MATA KULIAH :
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH
(IDIK4013)
Tutor : ENI PRIYANTI, S.Pd.SD., M.Pd.
OLEH :
MAHASISWA S1 PGSD SEMESTER 6
POKJAR TULANGAN
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas khadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan ebook Kumpulan Karya Tulis Ilmiah
mahasiswa S1 PGSD UT semester 6 pokjar Tulangan mata kuliah Teknik Penulisan Karya
Ilmiah ini dengan baik.
Ebook ini tidak akan terselesaikan bila tidak ada kerja sama yang baik dan di bantu
oleh pihak-pihak lain. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu Eni Priyanti selaku Pembimbing Mata Kuliah Teknik Penulisan Karya Ilmiah di
UPBJJ UT Surabaya Pokjar Tulangan.
2. Bapak Mochammad Chusnudin dan Ibu Nunung Tarwiyatul Fatmawati selaku Editor.
3. Bapak Suprianto Sumbodo Prasetyo selaku pembuat cover.
4. Saudara Yoga Hendra Purnama selaku layout.
5. Mahasiswa S1 PGSD UT semester 6 pokjar Tulangan selaku penulis
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis
telah bekerja dengan maksimal. Maka dari itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak guna perbaikan, selanjutnya penulis berharap ebook Kumpulan
Karya Tulis Ilmiah mahasiswa S1 PGSD UT semester 6 pokjar Tulangan mata kuliah Teknik
Penulisan Karya Ilmiah ini akan memberi manfaat bagi pembaca, dan semua pihak yang
berkepentingan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL
i
……………………………………………………………….......
KATA PENGANTAR ....
ii
………………………………………………….....................
DAFTAR ISI ...
ii
………………………………………………………………………....
KUMPULAN KARYA TULIS ILMIAH NON PENELITIAN …..
1
………………........
1. Keaktifan Siswa Melalui Game Edukasi Quizizz dalam Pembelajaran Daring di
Era Pandemi Covid-19 oleh Supriyanto
1
Sumbodo .........................................................
2. Membaca Bahasa Inggris Menggunakan Media Video dan Gambar Oleh Arinda
Ayu Musyofa
12
………….............................................................................................
3. Lingkungan Untuk Belajar Matematika Oleh Anggi Windarto
21
……........................
4. Aktivitas Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SD oleh Yoga
Hendra
27
Purnama……………….................................................................................
5. Model Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid 19 oleh Nur
Kholidah...................................................................................................................
37
..
6. Metode Diskusi Dalam Pembelajaran Di SD oleh Evita
Qur’ana….................................................................................................................
44
..
7. Pembelajaran Sains Berbasis Proyek Dengan Daya Pikir Kreatif Siswa oleh Mia
Sukmawati................................................................................................................
53
..
8. Penggunaan Media Gambar pada Mata Pelajaran IPA di Kelas III SD oleh Zidni
Ilman
60
Nafi’aa……......................................................................................................
9. Peningkatan Berbicara Melalui Metode Dongeng oleh Vani Limartha Anggaraini
65
..
10. Perkembangan Teknologi Informasi Terhadap Tumbuh Kembang Anak oleh
iii
Niken Tessalonika
72
….............................................................................................................
11. Pembelajaran Tematik Siswa SD di Masa Pandemi Covid 19 oleh
77
Romlah .............
12. Kesadaran Membaca Siswa Sekolah Dasar oleh Faujatul Khasanah
85
….....................
13. Terampil Berhitung Dengan Media Lidi oleh Nunung Tarwiyatul
90
Fatmawati ..........
14. Media Domino Untuk Meningkatkan Keterampilan Anak Dalam Berhitung oleh
Imam Bukhori
98
……………………….........................................................................
15. Bercerita Berpasangan Untuk Keterampilan Berbicara Anak SD oleh
Mochammad Chusnudin
102
……………..............................................................................................
16. Terampil Menghitung Pecahan Dengan Kartu Domino oleh Nelli Putri
Maghfiroh.................................................................................................................
116
..
17. Metode Demonstrasi Untuk Pembelajaran IPS Yang Menyenangkan oleh Zainia
Nur Azizah............................................................................................................... 126
18. Dampak Buruk Internet Terhadap Anak oleh Erlisa Enike Putri Putri ................... 135
19. Peran Orang Tua dalam Pendampingan Belajar Anak di Masa Pandemi oleh Lili
Masnuna
140
……….......................................................................................................
20. Rasa Hormat Siswa Terhadap Guru di Lingkungan SD oleh Moh.Ilham Rizqi
Firmansyah
145
………………………………………………………………………...
iv
KEAKTIFAN SISWA MELALUI GAME EDUKASI QUIZIZZ DALAM
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Terbuka
Email: priyo1202@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Keaktifan Siswa Melalui Game Edukasi Quizizz Dalam
Pembelajaran Daring Di Era Pandemi Covid-19. Penelitian ini juga berjenis non hasil penelitian yang
mengacu pada semua jenis karya ilmiah yang tidak merupakan hasil penelitian. Sasaran penelitian ini
ditujukan untuk siswa SD sebagai salah satu tingkat pendidikan yang terdampak Pandemi. Game
Edukasi Quizizz diharapkan bisa menjadi suatu pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan tidak
mengurangi pemahaman siswa akan materi dengan memanfaatkan teknologi, serta mampu
Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran Daring Di Era Pandemi Covid-19.
Pendahuluan
Pada era revolusi pembelajaran 4.0 merupakan tantangan dalam seluruh bidang ilmu
secara khusus bidang pendidikan. Pendidikan memegang peranan penting suatu bangsa.
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia
pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermanfaat dalam mencerdaskan
kehidupan bangsa dengan belajar. Belajar merupakan kegiatan utama dari keseluruhan proses
Perubahan itu meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor. Kegiatan pembelajaran memerlukan
keaktifan belajar, partisipasi dan komunikasi interaktif antara guru dan siswa. Keberhasilan
1
dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari pemahaman konsep, penguasaan materi dan
prestasi belajar.
Media menjadi suatu yang penting dalam proses pembelajaran karena hal tersebut
memacu semangat belajar peserta didik. Penggunaan media juga mampu meningkatkan
efektivitas pembelajaran karena pesan yang ingin disampaikan guru dapat diterima atau
Meningkatkan mutu pembelajaran, (2) Tuntutan paradigma baru, (3) Kebutuhan pasar, (4)
Visi pendidikan global. Begitupun pada masa sekarang, saat ditetapkannya Covid-19 yang
ekonomi, sosial, pendidikan, dan kebudayaan. Dampak terbesar dirasakan oleh peserta didik
semua tingkatan ataupun lembaga pendidikan nonformal sampai dengan perguruan tinggi.
Salah satu upaya pencegahan Covid-19 adalah dengan terus menjaga jarak (social
memutus mata rantai penyebaran virus korona, maka pelaksanaan pembelajaran harus
disesuaikan dengan kebijakan social distancing yang diluncurkan oleh pemerintah. Meskipun
peserta didik berada dirumah, guru harus memastikan kegiatan belajar mengajar tetap
berjalan, yakni mengubah sistem pembelajaran tatap muka menjadi daring (online).
untuk sistem daring, salah satunya aplikasi Game Edukasi Quizizz. Pemanfaatan media
pembelajaran berbasis Quizizz sebagai salah satu upaya dalam mengakomodir permasalahan
media pembelajaran yang masih konvensional dengan pembelajaran berbasis TIK untuk
meningkatkan kompetensi dan motivasi belajar peserta didik karena media pembelajaran
2
yang dihasilkan diharapkan memberikan model pembelajaran yang inovatif, kreatif dan
yang dimaksud pada penelitian ini adalah keaktifan belajar siswa. Keaktifan belajar terdiri
dari kata “Aktif” dan kata “Belajar”. Keaktifan belajar adalah suatu usaha atau kegiatan yang
dilakukan dengan giat belajar. Menurut Hamalik keaktifan belajar adalah suatu keadaan atau
hal siswa dapat aktif dalam pembelajaran. Menurut Gagne dan Briggs (dalam Martinis, 2007)
faktor-faktor keaktifan belajar adalah memberikan dorongan atau menarik perhatian siswa,
belajar kepada siswa, memberikan stimulus (masalah, topik dan konsep yang akan dipelajari),
siswa dalam kegiatan pembelajaran, memberi umpan balik (feed back), melakukan tes
singkat di akhir pembelajaran, dan menyimpulkan setiap materi yang disampaikan di akhir
pelajaran. Adapun indikator keaktifan belajar adalah mampu memecahkan masalah, mampu
bekerjasama, mampu mengemukakan pendapat, mampu mengemukakan gagasan atau ide dan
perhatian. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keaktifan belajar adalah
kemampuan siswa secara mandiri dan aktif dalam bertanya, berdiskusi, dan mencatat dalam
Keaktifan Siswa
Menurut Mulyono (Kurniati, 2009: 12), keaktifan adalah kegiatan atau aktivitas atau
segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik fisik maupun non
fisik. Keaktifan dipengaruhi beberapa faktor: (1) Memberikan motivasi atau menarik
perhatian peserta didik, sehingga mereka berperan aktif dalam pembelajaran; (2) Menjelaskan
tujuan instuksional (kemampuan dasar kepada peserta didik ); (3) Mengingatkan kopotensi
belajar kepada peserta didik; (4) Memberikan petunjuk kepada peserta didik cara
3
mempelajari; (5) memberikan stimulus (masalah, topik, masalah konsep yang akan
dipelajari); (6) Memunculkan aktifitas, partisipasi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran;
(7) Memberikan umpan balik (feedback); (8) Melakukan tagihan-tagihan kepada peserta
didik berupa tes sehingga kemampuan peserta didik selalu terpantau dan terukur; (8)
Keaktifan siswa yaitu, suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara
aktif. Mereka secara aktif menggunakan otak mereka baik untuk menemukan ide pokok dari
materi pelajaran, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang diberikan oleh guru
dalam mata pelajaran yang disajikan. Keaktifan siswa dimaksudkan untuk untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh peserta didik, sehingga
semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik
pribadi yang mereka miliki. Disamping itu, keaktifan siswa juga dimaksudkan untuk menjaga
perhatian siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran (Hartono,
2008:20)
Dalam sebuah proses pembelajaran tidak hanya guru yang aktif dalam menyampaikan
penjelasan materi tetapi dibutuhkan juga keaktifan peserta didik agar kegiatan proses belajar
lebih maksimal hal ini menunjukan bahwa proses pembelajaran itu sendiri merupakan
Salah satu kebijakan yang tertuang dalam Propernas tahun 1999-2004 adalah
peningkatan mutu pendidikan nasional. Berbagai upaya dalam rangka meningkatkan mutu
2010 pendidikan akan dan telah dilaksanakan, yang diantaranya melengkapi sekolah-sekolah
dengan berbagai sarana dan sumber belajar. Hal ini sejalan dengan UU No. 2 Tahun 1989
tentang SISDIKNAS, yang memberikan syarat agar setiap satuan pendidikan jalur sekolah,
4
dapat menyediakan sarana belajar yang memadai sebagai upaya mendukung akan
mengajar dilakukan secara online. Sehingga, teknologi memiliki peran yang teramat terhadap
Wijayanto, 2017) game edukasi merupakan game yang diciptakan khusus dalam ranah
pendidikan. Game edukasi terdiri dari beberapa komponen seperti bunyi, grafik, video, dan
animasi. Quizizz adalah salah satu web tool yang bisa digunakan dalam pembelajaran di
dalam kelas ataupun di luar kelas dalam bentuk pekerjaan rumah (home work), yang juga
dapat digunakan sebagai permainan kuis interaktif. 42 Quizizz adalah sebuah aplikasi
pendidikan yang berbasis game, yang membawa multi-player ke ruang kelas, sifatnya online
dan fun/menyenangkan, real time , serta hasil belajar dapat langsung didownload. Quizizz ini
bisa digunakan sebagai alternatif evaluasi pembelajaran untuk peserta didik, dan dapat
Menurut pendapat Guhlin, Quizizz memungkinkan bagi admin untuk membuat kuis
multi-player yang bekerja pada hampir semua perangkat. Dalam implementasi Quizizz, yang
harus disiapkan terlebih dahulu, adalah : 1) Sejumlah soal berupa pilihan ganda dengan kunci
jawabannya, 2) PC/laptop yang akan digunakan untuk menginput soal (akan lebih leluasa
menggunakan PC/Laptop karena layar lebih lebar), 3) Kuota internet yang cukup karena
bersifat online, 4) E-mail aktif untuk membuat akun di Quizizz. Adapun langkah-langkahnya
2) Pada kolom Daftar dengan E-mail, isi dengan E-mail, kemudian klik Selanjutnya.
3) Pilih at a school
5
4) Pilih Guru
5) Pada kolom pertama, isi judul sesuai dengan gender. Isi kolom nama depan, kolom nama
belakang, dan pada kolom kata sandi, isi dengan 8 digit terdiri dari huruf dan angka.
6) Akan muncul tampilan home seperti berikut, ini adalah halaman depan Quizizz.
7) Klik My Library
9) Tuliskan judul materi yang akan diujikan pada kolom berikan nama kuis ini, selanjutnya
pada nomor dua pilih nama mata pelajaran yang akan diujikan. Kemudian klik
selanjutnya.
11) Pada editor kuis sebelah kiri tersedia lima pilihan jenis soal, yaitu pilihan ganda, kotak
12) Pada editor kuis sebelah kanannya, terdapat kotak untuk menambahkan gambar sesuai
dengan soal, mengatur soal hanya untuk pribadi atau umum, mengatur bahasa (di
dalamnya terdapat juga pilihan pilihan kelas dengan memilih tingkat anak), dan
13) Setelah memilih jenis soal, langkah selanjutnya yaitu memulai membuat soal: a)
Ketikkan pertanyaannya dalam kolom tulis pertanyaanmu di sini, kemudian pada pilihan
jawaban, tandai salah satu pilihan jawaban sebagai kunci jawabannya. Baru klik simpan.
Pada sebelah kanan tampak tampilan dari halaman kuis yang sudah dibuat; b) Tampilan
setelah klik simpan seperti di bawah ini, tambahkan pertanyaan baru sebanyak soal yang
akan diujikan, dengan mengklik pertanyaan baru. Setelah semua soal yang dibuat selesai,
klik keluar/kembali.
6
14) Di sini terdapat dua pilihan, jika akan dimainkan pada saat itu juga, maka pilih main
16) Sebelum melanjutkan, ada beberapa pengaturan lanjutan, yaitu: a) Tunjukkan ke siswa
pertanyaan. Tampilkan kepada siswa jawaban yang benar untuk setiap pertanyaan. Di
sini terdapat tiga pilihan: Aktif, Hanya Validasi, Mati. Jika Aktif, maka sistem akan
menunjukkan kunci jawabannya ke peserta didik, apabila jawaban peserta didik terhadap
pertanyaan tersebut salah. Jika hanya validasi, maka sistem tidak akan menunjukkan
kunci jawaban, namun hanya validasi terhadap jawaban peserta didik yang benar ataupun
salah, dengan Checklist Hijau kalau jawabannya benar, dan Checklist Merah kalau
jawabannya salah. Jika Mati, maka peserta didik sama sekali tidak bisa melihat
melihat pertanyaan dan jawaban di akhir. Pengaturan ini dimatikan, untuk memunculkan
respon dari peserta didik agar penasaran dan bertanya apabila ada jawaban dari peserta
didik yang salah. c) Mengaktifkan waktu, papan peringkat, pertanyaan acak, jawaban
17) Bagikan kode yang muncul ke peserta didik. Pesrta didik memulai Game Edukasi
Quizizz dengan Join Quizizz dan memasukkan kode yang dibagikan oleh gurunya.
Setelah guru meng-klik mulai, maka dalam hitungan mundur seluruh peserta didik yang
sudah bergabung dapat memulai game. Setelah semua peserta didik mengerjakan, guru
18) Guru memonitor proses. Guru memonitor proses berlangsungnya Game Edukasi Quizizz
7
Game Edukasi ini tentu memiliki beberapa kelebihan yang tentu dapat menunjang
Ketika siswa menjawab soal atau kuis dengan benar, setelah itu akan muncul berapa
poin yang didapatkan dalam satu soal, juga mendapatkan ranking atau peringkat berapa
Bilamana siswa menjawab kuis tersebut salah, maka akan muncul jawaban yang benar,
Ketika telah dinyatakan selesai mengerjakan kuis, pada sesi akhir atau penutup,
sebelumnya akan di tampilkan review question guna mencermati kembali jawaban yang
telah dipilih.
Dalam mengerjakan kuis, setiap siswa mendapatkan soal kuis yang berbeda-beda,
Disamping dengan adanya kelebihan, tentu tidak bisa dipungkiri dengan adanya
kekurangan atau kelemahan dari Game Edukasi Quizizz sebagai media pembelajaran, yakni
sebagai berikut:
Ketika mengerjakan, siswa dapat membuka tab baru, itu artinya siswa bisa masuk
Dalam permasalahan waktu, siswa yang mulanya bisa mendapatkan peringkat atas,
kurang tepat.
Akan menjadi kendala atau permasalahan tambahan, bila siswa terlambat bergabung.
8
Demikian uraian mengenai kelebihan dan kelemahan dari Game Edukasi Quizizz yang
Karya-karya yang ada dalam Game Edukasi Quizizz, dapat dengan mudah diperoleh,
karena sudah banyak diposting dalam situsnya. Namun, akan menjadi lebih baik apabila
pendidik atau guru berkreasi sendiri dalam membuat soal, karena dapat menyesuaikan
dengan kebutuhan belajar siswa, sesuai dengan tujuan dan pembelajaran yang telah
dirancang. Bila sudah menemukan set kuis yang telah ditentukan atau dibutuhkan, kita dapat
memanfaatkannya dengan menjadikannya bersifat live, solo atau PR di kelas daring selama
pandemi.
berkali-kali lipat usaha, mengingat segala kekurangan yang dimiliki. Teknologi hadir sebagai
transisi pandemi, pendidikan memiliki tantangan untuk bisa mengoptimalkan peran teknologi
dalam ikut andil mensukseskan pendidikan, baik dari aspek proses pembelajaran, media
Salah satu media untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan tapi
tidak menghilangkan atau menurunkan pemahaman peserta didik mengenai materi serta
Upaya pemanfaatan Game Edukasi Quizizz digadang-gadang bisa menjadi alternatif media
dari siswa.
9
Akan tetapi, terlepas dari itu semua, pemanfaatan Game Edukasi Quizizz sebagai media
pembelajaran yang efektif, bisa tercapai bilamana, guru memperhatikan akan kebutuhan,
kekurangan dan perbedaan siswa atau peserta didik. Selain itu, juga tidak hanya terpaku pada
Game Edukasi Quizizz saja, tapi juga memberdayakan aplikasi lain penunjang
pemerataan pendidikan tetap bisa dirasakan oleh siapa saja, termasuk siswa-siswa Sekolah
Dasar, yang mengemban sebagai pemuda-pemudi berbakat penerus generasi emas bangsa,
baik dalam aspek pendidikan, ekonomi, sosial, hingga politik. Maka, tujuan dan cita-cita
pendidikan yang telah ditetapkan dapat terwujud sebagaimana mestinya perlu di wujudkan.
Daftar Pustaka
Citra C.N . dan Rosy B. 2020. Keefektifan Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Game
Edukasi Quizizz Terhadap Hasil Belajar Teknologi Perkantoran Siswa Kelas X SMK
https://journal.unesa.ac.id/index.php/jpap
Guru.
Media Google Form dan Google Meet”, dalam www.tabloidcermin.com, tanggal 7 Mei
Tipe Snow Balling dalam Meningkatkan Keaktifan Siswa dan Hasil Belajar
10
Malik, Habibi. 2013. Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Melalui Metode
Permainan Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas V Sdn 1 Sritejokencono. Program Studi
Media Game Edukasi Quiziz pada Masa Pencegahan Penyebaran Covid-19. Jurnal
Paedagogy, 7(3).doi:https://doi.org/10.33394/jp.v7i3.2645
Salsabila, Unik Hanifah dkk. 2020. Pemanfaatan Aplikasi Quizizz Sebagai Media
Pembelajaran Ditengah Pandemi Pada Siswa SMA. Jurnal Ilmiah Ilmu Terapan,
Suciningsih. 2020. Quizizz Sebagai Alat Penilaian Hasil Belajar Dalam Masa Covid-19 Di
Wijayanto, E. (2017). Pengaruh Penggunaan Media Game Edukasi Terhadap Hasil Belajar
11
MEMBACA BAHASA INGGRIS
ABSTRAK
Kegiatan pembelajaran di kelas merupakan peranan yang sangat penting, dimana pendidik harus bisa
membuat suasana yang kondusif agar peserta didik dapat menerima pelajaran dengan tenang dan baik.
Pendidik dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran di kelas,
dengan menggunakan alat peraga seperti media audio visaul, khususnya media video dan gambar.
Alat peraga ini dapat digunakan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, karena mata pelajaran Bahasa
Inggris merupakan mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan berkomunikasi baik secara
lisan maupun tulisan. Dengan pemanfaatan media video dan gambar ini diharapakn peserta didik
mampu meningkatkan kemampuan membaca, menulis, mendengar dan berbicara bahasa Inggris.
Kata Kunci: media pembelajaran, media video dan gambar, bahasa Inggris
PENDAHULUAN
manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Dalam era globalisasi
manusia dituntut untuk bisa berkomunikasi menggunakan bahasa asing. Karena Bahasa
Asing mempunyai dampak yang besar, terutama Bahasa Inggris. Bahasa Inggris sendiri
sudah masuk dan diterapkan dalam mata pelajaran pendidikan di Indonesia. Pembelajaran
Bahasa Inggris ini sangat berguna untuk peserta didik kelak dimasa depan. Bahasa Inggris
telah menjadi mata pelajaran yang wajib diajarkan, mata pelajaran Bahasa Inggris selalu ada
dalam setiap tingkatan pendidikan yang ada di Indonesia ini, mulai dari Paud, Taman
Kanak–kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah
Menengah Atas (SMA), dan bahkan tingkat Perguruan Tinggi. Materi yang diajarkan pada
tiap tingkat pendidikan pun berbeda. Hal ini menyesuaikan dengan kemampuan berpikir
peserta didik.
12
Bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan
berkomunikasi baik secara lisan maupun secara tulisan, memahami dan mengungkapkan
informasi. Kemampuan berbahasa Inggris adalah aspek yang sangat penting, oleh karena itu
mata pelajaran Bahasa Inggis diajarkan secara kontinyu, mulai dari jenjang paud hingga
perguruan tinggi. Ada 4 aspek yang diajarkan dalam mata pelajaran Bahasa Inggris, yakni ;
Aspek membaca (reading) adalah aspek yang paling penting dalam pembelajaran Bahasa
Inggris, karena awal dalam mengerti dan fasih berbicara Bahasa Ingris adalah membaca,
dengan banyak membaca peserta didik memperoleh banyak kosakata baru, secara pelahan
kosakata yang sudah terkumpul akan menjadi sebuah kalimat. Kalimat – kalimat inilah yang
nantinya akan mengantar peserta didik menjadi lancar berkomunikasi menggunakan Bahasa
Inggris.
Kemajuan di dunia teknologi membuat segalanya menjadi lebih mudah dan praktis.
Ada banyak inovasi – inovasi baru di dunia teknologi yang dapat mempercepat dan
mempermudah berbagai macam aktivitas. Dalam hal ini, pendidik dituntut untuk mampu
Dalam penyampaian materi Bahasa Inggris, media audio visual adalah media yang
paling tepat untuk digunakan, dengan begitu peserta didik dapat melihat dan meniru
pengucapan secara langsung. Pembelajaran Bahasa Inggris lebih banyak praktek daripada
metode ceramah. Dalam memperlancar membaca Bahasa Inggris, pendidik dapat memutar
film – film pendek, yang memiliki isi cerita yang bagus, dan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami. Mempelajari tiap kosakata dan kalimat yang ada dalam film dan mencoba
mengucapkan secara perlahan. Mengulang setiap kalimat hingga benar – benar fasih dalam
13
membacanya.
