BAB I
PENDAHULUAN
perubahan sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana
konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh
adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran
irigasi, kali, jalan kereta api dan jalan raya yang melintang. Namun ternyata ada
banyak jenis jembatan yang tentunya berbeda-beda baik dari segi struktur maupun
sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui rintangan, maka jembatan dapat
dikatakan merupakan bagian dari suatu jalan, baik jalan raya atau jalan kereta api.
Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, juga masih terputus oleh adanya anak-anak
2
sungai yang bermuara ke Laut Karimata yang mempunyai lebar kira-kira 10 sampai
dengan 24 meter, sehingga pada ruas jalan ini perlu dilaksanakan pembangunan
jembatan Bailey.
menentukan jenis jembatan apa yang tepat untuk dibangun di tempat tertentu dan
metode pelaksanaan apa yang akan digunakan. Penggunaan metode yang tepat,
praktis, cepat dan aman, sangat membantu dalam penyelesaian pekerjaan pada suatu
proyek konstruksi.
Jembatan Bailey Sungai Sembilang yang berada pada ruas jalan Pesaguan-
Barat, merupakan salah satu prasarana transportasi yang sangat penting dalam
yang lama rusak parah sudah tidak memungkinkan untuk digunakan para pengendara
maupun masyarakat sekitar yang lewat, maka pemerintah dalam hal ini Dinas
Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Ketapang menilai sangat penting untuk
dengan judul “Analisis Perhitungan Volume Berat Beban Sendiri Jembatan Bailey
sebagai berikut:
2. Berapa nilai perhitungan beban sendiri (MS), pada Jembatan Bailey Sungai
standard yang digunakan pada jembatan Bailey Sungai Sembilang ruas jalan
Kalimantan Barat?
4
Sesuai dengan judul tugas akhir di atas yaitu analisis perhitungan berat beban
1. Tidak menghitung beban mati tambahan (MA), pada Jembatan Bailey Sungai
3. Tidak menghitung gaya rem (TB), pada Jembatan Bailey Sungai Sembilang ruas
4. Tidak menghitung beban pejalan kaki (TP), pada Jembatan Bailey Sungai
5. Tidak menghitung beban angin (EW), pada Jembatan Bailey Sungai Sembilang
1.4 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan proposal ini adalah sebagai
berikut:
2. Mengetahui nilai perhitungan beban sendiri (MS), pada Jembatan Bailey Sungai
standard yang digunakan pada jembatan Bailey Sungai Sembilang ruas jalan
Kalimantan Barat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Umum, Jembatan Bailey adalah jembatan rangka baja ringan berkualitas tinggi yang
bersifat sementara. Struktur jembatan Bailey mempunyai sistem panjang per panel
3,048 meter, dengan bentang jembatan kelipatan dari panjang setiap panel.
Sejarah kelam Struktur Jembatan Bailey mempunyai sistem panjang per panel
3,048 meter, dengan bentang jembatan kelipatan dari panjang setiap panel. Asal Usul
oleh Sir Donald Bailey untuk keperluan militer. Bailey merupakan pegawai negeri
sipil di Kantor Perang Inggris dengan hobi dan kesehariannya adalah membuat
konsep model jembatan. Dia juga pernah mengusulkan prototipe awal untuk jembatan
Bailey sebelum Perang Dunia II pada tahun 1936, sayangnya usulan Donald ditolak.
8
Tak menyerah sampai di situ, pada tahun 1940, Bailey kemudian kembali membuat
proposal asli untuk pembuatan jembatan pada tahun 1940. Kali ini usahanya berhasil.
prototipe skala penuh yang diselesaikan pada 1 Mei 1941. Pekerjaan pembuatan
Jembatan Bailey diselesaikan dengan dukungan khusus dari Ralph Freeman. Desain
Christchurch, Hampshire, Inggris, dengan beberapa bagian dari Braithwaite & Co.
