Anda di halaman 1dari 8

2.

TEORI DASAR

2.1. Human Resources Management (HRM)


Human Resources Management (HRM) merupakan sebuah proses
pengembangan keahlian seseorang melalui pengembangan organisasi, personel
training, dan pengembangan dengan tujuan untuk meningkatkan performa
(Swanson, 1995). HRM berurusan atau berkaitan dengan perilaku dan hubungan
yang terjadi pada sumber daya manusia saja, yaitu karyawan pada suatu perusahaan.
Pengembangan SDM yang baik tentunya juga berpengaruh pada performa
organisasi yang berdampak pada aspek lainnya. Penelitian Jalagat (2016)
menunjukkan adanya hubungan yang erat antara peningkatan performa organisasi,
seperti peningkatan performa karyawan maupun finansial yang berdampak pada
produktivitas perusahaan.
HRM memiliki fungsi-fungsi yang bermacam-macam berdasarkan
tujuannya. Menurut Deb (2006) terdapat lima fungsi operasional dalam manajemen
sumber daya manusia antara lain:
a. Perencanaan sumber daya manusia
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui cara dalam strategi
manajemen akan mempengaruhi kebutuhan sumber daya manusia di masa akan
datang. Kegiatan tersebut sangat penting dikarenakan adanya perubahan pasar
eksternal secara cepat. Perencanaan sumber daya manusia harus dapat berjalan
terus-menerus untuk menata organisasi.
b. Akuisisi sumber daya manusia
Kegiatan perekrutan, seleksi, induksi, dan penempatan tenaga kerja yang sesuai
dan jumlah yang cukup sesuai dengan kecocokan tenaga kerja dengan
perusahaan.
c. Kompensasi dan manfaat
Kegiatan ini dilakukan untuk menetapkan dan menjaga struktur penggajian yang
adil, serangkaian manfaat yang kompetitif serta insentif yang berhubungan
dengan kinerja individual atau organisasi.
d. Kesehatan, keselamatan, dan keamanan

4
Universitas Kristen Petra
Kegiatan yang bertujuan untuk membuat lingkungan kerja yang aman dan sehat.
Hal tersebut seperti pelatihan keselamatan, program bantuan untuk karyawan
serta program-program kesehatan dan meningkatkan kesejahteraan pekerja.
e. Pengembangan sumber daya manusia
Kegiatan ini bertujuan untuk dapat memastikan bahwa tiap-tiap anggota atau
karyawan mempunyai kemampuan atau kompetensi untuk memnuhi tuntutan
kerja pada saat ini dan masa depan.

2.2. Information Systems


Information Systems atau Sistem Informasi adalah suatu sistem yang
menkonversi data menjadi informasi yang dibutuhkan manajer pada suatu
perusahaan. Sistem Informasi memiliki peranan yang sangat penting di dalam
perusahaan, di mana perusahaan mampu mengumpulkan informasi yang diperlukan
untuk dapat menunjang aktivitas manajemen mereka. Menurut Ajayi dan Omirin
(2007), Sistem Informasi merupakan sebuah proses mendapatkan, memproses,
menyimpan, dan mengirim informasi untuk membantu manajemen dalam suatu
organisasi. Ketersediaan informasi yang lengkap dan terpercaya diharapkan mampu
meningkatkan performa karyawan yang berujung pada meningkatnya performa
organisasi. Perhitungan kenaikan performa organisasi berasal dari produktivitas
dan efisiensi kerja karyawan. Menurut penelitian DeLone dan McLean (1992),
terdapat 6 model sukses dari implementasi Sistem Informasi di suatu perusahaan:
 Kualitas informasi.
 Kualitas pelayanan.
 Tujuan penggunaan sistem.
 Kepuasan pengguna.
 Manfaat sistem net.

