Kegiatan Ekstrakurikuler Terstruktur Dan Tidak Terstruktur
Kegiatan Ekstrakurikuler Terstruktur Dan Tidak Terstruktur
Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga,
pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu
sendiri.
Umumnya pembina atau pembimbing adalah guru MA. BAHRUL ULUM sendiri walau tidak tertutup
kemungkinan bahwa menggunakan pembina yang bukan guru
Setiap kegiatan siswa umumnya harus diawasi dan dipertanggungjawabkan oleh OSIS, tak terkecuali
kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler harus memiliki anggota yang cukup agar dapat menjalankan kegiatannya
dengan baik. Jumlah anggota ini berbeda untuk setiap kegiatan ekstrakurikuler tergantung pada
besarnya kegiatan tersebut
Pembagian ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler (ekskul) di MA. Bahrul Ulum dibagi menjadi beberapa jenis yaitu ekskul olahraga, seni,
hobi, penalaran, dan Cinta Bangsa dan Tanah Air atau lebih sering disingkat sebagai CBTA. Pembagian ini
didasarkan pada beberapa hal yaitu seksi yang mengurus kegiatan tersebut. Bila pada ekskul olahraga,
maka seksi olahraga OSIS merupakan pengurusnya. Hal ini berlaku untuk ekskul jenis lainnya.
Manfaat, fungsi dan tujuan diadakannya kegiatan ekskul baik di Madarasah adalah sebagai wadah
penyaluran hobi, minat dan bakat para siswa secara positif yang dapat mengasah kemampuan, daya
kreativitas, jiwa sportivitas, meningkatkan rasa percaya diri, dan lain sebagainya.
EKSKUL TERTSRUKTUR ( TS )
F. EKSTRAKURIKULER PRAMUKA
Praja Muda Karana, salah satu ekskul yang mengasah kemampuan para pesertanya dalam
mempertahankan hidup serta mengenal lingkungan alam sekitar mereka.
Berikut ini adalah ketentuan moral atau janji bagi pramuka (praja muda karana) siaga yang terdiri dari
dwi satya dan dwi dharma :
Dwisatya
Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut
aturan keluarga
Setiap hari berbuat kebaikan
Dwidharma
Berikut ini adalah janji atau ketentuan moral bagi pramuka (praja muda karana) penggalang yaitu tri
satya yang terdiri dari tiga butir :
Trisatya
Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila
Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
Menepati dasadharma
Dasadharma
Pramuka itu:
KOMPUTER
Ekskul Komputer adalah salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang bisa diikuti oleh para siswa/i SD
Pemuda Bangsa. Seperti halnya ekskul yang lain, kegiatannya dilaksanakan pada hari Minggu mulai
pukul 08.00 s.d 10.00 WIB
Pengenalan Komputer
Paint
Microsoft Word
Microsoft Excel
Powerpoint
Pengenalan Hardware
Pengenalan Internet
Trouble Shooting Komputer
PIK - R
PIK Remaja adalah suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga
Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan
konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga.
Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja
merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Masa
remaja seperti ini oleh Bank Dunia disebut sebagai masa transisi kehidupan remaja. Transisi kehidupan
remaja oleh Bank Dunia dibagi menjadi 5 hal (Youth Five Life Transitions). Transisi kehidupan yang
dimaksud menurut Progress Report World Bank adalah:
Program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dilaksanakan berkaitan
dengan bidang kehidupan yang kelima dari transisi kehidupan remaja dimaksud, yakni mempraktekkan
hidup secara sehat (practice healthy life). Empat bidang kehidupan lainnya yang akan dimasuki oleh
remaja sangat ditentukan oleh berhasil tidaknya remaja mempraktekkan kehidupan yang sehat. Dengan
kata lain apabila remaja gagal berperilaku sehat, kemungkinan besar remaja yang bersangkutan akan
gagal pada empat bidang kehidupan yang lain.
Dari data-data yang berkaitan dengan gambaran perilaku sehat remaja, khususnya yang
berhubungan dengan risiko TRIAD KRR (Seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS), tampaknya sebagian remaja
Indonesia berperilaku tidak sehat. Perilaku tidak sehat tersebut seperti terlihat pada data berikut ini :
SEKSUALITAS
Berdasarkan Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI, 2002-2003) didapatkan bahwa
remaja mengatakan mempunyai teman yang pernah berhubungan seksual pada usia 14-19 tahun
(perempuan 34,7%, laki-laki 30,9%), sedangkan usia 20-24 tahun (perempuan 48,6%, laki-laki 46,5%).
Dari penelitian yang dilakukan oleh Wimpie Pangkahila tahun 1996 terhadap 633 pelajar SLTA di Bali,
didapatkan bahwa 27% remaja laki-laki dan 18% remaja perempuan mempunyai pengalaman
berhubungan seks pra nikah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang tahun 2001
didapatkan 27% remaja laki-laki dan 9% remaja perempuan di Medan mengatakan sudah melakukan
hubungan seks.
