Oleh :
Siti Nur Anisa Putri (20129077)
Riza Amalia Fitri (20129340)
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “STRUKTUR DAN FUNGSI
TUMBUHAN”
Makalah ini berisikan tentang informasi Struktur dan fungsi tumbuhan. Struktur
tumbuhan terdiri dari akar, batang, daun, biji dan buah, bunga. Makalah ini akan membahas
satu persatu bagian-bagian tumbuhan tersebut beserta fungsinya.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan ada kritik dan saran yang bersifat membangun untuk menyempurnakan
makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR…………………………………... i
DAFTAR ISI…………………………………………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………........ 2
1.3Tujuan…………………………………………... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Struktur dan Fungsi Akar….. 3
2.2 Struktur dan Fungsi Batang……………………….
2.3 Struktur dan Fungsi Daun……………………..
2.4 Struktur dan Fungsi Bunga……………………….
2.5 Struktur dan Fungsi Biji dan Buah………………………
2.6 Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan………………
2.7 Kultur Jaringan……………..……………………
2.8 Hama dan Penyakit Tumbuhan…………………
1.3 Tujuan
Makalah ini dimaksudkan untuk membahas tentang struktur dan fungsi tumbuhan
agar mahasiswa mengerti tentang analogi dan morfologi pada tumbuhan.
BAB II
PEMBAHASAN
Panjang akar dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti porositas tanah, tersedianya
air dan mineral, dan kelembapan tanah. Morfologi akar terdiri dari rambut akar, batang akar,
ujung akar, dan tudung akar.
Rambut akar merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis akar yang
berguna untuk memperluas daerah penyerapan. Rambut akar hanya tumbuh di dekat ujung
akar dan pada umumnya relatif pendek. Ujung akar tersusun dari jaringan meristem yang
sel-selnya berdinding tipis dan aktif membelah diri.
Tudung akar terdapat di ujung akar dan melindungi promeristem akar serta
membantu penembusan tanah oleh akar.pada banyak tumbuhan, sel sentral di tudung akar
membentuk struktur yang lebih jelas dan tetap yang disebut kolumela. Sel tudung akar
mensekresikan lendir yang terdiri atas polisakarida. Dan tudung akar bekembang secara
terus menerus. Fungsi tudung akar adalah untuk melindungi ujung akar terhadap kerusakan
mekanis pada waktu menembus tanah. Untuk memudahkan akar menembus tanah, bagian
luar tudung akar mengandung lendir.
b. Anatomi (Struktur Dalam) Akar
1. Akar serabut
Akar serabut berbentuk seperti serabut. Ukuran akar serabut relatif kecil,
tumbuh di pangkal batang, dan besarnya hampir sama. Akar ini umumnya terdapat
pada tumbuhan monokotil . Walaupun terkadang, tumbuhan dikotil juga memilikinya
(dengan catatan, tumbuhan dikotil tersebut dikembangbiakkan dengan cara cangkok ,
atau stek ). Fungsi utama akar serabut adalah untuk memperkokoh berdirinya
tumbuhan.
2. Akar tunggang.
Akar tunggang adalah akar yang terdiri atas satu akar besar yang merupakan
kelanjutan batang, sedangkan akar-akar yang lain merupakan cabang dari akar
utama. Perbedaan antara akar utama dan akar cabang sangat nyata. Akar ini
umumnya terdapat pada tumbuhan dikotil. Fungsi utamanya adalah untuk
menyimpan makanan.
c. Endodermis
Satu atau beberapa lapis sel korteks di bawah epidermis memiliki dinding sel yang
dilapisi suberin, sejenis karbohidrat yang menyebabkan bagian ini
tampak berbeda dengan korteks yang lain. Lapisan sel korteks yang paling dalam
tersusun rapat tanpa ruang antar sel dan terdiri atas sel=sel berbentuk kotak, disebut
lapisan endodermis. Sel-sel endodermis mengalami penebalan suberin pada dinding-
dinding radial dan vertikalnya sehingga membentuk semacam pita. Pita ini disebut
pita caspary, sesuai dengan nama penemunya, Caspary.
