Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya teknologi di zaman sekarang menuntut kita untuk
mengetahui tentang perkembangannya. Dalam perkembangan teknologi tersebut tidak
lepas dari majunya industri, salah satunya adalah industri fabrikasi(pengelasan) yang
teknologinya sudah sangat berkembang pesat. Dalam proses pengelasan biasanya
terdapat posisi benda atau produk yang tidak bisa kita ubah, sehingga kita harus
mengelas dalam posisi tertentu seperti posisi 1G, 2G, 3G, 4G atau 1F, 2F, 3F 4F. Dari
beberapa posisi tersebut tingkat kesulitan mengelas paling tinggi adalah 4G atau 4F,
sedangkan paling mudah adalah posisi 1G dan 1F. Dalam proses pengelasan perlunya
pemahaman dalam proses pengelasan khususnya memahami jenis-jenis sambungan pada
proses pengelasan. Jenis sambungan pada pengelasan disesuaikan dengan jenis pekerjaan
dan aplikasi dari sambungan las itu sendiri seperti sambungan T ( T Joint)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud pengelasan T ( T Joint) dengan posisi vertical (3G)?
2. Bagaimanakah cara pengelasan T ( T Joint) dengan posisi vertical (3G)?
3. Apa saja yang dapat diaplikasikan dengan pengelasan posisi vertical (3G)?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apa yang dinamakan teknik pengelasan T ( T Joint) dengan posisi
vertical (3G).
2. Mengetahui bagaimana cara menggunakan pengelasan T ( T Joint) dengan posisi
vertical (3G).
3. Mengetahui apa saja yang dapat diaplikasikan dengan pengelasan posisi vertical
(3G).
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari tugas laporan mengenai koefisien-koefisien bentuk kapal ini
untuk berbagai pihak diantaranya:
a) Manfaat Teoritis :
 Dalam penulisan tugas laporan mengenai tema diatas diharapkan mahasiswa-
mahasiswi mampu untuk mengetahui serta memahami apa yang dimaksud teknik
pengelasan T ( T Joint) dengan posisi vertical (3G).
 Mengetahui apa saja yang dapat diaplikasikan dengan pengelasan pengelasan T ( T
Joint) dengan posisi vertical (3G).
b) Manfaat Praktis
 Bagi pembaca semoga bisa menjadi referensi ilmu dalam menggali pengetahuan
dalam bidang pengelasan T ( T Joint) dengan posisi vertical (3G) .

1
BAB II
DASAR TEORI

2.1 Pengertian Teknik Pengelasan Posisi Vertical (3G)

Posisi pengelasan 3G merupakan pengelasan menggunakan kampuh V pada benda


kerja yang akan dilas dengan posisi bidang pengelasan (logam induk) berada di posisi
tegak. Ada dua jenis pengelasan 3G vertikal yaitu pengelasan vertikal up (uphill) dan
vetikal down (downhill).
Posisi pengelasan ke atas umumnya banyak digunakan karena dianggap panas dari
elektroda dapat menembus lebih dalam pada benda kerja (logam induk) sehingga
penetrasi juga jauh lebih dalam.

Gambar 2.1 Posisi Pengelasan 3G


Pengelasan ini termasuk pengelasan yang cukup sulit karena bahan cair yang mengalir
dapat menumpuk diarah bawah tetapi dapat diperkecil dengan kemiringan elektroda
sekitar 10º – 20º terhada garis vertikal dan 70º – 85º terhadap benda kerja.

Gambar 2.2 Posisi Pengelasan 3G Vertikal ke Atas


Posisi vertikal ke bawah lebih sering digunakan pada keperluan sealing atau untuk
pengelasan plat tipis. Untuk melawan gravitasi, juru las bisasanya memiringkan elektroda
sekitar 10 hingga 25º.

Gambar 2.3 Posisi Pengelasan 3G Vertikal ke Bawah

2
2.2 Sambungan T (Tee Joint)
Sambungan T adalah sambungan las yang dibuat dengan memotong dua bagian pada
sudut (90°) dan satu bagian yang terletak di tengah-tengah bagian lainnya secara tegak
lurus. Sambungan ini disebut dengan T joint karena dua bagian yang dilas berbentuk
seperti huruf 'T'.
Jenis-jenis pengelasan pada sambungan T adalah sebagai berikut:

 Plug weld  Flare-bevel-groove weld


 Fillet weld  J-groove weld
 Bevel-groove weld  Melt-through weld
 Slot weld

Gambar 2.4 Jenis T Joint

2.3 Sambungan T joint dengan las SMAW posisi 3 G


pengelasan menggunakan kampuh V pada benda kerja yang akan dilas dengan posisi
bidang pengelasan (logam induk) berada di posisi tegak yang dibuat dengan memotong dua
bagian pada sudut (90°) dan satu bagian yang terletak di tengah-tengah bagian lainnya secara
tegak lurus. Sambungan ini disebut dengan T joint karena dua bagian yang dilas berbentuk
seperti huruf 'T'.

