Anda di halaman 1dari 10

NAVILA ALWASI GANI & padhil

BLOK 21
TUTOR 7 SKENERIO 3 PERTEMUAN 1

(Lho, Koq tiba-tiba kejang??? )

Lho, koq tiba-tiba Kejang???


 
Pada tanggal 17 Agustus, ny. Dini, 22 tahun, mengaku hamil pertama kali (menikah 9 bulan yang
lalu), datang diantar suaminya ke IGD RSUDAA dengan keluhan nyeri kepala sejak 3 hari terakhir, disertai
nyeri ulu hati, dan sejak 1 jam yang lalu saat periksa di bidan pandangan terasa kabur. Pasien mengaku
ANC teratur dengan bidan sebanyak 4 kali, sudah periksa uji kehamilan di bidan dan dipastikan hamil,
fetal heart rate (FHR) terdengar sejak 3 bulan yang lalu, dan fetal movement mulai terasa sejak 2 bulan
yang lalu yang semakin hari semakin aktif. Saat diperiksa bidan 1 jam yang lalu, dikatakan bahwa pasien
memiliki tekanan darah tinggi, dan dianjurkan untuk segera ke rumah sakit. Lima belas menit setelah
sampai di IGD RSUDAA, tiba-tiba pasien kejang dan tidak sadarkan diri.

DATA TAMBAHAN

PREEKLAMSIA BERAT -> penurunan kesadaran -> EKLAMPSIA

a) Tekanan darah sistolik ≥ 160 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 110 mmHg pada dua keadaan
dengan jangka waktu paling sedikit 6 jam dengan pasien dalam posisi bedrest

b) Proteinuria lebih dari 5gr/dl pada sampel urin tampung 24jam atau≥3+ dengan carik celup pada dua
sampel urin acak yang diambil dengan jarak waktu 4 jam atau lebih

c) Oliguria, produksi urin kurang dari 500 cc/24 jam

d) Gangguan visus dan serebral berupa penurunan kesadaran, nyeri kepala, skotoma(gg. batas lapang
pandang), pandangan kabur

e) Nyeri epigastrium atau nyeri pada kuadran kanan atas abdomen akibat
regangan pada kapsula Glisson

f) Edema paru atau sianosis

g) Hemolisis mikroangiopatik

h) Gangguan fungsi hepar ditandai adanya peningkatan serum transaminase/SGPT ( normal : 7-56 unit
per liter serum atau 0-34 u/L)

i) Kenaikan kadar kreatinin plasma(normal : 0,5–1,1 mg/dL)

j) Trombositopenia (< 100.000 sel/mm3 atau penurunan trombosit dengan cepat)


k) Pertumbuhan janin intrauterin yang terhambat

l) Adanya sindroma HELLP (Hemolysis; Elevated liver enzymes; Low platelet)/ Komplikasi serius akibat
tekanan darah tinggi selama kehamilan.Sindrom HELLP (hemolisis, peningkatan enzim hati, jumlah
trombosit rendah)

J) Kaki Edem

EKLAMPSIA dapat didiagnosis dengan adanya kejang dan/atau koma pada ibu hamil ≥ 20 minggu yang
disebabkan selain karena gangguan neurologik.16