Pengujiannya dilakukan sejak Desember 1940 dan berakhir tahun 1941. Prototipe
pertama diuji tahun 1941. Untuk pengujian awal, jembatan diletakkan di atas
lapangan, sekitar 2 kaki (0,61 meter) di atas tanah, lalu beberapa tangki Mark V
dipenuhi dengan besi kasar dan ditumpuk satu sama lain. Prototipe ini digunakan
untuk merentang Saluran Mother Siller, yang memotong Marsp Stanpit terdekat,
daerah rawa-rawa di pertemuan Sungai Avon dan Sungai Stour (50 ° 43′31 ″ N1 °
45′44 ″ W). Resmi Diproduksi Massal Juli 1941 Setelah melakukan serangkain tes
dan uji coba, Jembatan Bailey akhirnya diproduksi secara massal pada Juli 1941.
Ribuan pekerja dan lebih dari 650 perusahaan, termasuk perusahaan bernama
dan pertama kali digunakan di Afrika Utara tahun 1942. Sejarah mencatat bahwa
Jembatan Bailey ini terbukti mudah digunakan dan menjadi solusi terutama untuk
Kondisi darurat dimaksud seperti dalam keadaan perang militer, dan juga dalam
keadaan darurat akibat bencana alam. Jembatan Bailey ini sangat mudah untuk
dirakit. Meski demikian, keamanan dan kualitasnya dinilai bagus dan sudah teruji.
mendesak dan darurat. Keandalan serta kecepatan perakitan sejalan dengan sisi
keandalan Bailey atas alasan keamanan, bergoyang, atau ketidak layakan, dan
sejenisnya, maka seyogyanya keraguan itu telah terjawab 68 tahun lalu di era Perang
Dunia II.
menggunakan bagian dengan bantuan minimum dari alat berat. Jembatan Bailey
dirakit dan diinstal dalam waktu singkat dan cepat dengan sedikit tenaga manual dan
alat yang sederhana (hand tools). Semua komponen disambungkan dengan penjepit,
di pelosok daerah yang sulit dijangkau dan juga sangat cepat pemasangannya untuk
membantu daerah-daerah rawan bencana alam. Di daerah seperti itu, biasanya jalan
alternative lain tidak ada atau sulit ditempuh, sehingga semua kegiatan akan
terganggu bahkan bisa berhenti, sementara untuk membangun jembatan atau jalan
Oleh karena itu, jembatan Bailey yang pemasangannya kuat, cepat, dan mampu
menahan beban lalu lintas cocok diaplikasikan, kendati sifatnya sementara sambil
menunggu jembatan atau jalan baru selesai dibangun. Setelah jalan atau jembatan
baru selesai dibangun, maka jembatan Bailey bisa dibongkar dan digunakan lagi di
lokasi lain.
Jembatan dasar Bailey terdiri atas tiga bagian utama. Kekuatan jembatan
tinggi 5 kaki (1,5 meter), persilangan masing-masing berbobot 570 pound (260 kilo
gram), dan dapat diangkat enam orang pria. Panel itu terbuat dari baja yang dilas.
Chord atas dan bawah dari masing-masing panel memiliki kait laki-laki dan
perempuan yang saling terkait di mana para insinyur dapat memasang pin
penghubung panel.
Lantai jembatan terdiri atas sejumlah transom 19-kaki-lebar (5,8 meter) yang
Stringer ditempatkan di atas bingkai struktural yang sudah selesai, dan papan
papan ke string. Kemudian dalam perang, papan kayu ditutupi oleh pelat baja, yang
Setiap unit yang dibangun dengan cara ini menciptakan satu bagian jembatan
sepanjang 10 kaki (3,0 meter), dengan jalan selebar 12 kaki (3,7 meter). Setelah satu
11
bagian selesai, biasanya didorong ke depan di atas roller di atas jembatan, dan bagian
Untuk menambah kekuatan hingga tiga panel dan transom dapat dibaut di
kedua sisi jembatan. Solusi lain adalah menumpuk panel secara vertikal, dengan tiga
panel melintang dan dua tinggi, jembatan Bailey dapat menopang tank dalam rentang
membentuk penghalang yang efektif antara lalu lintas pejalan kaki dan kendaraan,
diluncurkan dari satu sisi celah.Dalam sistem ini, sebagian besar bagian depan
besar jembatan dibiarkan tanpa sandaran dan rusuk. Jembatan ditempatkan pada roller
dan didorong melewati celah, menggunakan tenaga manusia atau truk atau kendaraan
yang dilacak, di mana titik roller dilepas (dengan bantuan jack) dan tulang rusuk serta
roadbed dipasang, bersama dengan panel dan transom tambahan itu mungkin
dibutuhkan.
