Anda di halaman 1dari 7

KEGIATAN EKSTRAKURIKULER TERSTRUKTUR DAN TIDAK TERSTRUKTUR

DI LEMBAGA MADRASAH ALIYAH BAHRUL ULUM


2015- 2016
Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan siswa sekolah di luar jam belajar kurikulum
standar. Kegiatan-kegiatan ini ada pada setiap jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai universitas.
Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar siswa dapat mengembangkan kepribadian, bakat, dan
kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara swadaya dari
pihak sekolah maupun siswa-siswi itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam pelajaran sekolah.

Kegiatan dari ekstrakurikuler ini sendiri dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga,
pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari siswa-siswi itu
sendiri.

Kegiatan Ekstrakurikuler (biasa disingkat sebagai "ekskul") merupakan kegiatan penunjang


kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler berlangsung di luar dari jam belajar dan umumnya
berlangsung setelah jam pelajaran telah usai

Syarat suatu kegiatan ekstrakurikuler dibentuk

Terdapat beberapa syarat yang mendasari pembentukan ekstrakurikuler yaitu:

Ø      Adanya pembina atau pembimbing dalam ekstrakurikuler tersebut.

Umumnya pembina atau pembimbing adalah guru MA. BAHRUL ULUM sendiri walau tidak tertutup
kemungkinan bahwa menggunakan pembina yang bukan guru

Ø      Adanya seksi OSIS yang mengurusi ekstrakurikuler tersebut.

Setiap kegiatan siswa umumnya harus diawasi dan dipertanggungjawabkan oleh OSIS, tak terkecuali
kegiatan ekstrakurikuler.

Ø      Memiliki sejumlah anggota

Kegiatan ekstrakurikuler harus memiliki anggota yang cukup agar dapat menjalankan kegiatannya
dengan baik. Jumlah anggota ini berbeda untuk setiap kegiatan ekstrakurikuler tergantung pada
besarnya kegiatan tersebut

Ø      Disetujui oleh sekolah

Dalam hal ini, disetujui oleh Kepala Sekolah dan guru-guru

Pembagian ekstrakurikuler

Ekstrakurikuler (ekskul) di MA. Bahrul Ulum dibagi menjadi beberapa jenis yaitu ekskul olahraga, seni,
hobi, penalaran, dan Cinta Bangsa dan Tanah Air atau lebih sering disingkat sebagai CBTA. Pembagian ini
didasarkan pada beberapa hal yaitu seksi yang mengurus kegiatan tersebut. Bila pada ekskul olahraga,
maka seksi olahraga OSIS merupakan pengurusnya. Hal ini berlaku untuk ekskul jenis lainnya.

Manfaat, fungsi dan tujuan diadakannya kegiatan ekskul baik di Madarasah adalah sebagai wadah
penyaluran hobi, minat dan bakat para siswa secara positif yang dapat mengasah kemampuan, daya
kreativitas, jiwa sportivitas, meningkatkan rasa percaya diri, dan lain sebagainya.
EKSKUL TERTSRUKTUR ( TS )

A. EKSTRAKURIKULER / EKSKUL OLAHRAGA

 Sepak Bola / Futsal


 Volly

B. EKSTRAKURIKULER/EKSKUL SENI BELA DIRI

 Silat ( Setia Hati )

C. EKSTRAKURIKULER / EKSKUL SENI MUSIK

 Band Islami ( Musik Religi )

D. EKSTRAKURIKULER / EKSKUL SENI QIROAH

 Qiroah dan tartil

E. EKSTRAKURIKULER / EKSKUL SENI KALIGRAFI

 Hias dan Khot

F. EKSTRAKURIKULER PRAMUKA

Praja Muda Karana, salah satu ekskul yang mengasah kemampuan para pesertanya dalam
mempertahankan hidup serta mengenal lingkungan alam sekitar mereka.

Pramuka Siaga Indonesia

Berikut ini adalah ketentuan moral atau janji bagi pramuka (praja muda karana) siaga yang terdiri dari
dwi satya dan dwi dharma :

Dwisatya

Aku berjanji akan bersungguh sungguh :

 Menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menurut
aturan keluarga
 Setiap hari berbuat kebaikan

Dwidharma

 Siaga itu menurut ayah bundanya.


