kadang yo diseneni tapi kan Mdp  Orangtua memarahi anak
jarang mbak paling nek bapak ibuke keti ka mengetahui anak tidak
pas neng ngomah patuh
Pertanyaan:
Apakah anda juga menanamkan
kedisiplinan? Bagaimana cara anda
menanamkan kedisiplinan?
Pengasuh 1 tidak mbak hehe menanamkan Mr  Pengasuh berperan merawat,
kedisiplinan pie ya tidaklah, ya menj aga
tugas saya itu merawat menjaga
anak ini hanya yang berkaitan
dengan anak kan? Lha i ya itu
Pengasuh 2 ya kalau saya kalau diminta Mr  Pengasuh i kut mengingat kan
orangtua menyampaikan ya saya anak untuk menyelesaikan
sampaikan, misal diminta tugas sesuai pesan yang
mengingatkan untuk segera diberikan orangtua

menyelesaikan tugas sekolah ya


paling yang seperti itu
Pengasuh 3 tidak mbak Mr  Pengasuh tidak i kut terlibat
mendisiplinkan
Pengasuh 4 yo oralah mbak, aku mung momong Mr  Pengasuh hanya merawat
Pertanyaan:
Mengapa anda merasa perlu atau
tidak perlu menanamkan
kedisiplinan kepada anak?
Pengasuh 1 karena bukan bagian dari tugas saya Md  Karena bukan bagi an dari
mbak itu tugas orangtua saya takut tugas pengasuh maka
kalau salah dalam bersikap itu lho pengasuh tidak terlibat dalam
kedisiplinan
Pengasuh 2 ya kalau itu bagian dari tugas yang Md  Keterlibatan pengasuh
diminta orangtua untuk saya bergantung kepada tugas yang
kerjakan kan kalau tidak ya tidak diberikan orangtua
Pengasuh 3 yo nganu to dudu tugaskulah nek ku Md  Karena bukan bagi an dari
tugas pe
 ngasuh maka pengasuh tidak
terlibat dalam kedisiplinan
Pengasuh 4 yo mung momong wae Mr  Pengasuh hanya merawat
Pertanyaan:
Ketika anak sedang mengalami
kendala belajar, bagaimana sikap
anda?
Pengasuh 1 ya gimana kalau disuruh bantu saya Hb  Pengasuh j uga tidak dapat
ya tidak bisa kecuali kalau yang mendampingi belaj ar anak
adeknya itu dulu kalau masih hitung
– hitungan saya masih bisa tapi
sudah kesini saya sudah tidak
mengerti mbak
Pengasuh 2 ya kalau ada kesulitan belajar jujur Hb  Pengasuh tidak ikut
saja karena sudah smp saya tidak membi mbing belaj ar anak
bisa mengikuti mbak wes ora
mudeng utekke ki wes ora nyandak
mbak
Pengasuh 3 yo kayak – kayak gitu itu aku ra Hb  Pengasuh tidak i kut
ngerti mbak ndak bisa bantulah membi mbing
Pengasuh 4 yo kan sinaune bengi biasane bapak Hb  Pengasuh tidak i kut
ibuke wes bali yo karo bapak op membi mbing
ibuke  Ketika anak didampingi
orangtua keti ka mereka sudah
pulang bekerj a
Pertanyaan:
Ketika orangtua bekerja, apakah
segala tanggungjawab untuk
merawat anak diserahkan kepada
anak? Bagaimana cara anda merawat
anak?
Pengasuh 1 lha kalau ini ya i ya saya kan Mr  Pengasuh bertugas merawat
bertugas untuk merawat anak selama anak selama orangtua bekerj a
orangtua tidak dirumah mbak, ya  Seperti menj aga, mengatur
memastikan anak itu kebutuhan j am makan

makannya terpenuhi dan teratur


terus menjaga anak supaya tidak
terluka gitu – gitulah pokoknya
Pengasuh 2 ya itu pasti, karena orangtua kan Mr  Pengasuh merawat anak dan
tidak ada dirumah dan anak harus menj aga seperti menyediakan
ada yang menjaga dan merawat, ya makan, menyuapi makan,
merawatnya dengan menyediakan menyiapkan kebutuhan
makanan kalau belum masak ya sekolah
kadang masak bareng kadang masih
minta disuapin itu mbak sudah besar
masih disuapin terus menyiapkan
kebutuhan sekolah missal mau
pramuka gitu ya seragam harus
sudah siap gitu – gitulah mbak
namanya juga rewang ki pie to mbak
Pengasuh 3 yo kui mestilah mbak pokoknya jaga Mr  Pengasuh bertugas menj aga
anak – anak tetap aman, anak tetap aman,
menghindarkan mereka dari hal – menghindar kan dari hal – hal

