Panduan Pelayanan Sakramen Dan Sakramentalia Selama Masa Pandemi Covid19
Panduan Pelayanan Sakramen Dan Sakramentalia Selama Masa Pandemi Covid19
Kepada,
Yth.
Para Koordinator Wilayah
Para Ketua Lingkungan
Seluruh Umat se Paroki Bekasi, Gereja St. Arnoldus Janssen.
Dengan hormat,
Ketentuan Umum:
1. Pelayanan ini tidak diadakan/diberikan bagi penderita covid19, baik yang lagi dirawat
dan dikarantina di Rumah Sakit maupun yang sedang isolasi mandiri di rumah-rumah.
2. Pelayanan ini dilakukan oleh para romo berdasarkan kepastian dan rekomendasi dari
TGKP atau TGKS.
3. Sakramen-sakramen dan Sakramentali yang tidak termasuk dalam daftar di atas, untuk
sementara belom bisa dilayani karena masih dalam proses penggodokan dan masih
dalam situasi pandemi.
4. Romo yang paling utama untuk pelayanan ini adalah romo-romo yang melayani di Paroki
Bekasi. Jika romo-romo di Paroki Bekasi berhalangan, baru bisa dilayani oleh romo
keluarga atau romo-romo lain dari luar Paroki Bekasi.
Ketentuan Khusus:
Sakramen Pengurapan Orang Sakit
Prosedur:
1. Keluarga menyampaikan kepada Ketua Lingkungan dimana orang sakit berada tentang
rencana penerimaan Sakramen Pengurapan Orang Sakit.
2. Ketua lingkungan menjelaskan kepada keluarga tentang Protokol Kesehatan yang harus
ditaati oleh keluarga:
2.1. Penerimaan Sakramen Pengurapan Orang Sakit hanya bisa dihadiri oleh 6
orang: pasien (1), romo (1), TGKP/TGKS (1), Kaling (1), keluarga inti (2).
2.2. tisu untuk cuci tangan.
Keluarga menyediakan air, sabun dan
2.3. Pasien dan semua yang hadir wajib mengenakan masker standard dan
mengenakan masker secara benar yaitu harus menutupi hidung dan mulut..
2.4. Setelah menerimakan Sakramen Pengurapan Orang Sakit, romo langsung
diantar pulang ke pastoran.
3. Keluarga dari pasien yang dirawat di rumah sakit, harus menunjukan surat keterangan
negatif covid dari pihak rumah sakit tersebut bagi pasien yang akan menerima Sakramen
Pengurapan Orang Sakit,
4. Ketua lingkungan menghubungi Romo Moderator Wilayahnya untuk menyepakati waktu
penerimaan Sakramen Pengurapan Orang Sakit.
5. Wakil keluarga atau Kaling menjemput dan mengantar romo.
6. Apabila para Konruil, Kaling dan Umat mengalami kebingungan atau kuranag memahami
tentang panduan ini, harap menghubungi Anggota TGKPffGKS, Sekretaris DPH atau
para Romo.
Misa Requiem:
Prosedur
1.Keluarga menyampaikan kepada Kaling tentang permohonan Misa Arwah, Misa Berkat
Rumah atau Misa Syukur.
2. Kaling menyampaikan permohonan umat tersebut kepada TGKP/TGKS.
3. TGKP/TGKS bersama Kaling menyampaikan kepada keluarga tentang protokol
kesehatan yang harus dijalankan:
3.1. Misa dihadiri oleh romo (1), prodiakon berumur di bawah 60 tahun (1), Kaling (1),
Petugas TGKP/TGKS (sesuai kebutuhan), anggota keluarga (20 orang).
3.2. Lagu yang dinyanyikan adalah Lagu Pembuka dan Lagu Penutup.
3.3. '1 jam sebelum Misa dimulai, TGKP/TGKS menyemprot lokasi Misa dengan
disinfektan.
3.4. Tempat duduk diatur dengan jarak minimal 1m.
3.5. Selama Misa berlangsung, semua yang hadir harus mengendkan masker standar.
3.6. Keluarga harus menyiapkan air, sabun dan tisu untuk mencuci tangan romo dan
petugas liturgi lainnya.
3.7. Kalau keluarga menyiapkan makanan, makanan tersebut harus berupa nasi kotak
dan tidak berupa prasmanan.
4. Setelah dipastikan seluruh aturan protokol kesehatan di atas bersama keluarga,
kemudian TGKP/TGKS menyampaikan kepada romo bahwa Misa bisa dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang disepakati bersama romo.
,i 5. Kaling atau TGKP/TGKS yang jemput dan antar romo.
Pemberkatan Tempat Usaha
Prosedur:
Demikian panduan ini kami buat untuk dipahami dan dijalankan oleh kita semua, demi
kelancaran pelayanan kepada umat dengan tetap menjaga kenyamanan dan kesehatan kita
bersama dalam masa pandemi covid ini. Mari kita mohon kepada Tuhan, kiranya covidl9
segera disingkirkan dari muka bumi. Tuhan memberkati kita selalu.
Yoseph Vajar J.
KetuaTGKP
Lidi Pak
kepala Paroki