Abstrak
PT. Infomedia Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak di bidang CRM dan BPM. PT.
Infomedia Nusantara memanfaatkan teknologi informasi untuk membantu perusahaan mencapai
tujuan-tujuannya. Karena dirasa masih terdapat kekurangan pada pengelolaan aset TI, serta
pengelolaan sumber daya manusia yang mendukung operasional TI, oleh karena itu dilakukan
penelitian secara kualitatif yang melakukan analisis capability level dengan framework COBIT 5
menggunakan sub-domain EDM04 (ensure resource optimization), APO07 (manage human
resources), BAI09 (manage assets), dan DSS01 manage operation). Pengambilan data dilakukan
dengan teknik triangulasi data dengan melakukan observasi, wawancara, dan penilaian dengan lembar
penilaian. Setelah dilakukan penilaian kepada general manager network and IT infrastructure, deputi
GM human resource, dan manager IT operation, yang ditentukan berdasarkan RACI chart pada
COBIT 5, maka dapat diketahui bahwa level yang dicapai oleh PT. Infomedia Nusantara pada sub-
domain EDM04, APO07, BAI09, dan DSS01 adalah level 3. Terdapat GAP 1 level dari tiap sub-
domain karena tingkatan yang diinginkan perusahaan adalah level 4. Rekomendasi yang diberikan
berfokus pada pembuatan dokumen pengukuran proses dari setiap sub-domain serta batas kontrolnya.
Kata kunci: COBIT 5, Manajemen Sumber Daya Teknologi Informasi, Capability Level, Analisis GAP
Abstract
PT. Infomedia Nusantara is a company engaged in the field of CRM and BPM. PT. Infomedia
Nusantara utilizes information technology to help companies achieve their goals. Because there are
still deficiencies in the management of IT assets, as well as the management of human resources that
support IT operations, therefore the capability level analysis with qualitative method using the COBIT
5 framework uses process EDM04 (asset resource optimization), APO07 (manage human resources),
BAI09 (manage assets), and DSS01 manage operation). The data were collected using data
triangulation technique by observation, interview, and assessment with assessment sheet. After the
assessment with respondens, general manager network and IT infrastructure, deputy GM human
resource, dan manager IT operation which choosen based on RACI Chart in COBIT 5, it can be seen
that the level achieved by PT. Infomedia Nusantara on process EDM04, APO07, BAI09, and DSS01 is
at level 3. There is a GAP of 1 level from each sub-domain because the desired level of the company is
level 4. The recommendation that will be given is focused on making process measurement documents
from each sub-domain and control limits..
Keywords: COBIT 5, IT Resource Management, Capability Level, GAP analysis.
quantitatively, dan tingkatan 5 menunjukkan fenomena sosial dan budaya. Sebagai contoh,
optimizing. metode penelitian secara kualitatif mempelajari
Dalam melakukan pemilihan responden hal-hal yang berkaitan dengan manusia, konteks
untuk penelitian, dilakukan berdasarkan hasil sosial dan budaya dimana mereka tinggal,
analisis dari RACI Chart. RACI chart berperilaku, dan beraktifitas, karena perilaku
menggambarkan peran atau tanggung jawab seseorang dalam mengambil suatu keputusan
yang dimiliki oleh berbagai pihak dalam dan cara mereka melakukannya bersifat
menyelesaikan suatu proyek atau proses bisnis. kontekstual
Peran utama dari RACI chart adalah untuk
menjelaskan peran dan tanggung jawab antar Gambar 1 menggambarkan diagram
bagian yang dimiliki oleh beberapa pihak yang alur.
ada pada suatu proses tertentu ISACA (2013).
Pendekatan yang dilakukan di dalam proses
evaluasi sumber daya TI di perusahaan
menggunakan pendekatan self-assessment.
Tahapan-tahapan dari self-assessment antara
lain adalah menentukan cakupan proses,
menentukan tingkat kapabilitas tahapan
pertama, mementukan tingkat kapabilitas kedua
sampai kelima, mencatat dan merangkum
tingkat kapabilitas, yang terakhir adalah Gambar 1 Diagram Alur Penelitian
merencanakan perbaikan proses.
