KELAS : XI IPS 1
ABSEN : 20
Pada hakikatnya sesama manusia dianugerahi oleh Tuhan apa yang disebut " sense of
beauty " ,rasa keindahan. Meskipun ukurannya tidak sama pada setiap orang,jelas setiap
manusia saadar atau tidak menerapkan rasa keindahan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya,ketika kita memantas diri dalam berpakaian,memilih dasu,memilih sepatu,dan
berdandan (sekedar contoh).
Demikian pula dalam melengkapi kebutuhan hidup,kita selalu dipandu oleh rasa
keindahan.
kemampuan mengamati karyaseni rupa murni dan seni rupa terapan,dalam arti
praksis adalah kemampuan
mengklasifikasi,mendekripsi,menjelaskan,menganalisis,menafsirkan,dan mengevaluasi
serta menyimpulkan makna seni.
secara psikologis pengalaman pengindraan karya seni itu berurutan dari sensasi
(reaksi panca indra kita mengamati seni),emosi (rasa keindahan), impresi (kesan
pencerapan), interpretasi (penafsiran makna seni), apresiasi (menerima dan menghargai
makna seni,dan evaluasi,menyimpulkan nilai seni).
Kata budaya berasal dari bahasa sanskerta, budayyah bentuk jamak dari
kata budhi yang bearti akal dan nalar. Jadi kata kebudayaan dapat diartikan hal-hal yang
berhubungan dengan budi,akal,dan nalar. Menurut koentjaraningrat,kebudayaan bearti
keseluruhan gagasan dan karya seni manusia yang harus di biasakannnya dengan
belajar,beserta keseluruham dari hasil budi dan karyanya itu.
Kata budaya sering juga dipadankan dengan kata adab, yang menunjukkan unsur-unsur
budi luhur dan imdah.Misalnya,kesenian,sopan santun,dan ilmu pengetahuan,adalah
peradaban atau kebudayaan.Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan
setiap orang dan setiap kelompok orang.
D.Interaksi dan Komunikasi Efektif dengan Lingkungan Seni Budaya
Sikap demokratis misalnya akan tercermin ketika siswa mengacu kepada prinsip
diferensiasi dan tidak diskriminatif.Contoh demokratis lain adalah perilaku yang tidak
bisa gender.
Sikap toleran akan tercermin ketika siswa dapat menerima perbedaan pendapat dalam
aktivitas mengapresiasi seni,karena dari kajian yang dilakukan nya dalam menafsirkan
data pengamatan perbedaan respons estetik adalah sesuatu yang wajar.
Sikap etis akan tercermin bila siswa dalam kegiatan diskusi yang hangat, tidak
mengucapkan kata-kata atau menunjukkan perilaku yang bernada
melecehkan,menertawakan,merendahkan,menghina atau kata lain yang setara dengan
itu.