D E F G
Pada praktikum kali ini, kami melakukan percobaan pembuatan Virgin Coconut Oil
(VCO) yang berbahan dasar santan dari kelapa segar yang diparut. Minyak kelapa
murni atau bahasa ilmiahnya virgin coconut oil adalah minyak perawan yang
berasal dari sari pati kelapa, diproses higienis tanpa sentuhan api secara langsung
dan bahan kimia tambahan.
2. Pembahasan
Proses pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO) memiliki banyak metode, baik dengan
pemanasan ataupun tanpa pemanasan, dengan cara fermentasi ataupun dengan penambahan enzim.
Proses yang tidak melibatkan pemanasan bukan hanya menghasilkan lemak-lemak rantai sedang
tetapi juga dapat menjaga keberadaan vitamin E dan enzim-enzim yang terkandung dalam buah
kelapa. Virgin Coconut Oil (VCO) bersifat natural, tanpa bahan pengawet, warna minyak sejernih
air, beraroma khas kelapa dan telah diuji di laboraturium dan bisa dikonsumsi langsung
serta dioleskan. Virgin Coconut Oil (VCO) ini juga dapat diperoleh dengan teknologi
pengepresan semi basah yang merupakan alternatif teknologi.
2. Pembahasan
Bahan yang dipakai dalam pembuatan minyak kelapa sawit adalah buah kelapa
sawit. Buah kelapa sawit mengandung minyak, sehingga harus diperas untuk
mengahasilkan minyak utuh yang jernih. Proses pembuatan minyak kelapa sawit
membutuhkan mesin pres yang kuat serta air panas. Berikut langkah-langkah dalam
pembuatan minyak kelapa sawit: (Pertanyaan Pra Praktikum).
2. Pembahasan
Pada tahap ini, kelapa sawit yang telah matang, diambil. Pengolahan kelapa sawit
sebaiknya di pabrik dengan memakai mesin yang memiliki kekuatan pres yang
baik. Saat TBS telah masuk ke dalam pabrik, TBS kemudian ditimbang untuk dapat
dilihat kapasitas minyak yang akan di hasilkan.
2. Pembahasan
Sesudah ditimbang, lalu buah direbus memakai uap air panas dengan tekanan 2,2
hingga 3 kg per cm. proses perebusan ini membutuhkan waktu selama 90 menit.
Buah yang telah direbus akan menghasilkan minyak dengan kadar 0,5 persen. Buah
yang telah direbus, kemudian akan dibawa ke
tahap berikutnya.
2. Pembahasan
Perontokan Buah
Buah kelapa sawit yang dibawa ke dalam pabrik masih tertancap pada tangkai. Oleh
karena itu, buah harus di rontokkan dari tangkainya terlebih dahulu. Setelah itu ,
buah dimasukkan ke dalam mesin therser. Proses memakai mesih therser ini
membutuhkan waktu dua kali pengolahan. Hasil dari pengolahan ini adalah
daging buah yang terkelupas dan dapat di peras pada tahap selanjutnya.
2. Pembahasan
Kita harus melepaskam biji buah dari daging buah. Hal ini memakai tekanan uap
bersuhu antara 80-90 derajat. Setelah itu, buah dimasukkan ke dalam mesin
pengompres.. Hasil akhir dari pengomprean ini adalah minyak kasar yang masih
bercampur dengan dagng buah atau ampas buah.
2. Pembahasan
Minyak yang dihasilkan oleh mesin pengompres adalah minyak yang kasar. Lalu
minyak kasar dimasukkan kedalam crude oil tank. Ampas yang terkumpul pada
saringan akan diolah lagi, karena masih mengandung minyak pada pengolahan ini
dengan memakai mesin depericarper. Pada proses ini, hasil yang keluar adalah air
yang bercampur dengan minyak.
2. Pembahasan
Pada proses ini, minyak yang telah tercampur dengan air harus dipisahkan. Pada
fase ringan, kandungannya adalah minyak, air, dan massa jenis minyak ditampung
pada continuous setting tank. Lalu kandungan minyaknya akan dibawa ke oil tank.
Sedangkan fase berat berisi minyak, air, dan massa berat di tampung pada sludge
tank, lalu di bawa ke sludge separator untuk dipisah minyak dan airnya. Hasil
akhir pada kedua proses ini adalah minyak, yang kemudian akan dimurnikan.
2. Pembahasan
Pemurnian Minyak
Minyak yang telah terpisah dengan air tidak 100% benar- benar terpisah dengan air.