PEMBAHASAN
Media pembelajaran adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka
lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara pendidik dan peserta didik dalam
Media pembelajaran mempunyai berbagai macam jenis yang bisa digunakan untuk
pembelajaran, seperti media visual, media audio, media audio visual, media cetak dan lain
sebagainya. Dari berbagai macam media pembelajaran tersebut, media yang paling cocok
digunakan adalah media audio visual, karena media pembelajaran ini bisa diterima dengan
penglihatan dan pendengaran peserta didik. Yang termasuk dalam media audio visual adalah
televisi, video, film, gambar dan grafis. Media audio visual terutama bentuk video ini bisa
dimanfaatkan pendidik dalam memberikan bahan ajar kepada peserta didik. Pendidik bisa
memilih video yang tata bahasanya masih bisa dipahami oleh peserta didik, bisa dengan
memutar video yang berisi tentang cara pengucapan bahasa inggris yang benar, dengan ini
peserta didik dapat melihat per-kalimat atau kata yang di tayangkan dan juga bisa mendengar
cara pengucapan yang benar, lalu diulang – ulang sampai peserta didik bisa mengucapkannya
dengan benar.
balikan dengan dan menggalakkan latihan yang serasi. Banyak kelebihan dari media
pembelajaran dalam kegiatan mengajar terutama video atau gambar dalam kegiatan mengajar
14
2. Kemampuan Manipulatif, media dapat menampilkan kembali objek atau kejadian dengan
3. Kemampuan Distributif, media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam
berikut :
1. Mengubah titik berat pendidikan formal, yaitu dari pendidikan yang menekankan pada
peserta didik.
peserta didik.
Dalam mata pelajaran Bahasa Inggris terdapat banyak rumus – rumus Bahasa Inggris
yang biasa disebut dengan tenses. Tenses adalah rumus untuk membuat kalimat yang
berkaitan dengan kejadian dimasa lampau, masa sekarang atau masa mendatang. Dengan
tenses inilah sebuah kalimat bisa terbentuk. Ada beberapa jenis tentang tenses, yakni :
15
ini Es
Present Subject + Is /
Menceritakan kejadian yang I`m Cooking
Continuou Am / Are +
sedang terjadi Rice
s Ver Ing
Menceritakan kejadian masa
1. Subject
Present lampau, namun kejadian itu I Have Cooked
+ Has / Have
Perfect masih terkait dengan masa Rice
+ Verb 3
sekarang
Present Menceritakan kejadian masa Subject +
I Have Been
Perfect lampau, namun masih Has / Have +
Cooking Rice
Continuou berlangsung hingga masa Been + Verb
For 3 Minute
s sekarang dan diulang – ulang Ing
Suvject +
Verb
Past Menceritakan kejadian masa Subject + I Was Cooking
Sekitar ada 16 jenis tenses yang ada dalam mata pelajaran Bahasa Inggris. Peserta didik
17
harus bisa memahami rumus – rumus tenses tersebut, karena dengan memahami ini belajar
Bahasa Inggris akan semakin mudah. Pendidik bisa membantu peserta didik belajar tenses
dengan menggunakan media video, karena sangat banyak sekali contoh – contoh tenses,
selain peserta didik belajar tenses, peserta didik juga bisa belajar cara pengucapannya.
Dengan pembelajaran menggunakan media video atau gambar ini, bisa membuat
suasana kelas menjadi kondusif, peserta didik tidak merasa cepat bosan. Beberapa
pertimbangan dalam memilih media pembelajaran yang tepat antara lain adalah tujuan
324).
SIMPULAN
Media video dalam pembelajaran Bahasa Inggris tidak hanya dipakai untuk mencapai
keterampilan membaca saja, ada aspek lain yang bisa dicapai dalam pembelajaran Bahasa
Inggris dengan menggunakan media video yakni mendengar (listening), menulis (writting)
dan berbicara (speaking). Belajar Bahasa Inggris menggunakan media video dan gambar
dapat diterima dengan baik dan dapat mencapai bahasa target. Karena selama ini peserta
didik merasa kesulitan dalam belajar Bahasa Inggris, salah satunya dalam keterampilan
mendengar, jika dalam keterampilan ini saja peserta didik mengalami kesulitan, maka bisa
dipastikan dalam keterampilan lainnya seperti membaca akan mengalami kesulitan juga,
karena pelajaran Bahasa Inggris ini menekankan pada 4 aspek, yakni : membaca (reading),
18
mendengar (listening), berbicara (speaking), dan menulis (writting).
Dengan ini pendidik harus berupaya meningkatkan lagi kualitas mengajar terutama
dalam pemanfaatan pembelajaran menggunakan media video dan gambar, masih banyak lagi
hal – hal yang harus diperhatikan dalam kegiatan pembelajaran. Meningkatkan kembali
sarana dan prasana dalam kegiatan mengajar Bahasa Inggris, karena Bahasa Inggris
DAFTAR PUSTAKA
Gerlach V S., Ely Donald P., Melnick Rob. 1971. Teaching And Media; a Systemnatic
Approach. New Yersey : Englewood Cliffs, New Yersey : Prentice Hall, Inc.
Http://metodepembelajaran10.blogspot.com/2017/fungsi-media-pembelajaran-dan-
manfaat.html?m1
Ar-Ruzz Media.
19
LINGKUNGAN UNTUK BELAJAR MATEMATIKA
Oleh : ANGGI WINDARTO
E-mail : arif28.a271@gmail.com
ABSTRAK
Matematika adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji benda abstrak atau konsep abstrak yang
disusun menggunakan penalaran yang mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
berguna bagi daya pikir manusia dalam menghadapi kehidupan sehari-hari. Dalam belajar matematika
seorang pendidik perlu menggunakan media lingkungan sekitar untuk mengenalkan penerapan
pembelajaran dalam sehari-hari. Penggunaan media lingkungan sekitar, dimaksudkan untuk
merangsang atau membangkitkan berpikir kritis peserta didik dalam memecahkan masalah yang
dihadapi. Dengan adanya pengertian yang didapat secara langsung oleh peserta didik bisa membuat
ilmu yang didapat tersebut lebih melekat ke peserta didik sehingga mampu memuaskan rasa ingin
tahu peserta didik sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan menggairahkan.
A. PENDAHULUAN
Proses belajar mengajar matematika yang sering kita alami sehari-hari di kelas pada
umumnya masih banyak didominasi oleh pendidik, peserta didik masih secara pasif
menerima apa yang diberikan oleh pendidik. Pembelajaran matematika yang kita lakukan,
biasanya kita hanya memberikan materi dengan memberikan contoh-contoh soal dan cara
Pembelajaran yang seperti ini sebenarnya sangat membosankan bagi peserta didik, dan
hasilnya pun kurang memuaskan karena masih banyak peserta didik kita yang belum
mengerti dengan apa yang kita contohkan. Dalam proses belajar mengajar setiap hari,
seorang pendidik masih sangat jarang menggunakan atau memberi inovasi dalam proses
pembelajarannya, dan masih kurang pemahaman akan manfaat dari sebuah inovasi tersebut.
Sehingga pembelajaran yang disampaikan ke peserta didik akan terasa sangat monoton dan
membosankan, hal ini menyebabkan tidak maksimalnya proses belajar mengajar di dalam
kelas tersebut. Maka dari itu perlu adanya inovasi dalam pembelajaran tersebut untuk
merangsang atau menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik dalam pelajaran matematika ini
20
dan pendidik memerlukan sebuah alat peraga atau media guna membuat sebuah inovasi
Secara garis besar, peserta didik sekolah dasar masih senang dengan permainan dan
masih belum memahami konsep-konsep abstrak. Karena itu, pendidik perlu menjembatani
prosedur, maupun operasi dalam matematika. Menurut Munadi (2008;7) media pembelajaran
adalah sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara
terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat
Dengan alat peraga atau media dapat membantu tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini
karena dilandasi bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media dapat mempertinggi
daya konsentrasi peserta didik sehingga memerlukan waktu yang cukup lama. Oleh karena
itu, proses belajar mengajar yang menggunakan alat peraga atau media dapat menghasilkan
proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa media. Penggunaan media tidak bisa
digunakan sembarangan menurut sekehendak hati pendidik. Tetapi harus memperhatikan dan
mempertimbangkan tujuan.
Dalam penggunaaan alat peraga atau media, pendidik tidak perlu memikirkan bahwa
pendidik akan mengeluarkan biaya yang banyak. Pendidik bisa menggunakan benda-benda
yang ada di lingkungan sekitar peserta didik yang sudah tak terpakai. Dengan demikian kita
bisa melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang lebih baik dan dapat meningkatkan hasil
belajar atau prestasi peserta didik kita. Di dalam lingkungan sekitar, ada berbagai benda yang
bisa kita manfaatkan guna membantu pembelajaran matematika, dari benda hidup (biotik)
maupun benda tak hidup (abiotik). Sebagaimana yang dikemukakan oleh Agoes Soegianto
21
(2010;1) bahwa lingkungan adalah seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu organisme,
faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotik) atau organisme tidak hidup (abiotik).
Dengan beragamnya organisme atau benda di sekitar kita, maka kita bisa memanfaatkan
B. PEMBAHASAN
dengan peserta didik, baik interaksi secara langsung seperti kegiatan tatap muka maupun
2010:134). Di dalam proses interaksi pendidik dan peserta didik, pendidik akan dihadapkan
dengan berbagai macam karakter peserta didik, ada peserta didik yang mudah memahami
dengan apa yang disampaikan pendidik, adapula peserta didik yang susah dalam memahami
apa yang disampaikan pendidik. Dengan bermacamnya karakter peserta didik, maka pendidik
Di dalam teori Bruner dia lebih menekankan peserta didik belajar menemukan sendiri,
sedangkan pendidik hanya sebagai fasilitator. Peserta didik menemukan sendiri terkait
dengan hal-hal yang dipelajarinya di kelas, maka akan menimbulkan rasa keingintahuan
peserta didik akan hal baru yang dia ketahui, sehingga pengalaman yang dia alami tersebut
akan melekat pada dirinya. Tugas pendidik hanya menjelaskan atau memuaskan rasa
keingintahuan peserta didik dengan memberi jawaban atas pertanyaan peserta didik dengan
jawaban yang logis, jelas, dan mudah dipahami anak tersebut. Dari penjelasan pendidik yang
bisa memuaskan rasa keingintahuan peserta didik tersebut, maka peserta didik tersebut
merasa senang dengan hal baru yang dia ketahui dan bisa menerapkan di dalam kegiatan
sehari-hari.
mampu atau memberi gambaran atau mengaitkan kehidupan sehari-hari peserta didik di
22
dalam pembelajaran tersebut. Sebagaimana yang kita bahas di dalam artikel ini tentang
hubungan-hubungan yang diatur secara logis sehingga matematika berkaitan dengan konsep-
konsep abstrak (Hudoyo dalam Aisyah, 2008:1). Matematika merupakan ilmu pengetahuan
yang mengkaji benda abstrak atau konsep abstrak yang disusun menggunakan penalaran yang
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan berguna bagi daya pikir manusia.
Oleh karena itu pembelajaran matematika harus dilakukan dengan baik, menarik, dan
bermakna sehingga peserta didik dapat memahami konsep-konsep matematika yang abstrak.
langkah-langkah yang ditetapkan. Namun banyak peserta didik yang enggan untuk belajar
Maka dari itu sebagai pendidik kita butuh sebuah warna baru dalam pembelajaran kita agar
tepat, karena di sekitar kita banyak sekali media untuk membantu pendidik menjelaskan
pembelajaran yang akan disampaikan. Menurut Bruner dengan adanya informasi baru yang
telah peserta didik temukan sendiri, maka informasi tersebut akan bertahan lama daripada
Di dalam penjumlahan pendidik bisa mengambil batu kerikil yang ada di depan kelas
misalnya anak 1 mengambil batu sebanyak 3 buah, lalu menyuruh anak ke-2 untuk
mengambilkan batu 5 buah, setelah itu dijadikan satu dan dihitung semua batu tersebut
= 8.
Dari satu contoh di atas bisa disimpulkan bahwa media lingkungan sangatlah
23
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas memberi kesan mendidik kepada anak dan
C. SIMPULAN
praktek atau outdoor, karena banyaknya kebijakan para pejabat terkait tentang pendidikan di
negeri ini masih sering tidak efektif. Misalnya saja peserta didik tidak diperbolehkannya
pembelajaran outdoor anak SD dikarenakan telah terjadi kecelakaan di suatu daerah sehingga
semua sekolah terkena imbasnya, padahal anak sekolah sangatlah perlu pemahaman yang
nyata, menemukan hal baru secara langsung dengan penambahan wawasan tapi kini sudah
dibatasi dan dilarang. Diharapkan ada sebuah program pemanfaatan dari dana BOS sekolah
negeri ini.
anak sangat membosankan karena hanya kegiatan menghafal dan menulis saja. Akan tetapi
menerapkan ilmu yang diperolehnya atau sedang dipelajarinya, jadi anak bisa menemukan
suatu masalah dan mampu mencari penyelesaian secara mandiri melalui pendidik sebagai
fasilitatornya saja.
24
D. DAFTAR PUSTAKA
E. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penggunaan alat peraga benda kongkrit yang ada di lingkungan sekitar
untuk meningkatkan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dan pengurangan
pada peserta didik kelas 1 di SD Negeri PETAKILAN ?
2. Apakah penggunaan alat peraga benda-benda konkrit yang ada di lingkungan sekitar
dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang penjumlahan dan pengurangan
pada peserta didik kelas 1 di SD Negeri PETAKILAN ?
25
AKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING
PADA MASA PANDEM COVID-19 DI SD
Abstrak
Dampak pandemi Covid-19 mempengaruhi kondisi psikologis dan perubahan perilaku manusia yang
sifatnya lebih luas dalam jangka waktu yang lebih panjang. Hal ini juga berdampak pada sistem
pendidikan di Indonesia. Pendidik dan peserta didik terutama di sekolah dasar akan terbiasa
melakukan interaksi jarak jauh. Di sekolah dasar juga menerapkan WFH (Work From Home) untuk
pendidik, dan BDR (Belajar Dari Rumah) untuk peserta didik. Kegiatan ini bertujuan untuk menindak
lanjuti aktivitas pembelajaran daring pada masa pandemi Covid-19 di sekolah dasar. Ada beberapa
macam pembelajaran yang dilakukan pada masa pandemi Covid-19 di sekolah dasar menggunakan
model daring dengan aplikasi berupa : Google Classroom, Telegram, Whatsapp, Zoom, Youtube,
Facebook, dan Messenger. Pelaksanaan pembelajaran daring berjalan dengan lancar, walaupun
dirasakan kurang ideal. Hasil belajar peserta didik bervariasi, mulai dari kurang memuaskan, cukup,
hingga baik. Kendala yang dihadapi pendidik dan peserta didik dalam pembelajaran daring antara lain
: ketersediaan kuota internet, jaringan yang tidak stabil, dan alat penunjang seperti gawai dan laptop.
Pembelajaran daring dinilai efektif jika diterapkan pada masa pandemi Covid-19 namun diperlukan
model yang lebih variatif agar tetap menarik jika digunakan dalam jangka panjang.
I. PENDAHULUAN
Awal tahun 2020, dunia dihebohkan dengan wabah virus corona (Covid-19) yang
dikemudian hari menginfeksi hampir seluruh negara di dunia. Diduga Covid-19 pertama kali
muncul di Wuhan, Provinsi Hubei pada akhir tahun 2019. Bencana non alam ini bukan
pertama kalinya dihadapi negara-negara di dunia. Sejarah mencatat pernah ada sebelumnya
beberapa virus yang juga dapat mengancam nyawa jika tidak segera ditangani seperti virus
Ebola, SARS, H5N1 atau Flu Burung, HIV, MERS, dan lain – lain (Syafrizal, 2020).
merosot, menjatuhkan nilai tukar rupiah, harga barang naik, terutama alat-alat kesehatan.
Pengendalian extreme seperti lockdown suatu daerah bahkan suatu negara dilakukan sebagai
virtual, pemilihan moda transportasi, sampai pembatasan akses. Penggunaan teknologi yang
tadinya lebih banyak sebagai sarana pendukung kerja sebagian, berubah menjadi fasilitas
kerja utama. Hal ini juga berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia. Dalam sektor
pendidikan misalnya, pendidik dan peserta didik akan terbiasa melakukan aktivitas
Banyak aplikasi pembelajaran online yang dapat diterapkan dalam dunia pendidikan
akhir-akhir ini. Menurut pendapat Molinda (2005), yang dikutip oleh Arizona (2020 : 66),
pembelajaran online merupakan bentuk aktivitas pembelajaran / pelatihan jarak jauh dengan
memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi, misalnya internet, dan CD-ROM (secara
langsung dan tidak langsung). Aktivitas pembelajaran online menghubungkan peserta didik
dengan sumber belajarnya (database, pendidik, perpustakaan) yang secara fisik terpisah atau
Salah satu aplikasi gratis dan mudah diterapkan adalah aplikasi Google Classroom.
Menurut Arizona (2020 : 66), pembelajaran online yang diterapkan dengan menggunakan
media Google Classroom memungkinkan pendidik dan peserta didik dapat melakukan
aktivitas pembelajaran tanpa melalui tatap muka di kelas dengan pemberian materi
pembelajaran sekaligus penilaian. Pendidik dan peserta didik dalam aplikasi ini
dimungkinkan untuk berinteraksi melalui forum diskusi terkait dengan permasalahan materi
dan jalannya pembelajaran secara interaktif. Bahkan di akhir-akhir ini pada aplikasi Google
Classroom sudah tersedia di dalamnya Google Meet yang memungkinkan utnuk melakukan
video teleconference.
ketersediaan sumber belajar yang variatif. Keberhasilan dari suatu model / media
pembelajaran tergantung dari karakteristik peserta didiknya (Dewi, 2020 : 57). Pelaksaan
27
sistem pembelajaran pada satuan pendidikan mengalami perubahan bentuk operasional yang
digeneralisasi melalui kebijakan pembelajaran dan mengikut pada kebijakan sosial, yaitu
pengamatan Sabran dan Sabara (2018), pembelajaran dengan menggunakan media Google
Classroom secara keseluruhan cukup efektif dengan tingkat kecenderungan sebesar 77,27%.
Berdasarkan Surat Edaran (SE) yang dikeluarkan pemerintah pada tanggal 18 Maret
2020, maka segala kegiatan didalam dan diluar ruangan di semua sektor sementara waktu
ditunda demi mengurangi penyebaran Covid-19 terutama pada bidang pendidikan. Pada
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19. Surat Edaran tersebut menjelaskan
bahwa proses belajar dilaksanakan di rumah melalui aktivitas pembelajaran daring / jarak
jauh untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik. Belajar di
rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup (life skill) antara lain mengenai
pandemi Covid-19.
menjadi pembelajaran di rumah masing-masing dengan waktu yang tidak praktis sesuai
jadwal pembelajaran. Inilah yang lahir sebagai dampak dari himbauan pembatasan sosial,
dengan istilah pembelajaran “daring” (pembelajaran dalam jaringan) yang sebelumnya juga
sudah sangat familiar dan sering dilakukan, namun sebagai alternatif di antara beberapa
28
II. PEMBAHASAN
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah “daring” merupakan akronim dari
“dalam jaringan”. Pembelajaran daring merupakan salah satu sistem pembelajaran online atau
dilakukan melalui jaringan internet. Kemajuan yang terjadi dalam dunia teknologi
komunikasi dan informasi memunculkan peluang maupun tantangan baru dalam dunia
pendidikan. Peluang baru yang muncul termasuk akses yang lebih luas terhadap konten
multimedia yang lebih kaya, dan berkembangnya metode pembelajaran baru yang tidak lagi
dibatasi oleh ruang dan waktu. Di sisi lain kemajuan teknologi dengan beragam inovasi
digital yang terus berkembang juga menghadirkan tantangan baru bagi penyelenggara
tersebut.
pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka, tetapi melalui flatform yang telah
tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan secara online, komunikasi juga
dilakukan secara online, dan tes juga dilaksanakan secara online. Sistem pembelajaran
melalui daring ini dibantu dengan beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google
Meet, dan Zoom. Mengutip pendapat Adit (2012), ada 10 (sepuluh) flatform yang dapat
digunakan sebagai sumber belajar online gratis dan bisa diakses bebas oleh peserta didik
maupun pengajar di tengah pandemi Covid-19 seperti yang tersaji pada tabel berikut :
29
Flatform Situs Pembelajaran Online di Indonesia
No Flatform Alamat Situs
1 Rumah Belajar https://belajar.kemdikbud.go.id/
2 Meja Kita https://mejakita.com/
3 Icando https://bit.ly/appicando
Google for https://edu.google.com/
4
Education
5 Kelas Pintar https://www.kelaspintar.id/
6 Microsoft Office 365 https://www.microsoft.com/id-id/education/product/office
7 Quipper School https://www.quipper.com/id/school/
8 Ruang Guru https://ruangguru.com/belajar
9 Zenius https://www.zenius.net/
10 Cisco Webex https://www.webex.com/
(Sumber : https://edukasi.kompas.com/
Pendidikan jarak jauh merupakan suatu kajian kependidikan yang terus berkembang
seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan informasi. Karena itu juga
pendidikan jarak jauh sering dipersepsikan sebagai suatu inovasi dalam metode
waktu untuk belajar. Peserta didik dapat belajar kapan pun dan di mana pun, tanpa dibatasi
oleh ruang dan waktu. Peserta didik juga dapat berinteraksi dengan guru pada waktu yang
bersamaan, seperti menggunakan video call atau live chat. Pembelajaran daring dapat
Melalui pembelajaran daring, peserta didik bisa belajar seperti biasanya dan tidak
ketinggalan materi sekolah, karena waktu yang dirasakan lebih fleksibel. Namun
pembelajaran daring tidak disambut baik sepenuhnya oleh peserta didik, karena ada sebagian
peserta didik menganggap bahwa pembelajaran daring ini memiliki tingkat kesulitan yang
utama yang digunakan adalah Google Classroom, ditambah Youtube dan flatform lain untuk
30
menambah referensi belajar. Kondisi pembelajaran daring tidak se-ideal pembalajaran tatap
muka. Koneksi internet yang tidak stabil dan motivasi belajar peserta didik menjadi salah
satu kendala dalam proses pembelajaran daring. Namun secara keseluruhan, mayoritas
salah satunya adalah meningkatkan kemampuan interaksi antara peserta didik dengan
pendidik, pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja (time and place
flexibility), menjangkau peserta didik dalam cakupan yang luas (potential to reach a global
interaksi yang tinggi, mampu meningkatkan daya ingat, memberikan lebih banyak
pengalaman belajar, dengan teks, audio, video dan animasi yang semuanya digunakan untuk
peserta didik juga bisa mengirim email kepada peserta didik lain, mengirim komentar pada
forum diskusi, memakai ruang chat, sampai tersedianya link video conference untuk
berkomunikasi langsung.
Hasil belajar dari proses pembelajaran daring bervariasi, mulai dari kurang
memuaskan, cukup hingga baik. Hasil belajarnya kurang memuaskan karena materi yang
dipahami lebih sedikit daripada pembelajaran tatap muka dikelas. Sedangkan hasil belajarnya
bagus dan pembelajaran dengan cara daring memberikan kotribusi terhadap upaya
31
C. Hambatan Pembelajaran Daring
Kendala lain yang dihadapi adalah buruknya koneksi internet di daerah tempat tinggal
peserta didik, dan ketersediaan perangkat pembelajaran seperti laptop. Peserta didik
merasakan bahwa tingkat pemahaman materi relatif lebih baik pada proses pembelajaran
tatap muka secara langsung didalam kelas. Kendala lainnya adalah tidak semua pendidik dan
peserta didik siap mengoperasikan sistem pembelajaran daring dengan lancar, termasuk juga
karena kondisi pandemi yang tidak memungkinkan pembelajaran dalam bentuk tatap muka
secara langsung. Namun ada beberapa kendala yang dihadapi seperti sinyal, dan kuota
Pembelajaran daring dinilai oleh sebagian pendidik dan peserta didik efektif jika
diterapkan pada masa pandemi covid-19 karena berkaitan dengan protokol kesehatan. Namun
tingkat efektifitasnya belum dapat diukur sehingga signifikasinya belum jelas. Selain dinilai
efektif, model pembelajaran daring juga menemui kendala. Kendala yang dihadapi pendidik
maupun peserta didik dalam pembelajaran daring seperti pernyataan pertama, “kuota yang
harus dibeli, tugas yanag selalu menumpuk, karena keadaan dirumah berbeda sehingga harus
terbagi fokus, pemahaman tersampaikan namun kurang begitu memahami sehingga harus
mereview secara mandiri”, pernyataan kedua, “kendala yang dihadapi selain akses internet
yang tidak sama disetiap tempat”, pernyataan ketiga, “kuota, jaringan, dan kendala dalam
aplikasi”.
dan peserta didik kurang ideal dibandingkan dengan pembelajaran tatap muka secara
sebagian peserta didik merasa kesulitan untuk mengajukan pertanyaan pada saat proses
32
pembelajaran berlangsung. Kurangnya komunikasi menyebabkan materi menjadi sulit
dipahami
III. SIMPULAN
daring dengan aplikasi berupa Zoom, Whatsapp, Telegram, Google Classroom, Youtube,
bahkan messenger. Setiap pendidik paling tidak menggunakan dua buah aplikasi yaitu
Google Classroom dan Wahtsapp, karena dirasakan paling praktis dan minim kuota
besar pendidik dan peserta didik kurang ideal dibandingkan pembelajaran tatap muka secara
dipahami. Hasil belajar peserta didik dengan pembelajaran daring bervariasi, mulai dari
kurang memuaskan, cukup, hingga baik. Kendala yang dihadapi pendidik dan peserta didik
dalam pembelajaran daring adalah ketersediaan kuota internet, jaringan yang terkadang tidak
stabil, dan alat penunjang (gawai dan laptop). Pembelajaran daring dinilai oleh sebagian
pendidik dan peserta didik efektif jika diterapkan pada masa pandemi covid-19 karena
berkaitan dengan protokol kesehatan. Diperlukan model pembelajaran daring yang lebih
variatif sebagai alternatif yang dapat digunakan dimasa mendatang agar pembelajaran tetap
33
IV. DAFTAR PUSTAKA
Arizona, Kurniawan. Et.all. (2020). Pembelajaran Online Berbasis Proyek Salah Satu Solusi
Dewi, Wahyu Aji Fatma. (2020) Dampak Covid-19 terhadap Implementasi Pembelajaran
daring di Sekolah Dasar Edukatif Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 2 No 1 April 2020.
