Anda di halaman 1dari 8

Gus Alim

Teknik pengelasan posisi 3F/3G

Agustus 09, 2017

1. Materi Pengelasan sambungan sudut/fillet (3F) dan sambungan tumpul/butt groove (3G)

Posisi pengelasan atau sikap pengelasan adalah pengaturan posisi dan gerakan arah dari pada
elektroda sewaktu mengelas. Adapun posisi pengelasan terdiri dari :

3F = posisi pengelasan sambungan sudut/fillet posisi vertikal pada pelat dengan proses las busur
manual. Kemiringan elektroda sekutar 10° - 15° ke bawah terhadap benda kerja.

3G = Posisi Tegak (Vertikal), Mengelas posisi tegak adalah apabila dilakukan arahpengelasannya keatas
atau kebawah. Pengelasan ini termasuk pengelasan yang paling sulit karena bahan cair yang mengalir
atau menumpuk diarah bawah dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda sekitar 10º – 15º terhada
garis vertikal dan 70º – 85º terhadap benda kerja.

2.PPT penelasan 3F & 3G


3.Video pengelasan 3F dan 3G

https://youtu.be/oylXbOOZh_c

https://youtu.be/2FO56RqldAg

4. Job sheet

1.posisi pengelasan 3F

Persiapan Sebagai langkah persiapan, perhatikan hal-hal berikut ini :

(1) Pasanglah lurus vertikal logam dasar dengan penahan / penyangga.

(2) Atur posisi logam dasar kira-kira 50 mm lebih rendah dari arah pandang lurus.

(3) Bersihkan permukaan logam dasar dengan sikat kawat.

2. Posisi badan saat pengelasan

(1) Masukkan elektroda kedalam pengait pada tangkai pemegang

(2) Letakkan kabel dipundak.

(3) Posisi anda berdiri harus kaki melebar supaya tubuh anda stabil .

3. Penyalaan busur

(1) Atur arus las sekitar 110 -130A.

(2) Sudut elektroda terhadap logam dasar harus 90o .

(3) Nyalakan busur sekitar 10-20 mm didepan titik awal dan putar balik lewat starting point .
4. Pengelasan rigi – rigi

(1) Jagalah agar sudut elektroda terhadap arah pengelasan 70- 80 .

(2) Gerakkan elektroda dari tepi ke tepi dengan menggerakkan lengan.

(3) Usahakan busur pendek.

(4) Gerakkan elektroda dengan cepat ditengah rigi-rigi tapi dengan pelan pada kedua sisi.

(5) Gerakkan elektroda dari tepi ke tepi tidak melebihi 3x diameter elektroda.

(6) Majukan jarak las supaya rigi-rigi menutupi separoh rigi-rigi lainnya

(7) Jaga posisi busur agar selalu didepan terak

2.posisi pengelasan 3G

SAMBUNGAN TUMPUL KAMPUH V POSISI ARAH NAIK 3G

A. tujuan Intruksional

Setelah mempelajari dan berlatih dengan tugas ini,diharapkan mampu membuat sambungan tumpul
kampuh V posisi 3G dilas satu sisi pada flatt menggunakan elektroda rutil dengan memenuhi kriteria:

* lebar jalur las 14mm

* tinggi jalur las 2mm

* sambungan jalur rata

* peneterasi minimum 90%

* undercut maksimum 10%

* tidak overlap

* terak terperangkap maksimum 2mm²

* perubahan bentuk distorsi 5°

B. Alat dan bahan

1.alat
*seperangkat mesin LBM (SMAW)

*Satu set alat keselamatan kerja

*satu set alat bantu LBM

2.Bahan

*plat baja lunak ukuran 100x300x10mm, di bevel 30-35 drajat

*elektroda AWS-E 6013 dan 6010 atau 6011

C. Keselamatan kerja

*gunakan helm las

*rapihkan sisi tajam plat dengan grinda

*pakailah werpack

*ganti kaca filter jika rusak

*gunakan sarung tangan

*hati hati dengan benda panas hasil las

D. Posisi pengelasan 3G

E. Langkah kerja

*siapkan peralatan LBM dan alat bantu

*siapkan minimum 2buah bahan las ukur 100x300x10mm

*atur amper pengelasan dengan diameter elektroda 60-120A

*lakukan las catat dengan elektroda AWS-E 6010

*lakukan pengelasan urut dengan menggunakan elektroda 6013

*periksa hasil las sebelum melanjutkan

*sebelum melakukan pengelasan capping grinda permukaan jalur las tersisa antara lain 0,5-1mm

