Anda di halaman 1dari 16

Volume 28 Nomor 2 2020 Halaman 54-69

Dinamika Komposisi Penduduk: Dampak Potensial Pandemi Covid-19


terhadap Demografi di Indonesia

Sari Lestari Zainal Ridho dan Syaiful Aqli Yusuf

Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang, Sumatera Selatan

Korespondensi: Sari Lestari Zainal Ridho (e-mail: sarilestari@polsri.ac.id)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengobservasi dan menganalisis tren perkembangan


Covid-19 dan potensi dampaknya terhadap perubahan komposisi penduduk berdasarkan
struktur usia di Indonesia. Penelitian ini dilatarbelakangi terjadinya pandemi Covid-19 yang
berdampak, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap kehidupan penduduk atau
sumber daya manusia. Dampak tersebut muncul karena adanya peristiwa sakit dan mati yang
menjadi fakta yang bertolak belakang dari prediksi kondisi peningkatan usia harapan hidup
yang seharusnya dialami oleh masyarakat Indonesia. Dengan menggunakan data kasus
Covid-19 dan teknik proyeksi dengan membandingkan beberapa model, temuan penelitian
ini menunjukkan bahwa terdapat tren peningkatan kasus selama belum ada intervensi,
yaitu jumlah kematian riil didominasi oleh penduduk laki-laki dan penduduk usia lanjut yang
berpotensi menyebabkan perubahan komposisi penduduk. Intervensi kebijakan di sektor
kesehatan yang lebih tepat guna perlu segera dilakukan untuk menjaga keberlanjutan
sumber daya manusia Indonesia karena perubahan demografi, khususnya jenis kelamin,
struktur usia, dan kondisi kesehatan penduduk memiliki implikasi makroekonomi yang
signifikan.

Kata kunci: covid-19; demografi; mortalitas; sumber daya manusia

54 Populasi Volume 28 Nomor 2 2020


Dinamika Komposisi Penduduk: Dampak Potensial Pandemi Covid-19
terhadap Demografi di Indonesia

Population Composition Dynamics: A Potential Impact of Covid-19


Pandemic on Demography in Indonesia

Abstract

This study aims to observe and analyze the development of trend of COVID 19 and its
potential impact on changes in population composition based on age structure in Indonesia.
Using Covid-19 cases data obtained from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia
and forecasting method by comparing several models, the study findings indicate that the
trend shows increasing cases and will continue to rise as long as there is no intervention.
Experimentally, the mortality cases dominated by the male and elderly population are the
possible causes to the change in the composition of the population based on the age structure.
Hence, it is necessary to immediately intervene it in the form of policies in health sector that
are more appropriate to maintain the sustainability of Indonesia’s human resources since
demographic dynamics, particularly in terms of sex, age structure, and health conditions,
also have a significant macroeconomic implication.

Keywords: covid-19; demography; mortality; human resources

Pendahuluan

Kemunculan virus corona di tahun 2019 kembali komposisi struktur usia penduduk.
(atau disebut sebagai Covid-19) hingga saat Hal ini seperti sebuah fakta yang bertolak
ini menjadi sebuah pandemi yang memiliki belakang dengan dalil dari Demographic
dampak langsung dan tidak langsung Transition Theory yang menyatakan bahwa
di berbagai sektor, baik publik, maupun akan ada banyak penduduk berusia produktif
nonpublik, serta berbagai bidang kehidupan, dan terjadi periode aging population yang
termasuk kependudukan. Sebelum terjadi terjadi akibat peristiwa transisi demografi
pandemi, proyeksi kependudukan menunjuk­ yang menimbulkan perubahan struktur usia
kan adanya peningkatan usia harapan hidup dan selanjutnya mengakibatkan peningkatan
dari penduduk Indonesia yang disertai usia harapan hidup yang berdampak pada
meningkatnya jumlah penduduk usia muda. jangka waktu bekerja yang lebih lama
Meski demikian, pandemi meng­ (Bloom & Williamson, 1998) sebagai bagian
akibatkan sejumlah penduduk sakit dan dari dinamisasi struktur usia.
mati, serta adanya dominasi penduduk usia Sebelumnya Indonesia dipercaya
lanjut yang mengalami kematian, sehingga menuju struktur penduduk tua (aging
penting untuk melakukan proyeksi terhadap population). Hal ini didukung oleh data
jumlah tingkat sakit dan tingkat kematian adanya peningkatan usia harapan hidup
yang mungkin terjadi serta menganalisis penduduk Indonesia dari 69,8 tahun pada
potensi pengaruhnya terhadap pembentukan 2010 menjadi 70,9 tahun pada 2017.

Populasi Volume 28 Nomor 2 2020 55


Sari Lestari Zainal Ridho dan Syaiful Aqli Yusuf

Berdasarkan data dari sumber yang sama tetapi juga menganalisis potensi dampak
(KEMENKES, 2020), proyeksi penduduk terhadap sumber daya manusia, khususnya
lanjut usia selama periode tahun 2010-2035 dari perspektif kependudukan.
menunjukan adanya peningkatan jumlah Pandemi yang ditimbulkan oleh penyakit
penduduk lanjut usia dari 18 juta jiwa (7,56%) berpotensi memiliki dampak terhadap
pada 2010 menjadi 25,9 juta jiwa (9,7%) dan sumber daya manusia, baik langsung
menjadi 27,1 juta jiwa (9,99%) pada 2020. maupun tidak langsung. Secara langsung,
Kemudian jumlah ini diproyeksi menjadi pandemi berpotensi mengakibatkan terjadi­
42,0 juta jiwa (13,82%) pada 2030 dan nya morbiditas dan mortalitas dan secara
meningkat menjadi 48,2 juta jiwa (15,77%) tidak langsung berpengaruh terhadap
pada 2035. Hal ini penting untuk ditelaah sektor kesehatan (The World Bank, 2014),
tentang bagaimana perkembangan atau serta berpotensi menimbulkan dampak
tren dari kasus terinfeksi, kasus kematian, berkelanjutan terhadap perpanjangan usia
dan kasus sembuh, mengingat hal ini yang seharusnya dicapai (Karagiannis &
terkait dengan sumber daya manusia yang Karagiannis, 2020; McGillivray, 1991).
merupakan aset penting dan berpengaruh Morbiditas dan mortalitas yang dialami
dalam pengelolaan negara. sebagai akibat terjadinya pandemi Covid-19
Berdasarkan alasan adanya kebutuhan berpengaruh terhadap eksistensi sumber
untuk mengetahui secara tepat perubahan daya manusia dalam lingkup dinamika
komposisi penduduk akibat pandemi COVID kependudukan. Dinamisasi populasi dapat
19, penelitian ini bertujuan untuk mengamati berupa perubahan dalam hal stuktur usia
tren dari kasus terinfeksi, kematian, dan dengan bentuk dan dampak yang beragam
sembuh secara tepat dengan melakukan (Bender, 2018). Salah satu dampak dari
prediksi kecenderungan dari data yang ada sakit dan kematian yang terjadi akibat
dengan menggunakan beberapa metode. pandemi adalah pengurangan jumlah
Menggunakan bantuan model yang sesuai penduduk yang berpotensi memengaruhi
dan penggunaan data yang tersedia, komposisi penduduk, karena komposisi
beberapa perkiraan yang dapat diandalkan penduduk merupakan susunan demografis
terhadap kasus yang terinfeksi, kasus aktif, dari populasi yang ada dalam suatu wilayah
pemulihan, dan kematian dapat dibuat untuk geografis (Pol & Thomas, 2002). Susunan
masa depan. Data-data ini berguna untuk demografis populasi tersebut dapat
memberikan perkiraan tentang jumlah kasus digambarkan berdasarkan karakteristik usia
konfirmasi atau positif (infected cases/ atau jenis kelamin.
morbidity) yang mencerminkan wabah Berdasarkan data yang ada di Indonesia,
pandemi COVID-2019 serta kematian penduduk lanjut usia merupakan kelompok
dan pemulihan dalam perawatan. Dengan usia dengan angka kematian tertinggi akibat
demikian, data tersebut mewakili alat Covid-19, yaitu sekitar sebesar 44%. Lanjut
yang valid dan obyektif. Berbeda dengan usia, sesuai dengan Undang-Undang dan
penelitian-penelitan sebelumnya (Aslam, Badan Kesehatan Dunia, adalah seseorang
2020; Khan & Gupta, 2020; Kırbaş et al., 2020), dengan usia 60 tahun ke atas (Sumber:
penelitian ini tidak hanya mengestimasi atau Situs Resmi Penanggulangan Covid-19
memproyeksi tren yang akan terjadi, atau Pemerintah Indonesia, 2020, covid.go.id).
memantau prevalensi dan kontrol infeksi,

56 Populasi Volume 28 Nomor 2 2020


Dinamika Komposisi Penduduk: Dampak Potensial Pandemi Covid-19
terhadap Demografi di Indonesia