Secara umum konstruksi jembatan memiliki dua bagian yaitu bangunan atas
menampung beban-beban lalu lintas, orang, barang dan berat sendiri konstruksi yang
a. Sandaran
Berfungsi untuk membatasi lebar dari suatu jembatan agar membuat rasa aman
bagi lalu lintas kendaraan maupun orang yang melewatinya, pada jembatan
rangka baja dan jembatan beton umumnya sandaran dibuat dari pipa galvanis
atau semacamnya.
b. Rangka Jembatan
Rangka jembatan terbuat dari baja profil type WF (Wide Flang), sehingga lebih
baik dalam menerima beban-beban yang bekerja secara lateral (beban yang
c. Trotoar
Merupakan tempat pejalan kaki yang terbuat dari beton, bentuknya lebih tinggi
dari lantai jalan atau permukaan aspal. Lebar trotoar minimal cukup untuk dua
orang berpapasan dan biasanya berkisar antara 0,5-1,5 meter dan di pasang pada
bagian kanan serta kiri jembatan. Pada ujung tepi trotoar (kerb) dipasang lis dari
baja siku untuk penguat trotoar dari pengaruh gesekan dengan roda kendaraan.
13
d. Lantai Kendaraan
Merupakan lintasan utama yang dilalui kendaraan, lebar jalur kendaraan yang
leluasa, pada ketentuan (PPTJ bagian 2 hal 2-8) lebar lantai satu jalur adalah 2,75
meter.
e. Gelagar Memanjang
Berfungsi menerima beban lantai kendaraan, trotoar dan beban lainnya serta
f. Gelagar Melintang
Ikatan angin berfungsi untuk menahan atau melawan gaya yang diakibatkan oleh
angin, baik pada bagian atas maupun bawah jembatan agar jembatan dalam
keadaan stabil. Sedangkan ikatan rem berfungsi untuk menahan saat terjadi gaya
h. Landasan
bangunan atas baik secara horizontal, vertikal maupun lateral dan menyalurkan
perubahan suhu dan untuk memeriksa kemungkinan rotasi pada perletakan yang
14
akan menyertai lendutan dari struktur yang dibebani. Ada dua macam perletakan
Bangunan ini terletak pada bagian bawah konstruksi yang fungsinya untuk
pondasi dan dari pondasi diteruskan ke tanah keras dibawahnya. Dalam perencanaan
jembatan masalah bangunan bawah harus mendapat perhatian lebih, karena bangunan
bawah merupakan salah satu penyangga dan penyalur semua beban yang bekerja pada
jembatan termasuk juga gaya akibat gempa. Selain gaya-gaya tersebut, pada
bangunan bawah juga bekerja gaya-gaya akibat tekanan tanah dari oprit serta barang-
bangunan bawah dapat dibagi dalam beberapa tahap pekerjaan, dan digabung
sehingga merupakan satu kesatuan bagian struktur dari jembatan. Bagian-bagian yang
a. Abutment
Abutment atau kepala jembatan adalah salah satu bagian konstruksi jembatan yang
abutment juga dilengkapi dengan konstruksi sayap untuk menahan tanah dengan
arah tegak lurus dari as jalan. Bentuk umum dari abutment yang sering dijumpai
baik pada jembatan lama maupun jembatan baru pada prinsipnya semua sama
yaitu sebagai pendukung bangunan atas, tetapi yang paling dominan ditinjau dari
15
kondisi lapangan seperti daya dukung tanah dasar dan penurunan (seatment) yang
terjadi. Adapun jenis abutment ini dapat dibuat dari bahan seperti batu atau beton
b. Pelat Injak
Pelat injak berfungsi untuk menahan hentakan pertama roda kendaraan ketika akan
memasuki awal jembatan. Pelat injak ini sangat berpengaruh pada pekerjaan
c. Oprit
Oprit berfungsi untuk menahan kestabilan tanah dikiri dan kanan jembatan agar
tidak terjadi kelongsoran. Oprit terletak dibelakang abutment, oleh karena itu
teknis dan kondisi lingkungan serta data yang lengkap antara lain:
b. Pilih lokasi dengan kondisi fondasi yang baik untuk penahan kepala jembatan;
c. Kondisi tanah sebagai pendukung fondasi jembatan dan kedalaman dasar laut
menggunakannya;
g. Berada pada daerah yang memiliki resiko minimal terhadap erosi aliran sungai;
h. Jembatan harus berada pada bagian lurus dari sungai atau arus, jauh dari cekungan
i. Lokasi harus sedekat mungkin dengan jalan masuk yang ada atau lintasan lurus;
j. Akan sangat membantu bila terdapat penyedia material setempat yang mungkin
l. Kondisi geologi.
