PENDAHULUAN
1
BAB II
DASAR TEORI
2
2.2 Sambungan T (Tee Joint)
Sambungan T adalah sambungan las yang dibuat dengan memotong dua bagian pada
sudut (90°) dan satu bagian yang terletak di tengah-tengah bagian lainnya secara tegak
lurus. Sambungan ini disebut dengan T joint karena dua bagian yang dilas berbentuk
seperti huruf 'T'.
Jenis-jenis pengelasan pada sambungan T adalah sebagai berikut:
BAB III
PELAKSANAAN
3
2. HELM
Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dariinar las (sinar ultra violet dan
ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata, Helm las ini dilengkapi dengan kaca
khusus yang dapat mengurangi sinar ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca las
yang dipakai, tergantung pada pelaksanaan pengelasan.
3. GLOVES
Sarung tangan dibuat dari kain, kulit, karet dan asbes lunak untuk memudahkan memegang
pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus selalu dipakai sepasang sarung tangan
supaya tangan kita tetap aman.
4. APRON / OVERALL/WEARPACK
Apron adalah alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat dari kulit atau dari
asbes. Ketentuan memakai sebuah apron pelindung, harus dibiasakan diluar baju kerja. Apron
terbuat dari bahan yang tidak mudah terbakar.
5. SAFETY BOOTS
Sepatu pengaman dipakai untuk menghindarkan kerusakan kaki dari tusukan benda tajam
atau terbakar oleh zat kimia. Sepatu ini harus terbuat dari bahan yang sesuai dengan
kebutuhan kita bekerja. Sepatu pengaman ini, pada ujungnya selalu dilapisi baja.
4
6. SMEET TANG
Tang atau penjepit panas digunakan untuk menjepit benda kerja yang dalam keadaan masih
panas setelah selesai pengelasan.
7. PALU TERAK
Palu ini digunakan untuk membuang / mengeluarkan hasil sisa (terak) pengelasan pada benda
kerja
8. SIKAT LAS
Sikat las biasanya digunakan untuk membersihkan kotoran sisa las-lassan yang masih ada.
Bulu sikat ini terdiri dari kawat yang berdiameter kecil.
9. MEJA LAS
Digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di las.
10. BENDA KERJA
Benda kerja yang akan digunakan sebagai media pengelasan.
11. BENDA KERJA
Benda kerja yang akan digunakan sebagai media pengelasan.
5
12. ELEKTRODE
Elektrode fungsinya untuk memberikan lelehan cairan yang akan digunakan untuk
pengelasan. Dalam mengelas posisi elektroda harus tegak lurus dan miring 600-700 untuk
menghasilkan alur las-lasan yang baik.
Petunjuk Pengelasan
Untuk menjaga agar kedua pelat jangan sampai bergeser dari posisi yang telah
ditetapkan, maka kedua pelat di ikat dengan las ikat pada kedua ujung sambungan atau
kampuh tersebut. Kedua pelat harus saling bersentuhan sedemikian rupa, supaya setelah
diikat dengan las, tidak menunjukkan adanya bagian yang bersentuhan itu longgar atau
meneruskan sinar. Benda kerja diletakkan pada alat bantu posisi (kanal U) dalam
vertikal. Untuk menyalakan elektroda dimulai pada titik ± 15 mm dari awal pinggir
kampuh. Dan apabila busur listrik sudah menyala, maka batang elektroda digeser kearah
permulaan dan selanjutnya proses pengelasan dapat dimulai.
Batang elektroda diarahkan seperti pada proses pengelasan rigi-rigi las, dan sudut arah
melintang 45 0. Hasil dari pengelasan kampuh T ini dikatakan baik, apabila penampang
kampuh menunjukkan peletakan yang sama dan rata pada kedua sisi pelat atau simetris
Dalam pengelasan sambungan / kampuh T ini berarti bahwa ada dua pelat yang bertemu
dalam posisi tegak lurus, pertemuan ini disebut pertemuan T.
BAB IV
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pengelasan.net/cara-mengelas-vertikal/
https://www.pengelasan.net/sambungan-las/
https://www.lkpactual.id/2019/07/tips-sambungan-pengelasan.html
https://www.pengelasan.net/peralatan-las/
https://www.muchammadlutfihakim.com/2014/03/alat-dan-bahan-proses-
pengelasan.html
http://rafikah34.blogspot.com/2017/07/modul-posisi-pengelasan-3f-dan-3g-pada.html
https://www.academia.edu/36466744/MAKALAH_TEORI_PENGELASAN
https://kawatlas.jayamanunggal.com/teknik-pengelasan-fillet-1g-sambungan-t/