A. TERMINOLOGI

1. Kejang : gangguan aktivitas listrik di otak. Kondisi ini sering kali ditandai oleh gerakan tubuh yang tidak
terkendali dan disertai hilangnya kesadaran. Kejang bisa menjadi tanda adanya penyakit pada otak, atau
kondisi lain yang memengaruhi fungsi otak.
2. Hamil : kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
3. IGD : Instalasi Emergensi/Instalasi Gawat Darurat (IGD) adalah salah satu bagian di dalam sebuah
rumah sakit yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang
dapat mengancam kelangsungan hidupnya.
4. Nyeri Kepala : merupakan sensasi tidak nyaman pada daerah kepala yang disebabkan oleh keruskan
atau potensi kerusakan. 
5. Nyeri Ulu hati : merupakan salah satu keluhan di mana seseorang merasakan adanya nyeri, sensasi
rasa panas, atau rasa terbakar pada dada tengah.
6. ANC : anteatal care merupakan perawatan ibu dan janin selama masa kehamilan.
7. Bidan : seorang perempuan yang lulus dari pendidikan Bidan yang diakui pemerintah dan organisasi
profesi di wilayah Negara Republik Indonesia serta memiliki kompetensi dan kualifikasi untuk diregister,
sertifikasi dan atau secara sah mendapat lisensi untuk menjalankan praktik kebidanan.
8. Uji kehamilan : pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi kehamilan dengan akurat, bahkan
hingga 99 persen. Alat tes kehamilan dapat mendeteksi kehamilan dengan cara mengukur kadar hormon
bernama human chorionic gonadotropin (hCG).
9. Fetal Heart Rate (FHR): denyut jantung janin (DJJ) merupakan Salah satu indikator yang diperiksa saat
kontrol kehamilan, Secara umum normalnya DJJ berkisar antara 110-150 denyut/menit, namun beberapa
penelitian menyebutkan DJJ masih dalam batas normal berkisar antara 120-160 denyut/menit.
10. Fetal movement : atau gerak janin merupakan salah satu penanda kondisi kesehatan serta
pertumbuhan dan perkembangan janin. Gerakan janin biasanya dapat ibu hamil rasakan ketika usia
kandungan sudah mencapai trimester kedua atau di sekitar periode tersebut.
11. Tekanan darah tinggi : Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi ketika tekanan darah di
130/80 mmHg atau lebih
12. RSUD : rumah sakit umum daerah
13. Preeklamsia : Preeklamsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein
dalam urine. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
14. Eklamsia : Eklamsia adalah komplikasi kehamilan yang ditandai tekanan darah tinggi dan kejang sebelum,
selama, atau setelah persalinan. Kondisi serius ini selalu di dahului dengan preeklamsia sebelumnya.
Eklamsia merupakan kelanjutan dari preeklamsia. Eklamsia merupakan kondisi yang jarang terjadi,
namun harus segera ditangani karena dapat membahayakan nyawa ibu hamil dan janin.
15. Proteinuria : Proteinuria adalah adanya protein di dalam urin manusia dengan jumlah yang abnormal
dengan nilainya lebih dari normalnya yaitu lebih dari 150 mg/24 jam.
16. Oliguria : kondisi ketika air kecil atau urin manusia lebih sedikit dari biasanya. Ini merupakan
pertanda bahwa tubuh sedang tidak sehat. Untuk orang dewasa, itu berarti kurang dari 400 mililiter urin
sehari.
17. Urin : merupakan hasil penyaringan darah oleh ginjal yang dikeluarkan tubuh melalui saluran kemih,
yaitu salah satu bagian dari sistem urinaria. Urine dikeluarkan untuk membuang sisa-sisa metabolisme,
misalnya urea dan racun dari dalam tubuh.
18. SGPT : Serum Glutamic Pyruvic Transaminase atau SGPT merupakan salah satu enzim di dalam tubuh
manusia. Enzim ini paling banyak ditemukan di dalam organ hati.
19. Kreatinin plasma : Kreatinin adalah protein yang merupakan hasil akhir metabolisme otot yang
dilepaskan dari otot dengan kecepatan hampir konstan dan diekskresi dalam urin dalam kecepatan yang
sama, kreatinin diekskresikan oleh ginjal melalui kombinasi filtrasi dan sekresi, konsentrasinya relative
konstan dalam plasma dari hari ke hari, kadar yang lebih besar dari nilai normal mengisyaratkan adanya
gangguan fungsi ginjal
20. Trombosit: (platelet) dikenal juga dengan sebutan keping darah dan berperan penting dalam proses
pembekuan darah. Selain itu, trombosit juga kerap digunakan dalam metode skrining (deteksi dini) dan
mendiagnosis berbagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada penggumpalan darah.
21. Trombositopenia: kondisi saat jumlah keping darah (trombosit) rendah, di bawah nilai normal.
Trombosit berperan untuk menghentikan perdarahan saat terjadi luka atau kerusakan di pembuluh
darah.
22. Janin : bakal bayi (masih dalam kandungan).
23. Edema: penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh. Edema dapat terjadi di seluruh bagian
tubuh, namun yang paling jelas terlihat pada lengan atau tungkai. Edema terjadi saat cairan di pembuluh
darah keluar ke jaringan sekelilingnya.
B. MENGIDENTIFIKASI MASALAH

