E Book Kimia Anorganik Adlim
E Book Kimia Anorganik Adlim
Kimia
anorganik
KIMIA ANORGANIK
Penulis : Dr. Adlim, M.Sc
--Cet. I: Universitas Syiah Kuala, 2009
vi+357 halaman; 15,50 cm x 23,00 cm
ISBN 978-979-8278-37-2
KIMIA ANORGANIK
Buku referensi ini merupakan penyempurnaan yang ketiga dari buku ajar
sebelumnya. Pada edisi ini turut digabungkan konsep struktur atom,
simetri dan point group, kimia unsur, fotokimia dan bioanorganik dalam
materi kimia anorganik. Selain itu diperkenalkan pula beberapa konsep
yang berkembang di linkungan kimia anorganik saat ini seperti
dendrimer dan katalis nanopartikel. Komponen yang abstrak terutama
struktur atom mekanika gelombang dan teori orbital molekul telah
disederhanakan tanpa kehilangan konsep-konsep utamanya. Bagian
lampiran dilengkapi dengan prosedur praktikum sintesa kimia anorganik
yang membahas berbagai teknik sintesis, pemurnian dan kharakterisasi.
Gambar biji logam dan warna senyawa kompleks turut pula dilampirkan
untuk menambah wawasan pembaca buku ini. Referensi yang digunakan
merupakan gabungan buku-buku teks kimia anorganik di pasar global
dan diperkaya dengan tulisan dan ilustrasi populer dari beberapa website
gratis melalui mesin pencari web Google. Ucapan terima kasih senantiasa
disampaikan kepada kolega saya, dosen FMIPA Unsyiah yaitu Dr. Ilham
Maulana dan Surya Lubis, M.Si, Dra. Zarlaida Fitri, M.Sc yang telah
menyumbangkan pikiran terhadap silabus dan sebagian dari draft awal
penyusunan materi kuliah kimia anorganik.
Penulis
ii
iii
DAFTAR ISI
Hal
Kata Pengantar ii
Daftar Isi iii
Kimia Anorganik 1
Bab I Struktur Atom 5
1-1 Pengantar 5
1-2 Mekanika Gelombang 8
iii
hal
Bab VI Pengantar Simetri Group Titik (Point 73
Group)
6-1 Pengantar 73
6-2 Operasi Simetri dan unsur simetri 73
6-3 Sumbu Rotasi 74
6-4 Bidang Refleksi 75
6-5 Pusat Inversi 77
6-6 Sumbu Rotasi tidak Sempurna 77
6-7 Group Titik 78
iv
Hal
Bab X Unsur-Unsur Utama 145
10-1 Pengantar 145
10-2 Hidrogen 146
10-3 Golongan Alkali 154
10-4 Logam Alkali Tanah 160
10-5 Senyawa Golongan IIIA 166
10-6 Senyawa Golongan IVA 173
10-7 Unsur Golongan VA 176
10-8 Unsur Golongan VIA 181
10-9 Unsur Golongan VIIA 187
v
Hal
12-4 Hubungan antara Panjang 287
Gelombang dengan Energi Foton
12-5 Pertimbangan Eksperimen untuk 287
Reaksi Fotosensitzition
12-6 Penggunaan Fotokimia 288
12-7 Reaksi Fotokimia dalam Kimia 290
Anorganik
vi
1
KIMIA ANORGANIK
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
Dapat menggunakan konsep konfigurasi elektron dalam
menjelaskan kronologis penggambaran orbital atom dan
keperiodikan unsur serta kedudukannya dalam sistem priodik.
INDIKATOR
Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan
mahasiswa dapat :
1. Menuliskan konfigurasi elektron serta pengecualian
tingkat energi orbital.
2. Menentukan elektron valensi.
3. Menjelaskan kronolis hingga terbentuk ilustrai
bentuk-bentuk orbital.
4. Menggambarkan dan menjelaskan bentuk-bentuk
orbital elektron.
5. Menentukan term simbol atom pada keadaan dasar
dan keadaan eksitasi.
6. Memperkirakan kecenderungan ukuran atom dalam
sistem priodik unsur-unsur.
7. Menjelaskan kaitan antara jari-jari atom dengan
potensial ionisasi serta elektronegatifitas.
I STRUKTUR ATOM
1.1 Pengantar
1 1
R( 2
2
) (1.2)
n1 n2
n1 = 1, 2, 3, 4, …
n2 = (n1 + 1), (n2 + 2), (n3 + 3), …
H = E (1.4)
d x2
Maka ( e ) = -2 e-2x (1.5)
dx
Setelah didiffrensialisasi fungsi e 2 x muncul kembali dan
menghasilkan suatu konstanta -2. Maka konstanta -2 disebut
nilai eigen sama halnya dengan E pada persamaan di atas.
Sementara e x disebut fungsi eigen dan analog dengan fungsi
2
Penyelesaian :
Subkulit 2p memilki bilangan kuantum utama n = 2, orbital; l =
1 dan m ada dua kemungkinan yaitu m = +1 atau m = -1.
Untuk m = + 1
3/ 2
1 Z
2 py e / 2 sin sin
4 2 a 0
Untuk m = -1
3/ 2
1 Z
2 py e / 2 sin sin
4 2 a 0
0 0
00
Gambar 2.2.
(a) (b) (a) Kurva polar r = ea
(b) Kurva polar r = a cos 2
L ML S MS
L=0 S
L=1 P
L=2 D
L=3 F
L=4 G
. .
2 S 1
L (2.3)
-1 0 +1
ML = ml + ml + ml = -1 + 0 + 1 = 0 L=0
MS = ½ + ½ + ½ = 3/2 S = 3/2
4
Maka S
Jika satu elektron dari orbital subkulit 2s tereksitasi ke orbital
3d maka term simbolnya menjadi ;
-2 -1 0 +1 +2
ML/MS -2 -1 0 +1 +2
+1/2 -2,+/2 +1/2,-1 +1/2,0 +1/2,+1 +1/2, +2
-1/2 -2,-/2 -1/2, -1 -1/2,0 -1/2,+1 -/2, +2
-1 0 +1
ML = ml = -1 L=1
MS = ½ S=½
J = L + S, L+S-1 .., I L-S I = 3/2, 1/2 ,
Maka term symbol 2P3/2 dan 2P1/2
Karena orbital kurang dari setengah penuh maka term symbol
keadaan dasar (ground state) adalah :
2
P1/2
Soal latihan :
Tentukan term simbol keadaan dasar (ground state) atom 17Cl
2.7 Elektronegatifitas
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
Dapat menggunakan konsep sifat gelombang elektron
dalam menjelaskan orbital molekul dan ikatan kimia
INDIKATOR
Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan
mahasiswa dapat :
1. Mejelaskan perbedaan konsep orbital atom dengan
orbital molekul.
2. Menjelaskan konsep pembentukan ikatan bonding
dan anti bonding.
3. Menjelaskan keterkaitan fungsi gelombang dengan
orbital molekul.
4. Menjelaskan perbedaan ikatan , dan .
5. Menuliskan konfigurasi orbital molekul dan
menghitung orde ikatan.
6. Menggambarkan tingkat-tingkat energi molekul serta
menentukan sifat magnetik molekul.
7. Menghubungan orde ikatan dengan kekuatan,
jumlah, panjang dan energi ikatan.
8. Menentukan term simbol molekul pada keadaan
dasar.
+ + + +
- + - - -
+ + + +
+
- - - -
s
+
+ +
+ + +
+
s*
H + H H2
1s 1s
Gambar 3.2 (a) Sketsa orbital molekul sigma bonding dan anti
bonding yang terbentuk dari gabungan orbital-
orbital s atom H.
++ + - - _ + - +
- ++ +- +
pz pz z
-- ++ + +- +- -- ++ - ++
pz pz z*
+ + + +
+
+
- - -
- -
py atau px py atau px
+ -
+ -
+
- +
- +
py atau px py atau px *
Gambar 3.2 (d) Sketsa orbital molekul sigma, phi dan delta
bonding yang terbentuk orbital-orbital d.
(1s)2(*1s)2(2s)2(*2s)2(2px-y)4(2pz)2(*2px-y)4(*2pz)2
(a) (1s)2(*1s)2(2s)2(*2s)2(2pz)2(2px-y)4(*2px-y)2*2pz)0
(*2px-y)2
2p (2px-y)4 2p
(2pz)2
2s (*2s)2 2s
(2s)2
(*1s)2
1s 1s
(2s) > (*2s) > (2px) > 2pz) (lihat gambar 3.3)
multiplisiti
2S+1
ML
MO ML Huruf
0
1
2
3
Contoh :
Tentukan Term simbol molekul B2
+1 +1/2 +1 -1/2 2 0 1
3
-1 +1/2 -1 -1/2 -2 0 1
+1 -1 -1 -1/2 0 -1 3
+1 -1/2 -1 +1/2 0 0 1
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan
mahasiswa dapat :
2. Menuliskan konfigurasi elektron dan menentukan
elektron valensi.
1. Menuliskan struktur Lewis senyawa kovalen.
2. Menerangkan konsep resonansi.
3. Menjelaskan struktur Lewis yang paling stabil
berdasarkan konsep muatan formal.
4. Menggambarkan geometri molekul dan sudut
ikatan
4.1 Pendahuluan
Struktur Lewis
Sebelum membahas struktur Lewis, konsep konfigurasi
elektron, elektron valensi harus dikuasai. Konsep ini sudah
banyak dibahas dalam kuliah kimia dasar mapun ikatan kimia.
Elektron valensi golongan alkali, alkali tanah serta blok p,
sesuai dengan nomor golonganya.
H F
Dari struktur Lewis ini dapat dilihat bahwa ada satu pasang
elektron ikatan dan tiga pasang elektron bebas.
Prinsip utama dalam penulisan struktur Lewis ialah
kecenderungan atom mencapai elektron valensi 2 (doblet ) atau
delapan (oktet) mengikuti struktur gas mulya yang terkenal
stabil. Dalam kuliah ikatan kimia telah dijelaskan kestabilan gas
mulia berhubungan dengan orbital valensinya yang sudah penuh
yaitu 2 atau 8. Hidrogen hanya mempunyai satu elektron dan
berusaha agar elektron valensi menjadi dua dengan cara
bergabung dengan sesama atom hidrogen atau atom yang lain.