 Siaga itu berani dan tidak putus asa.

Pramuka Penggalang Indonesia

Berikut ini adalah janji atau ketentuan moral bagi pramuka (praja muda karana) penggalang yaitu tri
satya yang terdiri dari tiga butir :

Trisatya

 Demi kehormatanku, aku berjanji akan bersungguh sungguh menjalankan kewajibanku terhadap
Tuhan Yang Maha Esa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjalankan Pancasila
 Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
 Menepati dasadharma

Pramuka Penegak Indonesia


Berikut ini adalah janji atau ketentuan moral bagi pramuka (praja muda karana) penegak yaitu dasa
dharma yang terdiri dari tiga butir :

Dasadharma

Pramuka itu:

 Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa


 Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia
 Patriot yang sopan dan ksatria.
 Patuh dan suka bermusyawarah
 Rela menolong dan tabah
 Rajin, terampil, dan gembira
 Hemat, cermat, dan bersahaja
 Disiplin, berani, dan setia
 Bertanggung jawab dan dapat dipercaya
 Suci dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan

F. EKSTRAKURIKULER LAINNYA ( TTS)

KOMPUTER

Ekskul Komputer adalah salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang bisa diikuti oleh para siswa/i SD
Pemuda Bangsa. Seperti halnya ekskul yang lain, kegiatannya dilaksanakan pada hari Minggu mulai
pukul 08.00 s.d 10.00 WIB

Materi yang diajarkan dalam ekskul komputer antara lain :

 Pengenalan Komputer
 Paint
 Microsoft Word
 Microsoft Excel
 Powerpoint
 Pengenalan Hardware
 Pengenalan Internet
 Trouble Shooting Komputer

PIK - R

PIK Remaja  adalah suatu wadah kegiatan program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga
Bagi Remaja) yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan pelayanan informasi dan
konseling kesehatan reproduksi serta penyiapan kehidupan berkeluarga.

Masa remaja merupakan masa peralihan dari anak-anak ke masa dewasa. Kehidupan remaja
merupakan kehidupan yang sangat menentukan bagi kehidupan masa depan mereka selanjutnya. Masa
remaja seperti ini oleh Bank Dunia disebut sebagai masa transisi kehidupan remaja. Transisi kehidupan
remaja oleh Bank Dunia dibagi menjadi 5 hal (Youth Five Life Transitions). Transisi kehidupan yang
dimaksud menurut Progress Report World Bank adalah:

Melanjutkan sekolah (continue learning)

Mencari pekerjaan (start working)

Memulai kehidupan berkeluarga (form families)

Menjadi anggota masyarakat (exercise citizenship)


Mempraktekkan hidup sehat (practice healthy life).

Program PKBR (Penyiapan Kehidupan Berkeluarga Bagi Remaja) yang dilaksanakan berkaitan
dengan bidang kehidupan yang kelima dari transisi kehidupan remaja dimaksud, yakni mempraktekkan
hidup secara sehat (practice healthy life). Empat bidang kehidupan lainnya yang akan dimasuki oleh
remaja sangat ditentukan oleh berhasil tidaknya remaja mempraktekkan kehidupan yang sehat. Dengan
kata lain apabila remaja gagal berperilaku sehat, kemungkinan besar remaja yang bersangkutan akan
gagal pada empat bidang kehidupan yang lain.

Dari data-data yang berkaitan dengan gambaran perilaku sehat remaja, khususnya yang
berhubungan dengan risiko TRIAD KRR (Seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS), tampaknya sebagian remaja
Indonesia berperilaku tidak sehat. Perilaku tidak sehat tersebut seperti terlihat pada data berikut ini :

SEKSUALITAS

Seks Pra Nikah

Berdasarkan Survey Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI, 2002-2003) didapatkan bahwa
remaja mengatakan mempunyai teman yang pernah berhubungan seksual pada usia 14-19 tahun
(perempuan 34,7%, laki-laki 30,9%), sedangkan usia 20-24 tahun (perempuan 48,6%, laki-laki 46,5%).
Dari penelitian yang dilakukan oleh Wimpie Pangkahila tahun 1996 terhadap 633 pelajar SLTA di Bali,
didapatkan bahwa 27% remaja laki-laki dan 18% remaja perempuan mempunyai pengalaman
berhubungan seks pra nikah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Situmorang tahun 2001
didapatkan 27% remaja laki-laki dan 9% remaja perempuan di Medan mengatakan sudah melakukan
hubungan seks.

