Anda di halaman 1dari 18

16/11/2018

1. Latar Belakang
2. Problematika Tanah Lunak
3. Perbaikan Tanah Lunak
4. Teori Vacuum Preloading
5. Aplikasi Vacuum Preloading
6. Diskusi dan Pembahasan

PIRAMIDA MESIR
Pembangunan piramida membutuhkan
waktu ± 20 tahun dan mempekerjakan
> 10.000 budak, dan banyak yang mati.

TEMBOK CINA
Tembok Cina dibangun pada periode
Dinasti Qin (220 SM), Han (127 SM) dan
Ming (1368 -1644 M).

JALAN PANTURA JAWA


Pembangunan jalan Pantura Jawa dimulai
oleh Daendels (1809 - 1810) dan sampai
hari
saatini
ini(Sabtu Legi, 9 Rabiul Awwal 1440 H
atau 17 November 2018) …. belum selesai.

GRAFIK HUBUNGAN ANTARA


DERAJAT DAN WAKTU
KEDALAMAN DESKRIPSI TANAH
KONSOLIDASI
BH.3
00.00 – 05.00 Timbunan butir kasar, coklat tua Penurunan perkerasan jalan baru akan
05.00 – 07.00 Lanau lempungan, abu-abu kecoklatan relatif berhenti setelah 230 th, sehingga
07.00 – 20.00 Lanau kelempungan lunak, abu-abu pada th 2018 derajat konsolidasi yang
20.00 – 28.50 Lanau kelempungan, medium padat, abu-abu telah dicapai masih < 90%.
28.50 – 38.00 Lanau kelempungan sedikit pasir halus, abu-abu kehitaman
38.00 – 43.00 Lempung kelanauan, hitam keabu-abuan
43.00 – 50.00 Lempung kelanauan padat, abu-abu kecoklatan
GRAFIK HUBUNGAN ANTARA
BH.6 TINGGI TIMBUNAN TANAH
00.00 – 02.95 Lanau kelempungan lunak, coklat
02.95 – 04.45 Lempung pasiran lunak, abu-abu
DAN BESARNYA PENURUNAN
04.45 – 08.95 Pasir kelanauan sedikit lempung, abu-abu lunak
08.95 – 23.50 Lempung lanauan lunak, abu-abu Apabila pada tanah dasar dilakukan
23.50 – 25.50 Lempung lanauan medium, padat abu-abu penimbunan tanah setinggi 3,0 meter
25.50 – 29.00 Lempung kelanauan lunak sedikit padat, abu-abu kehitaman
maka akan mengalami penurunan
29.00 – 33.00 Lempung kelanauan medium padat, abu-abu kehitaman
sebesar > 0,8 meter.
33.00 – 42.00 Lempung kelanauan padat medium, abu-abu kecoklatan
42.00 – 50.00 Lempung kelanauan padat medium, abu-abu kecoklatan
0 10 20 30 40 50

1
16/11/2018

Tanah lunak (soft soil) dibagi menjadi


2 (dua) tipe, yaitu :
▪ lempung lunak (soft clay)
▪ gambut (peat)
Tanah lempung lunak mengandung
mineral-mineral lempung dan kadar air
yang tinggi.
Tanah gambut merupakan jenis tanah
yang pembentuk utamanya terdiri dari
sisa-sisa tumbuhan.
Nama Proyek : Jalan Tol Pejagan – Pemalang
Kontraktor Utama : PT. Waskita Karya (Persero) Tbk. Tanah lunak menempati area > 20 juta
Sub-Kontraktor : PT. Teknindo Geosistem Unggul hektar atau > 10% dari tanah daratan di
Lokasi : Tegal
Tahun : 2015 Indonesia.

: TANAH GAMBUT : LEMPUNG LUNAK

2
16/11/2018

1. Daya dukung relatif rendah.


2. Pemampatan relatif besar dan
berlangsung relatif lama.

1. Beban bangunan yang mampu dipikul


oleh tanah dasar relatif terbatas.
2. Bangunan akan mengalami penurunan
yang relatif besar dan berlangsung
relatif lama.
3. Bangunan sekitar lokasi pembangunan
akan berpotensi mengalami gangguan.