Karena itu kita kenal adanya gas H2 yang stabil dan tidak ada
gas H3. Demikian juga gas O2 yang sangat stabil dibandingkan
dengan ozon (O3). Kebanyakan unsur utama yang mempunyai
empat orbital valensi (satu type s dan 3 tipe p) cenderung
mencapai oktet (delapan elektron valensi). Sebagai contoh
oksigen yang mempunyai 6 elektron valensi cenderung
membentuk dua ikatan misalnya dengan dua atom Flour untuk
menghasilkan senyawa yang stabil, OF2.
Adlim, Kimia Anorganik
46
Dengan pemakaian elektron bersama maka terbentuk ikatan
sehingga elektron velensi masing-masing atom sudah mencapai
delapan. Elektron ikatan adalah elektron yang dimiliki bersama
oleh kedua atom.
B F
F
(soal tk. dasar): CO2, H2O, CH4, CHCl3, BeF2, BCl3, PCl3
(soal tk. tinggi): CH3PF4, OSF4, XeO2F2, PF4Cl, PF3Cl2, SF3Cl
O S O O S O
Kedua struktur ekivalen tapi tidak identik. Struktur resonansi ini
dapat diterima dan tidak dapat ditentukan struktur mana yang
paling stabil. Sehingga struktur Lewis SO2 dapat ditulis sebagai
berikut :
S
O O
Contoh lain penulisan struktur resoansi dapat dilihat pada
benzena
[ S C N ]- [ S C N ]- [S C N ]-
[ S C N ]- [ S C N ]- [ S C N ]-
(a) (b) (c)
N O N O
(a) (b)
-
[ C N O ] [ N C O ]-
ion fulminat ion sianat
O
H N H O N O H N O O
O
(a) (b) (c)
Soal-Soal latihan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
Setelah proses pembejaran ini selesai diharapkan
mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan konsep hibridisasi.
2. Menjelaskan pengaruh hibridisasi terhadap
panjang ikatan
3. Menerangkan teori VSEPR.
4. Menerangkan hubungan, hibridisasi dengan
struktur molekul serta sudut ikatan berdasarkan
konsep VSEPR.
5. Memperkirakan kepolaran ikatan berdasarkan
data kelektronegatifan dan geometri
molekulnya.
6. Menjelaskan jenis-jenis gaya antar molekul
7. Menjelaskan akibat gaya antar molekul terhadap
titik didih senyawa
5.1 Hibridisasi
Contoh :
pasangan elektron bebas
H NH
pasangan elektron H
ikatan
atom pusat
Beberapa senyawa ABn memiliki tolakan elektron
elektron yang berimbang sehingga sudut-sudut ikatannya
seragam. Geometri seperti ini dikenal dengan bentuk standard
atau ideal untuk struktur molekul linier, segi tiga planar,
Adlim, Kimia Anorganik
58
tetrahedral, primidal, trigonal bipiramidal dan oktahedral.
Adanya tolakan elektron pasangan elektron bebas menyebabkan
bentuk standard berubah atau terdistorsi sehingga sudut ikatan
juga berubah dibandingkan dengan struktur standardnya.
Contoh-contoh geometri molekul yang memiliki tolakan
pasangan elektron berimbang sebagai berikut:
H C H C 109.5o
H H
H
H
F F
90o F
F F
P F P 120o
F F F
Agar jumlah ligan dan elektron bebas pada atom pusat dapat
digunakan sebagai acuan untuk menentukan hibridisasi, dan
struktur Lewis dan geometri molekul serta sudut ikatannya
maka hubungan-hubungannya dapat dijelaskan dalam Tabel 5.4.
Sejumlah contoh bentuk-bentuk ideal geometri molekul
yang tidak mempunyai elektron bebas di atom pusat telah
dijelaskan di atas dan gambar model molekul tiga dimensi
tertera pada Gambar 5.2. Sedangkan geometri molekul yang
menggandung pasangan elektron bebas di atom pusat, struktur
molekulnya dipengaruhi oleh jumlah pasangan elektron bebas.
Adlim, Kimia Anorganik
61
Penempatan elektron bebas dalam struktur molekul diatur
sedemikian hingga tolakan ke semua bidang berimbang. Pada
Gambar 5.3 berikut ini digambarkan posisi pasangan elektron
bebas yang semestinya dalam menggambarkan geometri suatu
molekul. Bulatan yang ada di tengah merupakan posisi atom
pusat sedangkan bulatan yang berbentuk balon terpilin
merupakan pasangan elektron bebas di atom pusat. Pada
geometri linier, segitiga planar (datar) dan tetrahedral,
penggambaran posisi elektron bebas dapat pada sembarang
sumbu (yang seharusnya ditempati oleh atom) karena semua
posisi tersebut akan menghasilkan tolakan yang berimbang.
Lain halnya dengan geometri segitiga bipiramidal dan
oktahedral, posisi elektron harus berada pada sumbu tertentu
untuk menghasilkan tolakan yang berimbang seperti yang
diilustrasikan pada Gambar 5.3. Sepasang elektron bebas pada
geometri segitiga bipiramidal misalnya harus ditempatkan pada
posisi bidang horizontal dan bukan pada sumbu vertikal. Sebab
pada posisi horizontal hanya dua atom yang terimbas kuat oleh
tolakan elektron bebas sedangkan jika pada posisi vertikal
elektron bebas akan menolak 3 atom.
Contoh soal 2.1
Tuliskan struktur Lewis, gambarkan geometri molekul dan
perkirakan sudut ikatan untuk molekul SF4.
Elektron valensi S adalah 6 dan F adalah 7,
F
F
S
F
F
Dari struktur Lewis SF4 (contoh soal 2.1) dapat terlihat bahwa
terdapat 4 ligand dan 1 pasang elektron bebas di atom pusat.
Maka sistem yang sesuai iaitu AB4E dan memiliki hibridisasi
atom pusat dsp3. Geometri molekul sesuai dengan
hibridisasinya dapat dilihat pada Tabel 5.4 dan ilustrasi
geometri molekulnya digambarkan pada Gambar 5.2 dan 5.3.
90o
180o
linier segitiga
bipiramidal
120o
120o
segitiga 90o
planar
(datar)
oktahedral
90o
109,5o
tetrahedral
90o 90o
120 <120
o
o
90o
< 90o
90o
90o <90o
Sesuai dengan Tabel 5.4 sudut ikatannya < 120o untuk bidang
horizontal dan < 90o untuk bidang vertikal. Bentuk geometri
molekul adalah tetraderal terdistorsi. Sebenarnya posisi elektron
bebas dapat saja di posisi atas atau bawah bidang datar namun
posisi tersebut tidak menyebabkan tolakan yang berimbang
seperti gambar berikut ini.
F
F S
F
F
menyebabkan tolakan pasangan elektron yang tidak
berimpang, maka bukan geometri molekul yang benar
H x H Cl x Cl x
x
xx
Lain halnya dengan molekul air (H2O) yang simetris tetapi tidak
mempunyai titik pusat simetri. Tarikan terhadap elektron
menjadi tidak berimbang sehingga O cenderung bersifat
elektronegatif dan H cenderung bermuatan positif. Sehingga
terdapat momen dipole dan senyawa ini bersifat polar.
O
x x
H H
Contoh soal :
Nilai elektronegatifitas F, Cl, Br dan I masing-masing 4,0; 3,0;
2,8 dan 2,5 tentukan di antara senyawa halogen ini IBr, BrCl,
ICl, BrF Mana yang paling polar ?
Latihan:
Lukiskan struktur Lewis dan geometri molekul CO2, N+(CH3)4,
CO32-, NO2-, H2CO, COCl2, COF2, PH3, PCl3, H2S, H2O.
Soal-Soal Latihan
1. Jelaskan konsep hibridisasi.
2. Jelaskan mengapa ikatan tunggal lebih panjang
dibandingkan dengan ikatan rangkap.
3. Terangkan teori VSEPR.
4. Menuliskan struktur molekul COF2 berdasarkan konsep
VSEPR.
5. Jelaskan mengapa CCl4 bersifat non polar berdasarkan
teori VSEPR
6. Bagaimana kofigurasi elektron : Pb2+, Pb4+, Mn2+, Mn3+,
Sb3+, Sc3+, Ti2+.
7. Gambarkan struktur Lewis yang memenuhi aturan okted
untuk molekul H2S, C3H8 dan CO, Cl2, SO2, SO2, OF2,
SnH4, C2H4, SCl2, Cl-, S2-, ClO-, ClO4-, SO32- & SeO42-,
NO3-, NO+, NO2-, CO32-.
8. Gambarkan struktur Lewis : ICl3, AsCl5, ICl2-, ICl4- dan
XeF4.
+ - + - + -
+ - +
- + -
Ikatan Hidrogen
H F H FF H F
F H F H F H
IKATAN HIDROGEN
O H
Orto-nitofenol
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan
mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan simetri rotasi
2. Menjelaskan simetri refleksi
3. Menuliskan simetri rotasi tidak sempurna
4. Menjelaskan simetri inversi
5. Menuliskan notasi kumpulan titik suatu struktur
molekul
PENGANTAR SIMETRI
VI GROUP TITIK (POINT GROUP)
6.1 Pengantar
B F
(a)
(b) (c)
H H
yes no
i?
C3
yes no
Sn
σ?
yes no
Sn, n >2?
none
C n , n > 1?
one & only one one C n + nC 2' s
σh? sh ?
yes no yes no
σv? D nh sv?
C nh yes no yes no
Dn
S2n? Cn mora than D nd
yes no one Cn, n>3
D nd C nv
6C5?
yes no
i? 3C4?
yes no yes no
Ih I
i? s's
yes no no
Oh T
O Td
(a) Huruf
Jawaban : C2v
2-
Cl Cl
(g) Ion Tetrakloroplatinat (II)
Pt
Jawaban : D4h
Cl Cl
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan
mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan cara menentukan kisi kristal
termasuk pengukuran panjang sisi dan jari-jari
atom.