25 Juni 2020)
Menteri Pendidikan. (2020). Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan
Pratiwi, Ericha Windhiyana. (2020). The Impact of Covid-19 on Online Learning Activities
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/pip/article/view/14921/8585
Sabran & Sabara, E. (2018). Keefektifan Google Classroom sebagai Media Pembelajaran.
16 Juni 2020)
Syafrizal, dkk. (2020). Pedoman Umum menghadapi Pandemi COVID-19 Bagi Pemerintah
34
https://www.kemendagri.go.id/documents/COVID-19/BUKU_PEDOMAN_COVID-
26 Juni 2020
35
Model Pembelajaran Daring di Masa Pandemi Covid 19
Oleh :
Nur Kholidah
Email: idacholidah4@gmail.com
ABSTRAK
Munculnya wabah covid-19 di belahan bumi, sistem pendidikan mulai mencari suatu inovasi
untuk proses kegiatan belajar mengajar. Pandemi covid-19 adalah peristiwa menyebarnya
penyakit coronavirus 2019 diseluruh dunia untuk semua negara. Penyakit ini disebabkan oleh
coronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2 wabah COVID-19.
Model pembelajaran merupakan tingkatan tertinggi dalam kerangka pembelajaran karena
mencakup keseluruhan tingkatan. Lingkupnya yaitu keseluruhan kerangka pembelajaran
karena memberikan pemahaman dasar dalam pembelajaran. Dalam model pembelajaran,
terdapat strategi yang menjelaskan operasional, alat, atau teknik yang digunakan siswa dalam
prosesnya.
Kata Kunci : Pembelajaran daring, pandemi, covid 19
A. PENDAHULUAN
Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi ajar yang meliputi
segala aspek sebelum, sedang dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala
fasilitas yang terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung dalam proses
belajar mengajar. Model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang
digunakan dalam menyusun kurikulum, mengatur peserta didik, dan memberi petunjuk
kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran atau setting lainnya. Dalam model
pembelajaran, terdapat strategi yang menjelaskan operasional, alat, atau teknik yang
digunakan siswa dalam prosesnya. Selanjutnya, di dalam strategi pembelajaran ada metode
pembelajaran yang menjelaskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Tingkatan ini memiliki fungsi untuk menjelaskan hubungan dari kerangka pembelajaran
tersebut.
36
Setelah munculnya wabah covid-19 di belahan bumi, sistem pendidikan mulai mencari
suatu inovasi untuk proses kegiatan belajar mengajar. Pandemi covid-19 adalah peristiwa
menyebarnya penyakit coronavirus 2019 diseluruh dunia untuk semua negara. Penyakit ini
disebabkan oleh coronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2. Wabah COVID-19
pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 1 Desember 2019, dan
ditetapkan sebagai pandemi oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada tanggal 11 Maret 2020.
Daring merupakan sarana utama dalam pembelajaran ketika masa pandemi covid-19.
Terlebih adanya Surat Edaran no. 4 Tahun 2000 dari Menteri Pendidikan dan
kebudayaan yang menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga jarak dan
seluruh penyampaian materi akan disampaikan dirumah masing-masing. Setiap institusi
dituntut untuk memberikan inovasi terbaru untuk membentuk proses pembelajaran yang
sangat efektif. Sayangnya, tidak semua institusi pendidikan paham betul mengenai inovasi
terbaru yang harus dipakai untuk melakukan pembelajaran selama pandemi. Kebanyakan dari
mereka masih belum bisa menyesuaikannya karena terkendala sarana dan prasarana.Untuk
menyiasati ketidak kondusifan di situasi seperti ini, metode daring bisa dijadikan salah satu
hal yang cukup efektif untuk mengatasinya. Metode ini bisa membuat para siswa untuk
meanfaatkan fasilitas yang ada dirumah dengan baik. Seperti halnya membuat konten dengan
memanfaatkan barang-barang disekitar rumah maupun mengerjakan seluruh kegiatan belajar
melalui sistem online. Dengan menggunakan metode full daring seperti ini, sistem
pembelajaran yang disampaikan akan tetap berlangsung dan seluruh pelajar tetap berada
dirumah masing-masing dalam keadaan aman.
B. PEMBAHASAN
A. Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan tingkatan tertinggi dalam kerangka pembelajaran
karena mencakup keseluruhan tingkatan. Lingkupnya yaitu keseluruhan kerangka
pembelajaran karena memberikan pemahaman dasar dalam pembelajaran. Dalam model
pembelajaran, terdapat strategi yang menjelaskan operasional, alat, atau teknik yang
digunakan siswa dalam prosesnya. Selanjutnya, di dalam strategi pembelajaran ada metode
pembelajaran yang menjelaskan Langkah-langkah untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Istilah model pembelajaran ini sering diartikan sebagai pendekatan pembelajaran. Dalam
pendekatan pembelajaran, didalamnya terdapat rencana-rencana dan alur yang digunakan
sebagai petunjuk dalam merencanakan pembelajaran di kelas. Mengingat model
37
pembelajaran adalah dasar untuk strategi dan metode, perlu diketahui pengertian model
pembelajaran menurut beberapa ahli.
Menurut Arends (1997) istilah model pembelajaran mengarah pada pendekatan tertentu
terhadap instruksi yang terdiri dari tujuan, pola urutan atau alur, lingkungan dan sistem
pengelolaan secara keseluruhannya. Instruksi yang dimaksud adalah segala ketentuan yang
dimaksudkan untuk dikerjakan, dalam hal ini adakah siswa. Menurut Arends, seperangkat
instruksi ini perlu memenuhi berbagai komponen agar dapat menjadi kesatuan model
pembelajaran yang utuh dan berfungsi dengan baik untuk siswa. Sedangkan menurut Adi
(2000) model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur
dalam mengorganisasikan pengalaman pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Sehingga dalam hal ini penentuan model pembelajaran tidak lepas dari mempertimbangkan
tujuan pembelajaran. Kesinambungan model pembelajaran dengan tujuan pembelajaran
cenderung akan mempermudah dalam penyusunan model pembelajaran secara menyeluruh.
Ketika keduanya sinkron dan penggambaran keseluruhannya sudah jelas, penyusunan strategi
dan metode pembelajaran bisa menjadi lebih mudah. Fungsi model pembelajaran yaitu
sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.
Adapun ciri-ciri model pembelajaran yang baik diantaranya:
1. Rasional dan berfikiran logis berdasarkan teori-teori pembelajaran yang sudah disusun
oleh peneliti sebelumnya
2. Berorientasi pada landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar
3. Sikap mengajar yang diperlukan agar model pembelajaran yang ditentukan dapat
dilaksanakan dengan baik dan mendukung tercapainya tujuan pembelajaran
4. Mendukung lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran tercapai
B. Pembelajaran Daring
Istilah pembelajaran daring dan luring muncul sebagai salah satu bentuk pola
pembelajaran di era teknologi informasi seperti sekarang ini.Daring merupakan singkatan
dari ‘’ dalam jaringan’’ sebagai pengganti kata online yang sering digunakan dalam
kaitannya dengan teknologi internet. Pembelajaran daring artinya pembelajaran yang
dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap muka,
tetapi melalui platform yang telah tersedia. Segala bentuk materi pelajaran didistribusikan
secara online, komunikasi juga dilakukan secara online. Sistem pembelajaran melalui daring
38
dibantu oleh beberapa aplikasi, seperti Google Classroom, Google Meet, Edmudo dan Zoom.
Sebuah kondisi dikatakan daring apabila memenuhi beberapa persyaratan sebagai berikut:
1. Dibawah pengendalian langsung dari alat yang lainnya
2. Dibawah pengendalian langsung dari sebuah sistem
3. Tersedia untuk penggunaan segera atau real time
4. Tersambung pada suatu sistem dalam pengoperasiannya
5. Bersifat fungsional dan siap melayani
Selama pelaksanaan model daring, peserta didik memiliki keleluasaan waktu untuk
belajar. Peserta didik dapat belajar kapanpun dan dimanapun, tanpa dibatasi oleh ruang dan
waktu. Peserta didik juga dapat berintekasi dengan guru pada waktu yang bersamaan.
Belajar daring tentu memiliki tantangan tersendiri.Siswa tidak hanya membutuhkan suasana
dirumah yang mendukung untuk belajar, tetapi juga koneksi internet yang memadai. Namun,
proses pembelajaran yang efektif juga tak kalah penting. Berikut tips agar siswa dapat
belajar daring dengan efektif:
1. Komunikasi antar tenaga pengajar dan siswa harus berjalan dengan baik pada saat
melakukan video call
2. Aktif dalam berdiskusi baik dengan tenaga pengajar atau teman-teman
3. Managemen waktu bagi para siswa sangat penting. Meski belajar dirumah, pastikan
siswa membuat catatan mana saja tugas yang sudah dikerjakan dan mana tugas yang
harus segera diselesaikan
4. Tetap bersosialisai dengan orang lain, termasuk anggota keluarga di rumah, serta teman-
teman sekelas diluar sesi video call untuk mengasah kemampuan bersosialisai.
C. Pandemi Covid-19
Pasalnya, istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingginya tangkat suatu
penyakit, melainkan hanya memperlihatkan tingkat penyebarannya saja. Perlu diketahui,
dalam kasus pandemi covid-19 ini menjadi yang pertama dan disebabkan oleh virus corona
yang telah ada sejak lahir tahun lalu. Virus corona kini menjadi momok yang menakutkan
karena menyebabkan kecemasan bagi masyarakat dunia. Walaupun virus ini lebih banyak
ditemukan pada hewan, tetapi virus ini bisa menyerang dari hewan ke manusia ke manusia.
Pada tanggal 11 Februari 2020, WHO menyebutkan bahwa penyakit dari virus Corona
dinamakan COVID-19 mempunyai kependekan dari Corona Virus Disease yang muncul di
tahun 2019, virus ini adalah tipe baru yang awalnya ditemukan di Wuhan, China. WHO
39
menetapkan darurat dunia atas penyebaran virus corona yang begitu luas seluruh pihak harus
ikut berpartisipasi meningkatkan pengawasannya terhadap kesehatan masyarakat.
Tak hanya merugikan dari sisi kesehatan saja, Presiden Joko Widodo juga mengatakan
bahwa virus corona sangat berdampak pada perekonomian di Indonesia.Bukan hanya karena
produksi barang saja yang terganggu, tetapi investasi pun juga terhambat. Berikut beberapa
dampak virus COVID-19 di Indonesia:
1. Beberapa barang menjadi mahal dan langka untuk ditemukan
2. Jemaah Indonesia batal berangkat umrah
3. Kunjungan para wisatawan mancanegara di Indonesia menurun
4. Merusak tatanan ekonomi di Indonesia
5. Impor barang menjadi terhambat
Penyakit COVID-19 paling menular saat orang yang menderitanya memiliki gejala,
meskipun penyebaran mungkin saja terjadi sebelum gejala muncul. Periode waktu antara
paparan virus dan munculnya gejala biasanya sekitar lima hari, tetapi dapat berkisar dari dua
hingga empat belas hari. Gejala umum diantaranya demam, batuk dan sesak nafas.
Komplikasi dapat berupa pneumonia dan penyakit pernafasan akut berat .Langkah-langkah
pencegahan tertularnya virus covid-19 diantaranya mencuci tangan pakai sabun, memakai
masker, menjaga jarak atau menjauhi keramaian, serta pemantauan dan isolasi diri untuk
orang yang mencurigai bahwa mereka terinfeksi. Upaya untuk mencegah penyebaran virus
corona termasuk pembatasan perjalanan, karantina, pemberlakuan jam malam, penundaan
dan pembatalan acara, serta penutupan fasilitas.
C. Simpulan
Dalam pelaksanaan pembelajaran daring, guru menggunakan media berupa buku
sekolah elektronik, penggunaan media pembelajaran berupa buku sekolah elektronik
bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi. Hambatan, solusi dan
proyeksi dalam pembelajaran dengan menggunakan sistem daring menjadi bahasan yang
menarik dalam masa pandemi covid-19. Berdasarkan kondisi tersebut, kondisi terhadap
pembelajaran sistem digital dapat dilakukan. Namun ini dapat memberikan pengaruh
terhadap kondisi psiskis guru sehingga perlu ada solusi lain seperti hanya melakukan
aktivitas yang dapat meredakan dan menyelesaikan masalah yang ditimbulkan oleh hambatan
yang muncul.
40
Berdasarkan simpulan yang telah dibuat, maka saran yang dapat diberikan dengan
pemanfaatan buku sekolah elektronik sebagai media pembelajaran di sekolah dasar adalah
sebagai berikut:
1. Penerapan model pembelajaran yang inovatif dengan memanfaatkan portal buku sekolah
elektronik
2. Perlunya peningkatan kompetensi TIK guru sehingga buku sekolah elektronik dapat
dimanfaatkan oleh seluruh guru dalam mengembangkan media ajar
3. Perlunya peningkatan dukungan sarana prasarana TIK dan jaringan internet di sekolah,
sehingga kesiapan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan buku sekolah elektronik
dapat lebih dimaksimalkan.
41
DAFTAR PUSTAKA
42
Metode Diskusi Dalam Pembelajaran di SD
Oleh :
Evita Qur’ana
Email: evitaqurana12596@gmail.com
ABSTRAK
Berdasarkan masalah mengenai rendahnya motivasi belajar pada siswa di Sekolah Dasar maka pada
artikel non penelitian tentang bagaimana upaya tenaga pendidik atau guru dalam meningkatkan
motivasi belajar di Sekolah Dasar.
Artikel ini bertujuan untuk :
1) Menumbuhkan motivasi belajar siswa,
2) Untuk mengadakan perubahan pembelajaran dengan metode diskusi,
3) Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode diskusi yang diterapkan untuk peserta didik
tingkat Sekolah Dasar.
4) Berbagai macam metode diskusi
Metode diskusi dengan cara penyajian pelajaran,dimana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu
masalah yang biasa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan bersama. Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan
belajar memecahkan masalah (problem solving).
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan seorang guru di sekolah.
Didalam diskusi ini proses belajar mengajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau lebih individu
yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah, dapat terjadi juga
semuanya aktif, tidak ada yang aktif sebagai pendengar saja.
A. PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan aktivitas yang paling utama. Hal ini berarti bahwa
keberhasilan suatu individu dalam pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada
bagaimana pembelajaran dapat berlangsung secara efektif. Pembelajaran merupakan suatu
proses yang dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada peserta didik
untuk mencapai hasil belajar. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat diajukan dalam
berbagai bentuk seperti berubahnya pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku,
keterampilan, kecakapan dan kemampuan, daya reaksi, daya penerimaan dan lain lain aspek
yang ada pada individu yang belajar (Sudjana,2000)
Kompetensi Supervisi Akademik merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh para guru satuan pendidikan. Kompetensi ini berkenaan dengan kemampuan guru dalam
rangka pembinaan dan pengembangan kemampuan guru untuk meningkatkan mutu
pembelajaran dan bimbingan di sekolah. Strategi merupakan usaha untuk memperoleh
43
kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam dunia pendidikan strategi dapat
diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed to achieves a particular
educational goal (David, 1978). Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan
yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan atau rangkaian kegiatan
termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertentu.
Salah satu metode pembelajaran yaitu metode diskusi dimana metode pembelajaran ini
menghadapkan peserta didik pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah
untuk memecahkan permasalahan, menjawab pertanyaan dan memahami pengetahuan peserta
didik, serta untuk membuatu suatu keputusan. Oleh karena itu, diskusi bukanlah debat yang
mengadu argumentasi. Diskusi lebih bersifat bertukar pengalaman untuk menentukan
keputusantertentu secara bersama-sama. Selama ini banyak guru yang merasa keberatan
untuk menggunakan metode diskusi dalam proses pembelajaran. Keberatan itu biasanya
timbul dari asumsi; pertama, diskusi merupakan metode yang sulit untuk diprediksi hasilnya
oleh karena interaksi antar peserta didik muncul secara spontan, sehingga hasil dan arah
diskusi sulit ditentuan, kedua, diskusi biasanya memerlukan waktu yang cukup panjang, pada
hal waktu pembelajaran di dalam kelas sangat terbatas, keterbatasan itu tidak mungkin dapat
menghasilkan sesuatu secara tuntas. Sebenarnya hal ini tidak perlu dirisaukan oleh guru
sebab dengan perencanaan dan persiapan yang matang kejadian semacam itu bisa dihindar
Begitu juga dengan guru yang mengharapkan hasil yang terbaik dalam proses
pembelajaran dengan menerapkan strategi agar hasil belajar siswanya bagus. Strategi
pembelajaran dapat juga diartikan sebagai usaha guru dalam menggunakan beberapa
variabel pengajaran seperti: tujuan, bahan, metode, alat, dan evaluasi agar dapat
mempengaruhi siswa untuk mencapai tujuan yakni pembelajaran yang efektif dan efisien.
Terdapat kata kuci dalam makalh ini yaitu diskusi dan pembelajaran.
B. PEMBAHASAN
Pengertian metode diskusi (Diskusi Kelompok)
Diskusi adalah aktivitas dari sekelompok siswa, berbicara saling bertukar
informasi maupun pendapat tentang sebuah topik atau masalah, dimana setiap anak ingin
mencari jawaban / penyelesaian problem dari segala segi dan kemungkinan yang ada.
(Departemen Pendidikan dan Kebudayaan : 1994).
44
Menurut Hasibun dalam bukunya Proses Belajar Mengajar (2006:10) mengatakan
bahwa diskusi merupakan proses penglihatan dua atau lebih individu yang berinteraksi
secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau sasaran yang sudah
tertentu melalui cara menukar informasi, mempertahankan pendapat atau pemecahan
masalah.
Pengertian Metode diskusi adalah cara penyajian pembelajaran, di mana siswa-
siswa dihadapkan kepada suatu masalah, yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan
yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. (Syaiful Bahri
Djamarah dan Aswan Zain : 2006)
Pengertian Metode diskusi atau Diskusi Kelompok diartikan pula sebagai suatu
cara penyajian bahan pelajaran dengan menugaskan peserta didik atau kelompok belajara
untuk melaksanakan percakapan ilmiah untuk mencari kebenaran dalam rangka
mewujudkan tujuan pengajaran (Karo-karo, 1998 : 25).
Menurut Djajadisastra (1983:12) metode diskusi atau Diskusi Kelompok adalah
format belajar mengajar yang menitik beratkan kepada interaksi antara anggota
yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas belajar secara bersama.
Karena itu, guna dituntut untuk mampu melibatkan keaktifan anak bekerjasama dan
berkolaborasi dalam kelompok
Sementara itu Sudirman dkk ( 1992 : 150 ) menyatakan, “ Metode diskusi adalah
cara penyajian pelajaran dimana siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan
dipecahkan bersama “.
45
Secara umum kelebihan dan kekurangan metode diskusi (Diskusi
Kelompok) adalah sebaga berikut :
Kelebihan metode diskusi adalah:
1) Merangsang kreativitas siswa dalam bentuk ide, gagasan – prakarsa, dan terobosan
baru dalam pemecahan suatu masalah.
2) Mengembangkan sikap menghargai pendapat orang lain.
3) Memperluas wawasan
4) Membina untuk terbiasa musyawarah untuk memperkuat dalam memecahkan
Kekurangan metode diskusi adalah
1) Tidak dapat dipakai pada kelompok yang besar.
2) Pembicaraan terkadang menyimpang, sehingga memerlukan waktu yang panjang.
3) Mungkin dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara atau ingin menonjolkan
diri.
Untuk meminimalisir kekurangan metode ini, maka guru atau murid sebagai pemimpin
diskusi mempunyai peranan sebagai berikut :
1. Sebagai penunjuk jalan
Tugas pemimpin disini ialah memberikan pengarahan kepada anggota tentang masalah
yang akan didiskusikan (ruang lingkup diskusi). Sehingga dengan demikian tidak
timbul pertanyaan-pertanyaan yang menyimpang.
2. Sebagai pengatur lalu lintas
Bertugas mengatur jalannya diskusi agar jalannya menjadi lancar :
- Dengan jalan mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada anggota kelompok tertentu.
- Menjaga agar anggota berbicara menurut giliran (tidak serentak).
- Menjaga agar diskusi tidak dikuasi oleh orang-orang tertentu yang gemar berbicara.
- Membuka kesempatan kepada orang-orang tertentu (pemalu) untuk mengungkapkan
pendapatnya.
- Mengatur pembicaraan agar didengar oleh semua anggota.
3. Sebagai dinding penangkis
Disini tugas pemimpin diskusi ialah penerima pertanyaan-pertanyaan dari anggota
kemudian melemparkannya kembali kepada anggota. Jangan sampai terjadi tanya
jawab antar kelompok kecil saja. Usahakan seluruh anggota kelompok aktif
berpartisipasi.
46
C. Langkah-langkah penggunaan metode diskusi
Langkah-langkah penggunaan metode diskusi (Diskusi Kelompok) adalah sebagai berikut:
1. Taraf persiapan meliputi:
a) Memilih dan menetapkan topic atau tema sekurang-kurangnya; mengidentifikasi
masalah yang merupakan alternative untuk dipilih dan didiskusikan.
b) Mengidentifikasi dan menetapkan satu atau beberapa sumber bahan bacaan atau
informasi yang hendak dipelajari oleh siswa, sehingga kalau memasuki
arena diskusi diharapkan telah membawa bahan pemikiran.
c) Menetapkan atau menyediakan alternatif komposisi dan struktur komonikasi
kelompok diskusi.
d) Menetapkan atau menyediakan alternatif pemimpin diskusi pada guru atau siswa.
2. Siswa membentuk kelompok-kelompok diskusi memilih pimpinan diskusi (ketua,
sekretaris, pelapor) mengatur tempat duduk, ruangan, dan sebagainya dengan
bimbingan guru.
3. Siswa berdiskusi dalam kelompoknya masing-masng, sedangkan guru berkeliling dari
kelompok yang satu ke kelompok yang lain, menjaga ketertiban, serta memberikan
dorongan dan bantuan agar anggota kelompok berpartisipasi aktif dan diskusi dapat
berjalan lancar. Setiap siswa hendaknya, mengetahui secara persis apa yang akan
didiskusikan dan bagaimana caranya berdiskusi.
4. Setiap kelompok harus melaporkan hasil diskusinya. Hasil diskusi dilaporkan
ditanggapi oleh semua siswa, terutama dari kelompok lain. Guru memberikan ulasan
atau penjelasan terhadap laporan tersebut.
5. Akhirnya siswa mencatat hasil diskusi, sedangkan guru menyimpulkan laporan
hasil diskusi dari setiap kelompok
E. Jenis-jenis Metode Diskusi
Terdapat bermacam pengembangan metode diskusi (Diskusi Kelompok), berikut ini
beberapa jenis diskusi yang dapat digunakan guru, antara lain :
a. Buzz Group
Suatu kelas yang besar dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil 4 atau 5 orang.
Tempat duduk diatur sedemikian rupa sehingga siswa saling berhadapan untuk
memudahkan pertukaran pendapat. Diskusi ini dapat diadkan di tengah-tengah atau
akhir
b. Fish Rowt
Diskusi terdiri dari beberapa orang peserta yang dipimpin oleh seorang ketua.
Tcmpat duduk diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong
menghadap peserta, seolah-olah menjaring ikan dalam sebuah mangkuk (fish boxvli.
Kelompok pendengar yang ingin menyumbangkan pikiran dapat duduk di kursi
kosong tersebut. Ketua mempersilahkan berbicara dan setelah selesai kembali
ketempat semula.
c. Whole Group
Suatu kelas merupakan satu kelompok diskusi dengan jurnlah anggota tidak lebih
dari 15 anggota.
d. Syndicate group
Suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-6 orang.