Faktor yang paling mempengaruhi remaja untuk melakukan hubungan seksual (3 x lebih besar) adalah:

1). Teman sebaya yaitu mempunyai pacar; 

2). Mempunyai teman yang setuju dengan hubungan seks pranikah; 

3). Mempunyai teman yang mempengaruhi atau mendorong untuk melakukan seks pranikah

(Analisa Lanjut SKRRI, 2003).

Aborsi 

Berdasarkan data Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI, Rakyat Merdeka, tahun 2006) yang
merujuk pada data Terry Hull dkk. (1993) dan Utomo dkk. (2001) didapatkan bahwa 2,5 juta perempuan
pernah melakukan aborsi per tahun, 27% (± 700 ribu) dilakukan oleh remaja, dan sebagian besar
dilakukan dengan cara tidak aman. Sekitar 30-35% aborsi ini adalah penyumbang kematian ibu (307/100
ribu kelahiran) dan tercatat bahwa Angka Kematian Ibu (Mother Mortality Rate) di Indonesia adalah 10
kali lebih besar dari Singapura.

NARKOBA

Berdasarkan data BNN 2004, menunjukan bahwa 1,5% dari jumlah penduduk Indonesia (3.2 juta jiwa)
adalah pengguna narkoba. Dari jumlah tersebut, 78% diantaranya adalah remaja usia 20-29 tahun.

HIV dan AIDS 

Secara kumulatif jumlah kasus AIDS sampai dengan September 2009 sebesar 18.442 kasus. Berdasarkan
cara penularannya secara kumulatif dilaporkan antara lain melalui heteroseksual 49,7%, IDU 40,7%,
homoseksual 3,4%, perinatal 2,5%, transfusi darah 0,1%, dan tidak diketahui 3,7%. Menurut 4
golongan usia tertinggi adalah usia 20-29 tahun sebanyak 49,6%, usia 30-39 tahun 29,8%, usia 40-49
tahun 8,7%, usia 15-19 tahun 3,0%. Perbandingan persentase kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan
adalah 74,5% : 25,5% atau 3 : 1.

Untuk merespon permasalahan remaja tersebut, Pemerintah (cq. BKKBN) telah melaksanakan
dan mengembangkan program PKBR yang diarahkan untuk mewujudkan Tegar Remaja dalam rangka
Tegar Keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Ciri-ciri Tegar Remaja adalah
remaja yang menunda usia pernikahan, remaja yang berperilaku sehat, terhindar dari risiko TRIAD KRR
(Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS), bercita-cita mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera serta
menjadi contoh, model, idola dan sumber informasi bagi teman sebayanya.

Upaya untuk mewujudkan remaja Indonesia melalui program PKBR sesuai dengan konsep Tegar Remaja
tersebut akan diupayakan melalui strategi Tegar Remaja.

SASARAN DAN RUANG LINGKUP

Sasaran (audience)

Sasaran yang terkait dengan pembentukan, pengembangan, pengelolaan, pelayanan dan pembinaan PIK
Remaja, sebagai berikut:

a. Pembina

Pembina PIK Remaja adalah seseorang yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap masalah-
masalah remaja ( Dalam hal ini Kepala Madrasah menunjuk 1 orang guru sebagao Pembina PI-R di
Madrasah )

b. Pengelola PIK Remaja

Pengelola PIK Remaja adalah Siswa - Siswi yang punya komitmen dan mengelola langsung PIK Remaja
serta telah mengikuti pelatihan dengan mempergunakan modul dan kurikulum standard yang telah
disusun oleh BKKBN atau yang sejenis. Pengelola PIK Remaja terdiri dari Ketua, Bidang Administrasi,
Bidang Program dan Kegiatan, Pendidik Sebaya dan Konselor Sebaya.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup PIK Remaja meliputi aspek-aspek kegiatan pemberian informasi PKBR, Pendewasaan Usia
Perkawinan, Keterampilan Hidup (Life Skills), pelayanan konseling, rujukan, pengembangan jaringan dan
dukungan, dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya sesuai dengan ciri dan minat remaja.