2. Menerangkan konsep semikonduktor, doping,
dan type semikonduktor.
3. Menjelaskan sifat super konduktor.
4. Menjelaskan perbedaan hcp dan ccp.
5. Menggambarkan bcc, fcc, primitif.
6. Menerangkan jumlah atom dalam kristal.
7. Menerangkan kaitan antara cacat kristal dengan
konduktifitas kristal.
(a) (b)
Gambar 7.3 Struktur C-60 fullerene (a) dan karbon
nanotube (b)
Sulfur Plastik
(a) (b)
Fosfor Putih, P4 Fosfor Merah
(a)
(b)
Processor komputer
terbuat dari bahan
semikonduktor
(www.chem.ox.ac.uk/icl/heyes/structure of_solids/coords/met-fcc.cmdf)
(www.chem.ox.ac.uk/icl/heyes/structure of_solids/coords/met-fcc.cmdf)
Jumlah atom dalam sebuah unit sel atau satuan sel dapat
dihitung berdasarkan jumlah atom, molekul atau ion yang
berada di sudut, permukaan atau di tengah unit sel kristal. Jika
atom hanya ada pada sudut-sudut sel maka sebuah kotak
(kubus) terdapat 8 sudut. Susunan atom seperti ini disebut
primitive dan dilambangkan dengan P. Setiap atom pada setiap
sudut terbagi ke dengan delapan unit sel yang lain seperti
1
Gambar berikut ini 7.13. Jadi dalam satu sel tiap sudut atom
8
1
karena 8 sudut maka total atom dalam sebuah sel adalah x8
8
= 1 atom. Bentuk lainnya ialah kubus pusat badan (body center
cubic, bcc) disimbulkan dengan I. Pada kisi kristal ini selain 8
atom pada setiap sudut, terdapat pula satu atom di pusat. Atom
yang berada di tengah tidak terbagi dengan sel lainnya. Bentuk
kisi berikutnya ialah face center cubic (fcc) atau kubus berpusat
muka dimana terdapat 8 atom di setiap sudut dan satu atom
pada setiap bidang kubus dan atom tersebut terbagi dua. Jumlah
atom pada setiap sistem sel dapat ditabulasikan seperti Tabel
7.2.
Contoh kristal yang berstruktur kubus atau yang disebut
susunan primitif ialah struktur kristal NaCl (rock salt), MgO,
ScN, TiC. Sedangkan CsCl berstruktur bodi center cubic.
Adlim, Kimia Anorganik
98
Sedangkan struktur ortorombik, monoklinik dan lainnya banyak
didapati pada kristal-kristal lainnya. Pada Tabel 7.3
ditabulasikan kecenderungan struktur logam baik bcc, ccp, hcp
dan lainnya.
1
Primitif P 8 0 0 x8 =1
8
Pusat 1
I 8 1 0 ( x 8) + 1 = 2
Badan 8
1
Pusat ( x 8) + (1/5 x 6)
F 8 0 6 8
muka
=4
1 1
Pusat ( x 8) + ( x 2)
C 8 0 2 8 2
muka
=2
(a) (b)
(c) (d)
Gambar 7.13. Susunan atom dalam kisi krital kubik.
(a) Kubus primitif, (b) Kubik primitif yang
bergabung dengan unit-unit sel lainnya sehingga
atom-atom terbagi, kubus pusat badan atau body
center cubic (bcc) serta (d) kubus pusat muka atau
face center cubic, fcc.
Bentuk kisi stuktur logam pada setiap jenis unsur dalam sistem
priodik dapat digambarkan pada Tabel 7.3. Sedangkan jenis
ikatan senyawa hidrida EHn dimana E adalah lambang unsur
tertentu dapat ditabulasikan pada Tabel 7.4.
Rutile (TiO2)
Fluorite (CaF2 )
Soal-Soal
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
8.1 Pengantar
Asam basa + H+
Basa konyugasi
H+ H+
HA + H2O H3O+ + A-
Adlim, Kimia Anorganik
109
H+ H+
Contoh :
H+ H+
Asam Basa
H3O+ H2O
HNO2 NO2-
H+
Netralisasi
Netralisasi adalah reaksi asam dengan basa untuk
menghasilkan garam dan satu atau lebih molekul pelarut misalnya
air
Asam + Basa Garam + Air
A + B A B
Konsep Lewis dapat mengakomodasi konsep asam-basa
sebelumnya. Misalnya H+ mempunyai orbital kosong yang dapat
menerima pasangan elektron. Sedangkan basa seperti OH- dan juga
semua anion memiliki pasangan elektron bebas yang dapat
Adlim, Kimia Anorganik
111
disumbangkan maka bersifat basa seperti konsep asam-basa Lewis.
Konsep Lewis juga dapat mengakomodasi lebih banyak reaksi
yang tidak dapat diterangkan dengan konsep asam-basa
sebelumnya. Beberapa contoh reaksi tersebut ialah :
Cl CH3 Cl CH3
Cl B + N CH3 Cl B N CH3
Cl CH3 Cl CH3
Asam basa
1. Karbonion :
CR3
2. NH3, PH3, AsH3, SbH3, basa konyugasi dan turunannya
3. H2O, H2S, H2Se, H2Te , basa konyugasi dan turunannya
4. Ion halida
Kekuatan asam dapat juga dinilai dari nilai konstata asam (Ka) atau
–log Ka (pKa). Makin besar Ka atau makin kecil pKa makin kuat
keasamannya. Nilai Ka atau pKa beberapa asam dan basa dapat
dilihat pada lampiran.
Asam tersier oksi dengan rumus umum HmXOn cenderung
bersifat asam jika X adalah non logam atau metalloid. Dengan
sedikit pengecualian (misalnya untuk fosfor sistem) hidrogen asam
oksi cenderung terikat pada oksigen.
Adlim, Kimia Anorganik
113
Contoh : H3AsO4
pKa perhitungan pKa eksperimen
pKa1 = 8-9(+1) + 4(4-3) = 3 2.21
pKa2 = 8-9(+1) + 4(4-2) = 7 6.98
pKa3 = 8-9(+1) + 4(4-1) = 11 11.5
Contoh : 1
Contoh soal :
Asam
Keras Lunak
H+, Li+, Na+, K+ Cu+, Ag+, Au+, Hg+,
CH3Hg+, Tl+
Be2+, Mg2+, Ca2+, Sr2+ Pd2+, Pt2+, Cd2+, Hg2+, BH3,
GaMe3, GaCl3
BF3, B(OR)3, AlH3, AlCl3, GaI3, LnCl3, CH2, carbine,
AlMe3 Br2, I2, Br+, I+
CO2, RCO+, NC+, Si4+, Atom logam
CH3Sn3+, N3+, Cl3+
I5+, I+7
Al3+, Sc3+, Ga3+, In3+, La3+,
Cr3+, Fe3+, Co3+
Ti4+, Zr4+, Hf4+
Kekerasan Sedang (borderline)
Fe2+, Ru2+, Os2+, Co2+, Rh3+, Ir3+, Ni2+, Cu2+, Zn2+, BMe3,
GaH3, R3C+, C6H5+, Sn2+, Pb2+, NO+, Sb3+, Bi3+, SO2
Basa
Keras Lunak
CO32-, CH3COO-, NH3, CO, CN-, RNC, C2H4, C6H6,
RNH2, N2H4, H2O R3P, (RO)3P
OH-, ROH, RO-, R2O, R3As, R2S, RSH, H-, R-, I-,
F-, Cl-, NO3-, PO43-, SCN-, S2O32-
ClO4-
Kekerasan Sedang (borderline)
N2, N3-, NO2-, C5H5N, C6H5NH2, Br-
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan
mahasiswa dapat :
1. Menghitung suhu minimum ekstraksi unsur
menggunakan diagram Ellingham.
2. Menjelaskan konsep overpotensial
3. Menjelaskan kesetabilan logam dalam air
berdasarkan data potensial reduksi dan pH.
4. Menjelaskan konsep disproporsionasi.
5. Menentukan potensial reduksi suatu spesi kimia
menggunakan diagram Latimer.
IX ASPEK TERMODINAMIKA
Contoh.
Berapa temperatur minimum agar ZnO dapat direduksi
menjadi logam oleh karbon. Bagaimana reaksi secara umum
untuk temperatur ini.
Jawab
Dari diagram Ellingham, kurva ZnO berada di atas kurva
oksidasi C menjadi CO pada temperatur 950oC, maka di atas
temperatur ini secara termodinamika reaksi dapat
berlangsung. Reaksi yang terlibat sebagai berikut:
2C(s) + O2(g) 2CO(g)
2Zn(l) + O2(g) 2ZnO(s)
secara keseluruhan
2C(s) + 2ZnO(s) 2Zn(l) + 2CO(g)
disederhanakan:
C(s) + ZnO(s) Zn(l) + CO(g)
Latihan
Dengan menggunakan diagram Ellingham, berapa suhu
minimum agar oksida MgO dapat direduksi menjadi logam
magnesium menggunakan karbon sebagai reduktor.
G = -nFE 9.3
Contoh soal
Perkirakan berapa beda potensial minimum diperlukan untuk
mereduksi Al2O3 dengan karbon menjadi CO pada 500oC.
G 960 kJ
maka Eext = = 2,5V
nF 4 mol x 96,49 kC mol 1
Latihan :
Perkirakan beda potensial minimum yang diperlukan untuk
mereduksi TiO2 menjadi titanium secara elektrolisis.
2Cl-(aq) + 2H2O(l)
2OH- (aq) + H2 (aq) + Cl2 (aq) ΔG0 = +422 kJ
Contoh Soal :
Latihan :
Biasanya dalam larutan asam ion Besi (II) dapat ditentukan
kadarnya secara mentitrasi dengan ion bikromat. Seandarnya
dalam larutan tersebut mengandung klor dari besi (II) klorida
apakah titrasi penentuan besi (II) masih akurat. Berikan
penjelasan berdasarkan konsep potensial reduksi.
Sel Elektrolisis
Hukum Faraday
Faraday merumuskan banyaknya zat yang dihasilkan
pada reaksi elektrolisi :
W=e.f 9.6
Ar i .t
Maka W 9.9
nF
Contoh :
(1) Tentukan massa logam Ag (Ar = 108) jika arus listrik
sebesar 0,2 Faraday
dialirkan pada larutan tersebut?
