Anda di halaman 1dari 11

Materi : RANGKAIAN ARUS BOLAK - BALIK

1. Arus dan Tegangan bolak – balik

Arus dan tegangan bolak – balik adalah arus dan tegangan yang arahnya selalu berubah secara periodic
terhadap waktu

V = Vm sin Ɵ i = im sin Ɵ

V = Vm sin ꙍ t i = im sin ꙍ t

Sumber arus bolak – balik berasal dari generator arus bolak – balik

Hubungan Nilai efektif, nilai maksimum dan nilai rata – rata

Vm = Vef . √ 2 im = ief .√ 2

Vm = ½ Vr .π im = ½ ir .π

Nilai yg terukur pada alat ukur Amperemeter dan Voltmeter adalah nilai efektif

Untuk mengukur nilai maksimum digunakan CRO ( Chatode Ray Osciloscop).

CRO berfungsi sebagai alat ukur tegangan maksimum dan frekuensi sumber arus bolak – balik

Pada CRO terdapat layar / monitor , contohnya sbb:

Vm

A
O A B C D

−Vm
 Untuk menghitung Vmaksimum

Dari titik O ke titik Vm ada …. Skala

Pada tombol V/cm CRO misalnya menunjuk angka 10 , maka V maks adalah

Vm = banyaknya skala x angka pd tombol

Vm = ( … cm ) x ( … V ) = …

Dari Vm ke – Vm disebut tegangan puncak ke puncak Vpp

Vpp = 2 x Vm

=…

 Untuk menentukan frekuensi

Dalam 1 gelombang ( dari O ke B ) terdapat … skala

Pada tombol CRO waktu/cm misalnya menunjukkan angka 5 ms ( millisekon ), maka frekuensi sumber
arus bolak – balik adalah

T = banyaknya skala x anhka pada tombol

-3
= ( 4 cm )x ( 5 ms ) = 20 ms = 20 x 10 s

1
f =
T

1
=
20.10−3

1000
=
20

= …. Hz

Latihan

a. Jika tombol V/cm = 25 dan jumlah skala ke atas 4 dan ke bawah 4 , maka

Vm =

Vpp =

Jika tombol waktu/cm = 8 dan 1 gelombang terdapat 16 skala, maka frekuensi sumber adalah

T=
1
f = =
T

b. Sebuah genset menghasilkan tegangan sebagai fungsi waktu V = 150 sin 50πt volt
Hitunglah :
 Tegangan maksimum
 Tegangan puncak
 Tegangan efektif
 Frekuensi angular ( frekuensi sudut ) = ꙍ
 Frekuensi ( f )
 Periode ( T )
 Tegangan pada saat t = 2 ms

Jawab

 Tegangan maksimum
V = Vm sin ꙍt
V = 150 sin 50πt
Vm = 150 volt
 Tegangan puncak
Vpp = 2 x Vm = 2 x 150 = 300 V
 Tegangan efektif
Vm 150
Vef = = = 75√ 2
√2 √ 2
 Frekuensi sudut
V = 150 sin 50πt
ꙍ = 50π
 Frekuensi
ꙍ = 2π f
50 π
f=

f = 25 Hz
 Periode
1 1 -2
T= = = 4 x 10 sekon
f 25
-3
 Tegangan pada saat t = 5 ms = 5 x 10 s

V = 150 sin 50πt

-3
= 150 sin 50 π 5 x10 V
o
= 150 sin ¼ π = 150 sin 45 = 150. ½ √ 2 = 75 √ 2 V

2. Reaktansi

Reaktansi merupakan hambatan pada rangkaian arus bolak – balik

Reaktansi terdiri dari

a.Reaktansi Induktif ( XL )

yaitu hambatan inductor pada arus bolak – balik, yg besarnya tergantung pada nilai induktansi diri dan
frekuensi anguler

XL = ꙍ L ꙍ = kecepatan sudut atau frekuensi anguler

L = induktansi diri atau induktansi inductor

XL = reaktansi induktif ( ohm = Ω )

b.Reaktansi kapasitif ( XC )

yaitu hambatan kapasitor pada arus bolak – balik , yg besarnya tergantung pada kapasitas kapasitor dan
frekuensi anguler

1
XC = XC = reaktansi kapasitif ( ohm = Ω )
ꙍC

c. impedansi ( Z )

yaitu hambatan total pada rangkaian arus bolak – balik .