hal berbahaya koyo nek ono yang berbahaya karena tidak

penculik op pie to jaman saiki, tur ada yang merawat selama


orangtua bekerj a
neh anak nek ijeh cilik nek ditinggal
kerjo sopo seng meh ngopeni to
mbak
Pengasuh 4 yo i yo to mbak koyo nek momong Mr  Pangsuh bertugas memandi kan
adike iki mandikke, trus maem, tapi adik, menyuapi makan, dan
nek tiar kan wes rodo gede trus yo menj aga

hawane gek pengen dolan dadi yo


seng penting dolane ora adoh – adoh
trus nek bapak ibuke bali bocahe
wes neng ngomah
Pertanyaan:
Bagaimana cara orangtua dalam
melatih tanggungjawab anak?
Pengasuh 1 kalau mas Chandra itu mulai Md  Anak diberi tugas bersih –
dibiasakan untuk bantu bersih – bersih dan menj aga adik
bersih, nah kalau adiknya nggak bisa
dalam belajar yang ngajarin itu mas
Chandra
Pengasuh 2 ya dengan meminta anak untuk Md  Anak diberi tugas untuk
membantu seperti nyapu, cuci piring menyapu, cuci piring
gitu yang enteng – enteng lah mbak
tapi sudah dibiasakan ya meskipun
kadang suka males – melasan Hb  Anak kadang malas
Pengasuh 3 nek sama si haris itu sudah disuruh Md  Anak diberi tugas bersih –
bersih – bersih kalau bisa bntu bersih dan menj aga warung
orangtua apa jaga warung apa
gimana
Pengasuh 4 paling dikon nyapu, dolanane ki Md  Diberi tugas menyapu, dan
diringkesi membereskan mainan
Pertanyaan:
Apakah anda juga ikut terlibat
didalam peran orangtua dalam
melatih tanggungjawab anda? Jika
iya bagaimana anda melatih
tanggungjawab anak?
Pengasuh 1 oh tidak mbak itu orangtua yang md  Orangtua yang memberi kan
biasanya nyuruh kalau saya tidak tugas, pengasuh tidak
Pengasuh 2 ya kalau saya itu malah kadang tidak md  Pengasuh mengganti kan tugas
tega gitu ya karenakan missal anak anak untuk bersih – bersih
pulang sekolah saja sudah sore keti ka anak capek

masih capek gitu kan kasihan saya


yang menggantikan jadi kalau
ketahuan ya saya yang malah ditegur
lho pie to mbak wes ben wong
diajari ben iso temandang gawe
barang misale gitu
Pengasuh 3 tidak mbak itu biar orangtuanya saja Md  Orangtua yang memberi kan
tugas dan tanggungj awab
Pengasuh 4 ora mbak nek kui ora Md  Orangtua yang memberi kan
tugas dan tanggungj awab
Pertanyaan:
Menurut anda, apakah terdapat
faktor penghambat yang dihadapi
orangtua dalam memberikan
bimbingan, merawat dan menjaga
anak?
Pengasuh 1 apa ya mbak ya mungkin waktu, atau hb  Hambatan berupa waktu, anak
anak itu suka ngeyel, males apa ngeyel, malas, tidak nurut
gimana tidak mau nurut tapi ya
sebagai orangtua juga harus
mengerti ya saling mengerti antara
orangtua dan anaklah
Pengasuh 2 ya itu kalau orangtua itu pasti waktu Hb  Hambatan berupa waktu,
bekerja ya mbak, kalau yang lain kondisi anak yang lelah,
mungkin ya kondisi anak itu sendiri malas, masa remaj a

misalkan lagi malas opo capek gitu


– gitu karena kan masih remaja gini
ya anak itu belum paham tujuan
orangtuanya gitu
Pengasuh 3 ya paling itu karena orangtua hb  Hambatan orangtua bekerj a
bekerja jadi saya diminta untuk
membantu menjagalah ngpoeni
bocah seng ijeh cilik
Pengasuh 4 op ya paling waktu soale ibu hb  Hambatan berupa waktu
bapakke kerjo kabeh to dadi yo sehingga perhatian ter bagi
perhatiane ora gwe anake tok tapi yo
gawean barang
Lampiran 5