manusia atau dengan menggunakan alat berat. Dengan menggunakan tenaga manusia
tentunya membutuhkan personil yang cukup besar oleh karena beratnya bahan.
Biasanya bila digunakan tenaga manusia maka dibagi dua tim yaitu tim Unloading
(membongkar pasang) bahan dan tim Perakitan. Selanjutnya yaitu proses instalasi
dengan menggunakan alat berat yaitu Crane. Secara umum prosedurnya yaitu dengan
merakit segmen jembatan dan kemudian dihubungkan antar segmen. Setelah satu
dengan kapasitas yang sesuai dengan beban yang diangkat. Prosedur instalasi dengan
Sumber: Google
18
Sumber: Google
19
atau evaluasi struktur jembatan yang sudah beroperasi jika jembatan diharapkan
Berat sendiri adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen
bersifat tetap atau bekerja sepanjang waktu. Dalam analisis ini, berat sendiri profil
baja akan dihitung secara otomatis dengan program SAP2000. Berat sendiri (MS)
yang terdiri dari Gelagar Utama Jembatan, Panel Jembatan, Plat Sambungan Rangka
menggunakan material komponen yang high grade material dan persyaratan Yield
20
Strength/titik leleh minimal 345 Mpa. Berikut adalah standar dan Spesifikasi
Umum Direktorat Jendral Bina Marga memenuhi kriteria (SK.SNI) dan sesuai
penggunaan setiap beban, faktor beban dan kombinasi pembebanan yang digunakan
untuk perencanaan jembatan jalan raya, termasuk jembatan pejalan kaki serta
21
kinerja, pemilik jembatan bertanggung jawab untuk menentukan tingkat kinerja yang
diinginkan. Standar ini juga memberikan faktor beban minimum yang diperlukan
Menurut BMS 1992, kombinasi beban dapat dilihat pada tabel berikut:
Aksi Ultimate
1 2 3 4 5 6
Aksi Permanen :
- Berat sendiri x X X x x X
- Berat mati tambahan
- Susut, rangkak
- Pratekan
- Pengaruh beban tetap pelaksanaan
- Penurunan
Aksi Transien :
- Beban lajur “D” atau beban truk “T” x o o o o o
Gaya rem atau gaya sentrifugal
- Beban pejalan kaki o x o o o o
- Gesekan perletak o o x o o o
- Pengaruh suhu o o x o o o
- Aliran/hanyutan/batang kayu dan o o o x o o
hidrostatik/apung o o o o x o
- Beban angin
Aksi Khusus :
- Gempa x
- Beban Tumbukan
- Pengaruh getaran
- Beban pelaksanaan x X X
Keterangan :
‘x’ = berarti beban yang selalu aktif.
‘o’ = berarti beban yang boleh dikombinasi oleh beban aktif, tunggal atau seperti yang ditunjukkan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode perolehan data dapat dilihat pada gambar diagram alir berikut alur
MULAI
Survei
Studi literatur
Identifikasi Masalah
Pengumpulan Data
Analisis Data
SELESAI
merah. Dipantau secara geografis lokasi Jembatan Bailey Sungai Sembilang ruas
Hilir Selatan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat. Dengan Koordinat 02 o 09’ 23”
Lintang Selatan, 110o 06’ 36” Bujur Timur lebih detailnya dapat di lihat pada Gambar
informasi tentang penelitian yang akan dilakukan. Studi ini terbagi menjadi dua
bagian yaitu:
1. Studi Lapangan
Studi ini bermaksud untuk mengumpulkan segala informasi yang terkait dengan
obyek penelitian yaitu seperti, mencari data terkait pelaksanaan lapangan dalam
jembatan.