Diagram alur penelitian di PT. Infomedia
2. METODOLOGI Nusantara menggambarkan tahapan-tahapan
penelitian yang diawali dengan studi pustaka
Penelitian yang melakukan evaluasi
untuk mengetahui seputar kerangka kerja
sumber daya TI di PT. Infomedia Nusantara
COBIT 5, menggali permasalahan di
dilakukan dengan metode kualitatif yang
perusahaan serta menentukan objek penelitian,
bertujuan untuk memahami fenomena sosial
menganalisis diagram RACI dengan tujuan
dari kacamata atau sudut pandang responden
untuk menentukan pihak yang akan mengisi
penelitian.
lembar penilaian, observasi menggunakan
Karena dikembangkan dalam ilmu
instrument lembar observasi yang dilanjutkan
sosial, metode penelitian secara kualitatif
wawancara sebagai bentuk validasi terhadap
membantu peneliti dalam mempelajari
hasil observasi, penentuan tingkat kapabilitas
proses sumber daya TI yang didasarkan pada
lembar penilaian yang dinilai oleh pihak-pihak
yang ditentukan melalui analisis RACI chart,
melakukan GAP analysis yang didasarkan pada
hasil tingkat kapabilitas dan target level yang
diharapkan oleh perusahaan, lalu diakhiri
dengan pembuatan rekomendasi.
3. HASIL
Tabel 1 Responden Proses EDM04 Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa pihak
yang menjadi responden pada proses BAI09
Dari Tabel 1 dapat diketahui bahwa pihak adalah General Manager and IT Infrastructure
yang menjadi responden pada proses EDM04 yang berperan sebagai chief information officer
adalah General Manager and IT Infrastructure dan memiliki status accountable pada diagram
yang berperan sebagai chief information officer RACI dan juga Manager IT Operation yang
dan memiliki status responsible pada diagram berperan sebagai Head IT Operation dan
RACI. memiliki status responsible pada diagram
Tabel 2 menggambarkan hasil analisis RACI.
Tabel 4 menggambarkan hasil analisis
EDM04 Peran Jabatan RACI chart COBIT 5 pada proses DSS01 yang
Chief
menyebutkan responden yang memiliki
Responsible Information General Manager kapabilitas mengisi lembar penilaian.
Officer Network and IT
Infrastructure
Tabel 4 Responden Proses DSS01
practices, work products, dan generic work Dokumen generic practices yang dimiliki
products. antara lain, adalah dokumen kebijakan human
Dokumen Base practices yang dimiliki capital, dokumen program kerja IT operation,
antara lain, adalah dokumen Kebijakan dokumen tata peran direksi. Sedangkan
corporate, ISO 27001, dan dokumen instruksi dokumen generic work practices yang dimiliki
kerja. Sedangkan dokumen Work Product yang antara lain, adalah dokumen proses bisnis,
dimiliki antara lain, adalah dokumen SOP dokumen SOP, aplikasi Alexa, dokumen
promosi jabatan, dokumen nota justifikasi evaluasi kinerja, dokumen jobdesc, aplikasi job
kebutuhan inventaris, aplikasi SAP, dokumen order, dan dokumen tutorial.
job description, aplikasi alexa, dokumen BA
konseling, dan dokumen BA inventarisasi. 3.4. Manage Assets (BAI09)
Dokumen Generic Practices yang dimiliki Dari hasil proses wawancara dan observasi,
antara lain, adalah dokumen kebijakan human dapat diketahui bahwa dalam proses
capital, dokumen program kerta IT operation, optimalisasi sumber daya TI di PT. Infomedia
dan dokumen tata peran direksi. Sedangkan Nusantara telah menjalankan keseluruhan base
dokumen Generic Work Porducts yang dimiliki practice atau praktik dasar pada proses BAI09
antara lain, adalah dokumen SOP, dokumen pada COBIT 5, antara lain adalah mencatat dan
proses bisnis, dokumen evaluasi kinerja, mengidentifikasi aset, mengelola aset penting,
dokumen BA inventarisasi, dokumen monthly mengelola siklus hidup aset, mengoptimalisasi
planning, dokumen job description, aplikasi job biaya aset, dan mengelola lisensi aset.