V
Z=
i

Contoh
1. Pada rangkaian inductor murni, tegangan maksimum dan frekuensi nya adalah 3 V dan 1,5 MHz.
tentukan
a. Reaktansi induktif dan induktansi inductor yabg diperlukan agar arus maksimumnya 250 µA
b. Arus maksimum yg melalui inductor jika tegangan maks tetap dan frekuensinya diubah
menjadi 15 MHz

Jawab

Diket : Vm = 3 V

6
f = 1,5 MHz = 1,5 x 10 Hz

-6
Dityk : a . XL dan L jika im = 250 µA = 250 x 10 A

b . im jika f = 15 MHz

Jawab

Vm 3 3000000
a. XL = = −6 = = 6/5 x 104 ohm = 12 KΩ
im 250..10 250

XL = 2 π f L6
3 6
12 x 10 = 2 π 1,5 x 10 L

12 x 10 3 -3
L= 6 = 4/π x 10 H = 4/π mH
3 π 10

6 6
b. XL = 2 π f = 2 π 15 x 10 ohm = 30 π 10 Ω

Vm 3 -7 10−1
im= = = 1/π x 10 A = µA
XL 30. π 106 π
Rangkaian listrik arus bolak – balik

a. Rangkaian hambatan murni

Terdiri dari sebuah resistor yang dihubungkan dengan sumber arus bolak – balik

Diagram fasor I V ꙍt

~
Antara V dan I adalah sama sudut fasenya atau sefase

Pesamaan tegangan dan arus sesaatnya adalah

V = Vm sin ꙍt

i = im sin ꙍt

V=IR

V/i

t
: grafik tegangan (V) : grafik kuat arus

b. Rangkaian Induktor murni

Terdiri dari sebuah inductor/kumparan pada rangkaian arus bolak – balik


L Diagram fasor
V

~
Pada rangkaian induktif, terdapat beda sudut fase sebesar π/2 rad atau 90 o yaitu tegangan yang
medahului terhadap kuat arusnya.

Persamaan tegangan dan kuat arus adalah sbb:

V = Vm sin ( ꙍt + π/2 )

I = im sin ꙍt

V = i. XL

V/i
: grafik tegangan(V) : grafik kuat arus(i)

c. Rangkaian kapasitor murni

Terdiri dari sebuah kapasitor pada rangkaian arus bolak – balik

C Diagram fasor

~ V

Pada rangkaian kapasitif juga terjadi beda sudut fase sebesar π/2 atau 90 o, tetapi kuat arus yang
mendahului terhadap tegangannya

Persamaan kuat arus dan tegangan sbb:

V = Vm sin ꙍt

I = im sin ( ꙍt + π/2 )

V = I. XC

:grafik V : grafik i
d. Rangkaian R – L seri

R L Diagram fasor
V XL Z
VL

~ VR
R

persamaan tegangan total dan persamaan impedansi

V = V 2R +V 2L
√ Z = R2 + X 2L

V = i. Z

e. Rangkaian R – C seri
R C
Diagram fasor

R
VR

~ XC Z V
VC

Persamaan tegangan total dan persamaan impedansi

V = V 2R +V 2C
√ Z = R2 + X 2C

V = i. Z

f. Rangakian R – L – C seri

R L C

~ V

Diagram fasor
XL
VL
Z
V

R
VR
VC Xc

Persamaan tegangan total dan impedansi

V = V 2R +(V L−V C )2 2
√ Z= √ R +( X L −X C )2

V= iZ

g. Resonansi

Lihat diagram fasor impedansi rangkaian R – L – C

Ada 3 kemungkinan :

1, XL ¿XC → sifatnya induktif


2, XL ¿ XC → sifatnya kapasitif

3, XL = XC→ terjadi resonansi

Resonansi ????

Resonansi adalah ikut bergetarnya suatu benda karena benda lain bergetar

Syaratnya : 1. Frekuensi sama

2,frekuensi kelipatannya

XL = XC

1
ꙍL=
ꙍC

1
2 π fL=
2 πfC

1
f2 =
4 ππ LC

1 1
f =
2π √ LC

h. Daya listrik

Daya sesungguhnya pada rangkaian arus bolak – balik

P = V. i .cos Ɵ

Cos Ɵ = factor daya

Untuk menentukan Ɵ dapat dilihat dari diagram fasor diatas

Anda mungkin juga menyukai