2. Studi Literatur
Studi ini bermaksud untuk mengumpulkan informasi terkait penelitian yang sudah
ada sebelumnya serta mempelajari teori dan metode yang akan digunakan agar
1. Panjang jembatan
2. Lebar jembatan
3. Tinggi sandaran
Pembebanan pada struktur utama jembatan, aksi dan beban tetap, beban tetap
terdiri:
1. Berat Sendiri
Berat sendiri adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan elemen
Beban mati tambahan adalah berat seluruh bahan yang membentuk suatu beban
Jembatan Bailey.
3. Mengambil sampel salah satu sekian banyak kompenen rangka baja jembatan
bailey tersebut.
5. Setelah selesai lalu masukkan komponen tersebut dan sesuaikan dengan daftar
6. Lalu data tersebut masukkan ke dalam bentuk tabel untuk memudahkan dan
8. Akhirnya dapat hasil Analisa Beban Berat Sendiri Jembatan Bailey tersebut.
Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data yang diambil dari data
primer (faktual) dan sekunder untuk di jadikan bahan penulis. Data-data yang di
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang di dapat dari pengamatan dan survei lapangan.
Dengan bantuan alat tulis, kertas, meteran, form formulir data serta kamera.
2. Data Sekunder
27
Data Sekunder merupakan data yang di peroleh dari instansi terkait, berupa data
bawah ini :
waktu yang ditetapkan dan tujuan yang ingin dicapai. Tahap kegiatan dan jadwal
3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Pengajuan Judul TA
Pembuatan Proposal TA
Seminar Proposal TA
Penelitian TA
Penyusunan Laporan TA
Sidang TA
Perbaikan TA
29
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari Analisis Beban Sendiri Jembatan Bailey yang di dapatkan hasil
Data berikut merupakan data jembatan bailey yang berada di Sungai Nanjung
Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Jembatan ini memiliki data secara
umum yang didapat melalui observasi langsung dilapangan dimana dapat dilihat pada
PARAMETER KETERANGAN
Tipe Jembatan Rangka Panel (Bailey) Tipe SS-18~SSPS-30
Panjang Jembatan 24 Meter
Lebar Jembatan 4,20 Meter
Dana Anggaran APBD Provinsi Kalimantan Barat
Tahun Pembangunan Jembatan 2020-2021
Sumber: Data Observasi Lapangan
adalah tempat penulis melakukan Praktik Kerja Lapangan, pada kesempatan ini
narasumber yang diwawancarai oleh penulis adalah Yusuf Thalib dimana jabatan
30
beliau saat bertugas pada proyek pekerjaan adalah Direktur sekaligus Owner dari
penyedia jasa yaitu CV. Lamtoro Ketapang dari hasil wawancara ini narasumber
menjelaskan apa saja komponen-komponen berat beban sendiri pada jembatan rangka
langsung dari plat lantai kendaraan. Komponen ini letaknya memanjang arah
b. Panel Jembatan
Struktur panel bailey mempunyai system panjang per panel 3.048 mm dan
bentang (span) kelipatan dari panjang panel yang sangat mudah dirakit di lokasi
Tiang sandaran digunakan untuk memberi rasa aman bagi kendaraan dan
e. Gelagar Memanjang
g. Plat Lantai
beban lalu llintas yang melewati jembatan. komponen ini merupakan komponen
yang menahan suatu beban yang langsung dan ditransferkan secara merata
keseluruh lantai.