5
Universitas Kristen Petra
Information
Quality

Intention
Use
to Use

System Quality Net Benefits

User
Satisfaction

Service Quality

Gambar 2.1. Enam Model Sukses Information Systems

2.3. Human Resource Information System (HRIS)


Human Resource Information System (HRIS) merupakan sebuah
perangkat komputer berbasis teknik mendapatkan, menyimpan, memelihara data,
dan pengambilan informasi tentang karyawan dan pekerjaan mereka (Targowski &
Deshpande, 2001). Pada dasarnya HRIS memiliki peran untuk membantu pekerjaan
Human Resource & Development menjadi lebih mudah, efektif, dan efisien.
Penggunaan HRIS memungkinkan adanya pengembangan di proses-proses yang
masih bersifat tradisional dan membantu proses pengambilan keputusan yang lebih
baik (Chugh, 2014). Peran HRIS dalam membantu HRM, antara lain:
 Administrasi personel:
Menyimpan data pribadi dari karyawan dari sebuah perusahaan, seperti
jenis kelamin, ras, agama, anggota keluarga, status, dan data lain yang
dibutuhkan perusahaan untuk melihat status seorang karyawan. Data
tersebut digunakan perusahaan untuk melihat gambaran yang jelas tentang
karyawannya.
 Perekrutan dan pemilihan:
Membantu HRM dalam melakukan proses perekrutan dan pemilihan calon
karyawan yang dianggap paling baik dari kandidat pelamar kerja. Pelamar

6
Universitas Kristen Petra
pekerjaan akan melampirkan data dirinya melalui internet dan sistem akan
menganalisa hal yang diperlukan oleh perusahaan, seperti pengalaman
kerja, skill, dsb.
 Manajemen waktu, tenaga kerja, dan pengetahuan
Sistem mempermudah dalam mengurus jadwal kerja karyawan,
keterlambatan, absensi, alokasi sumber daya.
 Training dan development
Menyediakan instruksi program-program latihan yang dibutuhkan dan
data-data yang dapat dikumpulkan yang berguna untuk proses analisa
karyawan.
 Administrasi pensiun:
Membantu menghitung biaya pensiun karyawan, memonitor performa
karyawan untuk biaya pensiun.
 Administrasi gaji
Mengumpulkan data tentang gaji, upah, dsb. Karyawan dapat mengakses
data untuk dapat mereview data gaji atau upah tersebut.
 Evaluasi performa
Menyediakan data-data yang berguna untuk mengevaluasi performa
karyawan, seperti skill, hasil kerja karyawan, dsb.
 Relasi tenaga kerja:
Menyediakan data yang dibutuhkan manajer untuk memastikan hubungan
antar tenaga kerja yang baik, seperti peraturan perusahaan, permasalahan
antar karyawan.
 Administrasi biaya dan travel:
Dibutuhkan untuk mengumpulkan data-data biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan. Data digunakan oleh manajer untuk bahan pertimbangan
untuk menyetujui atau menolak biaya tersebut.
 Manajemen organisasi:
Berisi struktur organisasi, hirarki perusahaan, job position, job description,
dsb. Data tersebut dibutuhkan oleh HRM sebagai pertimbangan untuk
kebutuhan perekrutan, promosi, pensiun, dan pemecatan karyawan.
 Manajemen kesehatan dan keselamatan kerja:

7
Universitas Kristen Petra
Berisi tentang informasi regulasi kesehatan dan keselamatan kerja pada
daerah atau tempat tertentu. Informasi tentang prevention plan untuk
kecelakaan kerja, prosedur keselamatan kerja.
Banyaknya kegiatan yang dilakukan oleh HRIS tentunya membutuhkan
fungsi HRM sebagai pengguna yang memiliki kompeten dalam melaksanakan
tugasnya. Fungsi HRM tanpa manusia akan sulit dijalankan walaupun HRIS
memiliki tingkat kompetitif dan fleksibilitas yang tinggi (Chugh, 2014). Penelitian
yang dilakukan oleh Islam dan Shuvro (2013) menyatakan bahwa keuntungan yang
didapatkan dari implementasi HRIS yang efisien dan efektif, antara lain:
 Biaya rendah dalam proses perekrutan.
 Biaya rendah dalam proses penerimaan karyawan.
 Pemilihan karyawan yang cocok dan baik.
 Biaya rendah dalam proses pelatihan.
 Pelatihan dan program pengembangan karyawan yang efektif.
 Koordinasi dan komunikasi yang terjalin lebih baik antara departemen.
 Pengambilan dan implementasi keputusan yang efektif dan akurat.

2.4. Business Process Mapping


Business Process Mapping merupakan alat yang memberikan kesempatan
kepada pengguna untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik terhadap proses,
menemukan solusi yang efektif untuk proses yang lebih sukses, dan memastikan
bahwa nilai sebenarnya adalah yang diberikan kepada pelanggan (Jacka & Keller,
2009). Peta proses bisnis memiliki banyak jenis, cara penggunaan, dan fungsi yang
berbeda-beda. Menurut Aguilar-Saven (2003), jenis yang berbeda-beda tersebut
dapat dibagi berdasarkan kegunaannya, antara lain:
1. Model deskriptif untuk belajar, contohnya data flow diagram, gantt chart,
flowchart,dsb.
2. Model deskriptif dan analitis sebagai bantuan dalam pengambilan
keputusan untuk proses pengembangan dan desain, contohnya data flow
diagram, flowchart, IDEF 0, IDEF 3.

