Anda di halaman 1dari 7

1.8.

Rangkaian Arus Dan Tegangan Listrik Bolak-Balik


Rangkaian arus bolak-balik memiliki komponen besaran-besarannya yang ditinjau secara
vektor, tetapi juga pada adanya perbedaan fase antara arus dan tegangannya.
1.8.1. Rangkaian Resistor

Rangkaian resistif adalah rangkaian yang hanya mengandung hambatan (R) saja.
Perhatikan gambar berikut.

Gambar 1.8.a. rangkaian resistor dan grafik arus ,tegangan sebagai fungsi waktu.

Pada rangkaian ini V dan i memiliki fase yang sama, artinya i dan V mencapai harga 0 dan
maksimum bersama-sama.

Gambar 1.8.b. Fasor diagram resistor

Diagram fasor pada rangkaian resistif ditunjukkan pada gambar diatas.

Besarnya kuat arus yang melalui hambatan dapat dinyatakan dari hukum Ohm yaitu :
Jika    

maka I= Imax sin ωt

DAYA
Daya sesaat = v . i = V M . I M Sin2 ω t
VM . IM
⋅[ 1 − Cos 2 ω t ]
= 2
V M . I M V M IM
− Cos 2 ω t
= 2 2
VM . IM
Dengan demikian maka daya mempunyai komponen yang konstan 2 dan komponen
VM . IM
Cos 2 ω t
fluktuasi 2 untuk cycle yang lengkap harga rata – rata dari
VM . IM
Cos 2 ω t
2 adalah nol.
Jadi daya untuk seluruh cycle :
VM . IM V2 IM
= x
2 √2 √ 2
P = V X I watt
V = adalah VRMS
I = adalah VRMS

Dari gambar berikut ini akan tampak bahwa tidak ada bagian dari cycle daya yang menjadi
negatif dengan kata lain pada rangkaian tahanan, daya tidak pernah nol. Ini terjadi karena V RMS
dan IRMS selalu bersamaan positif atau negatif sehingga dihasilkan selalu harga positif.
1.8.2. Rangkaian induktor.

Rangkaian induktif adalah rangkaian yang hanya terdiri atas induktor (kumparan) dengan
mengabaikan hambatan pada kawat kumparan. Bagan rangkaian induktif ditunjukkan pada
gambar berikut.

Gambar 1.8.2.a rangkaian inductor

Besarnya tegangan pada ujung-ujung induktor sama dengan tegangan sumber, sehingga berlaku :

VL = V = Vmax sin ωt

IL =  sin (ωt – )

jika sin (ωt – ) = ± 1    maka   = Imax

IL = Imax sin (ωt – )     atau     IL = Imax sin (ωt – 90o)

Apabila kita lihat antara persamaan IL (kuat arus dalam induktor) dengan V (tegangan
sumber) terlihat bahwa arus listrik dengan tegangan listrik terjadi selisih sudut fase sebesar 90o

atau  di mana kuat arus ketinggalan terhadap tegangan dengan selisih sudut fase 90o.

Perbedaan fase antara kuat arus dan tegangan pada induktor dapat digambarkan dengan diagram
fasor sebagai berikut :
Gambar 1.8.2.b. grafik arus dan tegangan serta fasor diagram pada inductor murni

Apabila kita perhatikan persamaan = Imax identik dengan I = pada hukum Ohm, di
mana ωL merupakan suatu hambatan yang disebut dengan reaktansi induktif yang diberi
lambang XL yang besarnya dinyatakan :

XL = ωL = 2πƒL

di mana :

XL= reaktansi induktif (kumparan) (ohm) atau Ω)


L = induktansi inductor ( Henry)atau H

ω   = sudut/anguler dalam Rad/det

f = frekwensi dalam Hertz (Hz)

Dalam rangkaian induktor jika I menyatakan kuat arus yang mengalir pada induktor, XL
menyatakan reaktansi induktif, Vmax menyatakan tegangan maksimum, dan Vef menyatakan
tegangan efektif tegangan sumber arus AC berlaku hubungan :

DAYA
Daya sesaat : P = V . i
= V M I M Sin ω t Sin ( ω t−π /2 )
= −V M I M Sin ω t Cos ω t
V I
− M M Sin 2 ω t
= 2

Daya untuk seluruh cycle ”



1
P= V M I M ∫ Sin 2 ω t dt=0
2 0
1
∴ P MAX sesaat = VM IM
2

Gambar 1.8.2.c Grafik gelombang daya apada induktor

1.8.3. Rangkaian Kapasitor

Dalam suatu rangkaian arus AC yang terdiri atas kapasitor mempunyai sifat bahwa antara
tegangan dan arus memiliki beda fase, di mana arus mendahului tegangan dengan beda sudut

sebesar 90o atau

Gambar 1.8.3 a. rangakaian kapsitor


Besarnya kuat arus listrik yang mengalir dalam kapasitor dapat dinyatakan dengan laju
perpindahan muatan listrik pada keping kapasitor tersebut yang dinyatakan :

I =  di mana q = CV, sehingga

I =  = CVmax   = cos ωt = CVmax cos ωt

Dimana cos ωt = sin (ωt + 90o) = sin (ωt +  )

Maka I = wC Vmax sin (ωt + )= sin (ωt +  )

Jika sin (ωt +  ) = ± 1 maka Imax = . Hal ini identik dengan hukum Ohm bahwa I = . Di

mana identik dengan sebuah hambatan yang disebut dengan reaktansi kapasitif yang
dilambangkan XC yang besarnya dinyatakan :

di mana :

XC = reaktansi induktif (Ohm = Ω)


C = kapasitas kapasitor (Farad = F)
ω = frekuensi anguler/sudut (rad/s)
f = frekuensi linier (Hertz = Hz)

Dalam rangkaian kapasitor pada arus AC mempunyai sifat bahwa arus mendahului tegangan

dengan beda sudut fase sebesar 90o atau dan berlaku hubungan :

Imax =
Gambar 1.8.3.b Grafik arus dan tegangan serta diagram fasor kapasitor
0
P sesaat = v.I = V M Sin ω t × I M Sin ω t ( ω t +90 )
1
V M . I M Sin ω t . Cos ω t = V M . I M Sin 2 ω t
= 2

1
V M I M ∫ Sin 2 ω t dt=0
Daya untuk seluruh cycle =
2 0

Gambar 1.8.3.c grafik gelombang daya kapasitor

V M .IM
∴ H arg a max imum daya sesaat :
2

Anda mungkin juga menyukai