Anda di halaman 1dari 21

Penyakit infeksi saluran

pernapasan non tb
kelompok 3
✓ Abimanyu (15310003)
✓ Adi prasetyo (16310001)
✓ Bagas prakoso sihono (18310021)
✓ Kayla rahma mulqi (18310068)
✓ Lintang dhyta Kinantie (18310072)
pneumonia
Definisi
• Peradangan paru yang disebabkan oleh mikroorganisme.
• Virus, bakteri, jamur, parasit
• Pengambilan sample
• Noninvasif : membatukkan
• Invasif : aspirasi trantrakeal,sikatan bronkus, BAL (bronchoalveolar lavage),
darah, cairan pleura
Etiologi

• Kuman bukan multi drug resistance (MDR)


misalnya S.pneumoniae, H. Influenzae,
Methicillin Sensitive Staphylococcus aureus
(MSSA)
• kuman MDR misalnya Pseudomonas
aeruginosa, Escherichia coli, Klebsiella
pneumoniae, Acinetobacter spp dan Gram
positif seperti Methicillin Resistance
Staphylococcus aureus (MRSA).
• Pneumonia nosokomial yang disebabkan
jamur, kuman anaerob dan virus jarang terjadi.
Klasifikasi
• Klinis & epidemiologi
• CAP, HAP, Aspirasi, pada
imunokompromised

• Etiologi
• Bakteri, virus, jamur

• Predileksi infeksi
• Pneumonia lobaris : 1 lobus/segmen,
berhub dg obstruksi bronkus (c alienum,
Ca), jarng pd anak
• Bronkopneumonia : bercak infitrat lapangan
paru, sering pada bayi, ok virus, bakteri, tdk
berhub obstruksi bronkus
• Pneumonia interstisial
diagnosis
• Anamnesis
• Demam bisa menggigil, suhu dapat >40oC, batuk dahak mukoid s/d purulen,sesak dan nyeri dada
• Riwayat kontak, bepergian, pengguna obat
• Pemeriksaan fifsis (tergantung luas lesi)
• I : tertinggal
• P: fremitus mengeras
• P: redup
• A: bronkovesikuler s/d bronkial dg ronkhi basah halus s/d ronkhi
basah kasar
• Pemeriksaan penunjang :
• Radiologi (PA, lateral) : infiltrat, kaviti, konsolidasi
• Laboratorium : lekosit, LED
• Analisa gas darah
• Etiologi : Sputum gram, kultur sputum,kultur darah dan serologi, PCR
Sistem skor berdasar PORT

• Faktor Demografi
• Usia ♂
umur (th) • Pemeriksaan fisis
• Usia ♀ • Perubahan status mental + 20
umur (th) - 10 • RR ≥ 30 x/mnt
Perawatan di rumah + 10 + 20
Penyakit penyerta • Sistolik ≤ 90 mmHg + 20
Cancer • Suhu < 35oC atau > 40oC + 10
+ 30 • HR ≥ 125 x/mnt
+ 10
gangguan hati
+ 20
CHF
+ 10
CVS
+ 10
Ginjal
+ 10
Indikasi rawat PDPI

PORT > 70
Pneumonia drug user
Bila PORT ≤ 70 (+) :
RR > 30x/mnt
PaO2/FiO2 < 250 mmHg
Foto toraks dengan kelainan bilateral
Foto toraks melibatkan > 2 lobus
Tekanan sistolik < 90 mmHg
Tekanan diastolik < 60 mmHg
Penatalaksanaan

• Indikasi rawat : Patient Outcome


Research Team (PORT)
• Pengobatan suportif :
• Terapi oksigen
• Rehidrasi cairan dan koreksi
kalori,elektrolit
• Simptomatik : antipiretik,
mukolitik
• Pemberian antibiotik < 8 jam
• Ventilator mekanik kasus berat
Komplikasi
• Efusi pleura
• Empiema
• Abses paru
• Pneumotoraks
• Gagal napas
• sepsis
EVALUASI
• Subjektif :
• Anamnesa : Berkurang gejala klinis : demam, sesak, nyeri dada, batuk
• Objektif :
• PF : vital sign menuju normal
Pemeriksaan toraks,menuju normal mis
bising napas → vesikuler,b ↓ ronkhi
• Lab : lekosit menuju normal
• Toraks foto : berkurangnya infiltrat
Prognosis (berdasarkan PORT)

BILA DITANGANI
DENGAN BAIK
PROGNOSIS BAIK
Influenza A Baru
(H1N1)