Guru menjelaskan garis besar masalah dengan aspek-aspeknya. kemudian tiap
kelompok bertugas membahas suatu aspek tertentu dan membuat kesimpuian untuk
diiaporkan dalam sidang pleno serta didiskusikan lebih lanjut.
e. Brainstorming
49
Merupakan suatu diskusi di mana anggota kelompok bebas menyumbangkan ide-ide
baru terhadap suatu masalah tertentu. di bawah seorang ketua. Semua ide yang
sudah masuk dicatat. untuk kemudian diklasifikasikan menurut suatu urutan tertentu.
Suatu saat mungkin ada diantara ide baru tersebut yang dirasa menarik untuk
dikembangkan.
f. Informal debate
Kelas dibagi menjadi dua team yang agak sama besarnya unluk memperdebatkan
suatu bahan yang problematis, tanpa memperhatikan peraturan diskusi panel.
g. Colloqinin
Merupukan suatu kegiatan dimana siswa’mahasiawa dihadapkan pada nara sumber
untuk mengajukan pertanyaan. selanjuinya mengandung pertanyaan-pertanyaan
tambahan dari siswa. mahasiswa yang lain. Pelajaran dengan maksud untuk
memperjelas bahan pelajaran yangtelah diterima.
h. Panel
Merupakan suatu diskusi orang-orang yang dianggap ahli, terdiri dari 3-6 orang dan
dipimpin oleh seorang moderator. Para panelis dihadapkan pada para peserta yang
hanya berfungsi sebaeai pendengar. Maksudnya untuk memberikan stimulus kepada
para peserta akan adanya masalah-masalah yang masih dipecahkan lebih lanjut.
i. Simposium
Merupakan suatu pembahasan masalah yang bersifat lebih formal. Pembahasan
dilakukan oleh beberapa orang pembicara (sedikitnya 2 orang) yang sebelumnya
telah menyiapakan suatu prasarana dan pembicara yang lain mengemukakan
prasarana banding/sanggahan. Suatu pokok persoalan disoroti dari beberapa aspek.
yang masing-masing dibacakan oleh prasarana kemudian diikuti sanggahan dan
pandangan umiun dari para pendengar. Moderator mengkoordinasi jalannya
pembicaraan. Bahasan dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oieh panitia
perumus.
j. Seminar
Merupakan suatu pembahasan yang bersifat ilmiah. Suatu pokok persoalan dibahas
secara teoritis, bila perlu dibuka suatu pandangan umum. Berdasarkan kertas kerja
yang ada, peserta menjadi beberapa kelompok untuk membahas lebih lanjut.
Pimpinan kelompok sewaktu waktu menyimpulkan kerja keiompoknya dan dari
hasil-hasil kelompok disusun suatu perumusan oleh panitia perumus.
50
C. Simpulan
Metode diskusi adalah adalah suatu cara penyajian bahan pengajaran dengan guru
memberikan kesempatan kepada siswa atau kelompok-kelompok untuk mengadakan
perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau
menyusun ke berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.
Kelemahan metode diskusi meliputi peserta diskusi mendapat informasi yang
terbatas, dikuasai oleh anak-anak yang suka bicara, banyak waktu yang terpakai.
Kekuatan metode diskusi meliputi suasana kelas menjadi hidup, melatih
berfikir kritis, dapat menaikkan prestasi kepribadian individual, merupakan latihan
untuk memenuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku dalam musyawarah.
Terdapat banyak jedis metode diskusi
Setiap menerapkan metode apapun dalam kegiatan belajar mengajar, peran guru dan
siswa saling mempengaruhi. Sebagai seorang guru dalam mengajar hendaknya
dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat menguasai metode yang digunakan nantinya pada
saat mengajar. Berhasil tidaknya proses mengajar akan sangat dipengaruhi oleh
kemampuan guru pada saat mengajar. Setiap guru diharapkan mampu memberikan inovasi
dalam pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dalam mengikuti pelajaran di kelas.
D. DAFTAR PUSTAKA
51
PEMBELAJARAN SAINS BERBASIS PROYEK
DENGAN DAYA PIKIR KREATIF SISWA
Oleh : Mia Sukmawati,
Email : mia.sukmawatipgsd@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan artikel ini untuk mengetahui adanya pengaruh penerapan model pembelajaran berbasis proyek
materi pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam bagi peserta didik. Teknik yang digunakan
yaitu simple random sampling, teknik pengumpulan data menggunakan pretest, posttest, dan
observasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat
meningkatkan daya pikir kreatif terhadap materi pemanfaatan dan pelestarian sumber daya alam bagi
peserta didik.
PENDAHULUAN
Kualitas pendidikan dalam suatu negara memiliki peran penting dalam menentukan
bangsa yaitu sekolah sebagai nation builders dan segala aspek didalamnya.
berbagai masalah dilingkungan masyarakat sebagai mahkluk sosial kelak yang sesuai dengan
visi pendidikan nasional Indonesia tahun 2025 untuk mengembangkan peserta didik yang
70% peserta didik Indonesia tidak mampu menjawab soal berkategori higher order thingking
skills. Kondisi peserta didik di Indonesia masih pada tingkat lower order thingking skills.
kebutuhan akan mengembangkan hasil belajar peserta didik khususnya pada ranah kognitif
aspek higher order thingking skills dapat di atasi dengan penerapan model pembelajaran yang
52
membantu mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang di perlukan peserta
didik. Salah satu model pembelajaran yang sesuai dalam mengembangkan kemampuan
berfikir kreatif adalah pembelajaran berbasis proyek. Model pembelajaran yang menekankan
pada pembuatan suatu proyek yang disesuaikan dengan materi pembelajaran dan model
pembelajaran di mana peserta didik menjadi pusat pembelajaran (Ergul dan Kargin,2013:1).
memiliki karakteristik dalam mengarahkan peserta didik untuk menginvestigasi ide-ide yang
penting pada suatu informasi, dari karakteristik ini dapat mengembangkan keterampilan
proyek ini disusun menggunakan proses penemuan oleh peserta didik setelah menganalisis
ide dan pertanyaan sehingga mampu membuktikan kebenaran atas informasi yang telah di
Dibutuhkan dalam upaya meningkatkan hasil belajar khususnya dalam ranah kognitif,
dibutuhkan peserta didik untuk mempersiapkan bekal dalam kehidupannya nanti, seperti
kecerdasan dalam menganalisa, bergaul, dan memahami eksintensi orang lain. Di setiap
tahapan model pembelajaran juga didampingi dengan pemberian penghargaan yang mampu
memotivasi peserta didik untuk merasa bangga akan kemampuan serta mendorong untuk
lebih aktif dan produktif dalam proses menghasilkan proyek ( Ministry of education
Guyana,2016).
pelestarian sumber daya alam sesuai dengan pencapaian kompetensi dasar keterampilan yang
53
PEMBAHASAN
pembelajaran baru yaitu pelestarian sumber daya alam dengan menghubungkan keterkaitan
2011:50). Diterapkan model pembelajaran langsung dengan bantuan media susun gambar,
pada kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran berbasis proyek yang mengintegrasi
ranah pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui interaksi dengan orang lain. Pelaksanaan
model ini melalui 8 tahap, masing-masing tahapannya memiliki peran penting dalam
Tahap pertama, pemilihan topik. Pemilihan topik terjadi ketika proses tanya jawab
dilingkungan sekolah. Anak yang mendapat cahaya alami mampu menunjukkan performa
belajar lebih baik, untuk anak yang menerima pembelajaran diluar kelas yang lebih banyak
karbondioksidanya lebih tinggi yang mampu mengurangi semangat belajar dan prestasi
peserta didik, sehingga kegiatan dilakukan di luar kelas (Walker,2017:39). Bertujuan untuk
Tahap kedua, mengidentifikasi permasalahan sumber daya alam. Peserta didik diminta
Menstimulasi peserta didik untuk mengungkapkan sebab-sebab yang mungkin menjadi faktor
54
Tahap ketiga adalah perencanaan proyek. Masing-masing kelompok mendapat arahan
tentang tujuan dan manfaat dilakukannya proyek yang akan dibuat. Hal ini bertujuan agar
peserta didik lebih penasaran tentang proyek yang akan dilakukan sehingga memancing
peserta didik lebih aktif dalam pemecahan jawaban dari arahan yang diberikan. Setiap
kelompok memiliki tanggung jawab untuk mengatur pembagian alat dan perencanaan, karena
pembebasan terhadap peserta didik mampu meningkatkan sikap tanggung jawab bagi peserta
didik (Walker,2017.95).
Tahap keempat, pelaksanaan pembuatan proyek. Kegiatan yang dilakukan peserta didik
terlebih dahulu memahami langkah pembuatan proyek dengan penjelasan dari sumber
Tahap kelima adalah pembuatan produk. Peserta didik mulai membuat produk proyek
yang telah di pilih oleh kelompok, dilakukan di dalam atau di luar kelas. Tahap ini
mengembangkan keterampilan motorik serta berfikir kreatif peserta didik dan aspek afektif
Tahap keenam yaitu mengukur, menilai dan memperbaiki produk. Berisi evaluasi
produk dari guru dan peserta didik dari kelompok lain untuk memberikan saran dan kritik
atas produk yang sudah dibuat. Dengan adanya kegiatan yang saling memberikan saran,
dan berdiskusi.
Tahap ketujuh adalah finalisasi dan publikasi proyek. Peserta didik memulai membuat
laporan pengamatan, berisikan setiap kegiatan siswa dan pengamatan hasil produk. Kegiatan
selanjutnya yaitu penyajian hasil produk di depan kelas, kegiatan ini mampu
and Fernandes,2017:75).
55
Tahap kedelapan yaitu kegiatan pasca proyek. Kegiatan ini berisikan penguatan, di
mana peserta didik mendapatkan pujian atas segala kegiatan yang sudah dilakukan. Peserta
didik memiliki kesempatan menukarkan lencana yang telah di kumpulkan selama kegiatan
proyek berlangsung dengan cemilan yang sudah di siapkan guru untuk kelompok yang
menang, sementara untuk kelompok yang kalah diberikan hukuman menyanyi lagu nasional
di depan kelas. Penerapan penghargaan dan hukuman bertujuan untuk memotivasi peserta
kreatif untuk mencari pelestarian sumber daya alam. Penerapan model pembelajaran berbasis
proyek dalam kelas eksperimen membantu untuk mempersiapkan peserta didik dalam
pembelajaran langsung yang dibantu dengan media susun gambar, peserta didik memasukkan
pembelajaran berbasis proyek secara sistematis, mampu membimbing peserta didik untuk
aktif.
SIMPULAN
Disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap hasil belajar materi pelestarian sumber daya alam bagi peserta didik.
berpikir kreatif dan sikap peserta didik. Penerapan model pembelajaran berbasis proyek
mampu mengembangkan aspek efektif yang meliputi percaya diri, kerja sama dan tanggung
56
jawab, dibantu dengan penerapan menang dan kalah untuk menjaga keadaan kelas tetap aktif
dan kondusif.
proses pembelajaran harus didahului dengan kesepakatan aturan kegiatan di dalam kelas,
contoh peserta didik akan mendapat hadiah jika menaati peraturan dan mendapatkan
hukuman jika melanggar peraturan. Pengaturan tempat ketika proses pelaksanan proyek
diluar kelas juga perlu diperhatikan. Proses pembuatan produk yang menggunakan benda
tajam sebaiknya didampingi guru, agar tidak terjadi kecelakaan kerja di dalam kelas.
Penerapan model pembelajaran berbasis proyek cocok diterapkan pada materi pembelajaran
yang memerlukan kegiatan nyata untuk mengembangkan pemahaman yang mendalam bagi
peserta didik.
57
DAFTAR PUSTAKA
Anonym.2015.GlobalWarming
(https://earthobservatory.nasa.gov/Features/GlobalWarming/page2.php.diakses 12 agustus
2018).
Brookhart,M,Susan.2010. Assess Higrer-Order thingking Skills in Your Classroom.
Virginia:ASCD.
Echazarra,Alfonzo.2016 “Programmed or International Student Assessment Result From
PISA 2015”.(https://www.oecd.org/pisa/PISA-2015-Indonesia. Diakses tanggal 07
Maret 2018).
Kementrian Sekretariat Negara Republik Indonesia.2017. Sumber daya alam,
(http://Indonesia.go.id/?page_id=6100. Diakses tanggal 17 Desember 2017).
Maryanto 2016. Kayanya Negeriku. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Pembukuan.
Ministry of Education Guyana.2016. The Advantages of reward in the classroom. (online).
http://www.education.gov.gy/web/index.php/teacher/tips-for-teaching /item /2102-
the-advantages-of-rewards-in-the-classroom. Diakses tanggal 4 Desember 2017).
58
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI
KELAS III SD
Oleh : ZIDNI ILMAN NAFI’AA
ABSTRAK
Banyak media yang dapat digunakan dalam pembelajaran, salah satunya adalah media
gambar. Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua
dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Penggunaan media gambar dalam
pembelajaran diharapkan siswa akan termotivasi, bergairah, berminat, dan dapat
meningkatkan aktifitas belajarnya sehingga dapat dengan mudah memahami materi yang
diajarkan.
PENDAHULUAN
Pendidikan memiliki peran strategis untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik
anak. Upaya mewujudkan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran
strategis inilah yang kemudian mengarahkan pendidikan pada fungsinya dalam
mengembangkan kemampuan peseta didik, sehingga membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Terkait dengan hal
tersebut, bertujuan untuk pengembangan potensi peserta didik, maka pimpinan sekolah dan
guru harus mengenal betul perkembangan fisik dan mental serta intelektual anak didiknya.
Kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh sistem pendidikan, akan tetapi
ditentukan oleh mutu tenaga pengajar. Tenaga pengajar yang dimaksud adalah tenaga
pengajar yang mampu memberikan pembelajaran kepada siswa sehingga lebih mengerti dan
memahami pelajaran yang dipelajarinya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa faktor
pendukung, antara lain; lingkungan yang mendukung dalam penyajian materi kepada siswa.
Guru atau tenaga pengajar dalam menyajikan materi tidak hanya fokus pada materi pelajaran
saja, melainkan membantu siswa untuk berinteraksi dengan berbagai sumber belajar dalam
mendapatkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan serta sikap yang menuju kepada
perubahan tingkah laku baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Faktor yang turut memengaruhi berhasilnya pencapaian tujuan pendidikan yaitu
menciptakan adanya sistem lingkungan (setting) belajar yang lebih kondusif dalam proses
pembelajaran. Sistem lingkungan belajar ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa komponen
59
yang saling memengaruhi. Komponen tersebut adalah sumber daya manusia, yaitu guru dan
siswa, serta lingkungan belajar serta perangkat pendukung yang akan dijadikan media
pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan alat atau sarana yang digunakan untuk
menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Penggunaan media dalam proses
pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa sehingga dapat tercapainya tujuan
pembelajaran yang lebih baik. Kegunaan media dalam proses pembelajaran sangat
menguntungkan dalam penyampaian kepada siswa.
Banyak media yang dapat digunakan dalam pembelajaran, salah satunya adalah media
gambar. Gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual dalam bentuk dua
dimensi sebagai curahan perasaan atau pikiran. Penggunaan media gambar dalam
pembelajaran diharapkan siswa akan termotivasi, bergairah, berminat, dan dapat
meningkatkan aktifitas belajarnya sehingga dapat dengan mudah memahami materi yang
diajarkan. Media gambar dalam pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan ruang dan waktu
dan memperjelas suatu masalah. Media pembelajaran dapat diaplikasikan pada semua mata
pelajaran yang diberikan salah satunya pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA
). Bagi siswa sekolah dasar, belajar akan lebih bermakna jika apa yang dipelajari berkaitan
dengan pengalaman hidupnya dan mereka memandang suatu objek yang ada secara utuh.
Proses pembelajaran dengan menggunakan media yang dapat menciptakan suasana belajar
siswa aktif dan kreatif serta mengembangkan kemampuan berfikir dan lebih memberikan
ruang kepada siswa untuk mengalami, mencoba, merasakan serta menemukan sendiri apa
yang dipelajari tentang IPA
PEMBAHASAN
62
Gambar dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak mauspun dalam
lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian.Semua
gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran tersendiri. Karena itu gambar dapat di gunakan
sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang
memungkinkan belajar secara efesien peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaataan
media gambar dalam data. Dalam menggunakan media gambar ada berbagai macam hal yang
perlu kita perhatikan demi tercapainya tujuan pembelajaran serta penguasaan materi yang
optimal oleh siswa.
63
PENINGKATAN BERBICARA MELALUI METODE DONGENG
Oleh
Vani Limartha Anggraini
limarthavani22@gmail.com
Abstrak
Dongeng merupakan bagian dari cerita rayat (folklore.) Pada setiap daerah di Indonesia terdapat
banyak sekali kisah cerita rakyat serta dongeng yang mengandung unsur budaya, pendidikan, budi
pekerti dan nilai-nilai moral yang tinggi. Guna menjaga dan mewariskasn nilai kearifan lokal ( local
wisdom) serta nilai pendidikan kepada generasi penerus, dongeng sangat layak dijadikan sebagai
media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada jenjang pendidikan dasar (SD). Artikel ini
bertujuan untuk membahas serta menjelaskan: (1)Potensi keberagaman dongeng sebagai bagian dari
cerita rakyat yang tersebar di berbagai tempat merupakan kekayaan sosial budaya masyarakat.
(2).Dongeng biasanya dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia pada
jenjang pendidikan dasar SD, dongeng dapat menjadi sarana meningkatkan budaya literasi di
kalangan siswa SD.
A. PENDAHULUAN
Keterampilan serta bakat peserta didik butuh terus dimaksimalkan. Segenap keahlian
serta pontesi peserta didik pada pembelajaran dasar tersebut akan muncul manakala media
serta model pendidikan terus ditingkatkan. Kedudukan guru, pengajar maupun tenaga
kependidikan pada jenjang sekolah dasar menjadi poin yang sangat penting dalam
untuk meningkatkan kualitas pembelajaran serta sistem pendidikan. Bahasa Indonesia ialah
modul ajar yang terdapat pada semua janjang sekolah, terutama jenjang sekolah dasar. Salah
satu fasilitas pendidikan bahasa serta sastra Indonesia yang dapat mendorong agar peserta
didik dapat meningkatkan kemampuannya dalam belajar terutama dalam berbicara melalui
pembelajaran dengan metode dongeng dan cerita rakyat, dengan pembelajaran melalui
dongeng pula diharapkan guru atau tenaga pendidik mengantarkan bahan ajar dengan
memperkenalkan cerita rakyat serta kisah dongeng yang menarik, memiliki nilai edukatif dan
64
Dan sebaliknya peserta didik diharapkan agar semakin terampil dalam berbicara yang
baik serta menghidupkan budaya literasi.Sejalan dengan Permendiknas No. 23 Tahun 2015
tentang Penumbuhan Budi Pekerti lewat Gerakan Literasi Sekolah (GLS) ataupun Gerakan
Literasi di Madrasah (GLM), hingga pendidikan bahasa Indonesia lewat dongeng sangat
relevan, peserta didik di ajarkan untuk belajar membaca. Menulis serta berbicara juga
bertujuan agar peserta didik lebih mencintai cerita dongeng atau cerita rakyat. Cerita dongeng
serta cerita rakyat sejatinya ialah khasanah kekayaan budaya bangsa Indonesia yang
semestinya dilestarikan. Pendidikan dongeng dan cerita rakyat pula memiliki muatan
pendidikan sastra serta budaya terdapat pula kekayaan dan keanekaragaman budaya
bahwa belajar merupakan sebuah proses ketika sebuah tingkah laku dapat diubah melalui
praktik atau latihan. Proses ini bersifat kompleks menyangkut perkembangan afektif,
kognitif, dan psikomotor.Tiap-tiap proses bertujuan untuk mendapatkan hasil.Dalam hal ini
proses pembelajaran akan bertujuan untuk dapat terus memperbaiki hasil belajar
sebuah pembelajaran juga dimaknai sebagai rancangan tindakan untuk dapat memperbaiki
hasil belajar terhadap siswa.Beberapa kegiatan berbicara yang dapat terjadi di kelas antara
lain: 1)Saling berbalas pertanyaan, 2)Memberikan petunjuk atau perintah kepada siswa lain,
di dalam ataupun di luar kelas, 6)Menyebutkan gambar atau objek yang tampak pada grafik
berdasarkan warna, penempatan, ukuran 7)Menceritakan kembali sebuah kisah yang terkenal
atau pengalaman dalam kata-kata sendiri serta menyebutkan kata kunci, 8)Memberikan
laporan pada topik yang telah disiapkan dan menjawab pertanyaan atas topik tersebut,
9)Mengatur kelas menjadi beberapa tempat umum, kemudian peserta didik diminta untuk
65
berpura-pura didalam tempat umum tersebut (Mary, 1983,p.141). Berdasarkan tingkat
keresmiannya kegiatan berbicara terbagi menjadi dua yaitu berbicara formal dan
informal.Terdapat beberapa faktor yang perlu diperhatikan ketika berbicara yaitu kemahiran
berbahasa, faktor kebahasaan, dan faktor non kebahasaan (Arief dan Munaf,2003,p.21).
B. PEMBAHASAN
Bahasa ialah alat komunikasi yang berguna untuk memperlancar interaksi pada orang
satu dengan orang lain. Setiap bangsa yang ada di dunia memiliki sarana komunikasi berupa
bahasa.Bahasa Indonesia yang diangkat dari Bahasa Melayu mendapat serapan dari bahasa
daerah (terdapat sekitar 700 Bahasa daerah yang ada di Indonesia) serta Bahasa asing
lainnya.Utamanya ialah Bahasa Inggris, Arab, Belanda dan bahasa asing yang lainnya.Dalam
pembelajarana bahasa dan sastra Indonesia kelas rendah SD, maka pemilihan bahan ajar
sangat penting.Salah satu media untuk memperlancar keterampilan berhasa ialah melalui
peserta didik perlu terus diasah secara berkelanjutan pada setiap pembalajaran tatap
muka dengan tema bacaan atau tema cerita rakyat dan dongeng yang berkaitan
didik melalui bahan bacaan dongeng atau cerita rakyat kedalam situasi yang sesuai
yang kuat. Sebab menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang paling banyak
dipergunakan. Bahkan para peneliti mengatakan bahwa waktu yang digunakan untuk
sebagai 45:30:15:10.
66
Pembelajaran Bahasa Indonesia pada dasarnya membimbing perkembangan bahasa
dan menulis. Empat keterampilan berbahasa ini harus dikembangkan sejak pendidikan
dasar agar para peserta didik mahir dalam berbahasa serta dapat mengembangkan
kemampuan berpikir secara logis. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia juga
untuk membimbing agar peserta didik mampu menggunakan bahasa untuk belajar,
mengekspresikan ide dengan lancar dan jelas, dan berkomunikasi secara efektif dengan
orang lain (belajar menggunakan bahasa, belajar tentang bahasa, dan belajar melalui
bahasa).
dasar.Banyak sekali manfaat dari proses pembelajaran bahasa dan sastra, diantaranya
mendorong peserta didik menjadi lancar dalam membaca, mengasah imajinasi peserta didik,
melatih kepekaan pada anak serta mendorong keberanian anak berimajinasi maupun
berekspresi.
pengembangan sikap dan budi pekerti sehingga sastra dan bacaan dongeng serta cerita rakyat
sebagai bahan pembelajaran yang sangat menarik sebagai landasan mengasah kepribadian
dan budi pekerti. Mengingat sastra mengandung nilai personal serta nilai pendidikan yang
luar biasa (Dadan Djuanda, Pelajaran Sastra dan Bahasa Indonesia di Dalam Gamitan
hasilan alisis Kompetensi Dasar pada Permendikbud No 57 tahun 2014 di kelas1 ada teks
cerita diri, kelas 2 cerita narasi, kelas 3 dongeng, kelas 4 cerita petualangan dan pantun serta
syair, dan kelas 5 fiksi sejarah. Sedangkan menurut Tarigan (1983:15), berbicara ialah
67
kemampuan dalam mengucapkan bunyi–bunyi artikulasi atau kata–kata untuk
Berbicara pada hakikatnya ialah menyampaikan sebuah pesan dari suatu sumber ke sumber
atau tempat lain. Terjadi pemindahan pesan dari komunikator kepada komunikan. Pesan yang
disampaikan diubah ke dalam simbol yang dipahami oleh kedua belah pihak.