order, aplikasi Tracking management. Dalam proses pengelolaan aset TI yang
dilakukan perusahaan, ditemukan beberapa
3.3. Manage Human Resources (APO07)
evidence yang dibagi menjadi beberapa
Dari hasil proses wawancara dan observasi, kategori, yaitu base practices, generic
dapat diketahui bahwa dalam proses practices, work products, dan generic work
optimalisasi sumber daya TI di PT. Infomedia products.
Nusantara telah menjalankan keseluruhan base Dokumen base practices yang dimiliki antara
practice atau praktik dasar pada proses APO07 lain, adalah dokumen SK direksi aktiva tetap,
pada COBIT 5, antara lain adalah mengelola dokumen ISO 27001, dan SK komisaris.
manajemen karyawan secara layak dan Sedangkan dokumen work products yang
memadai, mengidentifikasi karyawan TI, dimiliki antara lain, adalah dokumen SOP
mengelola keahlian dan kompetensi dari maintenance, dokumen BA inventarisasi,
karyawan, mengevaluasi kinerja karyawan, aplikasi checklist perangkat, kartu aset register,
merencanakan dan mengawasi penggunaan dari dokumen NJKI, apliasi SAP, dan dokumen
TI dan bisnis pada sumber daya manusia, dan lisensi SOPHOS.
mengatur kontrak karyawan. Sedangkan dokumen generic practices yang
Dalam proses pengelolaan sumber daya dimiliki , antara lain adalah dokumen kebijakan
manusia yang dilakukan perusahaan, ditemukan human capital, dokumen program kerja IT
beberapa evidence yang dibagi menjadi operation, dan dokumen tata peran direksi.
beberapa kategori, yaitu base practices, generic Sedangkan dokumen generic work products
practices, work products, dan generic work yang dimiliki, antara lain adalah dokumen SOP,
products. dokumen proses bisnis, dokumen evaluasi
Dokumen base practices yang dimiliki antara kinerja, BA inventarisasi, dokume monthly
lain, adalah dokumen kebijakan human capital, planning, dokumen jobdesc, aplikasi job order,
dan dokumen ISO 27001. Sedangkan dokumen dan aplikasi tracking management
work products yang dimiliki, anatar lain adalah
dokumen jobdesc, dokumen BA konseling, 3.5. Manage Operation (DSS01)
aplikasi presensi online, aplikasi SAP, dokumen Dari hasil proses wawancara dan observasi,
kerja bersama, dokumen proses bisnis, aplikasi dapat diketahui bahwa dalam proses
Alexa, dokumen skema gaji, aplikasi job order, optimalisasi sumber daya TI di PT. Infomedia
dokumen PPJS tenaga kerja, SOP promosi, Nusantara telah menjalankan keseluruhan base
SOP rekruitmen, dokumen evaluasi penilaian practice atau praktik dasar pada proses DSS01
kinerja, dokumen PKWT, dan dokumen pada COBIT 5, antara lain adalah
kontrak. melaksanakan prosedur operasional, mengelola
menggunakan proses yang telah terdefinisi yang Rekomendasi yang keempat adalah
mampu mencapai tujuan dari proses. Melakukan identifikasi terkait pengukuran
proses optimalisasi sumber daya, serta
3.6. Analisis GAP melakukan pengumpulan hasil dari kinerja
Analisis GAP bertujuan untuk melakukan proses tersebut, yang kemudian digunakan
perbaikan terhadap proses pengelolaan sumber untuk mengawasi dan memverifikasi
daya TI di PT. Infomedia Nusantara. Tabel 9 pencapaian dari kinerja proses. Yang kelima
menunjukkan GAP dari tiap proses. adalah Menentukan teknik kontrol dan
parameter kontrol yang bertujuan untuk
Tabel 9 Tabel Analisis GAP melakukan kontrol terhadap proses
optimalisasi sumber daya di perusahaan, yang
Sub-domain Current Target Level GAP dapat ditambahkan ke dalam SOP tiap proses
Level optimalisasi sumber daya.