Faktor yang paling mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seksual (3 x lebih besar) adalah:
3). Mempunyai teman yang mempengaruhi atau mendorong untuk melakukan seks pranikah
Aborsi
Berdasarkan data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI, Rakyat Merdeka, tahun 2006) yang
merujuk pada data Terry Hull dkk. (1993) dan Utomo dkk. (2001) didapatkan bahwa 2,5 juta perempuan
pernah melakukan aborsi per tahun, 27% (± 700 ribu) dilakukan oleh remaja, dan sebagian besar
dilakukan dengan cara tidak aman. Sekitar 30-35% aborsi ini adalah penyumbang kematian ibu (307/100
ribu kelahiran) dan tercatat bahwa Angka Kematian Ibu (Mother Mortality Rate) di Indonesia adalah 10
kali lebih besar dari Singapura.
NARKOBA
Berdasarkan data BNN 2004, menunjukan bahwa 1,5% dari jumlah penduduk Indonesia (3.2 juta jiwa)
adalah pengguna narkoba. Dari jumlah tersebut, 78% diantaranya adalah remaja usia 20-29 tahun.
Secara kumulatif jumlah kasus AIDS sampai dengan September 2009 sebesar 18.442 kasus. Berdasarkan
cara penularannya secara kumulatif dilaporkan antara lain melalui heteroseksual 49,7%, IDU 40,7%,
homoseksual 3,4%, perinatal 2,5%, transfusi darah 0,1%, dan tidak diketahui 3,7%. Menurut 4
golongan usia tertinggi adalah usia 20-29 tahun sebanyak 49,6%, usia 30-39 tahun 29,8%, usia 40-49
tahun 8,7%, usia 15-19 tahun 3,0%. Perbandingan persentase kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan
adalah 74,5% : 25,5% atau 3 : 1.
Untuk merespon permasalahan remaja tersebut, Pemerintah (cq. BKKBN) telah melaksanakan
dan mengembangkan program PKBR yang diarahkan untuk mewujudkan Tegar Remaja dalam rangka
Tegar Keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Ciri-ciri Tegar Remaja adalah
remaja yang menunda usia pernikahan, remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko TRIAD KRR
(Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS), bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta
menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.
Upaya untuk mewujudkan remaja Indonesia melalui program PKBR sesuai dengan konsep Tegar Remaja
tersebut akan diupayakan melalui strategi Tegar Remaja.
Sasaran (audience)
Sasaran yang terkait dengan pembentukan, pengembangan, pengelolaan, pelayanan dan pembinaan PIK
Remaja, sebagai berikut:
a. Pembina
Pembina PIK Remaja adalah seseorang yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masalah-
masalah remaja ( Dalam hal ini Kepala Madrasah menunjuk 1 orang guru sebagao Pembina PI-R di
Madrasah )
Pengelola PIK Remaja adalah Siswa - Siswi yang punya komitmen dan mengelola langsung PIK Remaja
serta telah mengikuti pelatihan dengan mempergunakan modul dan kurikulum standard yang telah
disusun oleh BKKBN atau yang sejenis. Pengelola PIK Remaja terdiri dari Ketua, Bidang Administrasi,
Bidang Program dan Kegiatan, Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup PIK Remaja meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi PKBR, Pendewasaan Usia
Perkawinan, Keterampilan Hidup (Life Skills), pelayanan konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan
dukungan, dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya sesuai dengan ciri dan minat remaja.
CIRI-CIRI TAHAPAN
5) Keterampilan advokasi
5) Keterampilan advokasi
Upacara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang di instansi kantor pemerintah
untuk memperingati sesuatu atau karena diadakan acara tertentu. Contoh : Upacara peringatan HUT
kemerdekaan Republik Indonesia, Upacara hari ibu, Upacara serah terima jabatan, dan lain sebagainya.
Upacara khusus adalah upacara yang dilaksanakan secara khusus tanpa membutuhkan kehadiran
pejabat dan memiliki tata urutan upacara yang tidak harus lengkap. Contoh : kegiatan apel, laporan
serah terima jabatan, dll
TUS atau tata upacara sipil memiliki tujuan untuk mengingkatkan kedisiplinan baik untuk pembinaan
disiplin pejabat, pegawai, dan lain sebagainya
1. Persiapan Upacara
2. Pelaksanaan Upacara
Ketua pelaksana atau penanggung jawab lapor ke pembina upacara bahwa upacara siap mulai
Pembawa upacara mengatakan upacara segera dimulai, pembina upacara memasuki tempat
upacara.
Pemimpin menyiapkan barisan sebelum pembina tiba.
Pembina memasuki lokasi upacara diantar penanggung jawab
Penghormatan umum kepada pembina upacara dipimpinoleh pemimpin upacara
Pemimpin upacara lapor kepada pembina upacara bahwa upacara siap dimulai
Penaikan bendera merah-putih oleh petugas
Setelah bendera siap lakukan penghormatan kepada bendera
Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara
Pembacaan teks pancasila
Pembacaan UUD 1945
Pembacaan teks lain sesuai acara
Amanat pembina upacara, barisan diistirahatkan. Siapkan jika telah selesai
Pembacaan Doa
Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesaI
Penghormatan umum kepada pembina upacara oleh pemimpin upacara
Pembina upacara meninggalkan tempat upacara dan diluar lokasi disambut penanggungjawab /
ketua panitia
Pemimpin upacara mengembalikan komando ke pemimpin barisan lalu menginggalkan tempat
upacara
Pemimpin barisan membubarkan barisan