3
16/11/2018

4
16/11/2018

5
16/11/2018

( Sumber : SNI 8460:2017 : Persyaratan Perancangan Geoteknik )


Perbaikan tanah harus dilakukan sedemikian hingga karakteristik tanah
setempat tersebut berubah secara permanen dan memiliki karakteristik
kompresibilitas, daya dukung, permeabilitas, dan/atau ketahanan
likuifaksi yang memadai dan mencapai tingkat aman yang diharapkan.
Perancangan perbaikan tanah diperlukan, bila ditemui kondisi-kondisi,
sebagai berikut :
a) Tanah berpotensi likuifaksi yang dapat membahayakan keselamatan
struktur dan fasilitas di sekitar lokasi pekerjaan.
b) Tanah berpotensi mengalami penyebaran lateral (lateral spreading)
yang membahayakan keselamatan struktur dan fasilitas di sekitar
lokasi pekerjaan.
c) Terdapat potensi perbedaan penurunan yang sangat besar antara
struktur yang berdiri di atas pondasi dalam dan tanah di sekitar lokasi
pekerjaan.
d) Terdapat potensi penurunan total yang tidak dapat ditoleransi.
Perbaikan tanah tidak diperlukan apabila keselamatan struktur dapat
diatasi dengan sistem struktur lain.

▪ Pada prinsipnya bangunan tidak boleh dibangun di atas tanah ▪ Pemampatan awal tanah dilakukan dengan cara membebani
yang mudah memampat (compressible) apabila dikawatirkan tanah dengan beban awal (preload) yang lebih besar dari beban
akan terjadi perbedaan penurunan tanah (differential settlement) bangunan dan beban kerja yang direncanakan.
yang lebih besar dari pada batas toleransi bangunan tersebut. ▪ Untuk membebani tanah dengan beban awal (preload) dapat
▪ Untuk menanggulangi masalah tersebut bisa dilakukan dengan dilakukan dengan 3 cara :
pemampatan awal / pra-kompresi tanah (soil precompression) a. Pemberian beban awal eksternal
sebelum bangunan didirikan, dengan tujuan pokok : ▪ Beban tanah timbunan (soil preloading)
a. Menghilangkan sama sekali (sebagian besar) penurunan ▪ Beban tangki air
konsolidasi yang akan terjadi akibat beban bangunan ▪ Beban kolam air buatan
tersebut. Penghilangan penurunan konsolidasi dilakukan ▪ Beban-beban lainnya
dengan membebani tanah dengan beban awal (preload) yang b. Pemberian beban awal internal
lebih besar dari beban bangunan yang direncanakan. ▪ Pemompaan vakum (vacuum preloading)
b. Meningkatkan daya dukung (tahanan geser = shear strength) ▪ Penurunan muka air tanah
tanah dasar. Pemampatan dapat meningkatkan tahanan ▪ Konsolidasi elektro - osmosis
geser tanah sehingga tanah yang semula lunak dan daya c. Kombinasi pemberian beban awal eksternal dan beban awal
dukungnya rendah menjadi lebih kuat dan lebih stabil. internal

Vacuum 80 kPa
setara
Timbunan 5,0 m Vacuum 80 kPa
setara
Timbunan 5,0 m

6
16/11/2018

Vacuum 80 kPa
setara
Timbunan 5,0 m Vacuum 80 kPa
setara
Timbunan 5,0 m

VACUUM PRELOADING

Sumber : SNI 8460:2017 : Persyaratan Perancangan Geoteknik

geomembrane

TANPA GEOMEMBRANE

Pada metoda vacuum preloading, air pori di dalam


tanah dikeluarkan dengan cara dihisap oleh pompa
vacuum dan pengeluarannya dipercepat PVD

7
16/11/2018

Vacuum 80 kPa
setara
Timbunan 5,0 m

( Sumber : SNI 8460:2017 : Persyaratan Perancangan Geoteknik )


Vacuum 80 kPa
setara
Beban total ekivalen dari sistem pembebanan hampa udara Timbunan 5,0 m Vacuum 80 kPa
(dengan tambahan beban timbunan atau tidak) yang diaplikasi- setara
kan ke tanah asli harus memenuhi kondisi berikut : Timbunan 5,0 m

▪ ≥ 1,3 kali beban yang direncanakan pada kondisi layan bila


efek gaya angkat (buoyancy effect) yang diterima beban
timbunan (bila ada) pada saat proses prapembebanan
berlangsung tidak diperhitungan.
▪ ≥ 1,2 kali beban yang direncanakan pada kondisi layan bila
efek gaya angkat (buoyancy effect) yang diterima beban
timbunan (bila ada) pada saat proses prapembebanan
berlangsung diperhitungan.