8
Universitas Kristen Petra
3. Model analitis sebagai bantuan pengambilan keputusan selama proses
eksekusi, dan kontrol, contohnya IDEF3, workflow diagram, gantt chart,
UML.
4. Model yang mendukung teknologi informasi, contohnya workflow
diagram, UML.
Jacka dan Keller (2009) menambahkan bahwa banyaknya jenis dan cara
mapping untuk business process membuat tidak ada satu cara yang bersifat paten.
Alasan tersebut menjadi latar belakang tentang banyaknya jenis dan cara
penggunaan mapping yang ada sekarang. Beberapa simbol-simbol umum yang
banyak digunakan dalam mapping, antara lain:

Tabel 2.2. Simbol Umum Mapping Business Process


Simbol Arti
Menunjukkan jalannya proses mapping (start) dan
berakhirnya mapping (end).

Menunjukkan adanya proses dalam kegiatan.

Menunjukkan input atau output data dalam kegiatan.

Menunjukkan adanya proses yang dijalankan secara


manual

Menunjukkan proses input manual

Menunjukkan adanya dokumen yang dibutuhkan atau


dibuat dalam suatu proses.

Menunjukkan adanya keputusan yang harus diambil


dalam suatu proses.

Menunjukkan alur atau perpindahan yang terjadi


antara satu proses ke proses yang lainnya.

9
Universitas Kristen Petra
2.5. Analytic Hierarchy Process
Analytic Hierarchy Process pertama kali diperkenalkan oleh Thomas
Saaty pada tahun 1980. AHP merupakan pendekatan sederhana sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan yang didesain untuk mengatasi permasalahan antara
rasional dengan intuitif dalam memilih alternatif terbaik berdasarkan kriteria-
kriteria yang ada (Saaty & Vargas, 2012). Langkah-langkah dalam menggunakan
metode Analytic Hierarchy Process adalah sebagai berikut:
1. Menentukan jenis-jenis kriteria yang digunakan.
2. Menyusun kriteria-kriteria tersebut dalam bentuk matriks berpasangan.
𝑤𝑖
aij = 𝑤𝑗 , i, j = 1, 2, 3, ... , n

Di mana n menyatakan jumlah kriteria yang dibandingkan, wi bobot untuk


kriteria ke-i, dan aij adalah perbandingan bobot kriteria ke-i dan j.
3. Menormalkan setiap kolom dengan cara membagi setiap nilai pada kolom
ke-i dan baris ke-j dengan nilai terbesar pada kolom i.
aij
aij = max aij

4. Menjumlahkan nilai pada setiap kolom ke-i yaitu:


aij = ∑𝑖 aij
5. Menentukan bobot prioritas setiap kriteria ke-i, dengan membagi setiap nilai
a dengan jumlah kriteria yang dibandingkan (n), yaitu:
ai
Wi = 𝑛

6. Menghitung nilai lamda max (eigen value) dengan rumus:


∑𝑎
λ max = 𝑛

7. Menghitung konsistensi index (CI). Perhitungan konsistensi adalah


menghitung penyimpangan dari konsistensi nilai, dari penyimpangan ini
disebut Indeks Konsistensi dengan persamaan:
𝜆 max − 𝑛
CI = 𝑛−1

Di mana:
λ max = eigen value maksimum
n = ukuran matriks

10
Universitas Kristen Petra
Tabel 2.3. Skala Penilaian Perbandingan Berpasangan
Intensitas
Keterangan
Kepentingan
1 Kedua elemen sama-sama pentingnya
3 Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lain
5 Elemen yang satu lebih penting dari elemen yang lain
7 Elemen yang satu jauh lebih penting daripada elemen yang lain
9 Elemen yang satu mutlak lebih penting daripada elemen yang lain
2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua pertimbangan nilai yang berdekatan
Kebalikan Jika aktivitas j memiliki nilai yang berkebalikan dengan nilai aktivitas i

Perbandingan antara CI dan RI untuk suatu matriks didefinisikan sebagai rasio


𝐶𝐼
konsistensi, CR = 𝑅𝐼. Matriks perbandingan dapat diterima jika nilai rasio
konsistensi (CR) ≤ 0,1.

11
Universitas Kristen Petra

Anda mungkin juga menyukai