Anda di halaman 1dari 6

INTERPROFESIONAL COLABORATION SEBAGAI WADAH DALAM

UPAYA MENINGKATKAN KESELAMATAN PASIEN

ANGEL OKTAVIA PURBA / 181101099

angeloktavia013@gmail.com

ABSTRAK

Interprofessional Colaboration (IPC) adalah kemitraan antara orang dengan latar belakang profesi yang
berbeda dan bekerja sama untuk memecahkan masalah kesehatan dan menyediakan pelayanan kesehatan
(Morgan et al, 2015). Adapun tujuan Interprofessional colaboration (IPC) sebagai wadah dalam upaya
mewujudkan praktik kolaborasi yang efektif antar profesi sehingga dengan adanya kolaborasi antar
profesi di RS dapat mendukung kesehatan dan keselamatan pasien.Adapun tujuan dari penulisan ini
adalah agar dapat mengetahui apa itu defenisi interprofesional colaboration (IPC). Mengetahui tujuan dari
interprofesional collaboration dan bagaimana strategi meningkatkan keselamatan pasien dengan metode
interprofesional colaboration (IPC). Metode penulisan ini adalah Literature Riview, dimana ini
menganalisis artikel yang relevan dan berfokus pada tema yaitu Interprofesional collaboration dengan
keselamatan pasien.

Kata Kunci : Interprofesional Colaboration, Keselamatan Pasien, Komunikasi efektif.

ABSTRACT

Interprofessional Colaboration (IPC) is a partnership between people from different professional