Metode Penelitian tersebut digunakan dalam perbandingan


untuk mendapatkan model prediksi Covid-19
Data yang digunakan dalam penelitian untuk data kasus terinfeksi atau positif,
ini adalah data sekunder, yaitu data kasus kematian, sembuh, dan pasien dalam
kasus terinfeksi (kasus positif atau kasus perawatan (PDP). Penerapan model prediksi
morbiditas), data kasus kematian, kasus dilakukan dengan bantuan perangkat lunak
sembuh, dan kasus pasien dalam perawatan Minitab 16. Lebih lanjut, untuk perbandingan
akibat Covid-19 yang bersumber dari akurasi, evaluasi kinerja model prediksi juga
institusi yang kompeten, yaitu Kementerian dilakukan, yaitu nilai mean absolute percentage
Kesehatan Republik Indonesia dan Badan error (MAPE) dengan rumus sebagai berikut:
Pusat Statistik Indonesia
Pada penelitian ini,teknik proyeksi terha­ 100 𝑛𝑛 𝑒𝑒𝑡𝑡
dap perkembangan mortalitas dan morbiditas 𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 = 𝑛𝑛 ∑𝑡𝑡=1 |𝑌𝑌𝑡𝑡 |, dengan 𝑒𝑒𝑡𝑡 = 𝑌𝑌𝑡𝑡 − 𝑌𝑌̂𝑡𝑡
akibat pandemi COVID 19 dilakukan dengan
menggunakan model-model prediksi Yt yang MAPE mengukur persentase kesalahan
diharapkan dapat memberikan hasil prediksi relatif mutlak dari prediksi yang diberikan
yang lebih baik dan dipercaya 𝑌 𝑡𝑡 bahwa model- model prediksi untuk data pengamatan.
𝑌𝑌
model yang lebih kompleks tidak berarti selalu Nilai Yt mewakili nilai aktual time series
100 𝑛𝑛 𝑒𝑒
memberikan hasil= yang
𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀𝑀 et | 𝑡𝑡|, dari
lebih
∑𝑡𝑡=1 dengan
model- 𝑌𝑌𝑡𝑡 − 𝑌𝑌̂𝑡𝑡 adalah nilai prediksi (forecast). Nilai
𝑒𝑒𝑡𝑡 = dan
𝑛𝑛 𝑌𝑌𝑡𝑡
model yang lebih sederhana, seperti model- kesalahan prediksi disimbolkan dengan et
Yt model prediksi klasik (Hibon & Makridakis, dan banyaknya data time series disimbolkan
2000). Prediksi data statistik yang bersifat dengan n (Hanke, John E.; Wichern, 2014;
𝑌𝑌
𝑌 𝑡𝑡 runtun waktu pada sampel kecil biasanya Hibon & Makridakis, 2000).
menggunakan model prediksi klasik, seperti Alasan penggunaan metode tersebut
et moving average dan exponential smoothing adalah metode tersebut merupakan metode
model dalam menghasilkan beberapa data yang sering digunakan dalam prediksi dan
prediksi yang akan datang (Moving Average memiliki keunggulan, yaitu sederhana dalam
Model/MA model). pengaplikasiannya dan dapat digunakan
Penelitian ini menggunakan model MA(1) pada data nonstasioner dalam melakukan
dan MA(2), yaitu model MA(1) juga mewakili prediksi matematis (Duan & Zhang, 2020;
Naïve model. Exponential smoothing model Singh et al., 2020). Oleh sebab itu, teknik
dimodelkan untuk data series yang stasioner tersebut sering digunakan dalam penelitian
sebagai Single Exponential Smoothing yang bertujuan untuk melakukan prediksi.
Model (SES model) dan untuk data series
dengan trend dikembangkan menggunakan Hasil dan Pembahasan
Holt’s method, yaitu Double Exponential
Smoothing Model (DES model) (Hanke, Berdasarkan hasil pengolahan data
John E.;Wichern, 2014). melalui beberapa model prediksi, peneliti
Untuk mendapatkan proyeksi yang memeroleh ukuran kinerja model berupa
lebih baik, sebagai tambahan pembanding, nilai MAPEdari hasil perbandingan akurasi
pene­ litian ini menggunakan salah satu model. Nilai inilah yang menentukan apakah
model prediksi modern, yaitu autoregressive model prediksi terpilih sebagai model terbaik
integrated-moving average model atau atau tidak.
ARIMA Box-Jenkins model. Kelima model

Φ𝑝𝑝(𝐵𝐵)(1 − 𝐵𝐵)𝑑𝑑(𝑧𝑧𝑡𝑡 − 𝜇𝜇𝜇 = Θ𝑞𝑞(𝐵𝐵)𝑎𝑎𝑡𝑡

Populasi Volume 28 Nomor 2 2020 57

zt
( )( )𝑑𝑑 μ ( )
Sari Lestari Zainal Ridho dan Syaiful Aqli Yusuf

Tabel 1. Hasil Nilai MAPE sebagai Ukuran Perbandingan Model-Model Prediksi


d = orde proses differencing atau integrate
Model d = orde proses differencing atau integrate
Set Best Model
MA(1) MA(2) SES dDES = orde
ARIMA
proses differencing atau integrate
Kasus Terinfeksi 4,12432 6,13457 2,83779 d =
= orde
d1,11286 proses
proses differencing
0,988957
orde ARIMA(0,2,1)
differencing atau
atau integrate
integrate
Kasus Kematian 3,43744 5,07228 2,66151 Φ𝑝𝑝 (𝐵𝐵)(1 − 𝐵𝐵)𝑑𝑑 (𝑧𝑧𝑡𝑡1,54307
1,65504 − 𝜇𝜇) = Θ𝑞𝑞 (𝐵𝐵)𝑎𝑎 ARIMA(0,2,1)
𝑡𝑡
Sembuh 6,57645 9,80617 5,13119 Φ𝑝𝑝0 (𝐵𝐵)(1 − 𝐵𝐵) (𝑧𝑧 2,7152 𝑑𝑑
2 5 (𝑧𝑧𝑡𝑡𝑡𝑡 − 2,84887
− 𝜇𝜇)
𝜇𝜇) = =Θ Θ1𝑞𝑞(𝐵𝐵)𝑎𝑎 DES
(𝐵𝐵)𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡
Dalam Perawatan 3,68770 5,36991 2,74136 (1
Φ0𝑝𝑝 (𝐵𝐵)(1 − − 𝐵𝐵) 1,37061
2
(𝑧𝑧 − 2𝜇𝜇) = 1,1449
(1 − 𝜃𝜃 𝐵𝐵)𝑎𝑎 ARIMA(0,2,1)
= 1Θ
(𝐵𝐵)(1 4 (𝐵𝐵)𝑎𝑎
Φ −𝑡𝑡𝐵𝐵) 𝐵𝐵) 𝑑𝑑
2 )(𝑧𝑧
(𝑧𝑧
(𝑧𝑧𝑡𝑡𝑡𝑡 − − 𝜇𝜇)
𝜇𝜇) = Θ1𝑞𝑞 (𝐵𝐵)𝑎𝑎 𝑡𝑡 𝑡𝑡𝑡𝑡
Sumber: Pengolahan data, 2020 Φ
(1 − 2𝐵𝐵
(𝐵𝐵)(1
𝐵𝐵)
Φ𝑝𝑝𝑝𝑝0 (𝐵𝐵)(1 −𝑡𝑡𝐵𝐵)
2 +
(𝑧𝑧− 𝐵𝐵 𝐵𝐵)
− 𝑑𝑑
𝜇𝜇)
𝑑𝑑
2 (𝑧𝑧 =
(𝑧𝑧𝑡𝑡 −
(𝑧𝑧 𝑡𝑡 − −𝜇𝜇)
(1𝜇𝜇)
− 𝜇𝜇) =

