Anda di halaman 1dari 3

A.

Mineral Oksida
Mineral oksida adalah kelas mineral yang beragam. Terbentuk sebagai akibat persenyawaan langsung antara oksigen
dan unsur tertentu. Banyak oksida berwarna hitam tetapi yang lain bisa sangat berwarna-warni. Keragaman oksida
diakibatkan oleh kelimpahan oksigen di kerak bumi. Oksida mengandung ikatan ionik tertentu yang bisa dijadikan
patokan untuk membedakan golongan mineral oksida dengan kelompok mineral lain di alam. Secara umum mineral
oksida selalu berkesinambungan dengan mineral hidroksida. Unsur yang paling utama dalam golongan oksida adalah
besi , mangan , timah dan alumunium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah hematit (Fe2O3) ,
kassiterit (SnO2) dan corundum (Al2O3).

Mineral oksida dan hidroksida ini merupakan mineral yang terbentuk dari kombinasi unsur tertentu dengan gugus
anion oksida (O).Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding
mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah
besi, chrome, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah “es” (H2O),
korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).

Contoh-contoh mineral oksida beserta deskripsinya :

1. Kasiterit (SnO2)

Deskripsi kassiterit :
·         Sistem Kristal    :  Tetragonal
·         Warna                 :  Kuning , coklat , kemerahan ,kecoklatan
·         Cerat                  :  Putih , keabuan atau kecoklatan
·         Belahan             : Sempurna
·         Fracture             :  Choncoidal
·         Kekerasan          :  6 – 7 Skala Mohs
·         Massa jenis        : 6,8 – 7,1 g/cm3 
·         Genesis               : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur tinggi.
·         Kegunaan                :  Sumber logam timah.  

2. Corundum (Al2O3)
Deskripsi kassiterit :
·         Sistem Kristal    :  Heksagonal
·         Warna                 :  Biru (safir) , merah (rubi) , kuning , hijau.                                             
·         Cerat                  :  Putih
·         Belahan             : Tidak ada
·         Fracture             :  Tidak ada
·         Kekerasan          :  9 Skala Mohs
·         Massa jenis        : 4,0 g/cm3 
·         Genesis               : Terbentuk pada batuan metamorf, Dapat juga dalam                                                
lingkungan batuan beku.

·         Kegunaan           :  Sebagai batu permata , dapat juga sebagai batu pengasah.

 )
3. SALESITE Cu(IO 3(OH)

Deskripsi kassiterit :
·         Sistem Kristal    :  Orthorombik
·         Warna                 :  Hijau kebiruan
Kilap : Kaca                                             
·         Cerat                  :  Putih
·         Belahan             : Sempurna 2 Arah
·         Kekerasan          :  3 Skala Mohs
Deafinitas : Transparan
·         Massa jenis        : 4.72 - 4.82 g/cm3
·         Genesis               : Terbentuk pada batuan metamorf, Dapat juga dalam                                                
lingkungan batuan beku.
4.

4. Magnetit (Fe3O4)
Deskripsi Magnetit:
·         Sistem Kristal    :  Isometrik, Oktahedral
·         Warna                 :  Hitam
Kilap : Logam                                             
·         Cerat                  :  Hitam
·         Belahan             : -
·         Kekerasan          :  5.5-6.5 Skala Mohs
Deafinitas : Opaque
·         Massa jenis        : 5.2 g/cm3

B. Mineral Halida
Halida adalah kelompok mineral yang prinsip adalah anion halogen. Halogen adalah kelompok unsur-unsur
khusus yang biasanya memiliki muatan negatif ketika digabungkan secara kimiawi. Halogen yang ditemukan
umumnya di alam mencakup Fluor, Chlorine, Iodine dan Bromin. Halida cenderung lebih suka hanya memerintahkan
struktur dan karenanya tingkat tinggi simetri. Halida yang paling terkenal mineral, garam karang (NaCl) atau garam.
Mineral Halida yang khas lunak, dapat transparan, umumnya tidak terlalu padat, memiliki belahan dada yang baik,
dan seringkali memiliki warna-warna cerah.
Halida adalah senyawa biner, dimana salah satu bagiannya adalah salah satu atom halogen dan bagian lainnya
adalah elemen lainnya atau radikal yang mempunyai tingkat keelektronegatifan lebih kecil daripada atom halogen,
untuk membentuk senyawa fluorida, klorida, bromida, iodida, atau astatin. Kebanyakan garam merupakan halida.
Semua logam pada elemen grup 1 akan membentuk halida yang berbentuk padatan putih dalam suhu ruangan.

Ion halida adalah atom hidrogen yang mengikat muatan negatif. Anion halida contohnya fluorida (F−), klorida
(Cl−), bromida (Br−), iodida (I−) dan astatin (At−). Semua ion ini terdapat pada garam halida ion
Kelompok ini dicirikan oleh adanya dominasi dari ion halogen elektronegatif seperti : F- , Cl- , Br- dan I- . Pada
umumnya memiliki berat jenis yang rendah ( < 5 ). Contoh mineralnya adalah Fluorit (CaF2) , Halit (NaCl) , Silvit
(KCl) , dan Kriolit (Na3AlF6). Berikut akan diberikan contoh beberapa mineral Halida beserta deskripsinya.

1.  Klorit

Deskripsi Klorit :
·         Sistem Kristal    :  Monoklin
·         Warna                 :  Hijau, Kuning, Putih, Merah muda
·         Cerat                  :  Hitam kehijauan sampai kehijauan
·         Belahan             : Sempurna, Basal
·         Kekerasan          :  2-1.5 Skala Mohs
·         Massa jenis        : 2.6 to 3.3g/cm3 
·        Kegunaan            :  Sebagai bahan industri  

2.  Steropesite (Tl3BiCl6)

Deskripsi Klorit :
·         Sistem Kristal    :  Monoklin
·         Warna                 :  Kuning Pucat
Kilap : Kaca
Diafenitas : Transparan
·         Cerat                  :  Putih
·         Belahan             : -
·         Massa jenis        : 5.737 g/cm3 

3. Villaumite (NaF)

Deskripsi kassiterit :
·         Sistem Kristal    :  Isometrik
·         Warna                 :  Kehitaman
·         Cerat                  :  Putih
Diafenitas : Transparan
·         Belahan             : Sempurna
·         Fracture             :  Choncoidal
·         Kekerasan          :  2-2.5 Skala Mohs
·         Massa jenis        : 2.79 g/cm3 
·         Genesis               : Terbentuk pada batuan Alkali.
·        
4. Baeberiite (NH4)(BF4)

Deskripsi kassiterit :
·         Sistem Kristal    :  Orthorombik
·         Warna                 :  Tidak berwarna (Colorless)
Kilap : Kaca
Diafenitas : Transparan
·         Cerat                  :  Putih
·         Kekerasan          :  1 Skala Mohs
·         Massa jenis        : 1.89 g/cm3 
·         Genesis               : Terbentuk dari aktivitas fumarolik

http://ilearn.unand.ac.id/pluginfile.php/21372/mod_resource/content/1/Mineral%20Oksida.pdf

http://geology.com/minerals/magnetite.shtml

http://www.mindat.org/min-3509.html

Anda mungkin juga menyukai