backgrounds and working together to solve health problems and provide health services (Morgan et al,
2015). The purpose of Interprofessional colaboration (IPC) as a forum in an effort to realize effective
collaboration practices between professions so that collaboration between professions in hospitals can
support the health and safety of patients. The purpose of this paper is to be able to find out what is the
definition of interprofessional colaboration (IPC) . Know the purpose of interprofessional collaboration
and how strategies improve patient safety with the method of interprofessional colaboration (IPC). This
writing method is Riview Literature, where it analyzes relevant articles and focuses on the theme of
Interprofessional colaboration with patient safety.
LATAR BELAKANG praktek kolaborasi dengan baik dan tidak
melaksanakan pelayanan kesehatan sendiri-
Seiring perkembangan di dalam dunia sendiri. Praktek kolaborasi dapat
kesehatan Peningkatan permasalahan pasien menurunkan angka komplikasi, lama rawat
yang kompleks membutuhkan keterampilan di rumah sakit, konflik diantara tim
dan pengetahuan dari beberapa tenaga kesehatan, dan tingkat kematian serta di
profesional. Oleh karena itu kerjasama dan bidang kesehatan mental, praktek
kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan kolaboratif dapat meningkatkan kepuasan
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pasien dan tim kesehatan, mengurangi durasi
kepuasan pasien dalam melakukan pengobatan, mengurangi biaya perawatan,
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan mengurangi insiden bunuh diri, dan
yang diberikan di rumah sakit dilakukan mengurangi kunjungan rawat jalan.
oleh berbagai profesi tenaga
kesehatan.Tujuan: Penulisan ini bertujuan TUJUAN
untuk mengetahui dan memberi informasi
tentang peningkatan interprofessional Adapun tujuan dari penulisan ini adalah agar
collaboration dalam menjalankan program dapat mengetahui apa itu defenisi
keselamatan pasien. Peningkatan interprofesional collaboration (IPC).
permasalahan pasien yang kompleks Mengetahui tujuan dari interprofesional
membutuhkan keterampilan dan collaboration dan bagaimana strategi
pengetahuan dari beberapa tenaga meningkatkan keselamatan pasien dengan
profesional. Oleh karena itu kerjasama dan metode interprofesional colaboration (IPC).
kolaborasi yang baik antar profesi kesehatan METODE
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
kepuasan pasien dalam melakukan Metode penulisan ini adalah Literature
pelayanan kesehatan. Pendekatan kolaborasi Riview, dimana ini menganalisis artikel
yang masih berkembang saat ini yaitu
yang relevan dan berfokus pada tema yaitu
interprofessional collaboration (IPC) sebagai
wadah dalam upaya mewujudkan praktik Interprofesional collaboration dengan
kolaborasi yang efektif antar profesi. Terkait keselamatan pasien. Adapun sumber yang
hal itu maka perlu diadakannya praktik
digunakan dalam literature ini menggunakan
kolaborasi sejak dini dengan melalui proses
pembelajaran yaitu dengan melatih sumber dari buku teks, jurnal dengan
mahasiswa pendidikan kesehatan. IPC memasukan kata kunci interprofesional
merupakan wadah kolaborasi efektif untuk collaboration dengan keselamatan pasien.
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada
pasien yang didalamnya terdapat profesi Adapun jurnal yang saya yang digunakan
tenaga kesehatan meliputi dokter, perawat, merupakan jurnal yang diiterbitkan pada 10
farmasi, ahli gizi, dan fisioterapi (Health tahun terakhir.
Professional Education Quality (HPEQ),
2011). Tenaga kesehatan harus melakukan
HASIL tenaga kesehatan. Berbagai profesi yang
terlibat dalam pelayanan kesehatan terdiri
Berdasarkan pencarian literature didapatkan
apa defenisi interprofesional colaboration, dari tenaga medis, tenaga psikologi klinis,
apa tujuan dilakukannya interprofesional tenaga keperawatan, tenaga kebidanan,
colaboration dan bagaimana strategi tenaga kefarmasian, tenaga gizi, tenaga
meningkatkan keselamatan pasien dengan
keterapian fisik, tenaga keteknisian medis
metode interprofesional colaboration (IPC).
dan teknik biomedika (UU Nomor 36 tahun
PEMBAHASAN
2014). Pelayanan kesehatan di rumah sakit
Interprofessional Colaboration (IPC) adalah merupakan pelayanan dari berbagai profesi
kemitraan antara orang dengan latar kesehatan yang berkolaborasi untuk
belakang profesi yang berbeda dan bekerja mengoptimalkan pelayanan kesehatan
sama untuk memecahkan masalah kesehatan (Sitorus, 2006). Adapun tujuan
dan menyediakan pelayanan kesehatan Interprofessional collaboration (IPC)
(Morgan et al, 2015). Menurut WHO, IPC sebagai wadah dalam upaya mewujudkan
terjadi saat berbagai profesi kesehatan praktik kolaborasi yang efektif antar profesi.
bekerja sama dengan pasien, keluarga dan Terkait hal itu maka perlu diadakannya
komunitas untuk menyediakan pelayanan praktik kolaborasi dengan profesi lainnya.
komprehensif dan berkualitas tinggi (WHO, IPC merupakan wadah kolaborasi efektif
2010). IPC dimaksudkan untuk mencapai untuk meningkatkan pelayanan kesehatan
tujuan dan memberi manfaat bersama bagi kepada pasien yang didalamnya terdapat
semua yang terlibat (Green and Johnson, profesi tenaga kesehatan meliputi dokter,
2015). Rumah sakit sebagai institusi yang perawat, farmasi, ahli gizi, dan fisioterapi
memberikan pelayanan kesehatan yang (Health Professional Education Quality
menyediakan pelayanan melalui rawat jalan, (HPEQ), 2011). Kerjasama dan kolaborasi
rawat inap dan gawat darurat. Pelayanan yang baik antar profesi kesehatan sangat
kesehatan yang paripurna menurut UU dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan
nomor 44 tahun 2009 pasal 1 ayat 3 adalah pasien dalam melakukan pelayanan
pelayanan yang meliputi pelayanan kesehatan. Dalam melakukan peningkatan
promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. IPC dapat dilakukan dengan cara yaitu
Pelayanan kesehatan yang diberikan di peningkatan komunikasi yang efektif.
rumah sakit dilakukan oleh berbagai profesi Dengan komunikasi yang efektif Sehingga
para tenaga kesehatan dapat melakukan diharapkan perawat dapat melakukan
tindakan pelayanan kesehatan yang aman interprofesional collaboration dengan
dan efektif. IPC menjadi hal yang penting profesi atau tenaga mesis lainnya agar dapat
untuk setiap tenaga kesehatan dikarenakan meningkatkan derajat keselamatan dan
dengan adanya interprofesional kesehatan pasien di RS.
collaboration maka semua tenaga kesehatan
DAFTAR PUSTAKA
yang ada di rumah sakit dapat menjalin
komunikasi yang baik sehingga dengan Basabih, Masyitoh. (2017).Perlukah
terlajinnya kolaborasi yang baik maka dapat Keselamatan Pasien Menjadi Indikator
Kinerja RS. BLU ?. Jurnal Administrasi
meningkatkan keselamatan dan kesehatan Rumah Sakit Indonesia. 3(2): 150-157.
pasien.
Darliana, D. (2016). Hubungan Pengetahuan
KESIMPULAN Perawat dengan Upaya Penerapan Patient
Safety di Ruang Rawat Inap RSUD Dr.
Interprofessional Collaboration (IPC) adalah Zainoel Abidin Banda Aceh. Idea Nursing
Journal. 7(1): 62-63.
kemitraan antara orang dengan latar
belakang profesi yang berbeda dan bekerja Departemen Kesehatan RI. (2008). Upaya
sama untuk memecahkan masalah kesehatan Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit.
dan menyediakan pelayanan kesehatan Jakarta: Depkes RI.
(Morgan et al, 2015). Adapun tujuan
Efendi, Ferry, dan Makhfudli. (2009).
Interprofessional collaboration (IPC)
Keperawatan Kesehatan Komunitas :Teori
sebagai wadah dalam upaya mewujudkan
dan Praktik Dalam Keperawatan. Jakarta :
praktik kolaborasi yang efektif antar profesi
Salemba Medika.
sehingga dengan adanya kolaborasi antar
profesi di RS dapat mendukung kesehatan Firawati. (2012). Pelaksanaan Program
Keselamatan Pasien di RSUD Solok. Jurnal
dan keselamatan pasien.
Kesehatan Masyarakat. 6(2): 74- 77.
SARAN Ismainar, Hetty. (2015). Keselmatan Pasien
di Rumah Sakit. Yogyakarta: Deepublish.
Perawat sebagai suatu profesi tidak dapat
menjalankan tugasnya tanpa adanya
kolaborasi dengan tenaga medis atau profesi
lain yang ada di Rumah Sakit, untuk itu
Kemenkes RI. (2011). Peraturan Menteri System to Improve the Quality of Nursing
Kesehatan Republik Indonesia Service. Internasional Journal Of Sciiebtific
Nomor1691/MENKES/PER/VIII/2011
& Technology Research, Vol 08(09),1884-
tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Jakarta: Depkes RI. 1886.