Pada umumnya, batang tumbuhan herba itu lunak, berwarna hijau, memiliki
jaringan kayu yang sedikit atau tidak ada sama sekali, ukuran batangnya kecil, dan
umurnya relatif pendek. Contohnya adalah jagung, kangkung, bunga matahari, bayam,
dan kacang.
Ada perbedaan anatomi batang antara tumbuhan herba dan tumbuhan berkayu.
• Pada bagian luar batang tumbuhan herba, yang merupakan sel-sel epidermis
yang tipis, terdapat stomata. Lalu, di bawah epidermis ada sel-sel korteks. Fotosintesis
dapat berlangsung dalam batang karena sel-sel korteks tersebut memiliki klorofil.
Batang tumbuhan herba ini tidak memiliki jaringan kayu dan tidak mengandung
gabus, tetapi memiliki jaringan penyokong. Jaringan penyokong, yaitu kolenkim dan
sklerenkim, adalah penyebab batang tumbuhan herba mampu menopang daun-daun
dan berdiri tegak.
• Pada batang tumbuhan berkayu epidermis, korteks, dan stele.
1. Edpidermis batang terdiri dari satu lapisan sel yang tersusun rapat dan tidak
berongga. Dinding sel epidermis yang dilapisi kutikula itu tebal. Lapisan
epidermis ini berperan sebagai lapisan pelindung bagi lapisan-lapisan yang ada
di dalamnya.
2. Korteks batang adalah jaringan parenkim yang terdiri dari beberapa lapisan sel
berdinding tipis yang memiliki vakuola besar. Korteks memiliki rongga-
rongga/ruang-ruang antarsel yang berfungsi untuk pertukaran udara. Dalam
korteks terdapat floeterma. Floeterma adalah lapisan terdalam pada korteks yang
memiliki bentuk dan susunan khas, serta mengandung butir-butir pati. Fungsi
korteks pada sebagian besar tumbuhan adalah sebagai tempat penyimpanan
cadangan makanan. Penyebab korteks tidak terlihat jelas pada batang tumbuhan
monokotil adalah tersebarnya ikatan pembuluhnya secara tidak teratur.
3. Stele/Silinder pusat merupakan bagian terdalam batang. Pada stele terdapat
xilem (pembuluh kayu) di bagian dalam dan floem (pembuluh tapis) di bagian
luar. Pada tumbuhan dikotil terdapat kambium di antara xilem dan floem,
sedangkan tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium. Kambium ini yang
menyebabkan batang tumbuhan dikotil bertambah besar. Jaringan kambium
ini, yang terdiri dari sel yang selalu membelah diri, memisahkan kulit kayu dari
bagian batang lain. Bagian kayu pada batang lebih tebal dari pada bagian kulit
karena kegiatan kambium yang membentuk sel xilem (kayu) ke arah dalam
lebih besar daripada kegiatan membentuk sel-sel floem (kulit kayu) ke arah luar.
Kegiatan kambium terpengaruh oleh tersedianya air dan mineral, sehingga
pembuluh-pembuluh kayu yang dihasilkan pada musim hujan lebih besar dan
lebih banyak daripada yang dihasilkan pada musim kemarau. Jadi, terdapat
batas-batas yang menunjukkan kegiatan kambium selama musim hujan dan
musim kemarau pada kayu tumbuhan dikotil. Batas-batas ini disebut lingkaran
tahun yang menunjukkan umur tumbuhan tersebut. Lalu, bagian dalam pada
stele adalah empulur yang merupakan bagian paling luas pada batang. Ada juga
garis-garis radial yang tampak dari pusat ke arah kulit kayu yang disebut jari-
jari empulur. Jari-jari empulur ini dilalui oleh air dan zat-zat makanan yang
bergerak ke arah samping. Empulur ini sulit dibedakan dengan jari-jari empulur
pada tumbuhan monokotil.
a. Penopang.
Fungsi utama batang adalah menjaga agar tumbuhan tetap tegak dan
menjadikan daun sedekat mungkin dengan sumber cahaya (khususnya matahari).
Batang tumbuh makin tinggi atau makin panjang. Hal ini menyebabkan daun yang
tumbuh pada batang makin mudah mendapatkan cahaya. Pengaruh cahaya pada
tumbuhan akan kamu pelajari di kelas lima.
b. Pengangkut.