Data Reduksi
Analisis Pola Asuh Orang Tua Pada Anak Di Keluarga Buruh Pabrik
Dusun Kadipaten Kabupaten Semarang

Tanggal: 10/6/2017
Kode
Mb : Membimbing
Mdp : Mendisiplinkan
Md : Mendidik
Mr : Merawat
Hb : Hambatan
Ra : Respon Anak
Mb Membimbing
1 Orangtua membi mbing agama secara langsung dan tidak langsung sej ak kecil
di mulai dari umur 3 tahun
2 Secara langsung dengan memberi kan cont oh dan aj akan serta bi mbingan
untuk berpuasa, sholat , mengaj i
3 Tidak langsung melalui sekolah, tpa dan pak ustad, tidak ada paksaan namun
bersifat waj ib nomor satu
4 Agama merupakan pondasi, pedoman hidup agar anak selalu ada pada
jalur yang baik di dalam agama terkandung nilai – nilai menghargai,
menghormati. Semua agama adalah baik

Mdp Mendisiplinkan
1 Kalau anak tidak menjalankan agama dengan baik maka orangtua akan
menegur, menjewer, memotong uang saku dan mengunci pintu kamar
dengan tujuan memberikan efek jera
2 Orangtua tidak pernah berhenti mengingatkan, menengur anak untuk
sholat, belajar, dan mengerjakan tugas – tugas yang lain seperti
menyapu, mengepel, cuci piring, cuci motor, cuci baju sendiri,
membereskan mainan, merapikan tempat tidur tujuannya untuk
memberikan rasa tanggungjawab
3 Orangtua akan memberikan teguran yang keras apabila anak bekerja
tidak halal
4 Untuk melatih kedisiplinan dan hidup teratur anak maka orangtua
menetapkan beberapa peraturan seperti membatasi jam bermain, anak
sudah berada dirumah sebelum jam 9 malam, waktu belajar adalah
setelah menjalankan sholat isak, dan selalu memberikan kabar ketika
diluar rumah
5 Cara orangtua dalam mendisiplinkan tidak dengan kekerasan fisik
karena orangtua khawatir anak akan memberontak dan justru menjadi
pembangkang
6 Orangtua tidak memaksa dan memberikan kelonggaran untuk tidak
menjalankan tugas rumah ketika anak merasa lelah ketika pulang
sekolah
7 Orangtua mengajarkan konsekuensi dengan misalnya mencuci baju
sendiri ketika baju tidak dicuci maka konsekuensinya baju akan habis
sehingga anak berpikir bahwa mencuci baju merupakan kebutuhan
pribadi yang harus dilakukan

Mr Merawat
1 Mendukung keiinginan anak yang baik, memenuhi setiap kebutuhan
anak merupakan bagian dari upaya merawat anak
2 Merawat anak yang baik menurut orangtua adalah dengan memenuhi
kebutuhan anak meliputi sepatu, baju, alat tulis, ektra, pendidikan dan
perhatian
3 Merawat anak menurut orangtua sama halnya dengan menjaga anak,
menghindarkan dari hal – hal yang tidak baik
4 Pengasuh berperan merawat dan menjaga anak selama orangtua bekerja
5 Pengasuh tidak berperan dalam mendisiplinkan anak, membimbing,
serta mendidik
6 Alasannya karena mendisiplinkan, membimbing, mendidik bukan tugas
yang diberikan orangtua kepada pengasuh
7 Tugas pengasuh meliputi menyediakan makanan, menyuapi, menyiapkan
kebutuhan sekolah, menjaga anak dalam kondisi baik dan sehat,
menghindarkan dari bahaya penculikan, memandikan anak paling kecil