( Timbunan A + Vacuum )
LOAD RATIO =
( Timbunan A + Timbunan B + Perkerasan + Lalu-lintas )

( Sumber : SNI 8460:2017 : Persyaratan Perancangan Geoteknik )


Tekanan atmosfir (P) = 1,0 atm = 76 cmHg = 101,3 kPa. ▪ Tanah keras atau tanah lempung teguh yang tidak lagi menimbulkan
Besarnya tekanan atmosfir tergantung dari ketinggian penurunan yang tidak dapat ditoleransi oleh struktur, atau
lokasi : ▪ Kedalaman tanah lunak dimana tegangan pada level tersebut lebih
kecil dari pada 10% tegangan akibat beban.
P (h) = 76 – ( h / 100) cmHg
100%

Contoh :
Ketinggian di Proyek Summarecon Bandung +660 m :
P (660) = 76 – (660 / 100) cmHg
= 69,4 cmHg
= (69,4 / 76 ) x 101,3 kPa
= 92,5 kPa 10%

Apabila efektivitas pompa vacuum yang diharapkan 80%


maka 80% x 92,5 kPa = 74 kPa (70 ~ 75 kPa)

8
16/11/2018

Kriteria konsolidasi untuk analisa penurunan timbunan badan jalan Batas penurunan timbunan pada tanah lunak yang diijinkan untuk
Kelas I, menurut Buku Panduan 4 : Disain dan Konstruksi Timbunan semua Jalan Nasional, Provinsi dan Kolektor menurut Buku Manual
Jalan pada Tanah Lunak (Pusat Penelitian dan Pengembangan Desain Perkerasan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian
Prasarana Transportasi, DPU, tahun 2001) : Pekerjaan Umum Nomor 02/M/BM/2013 adalah 100 mm.
a. Penurunan selama masa konstruksi > 90 %
b. Penurunan setelah masa konstruksi < 20 mm / tahun

KONSOLIDASI > 90% PENURUNAN < 100 mm

KONSOLIDASI > 90% KONSOLIDASI < 20 mm/th

VACUUM GAUGE
SETTLEMENT PLATE
PIEZOMETER EXTENSOMETER

OBERVATION WELL
INCLINOMETER

KRITERIA -1 (DERAJAT KONSOLIDASI) :


INPUT AKTIVITAS OUTPUT Spesifikasi Khusus Interim Pekerjaan Percepatan Konsolidasi Tanah
dengan Metoda Penyalir Vertikal dengan Vakum dan PVD (SKh-1.4.15),
TANAH KOMPRESIBEL PERBAIKAN TANAH TANAH NON-KOMPRESIBEL mensyaratkan pekerjaan vacuum preloading dinyatakan selesai apabila :
(MUDAH MAMPAT) (PERCEPAT MAMPAT) (SELESAI MAMPAT) ▪ Pembacaan penurunan tanah yang terjadi selama 5 hari berturut-turut
------------------------------------------- ------------------------------------ ------------------------------------------- sebesar 2mm ~ 3mm per hari dan selanjutnya dilakukan analisa dengan
TES DATA TANAH DASAR ▪ PEMOMPAAN VACUUM ▪ GRAFIK MONITORING menggunakan metoda Asaoka.
▪ Sondir ▪ PVD - Tinggi Timbunan ▪ Derajat konsolidasi mencapai minimal 90%.
▪ SPT ▪ HORIZONTAL DRAIN - Vacuum Gauge ▪ Daya dukung tanah pada level geomembrane mencapai minimal (-)80 kPa.
▪ Undisturb Sample ▪ MONITORING - Settlement Plate
- Volumetri & Gravimetri
- Analisa ayakan & Hidrometri
- Tinggi Timbunan
- Vacuum Gauge
- Piezometer
- Inclinometer
KRITERIA -2 (LOAD RATIO) :
- Oedometri Konsolidasi - Settlement Plate ▪ EVALUASI AHLI GEOTEKNIK SNI 8460:2017 : Persyaratan Perancangan Geoteknik, mensyaratkan load
▪ Stratigrafi lapisan tanah - Piezometer ▪ TES LAPANGAN ratio pada metoda vacuum preloading :
TES DATA TANAH TIMBUNAN - Inclinometer ▪ TES LABORATORIUM ▪ ≥ 1,3 kali beban yang direncanakan pada kondisi layan bila efek gaya angkat
(buoyancy effect) yang diterima beban timbunan (bila ada) pada saat proses
preloading berlangsung tidak diperhitungan.
▪ ≥ 1,2 kali beban yang direncanakan pada kondisi layan bila efek gaya angkat
(buoyancy effect) yang diterima beban timbunan (bila ada) pada saat proses
preloading berlangsung diperhitungan.