(2) Tentukan massa logam Cu (Ar = 63,5) jika listrik 20
ampere dialirkan selama 965 detik pada larutan
CuSO4
(3) Arus listrik yang dialirkan pada larutan AgNO3
mengendapkan 10,8 g logam Ag. Jika arus dalam
waktu yang sama dialirkan pada larutan ZnSO4.
Tentukan banyaknya logam Zn (Ar = 65) yang
mengendap
Korosi
Pencegahan korosi :
1. Melapisi permukaan logam dengan zat yang sukar
ditembus air dan O2
2. Melapisi logam dengan logam lain yang lebih tahan
karat. Misalnya melapisi besi dengan perak.
3. Menghubungkan dengan logam yang lebih mudah
teroksidasi. Proses ini dikenal proteksi katodik.
Umumnya logam Mg ditanam sebagian dalam tanah,
kemudian dihubungkan dengan besi, maka yang
teroksidasi/mengalami korosi adalah Mg. Setelah Mg
habis teroksidasi maka besi pula yang mulai berkarat
jika Mg tidak diganti.
ΔG = ΔGӨ + RT ln Q 9.11
Dimana Q adalah :
aA + bB aA’ + bB’
[ A' ]a [ B' ]b
Q= 9.12
[ A]a [ B]b
Maka
RT
E = EӨ - ln Q 9.13
nF
Persamaan ini disebut persamaan Nernst. Reaksi akan
spontan jika E positif
Contoh Soal :
Apakah potensial reduksi H+/H2 dipengaruhi oleh pH pada
kondisi tekanan hydrogen 1 bar dan temperatur 25oC ?
Jawab :
Setengah reaksi :
2H+ (aq) + 2e H2 (g) E0 = 0,0 V
Persamaan Nernst
0,059V p( H 2 )
E(H+/H2) = EӨ - log 9.16
2 [ H ]2
0,059V 1
=0– log 2
2 [H ]
= + 0,059 V x log [H+]
= -0,059 V x pH
Contoh :
Apakah memungkinkan Fe dioksidasi menjadi Fe2+ (1M)
dalam larutan netral (pH = 7) dan 25oC tekan 1 bar.
Jawab :
Karena dalam soal dikaitkan dengan pH yang berarti
keterlibatan H+ maka reaksi tersebut :
Adlim, Kimia Anorganik
134
Fe(s) + H+ (aq)
Fe2+ (aq) + H2 (g) E0 = 0,41V
p ( H 2 )[ Fe 2 ]
Q=
[ H ]2
Pada 25oC
E = E0 – ½ 0,0591 V log Q
4Co3+(aq) + 2H2O(l)
4Co2+ (aq) + O2(g) + 4H+(aq) EӨ = 0,59 V
E = 1,23 V – 0,059 V x pH
Ag+/Ag = 0,8
9.7 Disproporsionansi
Biloks turun
Biloks naik
0,059 V 0,059
E= log K 0,36 = log K K = 1,3 x 106
n 1
+1 +5
+1 0
Soal latihan :
Misalnya :
Adlim, Kimia Anorganik
141
+1,20
ClO4- ClO3-
Disetarakan :
ClO4-(aq) + 2H+(aq) + 2e
ClO3-(aq) + H2O(l) EΘ = +1,20 V
HClO(aq) + H+(aq) + e
Cl2(g) + H2O(l) EΘ(HClO, Cl2) = +1,67 V
½ Cl2(g) + e Cl-(aq)
EΘ (Cl2, Cl-) = +1,36 V
Latihan :
Hitung potensial reduksi HClO3 menjadi HClO
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
X UNSUR-UNSUR UTAMA
10.1 Pengantar
10.2 Hidrogen
Zn + 2HCl ZnCl2 + H2
Pembentukan senyawa
Atom hidrogen hanya memiliki satu elektron. Jika
elektron ini dilepaskan akan menjadi H+ dan jika menangkap
elektron akan menjadi H- dan pembentukan sepasang ikatan
kovalen seperti pada senyawa CH4. Pada saat perlindungan
(shielding) elektron hilang misalnya bermuatan positif, hidrogen
dapat membentuk ikatan yang unik misalnya
1. Membentuk banyak senyawa dengan struktur tidak
stoikiometrik dengan unsur logam misalnya LaH2,87,
YbH2,55, TiH1,7, dan ZrH1,9.
(a) (b)
Gambar 10.2. (a) Diagram fuel cell; (b) contoh fuel cell
O O
O
O O O O
O o O
o 1,2-1.5 A
o
2,6-3.2 A 1,7-2.2 A
O O O
O O
Organo logam litium beraksi cepat dengan oksigen dan air dan
terbakar secara spontan di udara terbuka.
Ion logam alkali dan alkali tanah termasuk asam Lewis yang
lemah, ion golongan IIA dapat membentuk khelat dengan
etilenendiamine dan EDTA. Sedangkan golongan IA lebih
terikat secara selektif pada ligand Crown Eter & Cryptands.
Crown eter merupakan polister siklik, sedangkan cryptand
polieter siklik yang mengandung atom-atom sebagai jembatan
sehingga membentuk crown eter tiga dimensi seperti pada
Gambar 10.3.
Senyawa alkali
Jika CaCO3 dibakar/dikalsinasi 1100 K maka dihasilkan
CaO (kapur) dan gas CO2 yang dapat direaksi dengan NaOH
untuk membentuk Na2CO3. Sedangkan CaO jika bereaksi
dengan air membentuk air kapur, Ca(OH)2.
Klor alkali
Industri pembuatan NaOH dan gas klor sekaligus
disebut industri klor alkali. NaOH dihasilkan dari hidrolisis air
laut. Air yang dibuat jenuh dengan NaCl yaitu 360 g atau 6,2
mol NaCl per kilogram air dielektrolisis dengan dua elektroda
titanium yang dilapisi RuO2 (Gambar 2). Antara katoda (-)
dengan anoda (+) dibatasi oleh difragma asbes (seperti Gambar
3). Ketika larutan dialiri listrik maka kation bergerak ke katoda
dan kemudian tereduksi dan anion bergerak ke katoda dan
sebahagian teroksidasi. Dengan demikian gas klor akan
terbentuk di anoda. Di katoda air direduksi menjadi H2 dan OH-.
OH- kemudian bereaksi natrium membentuk NaOH. Reaksi
yang terlibat sebagai berikut :
Larutan NaCl
NaOH + NaCl
Latihan
1. Mengapa logam alkali lunak dan volatile ?
2. Mengapa logam alkali mudah bersifat elektropositif ?
3. Tuliskan konfigurasi elektron fransium ?
4. Bagaimana membuat litium hidrida dan mengapa lebih
stabil dari NaH ?
MgO + CO Mg + CO
Sifat umum
Logam alkali tanah terletak pada golongan IIA dalam
sistem priodik. Unsur ini terdiri dari beriliium (Be), magnesium
(Mg), kalsium (Ca), stronsium (Sr), barium (Ba) dan radium
(Ra). Agar lebih mudah diingat urutannya maka dapat
digunakan kalimat :
Beli Mangga Cara Sri Baginda Raja
2(3CaO•SiO2) + 4H2O
3CaO.2SiO2•H2O + 3Ca(OH)2
Boron
Boron secara alami ditemukan sebagai senyawa borat.
Biji boron Ulexite {NaCa[B5O6(OH)6]5H2O;
boraks{Na2[B4O5(OH)4]8H2O;Colemanite
{Ca[B3O4(OH)3]22H2O}; Kernite {Na2[B4O5(OH)4]2H2O}. Tidak
ada B3+ entalpi ionisasi boron relatif tinggi. Senyawa boron
halide BX3 semuanya bersifat asam Lewis bahkan oksidanya
B2O3 dan B(OH)3 juga bersifat asam.
Boron membentuk beberapa alotropi yang sukar
dimurnikan karena padatannya mempunyai titik leleh yang
tinggi. Boron dengan kemurnian 95-98% dapat dibuat dengan
mereduksi oksida B2O3 dengan logam magnesium. Boron sebuk
yang diperoleh dicuci dengan NaOH, HCl, dan HF.
B2O3 + 3Mg 2B + 3MgO
H
O
B
O O
H
O B O
B O
H
O O
B
O
H
Struktur anion borat, [B4O5(OH)4]2-
Senyawa boron
Hampir semua boron yang ada di alam mengandung
oksigen dan bentuk mineral borat. Turunan boron dalam
senyawa organik di antaranya ialah ortoborat, B(OR)3; asil
borat, B(OCOR)3; perokso borat, B(OOR)3 asam boronik
RB(OH)2.
Asam B(OH)3 diperoleh dari borat atau dari hidrolisis
boron trihalida menghasilkan kristal berupa jarum-jarum
berwarna putih. Beberapa reaksi asam borat dapat dilihat pada
diagram berikut ini.
Asam borat sedikit larut dalam air membentuk B(OH)4-
+
dan H . Konsentrasi asam borat dapat ditentukan dengan cara
menambahkan pengompleks seperti gliserol dan kemudian
dititrasi dengan NaOH.
Boron hidrida atau boron yang bersenyawa dengan
hidrogen saja disebut borana. Beberapa senyawanya seperti
B2H6, B4H10, B9H15, B10H14 dan B20H16.
NA[HB(OR)3]
polialkohol tertentu
B2O3 HBO2 B(OH)3 Kompleks khelat (asam)
kalor
RCOCl Penggabungan
dengan oksida logam
B(OCOR)3
Borat
HB BH
N
H
Adlim, Kimia Anorganik
169
Silikat dan Aluminat
Silika (SiO2) dan alumina (Al2O3) termasuk senyawa
yang berlimpah di alam. Batuan kuarsa sering terdapat dalam
jumlah besar di alam dan sebagian transparan. Kedua
senyawanya tergolong stabil karena terdapat ikatan yang kuat
antara Si-O-Si yang berbentuk rantai, lingkaran, lempengan dan
jaringan. Terdapat oksigen yang berada pada setiap sudut ikatan
molekul silikat, SiO44- yang berstruktur tetrahedral seperti
terlihat pada Gambar 4 dan Hal yang hampir sama terjadi juga
pada jaringan struktur aluminat, AlO52-. Oksigen berada pada
setiap sudut dan menjadi perhubung dengan unit molekul
aluminat lainnya. Unit molekul aluminat berstruktur oktahedral
seperti terlihat pada Gambar 10.7.