*lanjutkan pengelasan sampai selesai

5. Soal latihah Evaluasi


1. Apabila di lakukan pengelasan sambungan sudut(T) pada kedua sisinya, maka

sudut perakitanya di buat membentuk..

a. 30°

b. 45°

c. 60°

d. 90°

2. Tinggi pengisian (reinforcement) dari permukaan benda kerja pada sambungan

tumpul adalah...mm

a. 0-3

b. 0-5

c. 1-3

d. 1-5

3. Kedalaman maksimum cekungan pada akar (root) pada sambungan tumpul.

kampuh V adalah ... mm

a. 1,0

b. 1,5

c. 2,0

d. 2,5

4. Besar sudut elektroda pada pengelasan 3F...

a. 70° - 80°

b. 60° - 70°

c. 30° - 35°

d. 10° - 15°
5. Kerusakan yang tidak. Berhubungan. dengan logam las dapat di sebut seperti gambar di bawah ini
di sebut...

a. Porosity

b. Undercut

c. Crack

d. Distorsi

Esai:

6. Kedalaman undercut yang di izinkan untuk pengelasan sudut (T) 3 jalur adalah...

7. Yang di maksud dengan "root face" pada persiapan sambungan tumpul adalah..

8. Pengelasan sambungan tumpul 3G pelat adalah..

9. Yang di maksud elektroda 7016 adalah...

10. Perhatikan gambar berikut!

Berapakah besar sudut kampuh las pada no.1 di bawah ini...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teori Pengelasan 2F & 2G pada pelat

Agustus 01, 2017

Gambar
1. Materi posi pengelasan 2F & 2G Untuk modul:https://drive.google.com/file/d/1LNOR1Hx-
vgpvxTpUYMAGAqs0vHvD0P8z/view?usp=sharing

A. Posisi pengelasan 2F

2F Adalah Posisi Horizontal sambungan sudut.Untuk pengelasan 2F, posisi benda kerja tegak lurus.
Kemiringan elektroda 45° terhadap garis vertikal dan 10 sampai 20° terhadap garis vertikal kearah jalan
elektroda.

Contoh gambar posisi pengelasan pada 2F

B. Posisi pengelasan 2G

Posisi Horizontal (2G)

Pengelasan pipa 2G adalah pengelasan posisi horizontal, yaitu pipa pada posisi tegak dan pengelasan
dilakukan secara horizontal mengelilingi pipa. posisi sudut electrode pengelasan pipa 2G yaitu 90º
Panjang gerakan elektrode antara 1-2 kali diameter elektrode. Bila terlalu panjang dapat mengakibatkan
kurang baiknya mutu las. Panjang busur diusahakan sependek mungkin yaitu ½ kali diameter elektrode
las. Untuk pengelasan pengisian dilakukan dengan gerakan melingkar dan diusahakan dapat membakar
dengan baik pada ked…

BACA SELENGKAPNYA

Materi pengelasan 1F dan 1G SMAW pada FLAT

Oktober 31, 2017

Gambar

Materi Posisi Pengelasan 1F dan 1G SMAW

Untuk modul:https://drive.google.com/open?id=1BEYI9k67moiI8XQNoYQszDEIBcsO-YdI

Modul Pengelasan Posisi 1F 1G


Pengelasan SMAW

Shield Metal Arc Welding adalah proses pengelasan yang menggunakan panas untuk mencairkan
material dasar atau logam induk dan elektroda (kawat las). Panas tersebut ditimbulkan oleh lompatan
ion listrik yang terjadi antara katoda dan anoda (ujung elektroda dan permukaan plat yang akan dilas ).
Panas yang timbul dari lompatan ion listrik ini besarnya dapat mencapai 4000o sampai 4500o Celcius.

Proses terjadinya pengelasan karena adanya kontak antara ujung elektroda dan material dasar sehingga
terjadi hubungan pendek dan saat terjadi hubungan pendek tersebut tukang las (welder) harus menarik
elektrode sehingga terbentuk busur listrik yaitu lompatan ion yang menimbulkan panas. Panas akan
mencairkan elektrode dan material dasar sehingga cairan elektrode dan cairan material dasar akan
menyatu membentuk logam lasan (weld …

BACA SELENGKAPNYA

Diberdayakan oleh Blogger

Gambar tema oleh Galeries

Arsip

Laporkan Penyalahgunaan

Anda mungkin juga menyukai