Batang berguna sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun. Selain
itu, batang berperan penting dalam proses pengangkutan zat-zat makanan dari daun ke
seluruh bagian tumbuhan.
c. Penyimpan.
Pada beberapa tumbuhan, batang berfungsi sebagai penyimpan makanan
cadangan. Misalnya, batang pada tumbuhan sagu. Makanan cadangan disini juga bisa
berwujud air, Misalnya, pada tumbuhan tebu dan kaktus. Makanan cadangan ini akan
digunakan saat diperlukan.
d. Alat perkembangbiakan.
Batang juga berfungsi sebagai alat perkembangbiakan vegetatif. Hampir
semua pertumbuhan vegetatif, baik secara alami maupun buatan, menggunakan
batang. Tentang perkembangbiakan ini akan kamu pelajari lebih lanjut di kelas VI.
Bagi manusia, batang tumbuhan yang membentuk kayu dapat dimanfaatkan,
antara lain, untuk membuat perabot rumah tangga, contohnya batang pohon jati; untuk
bahan makanan, contohnya sagu, asparagus; untuk bahan industri, contohnya tebu dan
bambu.
2.3 Struktur Daun dan Fungsinya
Tumbuhan memiliki daun. Daun merupakan bagian tumbuhan yang tumbuh dari
batang. Daun umumnya berbentuk tipis dan berwarna hijau.
Warna hijau tersebut disebabkan warna klorofil yang ada pada daun. Namun, daun ada
juga yang berwarna kuning, merah, atau ungu.
Tangkai daun terdapat bagian yang menempel dengan batang yag disebut
pangkal tangkai daun. Pada daun tubuhan monokotil, pangkal daun berbentuk pipih
dan lebar serta membungkus batangnya. Pangkal daun itu disebut juga pelepah
daun. Contoh pelepah daun terdapat pada tumbuhan pisang dan talas.
Daun yang memiliki ketiga bagian daun yaitu pelepah daun, tangkai daun,
dan helaian daun disebut juga daun sempurna. Tetapi daun yang tidak memiliki
satu bagian daun atau lebih disebut daun tidak sempurna.
Daun yang hanya memiliki satu helai daun disebut daun tunggal, contoh
daun mangga dan daun yang memiliki lebih dari satu helai daun pada tangkainya
disebut daun mejemuk, contoh daun belimbing. Daun mejemuk ada yang menyirip
dan ada pula yang menjari. Daun majemuk menyirip ada yang menyirip tunggal
dan ganda.
a. Menyirip.
Tulang daun jenis ini memiliki susunan seperti sirip-sirip ikan. Contoh
tumbuhan yang memiliki jenis tulang seperti ini adalah tulang daun jambu, mangga,
dan rambutan.
b. Melengkung.
Tulang daun melengkung berbentuk seperti garis-garis melengkung. Tulang
daun jenis ini dapat kita temukan pada berbagai tumbuhan di lingkungan sekitar kita.
Misalnya, tulang daun sirih, gadung, dan genjer.
c. Menjari.
Tulang daun menjari bentuknya seperti jari-jari tangan manusia. Misalnya,
tulang daun pepaya, jarak, ketela pohon, dan kapas.
d. Sejajar.
Tulang daun sejajar berbentuk seperti garis-garis sejajar. Tiap-tiap ujung
tulang daun menyatu. Misalnya, tulang daun tebu, padi, dan semua jenis rumput-
rumputan. Daun tunggal adalah daun yang memiliki satu helai daun di setiap
tangkainya. Daun majemuk adalah daun yang memiliki beberapa helai daun di setiap
tangkainya.
A. Anatomi (Struktur Dalam) Daun
Pada dasarnya, anatomi daun dengan batang itu sama jika diamati dibawah
mikrosop akan tampak bagian-bagian mulai dari atas yaitu epidermis, jaringan tiang
(palisade), jaringan bunga karang (spons) dan berkas pembuluh angkut daun.
• Epidermis daun merupakan lapisan terluar dari daun bagian atas dan bawah.