1. Mengapa Ny. Dini yang sedang hamil mengalami keluhan nyeri kepala sejak 3 hari terakhir disertai
nyeri ulu hati sejak 1 jam lalu?
2. Mengapa Ny. Dini yang sedang hamil mengalami keluhan pandangan terasa kabur dan skotoma
(kecacatan pada lapang pandang)?
3. Apakah manfaat ANC pada ibu hamil?
4. Apakah hubungan fetal heart (FHR) terdengar sejak 3 bulan yang lalu dan fetal movement mulai
terasa sejak 2 bulan yang lalu yang semakin hari semakin aktif?
5. Apakah ada hubungan Ny. Dini mengalami kaki edem dengan keluhan yang dirasakan sekarang?
6. Mengapa Ny. Dini mengalami kejang dan tidak sadarkan diri?
7. Apa yang menyebabkan Protein dalam urin Ny. Dini meningkat?
8. Apa yang menyebabkan produksi urin Ny. Dini berkurang?
9. Apa yang menyebabkan peningkatan serum transminase/SGPT (gg fungsi hepar) ?
10. Apa yang menyebabkan penurunan trombosit yang cepat?
11. Apakah diagnosis dari pasien?
12. Apakah tatalaksana awal pasien?

C.MENGANALISIS MASALAH

1.Mengapa Ny. Dini yang sedang hamil mengalami keluhan nyeri kepala sejak 3 hari terakhir disertai
nyeri ulu hati sejak 1 jam lalu?

A. NYERI KEPALA

Peningkatan tekanan darah sangat berpengaruh, terutama menyebabkan tekanan darah meningkat.
Pada awal perkembangan preeklampsia terjadi kegagalan invasi trofoblas yang menyebabkan remodeling
arteriol spiral di miometrium. Hal tersebut menyebabkan gangguan pada sirkulasi definitif uteroplasenta.
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, kebutuhan suplai darah fetoplasenta meningkat, namun
arteriol spiral tidak dapat memenuhi kriteria tersebut. Kegagalan fungsi
plasenta menyebabkan vasospasme dan kerusakan endotel yang luas sehingga terjadi hipertensi
sistemik. Hipertensi sistemik yang terjadi secara tiba-tiba akan melebihi kapasitas autoregulasi
serebrovaskular yang menyebabkan vasospasme pembuluh darah di otak, peningkatan tekanan
hidrostatik, hiperperfusi, dan ekstravasasi plasma dan sel darah (edema perivaskular).

Zona yang paling terkena dampaknya adalah korteks parietooksipital yang merupakan zona batas dari
arteri
serebral anterior, middle, dan posterior. Stimulus pada struktur peka nyeri tersebut akan menimbulkan
sensasi nyeri kepala bagi maternal.
B. NYERI ULU HATI

Nyeri ulu hati dapat berhubungan dengan tekanan darah yang tinggi pada kehamilan (preeklamsia dan
dapat berlanjut menjadi eklamsia). Pada saat hamil bisa dikarenakan keterlibatan organ didalam
abdomen termasuk hepar , hepar terdapat adanya nekrosis hepatoselular akibat perdarahan periportal
pada hepar perifer. Gangguan pada hepar dapat ditandai dengan peningkatan serum aminotransferase
seperti AST dan ALT. Adanya keterlibatan hepar ditandai dengan nyeri atau nyeri
tekan di right upper quadrant atau midepigastric. Adanya peningkatan enzim liver , hemolisis, dan
penurunan platelet disebut dengan sindroma HELLP yang dapat mengakibatkan banyak komplikasi.