Berbicara dan menyimak merupakan dua kegiatan berbahasa yang saling berhubungan.
melalui menyimak seseorang menerima informasi diri orang lain. Seseorang yang memiliki
keterampilan berbicara yang baik maka ia akan memiliki keterampilan menyimak yang baik
pula begitu juga sebaliknya. Keterampilan berbicara juga menunjang keterampilan menulis
dan membaca apabila seseorang memiliki keterampilan berbicara yang baik maka biasanaya
ia juga memiliki keterampilan menulis dan membaca yang baik juga dalam menyampaikan
suatu informasi. Agar pembelajaran bahasa dan sastra efektif, diperlukan metode dan
pendekatan yang tepat. Dengan pendekatan dan metode yang efektif akan mendorong peserta
didik pada jenjang pendidikan dasar di kelas rendah semakin lancer membaca dan menulis
serta memahami teks.Pemilihan karya sastra bacaan dongeng dan cerita rakyat lainnya perlu
disajikan dengan penyampaian dan gaya bahasa yang mudah dicerna pesrta didik, namun
isinya menarik serta sesuai dengan tingkat usia sekolah dasar.Terdapat banyak pendekatan
dalam pembelajaran bahasa .Salah satu di antaranya ialah pendekatan rasionalis dikenal pula
sebagai aliran mentalis dipelopori oleh Chomsky (Iskandarwassid dan Dadang Sunendar
berbagai pendekatan,Salah satu yang relevan yakni penggunaan bahan dongeng dan cerita
rakyat yang ada dimasyarakat maupun dalam teks bacaan dengan latar berbagai disiplin
ilmu.Dapat memakai latar disiplin ilmu pendidikan, sains dan pengetahuan alam, sosiologi,
68
C. Prinsip Prinsip Pembelajaran Berbicara
Pelaksanaan pembelajaran berbicara akan mampu berjalan dengan baik jika seorang
berbicara tersebut ialah sebagai beikut::a. Pembelajaran berbicara harus ditujukan untuk
membentuk kematangan psikologis anak dalam hal berbicara b. Pembelajaran berbicara harus
harus pula dilakukan seiring dengan pengukuran kemampuan berbicara secara tepat melalui
praktik langsung. f. Kemampuan berbicara anak hendaknya diukur dan dipantau oleh guru
kemahiran berbicara atau membentuk siswa menjadi pembicara yang kreatif .Berdasarkan
dilakukan oleh guru dengan sungguh-sungguh agar tercapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan.
Simpulan
Dongeng dan buku bacaan cerita anak merupakan bagiandari cerita rakyat banyak
tersebar disetiap daerah di Indonesia.Dongeng dan cerita arakyat merupakan kekayaan dan
khasanah budaya yang dimiliki setiap masyarakat dengan mengajarkn kepada peserta didik
pembelajarann berbicara dengan metode dongeng dapat mempermudah peserta didik dalam
belajarnya dan didalam cerita rakyat sejatinya banyak memiliki pesan moral, nilai
pendidikan dan nilai spiritual serta pesan kebaikan yang dapat digunakan pendidik sebagai
sarana, model dan media pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia serta budaya di sekolah
dasar.
69
DAFTAR PUSTAKA
Remaja Rosdakarya
Dadan Djuanda, Pelajaran Sastra dan Bahasa Indonesia di Dalam Gamitan Kurikulum2013
Arief, Ermawati dan Yarni Munaf. (2003). Pengajaran Keterampilan Berbicara (Buku Ajar).
Dananjaya, Utomo. (2013). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia
70
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP TUMBUH
KEMBANG ANAK
OLEH :
NIKEN TESSALONIKA ,
nikentessa2209@gmail.com
ABSTRAK
Masalah pesatnya perkembangan teknologi informasi sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek,
termasuk dalam aspek Pendidikan. Pesatnya perkembangan teknologi dipandang dapat mempengaruhi
tumbuh kembang anak. Perkembangan teknologi dapat berpengaruh positif dan negatif. Oleh sebab
itu harus dapat menganalisa pengaruh dari perkembangan teknologi, dan dapat melakukan antisipasi
terhadap pengaruh negatif dari perkembangan teknologi, sehingga pengaruh negatif dari
perkembangan teknologi dapat diminimalisasikan.
PENDAHULUAN
Teknologi merupakan suatu proses untuk meningkatkan nilai tambah produk yang
digunakan dan dihasilkan, untuk memudahkan dan meningkatkan kegunaan sistem dalam
proses tersebut. Kemajuan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam
kehidupan ini, karena perkembangan teknologi informasi akan berjalan seirama dengan
membantu kita dalam melaksanakan aktivitas. Salah satunya teknologi informasi yang sering
dengan tidak memakan waktu banyak serta tanpa dibatasi oleh batas negara. Namun, dari
perkembangan teknologi terjadi bila seseorang menggunakan alat dan akalnya untuk
71
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapinya. Kehidupan manusia tidak terlepas dari
adanya teknologi khususnya teknologi informasi. Selain itu, kemajuan teknologi informasi
Sedangkan masa-masa tumbuh kembang anak adalah masa penting. Setiap anak
memiliki tahap pertumbuhan dan perkembangan yang memerlukan ketelitian dari orang tua
agar mencapai puncak perkembangan yang optimal. Tumbuh kembang anak ini dipengaruhi
Perkembangan anak penting dijadikan perhatian yang khusus bagi orang tua. Sebab,
perkembangan anak akan mempengaruhi kehidupan mereka pada masa yang akan datang.
Jika perkembangan anak luput dari perhatian orang tua (tanpa arahan dan pendampingan
Disisi lain teknologi informasi seperti televisi, handphone dan internet menjadi bagian
dari kehidupan sehari-hari. Dan berbagai kegiatan di sekolah pun mendorong siswanya
baik di sekolah maupun masyarakat. Sudah bukan hal yang baru lagi jika melihat anak
sekolah dasar membawa gadget mahal untuk menghabiskan waktu, baik untuk sekedar
mendengarkan musik, ataupun memainkan games yang tersedia dalam aplikasi gadget
tersebut.
PEMBAHASAN
Sebagai seorang guru dan orang tua, ada tiga hal penting bagi tumbuh kembang anak
yang harus kita pahami yaitu pergerakan, sentuhan, dan hubungan individu lain. Hal ini
semakin berkurang karena aktivitas anak yang terstimulasi terus menerus oleh musik,
rangkaian kata, gambar, dan hanya duduk di depan komputer atau televisi. Yang
72
menyebabkan hilangnya kepekaan terhadap stimulasi alami anak. Oleh karena itu, kita perlu
mendorong anak-anak untuk bergerak, memberi sentuhan hangat dan mengajak berinteraksi
Dengan aktivitas anak di luar rumah yang semakin berkurang, anak akan mengalami
ketergantungan terhadap teknologi informasi dan kesadaran terhadap lingkungan pun akan
semakin hilang. Perkembangan teknologi informasi memang tidak bisa di cegah ataupun di
keleluasan kemudahan mengakses teknologi informasi juga bisa berpengaruh negatif bagi
tersebut terbagi menjadi 2 golongan, yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
1. Pengaruh positif perkembangan teknologi terhadap tumbuh kembang anak, antara lain:
Dapat menjadi solusi bagi para orangtua yang memiliki anak yang merasa mudah
2. Pengaruh negatif perkembangan teknologi terhadap tumbuh kembang anak, antara lain:
73
Dapat terpengaruh kedalam pergaulan yang tidak baik karena kurang kontrol dari
Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat
Pendidikan berpendapat bahwa games berbau kekerasan dan agresi ini akan menjadi
Peran dari kedua orang tua sangatlah penting. Kedua orang tua diharapkan dapat
anak dapat mengerti hal apa saja yang termasuk hal yang baik dan hal yang kurang baik.
Orang tualah yang seharusnya mengenalkan internet pada anak, bukan orang lain.
internet. Karena itu, orangtua terlebih dahulu harus ‘melek’ media dan tidak gaptek.
dan bukan di dalam kamar anak. Bila komputer berada di ruang keluarga,
keleluasaannya untuk melanggar aturan pun akan terbatas karena ada anggota
74
SIMPULAN
Perkembangan teknologi bukanlah suatu hal yang dapat kita hindari. Karena dengan
adanya perkembangan teknologi hidup kita akan terasa lebih mudah. Kita bisa mengirim
pesan dengan mudah, mengirim dan mencari informasi dengan cepat dan mudah.
Namun dibalik semua kemudahan tersebut kita harus memperhatikan pengaruh positif
dan negatif dari teknologi. Agar kita bisa mengetahui batasan-batasan apa saja yang boleh
dilakukan dengan adanya perkembangan teknologi yang semakin pesat. Oleh sebab itu kita
DAFTAR PUSTAKA
http://bambang-zhulmega.blogspot.com/p/perkembangan-teknologi-danpengaruhnya.html.
Ramly, Amir Tengku & Trisyuliati, Erlin (2006) . “Pumping Student Memompa Prestasi
75
76
PEMBELAJARAN TEMATIK SISWA SD DI MASA PANDEMI
COVID 19
Oleh :
Romlah
Email: romlahromlah474@gmail.com
Universitas Terbuka
ABSTRAK
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat Indonesia,
salah satunya dalam aspek pendidikan. Dengan adanya pandemi ini mendorong pemerintah untuk
mengeluarkan kebijakan tentang pelaksanaan pembelajaran di Indonesia yaitu pembelajaran harus
dilaksanakan secara daring atau jarak jauh.
Karya ilmiah ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran tematik pada masa pandemi
Covid19. Dimana pembelajaran tematik secara daring sudah berjalan cukup baik. Pembelajaran
tematik secara daring memiliki fleksibilitas dalam pelaksanaannya dan mampu mendorong guru untuk
lebih kreatif dalam mengajar selain itu siswa dituntut untuk lebih mandiri dan termotivasi untuk lebih
aktif belajar.
A. PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru yang mulai diterapkan pada tahun pelajaran
2013/2014. Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya,
baik kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 2006. Hanya saja yang menjadi titik tekan pada
kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills
yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan Pembelajaran. Pada
kurikulum 2013 lebih bersifat tematik integrative dalam semua mata pelajaran. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang
dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skills dan hard
77
skills yang berupa sikap, keterampilan, dan pengetahuan. (Fadlillah, 2014, hal. 16).
Kurikulum 2013 berusaha untuk lebih menanamkan nilai-nilai yang tercermin pada sikap
dapat berbanding lurus dengan keterampilan yang diperoleh siswa melalui pengetahuan
dibangku sekolah. Dengan kata lain antara soft skills dan hard skills dapat tertanam secara
seimbang, berdampingan dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari- hari. Dengan
adanya kurikulum 2013 harapannya siswa dapat memiliki kompetensi sikap, keterampilan
dan pengetahuan yang meningkat dan berkembang sesuai dengan jenjang pendidikan yang
aktivitas berpikir dalam merancang butir-butir pembelajaran yang ditujukan untuk menguntai
tema, topik maupun pemahaman dan keterampilan yang diperoleh siswa sebagai
pembelajaran secara utuh dan padu. Atau dengan pengertian lain pembelajaran tematik
menghubungkan sejumlah konsep dari berbagai mata pelajaran yang beranjak dari suatu tema
tertentu sebagai pusat perhatian atau mengembangkan pengetahuan atau keterampilan siswa
secara stimulan. Sesuai dengan kurikulum yang baru, saat ini pembelajaran di SD mulai
diarahkan pada kurikulum 2013, atau lebih sering disebut dengan pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik menggabungkan beberapa pelajaran dalam satu tema yang masih
Di dunia saat ini sedang marak wabah coronavirus yang dapat menyebabkan penyakit
yang disebut COVID-19. COVID-19 yang terjadi di berbagai negara termasuk Indonesia
berdampak pada berbagai bidang termasuk pendidikan. Saat ini dunia pendidikan sedang
menghadapi permasalahan yang cukup kompleks. Salah satu cara dalam mengatasi
pembelajaran siswa dan guru di sekolah dengan mengubah sistem pembelajaran di rumah
78
yakni menggunakan sistem pembelajaran online atau daring. Pembelajaran online dilakukan
menggunakan gadget masing-masing baik berupa smartphone, laptop, komputer, atau tablet.
Penggunaan pembelajaran online dirasa merupakan strategi yang tepat dalam menggantikan
pembelajaran di kelas.
B. PEMBAHASAN
a. Pembelajaran Tematik
dengan menentukan topik tertentu, topik sebagai tema atau topik sentral. Setelah tema
ditetapkan, selanjutnya tema itu dijadikan dasar untuk menentukan dasar sub-sub tema dari
bidang studi lain yang terkait (Fogarti, 1991: Hesty, 2008). Tema adalah pokok pikirkan atau
gagasan pokok yang menjadi pokok pembicaraan (Depdiknas, 2007). Selanjutnya menurut
(Kunandar,2007, hal.311), tema merupakan alat atau wadah untuk mengedepankan berbagai
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar
aktif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memeperoleh pengalaman langsung
dan terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Melalui pengalaman langsung siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari
1. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dana
3. Kegiatan belajar akan lebih bermanfaat dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar
79
4. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
5. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang
1. Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indikator serta isi mata pelajaran
akan terjadi penghematan, karena tumpang tindih materi dapat dikurangi bahkan
dihilangkan.
3. Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses
4. Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran maka penguasaan konsep akan semakin
membuka ruang yang luas bagi peseta didik untuk mengalami sebuah pengalaman belajar
yang lebih bermakna, berkesan, dan menyenangkan. Selain itu, pembelajaran ini membuka
peluang bagi guru (pendidik) untuk mengembangkan beberapa strategi dan metodologi yang
paling tepat.
mereka dalam berbagai mata pelajaran yang berkaitan dengan aspek-aspek tertentu dari
80
b. Pembelajaran Daring
menjangkau kelompok target yang masif dan luas. Melalui jaringan, pembelajaran dapat
diselenggarakan secara masif dengan peserta yang tidak terbatas (Bilfaqih, Yusuf dan M.
Nur Qomarudin, 2015: hal 1). Pembelajaran daring dapat menggunakan teknologi digital
seperti google classroom, rumah belajar, video converence, telepon atau live chat, zoom,
whatsapp grup dan lainnya (Dewi, 2020:hal 58). Definisi umum dari e-learning atau
pembelajaran daring menurut Gilbert & Jones (2001) yaitu: pengiriman materi pembelajaran
Contoh dalam pembelajaran secara daring siswa diberikan materi berupa rekaman video atau
slideshow, dengan tugas mingguan yang harus diselesaikan siswa dengan batas waktu yang
telah ditentukan. Dari pembelajaran tersebut peserta didik mampu menumbuhkan sikap
c. Pandemi Covid-19
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari
gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui
menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East
Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah
diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Tanda dan gelaja umum infeksi COVID-19 antara
lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi
81
rata-rata 56 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. (Yurianto, Ahmad, 2020).
Menurut WHO (2020) COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis
coronavirus yang baru ditemukan. Virus baru dan penyakit yang disebabkannya ini tidak
dikenal sebelum mulainya wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember 2019. COVID-19 ini
sekarang menjadi sebuah pandemi yang terjadi di banyak negara di seluruh dunia.
Penyebaran virus corona ini berdampak pada berbagai aspek termasuk ekonomi dan
pendidikan. Untuk menekan jumlah pasien yang terpapar COVID-19 pemerintah membatasi
aktivitas yang menimbulkan perkumpulan massa dalam jumlah banyak termasuk bersekolah
dan bekerja. Keadaan ini mengakibatkan pemerintah mengambil kebijakan untuk meliburkan
Melalui Surat Edaran nomor 3 tahun 2020 pada Satuan Pendidikan dan Nomor
maka pemerintah memberlakukan kegiatan belajar secara daring dalam rangka pencegahan
82
Pandemi covid-19
Pelaksanaan
Pembelajaran Daring
C. KESIMPULAN
peserta didik dalam memahami materi. Strategi yang digunakan guru dalam pembelajaran
daring berupa pemberian waktu untuk diskusi dan tanya jawab kepada peserta didik sebagai
suatu cara untuk melakukan pendekatan sehigga peserta didik dapat berinteraki dengan baik.
selain itu metode yang digunakan guru yaitu disesuaikan dengan kharakteristik peserta didik,
guru menggunakan metode ceramah karena dinilai lebih efektif untuk menjelaskan materi
pembelajaran, karena meskipun belajar secara online peserta didik tetap membutuhkan
penjelasan materi.
Guru dapat lebih mengembangkan pembelajaran yang dapat membuat kondisi belajar
tetap efektif walaupun dilakukan dalam jaringan, lebih sering berkomunikasi dengan peserta
83
didik. Guru hendaknya lebih meningkatkan kreativitasnya sebagai pendidik untuk menjadi
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Wahyu Aji Fatma. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran
Kunandar, 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
Bilfaqih, Yusuf dan M. Nur Qomarudin, 2016. Esensi penyusunan materi pembelajaran
84
KESADARAN MEMBACA SISWA SEKOLAH DASAR
Abstrak
Kesadaran membaca penting ditanamkan sedini mungkin pada anak sekolah dasar. Disinilah peran
orang tua sangat diperlukan. Jika anak senang membaca buku dengan sendirinya ia akan senang
belajar. Membaca setiap hari melatih otak dan menjadikan bertambahnya wawasan anak jadi sudah
sewajarnya jika anak yang gemar membaca memiliki kecerdasan di atas rata-rat a.
Pendahuluan
Dewasa ini banyak anak yang lebih suka bermain game dari pada membaca buku.
Bahkan mereka mampu menghabiskan waktu berjam-jam untuk bermain game. Bagi mereka
game lebih menyenangkan dari pada membaca. Penyebabnya adalah mereka belum meyakini
apa itu membaca? Apa manfaat membaca? Bisakah membaca menjadikan pintar? Bagaimana
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kita harus mengetahui apa hakikat membaca.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia membaca berarti melihat serta memahami dari apa
yang tertulis dengan melisankan atau hanya dalam hati. Menurut Soedarso (2005:4) membaca
adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-
pisah, misalnya pembaca harus menggunakan pengertian dan khayalan, mengamati dan
megingat-ingat untuk memperoleh informasi dalam bacaan. Pada saat membaca mata kita
mengamati kata demi kata yang kemudian menghubungkan dengan maknanya. Oleh karena
itu pada saat membaca pikiran kita memproses informasi sehingga membaca merupakan
proses yang kompleks. Membaca merupakan kebutuhan sehari-hari selain itu membaca
memiliki pengaruh yang besar terhadap hasil belajar dan kecerdasan siswa. Siswa dikatakan
berhasil membaca apabila ia dapat menangkap informasi dari bacaan tersebut. Membaca
85
dapat mengasah otak semakin banyak siswa membaca semakin banyak kosa kata dan ilmu
pengetahuan baru yang diserap. Itulah mengapa membaca dikatakan sebagai jendela dunia.
segala hal di dunia. Minat baca, buku dan perpustakaan adalah tiga elemen pokok dalam
suatu sistem pendidikan yang dapat menciptakan kualitas sumber daya manusia. Sebuah
negara yang kaya sumber daya manusia akan lebih unggul dari pada suatu negara yang kaya
Dalam hal ini penulis ingin menghubungkan kesadaran membaca dengan tingkat
kecerdasan siswa. Begitu banyak riset yang membuktikan bahwa membaca memiliki dampak
yang positif . Membaca setiap hari akan menambah wawasan kita, maka sudah sewajarnya
siswa yang banyak membaca memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata. Proses belajar
yang efektif antara lain dilakukan melalui membaca. Masyarakat yang gemar membaca
mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada masa mendatang (Farida Rahim,
2008:1)
Pembahasan
Begitu banyak manfaat membaca bagi siswa. Lalu bagaimana dengan siswa yang malas
membaca? Tidak ada hukuman bagi siswa yang malas membaca. Siswa yang malas membaca
akan memiliki wawasan yang sempit, ketinggalan informasi atau pelajaran tentu mereka akan
kesulitan dalam belajar. Belajar semua ilmu tidak akan terlepas dari kegiatan membaca.
Malas membaca menjadikan sedikitnya kosa kata dan jenis kalimat yang diketahui
Membaca memberikan rangsangan yang optimal kepada anak usia sekolah. Sayangnya
masih banyak orang tua yang menganggapnya hal sepele. Mereka merasa puas ketika melihat
86
anaknya sudah bisa membaca. Padahal ketika anak sudah bisa membaca langkah selanjutnya
Kesadaran membaca harus ditanamkan pada anak sedini mungkin terutama pada anak
sekolah dasar. Begitu anak mulai membaca orang tua hendaknya memberikan motivasi agar
kemampuan memahami konsep bahasa dan kepercayaan dirinya dengan begitu kesadaran
membaca akan terbentuk dan anak dengan sendirinya merasa senang membaca. Misalnya
dengan membacakan buku untuk anak, mengajak anak pergi ke perpustakaan dan
Membaca tidak melulu tentang pelajaran siswa juga dapat membaca ensiklopedia,
cerita pendek, dongeng, novel ataupun komik. Dengan begitu anak akan belajar menambah
jenis kalimat baru seingga meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi. Jika anak suka
membaca buku dengan sendirinya anak suka belajar karena buku merangsang anak
mempelajari hal baru, rasa ingin tahu anak berkembang dan anak ingin tahu lebih banyak
lagi. Sesungguhnya otak anak memiliki kapasitas yang sangat luas. Kemampuan otak yang
luar biasa menjadi tidak berfungsi jika tidak dikembangkan. Sel-sel otak akan berhubungan
satu sama lain membentuk koneksi jika digunakan untuk berpikir. Ketika anak membaca ia
menggunakan otaknya untuk berfikir yang membuat sel-sel otaknya saling terhubung.
Semakin banyak anak membaca semakin banyak sel otak yang terhubung. Inilah yang
(Ashari Avisena, Bobo, 16 November 2020) manfaat yang diperoleh dari membaca
adalah pertama membaca menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, semakin banyak
membaca semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan yang diserap melalui
membaca meningkatkan rasa ingin tahu dan dorongan untuk menemukan pengetahuan yang
lebih luas lagi. Kedua membaca melatih kemampuan berpikir dan meningkatkan daya ingat,
87
membaca menjadikan otak aktif dan mencegah otak kehilangan kekuatan. Sama seperti otot,
otak juga membutuhkan latihan yang membuat tetap sehat dan kuat. Ketiga membaca
memperkaya kosakata, semakin banyak membaca semakin banyak kosakata yang diserap
anak sehingga memudahkan anak dalam menyampaikan berbagai hal dengan jelas. Keempat
meningkatkan konsentrasi dan memori, membaca melatih fokus dan tidak mudah teralihkan
dalam melakukan sesuatu. Saat membaca otak mengingat berbagai hal dengan mudah
sehingga membentuk memori baru dan memperkuat memori yang sudah ada. Kelima
kalimat dan paragraf sehingga tidak hanya memudahkan anak berbicara namun juga
memudahkan anak menuliskan apa yang dipikirkannya. Bahan bacaan yang diserap anak
tentu akan berpengaruh terhadap anak. Oleh sebab itu orang tua perlu memperhatikan buku
Simpulan
Belajar berbagai ilmu tidak pernah terlepas dari kegiatan membaca. Oleh sebab itu
kesadaran membaca bagi anak sekolah dasar harus ditumbuhkan sedini mungkin sehingga
anak mencintai kegiatan membaca. Seringnya anak membaca menjadikan wawasan anak
semakin luas sehingga anak mampu berpikir logis. Jika otak sering digunakan untuk berpikir
Masih banyak orang tua yang menganggap sepele kegiatan membaca. Mereka
menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah agar anak dapat membaca. Padahal peran orang tua
sangat penting dalam menumbuhkan kesadara membaca. Jika anak sudah mulai membaca
hendaknya orang tua memotivasi agar anak mencintai kegiatan membaca. Luangkanlah
waktu untuk membaca buku bersama anak. Karena jika anak berhasil dalam belajar orang tua
88
Daftar Pustaka
Soedarso, 2005, Speed Reading : Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta : Gramedia.
Farida Rahim, 2008, Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar, Jakarta : Bumi Aksara.
https://bobo.grid.id/read/082429019/apa-saja-manfaat-membaca-buku-ini-manfaat-yang-
didapatkan-dari-kebiasaan-membaca-belajar-dari-rumah-sd-kelas-1-3?page=all, tanggal 16
89
TERAMPIL BERHITUNG DENGAN MEDIA LIDI
ABSTRAK
Artikel ini mendiskusikan pemanfaatan media lidi dalam pembelajaran matematika materi
penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat untuk peningkatan kemampuan siswa dalam operasi
berhitung. Penggunaan media lidi untuk berhitung mudah diaplikasikan dalam pembelajaran
matematika karena praktis dibawa dan dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapat dilingkungan
sekitar.
PENDAHULUAN
mata pelajaran Matematika di SD adalah kurangnya pengetahuan guru, serta terbatasnya dana
dan sarana tentang bagaimana cara membuat dan menggunakan media/alat peraga dalam
pembelajaran matematika. Di sisi yang lain alat peraga/media sangat penting dalam mata
pelajaran matematika dan ini sudah diakui oleh semua jajaran pengelola pendidikan dan para
ahli pendidikan.