Epidermis daun terdiri dari saru lapis sel-sel epidermis yang tidak memiliki ruang
antarsel. Epidermis daun berfungsi untuk melindungi bagian atas maupun bawah
daripada sel tersebut. Untuk mencegah penguapan airyang berlebihan, umumnya
dan memiliki lapisan lilin atau rambut-rambut halus. Diantara sel-sel epidermis
terdapat stomata (mulut daun) yang berfungsi sebagai pertukaran gas. Stomata
umumnya terdapat pada bagian bawah daun tetapi letak stomata tumbuhan air
terdapat di bagian atas daun.
• Jaringan tiang (palisade) adalah kumpulan sel-sel berbentuk silindris, tegak,
tersusun rapat, dan mengandung kloroplas. Jaringan palisade terletak dibawah
epidermis dan pada jaringan tiang ini terjadi fotosintesis.
• Jaringan bunga karang (spons) adalah jaringan yang berbentuk tidak teratur
dan ada ruang antarsel. Jaringan yang tidak rapat ini berfungsi untuk menampung
karbon dioksida untuk proses fotosintesis.
• Berkas pembuluh angkut terdapat di dalam tulang-tulang daun. Sistem tulang
daun merupakan lanjutan dari sistem jaringan pembuluh angkut batang atau
cabang dan pembuluh angkut akar. Bagian tersebut merupakan cabang dari
silinder pusat yang merupakan cabang dari silinder pusat batang.
•
2.3.2 Fungsi Daun
Bagi tumbuhan, daun memiliki beberapa kegunaan. Misalnya, sebagai tempat
pembuatan makanan, pernapasan, dan penguapan.
a. Pembuatan makanan.
Daun berguna sebagai dapur tumbuhan. Di dalam daun terjadi proses
pembuatan makanan (pemasakan makanan). Makanan ini digunakan tumbuhan untuk
kelangsungan proses hidupnya dan jika lebih disimpan.
b. Pernapasan.
Di permukaan daun terdapat mulut daun (stomata). Melalui stomata
pertukaran gas terjadi. Daun mengambil karbondioksida dari udara dan melepas
oksigen ke udara. Proses inilah yang menyebabkan kamu merasa nyaman saat berada
di bawah pohon pada siang hari.
d. Tempat fotosintesis.
Fungsi utama dari daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Berawal dari air
diserap oleh akar dan berlanjut sanpai daun. Air dan mineral kemudian masuk ke
jaringan mesofil daun terutama ke jaringan palisade. Air digunakan untuk fotosintesis
dan sebagian lagi untuk proses penguapan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa)
dan oksigen. Glukosa hasil fotosintesis akan diangkut oleh pembuluh tapis dan
diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata daun
dan sebagian dipakai untuk respirasi sel-sel di daun.
Bunga merupakan organ yang penting bagi tumbuhan karena dalam bunga
terdapat alat-alat perkembangbiakan. Bunga merupakan ujung cabang yang mengalami
perubahan. Jika dilihat, bunga mempunyai beraneka ragam bentuk dan warna. Tetapi
setiap jenis bunga memiliki struktur dasar yang sama. Bila diamati, bunga yang lengkap
memiliki bagian-bagian antara lain kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari dan,
putik.
a. Kelopak Bunga (Calix)
Kelopak bunga merupakan bagian terluar dari bunga. Biasanya bewarna hijau
dan fungsinya adalah untuk melindungi kuncup bunga.
c. Putik (Pistillum)
Pembuahan adalah proses penyatuan sel kelamin jantan dan sel kelamin
betina. Di bagian bawah putik terdapat bakal buah dan didalamnya terdapat bakal biji
yang bila terjadi penyerbukan, bakal buah akan berkembang menjadi buah dan bakal
biji menjadi biji.
2.5.1 Buah
Umumnya buah dapat kita bedakan menjadi 3 yaitu buah tunggal, buah
agregat, dan buah majemuk. Buah tunggal adalah buah yang dibentuk oleh 1 bakal
buah, contohnya mangga. Buah agregat adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal
buah dari 1 bunga, contohnya buah sirsak, dan buah arbei. Buah yang terakhir yaitu
buah majemuk adalah buah yang dibentuk oleh banyak bakal buah dari banyak bunga,
contohnya buah nangka, dan buah nenas.