2. Mengapa Ny. Dini yang sedang hamil mengalami keluhan pandangan terasa kabur dan skotoma
(kecacatan pada lapang pandang)?

Pandangan kabur dan scotoma disebabkan karena oleh tingginya tekanan darah yang menyebabkan
iritasi di sistem syaraf utama dan terjadi pembengkakan pada retina . Sehingga menyebabkan mata
rabun, keterbatasan lapang pandang . Namun perubahan pandangan ini hanya sementara. Saat tekanan
darah turun, pandangan bisa kembali seperti sedia kala.

3. Apakah manfaat ANC pada ibu hamil?

Pemeriksaan ANC (Antenatal Care) merupakan pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk
meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal, hingga mampu menghadapi
masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya
kesehatan alat reproduksi dengan wajar.

Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 (empat) kali selama masa kehamilan, yaitu 1 kali
pemeriksaan pada trimester pertama, 1 kali pemeriksaan pada trimester kedua, dan 2 kali pemeriksaan
pada trimester ketiga.

1. Memantau kemajuan proses kehamilan demi memastikan kesehatan pada ibu serta tumbuh kembang
janin yang ada di dalamnya.
2. Mengetahui adanya komplikasi kehamilan yang mungkin saja terjadi saat kehamilan sejak dini,
termasuk adanya riwayat penyakitdan tindak pembedahan.
3. Meningkatkan serta mempertahankan kesehatan ibu dan bayi.
4. Mempersiapkan proses persalinan sehingga dapat melahirkan bayi dengan selamat serta
meminimalkan trauma yang dimungkinkan terjadi pada masa persalinan.
5. Menurunkan jumlah kematian dan angka kesakitan pada ibu.
6. Mempersiapkan peran sang ibu dan keluarga untuk menerima kelahiran anak agar mengalami
tumbuh kembang dengan normal.
7. Mempersiapkan ibu untuk melewati masa nifas dengan baik serta dapat memberikan ASI eksklusif
pada bayinya. Pemeriksaan kehamilan dapat dilakukan di Puskesmas, klinik, atau rumah sakit.
4. Apakah hubungan fetal heart (FHR) terdengar sejak 3 bulan yang lalu dan fetal movement mulai
terasa sejak 2 bulan yang lalu yang semakin hari semakin aktif?

A. FETAL HEART RATE (FHR)


Salah satu indikator yang diperiksa saat kontrol kehamilan yaitu pemeriksaan denyut jantung janin
(DJJ) / fetal heart rate (hal yang normal) Secara umum normalnya DJJ berkisar antara 110-150
denyut/menit, namun beberapa penelitian menyebutkan DJJ masih dalam batas normal berkisar antara
120-160 denyut/menit.

Pada masa kehamilan awal, DJJ bisa lebih bervariasi, umumnya di usia 8 minggu DJJ berkisar antara 150-
175 denyut/menit. DJJ yang sedikit di atas normal atau tepat di batas atas seringkali tidak masalah.
Hanya saja apabila nilai DJJ sangat jauh di atas normal misalnya lebih dari 200 denyut/menit, perlu
dipikirkan kembali mengenai penyebabnya.

Beberapa kemungkinan yang bisa menyebabkan DJJ di atas batas normal diantaranya yaitu:
•Adanya kelainan kromosom atau genetik pada janin
•Hipertiroid pada ibu
•Obat-obatan yang diminum ibu
•Infeksi pada ibu
•Infeksi pada janin
•Janin kekurangan oksigen
•Kondisi fetal compromise dimana jantung beresiko jatuh ke dalam kondisi gawat janin

B. FETAL MOVEMENT
Gerakan janin/ fetal movement mengacu pada gerakan janin yang disebabkan oleh aktivitas ototnya
sendiri. Aktivitas lokomotor dimulai selama tahap embriologis akhir dan perubahan alam sepanjang
pengembangan. Otot-otot mulai bergerak segera setelah mereka dipersarafi dan ini merupakan Hal
normal.