𝜇𝜇) = = (1
𝜃𝜃
= 1Θ Θ 𝐵𝐵)𝑎𝑎− 𝜃𝜃
Θ1𝑞𝑞𝑞𝑞(𝐵𝐵)𝑎𝑎𝑡𝑡1 𝐵𝐵)𝑎𝑎
(𝐵𝐵)𝑎𝑎
(𝐵𝐵)𝑎𝑎 𝑡𝑡 𝑡𝑡
(𝑧𝑧 2 𝑡𝑡𝑡𝑡) (𝜇𝜇 𝑡𝑡𝑡𝑡 2
(1 − 2𝐵𝐵𝑧𝑧 + 2 𝐵𝐵
−)(𝑧𝑧 𝑧𝑧 − − 2𝐵𝐵𝐵𝐵 + 𝐵𝐵 𝜇𝜇) = 𝑎𝑎𝑡𝑡 − 𝜃𝜃1 𝐵𝐵𝑎𝑎𝑡𝑡
Φ =𝜃𝜃(1
2
(100𝑡𝑡−
Φ − 2𝐵𝐵
𝐵𝐵)2+
(𝐵𝐵)(1
(𝐵𝐵)(1 −
(𝑧𝑧𝑡𝑡 𝐵𝐵𝐵𝐵) (𝑧𝑧
2𝜇𝜇) −−
(𝑧𝑧𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡= 𝜇𝜇)
−(1 𝜇𝜇)
𝜇𝜇)−== Θ𝐵𝐵)𝑎𝑎
1Θ 1− 𝜃𝜃1 𝐵𝐵)𝑎𝑎
(𝐵𝐵)𝑎𝑎
− 𝑡𝑡 𝐵𝐵) 1 (𝐵𝐵)𝑎𝑎
𝑡𝑡 𝑡𝑡𝑡𝑡 2 𝑡𝑡
(𝑧𝑧
(1 2𝑧𝑧2𝑡𝑡−1
−−𝐵𝐵)
2
2𝐵𝐵𝑧𝑧 ++ 2𝐵𝐵 𝑧𝑧𝜇𝜇)
2
𝑧𝑧𝑡𝑡= )− 𝐶𝐶−
𝜇𝜇)(𝜇𝜇
(1 ==− 𝑎𝑎𝐵𝐵)𝑎𝑎
12𝐵𝐵𝐵𝐵
−𝜃𝜃𝑡𝑡𝜃𝜃+1𝐵𝐵)𝑎𝑎
𝑎𝑎𝐵𝐵𝑡𝑡−1 𝜇𝜇) = 𝑎𝑎𝑡𝑡 − 𝜃𝜃1 𝐵𝐵𝑎𝑎𝑡𝑡
(1𝑡𝑡− 2𝐵𝐵
𝐵𝐵) (𝑧𝑧
+
(𝑧𝑧𝑡𝑡 𝑡𝑡𝑡𝑡𝐵𝐵−
− )(𝑧𝑧 𝑡𝑡−2
𝜇𝜇) 𝑡𝑡 = − (1 − 𝜃𝜃
𝜃𝜃(1 𝑡𝑡−
1 𝐵𝐵)𝑎𝑎 𝑡𝑡1 𝑡𝑡
𝑧𝑧(1
(𝑧𝑧
(𝑧𝑧 𝑡𝑡 𝑡𝑡−= −
−2𝑧𝑧
2𝑧𝑧
2𝐵𝐵
2𝐵𝐵𝑧𝑧
𝑡𝑡−1 + 𝐵𝐵 −+
2𝑧𝑧
+2𝐵𝐵 𝑧𝑧𝑡𝑡−2
)(𝑧𝑧 2 𝑡𝑡𝑡𝑡−
𝑧𝑧 +
)−
) −𝐶𝐶
𝜇𝜇) −
𝐶𝐶=
(𝜇𝜇 𝜃𝜃
=−(1 𝑎𝑎
1𝑎𝑎2𝐵𝐵𝐵𝐵 −
𝑡𝑡𝑡𝑡−1−𝜃𝜃 +
𝜃𝜃+ 𝑎𝑎
11𝐵𝐵)𝑎𝑎
𝐵𝐵 𝑡𝑡2 𝜇𝜇)
𝑡𝑡 = 𝑎𝑎𝑡𝑡 − 𝜃𝜃1 𝐵𝐵𝑎𝑎𝑡𝑡
Model ARIMA Box-Jenkins secara umum Model (1 𝑡𝑡 − 2𝐵𝐵 +
𝑡𝑡−1
ARIMA(0,
𝑡𝑡 𝐵𝐵 )(𝑧𝑧 𝑡𝑡−2
2 𝑡𝑡 +
− 𝜇𝜇)
2, = (1
1)𝜃𝜃− diperoleh− 𝜃𝜃 1 𝐵𝐵)𝑎𝑎 𝑡𝑡−1
2 𝑡𝑡 dengan
𝑧𝑧(𝑧𝑧𝑡𝑡 𝑡𝑡=−
(𝑧𝑧 −2𝑧𝑧
2𝐵𝐵𝑧𝑧
2𝑧𝑧
2𝐵𝐵𝑧𝑧 −++ 𝑧𝑧
𝐵𝐵𝑧𝑧 2 𝑧𝑧𝑡𝑡 ) ) −
−𝐶𝐶 −
(𝜇𝜇
𝐶𝐶 = 𝑎𝑎
2𝐵𝐵𝐵𝐵
𝑎𝑎
(𝜇𝜇 − 2𝐵𝐵𝐵𝐵 − +
𝜃𝜃 𝑎𝑎
𝐵𝐵
𝑎𝑎 2 𝜇𝜇)
𝜇𝜇) = = 𝑎𝑎
𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡 − − 𝜃𝜃𝜃𝜃11 𝐵𝐵𝑎𝑎
𝑡𝑡 + 𝐵𝐵 𝑡𝑡−2 𝑧𝑧𝑡𝑡 +1 𝐵𝐵𝑡𝑡−1 𝐵𝐵𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡
𝑡𝑡−1 𝑡𝑡 𝑡𝑡−2 1 𝑡𝑡−1 𝑡𝑡
dirumuskan sebagai model ARIMA(p, d, q) rumusan:
Model
(𝑧𝑧
𝑡𝑡
− 2𝑧𝑧
𝑡𝑡−1
ARIMA(0, + 𝑧𝑧 2,
) − 1) 𝐶𝐶 diperoleh
= 𝑎𝑎
𝑡𝑡
− 𝜃𝜃 dengan
𝑎𝑎 rumusan:
𝑧𝑧𝑡𝑡 𝑡𝑡𝑡𝑡=−2𝑧𝑧
(𝑧𝑧 𝑡𝑡−1−
2𝑧𝑧𝑡𝑡−1
𝑡𝑡−1− +𝑧𝑧𝑧𝑧𝑡𝑡−2 𝑡𝑡−2+
𝑡𝑡−2+ ) −𝐶𝐶 𝐶𝐶−= 𝜃𝜃1𝑎𝑎𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡−1
− 𝜃𝜃+11 𝑎𝑎𝑡𝑡−1 𝑡𝑡
𝑡𝑡−1
𝑧𝑧𝑧𝑧𝑡𝑡𝑡𝑡 =
Model = 2𝑧𝑧
2𝑧𝑧 ARIMA(0, − 𝑧𝑧𝑧𝑧𝑡𝑡−2 2,
+ 𝐶𝐶
1)
𝐶𝐶 −
− 𝜃𝜃 𝑎𝑎
diperoleh
𝜃𝜃 𝑎𝑎 +
+ 𝑎𝑎
dengan
𝑎𝑎 rumusan:
𝑧𝑧𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 + 𝐶𝐶 − 𝜃𝜃1 𝑎𝑎𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝑡𝑡−1
𝑡𝑡−1 𝑡𝑡−2 1
1 𝑡𝑡−1
𝑡𝑡−1
Φ𝑝𝑝(𝐵𝐵)(1 − 𝐵𝐵)𝑑𝑑(𝑧𝑧𝑡𝑡 − 𝜇𝜇𝜇 = Θ𝑞𝑞(𝐵𝐵)𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑧𝑧Model𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧ARIMA(0,
𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 2, + 𝐶𝐶1)−diperoleh
𝜃𝜃1 𝑎𝑎𝑡𝑡−1 + dengan 𝑎𝑎𝑡𝑡 rumusan:
Kasus
Model terinfeksi dimodelkan
ARIMA(0, dimodelkan
2, 1) diperoleh dengan
dengan dengan model
modelrumusan: ARIMA(0, 2
𝑧𝑧Model𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧 ARIMA(0,
𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧 + 𝐶𝐶
𝑡𝑡−2 2, 1) diperoleh − 𝜃𝜃 𝑎𝑎
1 𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎
dengan𝑡𝑡 rumusan:
ARIMA(0,
𝑧𝑧𝑧𝑧Kasus = 2𝑧𝑧 terinfeksi 2, − 1)
𝑧𝑧 menjadi:+ 11.305 − 0.9095𝑎𝑎 + 𝑎𝑎
𝑧𝑧𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 = = 2𝑧𝑧 𝑡𝑡−1 −
2𝑧𝑧𝑡𝑡−1 𝑡𝑡−2dimodelkan
𝑧𝑧𝑡𝑡−2 + 𝐶𝐶 − 𝜃𝜃1 𝑎𝑎𝑡𝑡−1dengan + 𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑡𝑡−1 model 𝑡𝑡ARIMA(0, 2
Keterangan: 𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 + 𝐶𝐶 − 𝜃𝜃1 𝑎𝑎𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎𝑡𝑡
Φ𝑝𝑝(𝐵𝐵)(1 − 𝐵𝐵)𝑑𝑑(𝑧𝑧𝑡𝑡 − 𝜇𝜇𝜇 = Θ𝑞𝑞𝑧𝑧Kasus
(𝐵𝐵)𝑎𝑎 𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧
𝑡𝑡 terinfeksi
𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧 + 11.305
𝑡𝑡−2dimodelkan dengan 𝑡𝑡−1 − 0.9095𝑎𝑎 model+ 𝑎𝑎𝑡𝑡ARIMA(0, 2
zt = nilai pengamatan deret waktu Kasus Kasus
𝑧𝑧𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧terinfeksikematian dimodelkan
dimodelkan
+ 11.305 − dengan dengan model
model ARIMA(0, 2
+ 𝑎𝑎𝑡𝑡ARIMA(0,
Kasus 𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2dimodelkan
terinfeksi 0.9095𝑎𝑎𝑡𝑡−1
dengan model ARIMA(0, 2 2
periode ke-t. Kasus
𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧𝑧𝑡𝑡𝑡𝑡 = = 2𝑧𝑧
2𝑧𝑧kematian
𝑡𝑡−1 −
𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑧𝑧𝑡𝑡−2 dimodelkan
+ 11.305
𝑡𝑡−2 dimodelkan
+ 0.3333 − dengan𝑡𝑡−1
− 0.9095𝑎𝑎
0.9820𝑎𝑎
dengan model
+ 𝑎𝑎
model
+ 𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡ARIMA(0, 2
𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧 𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧 + 11.305 − 0.9095𝑎𝑎 𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎
μ = nilai mean pada nilai pengamatan ARIMA(0, 𝑧𝑧Kasus 𝑡𝑡−1 2,
𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧kematian − 𝑧𝑧1)𝑡𝑡−2𝑡𝑡−2 menjadi:+ 0.3333 − 0.9820𝑎𝑎
dimodelkan dengan 𝑡𝑡−1
𝑡𝑡−1
+ 𝑎𝑎𝑡𝑡𝑡𝑡ARIMA(0, 2
model
deret waktu. Kasus kematian
Kasus dalam perawatan dimodelkan dimodelkan dengan dengan
model model AR
𝑧𝑧𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧kematian
Kasus 𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 dimodelkan + 0.3333 − 0.9820𝑎𝑎 dengan 𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎𝑡𝑡ARIMA(0,