Agar pembelajaran yang akan diberikan oleh guru kepada siswa berhasil sesuai
dengan kompetensi dasar, maka guru diharapkan dapat menyusun langkah- langkah
90
meliputi; 1). Pengalaman belajar merupakan kegiatan fisik dan mental yang perlu
dilakukan siswa dalam berinteraksi dengan sumber belajar dalam rangka mencapai
kompetensi dasar dan standar kompetensi. 2). Pengalaman belajar dapat dilaksanakan di
dalam dan di luar kelas. Kegiatan yang diberikan sebagai pengalaman belajar siswa
harus berorientasi agar siswa aktif dalam belajar, iklim belajar menyenangkan, fungsi
guru lebih ditekankan sebagai fasilitator dari pada sebagai pemberi informasi, siswa
terbiasa mencari sendiri informasi (dengan bimbingan guru) dari berbagai sumber,
yang kontekstual yaitu terkait dengan lingkungan (nyata maupun maya) dari siswa. 3).
menguasai kompetensi dasar secara ilmiah dan ditinjau dari dimensi kompetensi yang
Mata Pelajaran Matematika, Dit. PMU, Ditjen Dikdasmen, Depdiknas, 2003 ; 3).
Berdasarkan teori perkembangan kognitif Piaget, anak usia Sekolah Dasar berada
pada tahap konkret operasional, dengan ciri-ciri yaitu pola berpikir dalam memahami
konsep yang abstrak masih terikat pada benda konkret, apabila diberikan permasalahan
konsep yang berurutan melalui tahap demi tahap, misal pada konsep panjang, luas,
kembangkan kemampuan kognitif anak. Kemampuan berhitung pada anak sangat penting
dikembangkan, karena berhitung dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini
91
didukung oleh pendapat Rijt et al (2003 ; 158) kemampuan berhitung juga yang sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari agar anak mampu menyiapkan mental untuk masa
depan.
Selain itu, menurut Pujiati (2004 ; 1) yang menyarikan pada Bruner bahwa untuk
yaitu: enactive, ikonik, dan simbolik. Tahap enactive, yaitu tahap belajar dengan
memanipulasi benda atau objek yang kongkret, tahap ikonik, yaitu tahap belajar
dengan menggunakan gambar, dan tahap simbolik, yaitu tahap belajar melalui
Berdasarkan pada uraian di atas, siswa pada usia sekolah dasar dalam memahami
akal mereka.
bilangan bulat.
PEMBAHASAN
menghasilkan Standart nasional tentang Standar Isi Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
kurikulum.
92
Secara khusus kurikulum matematika Sekolah Dasar dilaksanakan pada semua kelas
mulai kelas I sampai VI ,untuk kelas I sampai kelas III menggunakan pembelajaran tematik
sedangkan kelas IV sampai kelas VI mata pelajaran. Materi pokok dalam pembelajaran
matematika kelas IV Sekolah Dasar meliputi : bilangan, pengukuran, bangun datar, bangun
ruang dan penekanan pada penguasaan bilangan. Operasi penjumlahan pada bilangan bulat
sebagai dasar pemahaman pengurangan bilangan bulat dan diajarkan mulai dari kelas IV
diantaranya proses belajar mengajar yang efektifitasnya tinggi. Proses belajar mengajar yang
efektif juga lebih menekankan pada belajar mengetahui (learning to know), belajar bekerja
( learning to do), belajar hidup bersama (learning to life together), dan beajar menjadi diri
pengetahuan dan pemahaman tentang media. Pengetahuan itu meliputi : media sebagai alat
komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar mengajar, fungsi media dalam rangka
mencapai tujuan pendidikan, mencangkup tentang proses-proses mengajar, serta nilai dan
manfaat media pendidikan dalam pengajaran. Ditilik dari beberapa pokok yang telah
dikemukakan diatas, jelaslah bahwa media pendidikan merupakan dasar yang sangat
diperlukan yang bersifat melengkapi dan merupakan bagian integral demi berhasilnya proses
ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan menyelesaikan masalah dalam
mempersiapkan siswa agar dapat mempelajari matematika sebagai pola pikir dalam
93
kehidupan sehari-hari dan matematika sebagai ilmu. Proses pembelajaran memerlukan
adanya metode penyampaian bahan ajar yang harus dikuasai guru agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Selain itu ,metode yang digunakan harus dapat melibatkan siswa agar terjadi
matematika adalah model pembelajaran langsung yang dirancang agar siswa dapat
terstruktur.
digunakan untuk penanaman konsep pada siswa, jika penanaman konsep belum dikuasai oleh
siswa maka pembelajaran berikutnya sulit dipahami oleh siswa,karena siswa usia SD mulai
berpikir logis dari pengalaman objek-objek nyata atau tiruan, sedangkan fungsi alat peraga
matematika.
Lidi merupakan media pembelajaran yang dapat diperoleh dari lingkungan sekitar yang
dapat digunakan sebagai alat bantu hitung pada anak kelas satu dan dua sekolah dasar.
Pemanfaatan lidi dapat diterapkan dalam pembelajaran aritmatika yaitu penjumlahan dan
pengurangan. Penggunaan media lidi dalam menyelesaikan soal yang berhubungan dengan
operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat bertujuan agar siswa mampu
meningkatkan ketrampilan berhitung bilangan bulat mata pelajaran matematika, yang diukur
dengan indikator keaktifan siswa, penggunaan media lidi dan hasil dalam proses belajar.
Media yang berasal dari lingkungan sekitar dapat memotivasi siswa untuk belajar dan
memberikan rangsangan bagi siswa agar terjadi proses belajar sehingga memperlancar
interaksi antara guru dan siswa. Pemanfaatan lidi sebagai alat bantu hitung memiliki
beberapa kelebihan diantaranya adalah praktis,mudah diaplikasikan, mudah didapat dan lebih
terjangkau oleh setiap lapisan masyarakat. Dalam penggunaannya, alat bantu hitung lidi
94
praktis karena mudah dibawa dan mudah dibuat. Lidi mudah diaplikasikan karena mudah
diterapkan bagi siswa dalam pembelajaran matematika di dalam kelas. Bahan dasar
pembuatan alat bantu hitung yang terbuat dari lidi mudah didapat sebab bahan tersebut
mudah dijumpai disekitar lingkungan kita dan untuk mendapatkannya tidak memerlukan
biaya sehingga siswa lebih mengenal dan memanfaatkan lingkungan dengan semaksimal
mungkin.
dan lembar soal siswa yang akan dikerjakan siswa kemudian membagi siswa menjadi
kelompok-kelompok kecil (berpasangan dalam satu bangku), kemudian lidi dibagikan kepada
mengurangi dua bilangan bulat. Siswa diberi lembar tugas untuk dikerjakan dengan cara
memperagakan lidi sebagai alat untuk menjawab tugas yang telah diberikan. Dalam hal ini
bantuan guru bisa diberikan dalam bentuk pengarahan. Setelah waktu yang ditentukan habis,
siswa dari perwakilan masing-masing kelompok disuruh untuk memperagakan hasil kerjanya
didepan kelas, begitu seterusnya sampai siswa terampil menggunakan lidi untuk menjumlah
bilangan bulat.
95
Gambar 2 : pembelajaran siswa menggunakan meda lidi
Pada akhir pengajaran, guru mengadakan tanya jawab agar siswa terampil
menggunakan lidi sebagai alat bantu untuk menjumlah dan mengurangi dua bilangan bulat
sekaligus sebagai alat evaluasi pembelajaran serta mengamati berbagai peristiwa yang terjadi
pada saat proses pembelajaran dengan membuat catatan hasil pengamatan terhadap proses
dan hasil pembelajaran, keaktifan dan kreatifitas siswa serta mendokumentasikan hasil tes
individu maupun kelompok. Analisis hasil belajar siswa juga diperlukan untuk menentukan
berhasil tidaknya proses pembelajaran berhitung dengan media lidi ini, motivasi guru
diperlukan untuk memacu siswa agar memperhatikan setiap langkah berhitung penjumlahan
dan pengurangan dengan menggunakan lidi. Jika pembelajaran kurang berhasil maka perlu
96
SIMPULAN
Pada dasarnya peserta didik belajar melalui hal yang konkrit. Untuk memahami konsep
abstrak yang baru dipahami akan melekat, mengendap dan tahan lama jika siswa belajar
melalui berbuat dan memahami pengertian bukan hanya melalui pengingat fakta.
Dalam pembelajaran berhitung bilangan bulat dengan menggunakan media lidi siswa
mampu menguasai materi pelajaran dengan lebih mudah sehingga mampu meningkatkan
prestasi belajar siswa terhadap operasi penjumlahan dan pengurangan. Menggunakan media
lidi dalam pembelajaran matematika adalah suatu hal yang sangat menarik minat dan
semangat peserta didik untuk belajar sehingga sebagai pengajar agar lebih kreatif, bervariasi
dan menarik perhatian siswa dalam menyampaikan materi tentang operasi penjumlahan dan
pengurangan kepada siswa. Guru diharapkan pula agar lebih menigkatkan keterlibatan siswa
dalam kegiatan belajar operasi penjumlahan dan pengurangan menggunakan lidi agar siswa
menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Setelah pembelajaran dengan menggunakan media
lidi sudah dikuasai siswa, tingkatkan ketrampilan siswa melalui latihan-latihan soal,
DAFTAR PUSTAKA
PPPG Jogjakarta
97
Media Domino Untuk Meningkatkan
Keterampilan Anak Dalam Berhitung
Oleh : IMAM BUKHORI
ABSTRAK
Kegiatan Belajar Mengajar yang masih dilakukan secara klasikal dengan model yang banyak diwarnai
dengan ceramah dan bersifat sentries menyebabkan siswa kurang aktiv terlibat dalam kegiatan belajar
mengajar. Selain itu kegiatan belajar matematika pada hakekatnya adalah belajar untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam berhitung. Berdasarkan uraian di atas maka kiranya perlu diterapkan suatu
metode belajar yang menjadikan siswa aktiv dan menyenangkan sehingga prestasi belajarnya
meningkat maka dari itu kami adakan suatu kegiatan belajar mengajar tentang bagaimana mata
pelajaran matematika dengan menggunakan alat peraga berupa kartu domino untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Matematika adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang mempunyai peranan
merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di setiap jenjang pendidikan formal.
Mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, sampai Sekolah Menengah Atas,
kehidupan sehari-hari.
Matematika dapat menjadikan siswa menjadi manusia yang dapat berfikir secara logis,
kritis,rasional dan percaya diri. Tetapi fakta menunjukkan matematika sering dianggap oleh
siswa sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami baik teori maupun konsep-konsepnya
memuaskan. Hal ini dapat dilihat dari daftar nilai ulangan harian, nilai tugas, nilai tes
semester dan nilai ujian akhir nasional yang belum sesuai dengan harapan. Beberapa kasus
menunjukkan bahwa ada siswa yang cepat memahami suatu konsep matematika pada awal
98
materi pelajaran diberikan tapi kemudian menjadi malas dan bosan untuk mengikuti pelajaran
lebih lanjut akibatnya prestasi belajar mereka juga tidak sesuai dengan harapan.
karena pembelajaran hanya berpusat pada guru, guru hanya berdiri didepan kelas,
siswa. Sehingga suasana kelas menjadi membosankan dan siswa merasa seperti menghayal
Alat peraga berupa kartu domino matematika merupakan salah satu solusi yang dapat
membantu siswa mempelajari cara berhitung. Kartu domino matematika dimainkan sama
halnya dengan kartu domino biasa yang sudah sering dilihat oleh siswa. Disini siswa diajak
untuk bermain sambil belajar sehingga tercipta suasana gembira didalam kelas. Pelajaran
menjadi lebih menyenangkan dan bervariasi dari metode belajar konvensional. Penggunaan
kartu domino matematika juga diharapkan mampu menjalin komunikasi dan interaksi yang
baik antara guru dan siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman siswa
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka ruang masalah pada
C. TUJUAN PENULISAN
Meningkatkan keterampilan berhitung melalui penggunaan media kartu domino.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Sebagai motivasi bagi guru untuk menerapkan berbagai metode mengajar dan alat
peraga dalam kegiatan proses belajar mengajar matematika.
99
2. Sebagai masukan bagi guru atau calon guru dalam melaksanakan proses belajar
mengajar matematika.
3. Bagi siswa, dengan penggunaan kartu domino matematika mampu memahami
berhitung.
PEMBAHASAN
Peran guru di dalam kelas bukan lagi sebagai satu-satunya sumber belajar tetapi lebih
sendiri. Pengetahuan yang diperoleh siswa sendiri akan lebih melekat lebih lama di pikiran
dan menjadikan prestasi belajar siswa meningkatkan. Alat peraga ini menggabungkan belajar
Oleh karena itu alat peraga ini sangat cocok Dalam pembelajaran Matematika dengan
alat peraga merangsang siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan
berimajinasi. Buah-buah pemikiran siswa akan dihargai, sehingga siswa merasa semakin
terdorong untuk belajar. Selain itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana gotong
royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan meningkatkan
bersahabat.
penggunaan alat peraga ini tergolong masih relatif baru dan belum banyak diterapkan di
kelas-kelas.
Oleh karena itu dalam penerapannya dikelas guru menemukan berbagai kendala
sebagian besar masih belum mengerti dan banyak bertanya tentang apa yang harus dilakukan,
100
PENUTUP
Alat peraga kartu domino matematika merupakan suatu cara alternatif yang dapat
digunakan dalam mengajarkan matematika. Kartu ini digunakan untuk materi berhitung pada
siswa karena dinggap sesuai dengan tahap perkembangan kognitif siswa. Kartu domino
matematika dimainkan sama halnya dengan kartu domino biasa. Penggunaan kartu domino
matematika diharapkan mampu menjalin komunikasi dan interaksi yang baik antara guru dan
siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi berhitung.
DAFTAR PUSTAKA
Tarsito. Hestuaji, Y. (2012). Pengaruh Media Kartu Domino Terhadap Pemahaman Konsep
Oktober 2013]
101
BERCERITA BERPASANGAN UNTUK KETERAMPILAN
BERBICARA ANAK SD
Mochammad Chusnudin
Email :
moch.chusnudin80@gmail.com
ABSTRAK
Pembelajaran keterampilan berbicara merupakan materi yang penting diajarkan di sekolah. Sebab
melalui pembelajaran berbicara diharapkan siswa mampu mengungkapkan/menyampaikan pikiran,
pendapat, ide, gagasan, atau perasaannya dengan baik. Akan tetapi, pembelajaran berbicara belum
diajarkan sebagaimana mestinya sesuai tuntutan kurikulum. Pembelajaran berbicara sebaiknya
dilakukan melalui latihan, bukan dengan menyuguhkan teori-teori berbicara. Untuk mengajarkan
latihan berbicara dapat disampaikan dengan menggunakan metode bercerita berpasangan. Bercerita
berpasangan merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif. Yang membedakan tipe
bercerita berpasangan dengan lainnya adalah dalam tipe ini guru memperhatikan skemata atau latar
belakang pengalaman peserta didik dan membantu peserta didik mengaktifkan skemata ini agar bahan
pelajaran menjadi lebih bermakna. Dalam kegiatan ini, peserta didik dirangsang untuk
mengembangkan kemampuan berpikir dan berimajinasi. Selain itu, peserta didik dapat meningkatkan
keterampilan berbicara
I. PENDAHULUAN
Pada hakekatnya pembelajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia yaitu belajar
secara lisan dan tertulis serta untuk mengembangkan kemampuan menggunakan bahasa
Berbicara adalah berkata, bercakap, berbahasa atau melahirkan pendapat (Kamus Besar
Bahasa Indonesia). Menurut Abbas (2006:83) berbicara pada hakikatnya merupakan suatu
proses berkomunikasi dengan mempergunakan suara yang dihasilkan alat ucap untuk
memindahkan pesan dari sumber ke tempat lain. Dengan demikian berbicara bukan hanya
bagi komunikasi lisan, dua-duanya tak terpisahkan melengkapi keterampilan yang lainnya.
Maka, tidak ada aktivitas berbicara tanpa ada yang mendengarlmenyimak, begitupun tidak
102
terjadi aktivitas menyimak bila tidak ada yang berbicara. Selain itu, keterampilan berbicara
dalam kehidupan, baik untuk mendapatkan informasi maupun untuk memberikan informasi
kepada orang lain. Melalui berbicara dapat dicapai beberapa tujuan seperti meyakinkan
2009:5)
pikiran, perasaan dan informasi dengan perkenalan dan tegur sapa, mengungkapkan pikiran,
perasaan dan informasi secara lisan dengan gambar, mengungkapkan pikiran, perasaan dan
informasi secara lisan melalui kegiatan bertanya, bercerita dan deklamasi, mengungkapkan
memberikan tanggapan, mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi secara lisan dengan
bertelepon dan bercerita, mendeskripsikan secara lisan tempat sesuai dengan denah,
secara lisan dalam diskusi dan bermain drama, serta mengungkapkan pikiran, perasaan dan
informasi dengan berpidato, melaporkan isi buku, dan baca puisi (Depdiknas, 2006:3 19).
dapat dilihat dari hasil belajar peserta didik dalam prestasi belajarnya. Kualitas dan
keberhasilan belajar peserta didik sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru
ditekankan pada model yang banyak diwarnai dengan ceramah dan bersifat guru sentris. Hal
ini mengakibatkan peserta didik kurang terlibat dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan
peserta didik hanya duduk,diam,dengar,catat dan hafal. Kegiatan ini mengakibatkan peserta
103
didik kurang ikut berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan
Melihat kondisi demikian, maka perlu adanya alternatif pembelajaran yang berorientasi
pada bagaimana peserta didik belajar menemukan sendiri informasi, menghubungkan topik
yang sudah dipelajari dan yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, serta dapat
berinteraksi dua arah baik bersama guru maupun selama peserta didik dalam suasana yang
menyenangkan dan bersahabat. Metode alternatif yang dapat digunakan guru adalah dengan
Bercerita berpasangan merupakan salah satu tipe dalam pembelajaran kooperatif. Yang
membedakan tipe bercerita berpasangan dengan lainnya adalah dalam tipe ini guru
memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman peserta didik dan membantu peserta
didik mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih bermakna. Dalam
kegiatan ini, peserta didik dirangsang untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan
II. PEMBAHASAN
A. KEGIATAN BERBICARA
Kegiatan berbicara merupakan aktivitas yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia
normal dari zaman dahulu sampai zaman sekarang ini. Sebab, berbicara itu merupakan salah
satu aspek kemampuan berbahasa yang yang alami yang dimiliki manusia. Berbeda halnya
dengan kemampuan berbahasa yang lain, seperti membaca dan menulis, tidak semua manusia
normal mampu melakukan kegiatan membaca dan menulis. Kemampuan membaca dan
menulis membutuhkan latihan yang lebih khusus lagi untuk mampu memilikinya.
Namun demikian, keterampilan berbicara tidak dimiliki oleh setiap manusia. Tarigan
104
gagasan, dan perasaan. Sebab, seseorang yang dinyatakan terampil berbicara adalah orang
yang sanggup berbicara dalam segala situasi, kapan saja, dan dimana saja dia berada.
Kemampuan berbicara yang diharapkan dari pembelajaran di sekolah adalah agar siswa
mengungkapkan pendapat, ide, gagasan, pemikiran, atau perasaannya di muka umum dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kemampuan berbicara dalam segala situasi inilah
Persoalan paling serius pada siswa kita dalam bidang berbicara saat ini adalah jika
mereka diminta berbicara di depan umum, mereka akan diam dan garuk-garuk kepala. Akan
tetapi, jika diminta diam mereka malahanakan berbicara (berbisik-bisik) dengan temannya.
Mereka akan berbicara dengan teman atau orang-orang di sekelilingnya. Kondisi yang
demikian dijumpai tidak hanya pada siswa-siswi saja, Kondisi seperti itu juga kerap
ditemukan di kalangan orang dewasa. Bangsa kita tidak mampu berbicara di depan umum
dengan baik.
Orang Indonesia memang sanggup mengomentari segala hal, akan tetapi jika diminta
menyampaikan komentar di muka umum,hanya sedikit yang sanggup. Sesuai dengan hal
tersebut di atas, maka dapat dinyatakan bahwa kemampuan berbicara yang dimiliki oleh
siswa kita adalah kemampuan berbicara nonformal atau dengan istilah yang lebih populer
disebut kemampuan ngerumpi. Kalau ngerumpi, orang Indonesia memang ahlinya. Orang
Indonesia sanggup ngerumpi mulai jam 7.00 sampai jam 19.00 tetapi ketika diminta
105
Sumber : http://rumah-yatim.org/siswa-smp-it-biu-berlatih-public-speaking-lewat-kultum/
Gambar 1 : Kegiatan berbicara di depan umum
di depan umum, tidak semua orang mampu melakukannya dengan baik. Dibutuhkan suatu
keterampilan atau kecakapan mumpuni. Agar kemampuan berbicara dapat dimiliki oleh
pembelajar bahasa Indonesia maka dibutuhkan proses latihan yang cukup. Kemampuan
berbicara bukanlah kemampuan genetik yang diwariskan secara turun-temurun. Akan tetapi,
kemampuan berbicara yang dimaksudkan dalam tulisan ini tidak dimiliki oleh setiap orang.
Untuk memperoleh kemampuan tersebut harus melalui segala bentuk ujian dalam bentuk
latihan dan pengarahan atau bimbingan yang intensif (Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S.,
1991: 1).
B. PEMBELAJARAN BERBICARA
Materi pembelajaran berbicara yang akan diajarkan di sekolah adalah kegiatan
mencatat bahwa materi pembelajaran berbicara yang tertera dalam kurikulum mencakup
106
menyampaikan sambutan, selamat, pesan, melaporkan, menanggapi, menyanggah pendapat,
Sumber : http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/godang12/2017/03/10/pelatihan-public-speaking/
107
Yang terjadi dalam pembelajaran berbicara di kebanyakan sekolah adalah guru
siswa disuguhi jenis-jenis berpidato, ada pidato narasi, pidato argumentasi, pidato deskripsi,
pendukung, mempersiapkan naskah, dan metode berpidato, yaitu metode teks, metode
hafalan, dan metode serta merta. Hal-hal seperti itu yang kebanyakan dijumpai di sekolah-
sekolah. Siswa tidak dilatih berpidato, dan lain-lain sesuai dengan materi di atas.
Materi di atas dapat diajarkan dengan menerapkan metode-metode berikut yang sesuai
Penerapan metode ulang ucap dilakukan guru memperdengarkan suaranya sendiri atau
sesuai dengan model suara yang didengarnya. Suara yang diperdengarkan boleh berupa
kalimat sederhana, misalnya: Guru“ini buku baru”. Selanjutnya siswa mengulangi: Siswa
Metode lihat ucap dilakukan dengan cara guru memperlihatkan gambar atau benda
tertentu, lalu siswa diminta menyebutkan nama benda yang ada di gambar.
Misalnya,Guru meperlihatkan gambar “laptop” dan bertanya “Ini gambar apa?” Siswa
secara serentak mengucapkan: ”itu gambar laptop”. Cara ini dapat juga ditanyakan
secara satu persatu kepada siswa dengan menunjukkan gambar atau benda yang berbeda
108
3. Metode Memerikan
perincian dapat berupa struktur suatu benda atau langkahlangkah suatu kegiatan. Sebagai
contoh, siswa disuruh memperhatikan suatu benda atau gambar. Selanjutnya siswa
diminta memerikan atau membuat perincian tentang apa yang diperlihatkan guru kepada
mereka. Misalnya, guru memperlihatkan “tiga alat tulis”. Maka siswa menyebutkan alat
Metode ini memancing siswa untuk berani bertanya jawab. Misalnya, guru dapat
meminta seorang siswa untuk memperkenalkan diri kepada siswa lain secara bergantian.
Metode ini dapat juga dilakukan dengan cara guru mengajukan sejumlah pertanyaan
kepda siswa tentang nama, alamat, atau hobi masingmasing siswa. Setiap siswa
5. Metode Bertanya
pertanyaan berbagai hal tentang suatu benda, di antaranya mengenai gunanya, cara
membuat dimana benda itu, dijualnya dimana, terbuat dari apa. Misalnya tentang
pensil,dimana pensil dibuat, dimana dijual, dan apa kegunaannya. Untuk menerapkan
metode ini, sebaiknya guru terlebih memberikan contoh untuk mengajukan pertanyaan.
dan kedalaman pemahaman atau pengetahuan siswa terhadap suatu masalah atau hal.
109
materi pembelajaran yang telah diikuti sebelumnya. Misalnya guru dapat mengatakan,
“Kemarin kita telah belajar IPA dengan materi gaya. Sebutkan jenis-jenis gaya yang
kamu pelajari itu”. Metode ini dapat ditujukan kepada siswa secara orang per orang.