9
16/11/2018

Timbunan
Tanah

Tanah
Kompresibel

TINGGI TIMBUNAN DAN SETLEMENT TINGGI TIMBUNAN AWAL DAN AKHIR


B
ACWC = 0,05 M q = 15 kPa
ACBC = 0,06 M
ACBS = 0,15 M
2
q
1

LEAN
AGREGAT A = 0,50 M
A
CONCRETE B
AGREGAT B
q= x 15 kPa
A

WAKTU KONSOLIDASI TANPA PVD WAKTU KONSOLIDASI DENGAN PVD

10
16/11/2018

TINGGI TIMBUNAN TANAH


NO PERANCANGAN
149+150 149+200 149+250
Vacuum 80 kPa
setara
A DATA MASUKAN Timbunan 5,0 m Vacuum 80 kPa
1 tinggi subgrade = A 3,921 m 3,639 m 3,449 m +20,618 setara
1,463 m Timbunan 5,0 m
2 timbunan lantai kerja = B 1,500 m 1,500 m 1,500 m +16,734 +19,155
3 beban vacuum = 80% x 1 atm = C 5,000 m 5,000 m 5,000 m
4 timbunan sugrade = D 3,884 m 3,571 m 3,360 m +15,234
5 beban timbunan = E = B + C + D 10,384 m 10,071 m 9,860 m
6 timbunan aktual = F = E - C 5,384 m 5,071 m 4,860 m

B DATA KELUARAN
1 total penurunan = G = grafik 1,463 m 1,432 m 1,411 m
2 tinggi subgrade = H = F – G 3,921 m 3,639 m 3,449 m

: VACUUM GAUGE (DI POMPA)


: VACUUM GAUGE (DI TANAH)
: SETTLEMENT PLATE
: PIEZOMETER
: INCLINOMETER

PEKERJAAN GEOTEXTILE WOVEN PEKERJAAN TIMBUNAN TANAH

11
16/11/2018

UJI SONDIR UTK MENENTUKAN KEDALAMAN PVD PEKERJAAN PREFABRICATED VERTICAL DRAIN

PEKERJAAN GALIAN DINDING KEDAP PEKERJAAN TIMBUNAN DINDING KEDAP

PEKERJAAN PREFABRICATED HORIZONTAL DRAIN PEKERJAAN GEOPIPE

12
16/11/2018

PEKERJAAN JARINGAN PHD DAN GEOPIPE GEOTEXTILE NONWOVEN DAN GEOMEMBRANE

PEMASANGAN VACUUM GAUGE PEMASANGAN SETTLEMENT PLATE

PEMASANGAN PIEZOMETER PEMASANGAN INCLINOMETER

13
16/11/2018

PEMASANGAN POMPA VACUUM PEMOMPAAN VACUUM

PEMOMPAAN VACUUM MONITORING VACUUM GAUGE

MONITORING SETTLEMENT PLATE MONITORING PIEZOMETER

14
16/11/2018

MONITORING INCLINOMETER PEMOMPAAN VACUUM 24 JAM TERUS-MENERUS

PEKERJAAN GEOTEXTILE NONWOVEN PEKERJAAN GEOTEXTILE NONWOVEN

PEKERJAAN TIMBUNAN STRUKTUR JALAN MONITORING VACUUM GAUGE

15
16/11/2018

MONITORING SETTLEMENT PLATE MONITORING PIEZOMETER

MONITORING INCLINOMETER

16
16/11/2018

Vacuum 83 kPa
setara
Timbunan 5,2 m Vacuum 83 kPa
setara
0,0107m
Timbunan 5,2 m +19,155
+19,048

17
16/11/2018

MASA TUNGGU
KONSOLIDASI 90%

SUPLAI INSTRUMEN GEOTEKNIK


INSTAL MONITORING
INSTRUMEN INSTRUMEN
GALIAN
PIPA
MULAI STRIPING GEOTEXTILE LANTAI INSTAL INSTAL POMPA TIMBUNAN WAKTU SELESAI
KERJA PVD PIPA VACUUM TANAH TUNGGU
INSTAL
PHD POMPA
SUPLAI PVD
INSTAL VACUUM
VACUUM
SUPLAI PHD + PIPA + SISTEM VACUUM

: Lintasan kritis
BEBAN

WAKTU
PENURUNAN SEBELUM DIMONITOR
PENURUNAN

PENURUNAN SETELAH DIMONITOR

LANTAI PASANG PASANG BEBAN BEBAN BEBAN WAKTU


+
KERJA PVD VACUUM VACUUM VACUUM TANAH TUNGGU

18

Anda mungkin juga menyukai