Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan


komunikasi/transportasi antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam
lingkungannya. Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami
perubahan sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang
sederhana sekali sampai pada konstruksi yang mutakhir.
Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan
seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali, jalan kereta
api dan jalan raya yang melintang. Namun ternyata ada banyak jenis jembatan
yang tentunya berbeda-beda baik dari segi struktur maupun kekuatan sampai
biaya pembangunannya, mengingat fungsi dari jembatan yaitu sebagai
penghubung dua ruas jalan yang dilalui rintangan, maka jembatan dapat dikatakan
merupakan bagian dari suatu jalan, baik jalan raya atau jalan kereta api.
(copyright@2017-DPUPR Kabupaten Serang).
Dalam upaya mewujudkan sistem transportasi darat di Kabupaten
Ketapang, Propinsi Kalimantan Barat, pemerintah harus berusaha
mewujudkannya dengan membangun jalan nasional. Namun banyaknya sungai-
sungai besar telah menjadi kendala serius dalam merealisasikannya. Jalan nasional
yang melintasi Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, juga masih
terputus oleh adanya anak-anak sungai yang bermuara ke Laut Karimata yang
mempunyai lebar kira-kira 10 sampai dengan 24 meter, sehingga pada ruas jalan
ini perlu dilaksanakan pembangunan jembatan Bailey.
Pembangunan jembatan Bailey diharapkan akan meningkatkan fungsi lalu
lintas bagian Selatan Kabupaten Ketapang, khususnya menuju ke Kecamatan
Kendawangan. Selain itu diharapkan juga dapat meningkatkan pelayanan
transportasi darat yang akan mendukung pengembangan wilayah, perkembangan
perekonomian, sosial dan budaya lebih cepat.
Perencanaan sebuah jembatan menjadi hal yang penting, terutama dalam
menentukan jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat tertentu dan
metode pelaksanaan apa yang akan digunakan. Penggunaan metode yang tepat,
praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada
suatu proyek konstruksi.
Jembatan Bailey Sungai Sembilang yang berada pada ruas jalan Pesaguan-
Kendawangan Desa Sungai Nanjung Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan
Barat, merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat penting dalam
mendukung kegiatan perekonomian di daerah tersebut. Dikarenakan kondisi
jembatan yang lama rusak parah sudah tidak memungkinkan untuk digunakan
para pengendara maupun masyarakat sekitar yang lewat, maka pemerintah dalam
hal ini Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Ketapang menilai sangat
penting untuk melakukan Pembangunan Jembatan Sungai Sembilang Desa Sungai
Nanjung dengan menggunakan jembatan rangka Bailey.
Berdasarkan uraian di atas, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Perhitungan Volume Berat Beban Sendiri Jembatan Bailey
Sungai Sembilang ruas jalan Pesaguan-Kendawangan Desa Sungai Nanjung
Kecamatan Matan Hilir Selatan Kabupaten Ketapang.”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dimaksud


permasalahannya sebagai berikut:

1. Apa saja komponen-komponen rangka baja(truss brighe) Jembatan Bailey


Sungai Sembilang Desa Sungai Nanjung ruas jalan Pesaguan-
Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat?
2. Berapa kebutuhan volume rangka baja(truss brighe) Jembatan Bailey
Sungai Sembilang Desa Sungai Nanjung ruas jalan Pesaguan-
Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat?
1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan judul proposal tugas akhir diatas yaitu analisis


perhitungan volume berat beban sendiri Jembatan Bailey Sungai
Sembilang ruas jalan Pesaguan-Kendawangan Desa Sungai Nanjung
Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat, maka penyusun
membatasi permasalahan sebagai berikut:

a. Menganalisis perhitungan beban sendiri(MS), pada Jembatan Bailey


Sungai Sembilang ruas jalan Pesaguan-Kendawangan Desa Sungai
Nanjung Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
b. Tidak menghitung beban mati tambahan(MA), pada Jembatan Bailey
Sungai Sembilang ruas jalan Pesaguan-Kendawangan Desa Sungai
Nanjung Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
c. Tidak menghitung beban kendaraan(VC), pada Jembatan Bailey Sungai
Sembilang ruas jalan Pesaguan-Kendawangan Desa Sungai Nanjung
Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
d. Tidak menghitung gaya rem(TB), pada Jembatan Bailey Sungai
Sembilang ruas jalan Pesaguan-Kendawangan Desa Sungai Nanjung
Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
e. Tidak menghitung beban pejalan kaki(TP), pada Jembatan Bailey Sungai
Sembilang ruas jalan Pesaguan-Kendawangan Desa Sungai Nanjung
Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
f. Tidak menghitung beban angin(EW), pada Jembatan Bailey Sungai
Sembilang ruas jalan Pesaguan-Kendawangan Desa Sungai Nanjung
Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan proposal ini adalah


sebagai berikut:

1. Mengetahui komponen-komponen rangka baja(truss brighe) Jembatan


Bailey Sungai Sembilang Desa Sungai Nanjung ruas jalan Pesaguan-
Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.
2. Mengetahui kebutuhan volume rangka baja(truss brighe) Jembatan Bailey
Sungai Sembilang Desa Sungai Nanjung ruas jalan Pesaguan-
Kendawangan Kabupaten Ketapang Provinsi Kalimantan Barat.

Anda mungkin juga menyukai