model ARIMA(0, 2 2
Bzt = operator Backshift (mundur) pada 𝑧𝑧𝑧𝑧𝑡𝑡𝑡𝑡 = 𝑧𝑧
Kasus = 2𝑧𝑧
2𝑧𝑧 dalam
𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 − 𝑧𝑧 perawatan + 3.063
𝑡𝑡−2 + 0.3333 − 0.9820𝑎𝑎 −
dimodelkan0.9747𝑎𝑎 𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎
dengan
+ 𝑡𝑡𝑎𝑎𝑡𝑡 model AR
𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 + 0.3333 − 0.9820𝑎𝑎𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎𝑡𝑡
𝑡𝑡−1 𝑡𝑡−1
= (1 − 𝜙𝜙1 𝐵𝐵 − μ 𝜙𝜙2 𝐵𝐵2 − ⋯ periode
− 𝜙𝜙𝑝𝑝 𝐵𝐵𝑝𝑝ke-t.
). 𝑧𝑧Kasus
Kasus 𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧dalam𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧perawatan
dalam 𝑡𝑡−2 + 3.063dimodelkan
perawatan − 0.9747𝑎𝑎𝑡𝑡−1
dimodelkan + 𝑎𝑎𝑡𝑡 model AR
dengan
dengan
Model
Kasus Double
dalam Exponential
perawatan dimodelkan Smoothing + 𝑎𝑎(DES)
dengan model atau AR
= (1 − 𝜃𝜃1 𝐵𝐵 −aBt𝜃𝜃 = residual atau komponen noise model
2 𝐵𝐵 − ⋯ − 𝜃𝜃𝑞𝑞 𝐵𝐵 ) .
2 𝑞𝑞 𝑧𝑧Kasus ARIMA(0,
𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧dalam𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧perawatan
2, 1) menjadi:
𝑡𝑡−2 + 3.063dimodelkan − 0.9747𝑎𝑎𝑡𝑡−1 dengan 𝑡𝑡 model AR
at pada periodeke-t. dirumuskan:
𝑧𝑧Model = 2𝑧𝑧 Double − 𝑧𝑧 Exponential
+ 3.063 − Smoothing
0.9747𝑎𝑎 + 𝑎𝑎 (DES) atau
𝑧𝑧𝑡𝑡𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧𝑡𝑡−1 𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 + 3.063 − 0.9747𝑎𝑎𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎𝑡𝑡
𝑡𝑡−2 𝑡𝑡−1 𝑡𝑡
Φ𝑝𝑝 (𝐵𝐵) = (1 − 𝜙𝜙1 𝐵𝐵 − 𝜙𝜙2 𝐵𝐵2 − ⋯ − 𝜙𝜙𝑝𝑝 𝐵𝐵𝑝𝑝 ) . dirumuskan:
Model Double Exponential Smoothing (DES) atau
1.
Model Deret Exponential Smoothed (DES)
Θ𝑞𝑞 (𝐵𝐵) = (1 − 𝜃𝜃1 𝐵𝐵 − 𝜃𝜃2 𝐵𝐵2 − ⋯ − 𝜃𝜃𝑞𝑞 𝐵𝐵𝑞𝑞 ) . dirumuskan:
Model Double
Double
DoubleExponential Exponential
Exponential Smoothing
Smoothing
Smoothing
)
(DES) (DES) atau atau
𝐿𝐿
1.
dirumuskan:
atau 𝑡𝑡 = 𝛼𝛼𝑌𝑌
Deret
Holt’s𝑡𝑡 + (1
Exponential
model − 𝛼𝛼)(𝐿𝐿 secara +
Smoothed
𝑡𝑡−1 𝑇𝑇
umum 𝑡𝑡−1 dirumuskan:
dirumuskan:
d = orde proses differencing atau 𝐿𝐿 1.𝑡𝑡 = 𝛼𝛼𝑌𝑌𝑡𝑡 +
Deret (1 − 𝛼𝛼)(𝐿𝐿𝑡𝑡−1
Exponential + 𝑇𝑇𝑡𝑡−1 )
Smoothed
integrated. 2.
1.
𝐿𝐿 Estimasi
Deret Trend
Exponential Smoothed
+ 𝑇𝑇𝑡𝑡−1 )
1.𝑡𝑡 = 𝛼𝛼𝑌𝑌𝑡𝑡 +
Deret (1 − 𝛼𝛼)(𝐿𝐿𝑡𝑡−1
Exponential ) Smoothed
d = orde proses differencing atau integrated.𝑇𝑇
2.
𝐿𝐿 𝑡𝑡𝑡𝑡 == 𝛾𝛾(𝐿𝐿
Estimasi
𝛼𝛼𝑌𝑌 +
𝑡𝑡 − 𝐿𝐿
Trend
(1 −
𝑡𝑡−1 𝛼𝛼)(𝐿𝐿 + (1 − +𝛾𝛾)𝑇𝑇𝑇𝑇𝑡𝑡−1 𝑡𝑡−1)
𝐿𝐿𝑡𝑡 = 𝛼𝛼𝑌𝑌𝑡𝑡𝑡𝑡 + (1 − 𝛼𝛼)(𝐿𝐿𝑡𝑡−1 𝑡𝑡−1 + 𝑇𝑇𝑡𝑡−1 )
Model ARIMA(p, d, q) dengan orde p = 0, d 𝑇𝑇 2.𝑡𝑡 Estimasi= 𝛾𝛾(𝐿𝐿 𝑡𝑡 − 𝐿𝐿
Trend
𝑡𝑡−1 ) + (1 − 𝛾𝛾)𝑇𝑇 𝑡𝑡−1
= 2, dan q = 1 disederhanakan dari model 3. 2.
𝑇𝑇𝑡𝑡 =
2.
Meramalkan
Estimasi
𝛾𝛾(𝐿𝐿𝑡𝑡 − 𝐿𝐿
Estimasi Trend m periode
𝑡𝑡−1 ) + (1 − 𝛾𝛾)𝑇𝑇𝑡𝑡−1
Trend
ke depan
umum menjadi: 3. ̂
𝑌𝑌𝑡𝑡+𝑚𝑚
𝑇𝑇 Meramalkan
= 𝐿𝐿 + 𝐿𝐿𝑚𝑚𝑇𝑇 𝑡𝑡m) +periode ke𝑡𝑡−1 depan
𝑇𝑇𝑡𝑡𝑡𝑡 = = 𝛾𝛾(𝐿𝐿
𝛾𝛾(𝐿𝐿𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 −− 𝐿𝐿𝑡𝑡−1 (1 − 𝛾𝛾)𝑇𝑇
𝑡𝑡−1 ) + (1 − 𝛾𝛾)𝑇𝑇𝑡𝑡−1
𝑌𝑌 ̂
3.𝑡𝑡+𝑚𝑚 = 𝐿𝐿𝑡𝑡 + 𝑚𝑚𝑇𝑇𝑡𝑡m periode ke depan
Meramalkan
Φ𝑝𝑝 (𝐵𝐵)(1 − 𝐵𝐵) (𝑧𝑧𝑡𝑡 − 𝜇𝜇) = Θ𝑞𝑞 (𝐵𝐵)𝑎𝑎𝑡𝑡
𝑑𝑑 Kasus
3.
𝑌𝑌̂𝑡𝑡+𝑚𝑚 =sembuh
𝐿𝐿𝑡𝑡 + 𝑚𝑚𝑇𝑇𝑡𝑡dimodelkan
Meramalkan m periodeperiode ke kedengan depan model DES menjad
3. Meramalkan m depan
𝐿𝐿
Kasus = 0.636120𝑌𝑌 + (1 − 0.636120)(𝐿𝐿 + 𝑇𝑇𝑡𝑡−1 ) menjad
=sembuh 𝑚𝑚𝑇𝑇𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡dimodelkan dengan 𝑡𝑡−1 model DES
𝑌𝑌 ̂ = 𝐿𝐿
Φ0 (𝐵𝐵)(1 − 𝐵𝐵)2 (𝑧𝑧𝑡𝑡 − 𝜇𝜇) = Θ1 (𝐵𝐵)𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑌𝑌̂𝑡𝑡+𝑚𝑚𝑡𝑡
𝑡𝑡+𝑚𝑚 𝐿𝐿𝑡𝑡𝑡𝑡 ++ 𝑚𝑚𝑇𝑇
𝑇𝑇
𝐿𝐿 𝑡𝑡 = 0.567384(𝐿𝐿
0.636120𝑌𝑌 𝑡𝑡+−(1 𝐿𝐿𝑡𝑡−1 ) + (1 − 0.567384)𝑇𝑇
− 0.636120)(𝐿𝐿 + 𝑇𝑇𝑡𝑡−1 ) menjad
(1 − 𝐵𝐵)2 (𝑧𝑧𝑡𝑡 − 𝜇𝜇) = (1 − 𝜃𝜃1 𝐵𝐵)𝑎𝑎𝑡𝑡 Kasus sembuh 𝑡𝑡dimodelkan dengan 𝑡𝑡−1 model DES
𝑡𝑡−1
𝑌𝑌
𝑇𝑇 ̂ 𝑡𝑡𝑡𝑡 = = 𝐿𝐿 + 𝑚𝑚𝑇𝑇 )
(1 − 2𝐵𝐵 + 𝐵𝐵2 )(𝑧𝑧𝑡𝑡 − 𝜇𝜇) = (1 − 𝜃𝜃1 𝐵𝐵)𝑎𝑎𝑡𝑡 Kasus
𝐿𝐿𝑡𝑡+𝑚𝑚
Kasus = 0.567384(𝐿𝐿
sembuh
0.636120𝑌𝑌
sembuh𝑡𝑡 𝑡𝑡+−(1
𝑡𝑡dimodelkan
𝑡𝑡dimodelkan
𝐿𝐿𝑡𝑡−1 + (1
− 0.636120)(𝐿𝐿 dengan
dengan− 0.567384)𝑇𝑇 model
model
𝑡𝑡−1 + 𝑇𝑇𝑡𝑡−1 DES
DES
𝑡𝑡−1) menjad
menjad
2 2 𝑌𝑌
𝐿𝐿 ̂ = = 𝐿𝐿
0.636120𝑌𝑌 + 𝑚𝑚𝑇𝑇 + (1 − 0.636120)(𝐿𝐿
) + 𝑇𝑇 )
(𝑧𝑧𝑡𝑡 − 2𝐵𝐵𝑧𝑧𝑡𝑡 + 𝐵𝐵 𝑧𝑧𝑡𝑡 ) − (𝜇𝜇 − 2𝐵𝐵𝐵𝐵 + 𝐵𝐵 𝜇𝜇) = 𝑎𝑎𝑡𝑡 − 𝜃𝜃𝑇𝑇 𝐵𝐵𝑎𝑎= 0.567384(𝐿𝐿
𝐿𝐿1𝑡𝑡 𝑡𝑡 0.636120𝑌𝑌𝑡𝑡 𝑡𝑡+ (1𝑡𝑡−1
𝑡𝑡+𝑚𝑚
𝑡𝑡 𝑡𝑡 𝑡𝑡 − 𝐿𝐿 + (1 −
− 0.636120)(𝐿𝐿𝑡𝑡−1 + 𝑇𝑇𝑡𝑡−1 0.567384)𝑇𝑇 𝑡𝑡−1 𝑡𝑡−1
𝑡𝑡−1)
(𝑧𝑧𝑡𝑡 − 2𝑧𝑧𝑡𝑡−1 + 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 ) − 𝐶𝐶 = 𝑎𝑎𝑡𝑡 − 𝜃𝜃1 𝑎𝑎𝑡𝑡−1 𝑇𝑇
𝑇𝑇 𝑡𝑡 =
𝑌𝑌̂𝑡𝑡+𝑚𝑚 = 0.567384(𝐿𝐿
= 𝐿𝐿
0.567384(𝐿𝐿
𝑡𝑡 + 𝑚𝑚𝑇𝑇 𝑡𝑡 𝑡𝑡 − − 𝐿𝐿
𝐿𝐿 𝑡𝑡−1 )) +
+ (1
(1 −
− 0.567384)𝑇𝑇
0.567384)𝑇𝑇 𝑡𝑡−1
𝑡𝑡 𝑡𝑡 𝑡𝑡−1 𝑡𝑡−1
𝑧𝑧𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 + 𝐶𝐶 − 𝜃𝜃1 𝑎𝑎𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎𝑡𝑡 𝑌𝑌 ̂̂𝑡𝑡+𝑚𝑚 = 𝐿𝐿 + 𝑚𝑚𝑇𝑇
𝑌𝑌𝑡𝑡+𝑚𝑚 = 𝐿𝐿𝑡𝑡 + 𝑚𝑚𝑇𝑇𝑡𝑡 𝑡𝑡 𝑡𝑡

