Arus dan tegangan bolak – balik adalah arus dan tegangan yang arahnya selalu berubah secara periodic
terhadap waktu
V = Vm sin Ɵ i = im sin Ɵ
V = Vm sin ꙍ t i = im sin ꙍ t
Sumber arus bolak – balik berasal dari generator arus bolak – balik
Vm = Vef . √ 2 im = ief .√ 2
Vm = ½ Vr .π im = ½ ir .π
Nilai yg terukur pada alat ukur Amperemeter dan Voltmeter adalah nilai efektif
CRO berfungsi sebagai alat ukur tegangan maksimum dan frekuensi sumber arus bolak – balik
Vm
A
O A B C D
−Vm
Untuk menghitung Vmaksimum
Pada tombol V/cm CRO misalnya menunjuk angka 10 , maka V maks adalah
Vm = ( … cm ) x ( … V ) = …
Vpp = 2 x Vm
=…
Pada tombol CRO waktu/cm misalnya menunjukkan angka 5 ms ( millisekon ), maka frekuensi sumber
arus bolak – balik adalah
-3
= ( 4 cm )x ( 5 ms ) = 20 ms = 20 x 10 s
1
f =
T
1
=
20.10−3
1000
=
20
= …. Hz
Latihan
a. Jika tombol V/cm = 25 dan jumlah skala ke atas 4 dan ke bawah 4 , maka
Vm =
Vpp =
Jika tombol waktu/cm = 8 dan 1 gelombang terdapat 16 skala, maka frekuensi sumber adalah
T=
1
f = =
T
b. Sebuah genset menghasilkan tegangan sebagai fungsi waktu V = 150 sin 50πt volt
Hitunglah :
Tegangan maksimum
Tegangan puncak
Tegangan efektif
Frekuensi angular ( frekuensi sudut ) = ꙍ
Frekuensi ( f )
Periode ( T )
Tegangan pada saat t = 2 ms
Jawab
Tegangan maksimum
V = Vm sin ꙍt
V = 150 sin 50πt
Vm = 150 volt
Tegangan puncak
Vpp = 2 x Vm = 2 x 150 = 300 V
Tegangan efektif
Vm 150
Vef = = = 75√ 2
√2 √ 2
Frekuensi sudut
V = 150 sin 50πt
ꙍ = 50π
Frekuensi
ꙍ = 2π f
50 π
f=
2π
f = 25 Hz
Periode
1 1 -2
T= = = 4 x 10 sekon
f 25
-3
Tegangan pada saat t = 5 ms = 5 x 10 s
-3
= 150 sin 50 π 5 x10 V
o
= 150 sin ¼ π = 150 sin 45 = 150. ½ √ 2 = 75 √ 2 V
2. Reaktansi
a.Reaktansi Induktif ( XL )
yaitu hambatan inductor pada arus bolak – balik, yg besarnya tergantung pada nilai induktansi diri dan
frekuensi anguler
b.Reaktansi kapasitif ( XC )
yaitu hambatan kapasitor pada arus bolak – balik , yg besarnya tergantung pada kapasitas kapasitor dan
frekuensi anguler
1
XC = XC = reaktansi kapasitif ( ohm = Ω )
ꙍC
c. impedansi ( Z )
V
Z=
i
Contoh
1. Pada rangkaian inductor murni, tegangan maksimum dan frekuensi nya adalah 3 V dan 1,5 MHz.
tentukan
a. Reaktansi induktif dan induktansi inductor yabg diperlukan agar arus maksimumnya 250 µA
b. Arus maksimum yg melalui inductor jika tegangan maks tetap dan frekuensinya diubah
menjadi 15 MHz
Jawab
Diket : Vm = 3 V
6
f = 1,5 MHz = 1,5 x 10 Hz
-6
Dityk : a . XL dan L jika im = 250 µA = 250 x 10 A
b . im jika f = 15 MHz
Jawab
Vm 3 3000000
a. XL = = −6 = = 6/5 x 104 ohm = 12 KΩ
im 250..10 250
XL = 2 π f L6
3 6
12 x 10 = 2 π 1,5 x 10 L
12 x 10 3 -3
L= 6 = 4/π x 10 H = 4/π mH
3 π 10
6 6
b. XL = 2 π f = 2 π 15 x 10 ohm = 30 π 10 Ω
Vm 3 -7 10−1
im= = = 1/π x 10 A = µA
XL 30. π 106 π
Rangkaian listrik arus bolak – balik
Terdiri dari sebuah resistor yang dihubungkan dengan sumber arus bolak – balik
Diagram fasor I V ꙍt
~
Antara V dan I adalah sama sudut fasenya atau sefase
V = Vm sin ꙍt
i = im sin ꙍt
V=IR
V/i
t
: grafik tegangan (V) : grafik kuat arus
~
Pada rangkaian induktif, terdapat beda sudut fase sebesar π/2 rad atau 90 o yaitu tegangan yang
medahului terhadap kuat arusnya.
V = Vm sin ( ꙍt + π/2 )
I = im sin ꙍt
V = i. XL
V/i
: grafik tegangan(V) : grafik kuat arus(i)
C Diagram fasor
~ V
Pada rangkaian kapasitif juga terjadi beda sudut fase sebesar π/2 atau 90 o, tetapi kuat arus yang
mendahului terhadap tegangannya
V = Vm sin ꙍt
I = im sin ( ꙍt + π/2 )
V = I. XC
:grafik V : grafik i
d. Rangkaian R – L seri
R L Diagram fasor
V XL Z
VL
~ VR
R
V = V 2R +V 2L
√ Z = R2 + X 2L
√
V = i. Z
e. Rangkaian R – C seri
R C
Diagram fasor
R
VR
~ XC Z V
VC
V = V 2R +V 2C
√ Z = R2 + X 2C
√
V = i. Z
f. Rangakian R – L – C seri
R L C
~ V
Diagram fasor
XL
VL
Z
V
R
VR
VC Xc
V = V 2R +(V L−V C )2 2
√ Z= √ R +( X L −X C )2
V= iZ
g. Resonansi
Ada 3 kemungkinan :
Resonansi ????
Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda karena benda lain bergetar
2,frekuensi kelipatannya
XL = XC
1
ꙍL=
ꙍC
1
2 π fL=
2 πfC
1
f2 =
4 ππ LC
1 1
f =
2π √ LC
h. Daya listrik
P = V. i .cos Ɵ