Asbes atau asbestos yang banyak digunakan sebagai
bahan bagunan merupakan termasuk turunan silikat yang serat
tersendiri. Serat terbentuk dari lapisan silikat yang tergulung
seperti gulungan tikar. Debu asbes terbukti dapat menyebabkan
kanker paru-paru. Asbes juga tahan terhadap basa sehingga
digunakan sebagai membran dalam industri pembuatan NaOH.
Kombinasi antara lapisan silikat dan aluminat yang
memiliki struktur tetrahedral dan oktahedral seperti dijumpai
pada mika (biasa permukaan lapisan tripleks mica). Jika diganti
Si4+ dengan Al3+ maka akan dihasilkan jaringan Si-O-Al.
Zeolit terdapat secara alami maupun sintesis. Bahan ini
telah menjadi perhatian ilmuan sehingga menjadi objek
penelitian hingga saat ini. Jaringan struktur zeolit ialah Al-O-Si
yang melingkari rongga-rongga yang diberhubungan satu sama
lain seperti terowongan mikro. Secara umum rumus struktur
Zeolit Ma/n[(AlO2)a(SiO2)b]•xH2O, dimana 1 b/a 5. Struktur
zeolit sebagai seperti Gambar 10.8. Jenis-jenis zeolit
dinataranya ialah : Zeolit X ( alami, analcime,
Na[AlSi2O6]•H2O); Zeolit Y (Na2Ca)-[AlO2)2(SiO2)4]•8H2O;
Zeolit A (sintetik, M112 [(AlO2)12(SiO2)12]•27H2O.
Silikat Aluminat
Gambar 10.7. Perbedaan struktur silikat (kiri) dan aluminat
(kanan)
Lempung
Lempung terdari lapisan-lapisan silikat dengan ukuran
partikel lebih kecil dari 4 m yang dihasilkan oleh kondisi iklim
alumino silikat. Mineral lempung secara umum terbagi pada dua
kelompok ; tipe koalinit yang berdasarkan pasangan
lapisan/lembaran unit-unit tetrahedral SiO44- dan oktahedral
[AlOn(OH)(3+n)-(6-n) ] atau MgOn(OH)(3+n)-(6-n). Kelompok kedua
ialah illite yang memiliki struktur oktahedral dan dilapisi dua
lapisan atas dan bawah tetraderal (muscovite). Banyak mineral
lempung lainnya yang masuk kategori illite seperti semectics
(khususnya montmorillonite dan beidellite yang merupakan
komponen utama endapan bentonit. Lempung dapat juga
mempunyai sifat seperti zeolite.
Kaca silikat
Botol dan kaca jendela merupakan natrium kalsium
silikat (soda lime) yang dapat mengandung berbagai
komponen zat lainnya. Misalnya 72% SiO2, 14% Na2O, 10%
CaO dan 3% MgO. Komponen CaO dan MgO diperlukan untuk
mencegah agar gelas tidak larut dalam air. Natrium silikat
berbentuk cairan kental yang disebut water-glass.
Kaca dibuat dari pasir (SiO2), natrium karbonat, kapur
(CaO dan sedikit MgO) dengan cara mengkalsinasi pada
temperatur tinggi. Pengotor yang sering terdapat dalam pasir
ialah besi (II) yang berwarna hijau.
Karbon
Polusi udara yang paling serius disebabkan oleh polusi
gas CO, CO2, O3, NOz , SO2. Komposisi udara bersih terdiri
dari 78,08% N2, 20,95% O2, 0,934% Ar, hanya 0,036% CO2
(360 ppm) dan minor komponen termasuk Ne, He, CH4, Kr, H2,
N2O dan Xe.
Telah diteliti bahwa dengan adanya perkembangan
industri dan peningkatan jumlah kenderaan bermotor maka
semakin banyak CO2 dilepaskan ke udara telah menyebabkan
perubahan cuaca. Bumi lebih panas dari keadaan sebelumnya.
Isu ini sangat popular dan sebut “panas global atau global
warming”. Diperkirakan pada tahun 2100 akan terjadi kenaikan
suhu bumi rata-rata 1-3,5oC.
Nitrogen
Nitrogen biasa membentuk ikatan kovalen dengan tiga
ikatan –N=. Senyawa oksida nitrogen diantaranya ialah N2O,
NO, NO2, N2O3, N2O4 dan N2O5. Senyawa nitrida yang
terbentuk antara nitrogen dengan logam elektropositif misalnya
(Ca2+)3(N3-)2 dan (Li+)3(N3-) dapat diaggap sebagai senyawa
ionik. Senyawa ini dapat dengan segera terhidrolisis
menghasilkan amonia dan basa.
(c) Azida
Logam berat azina mudah meledak sedangkan logam natrium
azida (NaN3) dapat dibuat dari reaksi
175oC
3NaNH2 + NaNO3 NaN3 + 3NaOH + NH3
Sintesis amonia
Reaksi antara gas hidrogen dengan gas nitrogen dengan
komposisi 3 mol H2 dan 1 mol N2 dengan katalis Fe dan KOH
sebagai promotor pada temperatur 400-540oC dan tekanan 80-
350 bar, akan menghasilkan gas ammonia yang kemudian
digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk urea. Proses
sintesis ammonia ini disebut Haber-Bosh.
Gas hidrogen yang paling murah dapat disentesa dari
conversi batu bara, minyak bumi (yang memyai titid didih <=
200oC seperti propane, butane, naphta) atau gas alam (metana)
yang lebih dikenal dengan nama LNG (li\quid natural gas).
Metana dan uap air panas dilewatkan pada catalyst NiO
supported (-alumina) pada suhu antara 700-830oC dan tekanan
40 bar untuk menghasilkan gas H2 dan gas karbon monoksida.
Nitrogen dapat diperoleh dari udara dengan cara merubah udara
menjadi cairan dengan pendinginan. Kemudian nitrogen
dipisahlan dari komponen udara lainnya melalui penyulingan.
Proses pembeuatan ammonia meliputi :
Perubahan urea
CO(NH2)2 + H2O NH2COONH4
NH2COONH4 + H2O (NH4)2CO3
(NH4)2CO3 2NH3 + CO2 + H2O
NH3+H2O NH4OH
NH4OH NH4+ + OH-
Nitosomonas nitrobacter
NH4+ NO2- NO3-
+O2 +1/2O2
Fosfor
Unsur fosfor dapat diisolasi dari batuan fosfat yang dibakar
bersama pasir silica dan karbon :
Oksigen
Ozon
Ozon merupakan alotropi karbon, tidak berwarna, sangat
endoterm dan memilki bau yang menusuk. Ozon dapat
disintesis dengan cara radiasi atau mengaliri listrik gas oksigen:
Belerang
2H2S + O2 3S + 2H2O
dingin
2 K2CO3 + H2S 2KHCO3 + K2S
panas
30o – 60oC
2 (HOCH2CH2)2 NH + CO2 + H2O
100 o – 150oC
(HOCH2CH2)2 NH3)2CO3
30o – 60oC
(HOCH2CH2)2 NH + H2S
100 o – 150oC
(HOCH2CH2)2 NH3+ SH-
Asam Sulfat
Asam sulfat disintesis dengan cara membakar belerang
menjadi SO2 dan kemudian SO2 direaksikan dengan gas oksigen
dengan menggunakan katalis Pt atau V2O5 untuk menghasilkan
SO3;
Pt atau
2SO2 + O2 2SO3
V2O5
Proses Kraft :
Halogen
Gas klor biasanya dihasilkan dari produk sampingan
industri pembuatan NaOH. Gas ini banyak digunakan pada
industri kimia organik, industri kertas dan pengolahan air
minum. Walaupun banyak manfaatnya tetapi terdapat pula
konsekuensi terhadap kemungkinan pencemaran lingkungan.
Berapa senyawa klor yang telah luas digunakan sekarang mulai
dirasakan dampak terhadap lingkungan:
(a) Kloroflourokarbon (CFC) atau freon merupakan bahan
pengisi mesin kulkas dan AC. Bahan ini juga digunakan
sebagai pelarut, gas pendorong pada botol semprot
Adlim, Kimia Anorganik
188
(parfum), pengembung plastik (pada industri plastik).
CFC telah mulai dikurangi produksinya karena dapat
merusak lapisan ozon di udara sehingga bumi semakin
terbuka terhadap sinar matahari atau bumi menjadi lebih
panas.
Iodium
Gas iodium berbentuk pada pada suhu kamar, berwarna
lembayung, tetapi berwarna coklat dalam larutan. Iodium dalam
etanol digunakan sebagai antiseptik. Kelarutan I2 dalam air
dapat meningkat jika ditambah garam iodide karena I- dapat
bereaksi dengan I2 membentuk I3-. Seperti juga brom, iodium
diperoleh dari air air laut dengan cara mengalirkan gas brom.
Iodium terkonsentasi pada kelenjer tyroid yang ada pada
manusia dan membentuk asam iodoamino atau tyroxine.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
Setelah proses pembelajaran ini selesai diharapkan
mahasiswa dapat :
1. Menjelaskan konsep pembentukan ikatan
koordinasi
2. Menjelaskan nama senyawa koordinasi
3. Menjelaskan kaitan sifat magnetik dengan
struktur senyawa koordinasi
4. Menjelaskan teori medan kristal
5. Menjelaskan term spektra senyawa kompleks
6. Membedakan isomerisasi senyawa koordinasi
7. Menjelaskan teknik mensintesa senyawa
anorganik
8. Menjelaskan sifat-sifat unsur senyawa
koordinasi
XI SENYAWA KOORDINASI
Kompleks [Pt(NH3)4(NO2)Cl]SO4,
ligand; NH3, NO2- dan Cl-,
bukan ligand; SO42-,
bilangan koordinasi; 6
Kompleks [Co(NH3)3(NO2)3]
ligand; NO2-, NH3
bil. Koordinasi; 6
CO
Kompleks : CO
Co
Ligand; : CO &
bilangan koordinasi; :7
Rn > Xe > Kr > B > Si > C > Pb > As > P > N > H > Te > Se >
S > At > I > Br > Cl > O > F, maka
GeH4, jermana
Si2H6, disilana
B5H11, pentaborana(11)
B5H9, pentaborana(9)
Adlim, Kimia Anorganik
199
Nama untuk ion poliatomik dan radikal
Kation yang terbentuk dari hasil protonasi molekul netral,
maka diberi akhian –onium.