Model ARIMA(0, 2, 1) diperoleh dengan rumusan:


𝑧𝑧𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 + 𝐶𝐶 − 𝜃𝜃1 𝑎𝑎𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎𝑡𝑡
58 Populasi Volume 28 Nomor 2 2020
Kasus terinfeksi dimodelkan dengan model ARIMA(0, 2, 1) menjadi:
𝑧𝑧𝑡𝑡 = 2𝑧𝑧𝑡𝑡−1 − 𝑧𝑧𝑡𝑡−2 + 11.305 − 0.9095𝑎𝑎𝑡𝑡−1 + 𝑎𝑎𝑡𝑡

Kasus kematian dimodelkan dengan model ARIMA(0, 2, 1) menjadi:


𝐿𝐿𝑡𝑡 = 𝛼𝛼𝑌𝑌𝑡𝑡 + (1 − 𝛼𝛼)(𝐿𝐿𝑡𝑡−1 + 𝑇𝑇𝑡𝑡−1 )

2. Estimasi Trend
𝑇𝑇𝑡𝑡 = 𝛾𝛾(𝐿𝐿𝑡𝑡 − 𝐿𝐿𝑡𝑡−1 ) + (1 − 𝛾𝛾)𝑇𝑇𝑡𝑡−1
Dinamika Komposisi Penduduk: Dampak Potensial Pandemi Covid-19
terhadap Demografi di Indonesia
3. Meramalkan m periode ke depan
𝑌𝑌̂𝑡𝑡+𝑚𝑚 =sembuh
Kasus 𝐿𝐿𝑡𝑡 + 𝑚𝑚𝑇𝑇dimodelkan
𝑡𝑡 dengan model DES = 0, d = 2, q = 1] atau ARIMA(0,2,1)
menjadi: menjadi model terbaik pada infected
Kasus sembuh dimodelkan dengan model DES menjadi: cases (kasus terinfeksi), mortality cases
𝐿𝐿𝑡𝑡 = 0.636120𝑌𝑌𝑡𝑡 + (1 − 0.636120)(𝐿𝐿𝑡𝑡−1 + 𝑇𝑇𝑡𝑡−1 ) (kasus kematian), dan -n-care patient
𝑇𝑇𝑡𝑡 = 0.567384(𝐿𝐿𝑡𝑡 − 𝐿𝐿𝑡𝑡−1 ) + (1 − 0.567384)𝑇𝑇𝑡𝑡−1
(kasus pasien dalam perawatan) dengan
𝑌𝑌̂𝑡𝑡+𝑚𝑚 = 𝐿𝐿𝑡𝑡 + 𝑚𝑚𝑇𝑇𝑡𝑡 nilai MAPE masing-masing sebesar
0.988957%, 1.54307%, dan 1.14494%.
Hasil terbaik pada series Recoveries jatuh Dari orde integrated atau d sebesar 2,
pada model DES atau Double Exponential pola tren yang naik memiliki derajat dua
Smoothing Model atau Holt’s method dengan kali dari tren naik biasa, sehingga hal ini
nilai MAPE sebesar 2.71525%, artinya menunjukkan bahwa peningkatan set
persentase kesalahan relatif mutlak dari pada infected cases, mortality cases,
prediksi yang diberikan model DES untuk series dan in-care patient yang sangat pesat.
recoveries sebesar 2.71525%. Berdasarkan Hal ini diilustrasikan data time series plot
hasil set yang lain, model ARIMA orde [p sebagai berikut:

Time Series Plot of Infected cases


Variable
90000
A ctual
Fits
80000
Forecast
95% PI
70000

60000
Infected cases

50000

40000

30000

20000

10000

0
1 11 22 33 44 55 66 77 88 99 110
Index

Sumber: Data yang diolah, 2020

Gambar 1. Plot Data Time Series Kasus Terinfeksi

Populasi Volume 28 Nomor 2 2020 59


Sari Lestari Zainal Ridho dan Syaiful Aqli Yusuf

Time Series Plot of Mortality cases


Variable
4000 A ctual
Fits
Forecast
95% PI

3000
Mortality cases

2000

1000

0
1 11 22 33 44 55 66 77 88 99 110
Index

Sumber: Data yang diolah, 2020

Gambar 2. Plot Data Time Series Kasus Kematian

Time Series Plot of Recoveries


35000 Variable
A ctual
Fits
30000 Forecast
95% PI
25000
Recoveries

20000

15000

10000

5000

1 11 22 33 44 55 66 77 88 99 110
Index

Sumber: Data yang diolah, 2020

Gambar 3. Plot Data Time Series Pasien Sembuh

60 Populasi Volume 28 Nomor 2 2020


Dinamika Komposisi Penduduk: Dampak Potensial Pandemi Covid-19
terhadap Demografi di Indonesia

Time Series Plot of In care patient


Variable
A ctual
40000
Fits
Forecast
95% PI

30000
In care patient

20000

10000

0
1 11 22 33 44 55 66 77 88 99 110
Index

Sumber: Data yang diolah, 2020

Gambar 4. Plot Data Time Series Pasien dalam Perawatan

Model prediksi terbaik pada masing- interval prediksi 95%, maka model akan
masing series menghasilkan prediksi di direvisi dengan penambahan data baru dan
masa depan pada pola tren naik untuk dilakukan perbandingan model kembali.
30 periode. Pola ini akan terjadi secara Model prediksi yang terbentuk memiliki
masif jika tidak ada intervensi eksternal, akurasi yang baik, meskipun model tidak
seperti pengambilan keputusan pihak kompleks. Berikut hasil prediksi yang perlu
berwenang atau dampak lain. Jika data menjadi pertimbangan pihat terkait.
riil di masa depan terjadi atau jatuh diluar

Populasi Volume 28 Nomor 2 2020 61


62
Tabel 2. Hasil Nilai Prediksi 30 Hari Berikutnya untuk Penduduk dengan Kasus Positif,
Kasus Mortalitas, Sembuh, dan Pasien Dalam Perawatan (PDP)

Tanggal Kasus Positif (Morbiditas) Kasus Mortalitas Kasus Sembuh PDP

6/23/2020 47917,6 (47534,4 - 48300,7) 2542,36 (2511 - 2573,72) 19264,3 (19112,1 - 19416,4) 26033,4 (25728,8 - 26338,1)

6/24/2020 49001,5 (48434,5 - 49568,4) 2585,06 (2540,31 - 2629,8) 19718 (19532,8 - 19903,1) 26459,9 (26023,6 - 26896,2)

6/25/2020 50096,7 (49371,3 - 50822,1) 2628,08 (2572,79 - 2683,38) 20171,7 (19950,5 - 20393) 26889,4 (26348,3 - 27430,6)

6/26/2020 51203,2 (50329,3 - 52077) 2671,45 (2607,02 - 2735,87) 20625,4 (20366,2 - 20884,6) 27322,1 (26689,4 - 27954,7)

6/27/2020 52321 (51303,1 - 53338,8) 2715,14 (2642,48 - 2787,8) 21079,1 (20780,9 - 21377,4) 27757,7 (27041,6 - 28473,8)

6/28/2020 53450,1 (52290 - 54610,2) 2759,17 (2678,87 - 2839,47) 21532,9 (21194,9 - 21870,9) 28196,5 (27402,4 - 28990,5)

6/29/2020 54590,5 (53288,4 - 55892,6) 2803,53 (2716,04 - 2891,02) 21986,6 (21608,3 - 22364,8) 28638,3 (27770,1 - 29506,4)

6/30/2020 55742,2 (54297,4 - 57187) 2848,22 (2753,88 - 2942,57) 22440,3 (22021,4 - 22859,2) 29083,1 (28143,9 - 30022,4)

7/1/2020 56905,2 (55316,5 - 58493,9) 2893,25 (2792,32 - 2994,19) 22894 (22434,2 - 23353,8) 29531 (28522,9 - 30539,2)

7/2/2020 58079,5 (56345,3 - 59813,7) 2938,61 (2831,3 - 3045,92) 23347,7 (22846,9 - 23848,6) 29982 (28906,8 - 31057,3)

7/3/2020 59265,2 (57383,5 - 61146,8) 2984,31 (2870,8 - 3097,81) 23801,4 (23259,3 - 24343,5) 30436,1 (29295,1 - 31577)
Sari Lestari Zainal Ridho dan Syaiful Aqli Yusuf

7/4/2020 60462,1 (58431 - 62493,2) 3030,33 (2910,77 - 3149,89) 24255,2 (23671,7 - 24838,6) 30893,2 (29687,7 - 32098,7)

7/5/2020 61670,3 (59487,6 - 63853,1) 3076,69 (2951,2 - 3202,19) 24708,9 (24084 - 25333,8) 31353,4 (30084,1 - 32622,6)

7/6/2020 62889,9 (60553,1 - 65226,6) 3123,39 (2992,07 - 3254,71) 25162,6 (24496,1 - 25829,1) 31816,6 (30484,4 - 33148,8)

7/7/2020 64120,7 (61627,7 - 66613,7) 3170,41 (3033,36 - 3307,47) 25616,3 (24908,3 - 26324,4) 32282,9 (30888,4 - 33677,5)

Populasi Volume 28 Nomor 2 2020


Tanggal Kasus Positif (Morbiditas) Kasus Mortalitas Kasus Sembuh PDP

7/8/2020 65362,9 (62711,2 - 68014,6) 3217,78 (3075,05 - 3360,5) 26070 (25320,3 - 26819,7) 32752,3 (31295,8 - 34208,8)

7/9/2020 66616,3 (63803,5 - 69429,1) 3265,47 (3117,14 - 3413,8) 26523,8 (25732,3 - 27315,2) 33224,7 (31706,7 - 34742,7)

7/10/2020 67881,1 (64904,8 - 70857,4) 3313,5 (3159,62 - 3467,37) 26977,5 (26144,3 - 27810,6) 33700,2 (32121 - 35279,5)

7/11/2020 69157,1 (66014,9 - 72299,4) 3361,86 (3202,48 - 3521,23) 27431,2 (26556,3 - 28306,1) 34178,8 (32538,5 - 35819)

7/12/2020 70444,5 (67133,9 - 73755,1) 3410,55 (3245,72 - 3575,38) 27884,9 (26968,2 - 28801,6) 34660,4 (32959,3 - 36361,5)

Populasi Volume 28 Nomor 2 2020


7/13/2020 71743,2 (68261,8 - 75224,6) 3459,58 (3289,32 - 3629,83) 28338,6 (27380,1 - 29297,1) 35145,1 (33383,3 - 36906,9)

7/14/2020 73053,2 (69398,6 - 76707,7) 3508,94 (3333,29 - 3684,59) 28792,3 (27792 - 29792,7) 35632,8 (33810,4 - 37455,3)

7/15/2020 74374,4 (70544,3 - 78204,6) 3558,63 (3377,61 - 3739,65) 29246,1 (28203,8 - 30288,3) 36123,7 (34240,6 - 38006,7)

7/16/2020 75707 (71698,9 - 79715,1) 3608,66 (3422,29 - 3795,02) 29699,8 (28615,7 - 30783,9) 36617,5 (34673,8 - 38561,2)

7/17/2020 77050,9 (72862,5 - 81239,4) 3659,02 (3467,32 - 3850,71) 30153,5 (29027,5 - 31279,5) 37114,5 (35110,1 - 39118,8)

7/18/2020 78406,1 (74035 - 82777,2) 3709,71 (3512,7 - 3906,72) 30607,2 (29439,3 - 31775,1) 37614,5 (35549,4 - 39679,6)
terhadap Demografi di Indonesia

7/19/2020 79772,6 (75216,5 - 84328,7) 3760,74 (3558,42 - 3963,05) 31060,9 (29851,1 - 32270,8) 38117,5 (35991,7 - 40243,4)