5. Apakah ada hubungan Ny. Dini mengalami kaki edem dengan keluhan yang dirasakan sekarang?

pembengkakan yang dialami ibu hamil yang biasanya terjadi di trimester ketiga disebut dengan istilah
edema, yaitu ketika cairan berlebih terkumpul di jaringan otot, terutama pada pergelangan kaki, telapak
kaki, dan mungkin bengkak ringan di tangan. Hal ini disebabkan karena beberapa hal seperti: adanya
peningkatan volume darah sebanyak 30 persen selama kehamilan, dinding pembuluh darah kapiler yang
lebih tipis akibat perubahan hormon selama kehamilan sehingga cairan dari dalam pembuluh darah akan
keluar dan masuk ke jaringan sekitarnya serta adanya perubahan biokimiawi darah yang membuat
cairan di dalam pembuluh darah akan berpindah ke jaringan sekitarnya.

Sebagai tambahan, rahim yang membesar akan menekan pembuluh darah di rongga panggul dan vena
cava inferior, yang mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah kembali ke jantung. Tekanan ini akan
memperlambat aliran darah balik dan menyebabkan bendungan sehingga memaksa cairan dalam vena
keluar ke jaringan sekitarnya.

Karena biasanya edema terjadi pada trimester ketiga kehamilan, edema mungkin akan menjadi lebih
berat pada kehamilan kembar, hamil dengan air ketuban banyak, atau kehamilan dengan janin yang
besar. Sesudah kelahiran maka tubuh akan mengeluarkan kelebihan cairan tersebut melalui urin dan
keringat sehingga berangsur-angsur kembali ke normal.

6. Mengapa Ny. Dini mengalami kejang dan tidak sadarkan diri?

pembengkakan yang dialami ibu hamil yang biasanya terjadi di trimester ketiga disebut dengan istilah
edema, yaitu ketika cairan berlebih terkumpul di jaringan otot, terutama pada pergelangan kaki, telapak
kaki, dan mungkin bengkak ringan di tangan. Hal ini disebabkan karena beberapa hal seperti: adanya
peningkatan volume darah sebanyak 30 persen selama kehamilan, dinding pembuluh darah kapiler yang
lebih tipis akibat perubahan hormon selama kehamilan sehingga cairan dari dalam pembuluh darah akan
keluar dan masuk ke jaringan sekitarnya serta adanya perubahan biokimiawi darah yang membuat
cairan di dalam pembuluh darah akan berpindah ke jaringan sekitarnya.

Sebagai tambahan, rahim yang membesar akan menekan pembuluh darah di rongga panggul dan vena
cava inferior, yang mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah kembali ke jantung. Tekanan ini akan
memperlambat aliran darah balik dan menyebabkan bendungan sehingga memaksa cairan dalam vena
keluar ke jaringan sekitarnya.

Karena biasanya edema terjadi pada trimester ketiga kehamilan, edema mungkin akan menjadi lebih
berat pada kehamilan kembar, hamil dengan air ketuban banyak, atau kehamilan dengan janin yang
besar. Sesudah kelahiran maka tubuh akan mengeluarkan kelebihan cairan tersebut melalui urin dan
keringat sehingga berangsur-angsur kembali ke normal.

7. Apa yang menyebabkan Protein dalam urin Ny. Dini meningkat?

pembengkakan yang dialami ibu hamil yang biasanya terjadi di trimester ketiga disebut dengan istilah
edema, yaitu ketika cairan berlebih terkumpul di jaringan otot, terutama pada pergelangan kaki, telapak
kaki, dan mungkin bengkak ringan di tangan. Hal ini disebabkan karena beberapa hal seperti: adanya
peningkatan volume darah sebanyak 30 persen selama kehamilan, dinding pembuluh darah kapiler yang
lebih tipis akibat perubahan hormon selama kehamilan sehingga cairan dari dalam pembuluh darah akan
keluar dan masuk ke jaringan sekitarnya serta adanya perubahan biokimiawi darah yang membuat
cairan di dalam pembuluh darah akan berpindah ke jaringan sekitarnya.