CIRI-CIRI TAHAPAN

1. PIK Remaja Tahap Tumbuh

Materi dan Isi Pesan (assets) yang diberikan :

1) Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan.

2) Pendalaman materi Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan.

3) Pemahaman tentang Hak-Hak Reproduksi.

2. PIK Remaja Tahap Tegak

Materi dan Isi Pesan (assets) yang diberikan :

1) Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan


2) Pendalaman materi Triad KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan

3) Pemahaman tentang hak-hak reproduksi

4) Keterampilan Hidup (Life Skills)

5) Keterampilan advokasi

3. PIK Remaja Tahap Tegar

 Materi dan Isi Pesan (assets) yang diberikan :

1) TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan

2) Pendalaman materi TRIAD KRR dan Pendewasaan Usia Perkawinan

3) Pemahaman tentang hak-hak reproduksi

4) Keterampilan Hidup (Life Skills)

5) Keterampilan advokasi

UPACARA (PASKIBRA / PASUKAN PENGIBAR BENDERA)

Upacara umum adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh banyak orang di instansi kantor pemerintah
untuk memperingati sesuatu atau karena diadakan acara tertentu. Contoh : Upacara peringatan HUT
kemerdekaan Republik Indonesia, Upacara hari ibu, Upacara serah terima jabatan, dan lain sebagainya.

Upacara khusus adalah upacara yang dilaksanakan secara khusus tanpa membutuhkan kehadiran
pejabat dan memiliki tata urutan upacara yang tidak harus lengkap. Contoh : kegiatan apel, laporan
serah terima jabatan, dll

TUS atau tata upacara sipil memiliki tujuan untuk mengingkatkan kedisiplinan baik untuk pembinaan
disiplin pejabat, pegawai, dan lain sebagainya

A. Pelaku Upacara Umum

 Ketua Pelaksana / Penanggungjawab Upacara


 Pemimpin Upacara
 Pembina Upacara
 Petugas Upacara
 Peserta Upacara

B. Urut-Urutan / Langkah / Tahapan Upacara Umum (Ringkas)

1. Persiapan Upacara

 Atur peserta dalam kelompok barisan oleh pimpinan barisan


 Petuga upacara seperti petugas bendera, pembaca UUD '45, dll berada di posisi masing-masing
 Pemimpin upacara masuk ke lapangan dan mengambil alih komando dan merapikan barisan
peserta
 Pembawa acara membaca urutan upacara

2. Pelaksanaan Upacara

 Ketua pelaksana atau penanggung jawab lapor ke pembina upacara bahwa upacara siap mulai
 Pembawa upacara mengatakan upacara segera dimulai, pembina upacara memasuki tempat
upacara.
 Pemimpin menyiapkan barisan sebelum pembina tiba.
 Pembina memasuki lokasi upacara diantar penanggung jawab
 Penghormatan umum kepada pembina upacara dipimpinoleh pemimpin upacara
 Pemimpin upacara lapor kepada pembina upacara bahwa upacara siap dimulai
 Penaikan bendera merah-putih oleh petugas
 Setelah bendera siap lakukan penghormatan kepada bendera
 Mengheningkan cipta dipimpin oleh pembina upacara
 Pembacaan teks pancasila
 Pembacaan UUD 1945
 Pembacaan teks lain sesuai acara
  Amanat pembina upacara, barisan diistirahatkan. Siapkan jika telah selesai
 Pembacaan Doa
 Laporan pemimpin upacara kepada pembina upacara bahwa upacara telah selesaI
 Penghormatan umum kepada pembina upacara oleh pemimpin upacara
 Pembina upacara meninggalkan tempat upacara dan diluar lokasi disambut penanggungjawab /
ketua panitia
 Pemimpin upacara mengembalikan komando ke pemimpin barisan lalu menginggalkan tempat
upacara
 Pemimpin barisan membubarkan barisan

Anda mungkin juga menyukai