BAB III
PELAKSANAAN

3.1 Alat dan Bahan


Alat dan Bahan yang diperlukan selama proses pengelasan berlangsung adalah sebagai
berikut :
1. MESIN LAS DAN PERLENGKEPANNYA
Pesawat arus bolak-balik (Mesin Las AC) pada dasarnya merupakan suatu transformator
“step-down” yang dapat mengubah tegangan arus listrik misalnya listrik permulaan (120 atau
220 Volt) menjadi tegangan kecil yang menghasilkan arus besar yang sesuai untuk pekerjaan
mengelas.

3
2. HELM
Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dariinar las (sinar ultra violet dan
ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata, Helm las ini dilengkapi dengan kaca
khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca las
yang dipakai, tergantung pada pelaksanaan pengelasan.

3. GLOVES
Sarung tangan dibuat dari kain, kulit, karet dan asbes lunak untuk memudahkan memegang
pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan
supaya tangan kita tetap aman.

4. APRON / OVERALL/WEARPACK
Apron adalah alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit atau dari
asbes. Ketentuan memakai sebuah apron pelindung, harus dibiasakan diluar baju kerja. Apron
terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.

5. SAFETY BOOTS
Sepatu pengaman dipakai untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan benda tajam
atau terbakar oleh zat kimia. Sepatu ini harus terbuat dari bahan yang sesuai dengan
kebutuhan kita bekerja. Sepatu pengaman ini, pada ujungnya selalu dilapisi baja.

4
6. SMEET TANG
Tang atau penjepit panas digunakan untuk menjepit benda kerja yang dalam keadaan masih
panas setelah selesai pengelasan.

7. PALU TERAK
Palu ini digunakan untuk membuang / mengeluarkan hasil sisa (terak) pengelasan pada benda
kerja

8. SIKAT LAS
Sikat las biasanya digunakan untuk membersihkan kotoran sisa las-lassan yang masih ada.
Bulu sikat ini terdiri dari kawat yang berdiameter kecil.

9. MEJA LAS
Digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di las.
10. BENDA KERJA
Benda kerja yang akan digunakan sebagai media pengelasan.
11. BENDA KERJA
Benda kerja yang akan digunakan sebagai media pengelasan.

5
12. ELEKTRODE
Elektrode fungsinya untuk memberikan lelehan cairan yang akan digunakan untuk
pengelasan. Dalam mengelas posisi elektroda harus tegak lurus dan miring 600-700 untuk
menghasilkan alur las-lasan yang baik.

3.2 Tahap-Tahap Pengelasan 3G T Joint

 Langkah Kerja Pengelasan


1.
2. Mengatur arus las (Ampere) sesuai dengan diameter elektroda.
3. Mengelas ikat pada kedua ujung kampuh T.
4. Meletakkan kampuh T pada alat bantu dalam posisi vetical.
5. Mengelas kampuh T.
6. Bersihkan terak las hasil pengelasan.
7. Lanjutkan latihan mengelas (kampuh T) sampai menghasilkan alur las yang baik, rata
dan simetris.

 Petunjuk Pengelasan
Untuk menjaga agar kedua pelat jangan sampai bergeser dari posisi yang telah
ditetapkan, maka kedua pelat di ikat dengan las ikat pada kedua ujung sambungan atau
kampuh tersebut. Kedua pelat harus saling bersentuhan sedemikian rupa, supaya setelah
diikat dengan las, tidak menunjukkan adanya bagian yang bersentuhan itu longgar atau
meneruskan sinar. Benda kerja diletakkan pada alat bantu posisi (kanal U) dalam
vertikal. Untuk menyalakan elektroda dimulai pada titik ± 15 mm dari awal pinggir
kampuh. Dan apabila busur listrik sudah menyala, maka batang elektroda digeser kearah
permulaan dan selanjutnya proses pengelasan dapat dimulai.

Batang elektroda diarahkan seperti pada proses pengelasan rigi-rigi las, dan sudut arah
melintang 45 0. Hasil dari pengelasan kampuh T ini dikatakan baik, apabila penampang
kampuh menunjukkan peletakan yang sama dan rata pada kedua sisi pelat atau simetris
Dalam pengelasan sambungan / kampuh T ini berarti bahwa ada dua pelat yang bertemu
dalam posisi tegak lurus, pertemuan ini disebut pertemuan T.
BAB IV

6
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pengelasan.net/cara-mengelas-vertikal/
https://www.pengelasan.net/sambungan-las/
https://www.lkpactual.id/2019/07/tips-sambungan-pengelasan.html
https://www.pengelasan.net/peralatan-las/
https://www.muchammadlutfihakim.com/2014/03/alat-dan-bahan-proses-
pengelasan.html
http://rafikah34.blogspot.com/2017/07/modul-posisi-pengelasan-3f-dan-3g-pada.html
https://www.academia.edu/36466744/MAKALAH_TEORI_PENGELASAN
https://kawatlas.jayamanunggal.com/teknik-pengelasan-fillet-1g-sambungan-t/

Anda mungkin juga menyukai