Lestari, Yani (2017). Hubungan


Interprofesional Kolaborasi Dengan Simamora. R.H. (2019). The Influence Of
Pelaksanaan Catatan Perkembangan Pasien Training Handover Based SBAR
Terintegrasi DI RSUD. PROF. DR. H.M.
Communication For Improving Patients
Anwar Makkatutu Kabupaten Bantaeng. JST
Kesehatan Vol. 7 No. 1 : 85-90. Safety. Indian Journal Of Public Health
Research & Development, Vol 09, 1280-
Permenkes RI. (2011). Peraturan Menteri
1285.
Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1691/Menkes/Per/VIII/2011 Tentang Triana,Neny.2018 .Interprofesional
Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta: Education di Institusi Dan Rumah Sakit.
Jakarta:Deepulisher Publish.
Depkes RI.
Tutiany, Lindawati, Krisanti P. (2017).
Permenkes RI. (2017). Peraturan Menteri
Bahan Ajar Keperawatan: Manajemen
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34
Keselamatan Pasien. Jakarta: Kemenkes RI.
Tahun 2017 Tentang Akreditasi Rumah
Sakit. Jakarta: Depkes RI.
Ulumiyah, Nurul H. (2018). Meningkatkan
Rokhmah.N.A. (2017). Komunikasi Efektif Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan
Dalam Praktek Kolaborasi Interprofesional Penerapan Upaya Keselamatan Pasien di
Sebagai Upaya Meningkatkan Kualitas Puskesmas. Jurnal Administrasi Kesehatan
Pelayanan. Journal Of Health Studies, vol Indonesia, 150-154.
1(1), 65-71.
Wardhani,Viera.2017.Manajemen
Keselamatan Pasien.Malang:UB Press.
Simamora. R.H. (2019). Buku Ajar
Pelaksanaan Identifikasi Pasien : Uwais
Inspirasi Indonesia.

Simamora. R.H. (2019). Documentation Of


Patient Identification Into The Electronic

Anda mungkin juga menyukai