7/20/2020 81150,4 (76407 - 85893,9) 3812,1 (3604,49 - 4019,7) 31514,6 (30262,9 - 32766,4) 38623,7 (36436,9 - 40810,4)

7/21/2020 82539,5 (77606,5 - 87472,6) 3863,79 (3650,9 - 4076,68) 31968,4 (30674,6 - 33262,1) 39132,9 (36885,1 - 41380,6)

7/22/2020 83939,9 (78815 - 89064,9) 3915,81 (3697,64 - 4133,99) 32422,1 (31086,4 - 33757,7) 39645,1 (37336,2 - 41954,1)
Dinamika Komposisi Penduduk: Dampak Potensial Pandemi Covid-19

Sumber: Data yang diolah, 2020

63
Sari Lestari Zainal Ridho dan Syaiful Aqli Yusuf

Prediksi dilakukan untuk 30 hari Temuan ini penting untuk menjadi


berikutnya (23 Juni 2020 hingga 22 Juli 2020) pertimbangan semua pihak terdampak.
dari data series. Hasil pengolahan data yang Bagi pemerintah, mengeluarkan kebijakan-
tertera pada Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan kebijakan yang mendukung upaya pen­
bahwa akan terus terjadi peningkatan pada cegahan penyebaran Covid-19 perlu untuk
kasus terinfeksi, kasus mortalitas, dan PDP. dilakukan. Selain itu, penting untuk tidak
Meskipun banyak pasien yang sembuh, PDP mengabaikan biaya publik karena implikasi
mengalami peningkatan, yaitu pasien yang dari pengabaian biaya kebijakan publik
sembuh lebih besar dari kasus kematian, dapat berakibat dalam jangka pendek
namun kasus kematian dan kasus terinfeksi maupun panjang (Persson & Tinghög, 2020),
mengalami peningkatan. Hasil pengolahan sebagaimana disebutkan sebelumnya dalam
data tersebut menunjukkan bahwa prediksi jangka pendek, morbiditas dan mortalitas
jumlah penderita Covid-19 yang mengalami merupakan dampak dari pandemi, namun
kematian di Indonesia adalah sekitar 3200 dampak tersebut dapat meluas dalam jangka
kasus perhari untuk 30 hari berikutnya panjang berupa disrupsi diberbagai sektor,
dengan peningkatan sebesar sekitar rata- termasuk sektor kesehatan. Lebih jauh
rata 47 kasus perhari, sedangkan prediksi lagi, hal ini juga berdampak pada kualitas
jumlah kasus terinfeksi Covid-19 di Indonesia modal manusia, termasuk pendidikan dan
pada kasus morbiditas adalah sekitar 6500 kesejahteraan (The World Bank, 2014).
kasus perhari dengan peningkatan sekitar
1200 kasus perhari.

70

63.2
60 61.3 61.3 60.6

50

40
37.4 37.6
34.7 36 Laki-laki
30 Perempuan

20

10

0
19/05/2020 26/05/2020 02/06/2020 09/06/2020

Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020


(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020b, 2020c, 2020a; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2020)

Gambar 5. Kasus Kematian berdasarkan Jenis Kelamin (%)

64 Populasi Volume 28 Nomor 2 2020


Dinamika Komposisi Penduduk: Dampak Potensial Pandemi Covid-19
terhadap Demografi di Indonesia

Gambar 5 menunjukkan bahwa, Indonesia, perempuan lebih mengetahui


berdasarkan jenis kelamin, tingkat kematian dan menerapkan physical distancing
penderita Covid-19 laki-laki lebih tinggi dari dibandingkan laki-laki, dan perempuan lebih
perempuan. Alasan yang memungkinkan disiplin dalam menjaga kebersihan dengan
kondisi ini terjadi adalah, berdasarkan sering mencuci tangan menggunakan sabun
survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (Putranto, etal., 2020).

Tabel 3. Kasus Kematian berdasarkan Jenis Kelamin (%)

Jenis Kelamin Tanggal


  19/05/2020 27/05/2020 03/06/2020 10/06/2020
Laki-laki 63,2 61,3 61,3 60,6
Perempuan 34,7 36 37,4 37,6
Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020b, 2020c, 2020a; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2020)

Tabel 3 menunjukkan besarnya persen­ dua kali lipat dari kasus kematian pada
tase jumlah kasus kematian berdasarkan penduduk perempuan. Ada lebih banyak laki
jenis kelamin. Jumlah kasus kematian laki yang mengalami kasus kematian yang
banyak terjadi pada penduduk laki-laki berpotensi mengubah komposisi penduduk
dengan persentase jumlah kasus hampir berdasarkan jenis kelamin.

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
4 -15
0-4 15 - 24 25 - 34 35 - 44 45 - 54 55 - 64 65+
tahun
10/06/2020 2.6 0.4 0.7 1 2.6 7.4 12 20.2
03/06/2020 2.6 0.5 0.8 1.2 2.6 2.6 12.8 20.8
27/05/2020 2 1 1 1 3 8 13 21
19/05/2020 3 1 1 1 3 8 14 22

Sumber: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020


(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2020b, 2020c, 2020a; Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2020)

Gambar 6. Kasus Kematian berdasarkan Struktur Umur (%)

Populasi Volume 28 Nomor 2 2020 65


Sari Lestari Zainal Ridho dan Syaiful Aqli Yusuf

Laki-laki tidak hanya berpotensi Temuan hasil penelitian ini juga


mengubah komposisi penduduk berdasarkan penting untuk mendapat perhatian karena
jenis kelamin, tetapi juga berpotensi mencip­ morbiditas penduduk usia lanjut menjadi
takan kemiskinan (The World Bank, 2014) constraint pemerolehan dampak positif yang
karena selama ini di Indonesia, yang seharusnya diharapkan terjadi dari adanya
menjadi kepala keluarga secara umum peristiwa transisi demografi (Bloom &
adalah laki laki, bukan perempuan. Kematian Williamson, 1998) yang terjadi di Indonesia,
kepala keluarga mengakibatkan hilangnya yaitu penduduk seharusnya menua dengan
pendapatan yang dapat memicu kemiskinan. sehat, sehingga menjadi produktif dan tidak
Selain terciptanya kemiskinan, berdasarkan menjadi beban perekonomian. Namun,
penelitan terdahulu, perubahan struktur morbiditas sebagai dampak pandemi akan
keluarga berupa terjadinya keluarga dengan menghilangkan semua kesempatan tersebut.
kepala rumah tangga tunggal (widowhood) Sebagai contoh, terkait dengan anggaran
berkaitan dengan kondisi kesehatan yang untuk keuangan publik, peningkatan
lebih buruk (Lieber et al., 2020). kebutuhan jasa layanan kesehatan bagi
Lebih lanjut, berdasarkan struktur usia penduduk akan menyebabkan peningkatan
sebagaimana disajikan pada Gambar 6, anggaran dalam hal belanja publik (Peña,
penduduk usia lanjut mengalami tingkat 2020).
kematian paling tinggi dibandingkan
kelompok usia lainnya (lebih dari 20%). Kesimpulan dan Rekomendasi
Berdasakan informasi Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, penduduk Penelitian ini bertujuan untuk meng­
usia lanjut lebih rentan terdampak Covid-19 analisis tren perkembangan Covid-19 dan
dan meningkatkan risiko keparahan penyakit potensi dampaknya terhadap perubahan
jika ada penyakit penyerta, seperti hipertensi, komposisi penduduk berdasarkan struktur
diabetes mellitus, jantung, dan paru. usia. Berdasarkan hasil pengolahan
Dengan demikian, pencegahan Covid-19 data selama periode1 April 2020 hingga
pada kelompok lanjut usia harus dilakukan 22 Juni 2020, temuan dari penelitian ini
secara optimal karena dapat menyebabkan menunjukkan bahwa tren mengalami
risiko mengalami gejala yang lebih berat jika peningkatan atau akan terus naik untuk
terinfeksi Covid-19 (Ika, 2020). kasus terinfeksi, kematian, sembuh, dan
Tingginya jumlah kematian penduduk PDP. Jumlah penderita Covid-19 yang
usia lanjut berpotensi menciptakan mengalami kematian di Indonesia untuk 30
perubahan dalam komposisi penduduk dan hari berikutnya terus berlanjut dari tanggal
perubahan distribusi usia dalam populasi data yang digunakan untuk mengamati
memiliki implikasi makroekonomi yang kecenderungan perkembangan pandemi
signifikan. Hal ini dibuktikan dari temuan COVID 19 dengan jumlah kasus perhari.
yang menunjukkan pengaruh perubahan Selama belum ada intervensi, dengan kata
distribusi usia dalam populasi terhadap lain, tren di masa depan akan terus terjadi,
tabungan domestik, penanaman modal yaitu kasus morbiditas dan mortalitas terjadi
dalam negeri, Produk Domestik Bruto (PDB) tanpa adanya intervensi.
riil, inflasi, keseimbangan fiskal dan current Temuan tersebut disertai dengan
account balance (Goh et al., 2020). jumlah kematian riil yang didominasi oleh