EDM04 3 4 1
APO07 3 4 1
Rekomendasi yang keenam adalah
BAI09 3 4 1 Menganalisa pengukuran kinerja proses
DSS01 3 4 1 optimalisasi sumber daya yang bertujuan untuk
PT. Infomedia Nusantara memiliki target mengidentifikasi perubahan atau perbedaan dari
untuk tiap proses IT Resource Management kinerja proses optimalisasi sumber daya beserta
yang dalam hal ini proses EDM04, APO07, aksi perbaikan. Yang terakhir adalah
BAI09, dan DSS01 adalah tingkat 4 atau menetapkan kembali batas kontrol yang
predictable Process yang memiliki maksud mengikuti langkah perbaikan proses
proses yang sebelumnya telah didefinisikan, optimalisasi sumberdaya. Batas kontrol
sekarang telah di operasikan dengan batasan ditetapkan kembali setelah dilakukan langkah
yang terdefinisi. perbaikan.
Tiap proses yang dinilai di PT. Infomedia Berdasarkan hasil observasi dan wawancara,
Nusantara telah berada di level 3 atau maka dapat diberi rekomendasi, perusahaan
established process, maka dari tiap proses perlu membuat dokumen terkait komunikasi
terdapat 1 GAP untuk mencapai tingkatan yang dari strategi sumber daya. Menurut Krezner
ingin dicapai oleh perusahaan. (2006) dokumen strategi merupakan alat
manajemen yang digunakan untuk mengelola
4. PEMBAHASAN kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi
kondisi pada masa depan. Menurut Anthony
4.1 Ensure Resource Optimization (EDM04) (2007), strategi mencakup program-program
Proses optimalisasi sumber daya TI telah yang akan dilaksanakan oleh organisasi dan
mencapai level 3 yang menunjukkan bahwa PT. perkiraan jumlah sumber daya yang akan
Infomedia Nusantara dalam proses optimalisasi dialokasikan ke setiap program dalam beberapa
sumber daya telah memenuhi kriteria-kriteria tahun kedepan.
yang ada pada level 3 dalam kerangka kerja
COBIT 5. 4.2 Manage Human Resources (APO07)
Agar dapat mencapai tingkatan yang Proses pengelolaan sumber daya manusia
diinginkan, maka terdapat beberapa telah mencapai level 3 yang menunjukkan
rekomendasi yang didasarkan pada kriteria- bahwa PT. Infomedia Nusantara dalam proses
kriteria pada buku COBIT 5 ISACA (2013). pengelolaan sumber daya manusia telah
Rekomendasi tersebut, antara lain adalah yang memenuhi kriteria-kriteria yang ada pada level
pertama membuat dokumen terkait komunikasi 3 dalam COBIT 5.
dari strategi sumber daya, yang kedua adalah Agar dapat mencapai tingkatan yang
melakukan proses pengidentifikasian kebutuhan diinginkan, maka terdapat beberapa
informasi proses optimalisasi sumber daya, rekomendasi yang didasarkan pada kriteria-
yang ketiga adalah membuat tujuan dari proses kriteria pada buku COBIT 5 ISACA (2013).