Gambar Metode reka cerita gambar dapat diterapkan dengan cara, guru memperlihatkan
8. Metode Bercerita
Misalnya siswa disuruh bercerita tentang pengalamannya, kenangan atau peristiwa yang
pernah dialami atau kejadian yang direkayasa. Misalnya, guru menyuruh seorang siswa
di depan kelas untuk menceritakan kegiatan upacara bendera yang dilakukan pada hari
untuk melakukan melihat suatu peristiwa atau kegiatan, misalnya melihat siswa kelas
lain mengikuti pelajaran olah raga bermain kasti dilapangan. Kemudian siswa membuat
pemainnya, siapa saja yang bermain, tim siapa yang menang dan tim siapa yang kalah.
10. Metode Bermain Peran Metode ini dapat dilakukan dengan cara menugaskan siswa
memainkan peran dari salah seorang tokoh terkenal. Jadi siswa diajarkan untuk bermain
peran tentang peran tokoh tersebut dan gaya bicaranya. Suyatno (2014:112 – 121)
Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra bahwa teknik pembelajaran berbicara dapat
110
Obat/Makanan/Minuman/Benda lainnya, Bermain Peran, Info Berantai dan Cerita
Berangkai
C. Bercerita Berpasangan
sebagai pendekatan interaktif antara siswa, pengajar, dan bahan pelajaran (Lie, 1994). Teknik
ini bisa digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengarkan, ataupun bercerita.
Bahan pelajaran yang paling cocok digunakan dalam teknik ini adalah bahan yang bersifat
naratif dan deskriptif. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan dipakainya bahan-bahan
yang lainnya.
Dalam Metode ini, guru memperhatikan skemata atau latar belakang pengalaman siswa
dan membantu siswa mengaktifkan skemata ini agar bahan pelajaran menjadi lebih
merasa makin terdorong untuk belajar.Selain itu,siswa bekerja dengan sesama siswa dalam
suasana gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi dan
111
Sumber : http://blog-terdalam.blogspot.com/2011/04/metode-pembelajaran-bercerita.html
Gambar 3 : Metode pembelajaran bercerita berpasangan
1. Pengajar membagi bahan pelajaran yang akan diberikan menjadi dua bagian.
yang akan dibahas dalam bahan pelajaran untuk hari itu. Pengajar bisa menuliskan topik
di papan tulis dan menanyakan apa yang siswa ketahui mengenai topik tersebut.
Kegiatan brainstorming ini dimaksudkan untuk mengaktifkan skemata siswa agar lebih
siap menghadapi bahan pelajaran yang baru. Dalam kegiatan ini, pengajar perlu
menekankan bahwa memberikan tebakan yang benar bukanlah tujuannya. Yang lebih
penting adalah kesiapan mereka dalam mengantisipasi bahan pelajaran yang akan diberi
hari itu.
3. Siswa dipasangkan.
4. Bagian pertama bahan diberikan kepada siswa yang pertama. Sedangkan siswa yang
112
6. Sambil membaca/mendengarkan, siswa disuruh mencatat dan mendaftar beberapa
kata/frasa kunci yang ada dalam bagian masing-masing. Jumlah kata/frasa bisa
7. Setelah selesai membaca, siswa saling menukar daftar kata/frasa kunci dengan pasangan
masing-masing.
bagian yang pertama berusaha untuk menuliskan apa yang terjadi selanjutnya.
Sedangkan siswa yang membaca/mendengarkan bagian yang kedua menuliskan apa yang
terjadi sebelumnya.
9. Tentu saja, versi karangan sendiri ini tidak harus sama dengan bahan yang sebenarnya.
Tujuan kegiatan ini bukan untuk mendapatkan jawaban yang benar, melainkan untuk
meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar dan mengajar. Setelah selesai
menulis, beberapa siswa bisa diberi kesempatan untuk membacakan hasil karangan
mereka.
10. Kemudian, pengajar membagikan bagian cerita yang belum terbaca kepada masing-
11. Kegiatan ini bisa diakhiri dengan diskusi mengenai topik dalam bahan pelajaran hari itu.
113
III. SIMPULAN
Pembelajaran berbicara tidak perlu lagi diabaikan supaya siswa-siswa yang belum terampil
pembelajaran yang sia-sia dilakukan. Pembelajaran ini sangat bermakna jika dilaksanakan
Bercerita berpasangan adalah salah satu metode yang digunakan dalam pembelajaran
berbicara, Dengan metode bercerita berpasangan, siswa dapat lebih aktif untuk
ini juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk diskusi, bertanya, maupun
mengeluarkan pendapat serta berinteraksi dengan siswa lain yang menjadikan siswa aktif
dalam kelas.
114
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Saleh. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif Disekolah Dasar. Jakarta:
departemen pendidikan nasional dierktorat jendral pendidikan tinggi direktorat
ketenagaan.
Musdini dan Slamet Purba. 2009. Berbicara. Bandung: Sinar Baru Algensindo Offset.
Depdiknas. 2006. Kurikulum SD/MI Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Depdiknas.
Tarigan, Henry Guntur. 1983. Strategi Pengajaran dan Pembelajar dan Berbahasa.
Bandung: Angkasa
Maidar G. Arsjad dan Mukti U.S.. 1991. Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa
Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. 2012. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa
Indonesia (Teori dan Aplikasi). Bandung: Karya Putra Darwati.
Suyatno. 2014. Teknik Pembelajaran Bahasa dan Sastra. Surabaya: SIC.
Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: Gramedia.
115
TERAMPIL MENGHITUNG PECAHAN DENGAN KARTU DOMINO
ABSTRAK
Aktivitas pendidikan yang masih dilakukan secara klasikal dengan model yang banyak diwarnai
dengan ceramah serta bersifat guru sentris menimbulkan siswa kurang aktif ikut serta dalam kegiatan
pembelajaran. Tidak hanya itu pembelajaran matematika pada hakekatnya merupakan belajar untuk
meningkatkan keahlian siswa dalam berhitung paling utama berhitung pecahan. Bersumber pada
penjelasan tersebut sepertinya butuh diterapkan suatu tata cara belajar yang menjadikan siswa aktif
serta mengasyik kan dalam pembelajaran matematika sehingga prestasi belajar siswa bertambah, dari
situ saya melakukan cara tentang bagaimana proses belajar mengajar mata pelajaran matematika
dengan memakai perlengkapan peraga berbentuk kartu domino pecahan untuk meningkatan prestasi
belajar siswa di Sekolah Dasar. Dari hasil analisis informasi dapat mengerti jika pemakaian kartu
domino pecahan nyatanya bisa meningkatkan prestasi belajar matematika siswa Sekolah Dasar.
PENDAHULUAN
Seiring dengan pertumbuhan era pembelajaran di kala ini hendaknya didasarkan pada
tingkat mutu serta keahlian para guru dalam memakai berbagai metode pendidikan yang
terdapat untuk menghadapi kasus yang dialamai oleh siswa. Guru selaku pendidik wajib
mempersiapkan pendidikan yang dapat meningkatkan cara berfikir siswa agar menjadi lebih
mampu membuka pelajaran, mampu menyajikan materi, mampu menggunakan metode atau
strategi, mampu menggunakan media atau alat peraga, mampu menggunakan bahasa yang
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan ditiap jenjang resmi. Mulai
dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Akhir, pelajaran ini nantinya sangat
diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, maka dari itu pengajaran matematika ini sangat
116
Menurut Bruner (Hudoyo, 1988 : 56) bahwa belajar matematika adalah belajar tentang
konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat dalam materi yang dipelajari
Pemahaman terhadap pelajaran akan lebih mudah diingat dan bertahan lama bila materi yang
menjadi manusia yang bisa berfikir secara logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta
oleh siswa selaku mata pelajaran yang susah untuk dimengerti baik teori maupun konsep-
konsep nya sehingga menimbulkan prestasi, belajar matematika belum menampilkan hasil
yang memuaskan. Perihal ini bisa dilihat dari catatan nilai ulangan setiap hari, nilai tugas,
nilai uji semester serta nilai akhir nasional yag belum sesuai dengan harapan. Sebagai
permasalahan menampilkan jika terdapat siswa yang kilat menguasai sesuatu konsep
matematika pada awal materi pelajaran diberikan tetapi setelah itu jadi malas serta bosan
untuk menjajaki pelajaran lebih lanjut, dampak nya prestasi belajar mereka pula tidak sesuai
dengan harapan.
Perlengkapan peraga berbentuk kartu domino matematika ialah salah satu pemecah
yang bisa menolong siswa menekuni pecahan senilai. Selain itu menurut Aulia Rakhmah
(2010:24) kartu domino adalah kartu permainan dimana bentuk kartunya mirip dengan kartu
domino dan cara bermainnya sama seperti kita bermain kartu domino dengan bentuk setiap
kartu persegi panjang dan dibagi dua sisi yaitu sisi kanan dengan nilai bilangan pecahan dan
sisi kiri dengan nilai pecahan gambar. Sedangkan kegunaan kartu domino ini untuk
membantu para siswa untuk memahami konsep lambang pecahan dan penjumlahan pecahan
117
Disini siswa diajak untuk bermain sembari belajar sehingga terbentuk suasana gembira
di dalam kelas. Pelajaran jadi lebih mengasyikkan serta bermacam-macam dari tata cara
menjalankan komunikasi serta interaksi yang baik antara guru dan siswa yang pada
senilai bisa dimaksud sebagai pecahan yang didapatkan dari mengalihan ataupun membagi
pembilang serta penyebut dari sesuatu pecahan dengan bilangan yang sama.
PEMBAHASAN
pendapat, dan dapat menjadikan siswa lebih aktif di dalam kelas. Dengan demikian
kedudukan guru di dalam kelas bukan lagi sebagai salah satunya sumber belajar namun
menempel lebih lama di benak serta menjadikan prestasi belajar siswa tingkatkan.
Perlengkapan peraga kartu domino ini mencampurkan belajar serta bermain sehingga lebih
menarik untuk siswa. Oleh sebab itu perlengkapan peraga ini sangat sesuai untuk siswa
sekolah dasar. Dalam pendidikan matematika dengan perlengkapan peraga kartu domino
ini memicu siswa untuk meningkatkan keahlian berpikir serta keahlian berimajinasi.
Buah-buah pemikiran siswa hendak dihargai, sehingga siswa merasa terus menjadi
terdorong buat belajar. Tidak hanya itu, siswa bekerja dengan sesama siswa dalam suasana
gotong royong serta memiliki banyak kesempatan buat mengolah informasi serta
118
mengasyikkan serta bersahabat. pemakaian perlengkapan peraga ini terkategori masih
Kartu domino di sini tidaklah sesuatu kartu yang digunakan oleh orang buat berjudi,
melainkan sesuatu perlengkapan peraga yang wujudnya terbuat semacam kartu domino
biasa. Kartu domino ialah sesuatu media pendidikan yang bisa digunakan untuk menarik
domino hendaknya lebih efisien serta sukses dibandingkan menggunakan tata cara
ceramah, data paling utama untuk siswa yang daya ingatnya kurang dalam belajar sebab
banyaknya pembelajaran yang wajib diterima di sekolah, tidak hanya itu dengan memakai
kartu domino pembelajaran matematika lebih mengasyikkan sehingga siswa tertarik dan
mudah untuk menerima, paham serta menguasai pelajaran pecahan matematika tersebut.
Kartu domino matematika terbuat dari kertas marga atau manila dengan dimensi 5
centimeter x 8 centimeter.
pecahan-pecahan senilai”
Satu set kartu jumlahnya wajib 28 lembar hingga kita butuh membuat tabel yang terdiri
1 2 3 4 5 6 7
1 1 1 1 1 1 1 1
2 3 4 5 6 7 8
2 2 2 2 2 2 2 2
4 6 8 10 12 14 16
3 3 3 3 3 3 3 3
6 9 12 15 18 21 24
4 4 4 4 4 4 4 4
8 12 16 20 24 28 32
119
5 5 5 5 5 5 5 5
10 15 20 25 30 35 40
6 6 6 6 6 6 6 6
12 18 24 30 36 42 48
7 7 7 7 7 7 7 7
14 21 28 35 42 49 56
8 8 8 8 8 8 8 8
16 24 32 40 48 56 64
a. Pada kolom 1 ada 8 nilai yang bervariasi di mana sama, misal kolom 1 baris 1 tertulis
1
nilainya 0,5 dan seterusnya
2
b. Pada kolom 2 juga ada 8 nilai yang bervariasi di mana nilainya sama, misal kolom 2
1 2
baris 1 tertulis nilainya 0,33, kolom 1 baris 2 tertulis nilainya 0,33 dan seterusnya
3 6
120
c. Demikian pula pada kolom 4, 5, 6 sampai dengan kolom 7 Sehabis 56 kotak (nilai)
e. Demikian seterusnya.
Setelah itu baru kita masukkan kedalam kartu-kartu kosong sesuai dengan huruf
dalam kotak.
Kartu A
1
2
2
4
Kartu B
121
1
3
3
6
Kartu C
1
4
4
8
122
b. Sesudah para siswa dianggap paham tentang pembelajaran pecahan senilai sehingga
c. Untuk memakai kartu domino matematika siswa dipecah dalam sebagian kelompok
d. Bagikan kartu domimo yang khusus dibuat untuk game ini, hingga habis dibagi untuk
tiap-tiap pemain
e. Pemain awal meletakkan suatu kartu di meja (undilah siapa yang jadi pemain awal)
f. Dengan urutan sama seperti arah jarum jam para pemain menjatuhkan satu kartu pada
saat gilirannya
g. Nilai kartu yang dipasangkan (dijatuhkan) disesuaikan dengan nilai kartu yang terdapat
h. Bila pemain tidak dapat jalur hingga dia kehabisan satu giliran
Contoh :
Guru memberikan motivasi kepada siswa terkait dengan pelajaran pecahan senilai
123
b. Aktivitas Inti (± 65 menit)
SIMPULAN
Perlengkapan peraga kartu domino matematika ialah sesuatu metode alternatif yang
bisa digunakan dalam pembelajaran matematika. Kartu ini digunakan untuk pembelajaran
pecahan senilai pada siswa SD sebab dianggap cocok dengan sesi pertumbuhan kognitif
siswa. Kartu domino matematika dimainkan seperti halnya dengan kartu domino biasa.
interaksi yang baik antara guru serta siswa pada akhirnya bisa meningkatkan pemahaman
Bertitik tolak dari hasil ulasan, hingga bisa dikemukan saran yang rasanya bermanfaat
dalam proses pembelajaran antara lain yaitu penggunaan alat peraga dalam pembelajaran
matematika jadi selingan dalam pendidikan serta pendidikan ini sebaiknya diterapkan secara
kontinu baik buat mata pelajaran matematika ataupun pelajaran yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
124
http://afandriyadra.com/2010/04/[20Januari2014]Alexy,Y.(2014)
Taaristo. Hestuaji, Y. (2012). Pengaruh Media Kartu Domino Terhadap Pemahaman Konsep
http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/.pdf[26Oktober2013]
Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajar IPA Materi Perubahan Kenampakan Benda
https://www.duniapelajar.com/2013/12/21/pembelajaran-matematika-sekolah/
https://p4tmatematika.org/2011/10peran-fungsi-tujuan-dan-karakteristik-
https://dwonlod.garuda.ristekdikti.go.id/articel.php?articel=1253351
Darhim (2001:314) Kartu Domino Pelajran Menarik Minat Siswa Pembelajaran Matematika
tersedia :
https://bloggermatematikablogspot.com/2018/01/limit-fungsi-juga-punya-alat-
peraganya.html
tersedia :
https://radarkudus.jawapos.com/read/2019/04/02/129107/permainan-domino-
125
ABSTRAK
Artikel ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) melalui metode Demonstrasi. IPS merupakan mata pelajaran yang telah
lama dianggap sebagai mata pelajaran yang membosankan , metode demonstrasi pembelajaran IPS yang
menyenangkan Siswa agar lebih aktif agar pembelajaran tercapai secara maksimal. dalam proses
pembelajaran terlihat semua siswa memiliki perkembangan fisik motorik yang berbeda-beda dan
perkembangan tersebut terus berjalan dan berubah-ubah sesuai dengan kegiatan belajar siswa.
Metode demonstrasi dalam pembelajaran IPS merupakan metode pelajaran dengan memperagakan
dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya
atau hanya sekadar tiruan. Pada dasarnya pembelajaran IPS berupaya mengembangkan kesadaran
siswa dalam berhubungan dengan orang lain disekitarnya.
PENDAHULUAN
Keaktifan belajar siswa merupakan kegiatan-kegiatan siswa dalam proses pembelajaran
untuk memperoleh kepandaian ilmu, keterampilan dan sikap. Pembelajaran yang dilaksanakan
dengan menyenangkan, menantang, menginteraktifkan siswa di kelas, memberi ruang yang cukup
dan sebagainya itu akan membentuk siswa menjadi aktif dalam belajar. untuk meningkatkan hasil
belajar peserta didik, seorang guru harus melaksanakan pembelajaran yang menyenangkan
sehingga dapat memotivasi anak untuk memperoleh hasil belajar yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran. IPS merupakan mata pelajaran yang telah lama dianggap sebagai mata
pelajaran yang membosankan karena metode yang dipakai guru lebih banyak ceramah tanpa
aktivitas yang menantang sekaligus yang menyenangkan. Dimana siswa hanya diberi dengan
banyak informasi dan konsep sosial yang abstrak yang harus mereka hafalkan. Mereka tidak
diberi kesempatan yang luas untuk mengkontruksikan konsep yang abstrak itu melalui
aktivitas yang nyata yang sebenarnya dialami sehari-hari. Metode demonstrasi untuk
pembelajaran ips yang menyenangkan. Salah satu usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan
Sekolah adalah berusaha meningkatkan mutu tenaga kependidikan, sarana dan prasarana yang
diperlukan sekolah, sebab dengan ditingkatkannya peran guru dan sarana dan prasarana diharapkan
126
Metode demonstrasi untuk pembelajaran ips yang menyenangkan. Berdasarkan
pendapat Roestiyah, N (2008: 80), menjelaskan bahwa metode demonstrasi adalah salah satu
metode mengajar dimana guru atau narasumber menunjukkan atau memperagakan suatu
proses kepada peserta didik atau sisiwa. Menurut Sanjaya, W ( 2006: 152) menguraikan
kepada sisiwa tentang proses, situasi, maupun benda tertentu baik asli maupun tiruan.
Dengan metode ini siswa dapat dengan lebih mudah menerima materi karena lebih kongkret.
pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Akan tetapi, kenyataannya di sekolah sering
dijumpai adanya guru yang cenderung menggunakan metode yang mengedepankan keaktifan
guru sementara siswa pasif. Padahal, keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat diperlukan
agar siswa lebih menguasai materi pelajaran, bukan justru hanya menjadi pendengar dan
mencatat materi pelajaran IPS. Keaktifan yang dimaksud ialah terkait keaktifan fisik dan
mental yaitu yang meliputi : (1) keaktifan indra seperti indera penglihatan, indera praba, dan
lain sebagainya, (2) keaktifan akal, jadi akal peserta didik harus aktif dan diaktifkan untuk
kesimpulan. (3) keaktifan ingatan maksudnya dalam proses pembelajaran siswa harus aktif
menerima bahan pengajaran yang disampaikan oleh guru dan menyimpannya di dalam otak,
kemudian pada suatu saat ia siap mengutarakannya kembali. (4) keaktifan emosi, dalam hal
penguasaan materi serta mampu mengajar dengan baik sehingga dapat membawa perubahan
Pembahasan
127
Menurut pendapat Muhibbin Syah (2005: 208), pengertian metode demonstrasi adalah
metode mengajar dengan memperagakan kejadian, aturan, atau urutan proses, dengan
menggunakan media yang relevan dengan materi yang dibahas. Demonstrasi adalah metode
yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri
berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan metode penyajian
pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses,
situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai metode
penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam
proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat
menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat
peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari baik sebenarnya
atau tiruan yang sering disertai penjelasan lisan. Metode demonstrasi merupakan suatu
sumber metode pembelajaran dimana seorang guru diminta menunjukkan kepada kelas suatu
benda aslinya, tiruan (wakil dari benda asli) atau suatu proses. Metode demonstrasi memiliki
2 fungsi, yaitu :
anak.
Membantu meningkatkan daya pikir anak usia dini terutama daya pikir dalam anak dalam
evaluatif.
terjadi. Manusia terdiri dari fisik dan psikis, fisik merupakan tempat berkembangnya
128
berbagai perkembangan dalam diri manusia. Di dalam fisik selalu terjadi perkembangan
kognitif, sosial, moral, agama, dan bahasa. Fisik manusia berkembang dalam beberapa
tahapan, yaitu dimulai dari masa anak-anak, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Teori Brunner
Tahap pertama anak belajar konsep adalah berhubungan dengan benda-benda real atau
mengalami peristiwa di dunia sekitarnya. Pada tahap ini anak masih dalam gerak refleks
dan coba-coba.
Pada tahap ini, anak telah mengubah, menandai, dan menyimpan peristiwa atau benda
Pada tahap terakhir ini anak dapat mengutamakan bayangan mental tersebut dalam
bentuk simbol dan bahasa. Apabila ia berjumpa dengan suatu simbol, maka bayangan
mental yang ditandai oleh simbol itu akan dapat dikenalnya kembali.
a) Sajikan contoh konsep-konsep yang diajarkan, misalkan pembelajaran tentang peristiwa
Contoh:
- Memperagakan suatu peristiwa yaitu tanah yang kita siapkah kita guyur dengan air.
- Siswa diberi pertanyaan: apakah yang terjadi dengan tanah tersebut? Adakah sebuatan
129
c) Beri satu pertanyaan misalkan : mengapa terjadi banjir atau tanah longsor? dan apa
hubungan sosial dari pengalaman, dan dengan seiring berjalannya waktu dalam diri siswa
akan tumbuh pengetahuan dari pengalaman dan pengenalan hubungan sosial tersebut. Untuk
menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan menarik minat siswa agar dapat
mengikuti proses belajar dengan baik. Guru dapat menggunakan beberapa media antara lain:
Media visual yang tidak diproyeksikan (gambar, ilustrasi, karikatur, poster, bagan, diagram,
grafik dan peta, globe), Media audio (wawancara, berita, radiao, warta berita, drama radio),
Media visual yang diproyeksikan (Over Head, Projector, slide proyektor), Media cetak (buku
pelajaran, modul, majalah, surat kabar). Sebelum memulai proses pembelajaran, guru harus
berikut:
1. Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang diharapkan dicapai
dirumuskan.
3. Alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi itu bisa di dapat dengan mudah, dan sudah
130
4. Jumlah siswa memungkinkan untuk diadakan demonstrasi dengan jelas. Menetapkan
waktunya.
sesudah demonstrasi.
b. Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap siswa dapat
Persiapan yang perlu dilakukan guru dalam merancang kegiatan demonstrasi pembelajaran
tema yang harus diperhatikan guru adalah tema yang dekat dengan kehidupan anak,
a. Bahan dan alat yang diperlukan oleh guru untuk mendemonstrasikan sesuatu.
131
b. Bahan dan alat yang diperlukan anak untuk menirukan contoh yang dilakukan guru,
Metode demonstrasi pada pembelajaran IPS dapat pula dipadukan dengan metode
ekspositori dan tanya jawab. Dalam metode ini guru menyajikan informasi kepada anak
dengan cara menjelaskan melalui berbagai media seperti media visual, media audio, media
cetak dan sebagainya. Guru menjelaskan kepada anak apa yang diharapkan terjadi apabila
dipergunakan dalam bidang bahasa maupun sosial. Berdasarkan hasil penelitian, baik
belajar pada anak. Pengalaman belajar yang diberikan guru dalam kegiatan demonstrasi harus
relevan dengan kehidupan dan ada kesinambungan dengan pengalaman yang akan datang.
penglihatan dan pendengaran. Anak diminta untuk memperhatikan dan mendengarkan baik-
baik semua keterangan guru sehingga ia lebih paham tentang cara mengerjakan sesuatu.
Dengan demikian, selanjutnya anak dapat meniru bagaimana caranya melakukan hal tersebut
seperti yang dicontohkan gurunya. Setelah guru memberi penjelasan, guru dapat melakukan
tanya jawab kepada siswa. Metode tanya jawab digunakan untuk Menanyakan kembali
pelajaran yang telah diajarkan. Sebagai contoh guru menanyakan “Bagaimana cara mengatasi
bencana banjir?”
132
Metode tanya jawab juga bisa digunakan untuk Menyelingi pembicaraan untuk
mendapatkan kerjasama siswa, agar siswa tetap aktif dan tidak bosan selama pelajaran.
Penggunaan metode demonstrasi dalam pembelajaran juga ada kelebihan dan kelemahannya.
2) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
3) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri siswa.
2) Demonstrasi dalam pelaksanaannya banyak menyita biaya dan tenaga (jika memakai alat
yang mahal).
4) Metode demonstrasi menjadi tidak efektif jika siswa tidak turut aktif dan suasana gaduh.
Contoh penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPS dengan kompetensi dasar
Mendemonstrasikan tanah dan air misalnya didepan kelas guru mempraktekkan suatu
peristiwa yaitu apa yang terjadi bila tanah diguyur dengan air.