Dari asal terbentuknya buah dapat dibedakan menjadi 2 yakni buah sejati dan
buah semu. Buah sejati adalah buah yang terbentuk dari bakal buah sedangkan buah
semu adalah buah yang terbentuk dari bakal buah dan bagian-bagian lain dari bunga
tersebut.
2.5.2 Biji
Biji yang bermula dari bakal biji merupakan alat perkembangbiakan generatif.
Di dalam biji terdapat calon individu baru yang disebut embrio. Pada biji umumnya
terdapat kulit biji, tali pusat, dan inti biji.
a. Kulit Biji (spermodermis). Pada biji tumbuhan angeospermae (tumbuhan berbiji
tertutup), bijinya memiliki dua lapisan yaitu kulit luar (testa), dan kulit dalam
(tegmen). kulit luar tipis tetapi keras sedangkan kulit dalam seperti selaput dan
sering disebut kulit ari. Sedangkan pada tumbuhan gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka) bijinya memiliki tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan tengah,
dan lapisan dalam. Lapisan luar tebal berdaging. lapisan tengah lapisan kuat,
keras, dan berkayu. sedangkan lapisan dalam tipis seperti selaput.
b. Tali Pusat. merupakan bagian yang menghubungkan biji denga papan biji
(plasenta). Jika biji sudah dimasak, tali pusat putus sehingga pada biji hanya
terlihat bekasnya sebagai pusat biji (hilus).
c. Inti Biji. adalah semua bagian biji yang terdapat di dalam kulit ari. isi biji terdiri
dari lembaga yang merupakan calon individu baru. dan putih lembaga sebagai
cadangan makanan tersimpan dalam daun lembaga.daun lembaga merupakan daun
pertama pada tumbuhan yang tumbuh.
• Pertumbuhan
Proses pertambahan biomassa atau ukuran (berat, volume atau jumlah) yang
bersifat irreversibel. Pertumbuhan merupakan proses kuantitatif
Alat untuk mengukur pertumbuhan disebut auksanometer
B. Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan yang menyebabkan akar dan batang bertambah lebar.
Pertumbuhan ini disebabkan adanya pembelahan pada jaringan meristem sekunder
(meristem lateral.
Ada dua macam meristem lateral yaitu Kambium vaskuler (terletak diantara
xilem dan floem, yang menyebabkan pembelahan sel ke arah dalam membentuk
sekunder, dan membelah ke arah luar membentuk floem sekunder sehingga batang
tambah membesar) dan kambium gabus (disebut juga felogen terletak dibawah
epidermis dekar kolenkima yang berfungsi menebalkan batang, sehingga epidermis
lebih kedap terhadap air).
• Perkembangan
merupakan proses perubahan yang menyertai pertumbuhan, menuju tingkat
pemetangan atau kedewasaan makhluk hidup. proses perubahan secara berurutan
adalah dari spesialiasi, diferensiasi, histogenesis, organogenesis dan gametogenesis)
Perkembangan merupakan proses kualitatif yang tidak dapat di ukur.
2.7 Kultur Jaringan
Kultur jaringan merupakan salah satu cara perbanyakan tanaman secara vegetatif.
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman dengan cara mengisolasi bagian
tanaman seperti daun, mata tunas, serta menumbuhkan bagian-bagian tersebut dalam
media buatan secara aseptik yang kaya nutrisi dan zat pengatur tumbuh dalam wadah
tertutup yang tembus cahaya sehingga bagian tanaman dapat memperbanyak diri dan
bergenerasi menjadi tanaman lengkap. Prinsip utama dari teknik kultur jaringan adalah
perbayakan tanaman dengan menggunakan bagian vegetatif tanaman menggunakan media
buatan yang dilakukan di tempat steril.
1. Pembuatan media
2. Inisiasi
3. Sterilisasi
4. Multiplikasi
5. Pengakaran
6. Aklimatisasi
• Sterilisasi adalah bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan
di tempat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang
juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan
etanol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan.
Teknisi yang melakukan kultur jaringan juga harus steril.