pengukuran kinerja proses optimalisasi sumber Rekomendasi tersebut, antara lain adalah yang
daya di perusahaan yang berasal dari kebutuhan pertama adalah melakukan proses
informasi proses optimalisasi sumber daya, pengidentifikasian kebutuhan informasi proses
berikut dengan perhitungan secara pengelolaan sumber daya manusia. Yang kedua
kuantitatifnya. adalah membuat tujuan dari proses pengukuran
kinerja proses pengelolaan sumber daya Rekomendasi tersebut, antara lain adalah yang
manusia di perusahaan yang berasal dari pertama adalah melakukan proses
kebutuhan informasi proses pengelolaan pengidentifikasian kebutuhan informasi proses
sumber daya manusia, berikut dengan pengelolaan aset. Yang kedua adalah Membuat
perhitungan secara kuantitatifnya. Yang ketiga tujuan dari proses pengukuran kinerja proses
adalah melakukan identifikasi terkait pengelolaan aset di perusahaan yang berasal
pengukuran proses pengelolaan sumber daya dari kebutuhan informasi proses pengelolaan
manusia, serta melakukan pengumpulan hasil aset, berikut dengan perhitungan secara
dari kinerja proses tersebut, yang kemudian kuantitatifnya.
digunakan untuk mengawasi dan memverifikasi Rekomendasi yang ketiga adalah melakukan
pencapaian dari kinerja proses. identifikasi terkait pengukuran proses
Rekomendasi yang keempat adalah pengelolaan aset, serta melakukan
Menganalisa pengukuran kinerja proses pengumpulan hasil dari kinerja proses tersebut,
pengelolaan sumber daya manusia yang yang kemudian digunakan untuk mengawasi
bertujuan untuk mengidentifikasi perubahan dan memverifikasi pencapaian dari kinerja
atau perbedaan dari kinerja proses pengelolaan proses. Yang keempat adalah menentukan
sumber daya manusia beserta aksi perbaikan. teknik kontrol dan parameter kontrol yang
Yang terakhir adalah Menetapkan kembali bertujuan untuk melakukan kontrol terhadap
batas control yang mengikuti langkah perbaikan proses pengelolaan aset di perusahaan, yang
proses pengelolaan sumber daya manusia. Batas dapat ditambahkan ke dalam SOP tiap proses
kontrol ditetapkan kembali setelah dilakukan pengelolaan aset.
langkah perbaikan. Rekomendasi yang kelima adalah
Berdasarkan hasil observasi dan menganalisa pengukuran kinerja proses
wawancara, maka dapat diberi rekomendasi, pengelolaan aset yang bertujuan untuk
perusahaan perlu membuat dokumen yang mengidentifikasi perubahan atau perbedaan dari
dijadikan dasar untuk pemberian penghargaan kinerja proses pengelolaan aset beserta aksi
untuk SDM. Menurut Suryadilaga (2016) perbaikan. Yang terakhir adalah menetapkan
dokumen tersebut mencakup penghargaan kembali batas kontrol yang mengikuti langkah
finansial (gaji/upah, tunjangan/bonus), perbaikan proses pengelolaan aset. Batas
penghargaan non-finansial (promosi jabatan, kontrol ditetapkan kembali setelah dilakukan
penyelesaian, achievement, dan otonomi). langkah perbaikan.
Selanjutnya, membuat dokumen inventarisasi Berdasarkan hasil observasi dan
SDM. Irawan (2000) menambahkan bahwa wawancara, maka dapat diberi rekomendasi,
dokumen inventarisasi sumber daya adalah membuat dokumen audit lisensi aset. Menurut
dokumen yang digunakan untuk promosi, Arens (2003) dokumen yang berisi hasil
mutasi, dan peningkatan kinerja karyawan. pengumpulan dan evaluasi bukti terkait lisensi
Selanjutnya, membuat SOP kontrak SDM. SOP aset tiap unit. Selanjutnya, membuat dokumen
itu sendiri menurut Wibowo (2010) adalah perencanaan aset. Menurut Nyemas (2013)
standar kegiatan yang harus dilakukan secara bahwa dalam perencanaan kebutuhan aset,
berurutan untuk menyelesaikan pekerjaan. Jika jumlah dan kualitas barang/aset yang
dikaitkan dengan dokumen yang dibutuhkan, dibutuhkan harus disesuaikan dengan
pekerjaan yang dimaksud disini adalah standarisasi barang/aset yang tercantum di
perpanjangan kontrak karyawan. dalam peraturan.