SIMPULAN
Metode Demonstrasi untuk Pembelajaran IPS yang menyenangkan. Mata Pelajaran IPS
merupakan mata pelajaran yang dianggap membosankan, metode demonstrasi salah satu
133
metode yang efektif agar siswa lebih aktif dan semangat belajar mata pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi atau benda tertentu
yang sedang dipelajari baik sebenarnya atau tiruan yang sering disertai penjelasan lisan.
siswa di kelas, memberi ruang yang cukup dan sebagainya dan akan membentuk siswa
Sebelum melakukan metode demonstrasi ada beberapa hal yang perlu di perhatikan,
seperti ketersediaan alat peraga agar metode ini dapat berjalan dengan efektif dan efesien.
Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih
siswa dengan berbagai metode pembelajaran, di mana siswa nantinya dapat menemukan
pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau
Guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan
dengan model demonstrasi dalam proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Roestiyah N.K. 2008, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2001.
Muhibbin Syah. 2005. Psikologi Pendidikan. Bandung: Jakarta: Raya Grafindo Perkasa
J.J Hasibuan dan Mujiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Rosdakarya), 1993, h.
31
Tayar Yusup dan Syaiful Anwar, Metodologi Pengajaran Agama Islam dan Bahasa Arab,
(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada),
134
DAMPAK BURUK INTERNET TERHADAP ANAK
Erlisa Enike Putri
Email :
erlisaenike19@gmail.com
ABSTRAK
Internet merupakan kemajuan teknologi informasi yang sangat nyata dan berpengaruh
besar dalam kehidupan, namun dampak negatif dari internet turut berkembang, diantaranya
adalah konten negatif yang terus bertambah seiring pertumbuhan situs internet dan
peningkatan jumlah pengguna layanan internet pada setiap tahunnya. Untuk mencegah
dampak tersebut maka diperlukan sistem keamanan jaringan yang memadai. Sejalan dengan
itu penyedia layanan internet diharapakan mampu memberikan layanan internet yang aman
dan sehat bagi anak. Internet Service Provider (ISP) harus mampu menerapkan sistem
keamanan yang memadai agar pengguna layanan intenet merasa nyaman tanpa hadirnya
konten negatif. Saran dari peneliti untuk orang tua dan guru, baik yang sudah memahami
internet maupun yang belum memahami internet sebaiknya terus mengikuti perkembangan
internet, sehingga dengan kepahaman terhadap perkembangan internet, orang tua dan guru
dapat memantau dan mengarahkan siswa untuk menggunakan internet secara bijaksana.
A. PENDAHULUAN
135
Perkembangan di dunia internet semakin lama semakin mengalami kemajuan. Kemudahan
dalam mengakses semua informasi yang dibutuhkan, yang memberikan dampak begitu
positif untuk wawasan manusia. Saat ini, banyak negara yang berlomba – lomba untuk
memperluas jaringannya menggunakan satelit. Dengan adanya satelit, maka mampu untuk
menjangkau wilayah yang lebih luas. Dari sisi kecepatan, banyak industri teknologi yang
mengembangkan beberapa generasi jaringan. Mulai dari 2G, 3G, 4G, hingga yang terbaru
sekarang adalah 5G.
B. PEMBAHASAN
136
menggunakan layanan internet, siswa juga dapat mengakses berbagai media sosial seperti
facebook, twitter, dan sebagainya. Namun siswa perlu waspada agar tidak terkena dampak
negatif dari penggunaan internet tersebut.
Dampak secara bahasa artinya benturan atau pengaruh kuat yang mendatangkan
akibat (baik negatif maupun positif). Sedangkan dampak negatif adalah pengaruh kuat yang
mendatangkan akibat yang negatif. Jadi, dampak negatif adalah akibat negatif dari adanya
suatu hal yang mempunyai pengaruh kuat.
137
5) Orang tua harus juga pandai dalam menggunakan internet, untuk mencari tau apa yang
di sembunyikan oleh anak di dalam internet.
PENUTUP
SIMPULAN
Pengaruh media internet terhadap perilaku siswa memiliki dampak positif dan negatif.
Dampak positif khususnya dalam menambah ilmu pengetahuan seperti dalam mengerjakan
tugas sekolah, media internet bisa digunakan untuk mencari jawaban dari soal-soal yang
sukar dan tidak diketahui, penambah relasi atau teman dalam penggunaan facebook atau
jejaring sosial, dan siswa juga bisa belajar menulis suatu artikel atau karya tulis. Dampak
negatifnya, siswa lupa akan waktu jika bermain media internet seperti game online dan siswa
juga dengan mudahnya membuka situs-situs pornografi.
Usia anak masih labil sehingga mereka sangat perlu bantuan orang tua maupun orang-orang
di sekitarnya untuk mengingatkan dan mengarahkan untuk tidak sampai terkena dampak
buruk terhadap penggunaan internet.
Sikap dan peran orang tua sangat penting terhadap masalah pengaruh negatif dari
media internet. Akan tetapi peran masyarakat sebagai unit keluarga yang mempunyai andil
yang lebih besar lagi, karena remaja tumbuh dan berkembang bersama masyarakat
sekitarnya.
138
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2005), Edisi Ketiga, h. 234. ( 25 April 2021 – 10.00 A.M )
Internet Lewat E-Mail, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 1995 ) (26 April 2021 – 12.00
P.M )
https://makalah.id/3-contoh-karya-ilmiah-tentang-pendidikan-dan-kesehatan-sederhana/ ( 2
Mei 2021 – 01.00 P.M )
139
Peran Orang Tua dalam Pendampingan Belajar Anak
di Masa Pandemi
Lili Masnuna (837444436)
PGSD AKPMM Universitas Terbuka Pokjar Tulangan
Email : masnunalili7@gmail.com
Abstrak
Munculnya pandemi Covid-19, mengakibatkan berbagai sektor kehidupan berubah,
tak terkecuali sektor pendidikan Sekolah Dasar. Pandemi Covid-19 telah mengubah pola
pembelajaran yang semestinya tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh atau biasa
disebut daring. Pada situasi ini peran orang tua menjadi sangat penting dan tidak terpungkiri.
Jika dokter sebagai garda terdepan dalam menangani Covid-19, maka orang tua baik ayah
maupun ibu adalah garda terdepan yang mengawal anak-anaknya tetap belajar di rumah
masing-masing. Dalam artikel ini, penulis ingin memberikan solusi kepada orang tua dalam
pembelajaran daring, selain sebagai orang tua di rumah, orang tua siswa juga berperan
sebagai pendidik, pembimbing, motivator, dan fasilitator. Namun, dalam menjalankan
perannya orang tua siswa memiliki beberapa faktor pendorong dan penghambat selama
pembelajaran daring.
Kata kunci : peran orang tua, pandemi, daring, Covid 19
Pendahuluan
Coronavirus (Covid-19) menjadi musibah terbesar yang menyerang manusia, bukan
hanya di Indonesia melaikan seluruh negara di dunia. Pandemi Covid-19 membuat semua
kegiatan dan sarana ditutup sementara, termasuk kegiatan belajar mengajar, sejak Gubernur
Jawa Timur menetapkan status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Virus
Corona(Covid-19) di Jawa Timur melalui surat edaran Nomor 420/3337/101.1/2020, pada
Senin tanggal 16 Maret 2020. Agar siswa dapat belajar di rumah, demi keamanan dan
kesehatan kita semua. Keadaan ini berdampak untuk orang tua, di mana orang tua harus
memberikan pembelajaran pada anaknya di rumah.
Saat ini seluruh siswa di Indonesia baik dari jenjang PAUD hingga SMA/SMK dan
Mahasiswa melaksanakan pembelajaran dari rumah secara online. Tentunya bagi siswa
sekolah dasar proses pembelajaran ini adalah suatu hal baru. Di dunia pendidikan, wabah
Covid-19 ini telah mengubah pola pembelajaran yang semestinya dilakukankan secara umum
atau tatap muka diubah menjadi pembelajaran jarak jauh atau disebut dengan istilah daring.
140
Maka sebab itu, dibutuhkan peran orang tua sebagai pengganti guru dirumah dalam
membimbing anaknya selama proses pembelajaran jarak jauh. Menurut Winingsih(2020)
terdapat empat peran orang tua selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yaitu : Orang tua
memiliki peran sebagai guru di rumah, yang di mana orang tua dapat membimbing anaknya
dalam belajar secara jarak jauh dari rumah,Orang tua sebagai fasilitator, yaitu orang tua
sebagai sarana dan prasarana bagi anaknya dalam melaksanakan pembelajaran jarak
jauh,Orang tua sebagai motivator, yaitu orang tua dapat memberikan semangat serta
dukungan kepada anaknya dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga anak memiliki
semangat untuk belajar, serta memperoleh prestasi yang baik,Orang tua sebagai pengaruh
atau director.
Maka dari judul diatas penulis berharap bisa memberikan pemahaman akan pentingnya
peran orang tua dalam mendampingi anak dalam kegiatan belajar di rumah.
Pembahasan
1. Orang Tua
a. Peran orang tua
Peran merupakan suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya
individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu yang berdasarkan status
dan fungsi sosialnya. Kata peran dalam kamus Oxford Dictionary diartikan dengan
Actor‟s Part, One‟s Task Of Function yang berarti aktor, tugas seseorang atau
fungsi (Khairani: 2019: 20)
Menurut Ni’mah (2016: 15) “Orang tua adalah pendidik utama dan pertama
bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak-anak pertama kalinya mendapat
pendidikan”.
Menurut Astita (2016: 41) “Orang tua adalah Orang yang menjadi panutan
bagi anak-anaknya, karena setiap anak mula-mula mengagumi orang tuanya semua
tingkah orang tuanya ditiru oleh anak-anaknya. Orang tua sebagai pendidik yang
utama dan yang pertama dalam sebuah orang tua disebut pendidik utama karena
besar sekali pengaruhnya, karena merekalah yang mendidik anaknya
sekolah,pesantren,les,dan lain sebagainya itu hanya sekedar membantu orang tua
saja”.
Peranan orang tua sangat penting dalam mendampingi anak-anaknya,dengan
pendampingan yang baik menjadi salah satu faktor dalam proses tumbuh dan
berkembang anak. Adanya pendampingan yang dilakukan oleh orang tua kepada
141
putra-putrinya dalam melakukan kegiatan belajar di rumah akan berpengaruh
terhadap tingkah laku yang mengarah pada kedisiplinan dalam belajar. Motivasi yang
diberikan kepada anak hendaknya mengarah pada peningkatan motivasi yang kuat
untuk mengikuti kegiatan pendidikan. Situasi ini dapat tercipta apabila terjadi ikatan
emosional antara orang tua dengan anaknya. Suasana rumah yang aman dan nyaman
akan membantu anak untuk mengembangkan dan mempersiapkan dirinya menuju
masa depan (Prasetyo, 2018: 16)
2. Pembelajaran Daring
Menurut Tim Kemenristekdikti (2017: 1) Daring atau dalam jaringan adalah
terjemahan dari istilah online yang bermakna tersambung ke dalam jaringan komputer.
Menurut Dewi (2020: 56-58) Pembelajaran daring merupakan pemanfaatan jaringan
internet dalam proses pembelajaran. Dengan pembelajaran daring siswa memiliki
keleluasaan waktu belajar,dapat belajar kapanpun dan dimanapun. Pembelajaran daring
dilakukan dengan disesuaikan kemampuan masing-masing sekolah. Pembelajaran daring
(online) dapat menggunakan teknologi digital seperti google classroom, rumah belajar,
zoom, video converence, telepon atau live chat dan lainnya.
142
Menurut Sofyana (2019: 82) “Pembelajaran daring bertujuan memberikan layanan
pembelajaran bermutu dalam jaringan (daring) yang bersifat masif dan terbuka untuk
menjangkau peminat yang lebih banyak dan lebih luas”.
Simpulan
Peran orang tua dalam pembelajaran daring ada dua peran sekaligus pertama menjadi
orang tua dan kedua menjadi guru di rumah, menyediakan sarana dan prasarana kepada
anak,memberikan semangat,motivasi, mengarahkan anak sesuai dengan bakat dan minat
yang dimiliki oleh masing-masing anak,kesulitan yang dihadapi orang tua dalam
pembelajaran daring yaitu latar belakang pendidikan orang tua mempengaruhi tingkat
kemudahan dan kesulitan orang tua dalam mendidik anak tingkat ekonomi orang tua
mempengaruhi proses pembelajaran secara daring terutama dalam hal memfasilitasi
pembelajaran daring anak kesulitan membagi waktu antara anak dan pekerjaan,jumlah
anggota keluarga juga mempengaruhi orang tua dalam memberikan bimbingan kepada
anak dalam belajar di rumah.
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan diatas maka ada beberapa
saran yang disampaikan, yaitu: orang tua diharapkan dapat membimbing anak sesuai
kebutuhan anak dalam pembelajaran daring, menyediakan fasilitas penuh dalam
pelaksanaan pembelajaran daring,menyediakan waktu untuk memberikan pendampingan
serta bimbingan kepada anak, memberikan semangat serta motivasi kepada anak agar
tetap dapat melaksanakan pembelajaran daring sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
diinginkan.
143
DAFTAR PUSTAKA
Khairani, Wardina. 2019. Peran Orang tua Terhadap Penggunan Media Internet
Dalam Perilaku Keagamaan Anak (Studi pada Keluarga Muslim di Kelurahan
Bandar Jaya Barat Kecamatan Terbanggi Besar).
Lampung: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Raden Intan
Lampung.
Astita, Wida. 2016. Peran Orang Tua Dalam Mendidik Akhlak Anak Di Desa
Bangun Jaya Kecamatan Sungkai Utara Lampung Utara. Lampung
Jurusan Pendidikan Agama Islam IAIN Raden Intan.
Prasetyo, Fajar Ahmad Dwi. 2018. Pendampingan Orang Tua dalam Proses
Belajar Anak (Studi Deskriptif Tentang Tingkat Optimalisasi
Pendampingan Orang tua dalam Proses Belajar Anak menurut
Persepsi Siswa Kelas X SMK N 1 Nanggulan Tahun Ajaran
2017/2018). Yogyakarta: Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata
Dharma.
144
RASA HORMAT SISWA TERHADAP GURU DI LINGKUNGAN SD
Oleh :
Email: Rizqiilham558@gmail.com
Abstrak
Makalah ini dilatar belakangi oleh adanya penurunan sikap hormat siswa kepada guru
sehingga penulis tergerak untuk meneliti apa penyebab penurunan sikap hormat tersebut
sambil mengajukan solusi menerapkan pembelajaran afektif. Metode yang digunakan adalah
metode kuantitatif yang berbentuk percobaan semu dengan menggunakan kelas eksperimen
dan kelas kontrol, dengan hipotesis terdapat perbedaan sikap hormat antara siswa yang
afektif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara siswa yang
afektif.
PENDAHULUAN
Rasa hormat adalah suatu sikap penghargaan, kekaguman, atau penghormatan kepada
pihak lain. Rasa hormat sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Anak-anak biasa
diajarkan untuk menghormati orang tua, saudara, guru, orang dewasa, aturan sekolah,
peraturan lalu lintas, keluarga, dan budaya serta tradisi yang dianut dalam masyarakat. Begitu
pula, penghargaan terhadap perasaan dan hak-hak orang lain, pimpinan, bendera negara,
kebenaran, dan pandangan orang lain sekalipun mungkin berbeda dengan pandangan kita
145
Menurut (Muhammad Yaumi, 2014:70), Sebagai seorang pendidik, penulis menaruh
harapan yang begitu besar terhadap institusi pendidikan termasuk di dalamnya guru, murid,
kepala sekolah, dan para stakeholder lainnya untuk membangun pemahaman yang serius
terhadap perlunya rasa saling menghormati. Begitu pula nilai-nilai karakter yang lain perlu di
pendidikan rasa hormat itu di kaji dan di diskusikan kemudian di praktikkan. Sekolah,
masyarakat, dan rumah tangga perlu bersama-sama dalam upaya memberi pemahaman dan
ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari dan salah satu cara yang efektif adalah
melalui aktivitas pembelajaran berarti berupaya menanamkan rasa hormat itu dalam
kehidupan setiap individu anak termasuk tugas ekstrakurikuler yang dilakukan sendiri atau
bersama dengan teman kelompok seharusnya menggambarkan interaksi dengan penuh rasa
Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 bahwa “Guru adalah
melatih, menilai, dan mengevalusi peserta didik”. Oleh karena itu sebagai seorang pendidik
harus memberikan layanan pendidikan kepada peserta didik dengan memperhatikan tugas-
mengabaikan layanan bimbingan konseling maka akan menghasilkan peserta didik yang
pintar dan terampil dalam aspek akademik tetapi kurang memiliki kemampuan dan
Penanaman rasa hormat pada usia anak-anak sangat penting sebagai upaya membantu
anak mencapai perkembangan moral yang baik. Setiap nilai hidup yang dipelajari oleh anak-
146
anak di masa kecilnya akan menjadi dasar bagi yang diadopsi pada masa anak-anak akan
dibawa hingga dewasa dan sangat memengaruhi keputusan dan pemikiran anak (Septinda
Lingkungan berasal dari kata lingkung yang berarti ”sekeliling, sekitar, selingkung,
seluruh suatu lingkaran, daerah dan sebagainya”. Lingkungan sekolah, Menurut Imam
Supardi menyatakan “lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh
kondisi yang ada didalam ruang yang kita tempati”. Menurut pengertian lain “adalah
mencakup segala material dan stimulus didalam dan diluar individu baik yang bersifat
fisiologis, psikologis, maupun sosio kultural”. Menurut Syamsu Yusuf menyatakan sebagai
melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa
agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual,
Lingkungan sekolah adalah jumlah semua benda hidup dan mati serta seluruh kondisi yang
ada di dalam lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program
sesuatu yang berada dialam sekitar yang memiliki makna atau pengaruh terhadap karakter
PEMBAHASAN
A. Rasa Hormat
Rasa hormat adalah suatu sikap penghargaan, kekaguman, atau penghormatan kepada
pihak lain. Rasa hormat sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Anak-anak biasa
diajarkan untuk menghormati orang tua, saudara, guru, orang dewasa, aturan sekolah,
147
peraturan lalu lintas, keluarga, dan budaya serta tradisi yang dianut dalam masyarakat. Begitu
pula, penghargaan terhadap perasaan dan hak-hak orang lain, pimpinan, bendera negara,
kebenaran, dan pandangan orang lain sekalipun mungkin berbeda dengan pandangan kita
(Muhammad Yaumi 2014:69). Dalam suatu Negara yang multikultur seperti Indonesia, saling
Perbedaan suku, ras, bahasa, agama, status sosial, dan letak geografis menyebabkan
perbedaan budaya, tradisi, dan bahkan cara pandang sering menjadi masalah jika tidak
menjunjung tinggi rasa hormat diantara sesama. Namun, menjadi kekuatan yang luar biasa
ketika keberagaman tersebut diolah dan dikembangkan dengan penuh hormat. Nilai – nilai
pancasila khususnya sila kedua dan ketiga, kemanusiaan yang adil dan beradab dan persatuan
bagi seluruh rakyat Indonesia, menjadi terjelaskan dengan sangat gamblang dalam suatu
harapan yang begitu besar terhadap institusi pendidikan termasuk di dalamnya guru, murid,
kepala sekolah, dan para stakeholder lainnya untuk membangun pemahaman yang serius
terhadap perlunya rasa saling menghormati. Begitu pula nilai-nilai karakter yang lain perlu di
pendidikanlah rasa hormat itu di kaji dan di diskusikan kemudian di praktikkan. Sekolah,
masyarakat, dan rumah tangga perlu bersama-sama dalam upaya memberi pemahaman dan
ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari dan salah satu cara yang efektif adalah
melalui aktivitas pembelajaran berarti berupaya menanamkan rasa hormat itu dalam
kehidupan setiap individu anak termasuk tugas ekstrakurikuler yang dilakukan sendiri atau
148
bersama dengan teman kelompok seharusnya menggambarkan interaksi dengan penuh rasa
Rasa hormat berarti menunjukkan penghargaan kita terhadap harga diri orang lain
ataupun hal lain selain diri kita. Terdapat tiga hal yang menjadi komponen rasa hormat yaitu
penghormatan terhadap diri sendiri, penghormatan terhadap orang lain, dan penghormatan
terhadap semua bentuk kehidupan dan lingkungan yang saling menjaga satu sama lain.
Penghormatan terhadap diri sendiri, tentu saja diwujudkan dengan tindakan - tindakan yang
tidak merusak diri. Menghormati diri sendiri tidak sama dengan keegoisan yang
mementingkan diri sendiri secara berlebihan tetapi berpusat pada rasa cinta terhadap
kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Hormat pada diri sendiri yang tidak berlebihan
akan menimbulkan efek yang sangat positif bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan
memperlakukan orang lain secara hormat, berarti membiarkan mereka mengetahui bahwa
mereka dihargai, membuat mereka bahagia dan diakui perannya sebagai individu yang
memiliki nilai (Jurnal Diantini Nur Faridah), Efektivitas teknik modeling melalui konseling
kelompok untuk meningkatkan karakter rasa hormat peserta Didik. Proses untuk mencapai
karakter rasa hormat yang selaras dan seimbang, baik secara pribadi maupun dalam
karakter rasa hormat. Pertama, pengetahuan rasa hormat. Tidak jarang bahwa peserta didik
memang tidak tahu bagaimana cara memperlakukan orang tua, guru yang mengeluhkan
menurunnya rasa hormat (respect) di kalangan peserta didik. Kurangnya informasi dan
penanaman nilai-nilai rasa hormat (respect) menjadi salah satu faktor penyebabnya, maka
dari itu sebagai pendidik harus membina dan memberi pengetahuan kepada peserta didik
149
b. Peran Guru
dimasyarakat, dan menjadikannya sebagai bagian dari hidup. Jadi maksud kalimat tersebut
ialah seorang guru sebelum mengajarkan atau menerapkan karakter kepada siswanya, harus
terlebih dahulu memancarkan karakter - karakter mulia dari dalam diri guru yang
bersangkutan. Seorang guru yang tidak memiliki karakter, tetapi mengajarkan pendidikan
karakter pada siswanya, tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan akan gagal. Bahkan
malah bisa menjadi bahan tertawaan siswanya. Guru yang baik adalah guru yang cinta pada
proses pendidikan, guru yang ikhlas melakukan kegiatan pendidikan tanpa banyak menuntut
hak. Guru adalah orang yang cerdik, pandai, berperilaku santun, hormat pada sesama
manusia, agamis, bijak, dan dikepalanya penuh dengan konsep-konsep kearifan untuk
c. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan wahana yang menyediakan tempat terbaik bagi generasi muda
penerus bangsa untuk menjadi lebih baik dalam berbagai aspek yang dapat memperkecil dan
mengurangi penyebab berbagai masalah budaya dan karakter bangsa. Nilai-nilai karakter
yang dikembangkan di sekolah yaitu: religius, jujur, bertanggung jawab, bergaya hidup sehat,
disiplin, kerja keras, percaya diri, berjiwa wirausaha, berfikir logis, kritis, kreatif, dan
inovatif, mandiri, ingin tahu, cinta ilmu, gemar membaca, sadar hak dan kewajiban diri dan
orang lain, patuh pada aturan nasional, menghargai karya dan prestasi orang lain, santun,
150
SIMPULAN
Sikap Sopan merupakan suatu tingkah laku yang diciptakan oleh suatu kelompok masyarakat
dalam kehidupannya untuk mencapai keindahan dalam hubungan sosial. Kesopanan dalam
memberikan manfaat bagi setiap individu. Untuk bersikap sopan itu sebenarnya mudah
sekali, hanya saja perlu pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan tidak hanya mendidik untuk intelektual saja, tetapi juga harus sebagai sarana
Siswa seharusnya harus bisa bersikap sopan terhadap guru mereka, karena itu merupakan
adab seorang murid terhadap gurunya. Lingkungan masyarakat juga harus mendukung untuk
pembentukan karakter sopan. Jika lingkungan masyarakat yang kurang baik kemungkinan
juga sulit bagi seseorang untuk berbuat baik juga. Suatu perbuatan baik itu akan menjadi
sikap kita jika kita sudah terbiasa melakukan hal baik itu. Seorang guru harus bisa
memberikan contoh sikap yang sopan kepada muridnya agar mudah untuk meneladani sikap
guru tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Muhammad Yaumi, M.hum., M.A. (2014) Pendidikan Karakter Landasasan, Pilar &
siswa sekolah dasar. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan 3 (3), 365-
370.
Hoetomo, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya, Mitra pelajar, 2005), h.318
151
Ananda Fitria http/www.com. pengaruh lingkungan sekolah,peran guru dalam proses
Yusuf, Syamsu, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, 2001), h. 54
152