Sebagai tambahan, rahim yang membesar akan menekan pembuluh darah di rongga panggul dan vena
cava inferior, yang mengalirkan darah dari tubuh bagian bawah kembali ke jantung. Tekanan ini akan
memperlambat aliran darah balik dan menyebabkan bendungan sehingga memaksa cairan dalam vena
keluar ke jaringan sekitarnya.

Karena biasanya edema terjadi pada trimester ketiga kehamilan, edema mungkin akan menjadi lebih
berat pada kehamilan kembar, hamil dengan air ketuban banyak, atau kehamilan dengan janin yang
besar. Sesudah kelahiran maka tubuh akan mengeluarkan kelebihan cairan tersebut melalui urin dan
keringat sehingga berangsur-angsur kembali ke normal.

8. Apa yang menyebabkan produksi urin Ny. Dini berkurang?

Keluhan sering buang air kecil saat hamil merupakan hal yang umum dialami ibu hamil, terutama ketika
usia kehamilan memasuki trimester ketiga. Keluhan tersebut biasanya disebabkan oleh perubahan
hormon yang terjadi selama masa kehamilan.
Perubahan hormon kehamilan membuat tubuh Bumil lebih banyak menghasilkan darah.

Hal ini membuat ginjal akan lebih banyak menyaring darah dan meningkatkan produksi urine.
Bertambahnya jumlah urine ini membuat kandung kemih menjadi lebih cepat penuh dan merangsang
Bumil untuk sering buang air kecil.
Selain itu, seiring bertumbuhnya janin dan bertambahnya usia kandungan, rahim yang awalnya seukuran
kepalan tangan semakin lama akan semakin membesar. Membesarnya ukuran rahim akan memberi
tekanan pada kandung kemih, sehingga membuat ibu hamil merasa sering ingin buang air kecil.

Selain sering BAK ibu hamil biasa mengeluhkan urinnya sedikit, itu dikarenakan factor anatomis dari
perut si ibu yang semakin lama semakin membesar dan menekan vesika urinarianya, yg berakhir volume
tamping vesika urinaria berkurang namun lebih sering rasa ingin BAK
Frekuensi buang air kecil selama masa kehamilan dapat naik-turun, tergantung usia kehamilan.

Berikut ini adalah beberapa kemungkinan penyebab Bumil sering buang air kecil saat hamil di tiap
trimester:

1. Trimester pertama
Buang air kecil lebih sering biasanya menjadi salah satu gejala awal kehamilan. Kondisi ini terjadi akibat
peningkatan hormon hCG (human chorionic gonadotropin), yaitu salah satu hormon kehamilan yang
dapat membuat produksi urine bertambah disertai pembesaran ukuran rahim.

2. Trimester kedua
Di trimester kedua kehamilan, frekuensi buang air kecil Bumil mungkin akan berkurang dan tidak
sebanyak di trimester pertama. Hal ini dikarenakan perubahan ukuran dan letak rahim yang menjauhi
kandung kemih. Namun, sebagian ibu hamil mungkin masih bisa merasa sering buang air kecil di
trimester kedua kehamilan. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh rasa cemas atau stres saat hamil.
3. Trimester ketiga
Pada trimester terakhir kehamilan, dorongan untuk sering buang air kecil biasanya akan muncul lagi dan
bahkan bisa lebih parah hingga mengganggu waktu tidur Bumil. Hal ini dikarenakan ukuran janin
semakin besar dan posisinya berada di bawah panggul, sehingga memberi tekanan lebih kuat pada
kandung kemih.