1. Unsur hara
Kebutuhan unsur hara untuk proses pertumbuhan dan perkembangan:
Unsur makro
Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak: C, H, O, N, S, P K, S, Ca, dan Mg
Unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit: Fe, B, Mn, Cu, Zn, Mo, Cl dan Ni
Unsur karbon diambil tumbuhan dalam bentuk CO2
Unsur hidrogen diambil tumbuhan dalam bentuk H2O
Oksigen diambil tumbuhan dalam bentuk CO2. H2O dan O2
Unsur C, H, dan O merupakan unsur utama penyusun Karbohidrat, lemak dan protein
Gejala Kekurangan unsur hara disebut defisiensi.
2. Suhu
Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh suhu
Suhu yang baik untuk pertumbuhan adalah sushu optimum
Pertumbuhan dan perkembangan akan terhambat bila berada pada suhu minimum dan
maksimum. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan atau pembungaan oleh
suhu rendah. Istilah vernalisasi diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysako tahun
1920
3. Kelembaban
Kelembaban tanah dan kelembaban udara mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Tanah yang lembab dan udara yang kering mempercepat
pertumbuhan dan perkembangan
4. Cahaya
Cahaya (merah, biru, nila dan violet) berperan sebagai sumber energi dalam proses
fotosintesis. Pertumbuhan kecambah ditempat yang teduh akan berlangsung cepat,
tetapi abnormal.
Pembasmi hama dan penyakit menggunakan pestisida dan obat harus secara hati –
hati dan tepat guna. Pengunaan pertisida yang berlebihan dan tidak tepat justru dapat
menimbulkan bahaya yang lebih besat. Hal itu disebabkan karena pestisida dapat
menimbulkan kekebalan pada hama dan penyakit. Oleh karena itu pengguna obat –
obatan anti hama dan penyakit hendaknya diusahakan seminimal dan sebijak mungkin.
2.8.1 Hama
Hama adalah hewan yang merusak tanaman/hasil tanaman karena aktivitas
hidupnya, terutama aktivitas untuk mendapatkan makanan. Yang termasuk hama
tanaman adalah hewan mamalia, serangga, dan burung. Contoh hama berupa mamalia
adalah tikus, babi hutan, dan kera. Yang termasuk hama berupa serangga adalah
wereng, kutu daun, walang sangit, belalang, ulat, dan kumbang. Hama berupa burung
adalah burung gelatik dan burung pipit. Tetapi di antara ketiga hama tanaman ini,
yang menimbulkan kerusakan paling besar adalah serangga. Tetapi ada cara untuk
mengatasi serangga hama ini. Yaitu dengan mengetahui siklus hidupnya. Jika kita
mengetahui kapan atau pada stadium apa serangga tersebut akan menyerang, kita
dapat memberantasnya pada sasaran yang tepat.
1. Tikus
Tikus merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini
diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi, mobilitas, dan
kemampuan untuk berkembang biak yang sangat tinggi. Masa reproduksi yang
relative singkat menyebabkan tikus cepat bertambah banyak. Potensi
perkembangbiakan tikus sangat tergantung dari makanan yang tersedia. Tikus sangat
aktif di malam hari.
3. Walang Sangit
Walang sangit menghisab butir – butir padi yang masih cair. Biji yang sudah
diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat. Kulit biji iu akan berwarna
kehitam – hitaman. Faktor – faktor yang mendukung yang mendukung populasi
walang sangit antara lain sebagai berikut.
4. Ulat
Kupu – kupu merupakan serangga yang memiliki sayap yang indah dan
benareka ragam. Kupu – kupu meletakkan telurnya dibawah daun dan jika menetas
menjadi larva. Kita bisa sebut larva kupu – kupu sebagai ulat. Pada fase ini, ulat aktif
memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari. Daun yang
dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.
5. Tungau
Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap
daun tersebut. Hama ini banyak terdapat pada musim kemarau. Pada daun yang
terserang kutu akan timbul bercak – bercak kecil kemudian daun akan menjadi kuning
lalu gugur. Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yang
terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.
1. Jamur
Jamur adalah salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang
hampir semua bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga
buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air, serangga,
atau sentuhan tangan.
Penyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur Pyricularia
oryzea. Ruas – ruas batang menjadi mudah patah dan tanaman padi akhirnya mati.
Selain itu, terdapat pula penyakit yang menyebabkan daun pedi menguning.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Magnaporthegrisea.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica. Jamur ini kadang –
kadang menyerang biji yang sedang berkecambah sehingga biji menjadi keropos
dan akhirnya mati. Jamur ini kadang – kadang menyerang daun pertama pada
kecambah sehingga tumbuhan menjadi kerdil. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh
terus tapi pada daun – daunnya terdapat kercak – bercak hitam.
Untuk memberantas jamur ini dilakukan pengendalian secara kimia, yaitu dengan
pemberian fungsida pada tanaman yang terserang jamur.
2. Bakteri
Bakteri dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh
tumbuhan yang diserang bakteri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya sangat
menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama – kelamaan tumbuhan
akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat diatasi dengan menggunakan
bakterisida.
3. Virus
Selain bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat terserang oleh
virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena dapat menular
dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan yang sudah terlanjur
diserang sulit untuk disembuhkan. Contoh penyakit yang disebabkan oleh virus antara
lain penyakit daun tembakau yang berbercak – bercak putis. Penyakit ini disebabkan
oleh virus TMV (tabacco mosaic virus) yang menyerang permukaan atas daun
tembakau. Virus juga dapat menyerang jeruk. Penularan melalui perantara serangga.
4. Alga (Ganggang)
Keberadaan alga juga perlu diaspadai karena dapat menyebabkan bercak karat
merah pada daun tumbuhan. Tumbuhan yang biasanya diserang antara lain jeruk,
jambu biji, dan rambutan. Bagian tumbuhan yang diserang oleh alga biasanya bagian
daun, ditandai adanya bercak berwarna kelabu kehijauan pada daun, kemudian pada
permukaannya tumbuh rambut berwarnya cokelat kemerahan. Meskipun ukurannya
kecil, bercak yang timbul sangat banyak sehingga cukup merugikan
Langkah – langkah yang harus dilakukan agar tumbuhan tidak tersenang
penyakit antara lain sebagai berikut.
a) Usahakan tumbuhan selalu dalam kondisi prima atau sehat dengan cara tercukupi
segala kebutuhan zat haranya.
b) Jangan membiarkan tumbuhan terlalu rimbun, pangkaslah sehingga selaruh bagian
tumbuhan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
c) Jangan biarkan tumbuhan terserang kutu, tungau, atau hewan yang lain yang
serung membawa bakteri atau jamur.
d) Usahakan lingkungan selalu bersih.
e) Perhatikan tumbuhan sesering mungkun sehingga penyakit dapat terdeteksi sedini
mungkin.
f) Jika terdapat gejala – gejala yang tampak, pangkaslah bagian tumbuhan (daun,
buah, ranting) yang terserang, kemudian dibakar agar tidak menular ke bagian
atau tumbuhan yang lainnya.
g) Penggunaan pertisida sebagai alternative terakhir untuk pengobatan hama dan
penyakit pada tumbuhan.
• Gulma
Selain hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan dan merugikan petani,
gulma juga perlu mendapat perhatian khusus. Pada petani kadang kurang
memperhatikan gulma sehingga dalam kurun waktu tertentu populasi gulma sudah
melebihi batas. Gulma – gulma ini akan berkompetisi dengan tanaman utama dalam
mendapatkan unsur hara yang diperlukan pertumbuhannya. Gulma dapat menjadi
tempat persembunyian hama. Pembersihan gulma sangat penting untuk menekan
perkembangan hama yang dapat menyerang tumbuhan.
Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok,
yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar.
1. Teki
Kelompok teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian
mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan
berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).
2. Rumput
Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan
stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara
mekanik. Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).
3. Gulma daun lebar
Berbagai macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok
ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap
tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar ini adalah
daun sendok.
“Pengendalian Gulma”
Pengendalian gulma memerlukan strategi yang khas untuk setiap kasus.
Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pengendalian gulma
antara lain sebagai berikut :
a) Jenis gulma dominan
b) Tanaman budi daya utama
c) Alternatif pengendalian yang tersedia
d) Dampak ekonomi dan ekologi
Saat ini cukup banyak hebisida (pembasmi gulma) yang tersedia di toko
pertanian. Meskipun demikian, kita perlu hati – hati dalam memilih dan menggunakan
herbisida. Memperhatikan cara pemakaian herbisida dengan benar sangatlah
dianjurkan.
Setelah mempelajari tentang gulma yang selalu merugikan manusia, ada juga
gulma yang tidak merugikan bagi siapapun, yaitu tanaman Rosela (Hibiscus
sabdariffa l.), entah kenapa tanaman ini termasuk gulma, kami mendapatkan ini dari
satu media Internet yang membahas tentang hama dan penyakit tumbuhan. Padahal
pengertian dari gulma itu sendiri yaitu tanaman pengganggu yang menekan
pertumbuhan hama dan penyakit, dilihat dari sisi manfaat tanaman rosela banyak
sekali, antara lain mengatasi batuk, lesu, demam, gusi berdarah, penahan kekejangan,
anti cacing, anti bakteri, anti septik, menurunkan kolesterol dalam darah, asam urat.
Melihat dari manfaat – manfaat tanaman ini, tanaman ini tidak menunjukkan tanaman
yang mendatangkan penyakit bagi manusia, malah kebalikannya, tanaman ini dapat
menyembuhkan beberapa penyakit manusia, jadi mengapa banyak orang yang
menyebut tanaman ini menjadi tanaman gulma? Karena tanaman rosela ini mudah
sekali terserang penyakit dan menularkannya ke tumbuhan lain, dan banyak sekali
hewan – hewan hama hinggap di daun / batangnya.
b. Penyakit mosaik pada tembakau adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
TMV (Tobacco Mosaic Virus), dan menyebabkan daun berkerut dna bercak-bercak
kuning.
c. Penyakit rebah kecambah disebabkan oleh protista yang menyerupai jamur,
yaitu Pythium debaryanum. Penyakit ini menyebabkan pembusukan akar dan
kecambah/bibit tanaman pada tanaman budidaya, sehingga kecambah rebah ke
tanah.
e. Penyakit pada tanaman padi adalah penyakit yang ymenyerang ruas-ruas batang
dan butir padi. Pyricularia oryzae (sejenis jamur) adalah salah satu penyebab
penyakit ini.
f. Penyakit pada anggrek adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri, yaitu
Pseudomonas cattleyas.
g. Penyakit pada tanaman jagung disebabkan oleh Ustilago avenae. Ustilago ini
dikenal sebagai jamur apa yang menyebabkan penyakit pada tanaman budidaya.
Contoh lain dari Ustilago adalah Ustilago scitaminea yang menyebabkan penyakit
pada pucuk tebu.
h. Penyakit busuk akar (root rot)
Penyebab: thielaviopsis basicola, fusarium solani, armillaria mellea
Gejala: kelayuan dan kematian tanaman secara cepat, perubahan warna kuning
pada daun, pertumbuhan kerdil, dan gugur daun sebelum waktunya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil dari uaraian diatas, yaitu antara lain :
Pada awal perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Akan
tetapi, pada pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya, pembelahan sel menjadi terbatas
hanya di bagian khusus dari tumbuhan. Jaringan khusus tersebut tetap bersifat embrionik dan
selalu membelah diri. Jaringan embrionik ini disebut meristem. Pada dasarnya, pembelahan
sel dapat pula berlangsung pada jaringan lain selain meristem, seperti pada korteks batang,
tetapi pembelahannya sangat terbatas.
B. Saran
Untuk membahas tentang struktur dan fungsi tumbuhan mahasiswa mengerti tentang
analogi dan morfologi pada tumbuhan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.dephut.go.id/INFORMASI/setjen/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_11.htm
stfitb2008.files.wordpress.com/2009/.../18-bunga-biji-buah....
Tjitrosoepomo, Gembong. 1989. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University
Press:Yogyakarta
Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. ITB:Bandung
http://brewoktea.blogspot.com/2012/08/pertumbuhan-dan-perkembangan-tumbuhan.html