Md Mendidik
1 Melatih sejak kecil bukan saja agama tetapi juga belajar dan
tanggungjawab
2 Orangtua memberikan arahan untuk selalu memberikan kabar ketika anak
berada diluar rumah
3 Saat orangtua tidak dapat membimbing belajar namun tetap mengkontrol
kegiatan belajar, beribadah, dan tugas dirumah dengan mengingatkan batas
– batas waktunya dengan tujuan untuk melatih tanggungjawab agar muncul
inisiatif membantu orangtua
4 Dalam melatih tanggungjawab orangtua memberikan tugas seperti
menyapu, mengepel, cuci piring, cuci motor, cuci baju sendiri,
membereskan mainan, merapikan tempat tidur, jemur pakaian dengan
tujuan menyadarkan anak untuk bekerja
5 Ketika anak akan masuk ke sekolah baru maka orangtua akan berdiskusi
dengan anak dan memberikan pengarahan sekolah mana yang bisa dituju
sang anak yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak, namun
keputusan yang diambil merupakan keinginan anak itu sendiri selama
masih pada jalur yang benar orangtua akan mendukung dan meminta
pertanggungjawaban atas pilihan yang diambil dengan giat belajar dan
tidak bolos tujuannya agar anak tidak menggantungkan diri pada orang tua.
Diskusi amat penting karena untuk mengetahui perkembangan anak,
mengetahui masalah yang mungkin dihadapi, dan tetap menjaga kedekatan
antara orangtua dan anak
6 Dalam pergaulan orangtua membebaskan anak untuk bergaul dengan siapa
saja tujuannya untuk melatih anak menilai yang baik dan buruk sendiri,
orangtua memberikan nasehat agar memegang prinsip dalam bergaul ketika
mendapat masalah seperti cekcok dengan teman maka anak harus dapat
menyelesaikannya sendiri sebagai upaya melatih tanggung jawab
7 Orangtua akan menjadi penengah ketika terjadi perbedaan pendapat sesama
anggota keluarga
8 Ketika anak meminta sesuatu maka orangtua tidak serta merta menuruti
permintaan sang anak tujuannya agar anak menyadari batas kemampuan
ekonomi orangtua
19 Ketika anak mendapat keberhasilan orangtua memberikan respon dengan
memberi hadiah berupa hp, ada juga yang mengajak makan bersama, jalan
– jalan, memotivasi dengan pujian, ucapan selamat tujuannya untuk
merangsang agar anak lebih baik kedepannya dan memberikan nasehat
untuk tetap bers yukur atas keberhasilan yang diperoleh

10 Mendidik anak merupakan melatih kedisiplinan, tanggungjawab,


memperhatikan waktu pulang sekolah, makan, mengkontrol belajar dan
beribadah
11 Orangtua juga memberikan contoh dan arahan yang baik tidak keluar dari
norma agama karena orangtua merpakan cerminan anak
12 Mendidik merupakan upaya pemberian arahan sesuai dengan umur anak

Hb Hambatan
1 Anak masih suka mengeluh, tidak menjalankan tugas karena merasa
lelah, mencari – cari alasan untuk tidak mengerjakan tugas rumah,
membangkang
2 Orangtua tidak dapat membimbing belajar karena merasa tidak mampu
dan kurang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman ini,
selain itu jam pulang kerja orangtua yang sudah malam menjadi
hambatan untuk melakukan kontrol
3 Selama ini menurut orangtua belum semua kebutuhan anak terpenuhi
dikarenakan kondisi keuangan
4 Hambatan menurut orangtua adalah menghadapi anak dengan emosi
yang labil
5 Tingkat pendidikan orangtua membuat mereka tidak dapat mendampingi
belajar
6 Hambatan rasa emosional dari orangtua
7 Pemintaan anak diluar kemampuan keuangan orangtua membuat
emosional muncul
8 Tidak ada waktu untuk qualit y time
9 Respon anak yang membuat orangtua marah

Ra Respon Anak
1 Anak menerima tugas rumah yang diberikan dan menyadari bahwa
tujuan dari tugas tersebut untuk kebaikan anak itu sendiri
2 Ketika tidak bosan anak menjalankan tapi saat bosan peraturan tersebt
tidak dijalankan
3 Anak mau menjalankan tugas yang diberikan
4 Anak juga menerima cara orangtua mendisiplinkan namun terkadang
merasa sedih dan jengkel
5 Anak mengantisipasi hukuman yang diberikan dengan menabung untuk
berjaga – jaga jika dipotong uang sakunya, menyadari hal tersebut
bertujuan untuk mendisiplinkan
6 Menanggapi kekurangan orangtua dalam membimbing belajar anak
memanfaatkan internet sumber informasi
Anak menyadari kesibukan orangtua merupakan upaya untuk
membahagiakan keluarga , memenuhi kebutuhan keluarga, namun
mereka merasa orangtua perlu memberikan perhatian yang lebih kepada
anak

Anda mungkin juga menyukai