9. Apa yang menyebabkan peningkatan serum transminase/SGPT (gg fungsi hepar) ?

SGOT dan SGPT adalah enzim yang ditemukan sebagian besar di sel-sel liver, namun dapat juga
ditemukan di jaringan lain seperti otot dan jantung, sehingga dapat menggambarkan fungsi sel-sel hati
secara cukup spesifik. Pemeriksaan tersebut menggunakan sampel darah dan dilakukan pemeriksaan di
laboratorium. Nilai normal pemeriksaan fungsi liver tersebut dapat bervariasi pada beberapa pusat
laboratorium, namun secara umum berada pada rentang yang sama. SGOT normal berada pada kisaran
10-40 U/L sedangkan SGPT berada di kisaran 7-56 U/L. Hasil pemeriksaan diantara rentang tersebut
disimpulkan fungsi liver normal Dikatakan sedikit mengalami peningkatan apabila didapatkan 2-3 dari
nilai normal, dan dikatakan terdapat kerusakan sel hati yang signifikan jika terjadi peningkatan 10-20 kali
dari nilai normal.

Peningkatan serum transminase (SGPT) dikarenakan Keterlibatan hepar yang biasanya hanya terjadi
pada preeklampsia berat ditandai dengan adanya nekrosis hepatoselular akibat perdarahan periportal
pada hepar perifer. Gangguan pada hepar dapat ditandai dengan peningkatan serum aminotransferase
seperti AST dan ALT. Adanya keterlibatan hepar ditandai dengan nyeri atau nyeri tekan di right upper
quadrant atau midepigastric. Adanya peningkatan enzim liver , hemolisis, dan penurunan platelet
disebut dengan sindroma HELLP yang dapat mengakibatkan banyak komplikasi.

10. Apa yang menyebabkan penurunan trombosit yang cepat?

rendahnya kadar trombosit juga bisa terjadi karena sistem imun menyerang trombosit yang sehat
(penyakit autoimun). Kondisi ini disebut immune thrombocytopenic purpura (ITP). Kondisi ini harus
mendapat penanganan medis karena pengidap ITP rentan mengalami perdarahan. Bahkan tindakan
sehari-hari seperti menggaruk pipi atau tergores benda tajam bisa mengakibatkan perdarahan yang
cukup parah.

ITP ditandai dengan penurunan kadar trombosit hingga kurang dari 50 ribu mikroliter. Ibu hamil
dengan ITP berisiko lebih besar untuk mengalami solusio plasenta dibandingkan ibu hamil dengan
kadar trombosit normal (150.000- 450.000 mikroliter). Solusio plasenta adalah kondisi terlepasnya
plasenta sebelum persalinan berlangsung.

11. Apakah diagnosis dari pasien?

G1P0A0H0 dengan Eklamsia gravidarum


12. Apakah tatalaksana awal pasien?

PIMPIN PERSALINAN

Satu-satunya cara untuk mengobati eklamsia adalah dengan melahirkan bayi yang dikandung. Pada ibu
hamil dengan preeklamsia yang memiliki risiko untuk mengalami eklamsia, dokter umumnya akan
memberikan beberapa penanganan berikut:

Memberikan obat pengontrol tekanan darah dan suplemen vitamin


Menyarankan untuk bed rest di rumah atau di rumah sakit, dengan posisi tidur menyamping ke kiri
Memantau kondisi janin dan ibu hamil secara berkala
Jika ibu hamil mengalami eklamsia, dokter akan memberikan obat antikonvulsan. Suntikan magnesium
sulfat (MgSO4) menjadi pilihan pertama untuk menangani kejang pada eklamsia. Jika kejang yang tidak
membaik dengan pemberian magnesium sulfat, dokter dapat memberikan obat golongan benzodiazepin
dan phenytoin.

-Persalinan lebih awal


Ibu hamil yang menderita preeklamsia berat atau eklamsia akan dianjurkan untuk menjalani persalinan
secepatnya. Bila janin belum cukup bulan untuk dilahirkan, dokter dapat memberikan suntikan obat
golongan kortikosteroid untuk mempercepat pematangan paru-paru janin.

Jika eklamsia terjadi pada ibu hamil dengan usia kehamilan 30 minggu ke bawah, dokter akan
menganjurkan persalinan dengan operasi caesar.

D. KAJIAN SISTEMATIS

E. LEARNING ISSUES

Anda mungkin juga menyukai