H3O+, hidronium
NH4+, ammonium
+
N2H5 , hidrazonium
PH4+, fosfonium
3-
O O
O O 2- P
O S O O O O
S
O O
O O P P
O O O
ion disulfat
siklo-trifosfat
[Pt(PMe3)4](NO3)2, tetrakis(trimetilfosfin)palladium(II)
nitrat
[Rh(NH3)5SCN]2+, pentaamin(tiosinato-S)rhodium(III)
[Rh(NH3)5NCS]2+, pentaamin(tiosinato-N)rhodium(III)
H3N NO2
ion 1-kloro-3-nitrobromoaminplatinum(II)
1 NH3
5 2 H3N Br
M Rh
4 3 H3N Br
6 NH3
ion cis-dibromotetraaminrhodium(III)
Cl
py Br
Pt 1-kloro-2-bromo-4-iodo-6-
nitroaminpiridinplatinum(IV)
I NH3
NO 2
Cl Cl Cl 2-
Pt Pt
Cl Cl Cl
Di--klorobis(dikloroplatinum(II))
Dikarbonil(5-siklopentadienil)kobalt
Hg
Bis((1-siklopentadienil)merkuri
Bipridin bipy
(Bipyridine)
N N
Bis(difenilfosfino)-
etana 2P-CH2-CH2-P2
(Bis(diphenyl-
phosphino)-ethane)
Siklooktatetraena cot
(cyclooctatetraene)
Siklopendadienil cp
(cyclopentadienyl)
Etilendiamin en H2N-CH2-CH2-NH2
(ethylenediamine)
Asam etilena-
diamintetraasetat edta H2CN(CH2-COOH)2
(etylenediamin-
etetraacetic acid) H2CN(CH2-COOH)2
Fenantrolin phen
N N
(phenantroline)
Piridin py
(pyridine)
N
Terpiridin terpy
(terpyridine)
N
N N
Triamino-
trietilamin tren (H2N-CH2-CH2)3N
(triamino-riethylamine)
Sulful siklik
2 S ( S 1) 11.1
splitting
CN- besar
NH3
H2O
OH-
F- splitting
kecil
Cl-
hc 2,84 x 10 5
E 11.3
merah
lembayung orange
biru merah
hijau
2,84 x10 5
E
S 1 A1g
P 3 T1g
D 5 T2g + Eg
F 7 T1g + T2g + A2g
G 9 T1g+ T2g + Eg + A2g
Arti Term
Agar dapat memahami term ini konsep simetri dan point group
harus dipahami lebih dahulu dan dengan menggunakan
karakter tabel yang ada pada lampiran dapat dijelaskan bahwa :
Lambang A : artinya single degenerate atau hanya ada
satu jenis tingkat energi. Lambang A juga
berhubungan dengan rotasi maksium (Cn).
Sate A mempunyai simetri rotasi (C = +1)
dan nilai E = 1.
u u atau g g.
Contoh :
[ V (H2O)6 ]3+ (d2)
11.8 Isomerisasi
Isomer dalam kimia koordinasi terdiri dari beberapa
tipe yaitu isomer hidrat atau pelarut, isomer ionisasi, isomer
koordinasi. Diagram berikut ini dapat mempermudah
membedakan antara jenis-jenis isomer. Contoh klasik isomer
ionisasi ialah [Co(NH3)5Br]SO4 (lembayung) dan
Adlim, Kimia Anorganik
228
[Co(NH3)5SO4]Br (merah). Isomer yang berwarna lembayung
terionisasi menghasilkan ion sulfat sedangkan yang merah
membebaskan ion brom. Pada isomer lembayung, Br terikat ke
kobalt sedangkan dalam senyawa merah tidak terikat ke
kobalt.
Isomer hidrat merupakan isomer atau dua struktur
senyawa yang berbeda hanya pada jumlah molekul air yang
terikat di atom pusat.
a
Gambar 11.4 Spektrum UV beberapa ion kompleks
(a) Spektrum UV ion kompleks [V(H2O)6 ]3+
(b) Spektrum UV compleks d3 [Cr(NH3)6]3+
Isomer optik
Dua isomer dalam larutan air yang hanya berbeda
tehadap sifat memutar bidang polarisasi cahaya ke kiri atau ke
kanan disebut isomer optik. Isomer yang memutar bidang
polarisasi ke kiri disebut leavo dan dilambangkan l sedang
yang memutar bidang polarisasi ke kanan disebut dekstro dan
dilambangkan dengan d. Isomer optik ditandai adanya
kiralitas.
Cl NH3 H3N Cl
Pt Pt
Cl NH3 Cl NH3
cis-[Pt(NH)2Cl2] trans-[Pt(NH3)2Cl2]
H2 H2 H2
H2C CH2 O N CH2
N N O=C
Pt Pt
C H2C C=O
O C=O N O
O O H2
cis-diglisinplatinum (II) trans-diglisinplatinum (II)
Cr Cr
Cl Cl
Kiralitas
Molekul kiral (dari bahasa Latin yang berarti tangan)
tidak simetris. Molekul kiral hanya jika tidak terdapat bidang
simetris rotasi-refleksi (Sn). Molekul kiral tidak mempunyai
sumbu simetris sama sekali atau hanya ada sumbu simetri
rotasi. Molekul tetrahedral dengan empat ligand yang berbeda
tidak simetris mempunyai struktur kiral. Cara lain untuk
mengetahui bahwa isomer optik ialah jika bayangan cerminnya
tidak identik dengan struktur semula.
H2 H
C N N C CH3
H C N M
N C H
H H2 CH3
H H2 CH3
H C N N C H
M CH3
C N N C
H2 H
karena SO42- di dalam air sebagai ion bebas dan tidak ada
perubahan seperti yang terlihat pada reaksi di atas maka reaksi
dapat disingkat menjadi
Adlim, Kimia Anorganik
235
H2O
[Cr(H2O)6]3++ 3en [Cr(H2O)3(OH)3] + 3enH+
violet hijau
Dalam beberapa hal pelarut non air diperlukan jika ligand tidak
larut dalam air. Biasanya ligand dapat dilarutkan dalam pelarut
yang juga dapat bercampur dengan air misalnya etanol seperti
pada sintesis [Fe(bipy)3]2+. Ligand bipy tidak larut dalam air
tapi dapat dilarutkan dalam etanol-air.
H2O-C2H5OH
2+
[Fe(H2O)6] + 3bipy [Fe(bipy)3]2+ + 6H2O
tidak berwarna merah menyala
100oC
[Rh(NH3)5H2O]I3 [Rh(NH3)5I]I2+ H2O
tidak berwarna kuning
250oC
[Pt(NH3)4]Cl2 trans-[Pt(NH3)2Cl2] + 2NH3
putih kuning
Reaksi oksidasi-reduksi
Sintesis senyawa kompleks sering melibatkan reaksi
redoks. Misalnya kompleks kobalt(II) mudah disubstitusi,
sedangkan kompleks kobalt (III) hanya stabil jika membentuk
Adlim, Kimia Anorganik
240
koordinasi dengan ligand tertentu. Kompleks kobalt (III) lebih
sukar disubstitusi dibandingkan kompleks kobalt(II). Dengan
demikian untuk menghasilkan kompleks kobalt(III) sering
dimulai dengan sintesis kompleks kobalt (II) dan kemudian
kobalt(II) dioksidasi menjadi kobalt (III) seperti pada reaksi
berikut ini.
Secara langsung
4[Co(H2O)6]Cl2 + 4NH4Cl + 20NH3 + O2
jingga
4[Co(NH3)6]Cl3 + 26H2O
orange
dua tahap
4[Co(NH3)6]Cl2 + 4NH4Cl + O2
jingga pekat
4[Co(NH3)6]Cl3 + 4NH3 + 2H2O
orange
Cairan amonia
K2[Ni(CN)4 + 2 K K4[Ni(CN)4]
Kuning kuning
Jika garam nitrat dari logam krom, besi, kobalt, nikel dan
tembaga, maka di dalam air akan mengikat melekul air
membentuk warna :
[Co(H2O)6]2++ 4Cl-
[Co(Cl)4]2+ + 6H2O
sangat lambat
2+ NH3
[Co(NH3)OH] 3+
[Co(NH3)6]
C, cepat
jingga orange
[Pt(NH3)4]2+
trans-[Pt(NH3)4Cl2] +2Br-
2+
trans-Pt(NH3)4Cl2]2++2Cl-
kuning orange
[Pt(NH3)4]2+
2+ -
trans-[Pt(NH3)4Cl2] + 2SCN
kuning
trans-[Pt(NH3)4SCN]2+ + 2Cl-
orange
reaksi dilakukan dalam air berlabel 18O. Dengan cara ini dapat
diketahui bahwa oksigen molekul air dalam ion
[(NH3)5Co(OH2)]2+ bukan dari pelarut air tetapi hasil
dekomposisi CO3-.
Beberapa reaksi yang lain juga tidak terjadi pemutusan
ikatan Co-O dan Co-N pada sintesis kompleks [(NH3)5Co-
ONO]2+ dan [(NH3)5Co-NH3]3+.