Umum dan Penataan Ruang Bidang Bina Marga, pada proyek penggantian
pembangunan jembatan sementara pada jembatan yang berada di ruas jalan pesaguan-
32
(single single bentang 18 meter) sampai SSPS-20 (single single perkuatan single
Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat, diperoleh dari
hasil pengamatan kondisi eksisting geometri Jembatan Rangka Baja Bailey yang
terdiri dari susunan rangka baja (Panel) yang membentang sepanjang 24 meter
dengan menggunakan pelat lantai besi dengan tebal 0,06 cm ditopang oleh abutment
dan pier sebagai pondasi dari jembatan tersebut. Pada penelitian ini selain melewati
tahapan kajian kunjungan dan evaluasi lapangan untuk mendapatkan data kondisi
jembatan eksisting dan kondisi lokasi secara umum. Pelaksanaan kunjungan dan
evaluasi lapangan dilakukan pada bulan Juni 2021. Pengamatan langsung pada
panjang bentang, serta model jembatan rangka. Data tersebut diperoleh dengan
peninjauan dan pengukuran langsung dilapangan. Berikut ini adalah tampak gambar
Matan Hilir, Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Yang diperoleh seperti
Dari hasil analisis di lapangan di dapatkan Jumlah Decking ada 4 set/4 tumpuan
yang digunakan dilapangan adalah sama, akan tetapi jarak dari titik satu ke titik
lainnya terkadang ada yang kurang memenuhi persayaratan yang di tentukan hal ini
Tebal plat lantai jembatan yang ada dilapangan sama dengan yang dihasilkan dari
analisa perhitungan, akan tetapi pemadatan pada saat pengecoran kurang sempurna
Jumlah hari pelaksanaan proyek dari schedule yang direncanakan (Rencana) tidak
tercapai hal ini disebabkan banyak faktor seperti persediaan bahan-bahan dilapangan
sering terlambat, pekerja yang kurang profesional tidak didukung dengan peralatan
yang cukup dan faktor alam lainnya. hal inilah yang dapat menimbulkan
pengecoran yang dilakukan dengan secara manual akan berdampak terhadap mutu
serta kekuatan konstruksi yang dinginkan atau yang disyaratkan dalam spefikasi yang
ada.
35
a. Modeling
bentang dan perkiraan ukuran profil jembatan, bentuk struktur jembatan bisa
2000 versi 14, struktur dimodelkan 3D dan membaginya menjadi 8 segmen yaitu
b. Kombinasi Pembebanan
maka fitur yang akan digunakan adalah fitur Steel Frame Design. Standar yang
dipilih oleh penulis adalah AISC-LRFD 99 karena masih bersesuaian dengan SNI
Baja yang berlaku di Indonesia. Analisis SAP 2000 versi 14 ini berdasarkan
SAP 2000 versi 14, setelah memperoleh data awal berupa dimensi jembatan, jenis
profil dan data-data pelengkap lainnya, maka lendutan dapat disimulasi menggunakan
SAP 2000 versi 14. Berikut gambar potongan dan komponen yang ada di jembatan
Bailey.
Berikut ini adalah tabel data nomor kode yang digunakan pada jembatan Rangka
Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat. Hasil yang didapatkan dapat dilihat
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perhitungan dan analisa yang dilakukan selama kerja lapangan dapat
1. dari hasil analisis tugas akhir didapatkan komponen jembatan rangka bailey
adalah sebagai berikut yaitu, Gelagar Utama Jembatan, Panel Jembatan, Plat
2. Dari hasil analisis perhitungan yang dilakukan bahwa Sketsa komponen pada
sebesar 6,07 Ton, dan total berat keseluruhan komponen jembatan adalah
14,71 Ton.
3. Sejarah menjelaskan Jembatan Bailey terdiri atas tiga bagian utama yaitu
panjang 10 kaki (3,0 meter), dan tinggi 5 kaki (1,5 meter), persilangan masing-
masing berbobot 570 pound (260 kilo gram), dan dapat diangkat enam orang
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Bidang Bina Marga, tipe jembatan
adalah tipe SS-118 (single single bentang 18 meter) sampai SSPS-20 (single
42
Nasional Indonesia.
5.2 Saran
Dari hasil yang dilakukan dilapangan maka penulis membuat beberapa saran-
1. Perlu saling adanya garis koordinasi antara kalangan owner dalam hal ini
dana dan bahan yang tepat, sehingga faktor keterlambatan yang terjadi pada
proyek ini tidak terulang dilokasi proyek lain terutama jalan-jalan arteri yang