66 Populasi Volume 28 Nomor 2 2020


Dinamika Komposisi Penduduk: Dampak Potensial Pandemi Covid-19
terhadap Demografi di Indonesia

penduduk laki-laki dan penduduk usia Covid-19 tidak akan berjalan dengan baik
lanjut. Jika hal ini terjadi terus menerus jika kedisiplinan tidak terbangun dengan
tanpa intervensi, terutama dari pemerintah, baik dari masyarakat.
maka akan berpotensi menimbulkan Kemudian pengembangan kajian
terjadinya perubahan komposisi penduduk mengenai dampak Covid-19 terhadap
berdasarkan jenis kelamin dan struktur kependudukan di Indonesia juga perlu
usiayang memiliki implikasi dari potensi dilakukan untuk mengatasi permasalahan-
dampak tersebut, sehingga intervensi permasalahan yang terjadi, mengingat
berupa kebijakan di sektor kesehatan penelitian ini masih memiliki keterbatasan,
yang lebih tepat perlu segera dilakukan yaitu masih berupa analisis potensi dampak
untuk menjaga keberlanjutan sumber daya dengan menggunakan teknik prediksi dalam
manusia Indonesia. Perubahan demografi, jangka pendek. Dengan demikian, peneliti
khususnya dalam hal jenis kelamin tertentu, berharap dapat melakukan penelitian
struktur usia, dan kondisi kesehatan menggunakan data dalam jangka panjang
penduduk, memiliki implikasi makroekonomi dan menguji pengaruh pandemi terhadap
secara umum dan implikasi kependudukan kependudukan di Indonesia.
secara khusus, seperti dalam hal perubahan
struktur keluarga, kemiskinan, penurunan Daftar Pustaka
kesehatan, dan dependency ratio yang
menunjukkan presentasi penduduk usia Aslam, M. (2020). Using the kalman filter with
nonproduktif yang harus ditanggung sumber Arima for the COVID-19 pandemic
daya manusia atau penduduk usia produktif. dataset of Pakistan. Data in Brief,
Dengan demikian, penting bagi 31, 105854. https://doi.org/10.1016/j.
pemerintah untuk melakukan kebijakan dib.2020.105854.
yang mampu mengurangi atau mencegah Bender, L. C. (2018). Age structure and
terjadi­
nya peningkatan morbiditas dan population dynamics. In Encyclopedia
mortalitas dengan mempercepat identifikasi of Ecology (2nd ed., Issue October
serta kesembuhan penduduk yang terinfeksi 2017). Elsevier Inc. https://doi.
melalui skema pemberian bantuan dalam org/10.1016/B978-0-12-409548-
proses uji kasus dan perawatan, serta 9.10925-X.
tindakan pencegahan lainnya, seperti tetap Bloom, D. E., & Williamson, J. G. (1998).
menjalankan kebijakan yang membuat Demographic transitions and
masyarakat menghindari kegiatan economic miracles in emerging Asia.
berkerumun dan penjadwalan karantina World Bank Economic Review, 12(3),
terbatas untuk usia tertentu, sehingga dapat 419–455. https://doi.org/10.1093/
mengurangi sakit dan kasus terinfeksi tidak wber/12.3.419.
menjadi kasus kematian. Selain peran Duan, X., & Zhang, X. (2020). ARIMA
penting pemerintah, partisipasi masyarakat modelling and forecasting of irregularly
juga dibutuhkan. Hal ini juga penting patterned COVID-19 outbreaks using
untuk membangun kedisiplinan dengan Japanese and South Korean data.
menerapkan physical distancing dan Data in Brief, 31, 105779. https://doi.
sering mencuci tangan, karena kebijakan org/10.1016/j.dib.2020.105779.
pemerintah dalam menghambat penyebaran

Populasi Volume 28 Nomor 2 2020 67


Sari Lestari Zainal Ridho dan Syaiful Aqli Yusuf

Goh, S. K., McNown, R., & Wong, K. N. Chaos, Solitons and Fractals, 138.
(2020). Macroeconomic implications https://doi.org/10.1016/j.chaos.
of population aging: Evidence from 2020.110015.
Japan. Journal of Asian Economics, Lieber, J., Clarke, L., Timæus, I. M., Mallinson,
68, 101198. https://doi.org/10.1016/j. P. A. C., & Kinra, S. (2020). Changing
asieco.2020.101198. family structures and self-rated health
Hanke, John E., Wichern, D. (2014). Business of India’s older population (1995-96
Forecasting. In Pearson Education to 2014). SSM - Population Health,
Limited. Pearson Education Limited. 11(August 2019), 100572. https://doi.
https://doi.org/10.16309/j.cnki. org/10.1016/j.ssmph.2020.100572.
issn.1007-1776.2003.03.004. McGillivray, M. (1991). The human
Hibon, M., & Makridakis, S. (2000). The M3- development index: Yet another
Competition: Results, conclusions redundant composite development
and implications. International Journal indicator? World Development,
of Forecasting, 16, 451–476. 19(10), 1461–1468. https://doi.org/10.
Ika. (2020). Pakar UGM Paparkan Penyebab 1016/0305-750X(91)90088-Y.
Lansia Rentan Terinfeksi Covid. April. Peña, W. (2020). Population Aging and
https://ugm.ac.id/id/berita/19320- Public Finances: Evidence from El
pakar-ugm-paparkan-penyebab- Salvador. Journal of the Economics
lansia-rentan-terinfeksi-covid. of Ageing, 17(April), 100260. https://
Karagiannis, R., & Karagiannis, G. (2020). doi.org/10.1016/j.jeoa.2020.100260.
Constructing composite indicators Persson, E., & Tinghög, G. (2020).
with Shannon entropy: The case of Opportunity cost neglect in public
Human Development Index. Socio- policy. Journal of Economic Behavior
Economic Planning Sciences, and Organization, 170, 301–312.
70(January 2018), 100701. https:// https://doi.org/10.1016/j.jebo.
doi.org/10.1016/j.seps.2019.03.007. 2019.12.012.
KEMENKES, R. (2020). BERANDA Putranto, Windhiarso Ponco Adi;Larasaty,
Indonesia Masuki Periode Aging Putri;Kurniasih, Anna; Pratiwi,
Population LIHAT VERSI MOBILE. Aprilia Ira; Saputri, Valent Gigih;
Kemenkes, 1–4. https://www.kemkes. Meilianingsih, T. (2020). Hasil Survei
go.id/article/view/19070500004/ Sosial Demografi Dampak Covid-19
indonesia-masuki-periode-aging- 2020 (S. I. Statistik (ed.)). Badan Pusat
population.html. Statistik. https://doi.org/10.16309/j.
Khan, F. M., & Gupta, R. (2020). ARIMA and cnki.issn.1007-1776.2003.03.004
NAR based Prediction Model for Time Republik Indonesia, Kementerian
Series Analysis of COVID-19 cases in Kesehatan. (2020a). COVID-19
India. Journal of Safety Science and dalam Angka Kondisi 10 Juni 2020.
Resilience, 1(April), 12–18. https:// www.kemkes.go.id.
doi.org/10.1016/j.jnlssr.2020.06.007. Republik Indonesia, Kementerian
Kırbaş, İ., Sözen, A., Tuncer, A. D., Kesehatan. (2020b). COVID-19
& Kazancıoğlu, F. Ş. (2020). dalam Angka Kondisi 27 Mei 2020.
Comparative analysis and forecasting www.kemkes.go.id.
of COVID-19 cases in various Republik Indonesia, Kementerian
European countries with ARIMA, Kesehatan. (2020c). COVID-19
NARNN and LSTM approaches.

68 Populasi Volume 28 Nomor 2 2020


Dinamika Komposisi Penduduk: Dampak Potensial Pandemi Covid-19
terhadap Demografi di Indonesia

dalam Angka Kondisi 3 Juni 2020.


www.kemkes.go.id.
Republik Indonesia, Kementrian Kesehatan.
(2020). COVID-19 dalam Angka
Kondisi 19 Mei 2020. www.kemkes.
go.id.
Singh, S., Parmar, K. S., Makkhan, S. J.
S., Kaur, J., Peshoria, S., & Kumar,
J. (2020). Study of ARIMA and least
square support vector machine (LS-
SVM) models for the prediction of
SARS-CoV-2 confirmed cases in
the most affected countries. Chaos,
Solitons and Fractals, 139. https://doi.
org/10.1016/j.chaos.2020.110086.
The World Bank. (2014). The Economic
Impact of the 2014 Ebola Epidemic:
Short and Medium Term Estimates for
West Africa. The World Bank. https://
doi.org/10.1596/978-1-4648-0438-0.

Populasi Volume 28 Nomor 2 2020 69

Anda mungkin juga menyukai