kriteria pada buku COBIT 5 ISACA (2013). memenuhi dokumen atau evidence BP, WP,
Rekomendasi tersebut, antara lain adalah yang GP, dan GWP hingga level 3.
pertama adalah melakukan proses Tingkat kapabilitas tiap sub-domain yang
pengidentifikasian kebutuhan informasi proses telah dicapai PT. Infomedia Nusantara adalah
pengelolaan operasional. Yang kedua adalah level 3 (established process), maka terdapat
Membuat tujuan dari proses pengukuran kinerja GAP satu level untuk mencapai level 4
proses pengelolaan operasional di perusahaan (predictable process)
yang berasal dari kebutuhan informasi proses Rekomendasi yang diberikan, perusahaan
pengelolaan operasional, berikut dengan perlu memenuhi kriteria yang ada pada level 4
perhitungan secara kuantitatifnya. COBIT 5 di tiap sub-domain yang digunakan.
Rekomendasi yang ketiga adalah Melakukan Perusahaan juga perlu melengkapi beberapa
identifikasi terkait pengukuran proses dokumen untuk memaksimalkan kinerja, seperti
pengelolaan operasional, serta melakukan dokumen komunikasi strategi sumber daya,
pengumpulan hasil dari kinerja proses tersebut, dokumen perencanaan aset, update dokumen
yang kemudian digunakan untuk mengawasi SKPL, dan dokumen penghargaan/reward
dan memverifikasi pencapaian dari kinerja
proses. Yang keempat adalah Menentukan Peneliti melakukan pelatihan atau edukasi
teknik kontrol dan parameter kontrol yang gambaran umum dari COBIT 5. Selanjutnya
bertujuan untuk melakukan kontrol terhadap peneliti dapat menggunakan sub-domain selain
proses pengelolaan operasional di perusahaan, EDM04, APO07, BAI09, dan DSS01.
yang dapat ditambahkan ke dalam SOP tiap Selanjutnya peneliti dapat melakukan evaluasi
proses pengelolaan operasional. selain dari ruang lingkup sumber daya TI.
Rekomendasi yang kelima adalah Terakhir, peneliti dapat menggabungkan
Menganalisis pengukuran kinerja proses penelitian dengan framework selain COBIT 5.
pengelolaan operasional yang bertujuan untuk
mengidentifikasi perubahan atau perbedaan dari 6. DAFTAR PUSTAKA
kinerja proses pengelolaan operasional beserta Ali, Muhammad Aidi, 2014. Analisis
aksi perbaikan. Yang terakhir adalah Optimalisasi Pelayanan Konsumen
Menetapkan kembali batas kontrol yang Berdasarkan Teori Antrian pada
mengikuti langkah perbaikan proses Kaltimgps.com di Samarinda. E-journal
pengelolaan operasional. Batas kontrol Ilmu Administrasi Bisnis, Volume 2,
ditetapkan kembali setelah dilakukan langkah Nomor 3, 2014 : 346-357
perbaikan.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, Anthony, Robert N., dan Vijay Govindarajan.
maka dapat diberi rekomendasi, melakukan 2007. Sistem pengadilan Manajemen.
update terhadap dokumen SKPL, tiapi unit Edisi ke 11 buku 1. Jakarta : Salemba
membuat dokumen perencanaan aset. menurut Empat.
Rizkyanto (2012) merupakan dokumen dari
hasil tahap penguraian atau elaborasi pada Arens, Alvin A., Elder, Randal J., Beasley,
proses pengembangan perangkat lunak yang Mark S., Auditing and Issurance
bertujuan untuk mendapatkan gambaran umum Service : An Integrated Approach,
kebutuhan, persyaratan, dan fungsi-fungsi Ninth Edition, New Jersey : Prentince
utama perangkat lunak. Hall, 2003.