[(NH3)5Co-18OH]2+ + N2O3
jingga
[(NH3)5Co-18ONO]2+ + HNO2
jingga
Efek khelat
Deret Irving-Williams
Nilai konstanta kestabilan kompleks divalen
(bermuatan +2) mengikuti deret Irving-Williams sebagai
berikut :
2. Nukleofilisitas
3. Reaksi Asosiatif
Kesensitifan perubahan Laju reaksi pada pengaruh jenis
gugus masuk tetapi kurang sensitive terhadap jenis gugus pergi
merupakan sifat reaksi substitusi asosiatif. Contoh :
I- 0.107
4. Reaksi Disosiatif
Effect Trans
Pembuatan senyawa kompleks platinum (II) segiempat
planar telah dikembangkan secara sistematik. Para ilmuan
mengamati bahwa beberapa ligand yang sudah ada dalam
senyawa kompleks platinum (II), menyebabkan ligand yang
datang berada pada posisi berseberangan (trans) dengan ligand
tersebut. Pengaruh ini disebut effect trans. Tingkat kekuatan
pengaruh ligand untuk menempatkan ligand yang datang pada
posisi berbeberangan dengannya mengikuti urutan gugus
pengarah trans sebagai berikut:
CN- CO C2H4 > PH3 > SH2 > NO2- > I- > Br- > Cl- > NH3
py > OH- > H2O
(a) (b)
[RhI2(CO)2]-
CH3OH + CO CH3COOH
Adlim, Kimia Anorganik
265
(c) Hidrogenation alkena dengan katalis Wilkinson
Katalis Wilkinson, RhCl(PPh3)3 (Ph = fenil, C6H5) telah
digunakan pada hidrogenasi etena menjadi etana dan
mekanisme reaksi pun sudah diketahui. RhCl(PPh3)3
yang mempunyai struktur segiempat planar dengan bilok
Rh(I). RhCl(PPh3)3 cenderung membentuk 6 bilangan
koordinasi dengan cara mengikat dua molekul H2 dan
kemudian mensubsitusi ligand PPh3 dengan alkena.
Atom H yang sudah terikat diberikan kepada alkena
untuk membentuk alkana dan seterusnya terlepas sebagai
molekul alkana bebas. Katalis mengikat kembali PPh3
untuk membentuk kembali RhCl(PPh3)3 seperti semula.
Fe
+ +
Zr P Zr P
Cu + Cu2+ 2 Cu+
Perak
Biji tembaga yang sering dijumpai adalah tembaga
sulfida (Ag2S). Logam perak bersifat lentur dan dapat
ditempah. Logam ini merupakan pengantar arus listrik yang
baik karena mempunyai tahanan jenis paling rendah
dibandingkan logam lainnya. Logam perak murni tidak
berkarat atau tidak teroksidasi oleh udara. Namun lelehan
logam perak dapat bereaksi cepat dengan oksigen. Logam
perak bereaksi dengan gas H2S dan berubah warna menjadi
kecoklatan. Perak dan juga emas dapat bereaksi dengan ion
sianida sehingga prinsip reaksi ini digunakan untuk
mengisolasi emas dan perak dari biji-bijinya. Senyawa perak
sudah lama digunakan dalam industri fotografi. Campuran
perak bromida dan iodida dicampurkan dengan gelatin dan
dioleskan pada plastik transparan (biasanya terbuat dari
selulosa asetat). Perak halida biasanya berwarna kuning muda
Adlim, Kimia Anorganik
272
tetapi bila kena cahaya berubah menjadi hitam. Bila direndam
(dicuci) dengan larutan natrium tiosulfat, maka bagian yang
kena cahaya berubah menjadi perak. Sedangkan yang tidak
kena cahaya terbuang bersama larutan natrium tiosulfat
bereaksi membentuk kompleks yang dapat larut. Untuk tiap
meter kubik film fotografi terdapat sebanyak 15 g perak.
Karena itu perak yang terdapat dalam film bekas dapat pula
diekstrak kembali.
Emas
Emas atau aurum (Au) diekstrak dari bijinya dengan
cara peleburan , pelarutan dengan air raksa atau pelarutan
dengan larutan alkali sianida (NaCN) dan kemudian
dielektrolisis. Logam emas murni sangat lunak maka sering
dicampur dengan tembaga, perak, seng atau nikel untuk
mendapat logam campuran emas yang bersifat lebih keras.
Kemurnian emas biasanya dinyatakan dengan satuan karat.
Emas murni dinyatakan 24 karat maka emas 18 karat
mengandung (18/24) x 100% = 75% emas. Emas merupakan
logam yang tahan karat walaupun direndam dalam asam kuat
atau basa kuat. Emas hanya larut dalam aqua regia (campuran
HCl dan HNO3 pekat dengan perbandingan 4 : 1), alkali
sianida dan air raksa.
Kadmiun (Cd)
Kadmium diperoleh sebagai hasil sampingan dari
pengolahan biji seng, biji timbal dan biji tembaga. Di alam
biasanya senyawa kadmium bercampur dengan seng, timbal
(Pb) dan tembaga. Sehingga pada saat pengolahan biji seng,
timbal dan tembaga dapat pula diekstrak logam kadmium.
Kadmium umumnya digunakan sebagai pelapis baja ,alloys
dan logam lainnya agar logam tersebut menjadi lebih kuat.
Dalam industri elektronika, kadmium digunakan sebagai
campuran tembaga agar tembaga menjadi lebih lentur sehingga
lebih mudah digunakan sebagai penghantar dan terminal arus
Adlim, Kimia Anorganik
274
listrik terutama pada suhu tinggi. Selain itu campuran
kadmium dan nikel serta KOH sebagai elektrolit merupakan
bahan dalam pembuatan batere yang dapat diperbaharui
(digunakan ulang). Kadmium sulfida (CdS) digunakan dalam
peralatan fotoelektronik seperti tabung layar televisi dan solar
cell. Di udara terbuka kadmium
Korosi merupakan peristiwa oksidasi. Zat yang
mengalami korosi mengalami oksidasi sementara zat lain harus
mengalami reduksi. Peristiwa korosi pada suatu logam hanya
dapat terjadi bila terdapat zat lain yang lebih mudah
mengalami reduksi. Parameter yang dapat digunakan untuk
membandingkan zat-zat yang dapat mengalami reduksi dengan
mudah adalah potensial reduksi standard (E o). Makin besar
potensial reduksi standar makin mudah mengalami reduksi.
Potensial reduksi besi (F2+/Fe) adalah –0,44 V sedangkan
potensial reduksi seng (Zn2+/Zn) adalah –0,7626 V dan
aluminium (Al3+/Al) adalah -1,67 V. Jadi berdasarkan nilai ini
dapat diketahui bahwa besi lebih mudah tereduksi
dibandingkan dengan seng dan aluminium. Dengan kata lain
seng dan aluminium lebih mudah teroksidasi atau lebih mudah
mengalami korosi. Namun kenyataannya di alam seng lebih
tahan dibandingkan dengan besi. Hal ini disebab oksida besi
(karat besi) mudah terlepas dari permukaan besi, sehingga
permukaan besi selalu terbuka terhadap udara. Lain halnya
dengan seng dan aluminium, kedua logam mudah berkarat
namun karat atau oksidanya tidak mudah lepas dari permukaan
logam tersebut sehingga logam tersebut terlindungi dari udara.
Tipe Korosi
Korosi dapat terjadi dengan beberapa kondisi yaitu;
(1) Korosi dua logam (bimetallic corrosion)
Jika logam seng dan tembaga dihubungan satu sama
lain dan kedua logam tersebut terendam di dalam air
maka akan terjadi aliran elektron dari seng ke tembaga.
Hal ini menyebabkan seng segera mengalami oksidasi
atau korosi dengan cepat, sebab potensial reduksi
tembaga > potensial reduksi seng. Dalam air asin yang
Mencegah korosi
Korosi dapat dicegah dengan beberapa cara yaitu :
(1) Perlindungan katoda
Menghubungkan logam yang lebih kecil potential
reduksinya dengan logam yang akan dilindungi.
Misalnya untuk melindungi besi terhadap korosi maka
logam besi dihubungan dengan magnesium yang lebih
mudah tereduksi dibandingkan dengan besi dan air.
Magnesium akan dikorbankan karena akan mengalami
korosi dan lama kelamaan akan habis. Selagi
magnesium masih ada maka besi tidak mengalami
korosi. Tetapi pada saat logam magnesium habis
tereduksi maka besi segera dioksidasi oleh air atau
mengalami korosi.
(2) Pelapisan
Agar permukaan logam terlindung dari udara maka
logam dapat dilindungi dengan cara mencat, melapisi
dengan plastik atau logam yang lebih tahan korosi.
Stainless steel
Sifat umum stainless steels adalah adanya logam
kromium (Cr) paling sedikit 11% dan umumnya 18% sebagai
campuran baja. Jika baja direndam dalam asam nitrat, sifat
mereduksi menjadi sangat kurang atau dengan kata lain
menjadi lebih tahan karat. Sifat ini diperkirakan karena lapisan
melekul oksigen menutupi permukaannya. Campuran Fe-Cr
dikenal dengan nama stainless steel. Cr mempasifkan besi jika
Adlim, Kimia Anorganik
278
Cr pada proporsi yang cukup (>15%). Jumlah Cr ditentukan
berdasarkan perubahan potential elektrokimia setelah
campuran logam cathodically polarized dalam 0,05 mol asam
sulfat.
Magnet
Sifat magnet: Fe-Ni, 40-55% Ni, merupakan magnet
lunak yang disebut permalloys. Sedangkan Fe-Co-Ni disebut
perminvars, yang semua sebagai magnet sementara.
Permanent magnet yang murah terbuat dari campouran
C, Mn, W, Mo, Co sedangakan yang lebih mahal terbuat dari
campuran : Fe-Ni-Al, atau Fe-Co-Mo. Mn yang bersifat
nonferromagnetik dapat bersifat ferromagnetik bila dalam
campuran 61% Cu, 25% Mn, 13% Al.
Pencegahan korosi
Pencegahan korosi: oksida logam dapat terbentuk
secara spontan melapisi logam di bawahnya. Sifat ini banyak
pada baja, aluminium dan logam lainnya. Pelapisan secara
kimia juga bertujuan mencegah korosi. Proses tersebut
termasuk Parkerizing atau pencelupan dalam larutan 2% asam
Adlim, Kimia Anorganik
280
fosfat dan MnO dan sebagainya serta dilanjutkan pemanasan
hingga mendidih untuk membentuk lapisan fosfat dan sisa
fosfat dihilangkan dengan pencelupan dalam minyak.