Infeksi yang disebabkan oleh virus


influenza A Baru (H1N1). Mudah
menular dari manusia ke manusia.
Demam > 380C, nyeri otot, batuk
dan nyeri tenggorok. Gejala lain
adalah: pilek, sakit kepala, diare,
gangguan saluran cerna
Kriteria ringan: - Catatan: rawat di ruang isolasi
- Tanpa gejala
- Demam tanpa sesak Kriteria berat:
- Tanpa pneumonia - Pneumonia luas
- Tidak ada komorbid ( DM, PPOK, dll) - Gagal napas
- Usia muda - Sepsis
- Catatan: rawat jalan dengan KIE dan
- Syok
pengawasan
- Kesadaran menurun
Kriteria sedang: - ARDS
- ILI dg komorbid - Gagal multi organ
- Sesak napas - Catatan: rawat di ICU
- Pneumonia
- Usia tua
- Hamil
- Keluhan mengganggu: diare, muntah-muntah

Kriteria klinis:
Diagnosis

• Kasus suspek H1N1


• Seseorang dengan gejala infeksi pernapasan akut
(demam >380C) mulai dari yang ringan (Influenza
like illnes) sampai dengan pneumonia, ditambah
salah satu keadaan di bawah ini :
• Dalam 7 hari sebelum sakit kontak dengan kasus
konfirmasi influenza A (H1N1)
• Dalam 7 hari sebelum sakit pernah berkunjung ke
area yang terdapat satu atau lebih kasus konfirmasi
Influenza A (H1N1)
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium virologi
• Px darah rutin (Hb, leukosit, trombosit, hitung (konfirmasi influenza A (H1N1) :
jenis leukosit), spesimen serum • Real time (RT) PCR-
• Px apusan (aspirasi nasofaring atau hidung) • Kultur virus
atau kombinasi apusan hidung dan orofaring • Peningkatan 4 kali antibodi spesifik
• Pada pasien dengan intubasi :aspirasi influenza A (H1N1) dengan netralisasi
endotrakeal tes4.
• Px kimia darah: albumin, globulin, SGOT, SGPT,
ureum, kreatinin, analisis gas darah
• Pemeriksaan radiologik: PA dan lateral
• Pemerikaan CT-Scan toraks (bila diperlukan)
Faktor risiko:

❖Kontak erat (dalam jarak 2 meter) seperti merawat, berbicara atau


bersentuhan dengan pasien suspek, probabel atau
❖kasus H1N1 yang sudah konfirmasi
❖Orang bepergian ke daerah endemis
Penatalaksanaan umum
• Tentukan kelompok gejala klinis ringan, sedang atau berat
• Ringan dipulangkan dengan diberi obat simptomatis dan KIE untuk waktu
istirahat di rumah
• Sedang dirawat di ruang isolasi, terapi oseltamivir 2 x 75 mg
• Berat dirawat di ICU
• Px lab sesuai jadwal yang sudah ditentukan
• Di ruang rawat inap : evaluasi keadaan umum, kesadaran, tanda vital, saturasi
oksigen
• Terapi suportif
• Masa pemulihan 7 – 10 hari
• Oseltamivir secepat mungkin 48 jam pertama
• Dewasa /anak ≥ 14 tahun→oseltamivir 2 x 75 mg (5 hari)
• Anak (umur,12 bulan atau lebih),
• BB < 15 kg 60mg/ hari terbagi 2 dosis
• 15-23 kg 90mg hari terbagi 2 dosis
• 24-40 kg 120mg hari terbagi 2 dosis
• > 40 kg 150mg hari terbagi 2 dosis
• Tanda infeksi bakterial → antibiotik spektrum luas (mencakup
kuman tipikal dan atipikal)
• Penatalaksanaan sepsis bila ditemukan sepsis
• Respiratory care
KIE untuk pasien yang dipulangkan:
• Selalu memakai masker.(sapu tangan/tisu ).
• Tutup mulut bila bersin/batuk dg lengan atas.
• Masker / sapu tangan diganti bila sudah basah.
• Tidak boleh keluar rumah selama 7 hari mulai timbul gejala s/d panas
hilang,istirahat cukup
• Biasakan cuci tangan dg sabun atau alkohol sesudah batuk atau bersin
• Minum cairan yang banyak (air putih, air kaldu. cairan yang mengandung
elektrolit untuk mencegah dehidrasi)
• Sedapat mungkin hindari kontak dengan satu sama lain. Tidak kerja atau
sekolah jika sakit.
• Bila kondisi memburuk segera ke rumah sakit rujukan terdekat.
• Kondisi yang dianggap memburuk:
• Sulit bernapas atau nyeri dada
• Bibir ungu atau kebiruan
• Muntah-muntah dan tak dapat menjaga keseimbangan cairan,
tanda-tanda dehidrasi atau kekurangan cairan
• Respon menurun atau confuse,Kejang
Pencegahan

❖ Menggunakan masker
❖ Mencuci tangan
❖ Stop merokok
❖ Olahraga dan makan makanan
yang bergizi
❖ Istirahat yang cukup

Anda mungkin juga menyukai