Anda di halaman 1dari 2

Konsep Dasar Seni dalam Aset Pendidikan

Menurut Engelhardt, Richard A. (2005) dalam rangka untuk memahami bagaimana cara terbaik untuk
mereformasi sistem pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan, ada beberapa pertanyaan
tertentu yang harus dijawab, seperti;
1. Apa tujuan pendidikan?

2. Peserta didik seperti apakah yang ingin kita hasilkan dalam sistem pendidikan itu?

3. Apa jenis keterampilan yang harus mereka miliki?

Adapun tujuan akhir dari pendidikan adalah untuk menciptakan masyarakat yang kohesif, damai dan
sejahtera. Untuk mencapai hal ini, sistem pendidikan membutuhkan anggota masyarakat yang
termotivasi dan produktif serta menghargai toleransi dan mampu memberikan kontribusi positif bagi
pembangunan sosial-ekonomi negara mereka. Oleh karena itu, sistem pendidikan harus menanamkan
rasa bermasyarakat dan menghargai keragaman budaya dalam peserta didiknya. Selain itu juga
membangun kepercayaan diri, berpikir kreatif, kemampuan inovatif, fleksibilitas dan keterampilan
lainnya yang diperlukan untuk pekerjaan yang berarti di tempat kerja modern kelak. Terkadang terdapat
kecendrungan bahwa pendidikan seni semakin dipromosikan sebagai sarana semakin membawa
kemampuan yang diperlukan dan keterampilan ke dalam sistem pendidikan.

Pendidikan seni adalah cara untuk membentuk sikap dan kepribadian anak agar mempunyai fungsi-
fungsi jiwa yang meliputi fantasi, sensitivitas, kreativitas dan ekspresi. Pendidikan seni bisa menjadikan
otak kanan dan otak kiri berkembang secara baik. Pendidikan seni haruslah dipupuk sejak dini agar
berkembang secara optimal.

Seni dalam Aset pendidikan memiliki peran yang penting untuk menunjang perkembangannya. Banyak
hal yang dapat diperoleh oleh siswa dengan belajar seni, yaitu sebagai berikut :

1. Memberikan fasilitas yang sebesar-besarnya kepada siswa untuk mengekspresikan gagasannya.

2. Melatih imajinasi anak.

3. Memberikan pengalaman estetik dan mampu memberi umpan balik penilaian terhadap suatu karya
seni.

4. Pembinaan sensitivitas serta rasa pada umumnya.

5. Mampu memberikan pembinaan.


6. Mengembangkan kemampuan intelektual, imajinatif, ekspresi, kepekaan kreatif, keterampilan, dan
mengapresiasi terhadap hasil karya seni dan keterampilan dari berbagai wilayah Nusantara dan
mancanegara.

7. Siswa memiliki pengetahuan, pengalaman dan kemauan keras untuk berkarya dan berolah seni, serta
kepekaan artistik sebagai dasar berekspresi pada budaya bangsa.

8. Menumbuhkembangkan sikap profesional, kooperatif, toleransi, dan kepemimpinan.

9. Membina anak-anak untuk menjadi kreatif.

Seni memiliki peran sebagai media pendidikan salah satunya yaitu sebagai alat peraga untuk
memperlancar proses belajar supaya lebih mudah memahaminya. Seni memiliki peranan dalam
pembentukan pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan
anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual
spasial, musikal, linguistik, logik matematik, naturalis serta kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual
dan moral, dan kecerdasan emosional.

Dalam pendidikan seni dan keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut
yang tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan kreasi. Semua ini
diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan teknik berkarya dalam konteks budaya
masyarakat yang beragam.

Contohnya antara lain ramainya pergelaran seni baik berupa show atau pergelaran seni pertunjukan
maupun berupa pameran senirupa, ternyata memberikan arti tersendiri bagi kebersinambungan proses
kependidikan. Nilai-nila kehidupan dan nilai-nilai keilmuan dengan sendirinya menyatu dalam karya-
karya seni yang tersajikan tersebut sebagai pesan moral yang disampaikan sang kreator kepada
audiensnya.

Oleh karena itu, seni merupakan aktifitas permainan, dan melalui permainan kita dapat mendidik anak
dan membina kreatifitasnya sedini mungkin. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa seni bisa
digunakan sebagai alat pendidikan. Dan tak bisa dipungkiri pula bahwa seni selalu ada disekitar kita.

Anda mungkin juga menyukai