Daftar Pustaka
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
XII FOTOKIMIA
12.1 Pengantar
Studi kinetik
Perubahan konsentrasi spesies kimia (pada ground state
atau excited state) merupakan fungsi waktu yang dapat analisis
secara eksperimen. Perubahan konsentrasi ini juga merupakan
fungsi dari beberapa variabel untuk zat tertentu misalnya
viskositas pelarut, konsentrasi dari berbagai komponen dalam
reaksi, temperatur dan panjang gelombang radiasi.
A* A
0L = 1/ kLo
notasi L menunjukkan bahwa peristiwa luminescence, 0 adalah
lambang masa hidup.
Contoh : 1
hv
Cr(CO)6 Cr(CO)5 + CO
Intermediate
(2) Fotokatalis
Fotokatalis adalah katalis yang akan bersifat aktif
dengan menggunakan sinar cahaya elektromagnetik khususnya
cahaya matahari. Oksida-oksida logam seperti TiO2 dapat
menyerap sinar dan sekaligus menguraikan sebahagian molekul
air menjadi radikal hidroksida OH dan anion superoksida O2-1
yang dapat menguraikan senyawa organik volatil dan limbah
organik beracun menjadi CO2 dan uap air pada temperatur
kamar dengan bantuan sinar UV atau ultra violet dekat. Prinsip
kerja katalis dapat dilihat pada Gambar 12.1
Soal-soal
1. Jelaskan proses terjadinya reaksi fotokimia secara umum
2. Apakah foton dengan sembarang energy dapat
menyebabkan reaksi fotokimia, berikan alas an!.
3. Hal-hal apasaja yang harus dipertimbangkan dalam
menyusun eksperimen photosensitizion
4. Tuliskan beberapa contoh senyawa photosynthesizer
5. Jelaskan proses terjadi luminescence dan
phosphorescence
Daftar Pustaka
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
XIII BIOANORGANIK
13.1 Pengantar
[ Mb(O2 )]
K Mb
[ Mb][O2 ]
[ Hb(O2 ) 4 ]
K Hb
[ Hb][O2 ]2.8
13.3 Sitokrom
13.4 Klorofil
Klorofil mempunyai cincin porfirin dan merupakan
pigmen hijau yang terdapat pada tumbuhan. Klorofil
mengandung magnesium dan berfungsi memulai proses
fotosintesis pada tumbuh-tumbuhan. Klorofil menyerap cahaya
merah, mentransfer elektron kepada molekul tetangganya, dan
dengan suatu reaksi yang kompleks, akhirnya mentransfer
energi cahaya tersebut dalam proses metabolik tumbuh-
tumbuhan. Reaksi keseluruhannya adalah:
2H2O O2 + 4H+ + 4e-
CO2 + 4H+ + 4e- [CH2O]n + H2O
Metalloenzim Seng
Sekitar 20 metaloenzim seng sudah diketahui, yang
paling penting adalah karbonat anhidrase (BM = 30.000 dalton;
1 Zn) dan karboksipeptidase (BM = 34.300 dalton; 1 Zn).
Karbonat Anhidrase adalah enzim yang terdapat dalam sel-
sel darah merah dan mengkatalisis dehidrasi ion bikarbonat dan
hidrasi CO2:
Adlim, Kimia Anorganik
311
OH- + CO2 HCO3-
Tanpa enzim reaksi ini berlangsung sangat lambat untuk
kebutuhan fisiologis.
Karboksipeptidase adalah enzim yang terdapat pankreas
binatang menyusui¸ mengkatalisis hidrolisis peptida yang
terikat pada ujung karboksil suatu rantai peptida,
-R”CH-CONH-CHR’-CONH-CHRCOO- + H2O
-R”CH-CONH-CHR’-CO2- + H3N+CHRCOO-
Merkuri
Merkuri dan Timbal adalah dua logam yang mendominasi
pencemaran lingkungan, meskipun telah diupayakan usaha
penanggulangannya, namun namun masih saja menjadi
permasalahan serius.
Kontaminasi dan keracunan merkuri menjadi masalah pada
Laboratorium Kimia dan Fisika. Ketika merkuri cair dalam
jumlah banyak digunakan dalam manometer, pompa Toepler,
dan pompa difusi merkuri vakum, tumpahan merkuri tidak bisa
dihindari. Ketika cairannya dalam bentuk tetesan-tetesan kecil,
membersihkannya sangat-sangat sukar dan kontaminasinya
masih saja tertinggal meskipun usaha pembersihan sudah
maksimal. Akibatnya uap merkuri tetap ada dalam
laboratorium dan dapat menyebabkan reaksi beracun.
Beberapa proses industri menggunakan merkuri dalam
jumlah yang banyak, dan kemungkinan untuk tumpah dan
terbebaskan ke lingkungan sangat besar. Salah satu industri
yang menggunakannya dalam skala yang sangat besar adalah
industri klor-alkali, dimana merkuri digunakan sebagai
Timbal
Timbal adalah salah satu logam yang menyebar luas di
lingkungan, pencemaran ini umumnya disebabkan oleh aktifitas
manusia. Dua sumber terbesar timbal di lingkungan adalah
pada pewarna cat dan bensin-bertimbal, walapun pada saat
Daftar Pustaka
TUJUAN PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar:
INDIKATOR
PENGANTAR
XIV SENYAWA ORGANOLOGAM
14.1 Pengantar
. H CO
C
Cl Ni Fe
H
Pt C H OC CO
CO
Cl Cl H
[Pt(C2H4)Cl3]- Ni(CO)4 Fe(C5H5)2
2M + nRX R nM + MXn
Mg + CH3I CH3MgI
Reaksi alkil halida ini juga dapat berlangung untuk logam Li,
Na, K, Mg, Ca, Zn dan Cd.
H
LnMH + C=C LnM C C
O
C
OC CO
6 elektron pada Mo
Mo 6 x 2 = 12 enam ligand CO
OC CO ___
18 total elektron
C
O
Pehitungan sedikit berbeda jika ada pemakaian elektron
bersama. Misalnya pada ikatan Mn-CH3 pada metilmangan
OC CO
Mn 7 elektron pada Mn
OC CH3 -1 elektron Mn dipakai
dalam ikatan Mn-CH3
5 x 2 = 10 lima ligand CO
2 pasangan elektron Mn-CH3
C
O ___
18 total elektron
8 elektron pada Pt
Cl Cl
3x2= 6 tiga ligand Cl-
Pt 2 ikatan etilen
16 total elektron
Cl H2C=CH2
1-C5H5 monohaptosiklopentapentadienil
M
3-C5H5 trihaptosiklopentadienil M
5-C5H5 pentahaptosiklopentadienil
M
[Fe(CN)5NO2] 2- + H2O
- -
(CO)4FeH + HCO3
(2) Reaksi eliminasi Reduktif
(5-C5H5)2TaH + H2 (5-C5H5)2TaH3
addisi oksidatif :
CH3
OC CO L CO
Rh + CH3I Rh
OC CO L L
I
Insersi :
CH3 CO
O
L CO L C CH3
Rh + CO Rh
L L L L
I I
Adlim, Kimia Anorganik
331
Eliminasi :
CO
O
L CO O
L C CH3 Rh
Rh + H3C C
L L I
L L
I
L = CO dan ligan halogen
Reduktif :
O O
H3C C + H2O H3C C + HI
I OH
Ph +
+H
R (SiMe2SiR1R2 ) n H
R Al + HOR' RH + R'O Al
Al(OR)3 + HOR' Al(OR)2(OR') + HOR
(3) Polifosfazena
Daftar Pustaka
Soal-Soal
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1
Kompetensi Dasar :
Dasar teori
M = 1000 L
M
Jumlah ion M
dalam larutan
2 118-131
3 235-273
4 408-435
5 560
Contoh :
Teori
d x2-y2
dyz , dxz
Tetrahedral Segiempat
Planar
Magnetik Susceptibility
Medan magnet dalam suatu zat yang diletakkan
dalam medan magnet luar , tidak hanya dipengaruhi oleh
besarnya medan magnet luar, melainkankan juga
kemampuan zat untuk menghasilkan medan magnet sendiri
yang akan menambah atau mengurangi medan magnet luar
yang diterapkan. Jika B
B = H0 + 4 I
1/2
eff = [n(n+2)]1/2
Jawab :
M = 1,70 x 10-4 (0,250 kg/mol) = 1,858 x 10-8 mol-1 m3
2,29 x 103 kg m-3
Teori
RSO3-H+ + M+ RSO3-M+ + H+
Prosedur Eksperimen
1. Persiapan Kolom Penukar Ion
Disiapkan kolom seperti gambar berikut ini.
Kemudian dimasukkan air hingga terisi tiga perempat kolom
dan masukkan kapas atau glass wool bila kolom tidak
dilengkapi penyekat. Ke dalam kolom di masukkan secara
perlahan-lahan dengan menggunakan pipet slurry (campuran
) resin 50W-X8 (50-100 mesh, dalam bentuk H=) hinggga
mencapai ketinggian 30 cm. Buka kran bawah kolom dan
biarkan air turun hingga warna resin jernih. Pembuatan
kolom harus hati-hati tidak boleh ada celah udara atau isi
kolom tidak homogen. Jangan dibiarkan kolom menjadi
kering. Siapkan 200 mL larutan HclO4 masing-masing 0,1
M; 1,0 M, dan 3 M. Di wadah lainnya disiapkan 100 L
LAMPIRAN 3.
Infra merah 1011- 3 x 10-3 – 3,3 - 330 6,6 x 10-23- Rotasi molekul
jauh (IR) 1013 3 x 10-5 6,6 x 10-21 kecil
Ultra violet
dan Sinar 1014- 3 x 10-6 – 3300- 6,6 x 10-20- Transisi
Tampak 1016 3 x 10-8 3,3 x 105 6,6 x 10-18 elektron
(UV-Vis)
Transisi
Sinar-X (X- 1016- 3 x 10-8-3 7 6,6 x 10-17- elektron dalam
3,3 x 10
ray) 1017 x 10-10 6,6 x 10-16 orbital kulit-
dalam
LAMPIRAN 4