Untuk dapat memurnikan minyak, minyak di bawa ke dalam vacuum drier. Setelah
melewati proses vacuum drier, minyak yang telah menjadi minyak murni,
Pada percobaan pertama yaitu dengan metode pengasaman. Pembuatan VCO dengan metode
pengasaman. Asam memiliki kemampuan untuk memutus ikatan lemak-protein dengan cara
mengikat senyawa yang berikatan dengan lemak. Akan tetapi, asam yang dicampurkan ke
dalam krim hanya dapat bekerja dengan maksimal bila kondisi pH (derajat keasamannya)
sesuai yaitu dengan pH 4,5.
2. Pembahasan
Prinsip dalam metode pengasaman ini adalah terbentuknya ion zwitter pada kondisi
isoelektronik. Untuk mencapai kondisi isoelektronik, maka santan dibuat dalam
kondisi asam yaitu penambahan asam asetat sampai pH 4,5 yang akan mempengaruhi
proses terbentuknya minyak, pada kondisi asam krim kelapa akan lebih banyak
mengeluarkan minyak, melalui pemecahan/ perusakan emulsi protein.
2. Pembahasan
Pada percobaan yang kedua yaitu dengan metode penggaraman. Metode penggaraman
dilakukan dengan tujuan untuk pemecahan sistem emulsi santan dengan pengaturan
kelarutan protein di dalam garam.
Protein yang terdapat di dalam santan akan larut dengan penambahan garam (salting
in), akan tetapi dengan peningkatan konsentrasi garam akan membuat turunnya
kelarutan protein pada kondisi tertentu. Dengan penurunan tingkat kelarutan protein
diikuti dengan pengikatan molekul-molekul air oleh garam tersebut, sehingga
terjadi pemisahan antara cairan minyak dengan air (salting out).
05
Kesimpulan
Kesimpulan
1. Metode Pengasaman
Berat VCO
Rendemen = × 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑟𝑖𝑚
92 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 100%
366 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 25,13%
2. Metode Penggaraman
Berat VCO
Rendemen = × 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑟𝑖𝑚
18 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 100%
366 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 4,91%
3. Metode Enzimatis
Berat VCO
Rendemen = × 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑟𝑖𝑚
107 𝑚𝑙
= × 100%
500 𝑚𝑙
= 21,4%
MSDS
1. Kalsium Klorida
Sinonim : kalsium Klorida Anhidrat
Rumus kimia : CaCl2
Berat molekul : 110.98 g/mol g/mol
Penjelasan mengenai tindakan pertolongan pertama
Saran umum : pemberi pertolongan pertama harus melindungi
dirinya
Setelah terhirup : hirup udara segar. Jika napas terhenti, berikan
napas buatan
Bila terjadi kontak kulit : Tinggalkan segera semua pakaian yang
terkontaminasi.Bilaslah kulit dengan
air/pancuran air. Periksakan ke dokter
Setelah kontak pada mata : Bilaslah dengan air banyak. Segera
hubungi dokter mata
Setelah tertelan : Beri air minum (paling banyak dua gelas)
2. Asam Asetat
Rumus : C2H4O2
Berat molekul : 60,05 g/mol
Bentuk : cair bau
Tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
Saran umum : Pemberi pertolongan pertama harus melindungi dirinya.
Tunjukkan lembar data keselamatan ini kepada dokter yang
merawat.
Jika terhirup : Setelah terhirup: hirup udara segar. Panggil dokter. Jika kontak
dengan kulit Bila terjadi kontak kulit: Tanggalkan segera semua
pakaian yang terkontaminasi. Bilaslah kulit dengan air/ pancuran
air. Segera panggil dokter.
Jika kontak dengan mata : Setelah kontak pada mata : bilaslah dengan air yang
banyak. Segera hubungi dokter mata. Lepaskan lensa
kontak.
Jika tertelan : Setelah tertelan: beri air minum kepada korban
(paling banyak dua gelas), hidari muntah (resiko
perforasi!). Segera panggil dokter. Jangan mencoba
menetralisir
3. VCO
Bentuk : Minyak pada
Warna : putih cream
Titik leleh : 24-26 C
Titik didih : 21-23 C
pH : 5-8
Kelarutan daalam air : larut
Pertolongan pertama pada kecelakaan
Jika terkena mata : Siram dengan banyak air atau larutan pencuci mata
selama 15 menit . Dapatkan pertolongan medis jika
iritasi berlanjut
Jika terkena kulit : Cuci dengan sabun dan bilas dengan banyak air
Jika tertelan : Hubungi Dokter jika terjadi ketidaknyamanan
Jika terhirup : Pindahkan ke udara segar dan dapatkan bantuan
medis. Menghirup produk dapat memperburuk
pernapasan kronis yang sudah ada.
THANK YOU